Bab I
Bab I
Bab I
PENDAHULUAN
barang dari satu jenis angkutan ke jenis moda angkutan lainnya, sehingga
tuntutan efisiensi dari suatu perjalanan bisa tercapai.
Sesuai dengan tuntutan tersebut maka suatu terminal diwajibkan
mampu menata, menampung, mengendalikan, dan melayani seluruh kegiatan
yang terjadi akibat perpindahan yang dilakukan kendaraan penumpang
maupun barang sehingga semua kegiatan tersebut dapat berjalan dengan
semestinya. Selain itu juga terminal sebagai penyedia jasa angkutan umumnya
harus memberikan pelayanan kemudahan, kenyamanan, dan rasa aman
kepada para pengguna jasa angkutan umum di dalam kawasan terminal. Mulai
dari kualitas pelayanan yang baik, fasilitas yang memadai, hingga kehandalan
dalam melakukan perjalanan.
Kota Palangka Raya adalah sebuah kota yang menjadi Ibu Kota di
Provinsi Kalimantan Tengah. Dengan statusnya sebagai ibu kota,
pertumbuhan ekonomi Palangka Raya yang tergolong pesat mengakibatkan
masyarakat dari dalam kota, luar kota, bahkan luar provinsi berdatangan untuk
mencari lapangan pekerjaan, menempuh pendidikan, serta menetap atau
sekedar melewati kota Palangka Raya untuk menuju ke daerah-daerah
lainnya. Dari faktor-faktor inilah peran vital infrastruktur diperlukan untuk
memberikan akses bagi masyarakat untuk mencapai tujuan dengan segera dan
selamat. Di Kota Palangka Raya terdapat 2 (dua) teminal angkutan umum,
yaitu, Terminal Mihing Manasa dan Terminal Willy Ananias Gara yang
merupakan terminal induk Kota Palangka Raya.
Terminal Willy Ananias Gara merupakan terminal yang terletak di
Jalan Mahir Mahar, Kelurahan Menteng, Kecamatan Jekan Raya. Terminal
ini mulai dibangun pada tahun 2007 dengan luas yang mencapai 5,6 hektar,
yang merupakan terminal induk dengan tipe A yang melayani angkutan Antar
Kota dan Antar Provinsi (AKAP) dan Antar Kota Dalam Povinsi (AKDP).
Namun semenjak peresmiannya pada tahun 2011, Terminal Willy Ananias
Gara masih tergolong sepi. Bangunan terminal yang kosong hanya dijadikan
sebagai tempat berlatih mobil dan bahkan terkadang lokasi terminal
digunakan muda-mudi untuk bersantai. Hal ini dikarenakan lokasi terminal
yang berada jauh dari pusat kegiatan seperti pusat perdagangan, sosial
ekonomi, dan kegiatan lainnya sehingga kurangnya pergerakan yang melewati
Terminal Willy Ananias Gara.
Berdasarkan Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Kota
Palangka Raya Tahun 2008-2028, bahwa sarana dan fasilitas yang ada pada
sebagian besar terminal masih sangat terbatas sehingga mengganggu
kenyamanan calon penumpang, terminal regional dan terminal mini/perintis
belum dimanfaatkan secara optimal karena lemahnya pengawasan terhadap
terminal-terminal liar yang bermunculan secara berkelompok pada tempat-
tempat umum tertentu yang strategis, serta lemahnya pengawasan terhadap
operasi angkutan liar (taksi gelap) pada jalur-jalur tertentu.
3
7
8