Laporan Kasus Minggu Ke 2
Laporan Kasus Minggu Ke 2
Laporan Kasus Minggu Ke 2
I. PENGKAJIAN
1. IDENTITAS PASIEN
a. Nama : Irfandi
b. Umur : 45 tahun
c. Alamat : Banda Sakti, Kota Lhoksemawe
d. Pendidikan : Tamat SMA
e. Pekerjaan : Swasta
f. Tanggal Masuk : 18/03/2022
g. Diagnosa Medis : Fraktur costae
h. Nomor Register : 1-30-28-42
2. RIWAYAT KEPERAWATAN
a. Keluhan Utama
Saat dilakukan pengkajian pasien manggeluhkan nyeri dada kiri dan panggul
kanan.
b. Riwayat Kesehatan Dahulu
Riwayat kesehatan yang lalu pasien mengatakan bahwa tidak pernah dirawat
sebelumnya.
c. Riwayat Kesehatan Keluarga
Pasien mengatakan tidak ada anggota keluarga lainnya yang mengalami penyakit
yang sama dengannya.
: Laki-laki
: Perempuan
4. POLA FUNGSIONAL
g. Pola Manajemen Dan Persepsi Kesehatan
Pasien mengatakan bahwa sakit yang dideritanya sudah takdir dan menganggap ini
adalah cobaan yang diberikan Allah kepadanya.
h. Pola Nutrisi & Metabolisme
Pasien mengatakan napsu makan baik. Tidak ada masalah saat makan porsi dalam
sekali makan yaitu 1 piring penuh.
i. Pola Eliminasi
Pasien mengatakan dalam BAB keras atau konstipasi, frekuensi 1 kali dalam sehari
pada pagi hari. Tidak ada penggunaan pencahar. Dalam BAK pasien mengatakan
tidak ada keluhan 3-4 kali dalam sehari. Warna urien normal berbau khas/normal.
j. Pola aktifitas dan latihan
Pasien mengatakan kesulitan untuk tidur karna nyeri dibagian tulang rusuk, jika
nyeri tidak ada pasien mengatakan tidur akan nyenyak seperti biasa. Biasanya
pasien tidur selama 6 jam. Selama melakukan aktivitas pasien dibantu oleh
keluarga. Pasien tidak menggunakan alat bantu berjalan.
k. Pola Peran Dan Hubungan
Pasien mengatakan selama dirawat dirinya tidak bisa mencari nafkah untuk
keluarganya lagi.
l. Pola Persepsi Kognitif Dan Sensori
Pasien tidak mengalami kesulitan dalam berbicara karena jika pasien
berbicara maka pasien akan merasa lelah dan sesak napas
m. Pola Persepsi Diri/Konsep Diri
Pasien mengatakan selama sakit pasien tidak dapat melakukan banyak hal
seperti sebelum sakit.
n. Pola Seksual & Reproduksi
Pasien mengatakan pola seksual reproduksinya terganggu akibat gangguan selama
sakit yang dideritanya.
o. Pola Mekanisme Koping
Hal yang dilakukan oleh pasien jika terjadi sesuatu maka pasien akan
bermusyawarah bersama keluarganya
p. Pola Nilai & Kepercayaan
Pasien menganut agama Islam. Pasien mengatkan selama sakit dirinya tidak
pernah melakukan ibadah seperti Shalat atau mengaji.
5. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
a. Laboratorium
Hemoglobin 13,4 g/dL
Hematokrit 38%
Eritrosit 4,7 10/mmз
Trombosit 294 10/mmз
Leukosit 10,26 10/mmз
b. Hasil EKG
Sinus ritme
Data Objektif:
Defisit O2/CO2
2. Ketidakefektifan pola nafas b/d berkurangnya oksigen yang masuk ke seluruh tubah d/d pasien
tampak lemah
Terapi Oksigen
Definisi: Memberikan tambahan
oksigen untuk mencegah dan
mengatasi kondisi kekurangan
oksigen jaringan. Tindakan :
Observasi
- Monitor kecepatam aliran
oksigen
- Monitor posisi alat terapi oksigen
- Monitor aliran oksigen secara
periodic dan pastikan fraksi yang
diberikan cukup
- Monitor efektifitas terapi oksigen
(mis. oksimetri, analisa gas darah),
jika perlu
- Monitor kemampuan melepaskan
oksigen saat makan
- Monitor tanda – tanda
hipoventilasi - Monitor tanda dan
gejala toksikasi oksigen dan
atelectasis
- Monitor tingkat kecemasan
akibat terapi oksigen
- Monitor integritas mukosa
hidung akibat pemasangan oksigen
Terapeutik
- Bersihkan sekret pada mulut,
hidung dan trakea, jika perlu
- Pertahankan keptenan jalan
napas
- Siapkan dan atur peralatan
pemberian oksigen
- Berikan oksigen tambahan, jika
perlu
- Tetap erikan oksigen saat pasien
ditransportasi
- Gunakan perangkat oksigen yang
sesuai dengan tingkat mobilitas
pasien
Edukasi
- Ajarkan pasien dan keluarga cara
menggunakan oksigen di rumah
Kolaborasi
- Kolaborasi penentuan dosis
oksigen - Kolaborasi penggunaan
oksigen saat aktivitas dan/atau
tidur
2. Ketidakefektifan pola Setelah dilakukan intervensi Manajemen Jalan Napas
Napas keperawatan selama 3x 24 jam, maka Definisi: Mengidentifikasi dan
Definisi : Inspirasi status pernapasan membaik dengan mengelola kepatenan jalan napas
dan/atau ekspirasi yang kriteria hasil : Observasi
tidak memberikan 1. Ventilasi semenit meningkat - Monitor pola napas (frekuensi,
ventilasi adekuat 2. Kapasitas vital meningkat kedalaman, usaha napas)
Etiologi : 3. Diameter thoraks - Monitor bunyi napas tambahan
1. Depresi pusat 4. Anteriorposteilor meningkat (mis. gurgling, mengi, wheezing,
pernapasan 4. Tekanan ekspirasi meningkat ronkhi
2. Hambatan upaya 5. Tekanan inspirasi meningkat kering) - Monitor sputum (jumlah,
napas (mis. nyeri saat 6. Dyspnea menurun warna, aroma).
bernapas, kelemahan 7. Penggunaan otot bantu napas Terapeutik
otot pernapasan) menurun 8. Pemanjangan fase - Pertahankan kepatenan jalan
3. Deformitas ekspirasi menurun napas dengan head-tilt dan chin-
dinding dada 4. 9. Ortopnea menurun lift (jaw-thrust jika curiga trauma
Deformitas tulang dada 10. Pernapasan pursed-tip menurun servikal)
5. Gangguan 11. Pernapasan cuping hidung - Posisikan semiFlower atau
neuromuskular menurun 12. Frekuensi napas Flower - Berikan minum hangat
6. Gangguan neurologis membaik - Lakukan fisioterapi dada, jika
(mis. elektroensefalog 13. Kedalaman napas membaik perlu - lakukan penghisapan lendir
ram [EEG] positif, 14. Ekskursi dada membaik kurang dari 15 detik - Lakukan
cedera kepala, hiperoksigenasi sebelum
gangguan kejang) 7. penghisapan endotrakeal
Iamturitas neurologis - Keluarkan sumbatan benda padat
8. Penurunan energy dengan forsep McGill
9. Obesitas - Berikan oksigen, jika perlu
10. Posisi tubuh yang Edukasi
menghambat ekspansi - Anjurkan asupan cairan 2000
paru ml/hari, jika tidak kontraindikasi -
11. Sindrom Ajarkan teknik batuk efektif
hipoventilasi 12. Kolaborasi
Kerusakan inervasi - Kolaborasi pemberian
diafragma (kerusakan bronkodilator, ekspektoran,
saraf C5 ke atas) mukolitik, jika perlu
13. Cedera pada medula
spinalis Pemantauan Respirasi
14. Efek agen Definisi: Mengumpulkan dan
farmakologis menganalisis data untuk
15. Kecemasan memastikan kepatenan jalan napas
dan keefektifan pertukaran gas
Observasi
- Monitor frekuensi, irama,
kedalaman dan upaya napas.
- Monitor pola napas (seperti
bradipnea, takipnea, hiperventilasi,
Kussmaul, Cheyne - Stokes, Biot,
ataksik)
- Monitor kemampuan batuk
efektif
- Monitor adanya sumbatan jalan
napas
- Palpasi kesimetrisan ekspansi
paru
- Auskultasi bunyi napas
- Monitor saturasi oksigen
- Monitor nilai A G D - Monitor
hasil x-ray toraks
Terapeutik
- Atur interval pemantauan
respirasi sesuai kondisi pasien
- Dokumtasikan hasil pemantauan
Edukasi
- Jelaskan tujuan dan prosedur
pemantaun
- Informasikan hasil pemantauan,
jika perlu.
IV. IMPLEMENTASI
2. 24/3/2022 Dx 1
S: Pasien mengatakan sulit untuk bernafas
21.00
namun sesak sudah berkurang.
O:
- Suara pernafasan tidak normal
- Mucosa bibir pucat
- RR: 24 x/menit
- Pernafasan cuping hidung
TD:110/70 mmHg
HR : 81 x/i
RR : 24 x/i
Suhu : 35,5o
A: Masalah tertasi sebahagian
P: Intervensi dilanjutkan
3. 25/3/2022 S: Pasien mengatakan sudah tidak sesak lagi
21.00
O:
- Suara pernafasan normal
- Mucosa bibir tidak pucat
- RR: 22 x/menit
- Pernafasan cuping hidung
TD:110/70 mmHg
HR : 80 x/i
RR : 22 x/i
Suhu : 37,5o
A: Masalah tertasi
P: Intervensi dihentikan
O:
- Adanya nafas tambahan
- Suhu tubuh dingin
- Warna kulit pucat
- Gerakan pasien lemah
TD :110/70mmg
HR : 81x/i
RR : 24 x/i
Suhu : 35,5o
Banyaknya Pengecekan
4.Melakukan KGD pasien ulang di hari
dapat bekas
pengecekan tusukan pada selanjutnya
kadar gula terkontrol
jari pasien
darah pada tn.d
Tidak ada -
Terhindar dari kendala
5.Melakukan
infeksi
perawatan
area infus 4/2 Tidak ada -
Kebutuhan
istirahat tn.f kendala
6.Menjelaskan
terpenuhi
kepada tn.f
tentang
pentingnya
istirahat dan
tidur
-
4.Melakukan Saat Tidak ada
identifikasi dilakukan kendala
meliputi identifikasi
nama, cm, semua benar
tanggal lahir, (nama, cm,
golongan tanggal lahir,
darah untuk gol.darah)
dilakukan
transfusi darah Mengganti alat
Tidak ada tenun
5.Mengganti Tercegah dari
kendala
alat tenun infeksi
K5B1 dengan
pasien di atas
tempat tidur Cek rutin KGD
Tidak ada
KGD 168
6.Melakukan kendala
mg/dL
pengecekan
kadar gula
darah k1b2 Rutin mengatur
Tidak ada tetesan infus
Terhindar dari
7.Mengatur kendala
dihidrasi
tetesan infus
pada pasien -
Tidak ada
Terhindar dari
8.Mengatur kendala
sesak yang
posisi ny.z terus menerus
(semi fowler) -
Pasien sesak
Ny.z
9.Mengajarkan mengetahui
ny.z untuk cara batuk
melakukan efektif
batuk efektif