Tugas Resume Kelompok 5 - Kompetensi Pembelajaran Digital
Tugas Resume Kelompok 5 - Kompetensi Pembelajaran Digital
Tugas Resume Kelompok 5 - Kompetensi Pembelajaran Digital
Oleh:
Kelompok 5
Stevano Yehezkiel Sumolang 20303038
Sinta Ardofrita Siwu 20303086
Kelas : 4-Akuntansi
Penerbit : Alfabeta, CV
A. KOMPETENSI DIGITAL
Pembelajaran seharusnya berorientasi pada pembelajar sebagai individu
yang memiliki potensi, kemampuan, minat, motivasi, yang dapat digali dan
dikembangkan melalui proses belajar. Pembelajaran digital menuntut kompetensi
atau kemampuan secara digital. Program mengajarnya berorientasi kepada
pembelajar atau student oriented. Kompetensi digital melibatkan penggunaan
percaya diri dan kritis Masyarakat Informasi Teknologi (IST) untuk bekerja dan
komunikasi. Hal ini didukung oleh keterampilan dasar di ICT. Ada berbagai
variasi kemampuan atau kompetensi yang dimiliki. Variasi itu menunjukkan pada
tingkat jabatan yang dipangkunya.
2
1. Kompetensi Pengajar dalam Pembelajaran Digital
Pembelajaran digital sebagai keterampilan dan kompetensi perlu dimiliki
oleh pengajar. Pengajar bukan hanya yang berstatus sebagi pengajar, tetapi
seluruh komponen masyarakat, peneliti, ataupun yang lainnya yang bergerak
dalam bidang pendidikan untuk memberi ilmu pengetahuan, keterampilan,
pembentukan sikap dan karakter untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Munir
(2008) dalam buku Kurikulum Berbasis TIK, mengatakan bahwa kehadiran
teknologi dalam pendidikan bisa dimaknai dalam tiga paradigma, yaitu (1)
Teknologi sebagai alat atau berupa produk teknologi yang bisa digunakan dalam
pendidikan, (2) Teknologi sebagai konten atau sebagai bagian dari materi yang
bisa dijadikan isi dalam pendidikan, dan (3) Teknologi sebagai program aplikasi
atau alat bantu pembelajaran dan manajemen yang efektif dan efisien.
B. LITERASI DIGITAL
Istilah literasi digital pernah digunakan tahun 1980an, (Davis & Shaw,
2011). Istilah literasi digital mulai popular sekitar tahun 2005 (Davis & Shaw,
2011) yang bermakna kemampuan untuk berhubungan dengan informasi
hipertekstual dalam arti membaca non-sekuensial atau tidak berurutan dengan
bantuan komputer (Bawden, 2001). Gilster (2007) memperluas konsep literasi
3
digital sebagai kemampuan memahami dan menggunakan informasi dalam
banyak format dari berbagai sumber ketika itu disajikan secara digital melalui
komputer. Literasi digital juga didefinisikan sebagai pemanfaatan teknologi untuk
menemukan, menggunakan dan menyebarluaskan informasi dalam dunia digital.
4
Salah satu pemanfaatan teknologi informasi adalah penggunaan literasi
digital dalam proses pembelajaran. Literasi digital dalam pembelajaran dapat
dibuat dengan mengembangkan sumber-sumber belajar berbasis teknologi
informasi. Sumber belajar yang dijadikan sebagai salah satu bentuk literasi digital
setidaknya ada dua macam, yakni yang bersifat offline maupun online. Sumber
belajar yang bersifat offline adalah multimedia pembelajaran interaktif. Adapun
untuk sumber belajar digital berbasis online di antaranya adalah blog
pembelajaran, dan website sekolah. Dalam pembelajaran di kelas, pengajar tidak
hanya menggunakan media dan metode pembelajaran konvensional. Pengajar
seharusnya mengembangkan media pembelajaran yang interaktif. Media
Pembelajaran Interaktif ini dapat dibuat oleh pengajar dengan menggunakan
software-software presentasi seperti PowerPoint (Sofware yang banyak digunakan
oleh pengajar), Flash, dan sebagainya.