Tugas Resume Kelompok 5 - Kompetensi Pembelajaran Digital

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 5

RESUME

MATERI BAB 5: KOMPETENSI PEMBELAJARAN DIGITAL

Mata Kuliah : Media Pembelajaran Digital

Oleh:
Kelompok 5
Stevano Yehezkiel Sumolang 20303038
Sinta Ardofrita Siwu 20303086

Kelas : 4-Akuntansi

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI MANADO
2021
Judul Buku : Pembelajaran Digital

Penulis : Prof. Dr. Munir, MIT

Penerbit : Alfabeta, CV

Cetakan : Desember 2017

BAB 5 KOMPETENSI PEMBELAJARAN DIGITAL


Proses pembelajaran merupakan interaksi antara pengajar dengan
pembelajar. Proses tersebut bukan hanya melalui pemberian informasi dari
pengajar kepada pembelajar tanpa mengembangkan gagasan kreatif pembelajar,
melainkan melalui komuniksi timbal balik antara pengajar dengan pembelajar.
Interaksi dan komunikasi dalam proses pembelajaran melibatkan faktor pengajar,
pembelajar, dan materi pembelajaran. Untuk mengembangkan dan meningkatkan
kemampuan berinteraksi dan berkomunikasi pembelajar antara lain dengan
memberikan kesempatan kepada pembelajar mengkomunikasikan hasil
belajarnya. Pengajar hendaknya mengenali pembelajarnya dengan baik melalui
interaksi dan komunikasi yang lebih baik sehingga pembelajar dapat
mengembangkan kemampuannya.

A. KOMPETENSI DIGITAL
Pembelajaran seharusnya berorientasi pada pembelajar sebagai individu
yang memiliki potensi, kemampuan, minat, motivasi, yang dapat digali dan
dikembangkan melalui proses belajar. Pembelajaran digital menuntut kompetensi
atau kemampuan secara digital. Program mengajarnya berorientasi kepada
pembelajar atau student oriented. Kompetensi digital melibatkan penggunaan
percaya diri dan kritis Masyarakat Informasi Teknologi (IST) untuk bekerja dan
komunikasi. Hal ini didukung oleh keterampilan dasar di ICT. Ada berbagai
variasi kemampuan atau kompetensi yang dimiliki. Variasi itu menunjukkan pada
tingkat jabatan yang dipangkunya.

2
1. Kompetensi Pengajar dalam Pembelajaran Digital
Pembelajaran digital sebagai keterampilan dan kompetensi perlu dimiliki
oleh pengajar. Pengajar bukan hanya yang berstatus sebagi pengajar, tetapi
seluruh komponen masyarakat, peneliti, ataupun yang lainnya yang bergerak
dalam bidang pendidikan untuk memberi ilmu pengetahuan, keterampilan,
pembentukan sikap dan karakter untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Munir
(2008) dalam buku Kurikulum Berbasis TIK, mengatakan bahwa kehadiran
teknologi dalam pendidikan bisa dimaknai dalam tiga paradigma, yaitu (1)
Teknologi sebagai alat atau berupa produk teknologi yang bisa digunakan dalam
pendidikan, (2) Teknologi sebagai konten atau sebagai bagian dari materi yang
bisa dijadikan isi dalam pendidikan, dan (3) Teknologi sebagai program aplikasi
atau alat bantu pembelajaran dan manajemen yang efektif dan efisien.

2. Kompetensi Pembelajar dalam Pembelajaran Digital


Menghadapi perkembangan teknologi, khususnya teknologi informasi dan
komunikasi yang semakin pesat dan dinamis namun terkadang sulit diprediksi
tersebut, maka pembelajar perlu dipersiapkan agar memiliki keterampilan yang
dapat diterapkan dalam berbagai aspek kehidupan. Pembelajar diberi kesempatan
untuk belajar mengembangkan keterampilan teknologi informasi dan komunikasi
yang bermanfaat dalam proses belajarnya dan dalam kehidupan sehari-harinya
serta dapat digunakan pada masa kini dan masa yang akan datang. Oleh karena itu
program pembelajaran di lembaga pendidikan perlu menerapkan pembelajaran
berbasis sistem informasi.

B. LITERASI DIGITAL
Istilah literasi digital pernah digunakan tahun 1980an, (Davis & Shaw,
2011). Istilah literasi digital mulai popular sekitar tahun 2005 (Davis & Shaw,
2011) yang bermakna kemampuan untuk berhubungan dengan informasi
hipertekstual dalam arti membaca non-sekuensial atau tidak berurutan dengan
bantuan komputer (Bawden, 2001). Gilster (2007) memperluas konsep literasi

3
digital sebagai kemampuan memahami dan menggunakan informasi dalam
banyak format dari berbagai sumber ketika itu disajikan secara digital melalui
komputer. Literasi digital juga didefinisikan sebagai pemanfaatan teknologi untuk
menemukan, menggunakan dan menyebarluaskan informasi dalam dunia digital.

1. Komponen Literasi Digital


Literasi digital terbagi atas empat komponen yaitu pendukung literasi,
pengetahuan latar belakang, kompetensi utama dan sikap serta perspektif, masih
ditambah dengan kerangka moral (Bawden, 2008)

2. Manfaat dan Pentingnya Literasi Digital


Literasi digital memiliki manfaat yang penting bagi setiap individu.
Menurut Brian Wright (2015) ada 10 manfaat literasi digital yaitu menghemat
waktu, belajar lebih cepat, menghemat uang, membuat lebih aman, senantiasa
memperoleh informasi terkini, selalu terhubung, membuat keputusan yang lebih
baik, dapat membuat anda bekerja, membuat lebih bahagia, dan dapat
mempengaruhi dunia.

3. Jenis Literasi Digital


Salah satu sumber informasi utama yang bisa dimanfaatkan oleh pembelajar
adalah sumber informasi yang berbasis digital atau e- learning. Sumber informasi
berbasis digital tersebut harus bisa dimanfaatkan dengan baik dan memudahkan
pembelajar dalam belajar sehingga perlu dipersiapkan secara optimal.

4. Melek Literasi Digital


Teknologi digital yang terus berkembang dengan pesat, dan erat dengan
kehidupan kita sehari-hari. Maka sebagai pengguna perangkat tersebut, kita pun
dituntut untuk melek terhadap dunia digital. Melek dalam arti memahami,
mengevaluasi dan membuat sesuatu (bisa menjadi produsen, bukan hanya
konsumen).

5. Literasi Digital dalam Pembelajaran Digital

4
Salah satu pemanfaatan teknologi informasi adalah penggunaan literasi
digital dalam proses pembelajaran. Literasi digital dalam pembelajaran dapat
dibuat dengan mengembangkan sumber-sumber belajar berbasis teknologi
informasi. Sumber belajar yang dijadikan sebagai salah satu bentuk literasi digital
setidaknya ada dua macam, yakni yang bersifat offline maupun online. Sumber
belajar yang bersifat offline adalah multimedia pembelajaran interaktif. Adapun
untuk sumber belajar digital berbasis online di antaranya adalah blog
pembelajaran, dan website sekolah. Dalam pembelajaran di kelas, pengajar tidak
hanya menggunakan media dan metode pembelajaran konvensional. Pengajar
seharusnya mengembangkan media pembelajaran yang interaktif. Media
Pembelajaran Interaktif ini dapat dibuat oleh pengajar dengan menggunakan
software-software presentasi seperti PowerPoint (Sofware yang banyak digunakan
oleh pengajar), Flash, dan sebagainya.

Anda mungkin juga menyukai