Laporan Kerja Praktek Perancangan Checking Fixture Untuk Part Metal Full Filler Di Pt. Sinar Terang Logamjaya Bandung
Laporan Kerja Praktek Perancangan Checking Fixture Untuk Part Metal Full Filler Di Pt. Sinar Terang Logamjaya Bandung
Laporan Kerja Praktek Perancangan Checking Fixture Untuk Part Metal Full Filler Di Pt. Sinar Terang Logamjaya Bandung
oleh,
Nama : Romdhon Sanraman Dani
Npm : 1811008
Jurusan : Teknik Mesin
BANDUNG
2021
LEMBAR PENGESAHAN
i
LEMBAR PENGESAHAN
Judul, Perancangan Checking Fixture Untuk Part Metal Full Filler di PT. Sinar
Nim, 1811008
Mengetahui,
Dosen Pembimbing
NIDK8890410016
ii
FORMULIR PENILAIAN KERJA PRAKTEK
Nim, 1811008
Keterampilan :5 6 7 8 9 10
Kerajinan :5 6 7 8 9 10
Etika :5 6 7 8 9 10
iii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur ke hadirat Allah SWT Tuhan semesta alam yang senantiasa
melimpahkan rahmat, kasih sayang, dan karunia kepada seluruh makhluk-Nya. Sehingga
laporan Kerja Praktek dengan judul ”Perancangan Checking Fixture Untuk Part Metal
Full Filler di PT. Sinar Terang Logamjaya Bandung” dapat diselesaikan. Dan tak lupa
sholawat serta salam mari kita panjatkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad S.A.W
serta kepada para sahabat-sahabat-Nya.
Penyusunan laporan ini dibuat sebagai salah satu syarat yang harus dipenuhi
untuk menempuh jenjang Strata 1 di Sekolah Tinggi Teknologi Mandala. Tujuan
dilaksanakannya kerja praktek bagi mahasiswa ialah agar mahasiswa mengetahui dan
memahami bagaimana dunia industri itu berjalan, dan mahasiswapun mendapatkan ilmu
untuk bekal setelah lulus di kampus STTM.
Penulis menyadari masih banyak kekurangan baik dari segi susunan kalimat,
maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka penulis menerima segala
saran dan kritik dari pembaca agar penulis dapat memperbaiki makalah ini dengan baik.
Penulis
iv
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN...................................................................................i
LEMBAR PENGESAHAN...................................................................................ii
FORMULIR PENILAIAN KERJA PRAKTEK.................................................ii
KATA PENGANTAR...........................................................................................iv
DAFTAR ISI..........................................................................................................v
DAFTAR GAMBAR..........................................................................................vii
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................1
1.1 Latar Belakang ..........................................................................................1
1.2 Maksud Kerja Praktek ..............................................................................2
1.3 Tujuan Kerja Praktek ................................................................................2
1.4 Lokasi, Waktu, dan Lama Kerja Praktek ...................................................2
1.5 Rumusan Masalah ....................................................................................3
1.6 Metode Penelitian ...................................................................................3
v
5.1 Kesimpulan ...............................................................................................26
5.2 Saran ........................................................................................................26
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................27
vi
DAFTAR GAMBAR
vii
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.2 Maksud Kerja Praktek
Telepon : 022-5403952
Email : [email protected]
2
1.5 Rumusan Masalah
3
BAB II
PROFIL PERUSAHAAN
Visi
4
Misi
SHAREHOLDER
BOARD OF DIRECTORS
PRESIDENT DIRECTOR
Yogie Ariowibowo
R&D
DIRECTOR
Iswanto Suryo
QC
MARKETING F/A PROCUREMENT HR&G & GA PPIC DESIGN & ENG DIES SHOP MANUFACTURING
5
BAB III
TINJAUAN PUSTAKA
Metode Desain
1. Explosing merupakan metode mencari inspirasi dengan berpikir secara
kritis untuk menghasilakan suatu desain yang belum pernah diciptakan.
2. Redefining merupakan metode yang digunakan dengan cara mengolah
kembali suatu desain agar menjadi bentuk yang berbeda dan baik.
3. Managing merupakan metode menciptakan desain secara berkelanjutan
dan terus-menerus.
4. Prototyping merupakan metode memperbaiki atau memodifikasi desain
warisan nenek moyang, atau bentuk awal, standar ukuran dari sebuah
entitas
5. Trendspotting merupakan pembuatan suatu desain berdasarkan tren yang
sedang berkembang.
Toleransi
Toleransi merupakan batasan penyimpangan ukuran yang masih
diizinkan pada suatu benda. Toleransi dibagi menjadi dua, yaitu toleransi
ukuran dan toleransi geometri. Toleransi ukuran adalah simpangan ukuran
6
yang diizinkan, nilainya dibatasi oleh batasan atas dan batasan bawah.
Toleransi geometri adalah simpangan posisi atau kondisi yang diizinkan.
Dalam proses pembuatan suatu produk yang teliti, penyimpangan ukuran dan
posisi harus secara jelas dibatasi dengan nilai toleransi tertentu.
Toleransi Geometri
Toleransi bentuk (form tolerances)
Merupakan nilai maksimum yang diijinkan pada deviasi bentuk. Jadi,
toleransi bentuk membatasi deviasi suatu fitur terhadap bentuk ideal
geometris suatu garis atau permukaan.
Kasus khusus untuk bentuk garis: straightness dan roundness (circularity)
Kasus khusus untuk bentuk permukaan: flatness (planarity) dan cylindricity
Run-out tolerances
Merupakan bagian dari toleransi orientasi dan toleransi lokasi, tetapi karena
metode pengukurannya khusus, maka didefinisikan sebagai jenis toleransi
tersendiri
8
suatu elemen mesin, yakni berhubungan dengan gesekan, keausan,
pelumasan, tahanan, kelelahan, kerekatan, suaian, dan sebagainya.
Toleransi ukuran
Definisi dari toleransi ukuran adalah dua batas penyimpangan yang diijinkan
pada setiap ukuran elemen.
Toleransi Khusus
Toleransi khusus adalah toleransi gambar teknik di luar angka toleransi
umum, dan diletakkan langsung setelah angka nominalnya.
9
Toleransi suaian
Suaian adalah suatu istilah untuk menggambarkan tingkat kekekatan atau
kelonggaran yang mungkin dihasilkan dari penggunaan kelegaan atau
toleransi tertentu pada elemen mesin yang berpasangan.
10
kurung (angka ini dituliskan hanya apabila diperlukan, misalnya pihak
pengguna gambar tidak memiliki table standar suaian ISO).
Macam-macam Jig
1. Jig Bor, digunakan untuk mengebor lubang yang besar untuk digurdi atau
ukurannya aneh (Pengkasaran)
2. Jig Gurdi, digunakan untuk menggurdi (drilling), meluaskan lubang
(reaming), mengetap, chamfer, counterbor, reverse spotface, atau reverse
countersink.
3. Jig Template, adalah jig yang digunakan untuk keperluan akurasi. Jig tipe
ini terpasang diatas, pada atau didalam benda kerja dan tidak diklem.
4. Jig Plate, adalah sejenis jig dengan template, perbedaannya hanya jig jenis
ini mempunyai klem untuk memegang benda kerja, dll.
11
Macam-Macam Fixture
1. Fixture pelat adalah bentuk paling sederhana dari fixture, fixture dasar
dibuat dari pelat datar yang mempunyai variasi klem dan lokator untuk
memegang atau memposisikan bendakerja.
2. Fixture pelat sudut adalah variasi dari fixture pelat, dengan fixture jenis ini
komponen biasanya dimesin pada sudut tegak lurus terhadap lokator. Jika
sudutnya selain 90 derajat, dll.
1. Kesederhanaan
Kesederhanaan merupakan sifat yang harus ditetapkan oleh sang
perancang yang berfungsi untuk penghematan waktu dan material yang
pada akhirnya membantu mengurangi biaya produksi.
2. Pemilihan Material
Pengurangan material dapat mengurangi biaya produksi dengan
mengurangi beberapa operasi mesin.
3. Komponen Standar
Secara komersial tersedia standar komponen jig dan fixture dapat
mengimprovisasi kualitas peralatan, standar komponen juga dapat
menghemat biaya bahan, pekerja dan pengerjaan bahan
4. Operasi Lanjut
Seperti penggerindaan, perlakuan panas, dan beberapa proses pemesinan,
seharusnya terbatas untuk peralatan yang bekerja secara efisien.
Penggerindaan seharusnya dilakukan didaerah yang bersentuhan dengan
bagian mesin. Proses Hardening digunakan pada daerah seperti dudukan
dan handel.
5. Toleransi dan kelonggaran
Toleransi jig dan fixture seharusnya pada rentang 20-50% dari toleransi
benda, hal ini secara tidak langsung dapat meningkatkan akurasi peralatan
12
jig dan fixture, tetapi akan berpengaruh terhadap biaya produksi yang
tinggi.
6. Desain gambar yang sederhana
Desain benda kerja merupakan bagian untuk menjumlahkan semua biaya
produksi jig dan fixture.
13
8. Penyesuaian, kontruksi dipertimbangkan untuk mampu
menyesuaikan dengan penggunaan pada mesin lain.
14
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
Mulai
Analisa
Konsep
Draf Desain
Revisi Desain
Simulasi
Finishing Desain
Selesai
15
Tahapan Perancangan Jig dan Fixture
Analisa
Keputusan
Revisi Desain
Finishing Desain
Gambar Bagian
Daftar Bagian
Petunjuk Perakitan
17
4.2 Perancangan Jig dan Fixture
a. Benda Kerja
Guide
Plate
Air Hole
Body
18
Rancangan
Desain base plate pada gambar di atas digunakan sebagai dudukan komponen jig
lainnya dan permukaan meja ukur.
Block 1 berfungsi sebagai landasan untuk komponen body metal full filler
sekaligus mengecek toleransi kebulatan dari body metal full filler.
19
Gambar 4.6 Block 2
Dudukan Pin berfungsi sebagai penopang pin dan bushing pin untuk pengecekan
posisi air hole pada body metal full filler.
Checking Pin digunakan untuk untuk pengecekan posisi air hole pada body metal
full filler.
20
Gambar 4.9 Bushing Pin
Bushing pin di gunakan untuk pengarah Checking Pin.
Tiang Slot 2 berfungsi sebagai penopang Slot 2 untuk mengecek ketinggian metal
full filler.
21
Gambar 4.12 Handle Slot 2
Handle Slot 2 digunakan untuk pegangan Slot 2 agar mudah digerakan. Assembling
komponen Handle Slot 2 dan komponen Slot 2 menggunakan baut M6 dengan
panjang 30 mm.
Plat Penahan Slot terhubung dengan Tiang Slot 2 dan berfungsi sebagai penahan
Slot 2 agar tetap di jalurnya.
22
Gambar 4.14 Checking Fixture Metal Full Filler
Gambar di atas merupakan Fixture yang digunakan untuk proses pengecekan komponen
metal full filler yang akan dilakukan oleh divisi quality control.
23
Cara kerja Checking Fixture Metal Full Filler.
1. Pasangkan metal full filler pada Block 1 dan pastikan guide plate masuk
kedalam alur pada kontruksi Block 2.
Masuk
kedalam
alur block 2
Gambar 4.15 Pemasangan metal full filler pada Block 1 dan Block 2
2. Dorong pin kedalam lubang pada body metal full filler untuk mengecek
posisi lubang benar atau tidak.
Harus
masuk
24
3. Dorong Slot 2 hingga mentok, dan pastikan sudah mengenai body metal full
filler bagian atas untuk memastikan ketinggiannya sudah sesuai atau belum.
Pastikan ketiga parameter yang di cek sudah benar, jika ada salah satu saja parameter
yang tidak sesuai maka benda kerja / produk tersebut dianggap tidak memenuhi standar
kualitas atau NG ( Not Good ).
25
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
Sebelum kita mendesain checking fixture untuk proses pengecekan kontrol
kualitas, maka terlebih dahulu kumpulkan data terlebih dahulu dan tanyakan
pada divisi quality control atau divisi engineering tentang geometri apa saja
yang menjadi tolak ukur dalam pengukuran tersebut.
26
DAFTAR PUSTAKA
27