Obat Psikotropik Rusdi Maslim
Obat Psikotropik Rusdi Maslim
Obat Psikotropik Rusdi Maslim
?ENGaI#.NAAN KLTNTS
OtsAT
PSTKOTRO?IK
( P'/$icTwryc t#DIc/.TIo''t )
EOI$ KETTGI
{
KATA PEI.IGANTAR
q5t€*.6*
'fHE ABILITY to handle life is simply the abillty to handle one's own mind.
We fail ftrst in thought and only.afterward in action.
t-L
2,|.--
|t-;I
PANDUAN UM
Anti-depresi Depresi
Anti-mania Mania :
Anti-anxietas Anxietas
Anti-insomnia Insomnia
Anti-obsesif kompulsif Obsesif kornpulsif
Anti-panik Panik :
.6F.6*.5*
I. OBAT ANTI.PSIKOSIS
Sinonim : NEUROLEPTICS, MAJOR TRANOUILLIZERS'
ATARACTICS. ANTIPSYCHOTICS, ANTIPSYCHOTIC
DRUCS, NEUROI-EPTIKA,
Obat acuan : Chlorpromazine (CPZ).
Penggolongan :
1, Phenothiazine
o ranial Aliphatic CHLORPBOMMINE (Largactil)
LEVOMEPROMMINE (Nozinan)
o rantai Piperazine PERPIIENMINE (Trilalon)
TRI FLUOPERAZINE (Stelazine)
FLUPHENMINE (Anaiensol)
. rantal Plperidlne TItIOBIDAZINE (Melleril)
3. D|phenyl. butyl-
plperldlne PIMOZIDE (OraP)
2. Dlbenzodlazeplne
.' :: i CLOZ{PINE (cb;rii
OLANZAPINE (Zyprexa)
. :^; QUEIIAPINE (Seroquel)
. : i:i,1. .
i i..t't sb, { ir'! i 1.;} if; f i Rlii}l]:: ii
:
OPIPRAMOL (lnsidon)
- i''j '.-.:,':
2. Tett acyclic Compound l/APROTILINE (Ludiomil) .
tvllANSERlN (Tolvon)
AMOXAPINE (Asendin)
llo nc-Amine-Oxydase
I nh ibitor (M nOI)-B eversible MOCLOBEMIDE (Aurorix)
Selective Serotonin
Re-uptake lnhlbltor (SSRI) SERTRALINE (Zoloft) ' "1' j-:
Manla Akut
Protllaksls
Mania
l'i]a
UJ
lV. OBAT ANTI-AI-IXIETAS
Obatacuan : Diazepam/Chlordiazepoxide.
Penggolongan
--l
:
|. B::nzodiazepine
2. Non-Benzodiazepine
BUSPIRONE (Buspar, Tran-Q, Xiety)
SIJLP!PIDE (Dogmatil-5C)
HYDROXYZINE (lterax)
V OBAT ANTI.INSOMNIA.
Sinonim :HYPNOTICS,SOMNIFACIENT,HIPNOTIKA.
Obat acuan : Phenobarbital.
Penggolong.an '
1. Bciizodiazeplne
NITRAZEPAM (Mogadon, Dumolid)
TRIAzOLAM (Halcion)
ESTAZOI.AM (EsiLgan)
2. Non-Benzod!aplne
CHLORAL HYDRATE (Chloralhydrat 500)
PHENOBARtsITAL (Luminal, Combinal)
[*-
!/i. OBAT ANTI.OBSESIF KOMPIJLSIF
Sinonim : DRUGS USED IN CBSESSIVE COMPULSIVE
DISORDEBS
Obat acuan : Clomirrramine
Penggolongan :
PSOMACTIL
(Combiphar)
I/EPROSETIL
(Meprofarm)
ETHIBERNAL Amp. 25 mEml
Gillql_
Haloperidol STRENACE Tab. 0,5 mg 5 - 15 mg,h
(Searle) 1.5 E 5 ng
l:^
;
Lltl. a -^1-l
^ rilgfllrl
I Anp 5 mg/ml
i
IIALDOL Tab. 0,5 mg
(Janssen) 2mg
GOVOTIL Tab. 2 mg
(Guardian Pharmatar^na) 5mg
LODOMER Tab 2 ng
(Mersifamra) 5 fiig
HALDOL DECANOAS Amp. 50 m_o/ml 50mg/2-4minggu
(Janssen)
Perphcnazine TRILAFON Iab. 2 mg 12 - 24 mgnt
(Schering) 4&8mq
a Flrrnhpne r,^ o ANATENSOL Tab. 2,s mg 10 - 15 mg/lr
(B-M-Squibb) 5 rnt
Fluphenazine . MODECATE Vial 25 mg/ml 25ngl2-4minggu
0ecan0ale (B-M-Squibb)
Levomepromaiine NOZINAN Tab. 25 mg 25 - 50 mg/h
(Rh-Poulenc) Amp. 25 mg/ml
o. Trilluoperazine STELAZINE Tab. I mg 10 - 15 mg/h
(Smith-Kline) 5mg
7 Thioridazine MELLEBIL Tab. .|00
50 mg 150 - 600 mg/h
(Novartis) mg
8. Sulpiride DOGMATIL FORTE Amp. 50 m{ml 300 - 600 mg/h
{Delaoranoe) Tab. 200 rn
o Pimozids ORAP FORTE Tab. 4 mg 2 - 4 mg/tt
(Janssen)
Risperidone I RISPERDAL Tab. 1P,3 mg Tab.2-6mgftr
(Jamsen)
NEBIPROS Tab. 12,3 mg
(Plwm)
NOPRENIA Tab. i,2,3 mg
(Novell)
PERSIDAL.2 Tab. 2 ing
(llersiiarma)
RIZODAL Tab 1,2,3 mg
(Guardian Fharmatanu)
CLOZARIL Tab. 25 mg
(f{ovanis) . 100 rng
Tab. 25 mg 50 - 400 mg/h
(Anra Zeneca) 100 rng
200 mg
2h imn
10 mg
FENGGCI-CNGAIi
1. Phenothiazine
. rantai Aliphatic CHLORPROTlilMlNE (Largactil)
LEVOMEPR0MAZINE (Nozinan)
r rantai Piperazine PERPHENAZINE (Triiaion)
TRIFLUOPERMIN E (Stelazine)
FLUPHENAZINE (Anatensol)
. rantai Piperidine THIORIDAZINE (Melleril)
3. Oiphenyl- butyl
piperiCine Pili{CZIDE (Orap)
TdEKANISME KERJA
Hipotesis : Sindrom Psikosis terjadi berkaitan dengan aktivitas neu-
rotransmitter Dopamine yang meningkat. (Hiperaktivitas
sistem doPaminergik sentral)
Mekanisqe kerja Obat Anti-psikosis tipikal adalah mem-blokade
Dopamine:pada reseptcr pasca-sinaptik neuron di Otak, khususnya di
sisiem linrbik cjan ststem ekstrapiramidal (dopamine D2 receptor an'
taqonists':. Sedangkan Obat anti-psikosis yang baru (atipikal)
cjiiamping berafinitas terhaoap "Dopamine D2 Receptors', juga
terhadap "Serotonin 5 HTz Receptors' (Serotonin-dopamine antago-
nisls/.
Efek samping ini ada yang cepat dapat di-tolerii' oleh paSien, ad;r
yang lambat, dan ada yang sampai membutuhkan obat simtomatis
untuk meringankan penderitaan pasien
Dalam penggunaan obat anti-psikosis yang ingin dicapai adalah
"optimal response with minimal side effects".
Etek samplng yang "irreversible" : tardive dyskinesia (gerakan
berulang involunter pada: lidah, wajah, muluVrahang, dan anggota
gerak, dimana pada waktu tidur gejala tersebut menghilang). Biasanya
terjadi pada penrakaian jangka panjanE (terapi pemeliharaan) dan
pada pasier' .tsia ianjut. Efel. samping int trdak b,eri^.aitan d.:ngan Josis
obat anti-psikosis (non-dose related).
Bila terjadi gejala tersebut : obat anti-psikosis perlahan-lahan
dihentikan, bisa dicoba pemberian obat Reserpine 2,5 mg/h (dopamine
depleting agent), obat antiparkinson atau l-dopa dapat memperburuk
keadaan. Obat pengganti an!i-psikosis yang paling baik adalah
Clozapine 50-100 mgth.
Paoa penggunaan obat anti-psikosis jangka panjang, secara
periodik harus dilakukan pemeriksaan laboratorium : darah rutin,
urine lengkap, fun3sr hati, fungsi ginjal, untuk deteksi dini perubahan
akibat elek samping obal,
Obat anti-psikosis hampir tidak pernah menimbulkan kematian
sebagai akibal overdosl-c atau untuk bunuh diri. Namun demikian
untuk menghindari akibat yang kurang menguntungkan sebaiknya
dilakukan 'lavaEe lamburrg' bila obat belum iama dimakan.
INTERAKSI OBAT
r Antipsikosis + Antipsikosis lain = potensiasi efek samping obat dan
tidak ada bukti lebih efektif (tidak ada ef,^k sinergis antara 2 obat
anti-psikosis)
Misalnya, Chlororomaz.ine + Reserpine = potensiasi efek hipotensif.
. Antipsikosis + Antidepresan Trisiklik = efek samping antikol:nergik
meningkat (hati-haii pada pasien dengan hipertrofi prostat,
glaukoma, ileus, penyakit jantung).
. F,nlipsikosis + Arr'.i-anxietas = eiek secia:,i rneningkat' bermanfaal
u;,...i;i kasus dengan geiala agia->i oari gadtih geitsah yang sangat
hebal (acute adi' tnctive tlreraoy)-
. Antipsikcsis + ECT = dianjurkan tidak rrei-nberikan obat anti-psikosis
pada pagi hari seberum dilakukan ECT (Electro Convulsive Therapy)
oleh karena angla moftilitas yang tit:ggi.
r Antipsikosis + antikonvulsan = ambang konvulsi menurun,
kemungkinan serangan kelang meningkat, oleh karena itu dosis
antikonvulsan lrarrus lebih besar (dose-related). Yang paling minimal
menurunkan ;mhang kejartg adalah obat anti-psikosis Haloperidol'
. Antipsikosis + Antasida = efektivitas obat anti-psikosis menurun
disebabt<an g"ngguan absorPsi.
CARA PENGGUNAAI\{
Pemilil:an Obat
. PaCa dasarnya semua obat anti-psikosis Inetnpunyai efck primer
(eier-. xlinis) yang saila pada dosis ekiva!en, pei'bedaan tcrulama
pada efek sekunder (efek samping: sedasi, otonomik,
ekstrapiranridal).
Pengaturan Dosis
Penggunaan Parenteral
--€l
. Pemakaian khusus :
r Pada pasien usia lanjut atau dengan Sindrom Psrkosis OrganilT obal
anti-psikosis diberikan dalam dosis kecil dan minimal efek samping
otonomik (hipotensi ortostatik) dan sedasi-nya (golongan 'high po-
tency neuroleptics', misalnya Haloperidol, Trifluoperazine, Fluphena-
zine atau anti-psikosis atipikal).
Penggunaan pada wanita ham4 berisiko tinggi anak yang dilahirkan
menderita ganggLlan saraf el:strapiramidal.
OBAT ANTI.DEPRESI
Sinonim : THYi"4OLEPTtCS,PSYCHICENERGIZEFS,
ANT! DEPRESSANTS. ANTI DEPRESAN.
Obat acuan : Amitriptyline.
PENGGOLONGAN
INDIKASI PENGGUNAAN
Gejala Sasaran (target syndrome) : SINDROM DEPREST
MEKANISME KERJA
INTERAKSI OBAT
Clomipramine
Trazodone i +++ i sedang
Mianserin +
Tianeptirre /minimal
Mociobemide sekali
Sertraline +l-
Paroxetine +l-
Fluvoxamine
Fluoxetine +l-
Citalopram +t-
-----tr
PERHATIAN KHUSUS
. Kegagalan terapi obat anti-depresi pada umumnya disebabkan :
c Kontraindikasi :
- Penyakit jantung koroner, MCl, khususnya pada usia lanjut'
- Glaukoma, Relensi Urin, Hipertrofi Prostat, Gangguan fungsi hati,
Eoilepsi.
- Pada penggunaan obat Lithium, kelainan fungsi jantung' ginjal dan
kelenjar titl'roid.
r Wa,nita hamil dan menyusui iidak diarrjr:rkarr Inenggunakan TCA,
risiiio teratogenik besar (khususnya trimester 1) dan TCA diekskresi
me alui ASI
.6::F €*.€;*
f-------L
tuv-
-
OBAT AI.JTi.MANI,\
Sirtonim : I/OOD MODULATORS. MOOD STAUILIZERS
ANTlivlANlCS
Obat aci:an : Lithium Carbonate
No. ',rs.B'06fiff
I Litl'ium Carbcnate 250-500 mgft..
1. Haloperidol HALDOL Tab 0,5-2-5mg
(Janssen)
SERENACE Tab. 0,5-1,5-5mg
(Seade) Liq. 2 mg/ml
Arnp. 5 mg/ml 5 mg(im) tiap
30 menit, maksimum
45mg/h.
COVOTIL Tab. 2-5 mg 4,5-15 nrgrh.
i
(Guardian Ph)
PENGGOLONGAN
c Mania Akut : Haloperidol (Haldol, Searle, Govotil)
Carbamazepine (Tegretol, Bamgetcl)
Valproic Acid (Depakene)
Divalproex Na (Depakote)
o Profilaksis Mania : Lithium Carbonate
INDIKASI PENGG.UNAAN
Gejafa Sasaran (target syndrome) : SINDBOM MANTA
MEKAT{ISME KEBJA
Lithium Carbonate merupakan obat pilihan utama untuk
meredakarr Sindrom Mania Akut atau Profilaksis lerhadap seranaan
Sindrom N4ania yang kambuhan pada Gangguan Afektif Dipolar.
L{inoloeic Flck anli-mania dari Lithium diset.abkan kemamcuannva
mengurangi'dopamine receplor supersensitivity,,
meningkatkan'cholinergic-muscdrinic activity., dan
menghambat 'cyclic AMP (adenosine monophosphate) &
;
phosphoinositldes'.
INTERAKSI OBAT
o Lilhium + diuretika Thiazide = dapal meningkatkan konsenlrasi
serum Lithium sebanyak 50 "/" risiko intoksikasi .menjadi besar,
sehingga dosis Lithiur,r harus ->
dikurangi 50 Yo agar lidak terjadi
intoksikasi. Sedangkan'loop diuretics', seperti Furosemide, kurang
mempengaruhi konsentrasi Lithium.
. ACE Inhibitors + Lithium = dapat meningkatkan konsentrasi serum
Lithium sehingga menimbulkan gejala into!<sikasi.
. Haloperidol + Lithi'..rm = efek neurotoksis bertambah (dyskinesia,
ataxia), tetapi efek neurotoksis tidak tampak pada penggunaan
kombinasi Lithium dengan Haloperidol dosis rendah (kurang dari
20 mg/h). Keadaan yang sama untuk Lithium + Carbamazepine.
. NSAID (e.g.r:Ccmeiiracin, lbuprci;n) + Lithium = dapat
Irrer,ingkaiKan konsentrasi s:rur: Lirhi':nt, seirir,gga risiko intoksikasi
6sn;36ii f,o5:.:
r .\spirin dar, Paracetamol (anal;esics) tidak cda interaksi dengan
Lith iur n.
CARA PENGGUNAAN
Pemilihan Obat
r Pada Mania akut dibenkan : Haloperidol (im) +Tab.'-ithium Carbonate.
Haloperidoi (irn) untux mengatasi hiperaktivitas, impulsivitas,
iritrbilitas. Jen3ar ons:t of actior) yang cepat (kalau perlu dengan
' rsoil ngusqleptiz,rlion')
Lithium Carbonate
-> efek anti-mania baru nruncul setelah
penggunaan T "l0 hari.
o Pa4a Gangguan Afektif Bipolar (rr,anic-dopressive disoroer) dengan
seiangan-serarrEan ep,sociik rnaniardepresi: Lilhiunt ca;bonate
sebagai obat prcfitaksis lerhadap serangan sindrcm mania/depresi,
dapat mengurangi f rekuensi, bcrat, dan lamanya suatu kekambuhan.
o Bila oleh karena sesuatu hal (efek samping yang tidak mampu
ditolerir dengan baik atau kondisi fisik yang kontra indikatif) tidak
rnenrrngkinkan penggun3an obat Lithirtm Carbonate, dapat
menggunakan obat alternatif: CARBAMAZEPINE, VALPROIC ACID,
DI'/ALFROEX Na, 'rang terbukti juga ampuh untuk meredakan
'Sindrom Mania Akut' dan profilaksis serangan Sind'om Mania./
Depresi pada 'Gangguan Aiektif Bipolar'.
c PaCa Gangguan Afeklii Unipolar (recurrent unipolar depression),
pencegahan kekami)ur!an oapat juga dengan Obat Anti-depi'esi SSRI
(e.9. Fluoxetine, Sertraline) yang lebih ampr rh dari t*ithium Carbonate.
Pengaturan Dosis
Dalam pengaturan dosis perlu mempertimbarngkan :
' Renlang kadar serr-'m brapeutik = 0,8 - 1,2 mEq/L, (dicapai dengan
dosis sekitar 2 atau 3 r 5C3 mg per hari)
. Kadar serum toksik = dialas 1,5 mEq,/L I
Biasanya preparat Lillrium yang digunakan adalah 'Lithium Car-
bonate', nrulai dengan dosis 250 - 500 mg/h, diberikan 1- 2 kali sehari,
dinaikkan 250 mg/tr setiap minggu, diukur Serum Lithium setiap
:'"ggu sanrpai diketahui kadai serum Lithium berefek klinis terapeutik
tC,B-1,2 mEq[). Biasanya dosis efektif dan cptimal berkisar i000 -
:
i-;;-t
'iil-.
1500 rrgih. Dipertahanxan sekilar 2 - 3 bulan, kemuci'ar' i:iuruit'.r;;l
rnenjadi 'Ccsis maintenance', konsentrasi serum Lithium ryang
d,anjurkan untuk mencegah kekambr,han (profilaksis) berkisar antara
0,5 - 0,8 mEq/L, ini sama e{ektifnya bahkan lebih efei<tif dai'i kadar 0,7-
1 ,2 nrEq/L, dan juga untuk mengurangi insidensi dari e{ek samping
dan risiko intoksikasi.
Dosis awal harus lebih rendah pada pasien usia lanjut atau pasien
dengan gangguan fisik, yang -rnempengaruhi fungsi ginial.
Pengukuran serum dilakukan dengan mengambil sampel ciarah
pada pagi hari, yaitu : sebelum makan obat dosis oagi dan sekitar 12
jam setelah dosis petang (hari sebelumnya).
Untuk mengurangi efek samping pada saluran makanan (mual,
nrunlah, diare) obal Lithium Carbonaie diberikan seielah makan.
Lama Pemberian
. Pada penggunaan untuk 'sindrom Mania Akut", setelah gejala-gejala
mereda, Lithium Carbonate' harus diteruskan sampai lebih d'ri 6
bulan, C:henlikan secara gradua! (laperi'19 off) bila memang tidak
ada indikasi lagi.
. Pada 'Gangguan Afektif Bipclar dan Unipolar', penggunaan liarus
diteruskan .sampai beberapa tahun, sesuai dengan indikasi
profilaksis serangan Sindrorn Mania/Depresi. Penggunaan i?ngka
panjang ini sebaiknya dalam 'dosis minimun' clengan kadar Serum
Lithiurr.ter-renc!ah' yang masih e{ektif untuk terapi profilaksis (kadar
serum Lithiuq diukur setiap bulan).
PERHATTAN KHUSUS
. sebelum dan selama penggunan obat Anti-mania Lithium carSonate
perlu dilakukan pemeriksalln laboratorium secara periodix :
- Kadar serum Na dan K (Li & Na saling mempengaruhi di tttbulus
proximalis renalis). Kadar ini merendah pada pasien diet garam
dan menggunakan diuret,ka.
- Tes fungsi gin;al (serum creatinine). Hampir semrla kadar Lithium
dalam darah diekskresi melalui ginjal.
- Tes fungsi kelenjar tiroid (serum T3 & T4). Lithium merendahkan
- kadar serum yodium.
- Pemeriksaan EKG (Lithium mempengaruhi 'cardiac repolariza
tion').
o Wanita hamit adalah kontraindikasi penggunaan Lithium (bersifat
teratogenik).
Lithium dapat melalui placenta dan masuk keperedaran darah janin,
khususnya mempengaruhi kelenjar tiroid.
i ^- |
r:<\
:-' .I
t^-=;l
CtsAT ANTI.AIJX:ETAS
Sincnim :PS'iCl-ICLEPTlCS, MINOR TRLNQUILLIZERS,
ANXIOLYTICS, ANTIANXIEI-/ DRUGS, ANS|OLITIKA.
Obai ocuan . DiazepanlChioroiazepcxiCe.
DIAZEPIN Oral =
/Kimia Farma) 10 - 30 mg/hari
LOVIUM Tab. 2-5mg 2-3xsehari
1Pha e ros)
CLOBAZAM-OM Tab. 10 mg i
I
.:-1,
rDexa l,tedica)
5. tsromazcpam LEXU IAN Tab. 1,5-3-6mg 3 x 1,5 mgih.
(Roche)
6. Oxazolam SERENAL-1 O Drg. 10 mg 2-3 x 10 mg/h
(Sankyo)
7. lorazepale TMNXENE 5.10 Cap.5-10 mg 2-3x5mg/h
(Kenrose)
8. Alprazolam XANA): Tab.0,2il,$1 mg 3 x 0, 25 - 0,5 fiE/h
(Upiohnl
ALGANAX Tab. 0,25-0,5-t mg
(Guard:an-Ph)
CALMLET Tab. 0,25-0,5-l mg
(Sunthi-Sep'rri)
FEPRAX Tab. 0,25-0,5-1 mg
(Ferron)
FRIXITAS Tab. 0,25-0 5-1 mg
lNcvelll
9. Frazepam EOUIPIJ Tab.5 mg 3x5mgh
(Parke-3avis)
10. Sulprride DOGMP:IIL Cap. 50 mg O0 - 2Ci0 mg/h
(Soho)
Buspirone BUSPAi] Tab. 10 mg 5 - 3C mg/h
(Sristol-lvlyers)
TRAN.O Tab. 10 mg ,]
I
(Guard;an-Ph) i
XIETY Tab. 10 mg
(Laoi)
12. Hydroxyzine ITEBAX Caplet ,5 mS x 25 mgh
(UCB Pharma) ;i ,
PFNGGCLCI..IGAN
. Benzadiazepine :
INDIKASI PENGGUNAAN
Gejala Sasaran (target syndrome) : SINDROM ANXIETAS
Butir-butir d:agnostik Sindrom Anxletas :
. Adanya perasaan cemas atau khawatir yang tidak realistik
------m
terhadap 2 arau le[.tih nar yang il;r'e;sepsi sebagai arrcam3n,
perasaan ini nr:lyebabxan ir,divjd'..t tidak rnempu istirahat denqan
tenang (inability ic retax)
o Jssisgat Da{ing sedikit 6 dari '}B geraia-oeiata berikut :
r,e]-
MEKANISME KERJA
Hipotesis : Sindrom Anxietas disebabkan hiperaktivitas dari sistem
limbik SSP yang terdiri dari -dopaninergic, noradreneqic,
serotoninergic neurons" yang dikendalikan oleh GABA-ergic
neurons (Gamma Amino Butiric AciC, suatu 'inhibilory
neu rotransrn ite r").
INTERAKSI OBAT
r Benzodiazepine + CNS depressants (phenobarbital, alcohol, obat anti-
psikosis, anti-depresi, opiates) potensiasi efek sedasi dan
-> 'respiratory failure'.
penekanan pusat napas, risiko timbulnya
c Eenzodiazepine + CNS stimutanis iarrrpneiamine, caffeine, appetite
suppressants) = antagonisme efek Anti-A.nxietas, sehingga efek Ben-
zodiazepine menur Jn.
o Benzodiazepine + Neurcleptika = manfaat efek klinis dari Benzodia-
zepine mengurangi kebutuhan dosis neuroleptika, sehingga risiko efek
samping neuroleptika mengurang.
CARA PENGGUNAAN
Pemilihan Obat
o Golongan Benzodiazepine sebagai obat anti-anxietas mempunyai ratio
terapeutik leblh t,nggi dan lebih kurartg menimbulkan adiksi dengan
tcksisitas yang rendah, dibandingkan dengan meprobamate atau phe-
nobarbital.
Disamping itu phenobarbital meng-induksi ensim mikrosomal di hepar,
t.63"Ekan golongan benzodiazepine tidak.
. Golongan Benzodiazepine = 'drug of choice' dari sernua obat yang
rnempunyai efek anli-anxietas, disebabkan spesifisitas, potensi, dan
keanian annya.
o Spektrum Klrnis BenzodidzeDine meliputi efek anti-anxietas,
antikonvulsan, anti-insomnia, pre:nedikasi tindakan operatif.
- DiazepamiChlordiazepoxide :'broadspectrum'.
- NitrazepamlFlurazepam : dosis anti-anxietas dan anti-insomnia
berdekatan (non dose-related,), lebih efektif sebagai anti-insomnia.
- Midazolam : onset cepal dan keija singkat,sesuai kebutuhan untuk
premedikasi tindakan operatif.
- Bromazepam, Lorazepam, Clobazam: cjosis anti-anxietas dan anti-
insomnia berjauhan (dose-related), lebih efelitif sebagai anti-anxietas.
r Beberapa spesifikasi :
PERHATIAN KHUSUS
r Kontra-indikasi : pasren dengan hipersensitif terhadap benzcdiazepine,
glaucoma, myasthenia gravis, chronic pulmonary insufficiency,, chronic
renal or hepatic disease.
. Geiala Overdosis//nf oksikasi :
- kesadaran menurun, lemas, jarang yang sampai dengan coma.
- pernapasan, tekanan darah, denyut nadi menurun sedikit.
- aiaksia, disartria,"confusion,,, refleks fisiologis menurun.
Terapi Suporlil : Tata-laksan, lerhadap ,,Respiratory Depression', dan
'Shock".
Terapi Kausal : 'Benzodiazcpine antagonist,.
Ftumazenit (ANEXATE) Amput 0,5 mg/5 cc (t.V.).
. qOa t<9pa]i31^pada..Diazepam sampai dengan 1400 mg dan
I93k
Chlorazepox,de 6000 mg (benzodiazepines are th6 safest of ait psy_
chotropic agents when taken in overdose).
o Efek teratogenik (khususnya pada semester l) berkaitan dengan,obat
golongan benzodiazepinc 1,ang dapat melewati placeita Oan
mempengarrrhi janin.
Pemberian obat g'rongarr benzodiazepine pada saat persarinan
(khusu.snya dosis tinggi) .harus dihindarkan oreh t<ardna oapai
menyebabkan hypolonj?, penekanan pernapasan, dan hypothermia
pada anak yang dilahirkan.
o Pada penderiia usia ranjtrt dan anak, dapat teriadi reaksi
vano
paradoxical reacti on) berupa : kegeliianan, tinaoiiiiis]
(
lglqry.".nln
disinhibisi, spastisitas orot rneningkat, dair gangguan tidur.
i
Sinonim : HYPNOTICS,SOMNIFACIENT,HIPNOTIKA.
Obat acuan : Phenobarb'ital
ESILGAN
(Takeda)
PENGGOLONGAN
a Benzodiazepirte : Nitrazepam, Triazolam, Estazolam
? Non-Benzodiazepine : Chlorai-hydrate, Phenobarbital
INDIKASI PENGGUNAAN
Gejala Sasaran (target syndrcme) : SINDROM INSOMNIA
Butir-butir diagnostik Sindrom lnsomnia :
o Membutuhkan wakiu iebih dari 1/2ian untuk tertiCur (trouble in falling
asleep) atau tidur kembali setelah terbangun (sleep continuity inter'
ruption) sehingga siklus tidur tidak utuh dan menimbuJkan keluhan
gangguan kesehatan.
MEKANISME KERJA
Proses Tidur = suatu siklus yang terdiri dari :
r--n
;:' 143 I
Lr.rJ
o S'ci|Jm 4 igelclrlbang deha >50 -") = Defia S'-p
o Siadium REM (;apid eye movement) = REM Sleep.
Satu siklus berlangsung sekiiar 90 irrenit, schingga teriadi sekitar 4 - 5
siklus tidur J'ang ieraru!' pada tidur yang normal.
Pada keadaan : Tidur Ringan = stadium 1 dan 2
Tidur Dalam = stadium 3 dan 4 (Non REM Sleep)
lldur Dangkal = sladium REM (terjadi mimpi)
Obat gc,rongan Benzodiazepine tidak menyebabkan "REM suppression
& rebou'rd".
Pat a kasus Deptesi terjadi pengurangan 'delta sleep" (gel delta
< 2C %), sehingga tidak pulas tidurnya dan mudah terbangun.
Pada awal depresi terjadi defisit "llEM Sleep" (0-10 %, dimana pada
orang normal sekitar 20 "k) yang menyebabkan tidur sering terbangun
akibat mir-npi burui< (REM Sleep bertanrbah untuk mengatasi defisit)'
sehingga siklus tidu, rnenjadi tidak teratur (disorganized).
Obat anti-depresi (Trisiklik & Tetrasiklik) menekan dan
menghilangkan "BEM Sleep" dan meningkatkan "delta Sleep"'
sehingga pasien tidut nyaman tidak diganggu mimpi buruk. Bila obat
mendadak dihentikan ter.iadi "FIEM rebound" dimana pasien akan
mengalami mimpi-mirnpi buruk lagi.
INTERAKSI OBAT
o Obat anti-insomnia + CNS Depressants (alkohol dll) = potensiasi elek
supresi SSP yang dapat menyebabkan "oversedation & respiratory
{ailure".
o Obat golongan Benzodiazepine lidak meng-"induce hepatic microso-
mal enzymnes" atau "p'oduce protein binding displacement',
sehingga jarang menimbulkan interaksi obat atau dengan kcndisi
medik tertentu.
r Overdosis jarang menirnbulkan kematian, tetapl bila disertai Alkohol
atau "CNS Depressants' lain, risiko kematian menjadi meningkat.
CARA PENGGUNAAN
Pemilihan Obat
Ditinjau dari sifat ganggL'an tidur, dikenal dengan :
Pengaturan Dosis
. Pemberian tunggal dosis anjuran 15'-30' sebelum pergi tidur.
o Dosis awal dapat dinaikkan sampai mencapai dosis efektif dan
dipertahankan sampai 1-2 minggu, kemudian secepatnya lapering
off. (untuk mencegah timbulnya rebound dan toleransi obat)
- Paca usia lanjut, dcsis harus lebih kecil dan peningkatan dosis lebih
p --, rai-, an-lah an, untl'k rnenghindari'o,.,ersedation' dan intoksikasi.
Lama Pemberian
r Pemakaian obat anti-inscmnia sebarknya sekitar 1-2 minggu saja,
tidak lebih dari 2 minggu, agar risiko ketergantungan kecil.
Penggunaan lebih Cari 2 minggu dapat menimbulkar perubahan
"Sleep EEG" yang menetap sekitar 6 bulan lamanya.
.6F.6f .Gi
NOPRES Caplet 20 mg
(Dexa hledica)
ANDEP Cap. 20 mg
(MeJikon)
ANTIPRESTIN Cap. l0 - 20 mg
(Pharos)
COURAGE Tab. 20 mg
(Soho) Caplet 10 mg
KALXETIN Cap 20 mg
(Kalbe)
PENGGOLONGAN
r Obat Anti-obsesif kompllsif TRISIKLIK
e.g. Clomipramine.
r Obat Anli-obsesif kompulsif SSF/ (Selective Serotonin Pcuptake
lnhlbitors).
e.g. Serlraline, Paroxet,ne, Fluvoxamine, Fluoxetine,Citalopram.
INDIKASI PEhIGGUNAA,N
MEKANISME KERJA
INTERAKSI OBAT
r Clomipramine + Haloperidol/Phenothiazine = mengurangi kecepatan
ekskresi dari Clcnripramine, sehingga kadar dalam plasma merlingkat,
---@
sebagai akibatnya dapat'ierjadi polensiasi efek samping antikolinergik
(ileus paralitik, disuria, gangguan absorbsi, dll)
o Obat anti-obsesif ko'npulsif TRISIKLIIVSSRI + "CNS Depressants"
(alkohol, opioida , benzodiazepine, dll) menyebabkan potensiasi
efek sedasi dan penekanan terhadap pusat pernapasan (dapat
berakibat terjadinya "respiratory failure").
o Obat anti-obsesif kc,mpulsif TlilSlKLll(/SSRI + Cbat Simpatomimetik
(derivat amfetamin), dapat membahayakan kondisi jantung.
r Obat anti-obsesif k<.,mpulsif TR|SlKL|I(SSRI + MAOI. tidak boleh di-
berixan bersamaarr, clapat terjadi "Serotonin Malignant Syndrome".
CARA PENGGUNAAN
Pemilihan Obat
r Sampai sekarang ini, Clomipramine masih merupakan obat yang
paling efektif dari kelompok TRISIKLIK oleh karena paling bersifat
"serotonin selective" dan masih diangap sebagai 'first-line drug"
dalam pengobatan terhadap gangguan obsesif kompr,lsif. Dengan
demikian juga merupakan pilihan utama pada terapi gangguan
depresif yang menunjukkan aspek-aspek obsesif.
. Dalam hal gangguan obsesif kompulsif, tidak banyak pilihan yang
dapat dilakukan, kecuali bagi mereka yang peka terhadap efek
samping golongan TRISIKLIK, dapat beralih ke golongan SSFI di-
mana relatif efek sarnping lebih ringan.
Penoaturan Dosis
. v,iai dengan dosis rendah untuk penyesuaian efek samping, namun.
dosis ini umumnya lebih tinggi dari dosis sebagai anti-depresi,
Clomipramine mulai dengan 25-50 mg/hari (dosis tunggal pada
nralam hari, waktu paruh-nya 10 sampai 20 jam), dinaikkan secara
bertahap dengan penambahan 25 mg/h, sampai tercapai dosis
efektif yang mampu mengendalikan sindrom obsesif kompulsifnya
(biasanya sampai 200-300 mg/h) dan ini sangat tergantung pada
toleransi penderita terhadap efek samping obat.
r Dosis pemeliharaan (maintenance) urnumnya agak tinggi, meskipun
sifatnya individual, Clomipranrine sekitar 100-200 mg/h dan
Sertraline sekitar 100 mgihari, serta bertahan untuk jangka waktu
vang lama (1-2 tahun), sambil dilakukan TERAPI PERILAKU atau
PSIKOTERAPI lain.
4
. Sebelum dihentikan, pengL'rang3n dosis secara "tapering r:ii" a.'-,2,
tidak terjadi kekambuharr dan kesempatan yang lu?s i.rrt!.iy
menyesuaikan diri.
Lama Pemberian
o Meskipun respons lernadap pengobatan sudah dapat terlihat
dalam 1 sampai 2 m:nggu, untuk mendapatkan hasil yarrg memadai
setidaknya diperlukan ',vaktu 2 sampai 3 bulan dengan closis
antara 75-225 mg/hari (a gradual titraiion of dosage is essential).
o Batas lamanya pemberian obat bersilat individual, umumnya diatas
6 bulan sampai tahunan, kemrrdian dihentikan secara bertahap bila
kondisl penderita sudah memungkinkan.
o Obat golongan TRISIKLIK dan SSRI termasuk iidak berpotensi
menimbulkan ketergantungan obat.
PER-I.IATIAN KHUSUS
.6f .6rF.6f
Don't just grow old - grow up!
r-a
t51
I-l I
ORAT AI,IT!.PANIK
COURAGE Tab 20 mg
(Soho) Caplet l0 mg
KALXETIN. Cap 20 mg
(Kalbe) '
PENGGOLONGAN
o Obat Anti-panik TRISIKLIK
c.g. lmipramine, ClomiPramine'
trt--
. Obat Anti-Panik BENZODIAZEPINE
e.g. Alprazolam,
o obatAnti-panik RIMA (Reversibte tnhibitors of Monoamine orydase-A)
e.g. Moclobemitle.
r Obat Anti-panik SSRI (setective Serotonin Beuptake lnhlbitors)
e.g. Sertraline, Fluoxetine, Paroxetine, Fluvoxamine, Citalopram'
INDIKASI PENGGUNAAN
MEKANISME KERJA
Hipofesis : sindrom Panik berkaitan dengan hipersensitivitas dar,
'serotonergic recePtors" di SSP
Mekanisme kerja Obat Anti-Panik adalah merghambat "re-
uptake" serotonin p'ada celah sinaptik antar neurcn,. seiringga pada
awalnya terjadi peningkatan serotonin dan sensitivitas reseptclr
ltimOui gejaia efek samping anxietas, .agitasi, insomnia),
sei"ilar .2
-a'minggu
iampai kemudian seiring dengan peningkatan_serotonirl
terjadi penurunln sensitivitas reseptor (down regulafton). Penltrurran
sensitivitas reseptor tersebut berkaitan dengan penurunan serangan
T---tI
tA2
t-l
panik (adrenergic overactivity) cjan juga gejala depresi yang
menyertai aka,t herkurang puia. Penurunan hipersensitivitas melalui
dua fase lersebut disebut iuga "efek bifasik".
Terruan mutakhir menunjukkan adanya "co-morbidity" antara
gangguan obsesif kompulsif (Obsessive Compulsive Disorder), fobia
sosial (Social Phobia), dan gangguan panik (Panic Disorder).
Dihipotesiskan rnereka berasal dari satu jenis gangguan dasar, yaitu
berkaitan dengar: hipersensitivitas dari "serotonergic receptors".
INTERAKSI OBAT
r Obat anli-panik TRISIKLIK (lmipramine/Clornipramine) + Haloperidol/
Phenothiazine = m€ogulangi kecepatan ekskresi dari Trisiklik,
selringga kaciar dalam plasma meningkal, sebagai akibatnya dapat
ierjadi potensiasi efek samping antikolinergik (ileus paralitik,
disuria, gangguan absorbsi, cill).
Ef--
. Obat anti-Danik TRlSlKLllvSSRl + "CNS Depressants' (alkohcl,
opioida, benzodiazepine, dll) nenyebabkan poiensiasi elek sedasi
dan penekanan lerhadap ilJsat pernapasan (dapat berakrbat
terjadinya "respirarory failure").
o Obat anti-panik TRt,sttllllgtSFll + Obat Simpatominnetik (de:'ivat
dapat membahayakan kondisi jantung.
-.amfetamin),
o Obat anti-panik'lRiSlKLlIVSSRl r ivlAOl, iidak Uoleh.diberik-an
bersamaan,'dapat terjadi "Serotonin Malignant Syndrome".
Perubahan dari obat anti-panik golongan TRISIKLIK (lmipramine,
Clomipramine) aiau SSRI (Sertraline, dll) ke. PIMA (Moclobemrde)
atau sebaliknya membutuhkan selang waktu sekitat 2-4 minggu
untuk "washout period".
r Pemberian bersama obat anti-panik SSRI dan TRISIKLIK, umumnya
meningkatkan kaJar TBISIKLIK dalam plasma, schingga dapat
terjadi gejala over-dosis (intoksitasi Trisiklik).
- CARA PENGGUNAAN
Pemilihan Obat
r Semua jenis obat anti-panik (Trisiklik, Benzodiazeoine, RIMA,
SSRI) sama efektifnya menanggulangi sindrom panik pada taral
sedang dan pada siadium awal dari gangguan panik.
. tsagi yang peka terhadap efek samping golongan TRISIKLIK atau
adanya penyakit organik sebagai penyulit, daoat bera lih ke
golongan SSRI ata.rr FiMA di mana efek samping relatif lebih ringan
. Alprazolam merupakan obat yang paling kurang toksik dan "onsel of
action" yang lebih cepat.
Pengaturan Dosis
r Cara terbaik untuk melihat apakah terdapai keseimbangan antara
efek samping oan khasiat obat adalah dengan neneliti sebaik
mungkin antara waktu pemberian obat dan dosis, dalam hubungan
dengan jumiah serangan panik dalam periode waKtu tcrtentu.
r l'4ulai dengan dosis rendah, secara perlahan-lahan dosis dinaikkan
dalam beberapa minggu untuk meminimalkan efek samping dan
mencegah ierjadinya toleransi obat. Dosis efekld biasanya dicapai
dalarn waktu 2-3 bulan.
Apabila dosis tidak dinaikkan secara perlahan-lahan, penCerita tidak
. akan merasakan manfaatnya, atau malahan akan mundu: dari
perkembangan yang sudah mulai mernbaik pada awal pengobatan
dalam beberapa minggu. ir
-lss I
. 'el
. All:'azoiam umumnya telan mulai berkhasiat dalam waklu beberapa
hai'i setelah pemberian obat, sedangkan TFiSlKt-ll9RlMA/SSRI baru
bcrkhasiat seterah penrbei'i:rn 4-6 minggu.
r lnripramine atau Clomipramine dapat dimulai dengan 25-50 mg/trari
(dosis tunggal pada rnalam hari), dinaikkan secara bedahap dengan
penambahan 25 mg/h de ngan selang waktu beberapa hari sampai 1
minggu, sampai tercapai dosis efektif yang mampu mengendalikan
sindrom panik (biasanya sampai sekitar 150 - 200 mgy'h), dengan
efek samping obat yang dapat diloleransi oleh penderita.
Dosis efektif dipertahankan sekitar 6 bulan, kemudian dikurangi
secara perlahan-lahan sampai 1-2 bulan.
-
. Dosis pemeliharaan (mainienance) umumnya agak tinggi, meskipun
siiatnya individual, Inipramine/Clomipramine sekitar 100-200 tng/h
dan Sertraline sekitar '100 mg/hari, serta bertahan untuk jangka
waktu yang lama (1-2 tahun).
Lama Pemberian
o Balas lamanya pemberian obat bersifai individual, umumnya selama
5 bulan sampa; ''i2 bulan, keinuCian dihentikan secara beriahap
selama 3 bulan bila kondisi penderita sudah memungkinkan (bebas
gejala dalam kurun uraktu terlentu).
r Dalam waktu 3 buian setelah bebas obat, sekitar 75 % penderita
menunjukkan geiala kambuh. Dalam keadaan ini maka pemberian
oh.at dengan dosis semula diulangi untuk selama 2 tahun. Setelal": itu
dicoba lagi diberhentikan dengan perlahan'pahan dalam kurun waktu
3 bulan, dstnya.
Ada beberapa penderita yang memerlukan pengobatan bertahun-
tahun untuk memper'lahankan bebas gejala Can bebas dari
disabilitas.
PERHATI-qN KHUSUS
r Pengobatan gangg'ran panik biasanya berjangka waktu lama. Hal ini
perlu dijelaskan .kepada penderita dan keluarganya, disarnping
menunjang kepatuhan berobat, juga karena harga obatnya cukup
mahal dan jumiah dosis yang digunakan juga agak tinggi.
. Pada saat mulai pengobatan atau saat dengan dosis agak tinggi,
akan menyebabkan 'reaction time' menurun, sehingga harus
dihindarkan mengendarai kendaraan sendiri atau menjalankan :'nesin
yan'g rnembutunkan perhaiian tinggi.
r Pasien usia lanjut dan atau dengan penyakit organik sebagai
penyulit yang kurang bisa menlolerir efek samping obat, dosis obat
harus seminimal nungkin.
t Waniia hamii atau menyusui lidak dianiurkan menggunakan obat anti-
panik.
DOEN PSIKOFARMAKA
PSIKOFABMAKA
Al{IlArlStErAS dan AHII-
0tsou,{lA
. Dls2epEn
bb. 2 mg, klg 1000 tab
bb. 5 mg, klg 1ff0 lab
i4.im.5 mg/ml, Kk
iooamt).O2rnl
ATnoEPRESI drn Aml'lANlA
o Anltrlptllln HCL
lab saltri 25 mg, klk
l0 bl't O l0 lab
. Lftlum ,Qtbontl Pengqunaan
la) 250 mg, Kk 10 derEan mmi
str e l0 hb loring khusus
di Rs
ANNOBSESIF KfIMPULSIF daN
Al{NPAHIK
o Konlpnnln HCL
tab l0 rng, bU, 250 lab
hb 25 m9, bll,1000 lab
AflTIPSIKCSIS
o Flulenszh ttzknoal 'r-0.€
!i im 25 my'rnl, Kk ^diog'
10vial I 1 mr
o llttopeddol &bagi atter-
r.5. 0,t1,5-5 mg, bll ttfl Mlit hin dad
1CE0 tab cPz
leles 2 mymi, btl 15 ml
inj i.m. 5 :i,/mt, kth
samp01i
. Klolprcntztn HCL
tab. salul 25 mg, btt/
klg 10m hb
lab. sald 100 mg, bU
ktg 1000 lab
r.ghl, hf
inl trn25
100Amp02ml
t Pedenazln HCL PuskesnBs fg
.|0O1000
lab. 1 r€, bU srJdah ada
tab. 16 mg, bJ t0ry1c00 hlograsi
xesra
. Salpkt.t
kaps 50 mg, ktl 2 strp
O 10 kaps
tab 200 mg, ktk 2 strp
O 10 lab
I.AMPIRAN
UNDANG-UNDANG REPUBLIK iTiDCNESiA
NOMOR 5 TAHIiN 1997
TANGGA!- : 11 M/\RET 1997
DOB (r)-4-bromo-2,5-dimetofisi-
a-metilfenetilam ina
DMA (=)-2,5-dimetoksi-cr-
m etilf enetilanrina
DMHP 3-(1,2-dimetilheptil)-
7,8,9,1 0-tetrahidro-6,6,9-
trimetil-6H-
dibenzo[b,d]piran-1 -ol
B ETRIPTAMINA 3- (2aminobutil)indole
Meskalina 3,4,S-lrimetoksifenelilamina
NAMA U\Zltti NAMA I.A|N NAMA KIMIA
METKATiI.IONA 2-(metilamino)-1-
fenilpropan-1-on
PSILOSIBINA 3-[2-(dimetilaminc)etil]indol-
4-il dihidrogen fosfat
ROLISIKLIDINA DI]O D'DV 1 -[1 -fenilsikloheksil)
pirolidina
TMA (r)-3,4,S{iimetoksi- a -
metilfenetilamina
l5_
DAFTAR PSIKOTROPIKA GOLONGAN II
s.
ttlFENSIKL|D|NA ece
lo-metir-z+enitmorfotina
l I li_(1-fenitsiktoheksit)
I I I piperidina
PENTOBARBITAL Asam.5-etil-5-(1-
metil butil)barbiturat
l*
DAFTAR PSIKOTRCPIKA GOLCNGI\I'I lV
3-ol
NAMA TTZIM NAMA I-AIN
dimetil-'l 2b-fenil-aH-[1,3]
oksazino[3,2-d][1 ,4]
ben:odiazepin-4,7(6H)-dion
KLOBAZAM 7-kloro-1 -metil-S-fenil- 1 H'
1,5-benzodiazePin-
2,a(3H,5H)-dion
ZJ KLOKSMOLAM 1 O-kloro-1 1 b-(o-klorofenil) -
r-
lu-
NAMA KIMIA
NAMA I.AZIM }iAMA TAIN
NO.
AsamT'klorcr'2,3-dihidro'2- I
31. KLORAZEFAT okso-5'lenil'1H'1'4' t
benzodiazepina'3'lrarboksttat i
7-kloro'2'(metilamino)'5'tentt- 1
LEFETAMINA
SPA l(:)-N'N-dimetil-1'2- I
I dileniletilamina
l.o' I o][-i r.rJ""'rj-2,a<rihidrc-2- . I
l.u LOPRAZOLAM I iri-metirr -piperazinil) metilir;"1 i
. lii-nitro'tH-imldazol[1,2-c] I
I .41-benzodiazePin''l-on
t1 I
li-irbro-s-(o-xlorolenil)'1'3- I
36 LORAZEPAM.
ldinid,o-g-hidroksi-2H-1'4' I
I benzodiazePtn'2'on I
lz-ttoro-s-(o-klorofenil)'1'3- I
3; LORMETAZEPAM I iinilt"-i-t'iotoksi-1'metil-2tt' I
I t.a-uenzodiazePin'2'on .. t
I slio+rototenil)'2,5-dihidro'3H' I
3r r. I MMINDoL
limiaazolz,t'alisoindol-S-ot I
lZ-kloro-Z,e-dihidro-1'ment-c' 1
e g. I . MEoAZEPAM
lfenil-tH-t,+'benzodiazePlna I
lN-(g-kloroPropil)'a-
o. I MEFENoREKS
I metilfenetilamina
I
I
I 2-metil-2-ProPil-1'3- I
r. I MEPRoBAI{AT I oroPanadiol, dikarbamat I
lb'(a-metilfenetil)'N' I
z. I MESoI<RRB lmrna
I Gfenitkarbamoil) sidnon I
lAsam 5ctil't'metil-s' I
rs. I MerrLFEt'loBARBtrAL lfenilbarbiturat I
13,3-dietil-s'metil-2'4-
+.I METIPBILoN I oioeridina-dion
I
I
l"g:ldoro-o'("'fluorofenil)'1- I
qs I MlDAzot-AM
lmetil'qH-imidazo[1'5-a] I
I tl.4lbenzodiazePina I
I i.b"oinioto-t'metil'7'nitro'5'- I
+0. I NIMETAzEPAM
lf"nn-Zn'r,+'u"nzodiazePin'2' I
lon
47. 1 .3dihidro-7-nitro-5-fenil-2H-
1,4-benzodiazepin-2-on
48. 7-kloro-1,3-dihidro-S-fenil-
2H-1,4-benzodiazepin-2-on
49. 7-kloro-l,3dihidro-3-
hidroksF5-fenil-2H-1,4-
benzodiazepin-2-on
1 0-kloro-2,3,7, 11 b-tetrahidro-
2-metil-1 1 bJeniloksazolo
[3,2-d] [1,4]benzodiazepin-
6(sH)-on
PEMOLINA 2-amino-5-fenil-2-oksazolin-
4-on (=2-imino-5-fenil-4-
oksazolidinon)
PINMEFAM 7-k!orc''1,3-dihiCro-S{enil-'l -
(2-propinil)-2H-1,4-
benzodiazepin-2on
53. PIPRADROT. o,a-dilenil-2-
piperidinmetranol
<,1 PIPOVALERONA 4'-metil-2-(1 -pkolidinil)
valerotenon
PRAZEPNM 7-kloro-1 -(siklopilmetil) -1,3-
dihidro-S-fenil- 2H-1,4-
benzodiazepin-2-on
56. SEKBUTABAI]tsITAL Asam 5-sek-butil-5-
etilbarbiturat
57. TEMAZEPAM 7-kloro1,3-dihidro-3-
hidroksi-1 -metil-5-fenil-2H-
1,4-benzodiazepin.2-on
TETRAZEFAM 7-kloro-5-(1 -sikloheksen-1 -il)-
1 .3dihidro-1 -metil-2H-1,4-
berrzodiazepin-2-on
TRIAZOI.A,M 8-kloro-6-(o-klorofenil) - 1 -
metil-4H-s-triazolo[4,3-c]
[1,4]benzodiazepina
VINTLBITAL Asam 5-(1 -metilbutiD-5-
vinilbarbiturat
/\ 'T /a
'i'Corlne ,J, bJ
t
r€;ne S'' i-' /(o.r56!
: Qt' personol ose a^'U.
tl t
,l sed
'
?y lerrn ' s's i <rh a\*,
/,
/1