Askep Hepatitis
Askep Hepatitis
Askep Hepatitis
A. PENGKAJIAN
Pengkajian pada pasien dilakukan pada tanggal 22 Februari 2022 pukul 17.00 WITA di Desa
Batumadeg Kelod Kecamatan Nusa Penida dengan metode observasi, wawancara, pemeriksaan
fisik dan dokumentasi (rekam medis)
1. PENGUMPULAN DATA
a. Identitas Pasien
Pasien Penanggung
(Istri)
Nama : Tn. T Ny. S
Umur : 58 Tahun 55 Tahun
Jenis Kelamin : Laki - Laki Perempuan
Status Perkawinan: Menikah Menikah
Suku /Bangsa : Bali/Indonesia Bali/Indonesia
Agama : Hindu Hindu
Pendidikan : Tidak Sekolah SD
Pekerjaan : Petani Petani
Alamat : Karangasem Karangasem
Alamat Terdekat : - -
Nomor Telepon : - -
Nomor Register : - -
Tanggal MRS :- -
b. Riwayat Kesehatan
1) Keluhan utama masuk rumah sakit
-
2) Keluhan utama saat pengkajian
Pasien mengatakan nyeri perut bagian kanan
3) Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien mengatakan badannya terasa lemas, perut agak membengkak dan tidak
nafsu makan. Pasien mengatakan tiga hari yang lalu melakukan pengukuran
kadar gula darah di puskesmas terdekat dengan hasil 83 mg/dL. Saat
pengkajian dilakukan pengukuran TTV dan hasilnya S : 38⁰C, RR : 20
x/menit, N : 88 x/menit dan TD : 150/90 mmHg. Pasien mengeluhkan nyeri
pada perut dan membengkak serta tidak nafsu makan. Pengkajian nyeri
diperoleh yaitu :
- Provocative : Pasien mengatakan tidak mengetahui penyebab dari
munculnya nyeri di perut.
- Quantity : Pasien mengatakan nyeri diperut yang dirasakan
seperti ditusuk-tusuk.
- Region : Pasien mengatakan nyeri yang dirasakan di perut
bagaian kanan atas
- Skala : Pasien mengatakan skala nyeri yang rasakan adalah 6
(nyeri berat).
- Time : Pasien mengatakan nyeri timbul sewaktu – waktu dan
akan terasa nyeri jika di tekan atau dipegang.
4) Riwayat penyakit sebelumnya
Pasien dan keluarga mengatakan sebelumnya pasien sudah memiliki keluhan
perut terasa sakit kemudian di bawa ke puskesmas, setelah dari puskesmas di
rujuk ke RS Pratama Nusa Penida dan akhirnya dirujuk terakhir ke RS
Sanglah. Pasien tidak ada riwayat operasi dan tidak mempunyai alergi
terhadap obat.
5) Riwayat penyakit keluarga
Pasien mengatakan dalam keluarga ada riwayat memiliki penyakit hipertensi
yaitu ayah pasien sendiri.
6) Genogram
Keterangan :
: Laki – Laki
: Perempuan
: Pasien
Penjelasan :
Pasien Tn. L merupakan anak ke-4 dari 10 orang bersaudara, pasien
sudah berkeluarga dan memiliki 3 orang anak. Pasien mengatakan dalam
keluarga terdapat riwayat penyakit keluarga yaitu tekanan darah tinggi
(hipertensi).
c. Pola Kebiasaan
1) Bernafas
Sebelum Pengkajian : Pasien mengatakan tidak ada keluhan dalam bernafas.
Saat Pengkajian : Pasien mengatakan tidak ada keluhan dalam bernafas.
RR : 20x/menit
Masalah Keperawatan: -
2) Makan dan minum
Sebelum Pengkajian : Pasien mengatakan sebelum sakit biasa makan 3x
sehari dengan nasi, sayur dan kadang-kadang daging.
Pasien mengatakan memiliki kebiasaan minum alkohol
dan tuak dalam sehari – hari dan jarang mengkonsumsi
air mineral.
Saat Pengkajian : Pasien mengatakan saat ini biasa makan 3x sehari
dengan mengkonsumsi makanan biasa yang di masak
oleh istrinya, pasien mengatakan sedikit mual dan nafsu
makan berkurang. Saat ini pasien mengatakan hanya
mengkonsumsi air mineral ± 1200 mL perhari.
Masalah Keperawatan: -
3) Eliminasi
Sebelum Pengkajian : Pasien mengatakan tidak ada keluhan dalam proses
buang air kecil maupun air besar
Saat Pengkajian : BAB frekuensi (2x/hari), BAB tidak teratur
konsistensi (lunak),Warna (kuning kecoklatan ),
Bau (khas feses) tidak ada lendir dan darah
BAK frekuensi (5x/hari), warna (kuning pekat),
Bau (khas urine), jumlah/volume (100cc/kencing),
BAK lancar, pasien tidak terpasang dower kateter.
Masalah Keperawatan: -
4) Gerak dan aktivitas
Sebelum Pengkajian : Pasien mengatakan sebelum sakit biasa melakukan
aktivitas sehari – harinya yaitu sebagai petani dan
peternak sapi
Saat Pengkajian : Pasien mengatakan merasa lelah dan tidak bertenaga
padahal sudah tidur dan istirahat. Pasien tampak lesu
dan lebih sering berbaring di tempat tidur.
5) Istirahat dan tidur
Sebelum Pengkajian : Pasien mengatakan biasa tidur dari jam 21.00 WITA
dan akan terbangun pukul 06.00 WITA
Saat Pengkajian : Pasien mengatakan saat sakit biasa tidur 5-6 jam perhari.
Masalah Keperawatan: -
6) Kebersihan diri
Sebelum Pengkajian : Pasien mengatakan biasa mandi 2-3 kali dalam sehari.
Saat Pengkajian : Pasien mengatakan selama sakit hanya dilap
menggunakan air hangat dan washlap (2xsehari) pasien
biasa gosok gigi 2x sehari selama sakit. Klien
mengganti baju 1x sehari selama sakit. Kuku pasien
tampak pendek dan bersih.
Masalah Keperawatan: -
7) Pengaturan suhu tubuh
Sebelum Pengkajian : Pasien mengatakan sebelum sakit sempat demam
Saat Pengkajian : perasaan panas, mudah berkeringat, tampak
kemerahan
Suhu tubuh pasien : 38 oC
Masalah Keperawatan: Hipertermi
8) Rasa nyaman
Sebelum Pengkajian: Pasien mengeluhkan nyeri pada perut
Saat Pengkajian : Pasien mengatakan merasa tidak nyaman karena nyeri,
skala nyeri 6 , intensitas nyeri timbul sewaktu waktu
dan akan lebih nyeri bila dipegang atau ditekan, kualitas
nyeri seperti di tusuk tusuk, lokasi nyeri perut bagian
kanan atas , waktu setiap saat, penyebab nyeri tidak
diketahui. Pasien tampak meringis dan gelisah.
Masalah Keperawatan: Nyeri Akut
9) Rasa aman
Sebelum Pengkajian : Pasien mengatakan merasa tidak aman dan ada timbul
rasa cemas dan takut akan kondisinya.
Saat Pengkajian : Pasien mengatakan tidak ada keluhan.
Masalah Keperawatan: -
10) Data sosial
Sebelum Pengkajian: Pasien mengatakan biasa bersosialisasi dengan keluarga
dan tetangga dirumah.
Saat Pengkajian : Pasien mengatakan peran dalam keluarga (ayah/kepala
keluarga), keharmonisan keluarga baik, Hubungan
dengan tetangga baik, Lingkungan rumah : kondisi
lingkungan rumah bersih
Masalah Keperawatan: -
11) Prestasi dan produktivitas
Sebelum Pengkajian: Pasien mengatakan seorang petani dan peternak sapi,
dimana sumber penghasilan pasien dan istri adalah dari
kegiatan tersebut.
Saat Pengkajian : Pasien mengatakan sejak sakit dan khususnya sejak
dirawat di Rumah Sakit tidak dapat melakukan kegiatan
rutinnya.
Masalah Keperawatan: -
12) Rekreasi
Sebelum Pengkajian: Pasien mengatakan rekreasi yang dilakukan adalah ke
sawah dan memelihara hewan ternaknya.
Saat Pengkajian : Hobi pasien tidak ada.
Kebiasaan rekreasi saat sakit pasien hanya dapat
berbicara dan bercanda dengan istrinya.
Masalah Keperawatan : -
13) Belajar
Sebelum Pengkajian : Pasien mengatakan tidak mengetahui hal apa yang
menyebabkan nyeri yang dirasakan oleh dirinya.
Saat Pengkajian : Pasien mengatakan tidak mengetahui hal yang terjadi
pada dirinya, tidak mengetahui penyebeb nyeri dan
bengkak pada perutnya.
Masalah Keperawatan: Defisit Pengetahuan
14) Ibadah
Sebelum Pengkajian : Pasien mengatakan biasa sembahyang di merajan
rumah maupun di pura.
Saat Pengkajian : Agama /kepercayaan yg dianut hindu
Kebiasaan beribadah hanya berdoa dari tempat tidur
Masalah Keperawatan: -
d. Pemeriksaan Fisik
1) Keadaan Umum
a) Kesadaran : Compos Mentis
b) Bangun Tubuh : Kurus
c) Postur Tubuh : Tegak
d) Cara Berjalan : Lancar terkoordinir
e) Gerak Motorik : Normal
f) Keadaan Kulit
Warna : Normal
Turgor : Elastis
Kebersihan : Bersih
Luka : Tidak ada,
g) Gejala Kardinal : TD : 150/90 mmhg
N : 88 x/mnt
S : 38 oC
RR : 20x/mnt
h) Ukuran lain : BB : 55 kg
TB : 160 cm
2) Kepala
a) Kulit kepala : Bersih
b) Rambut :-
c) Nyeri tekan :-
d) Luka :-
3) Mata
a) Konjungtiva : Merah muda
b) Sklera : Putih
c) Kelopak mata : Lingkaran hitam
d) Pupil : Reflek pupil baik
4) Hidung
a) Keadaan : Bersih
b) Penciuman : Baik
c) Nyeri :-
d) Luka :-
5) Telinga
a) Keadaan : Bersih
b) Nyeri :-
6) Mulut
a) Mukosa bibir : Mukosa lembab
b) Gusi : Tidak berdarah
c) Gigi : Gigi lengkap
d) Lidah : Bersih
e) Tonsil : Normal
7) Leher
a) Inspeksi
Keadaan : Baik/ Normal
8) Thorax
a) Inspeksi
- Bentuk : Simetris
- Gerakan dada : Bebas
- Payudara : Simetris
b) Palpasi
- Pengembangan dada : simetris
c) Perkusi
- Suara paru : Sonor/resonan
d) Auskultasi
- Suara paru : Vesikuler/normal
- Suara jantung: Regular
9) Abdomen
a) Inspeksi
- Pemeriksaan : Ascites
- Luka :-
b) Auskultasi
- Peristaltic usus: 12 x/mnt
c) Palpasi : Hepatomegali, ascites, nyeri tekan
d) Perkusi : Tympani
10) Genetalia
Tidak terkaji
11) Anus
Tidak Terkaji
12) Ekstremitas
a) Ektremitas Atas : pergerakan bebas, CRT 2 detik, tidak ada luka terpasang
infuse pada ektermitas kiri
b) Ektremitas Bawah : pergerakan bebas, CRT 2 detik, dan tidak ada luka
3. ANALISA DATA
Analisa Data Pasien Tn. L Dengan Hepatitis dan Hipertensi
di Desa Batumadeg Kelod Kecamatan Nusa Penida
Tanggal 22 Februari 2022
Proses Terjadinya :
Inflamasi atau peradangan pada hepar (hati) dapat menyebabkan gangguan suplai
darah normal pada sel – sel hepar dan dapat pula menyebabkan peregangan pada
kapsula hati yang menyebabkan pembengkakan pada hati (hepatomegali) sehingga
menyebabkan perasaan tidak nyaman di kuadran kanan atas abdomen dan
menimbulkan nyeri akut.
Akibat jika tidak ditanggulangi :
Nyeri yang tidak ditanggulangi dapat menimbulkan efek jangka panjang yaitu
mempengaruhi respon afektof dan tingkah laku saat tindakan yang menimbulkan
nyeri berikutnya.
P : Hipertermia
E : Proses penyakit (inflamasi/peradangan)
S : Pasien mengatakan mudah berkeringat, pasien mengatakan tubuhnya teraba
panas, kulit pasien tampak kemerahan dan suhu tubuh klien 38OC
Proses Terjadinya :
Kerusakan hati yang terjadi biasanya meliputi serupa pada semua tipe hepatitis virus.
Cedera dan nekrosis sel hati ditemukan dengan berbagai derajat. Ketika memasuki
tubuh, verus hepatitis menyebabkan cedera dan kematian hepatosit yang biasa dengan
cara membunuh langsung sel hati atau dengan cara mengaktifkan reaksi imun serta
inflamasi ini selanjutnya akan mencederai atau menghancurkan hepatosit dengan
menimbulkan lisis pada sel-sel yang terinfeksi atau yang berada disekitarnya.
Kemudian, serangan antibody langsung pada antigen virus menyebabkan destruksi
lebih lanjut sel-sel hati yang terinfeksi. Inflamasi didalam organ tubuh dapat
menimbulkan reaksi demam (hipertemia)
Akibat jika tidak ditanggulangi :
Kondisi hipertermia yang tidak segera ditangai dapat menyebabkan heat stroke yaitu
dapat merusak organ lain di dalam tubuh sehingga meningkatkan komplikasi serius
atau bahkan kematian.
Proses Terjadinya :
Proses inflamasi hepar (hati) dapat menyebabkan gangguan metabolisme karbohidrat,
lemak dan protein sehingga glikogen dalam hepar berkurang dan glikoneogenesis
menurun sehingga kadar glukosa dalam darah dapat menurun sehingga beresiko
ketidakstabilan kadar glukosa darah.
Akibat jika tidak ditanggulangi :
Rendahnya kadar glukosa darah dapat menyebabkan kurangnya energi dan keletihan
yang berkepanjangan selain itu dapat pula menyebabkan penurunan kesadaran atau
bahkan kejang yang dapat merusak otak secara permanen
6. Diagnosa Keperawatan
Nama Pasien : Tn. L No. RM :-
Umur : 58 Ruang Rawat :-
Jenis Kelamin : Laki - laki Diagnosa Medis: Hepatitis
Tanggal
No Diagnosa Keperawatan Paraf/Nama
Ditemukan Teratasi
1 Nyeri Akut 22 Februari 24 Februari
Tuta
2022 2022
2 Hipertermia 22 Februari 23 Februari
Tuta
2022 2022
3 Resiko Ketidakstabilan 22 Februari 23 Februari
Tuta
Kadar Glukosa Darah 2022 2022
B. PERENCANAAN
1. Prioritas Masalah Keperawatan
a. Nyeri Akut
b. Hipertermia
c. Resiko Ketidakstabilan Kadar Glukosa Darah
2. Rencana Keperawatan / Nursing Care Plan
C. PELAKSANAAN
Pelaksanaan Keperawatan Pada Pasien Tn. L Dengan Hepatitis dan Hipertensi
Di Ruang Ayodya RSUD Sanjiwani Gianyar Tanggal 22 Desember 2021 S/D 24 Desember 2021
No Hari/Tgl/Jam No Diagnosa Tindakan Keperawatan Evaluasi Respon Nama
Keperawatan Perawat
/ Paraf
1 Selasa, 22 I & II Memonitor tanda-tanda vital pasien S: Tuta
Februari 2022 Pasien masih mengeluhkan tubuhnya
19.00 WITA teraba hangat
O:
Pemeriksaan TTV diperoleh hasil TD
150/90 mmHg, N 80x/menit, S 38oC dan
RR 20x/menit
19.10 WITA I Mengkaji tingkat nyeri pasien dengan S: Tuta
pengkajian PQRST Pasien mengatakan tidak mengetahui
penyebab nyeri. Nyeri terasa di perut
bagian kanan atas, nyeri terasa seperti
ditusuk-tusuk, nyeri timbul sewaktu –
waktu dan semakin terasa bila pegang atau
di tekan, dan skala nyeri 6 dari 0-10.
O:
Pasien tampak meringis dan gelisah
Pasien tampak memegangi perutnya
19.20 WITA III Mengidentifikasi kadar glukosa darah S: Tuta
pasien Pasien mengatakan tubuhnya terasa lemas
dan lelah serta mudah berkeringat.
O:
Kadar gula darah pasien 83gr/dL
19.30 WITA I Mengajarkan teknik relaksasi nafas dalam S: Tuta
Pasien mengatakan belum pernah
melakukan latihan nafas dalam ini
O:
Pasien tampak antusias menerika edukasi
yang diberikan oleh perawat.
20.00 WITA I, II & III Mendelegatifkan terapi obat antipiretik S:- Tuta
penurun demam ( paracetamol ), dextrose, O : Obat masuk dengan prinsip 6 benar
dan obat oral dalam pemberian obat
2 Rabu, 23 I & II Memonitor tanda-tanda vital pasien S: Tuta
Februari 2022 Pasien mengatakan tubuhnya sudah tidak
05.00 Wita hangat lagi.
O:
Pemeriksaan TTV diperoleh hasil TD
150/90 mmHg, N 80x/menit, S 36,5oC dan
RR 20x/menit
05.30 Wita III Mengidentifikasi Kadar Gula Darah Pasien S: Tuta
Pasien mengatakan tubuhnya sudah tidak
lelah dan keringat berlebihan seperti
kemarin
O:
Pasien tampak lebih tenang, kadar gula
darah klien 100 mg/dL
05.40 Wita III Menganjurkan konsumsi makanan yang S: Tuta
mengandung karbohidrat Pasien mengatakan makan nasi dan
kadang-kadang bubur, makan 4-5 sendok
makan dikarenakan mual jika
menghabiskan 1 porsi makanan
O:
Pasien tampak tenang dan antusias untuk
berkomunikasi
06.00 I Mengkaji tingkat nyeri pasien dengan S: Tuta
pengkajian PQRST Pasien mengatakan tidak mengetahui
penyebab nyeri. Nyeri terasa di perut
bagian kanan atas, nyeri terasa seperti
ditusuk-tusuk, nyeri timbul sewaktu –
waktu dan semakin terasa bila pegang atau
di tekan, dan skala nyeri 5 dari 0-10.
O:
Pasien tampak meringis dan gelisah
Pasien tampak memegangi perutnya
O:
Pemeriksaan TTV diperoleh hasil TD
150/90 mmHg, N 80x/menit, S 36,3oC dan
RR 20x/menit
13.15 Wita I Mengkaji tingkat nyeri pasien dengan S: Tuta
pengkajian PQRST Pasien mengatakan tidak mengetahui
penyebab nyeri. Nyeri terasa di perut
bagian kanan atas, nyeri terasa seperti
ditusuk-tusuk, nyeri timbul sewaktu –
waktu dan semakin terasa bila pegang atau
di tekan, dan skala nyeri 3 dari 0-10.
O:
Pasien tampak memegangi perutnya
Pasien tampak tenang
14.00 Wita I Mengajarkan teknik relaksasi nafas dalam S: Tuta
Pasien mengatakan menerapkan nafas
dalam lumayan efektif untuk menurunkan
nyeri di perut yang dirasakan (skala nyeri
yang dirasakan 2)
Pasien mengatakan nyaman dengan kondisi
nya saat ini.
O:
Pasien tampak antusias menerika edukasi
yang diberikan oleh perawat.
D. EVALUASI
Evaluasi Keperawatan Pada Pada Pasien Tn. L Dengan Hepatitis dan Hipertensi
Di Desa Batumadeg Kelod Kecamatan Nusa Penida
Tanggal 22 Februari 2022 S/D 24 Februari 2022
No Hari/Tgl/Jam Diagnosa Keperawatan Evaluasi Respon Nama
Perawat/Paraf
1 Kamis, 24 Nyeri Akut S: Tuta
Februari - Pasien mengatakan tidak mengetahui penyebab nyeri. Nyeri terasa di
2021
perut bagian kanan atas, nyeri terasa seperti ditusuk-tusuk, nyeri timbul
sewaktu – waktu dan semakin terasa bila pegang atau di tekan, dan
skala nyeri 4 dari 0-10.
- Pasien mengatakan menerapkan nafas dalam lumayan efektif untuk
menurunkan nyeri di perut yang dirasakan (skala nyeri yang dirasakan
2)
- Pasien mengatakan merasa nyaman dengan kondisinya
O:
- Pemeriksaan TTV diperoleh hasil TD 150/90 mmHg, N 80x/menit, S
36,3oC dan RR 20x/menit
- Pasien tampak tenang
- Pasien tampak memegangi perutnya
- Pasien tampak antusias untuk berkomunikasi dan menerima arahan
perawat
A:
- Semua tujuan tercapai dan masalah teratasi
P:
- Tingkatkan dan pertahankan kondisi pasien
2 Kamis, 24 Hipertermia S: Tuta
Februari - Pasien mengatakan tubuhnya sudah tidak teraba hangat lagi
2021 - Pasien mengatakan tubuhnya sudah tidak keringat berlebihan seperti
sebelumnya
O:
- Pemeriksaan TTV diperoleh hasil TD 150/90 mmHg, N 80x/menit, S
36,5oC dan RR 20x/menit
A:
- Semua tujuan tercapai dan masalah teratasi
P:
- Tingkatkan dan pertahankan kondisi pasien
A:
- Semua tujuan tercapai dan masalah teratasi
P:
- Tingkatkan dan pertahankan kondisi pasien
ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN. L DENGAN HEPATITIS B DAN HIPERTENSI
DI DESA BATUMADEG KELOD KECAMATAN NUSA PENIDA
TANGGAL 22 FEBRUARI 2022 S/D 24 FEBRUARI 2022
OLEH:
I KADEK ASPRIADHI BATESTHUTHA
2114901178
FAKULTAS KESEHATAN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS
INSTITUT TEKNOLOGI DAN KESEHATAN BALI
DENPASAR
2021