Laporan Kasus Minggu Ke 2

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 20

Laporan Kasus

ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN. I DENGAN PEMENUHAN


KEBUTUHAN OKSIGEN PADA PASIEN FRAKTUR COSTAE
DI RUANG RAUDAH 7 RSUDZA BANDA ACEH

Tanggal Pengkajian : 22 Maret 2022

I. PENGKAJIAN
1. IDENTITAS PASIEN
a. Nama : Irfandi
b. Umur : 45 tahun
c. Alamat : Banda Sakti, Kota Lhoksemawe
d. Pendidikan : Tamat SMA
e. Pekerjaan : Swasta
f. Tanggal Masuk : 18/03/2022
g. Diagnosa Medis : Fraktur costae
h. Nomor Register : 1-30-28-42

IDENTITAS PENANGGUNG JAWAB


a. Nama : Mahlizar
b. Umur : 38 tahun
c. Alamat : Banda Sakti, Kota Lhoksemawe
d. Pendidikan : Tamat SMA
e. Pekerjaan : Mengurus rumah tangga
f. Hubungan dengan Klien: Istri

2. RIWAYAT KEPERAWATAN
a. Keluhan Utama
Saat dilakukan pengkajian pasien manggeluhkan nyeri dada kiri dan panggul
kanan.
b. Riwayat Kesehatan Dahulu
Riwayat kesehatan yang lalu pasien mengatakan bahwa tidak pernah dirawat
sebelumnya.
c. Riwayat Kesehatan Keluarga
Pasien mengatakan tidak ada anggota keluarga lainnya yang mengalami penyakit
yang sama dengannya.

: Laki-laki
: Perempuan

d. Riwayat Keperawatan Sekarang

Pada tanggal 22 Maret 2022 dilakukan pengkajian pada tn. i. Pasien


mengeluh nyeri pada dada kiri yang mengalami fraktur, nyeri terasa saat
daerah fraktur digerakkan dan tidak digerakkan, ADL dibantu oleh
keluarga dan perawat, pasien mengatakan tidak nyaman dengan
kondisinya sekarang, badannya terasa lemah, letih dan susah untuk
digerakkan. Pasien mengatakan sebelum mengalami fraktur tidak pernah
merasakan sesak, namun pada kondisi sekarang tn.i mulai sesak sehingga
sulit bernafas seperti biasa. Terlihat tn.i menggunakan oksigen nasal
kanul 3 liter/menit.
3. PEMERIKSAAN FISIK
a. Keadaan umum : Baik
b. Kesadaran : Composmentis
c. Tanda-tanda Vital
 Tekanan Darah : 125/82 mmHg
 Nadi : 87 x/menit
 Pernapasan : 21x/menit
 Suhu : 36,6̊c
d. Kepala : Bentuk bulat tidak ada lesi dan tidak mengalami nyeri.
e. Rambut : Rambut berwana hitam dan tampak kotor
f. Mata : Tidak cekung, simetris antara mata kanan dan kiri, sklera
normal, konjungtiva anemis, pupil isokor. Fungsing penglihatan pasieng baik.
Reaksi terhadap cahaya baik.
g. Telinga : Pendengaran baik, tidak terdapat serumen.
h. Hidung : Normal tidak ada perdarahan maupun sekret dan tidak ada
sinus
i. Mulut : Normal, lidah bersih keadaan gigi lengkap.
j. Leher : Normal. Tidak ada pembesaran kelenjar Thyroid
k. Throrax : Simetris, tampak perselubungan di paru kiri dan infiltrat
di paru kanan sinus phrenicocostalis kanan tajam dan kiri perselubungan fraktur
costae sinistra multiple. Pasien mengalami sesak, adanya nyeri dada sebelah kiri.
Mamae tidak terdapat benjolan.
l. Abdomen : Normal tidak terdapat asites
m. Ekstermitas Atas : Terdapat fraktur di bagian costae 7 8
n. Ekstermitas Bawah : Normal, tidak ada edema atau fraktur
o. Kulit : Warna kulit normal tidak ada bercak dan kebiruan.
Akral hangat, turgor kulit baik.
p. Genetalia : Baik

4. POLA FUNGSIONAL
g. Pola Manajemen Dan Persepsi Kesehatan
Pasien mengatakan bahwa sakit yang dideritanya sudah takdir dan menganggap ini
adalah cobaan yang diberikan Allah kepadanya.
h. Pola Nutrisi & Metabolisme
Pasien mengatakan napsu makan baik. Tidak ada masalah saat makan porsi dalam
sekali makan yaitu 1 piring penuh.
i. Pola Eliminasi
Pasien mengatakan dalam BAB keras atau konstipasi, frekuensi 1 kali dalam sehari
pada pagi hari. Tidak ada penggunaan pencahar. Dalam BAK pasien mengatakan
tidak ada keluhan 3-4 kali dalam sehari. Warna urien normal berbau khas/normal.
j. Pola aktifitas dan latihan
Pasien mengatakan kesulitan untuk tidur karna nyeri dibagian tulang rusuk, jika
nyeri tidak ada pasien mengatakan tidur akan nyenyak seperti biasa. Biasanya
pasien tidur selama 6 jam. Selama melakukan aktivitas pasien dibantu oleh
keluarga. Pasien tidak menggunakan alat bantu berjalan.
k. Pola Peran Dan Hubungan
Pasien mengatakan selama dirawat dirinya tidak bisa mencari nafkah untuk
keluarganya lagi.
l. Pola Persepsi Kognitif Dan Sensori
Pasien tidak mengalami kesulitan dalam berbicara karena jika pasien
berbicara maka pasien akan merasa lelah dan sesak napas
m. Pola Persepsi Diri/Konsep Diri
Pasien mengatakan selama sakit pasien tidak dapat melakukan banyak hal
seperti sebelum sakit.
n. Pola Seksual & Reproduksi
Pasien mengatakan pola seksual reproduksinya terganggu akibat gangguan selama
sakit yang dideritanya.
o. Pola Mekanisme Koping
Hal yang dilakukan oleh pasien jika terjadi sesuatu maka pasien akan
bermusyawarah bersama keluarganya
p. Pola Nilai & Kepercayaan
Pasien menganut agama Islam. Pasien mengatkan selama sakit dirinya tidak
pernah melakukan ibadah seperti Shalat atau mengaji.
5. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
a. Laboratorium
 Hemoglobin 13,4 g/dL
 Hematokrit 38%
 Eritrosit 4,7 10/mmз
 Trombosit 294 10/mmз
 Leukosit 10,26 10/mmз
b. Hasil EKG
 Sinus ritme

II. DAFTAR MASALAH (RUMUSAN DIAGNOSA KEPERAWATAN)


No Tanggal/jam Data Fokus Etiologi Masalah
Keperawatan
1. 22/3/2022 Data Subjektif: hipoventilasi Ketidakefektifan
(14.30) pola nafas
- Pasien mengatakan sulit untuk
RR
bernafas dan terasa sesak
(26x/menit)
ketidakefektifa
Data Objektif:
n pola nafas
- Suara pernafasan tidak normal
- Mucosa bibir pucat
- RR: 28 x/menit
- Pernafasan cuping hidung
-Tampak menggunakan otot
pernapasan
TD:120/0mmg
HR : 84 x/i
RR : 26 x/i
Suhu : 36,3o
2. 22/3/2022 Data Subjektif: Perubahan membran Gangguan pertukaran
(14.30) alveolar – kapiler
gas
-Pasien mengatakan tampak
sesak dan sulit bernafas
Perubahan suplai oksigen

Data Objektif:
Defisit O2/CO2

- Adanya nafas tambahan


gangguan pertukaran gas
- Suhu tubuh dingin
- Warna kulit pucat
- Gerakan pasien lemah
- Adanya penyumbatan secret
pada jalan nafas
TD:130/0mmg
HR : 84x/i
RR : 26 x/i
Suhu : 36,3o

III. PRIORITAS MASALAH


1. Gangguan pertukaran gas b/d menurunnya suplay oksigen kejaringan d/d mucosa bibir pucat

2. Ketidakefektifan pola nafas b/d berkurangnya oksigen yang masuk ke seluruh tubah d/d pasien
tampak lemah

No Diagnosa Kriteria hasil Intervensi


Keperawatan
1. Gangguan Pertukaran Setelah dilakukan intervensi Pemantauan Respirasi
Gas keperawatan selama 3x 24 jam, maka Definisi: Mengumpulkan dan
Definisi : Kelebihan status kenyamanan meningkat dengan menganalisis data untuk
atau kekurangan kriteria hasil : memastikan kepatenan jalan napas
oksigenasi dan/atau 1. Tingkat kesadaran meningkat dan keefektifan pertukaran gas
eleminasi 2. Dyspnea menurun Observasi
karbondioksida pada 3. Bunyi napas tambahan menurun - Monitor frekuensi,
membrane 4. Pusing menurun irama,kedalaman dan upaya napas.
alveoluskapiler. 5. Penglihatan kabur menurun - Monitor pola napas (seperti
Etiologi : 6. Diaphoresis menurun bradipnea, takipnea, hiperventilasi.
1. Ketidakseimbangan 7. Gelisah menurun kussmaul, CheyneStokes, Biot,
ventilasiperfusi 8. Napas cuping hidung menurun ataksik)
2. Perubahan membrane 9. PCO2 membaik - Monitor kemampuan batuk
alveolus-kapiler 10. PO2 membaik efektif - Monitor adanya sumbatan
11. Takikardia membaik jalan napas
12. pH arteri membaik - Palpasi kesimetrisan ekspansi
13. Sianosis membaik paru - Auskultasi bunyi napas
14. Pola napas membaik - Monitor saturasi oksigen -
15. Warna kulit membaik Monitor nilai A G D
- Monitor hasil x-ray toraks
Terapeutik
- Atur interval pemantauan
respirasi sesuai kondisi pasien
- Dokumtasikan hasil pemantauan
Edukasi
- Jelaskan tujuan dan prosedur
pemantaun
- Informasikan hasil pemantauan,
jika perlu.

Terapi Oksigen
Definisi: Memberikan tambahan
oksigen untuk mencegah dan
mengatasi kondisi kekurangan
oksigen jaringan. Tindakan :

Observasi
- Monitor kecepatam aliran
oksigen
- Monitor posisi alat terapi oksigen
- Monitor aliran oksigen secara
periodic dan pastikan fraksi yang
diberikan cukup
- Monitor efektifitas terapi oksigen
(mis. oksimetri, analisa gas darah),
jika perlu
- Monitor kemampuan melepaskan
oksigen saat makan
- Monitor tanda – tanda
hipoventilasi - Monitor tanda dan
gejala toksikasi oksigen dan
atelectasis
- Monitor tingkat kecemasan
akibat terapi oksigen
- Monitor integritas mukosa
hidung akibat pemasangan oksigen
Terapeutik
- Bersihkan sekret pada mulut,
hidung dan trakea, jika perlu
- Pertahankan keptenan jalan
napas
- Siapkan dan atur peralatan
pemberian oksigen
- Berikan oksigen tambahan, jika
perlu
- Tetap erikan oksigen saat pasien
ditransportasi
- Gunakan perangkat oksigen yang
sesuai dengan tingkat mobilitas
pasien
Edukasi
- Ajarkan pasien dan keluarga cara
menggunakan oksigen di rumah
Kolaborasi
- Kolaborasi penentuan dosis
oksigen - Kolaborasi penggunaan
oksigen saat aktivitas dan/atau
tidur
2. Ketidakefektifan pola Setelah dilakukan intervensi Manajemen Jalan Napas
Napas keperawatan selama 3x 24 jam, maka Definisi: Mengidentifikasi dan
Definisi : Inspirasi status pernapasan membaik dengan mengelola kepatenan jalan napas
dan/atau ekspirasi yang kriteria hasil : Observasi
tidak memberikan 1. Ventilasi semenit meningkat - Monitor pola napas (frekuensi,
ventilasi adekuat 2. Kapasitas vital meningkat kedalaman, usaha napas)
Etiologi : 3. Diameter thoraks - Monitor bunyi napas tambahan
1. Depresi pusat 4. Anteriorposteilor meningkat (mis. gurgling, mengi, wheezing,
pernapasan 4. Tekanan ekspirasi meningkat ronkhi
2. Hambatan upaya 5. Tekanan inspirasi meningkat kering) - Monitor sputum (jumlah,
napas (mis. nyeri saat 6. Dyspnea menurun warna, aroma).
bernapas, kelemahan 7. Penggunaan otot bantu napas Terapeutik
otot pernapasan) menurun 8. Pemanjangan fase - Pertahankan kepatenan jalan
3. Deformitas ekspirasi menurun napas dengan head-tilt dan chin-
dinding dada 4. 9. Ortopnea menurun lift (jaw-thrust jika curiga trauma
Deformitas tulang dada 10. Pernapasan pursed-tip menurun servikal)
5. Gangguan 11. Pernapasan cuping hidung - Posisikan semiFlower atau
neuromuskular menurun 12. Frekuensi napas Flower - Berikan minum hangat
6. Gangguan neurologis membaik - Lakukan fisioterapi dada, jika
(mis. elektroensefalog 13. Kedalaman napas membaik perlu - lakukan penghisapan lendir
ram [EEG] positif, 14. Ekskursi dada membaik kurang dari 15 detik - Lakukan
cedera kepala, hiperoksigenasi sebelum
gangguan kejang) 7. penghisapan endotrakeal
Iamturitas neurologis - Keluarkan sumbatan benda padat
8. Penurunan energy dengan forsep McGill
9. Obesitas - Berikan oksigen, jika perlu
10. Posisi tubuh yang Edukasi
menghambat ekspansi - Anjurkan asupan cairan 2000
paru ml/hari, jika tidak kontraindikasi -
11. Sindrom Ajarkan teknik batuk efektif
hipoventilasi 12. Kolaborasi
Kerusakan inervasi - Kolaborasi pemberian
diafragma (kerusakan bronkodilator, ekspektoran,
saraf C5 ke atas) mukolitik, jika perlu
13. Cedera pada medula
spinalis Pemantauan Respirasi
14. Efek agen Definisi: Mengumpulkan dan
farmakologis menganalisis data untuk
15. Kecemasan memastikan kepatenan jalan napas
dan keefektifan pertukaran gas
Observasi
- Monitor frekuensi, irama,
kedalaman dan upaya napas.
- Monitor pola napas (seperti
bradipnea, takipnea, hiperventilasi,
Kussmaul, Cheyne - Stokes, Biot,
ataksik)
- Monitor kemampuan batuk
efektif
- Monitor adanya sumbatan jalan
napas
- Palpasi kesimetrisan ekspansi
paru
- Auskultasi bunyi napas
- Monitor saturasi oksigen
- Monitor nilai A G D - Monitor
hasil x-ray toraks
Terapeutik
- Atur interval pemantauan
respirasi sesuai kondisi pasien
- Dokumtasikan hasil pemantauan
Edukasi
- Jelaskan tujuan dan prosedur
pemantaun
- Informasikan hasil pemantauan,
jika perlu.
IV. IMPLEMENTASI

Tanggal/jam Kode Dx Tindakan Keperawatan Respon TTD Perawat


Tindakan
23/3/2022 Dx 1 1. Memonitor frekuensi, Pasien dan
16.30 irama,kedalaman dan upaya keluarga
napas. sangat
2. Memonitor pola napas kooperatif saat
(seperti bradipnea, takipnea, perawat
hiperventilasi. menjelaskan
3. Memonitor kemampuan
batuk efektif
4. Monitor adanya sumbatan
jalan napas
5. Memberikan terapi oksigen
menggunakan nasal kanul
kecepatan 3 liter/menit
6. Membersihkan sekret pada
hidung
7. Mengajarkan keluarga dan
pasien cara melepaskan
oksigen saat ingin makan
8.Mengajarkan keluarga dan
pasien cara menggunakan
oksigen di rumah
9.Mengkolaborasi penentuan
dosis oksigen

23/3/2022 Dx 2 1. Mengobservasi pola napas Pasien dan


16.30 (frekuensi, kedalaman, keluarga
usaha napas) sangat
2. Mengobservasi bunyi napas kooperatif saat
tambahan (mis. gurgling, perawat
mengi, wheezing, ronkhi, menjelaskan
kering).
3. Mengobservasi adanya
sputum
4. Mengatur posisi pasien
dengan semi fowler
5. Memberikan air hangat
6. Memberikan oksigen
menggunakan nasal kanul
dengan kecepatan 3
liter/menit
7. Mengajarkan cara
mengubah posisi secara
mandiri
8. Mengajarkan cara batuk
efektif
9. Mengajarkan teknik
relaksasi nafas dalam
10. Menganjurkan untuk
minum banyak
V. EVALUASI

No Tanggal/jam Kode SOAP TTD Perawat


Dx
1. 23/3/2022 Dx 1 S: Pasien mengatakan sulit untuk bernafas dan
terasa sesak.
16.30
O:
- Suara pernafasan tidak normal
- Mucosa bibir pucat
- RR: 26 x/menit
- Pernafasan cuping hidung
TD:125/0 mmHg
HR : 81 x/i
RR : 26 x/i
Suhu : 36,3o
A: Masalah belum tertasi.
P : Intervensi dilanjutkan

2. 24/3/2022 Dx 1
S: Pasien mengatakan sulit untuk bernafas
21.00
namun sesak sudah berkurang.

O:
- Suara pernafasan tidak normal
- Mucosa bibir pucat
- RR: 24 x/menit
- Pernafasan cuping hidung
TD:110/70 mmHg
HR : 81 x/i
RR : 24 x/i
Suhu : 35,5o
A: Masalah tertasi sebahagian
P: Intervensi dilanjutkan
3. 25/3/2022 S: Pasien mengatakan sudah tidak sesak lagi
21.00
O:
- Suara pernafasan normal
- Mucosa bibir tidak pucat
- RR: 22 x/menit
- Pernafasan cuping hidung
TD:110/70 mmHg
HR : 80 x/i
RR : 22 x/i
Suhu : 37,5o
A: Masalah tertasi
P: Intervensi dihentikan

No Tanggal/jam Kode SOAP TTD Perawat


Dx
1. 23/3/2022 Dx 2 S: Pasien mengatakan sulit untuk bernafas dan
terasa sesak
16.30
O:
- Adanya nafas tambahan
- Suhu tubuh dingin
- Warna kulit pucat
- Gerakan pasien lemah
- Adanya penyumbatan secret pada jalan nafas
TD :125/0mmg
HR : 81x/i
RR : 26 x/i
Suhu : 36,3o

A: Masalah belum teratasi nyeri akut


P : Intervensi dilanjutkan
2. 24/3/2022 Dx 2 S: Pasien mengatakan sulit untuk bernafas dan
sesak sudah mulai berkurang.
21.00

O:
- Adanya nafas tambahan
- Suhu tubuh dingin
- Warna kulit pucat
- Gerakan pasien lemah

TD :110/70mmg
HR : 81x/i
RR : 24 x/i
Suhu : 35,5o

A: Masalah teratasi sebahagian


P : Intervensi dilanjutkan
3. 25/3/2022 Dx 2 S: Pasien mengatakan sudah tidak sesak lagi
21.00
O:
- Suara pernafasan normal
- Mucosa bibir tidak pucat
- RR: 22 x/menit
- Pernafasan cuping hidung
TD:110/70 mmHg
HR : 80 x/i
RR : 22 x/i
Suhu : 37,5o
A: Masalah tertasi
P: Intervensi dihentikan
FORMAT LAPORAN AKTIFITAS HARIAN (LOGBOOK)
No Tanggal/ Aktifitas Hasil yang Kendala Rencana Paraf
Hari diperoleh kegiatan
selanjutnya
1. 21/3/22 1.Melakukan Mencegah Tidak ada -
Senin penularan dari kendala
cuci tangan
perawat ke
bersih pasien

2.Memberikan Mengeluarkan Tidak ada Batuk efektif


terapi inhalasi sputum kendala
(nebul) pada
ny.f

Mencegah Tidak ada -


3.Mengajarkan
cara batuk penumpukan kendala
efektif pada sputum di
ny.f saluran
pernapasan

Banyaknya Pengecekan
4.Melakukan KGD pasien ulang di hari
dapat bekas
pengecekan tusukan pada selanjutnya
kadar gula terkontrol
jari pasien
darah pada tn.d

Tidak ada Melakukan


- TD: intervensi
5.Melakukan kendala
132/82mmH
pengkajian
g
pada pasien
- N: 87x/menit
kelolaan
- S: 36,6c
dengan
- RR: 25x/mnt
diagnosa medis
- Skala nyeri:
pemenuhan
kebutuhan 6 (NRS)
oksigen pada
pasien open
fraktur costae
Tidak ada -
Memudahkan
6.Mengatur menhirup kendala
posisi ny.f terapi
dengan kepala inhalasi/nebul
ditinngikan
FORMAT LAPORAN AKTIFITAS HARIAN (LOGBOOK)
No Tanggal/ Aktifitas Hasil yang Kendala Rencana kegiatan Paraf
Hari diperoleh selanjutnya
1. 22/3/22 1. Melakukan Mencegah Tidak ada -
Selasa penularan dari kendala
cuci tangan
perawat ke
bersih pasien

2. Melakukan KGD pasien Banyaknya -


pengecekan dapat bekas tusukan
kadar gula terkontrol pada jari
darah pada pasien
tn.d

- TD: Tidak ada Melakukan


3. Melakukan 132/82mm kendala intervensi
pemeriksaan Hg
TTV pada - N:
pasien 87x/menit
kelolaan dan - S: 36,6c
mengkaji - RR:
skala nyeri 25x/mnt
- Skala nyeri:
6 (NRS)
Tidak ada -
4. Melakukan Pasien
ambulasi terhindar dari kendala
pasien dari jatuh saat
bed ke kursi ambulasi
roda
Tidak ada -
5. Mengganti Terhindar dari kendala
alat tenun infeksi
dengan
pasien di atas
tempat tidur -
Tidak ada
6. Melakukan Mencegah
kendala
terapi agar sputum
inhalasi tidak
(nebulizer) meumpuk
1/1 sehingga
pasien merasa
nyaman
FORMAT LAPORAN AKTIFITAS HARIAN (LOGBOOK)
No Tanggal/ Aktifitas Hasil yang Kendala Rencana kegiatan Paraf
Hari diperoleh selanjutnya
1. 23/3/22 1. Melakukan Tercegah Tidak ada -
Rabu penularan dari kendala
cuci tangan
perawat ke
bersih pasien

2.Melakukan Tercegah dari Tidak ada Melakukan


perawatan infeksi kendala perawatan luka
luka post post operasi
operasi
- 4/1 (Gv, aff
drain, aff dc)
- 4/2 (Gv di
kepala dan
kaki)
- 4/3 (Gv, aff
drain)
- 4/5 (Gv di
bahu)
- 2/2 (spooling
mulut dengan
NAcl)
Tercegah dari Tidak ada -
infeksi kendala
3.Melakukan
perawatan
infus 4/1
- TD: Tidak ada Melakukan
132/82mm kendala intervensi
4.Melakukan
pemeriksaan Hg
TTV dan - N:
intervensi 87x/menit
pada pasie n - S: 36,6c
kelolaan - RR:
25x/mnt
- Skala nyeri:
6 (NRS)

Tidak ada -
Terhindar dari kendala
5.Melakukan
infeksi
perawatan
area infus 4/2 Tidak ada -
Kebutuhan
istirahat tn.f kendala
6.Menjelaskan
terpenuhi
kepada tn.f
tentang
pentingnya
istirahat dan
tidur

FORMAT LAPORAN AKTIFITAS HARIAN (LOGBOOK)


No Tanggal/ Aktifitas Hasil yang Kendala Rencana kegiatan Paraf
Hari diperoleh selanjutnya
1. 24/3/22 1.Melakukan Mencegah Tidak ada -
Kamis penularan dari kendala
cuci tangan
perawat ke
bersih pasien

2.Melakukan Tercegah dari Tidak ada Melakukan


perawatan infeksi kendala perawatan luka
luka post post op kembali
operasi

3.Mengatur Terhindar dari Tidak ada -


tetesan infus dehidrasi kendala

4.Mengelola Pasien dapat Tidak ada -


lingkungan beristirahat kendala
pasien agar dengan cukup
bisa
beristirahat
(tidur) -
Saturasi Tidak ada
5.Memberikan kendala
oksigen nasal oksigen
kanul 5/1 membaik

FORMAT LAPORAN AKTIFITAS HARIAN (LOGBOOK)


No Tanggal/ Aktifitas Hasil yang Kendala Rencana kegiatan Paraf
Hari diperoleh selanjutnya
1. 26/3/22 1.Melakukan Mencegah Tidak ada -
Sabtu penularan dari kendala
cuci tangan
perawat ke
bersih pasien

2.Memberikan Saturasi Tidak ada Pasien sesak


terapi oksigen oksigen kendala
3 liter/menit membaik
pada ny.z

Hasil EKG Tidak ada Pasien gemuk


3.Melakukan
sehingga susah
pemasangan yaitu Sinus kendala untuk
EKG pada Rythem pemasanagan EKG
ny.z di badan

-
4.Melakukan Saat Tidak ada
identifikasi dilakukan kendala
meliputi identifikasi
nama, cm, semua benar
tanggal lahir, (nama, cm,
golongan tanggal lahir,
darah untuk gol.darah)
dilakukan
transfusi darah Mengganti alat
Tidak ada tenun
5.Mengganti Tercegah dari
kendala
alat tenun infeksi
K5B1 dengan
pasien di atas
tempat tidur Cek rutin KGD
Tidak ada
KGD 168
6.Melakukan kendala
mg/dL
pengecekan
kadar gula
darah k1b2 Rutin mengatur
Tidak ada tetesan infus
Terhindar dari
7.Mengatur kendala
dihidrasi
tetesan infus
pada pasien -
Tidak ada
Terhindar dari
8.Mengatur kendala
sesak yang
posisi ny.z terus menerus
(semi fowler) -
Pasien sesak
Ny.z
9.Mengajarkan mengetahui
ny.z untuk cara batuk
melakukan efektif
batuk efektif

Anda mungkin juga menyukai