Literatur Review Monica Luntungan 1) Acc PDF

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 32

GAMBARAN IDE-IDE SAAT TERJADI WAHAM PADA PASIEN

SKIZOFRENIA

SKRIPSI

Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Untuk Menyelesaikan Pendidikan


Diploma IV Kesehatan Jurusan Keperawatan
Politeknik Kesehatan Kemenkes Manado

Oleh :

Monica Karmolita Luntungan


711430113064

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MANADO
TAHUN 2020
LEMBAR PERSETUJUAN

SKRIPSI

GAMBARAN IDE-IDE SAAT TERJADI WAHAM PADA PASIEN


SKIZOFRENIA

( LITERATURE REVIEW )

Yang diajukan oleh

Monica Karmolita Luntungan


NIM. 711430113064

telah disetujui oleh:

Pembimbing I

Maria Terok, S.Pd, S.SiT, M.Kes Tanggal: 18/08/2020


NIP. 19680325 199303 2 002

Pembimbing II

Femmy Lumi, S.Pd, S.Psi, M.Kes Tanggal: 18/08/2020


NIP. 19551027 198202 2 001

ii
LEMBAR PENGESAHAN

Skripsi ini telah diterima dan disetujui oleh Tim Penguji Ujian Akhir Program

Politeknik Kesehatan Kemenkes Manado Jurusan Keperawatan sebagai salah satu

persyaratan meneyelesaikan Program Sarjana Terapan pada tanggal

Ketua Penguji

Esrom Kanine, M.Kep.Ns, Sp.Kep.J


Nip : 19700315 199403 1 004

Anggota Penguji

1. Tinneke Tololiu, M.Kep, Ns 2. Maria Terok, S.Pd, S.SiT, M.Kes


Nip : 19730811 199803 2 001 Nip : 19680325 199303 2 002

Mengetahui,
Ketua Jurusan Keperawatan
Politeknik Kesehatan Kemenkes Manado

Jon W. Tangka, M.Kep.Ns, Sp.KMB


Nip : 19640312 198803 1 002

iii
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena

atas segala berkat dan anugrah penyertaan-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi

yang berjudul “Gambaran ide-ide saat terjadi waham pada pasien skizofrenia”.

Skripsi ini disusun sebagai salah satu persyaratan dalam menyelesaikan pendidikan

Program Studi Sarjana Terapan Keperawatan Politeknik Kesehatan Kemenkes

Manado.

Berbagai hambatan dan kesulitan ditemui oleh penulis dalam proses

penyusunan skripsi ini, namun berkat usaha dan kerja keras serta bimbingan dan

arahan dari berbagai pihak pada akhirnya skripsi ini dapat diselesaikan. Untuk itu

penulis menyampaikan rasa syukur dan ucapan terima kasih yang tak terhingga

kepada yang terhormat:

1. Dra. Elisabeth N. Barung, M.Kes, Apt, Selaku Direktur Politeknik Kesehatan

Kemenkes Manado.

2. Jon Welliam Tangka, M.Kep.Ns, Sp.KMB, selaku Ketua Jurusan

Keperawatan Politeknik Kesehatan Kemenkes Manado yang memberikan

motivasi selama penulis mengikuti pendidikan

3. Dorce Sisfiani Sarimin, M.Kep.Ns, Sp.Kep.Anak, selaku Ketua Program

Studi Sarjana Terapan Keperawatan yang selalu memberikan motivasi dan

dorongan terhadap mahasiswa dalam menyelesaikan skripsi tepat pada

waktunya.

4. Maria Terok, S.Pd, S.SiT, M.Kes, selaku Ketua Program Studi Diploma III

Keperawatan yang sekaligus menjadi pembimbing 1 skripsi yang telah

iv
v

banyak meluangkan waktu, tenaga dan pikiran dalam membimbing serta

dengan sabra mengarahkan penulis dalam proses penyusunan skripsi.

5. Femmy Lumi, S.Psi, S.Pd, M.Kes, selaku pembimbing 2 yang telah

memberikan arahan, fasilitas dan motivasi dalam penyelesaian penyusunan

skripsi.

6. Esrom Kanine, M.Kep.Ns, Sp.Kep.J, selaku penguji 1 yang telah memberikan

masukan, kritikan serta saran kepada penulis demi kesempurnaan pembuatan

skripsi.

7. Tinneke Tololiu, M.Kep.Ns, selaku penguji 2 yang telah memberikan

masukan, kritikan serta saran kepada penulis demi kesempurnaan pembuatan

skripsi.

8. Yanni Karundeng, SKM, M.Kes, selaku pembimbing akademik yang telah

banyak meluangkan waktu, membantu dan memberikan dukungan motivasi

serta memberikan pengarahan selama masa perkuliahan.

9. Para Dosen dan Pegawai khususnya Program Studi Sarjana Terapan

Keperawatan yang telah membantu penulis selama perkuliahan.

10. Mama, Papa, Oma An, Opa Dom dan Adik tercinta yang selalu sabar, penuh

kasih sayang, selalu berusaha, penuh perjuangan mendukung dan

memberikan doa yang tak pernah putus untuk keberhasilan penulis serta Aziz

Sukamsi yang selalu berjuang bersama penulis, mendukung dalam keadaan

apapun dan selalu memotivasi.

11. Teman seperjuangan Program Studi Sarjana Terapan Keperawatan angkatan

2013 yang telah berjuang bersama yaitu Egi, Karina dan Lisa.
vi

Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini masih jauh dari sempurna

yang disebabkan pengetahuan, wawasan dan kemampuan penulis. Oleh karena itu,

penulis sangat menghargai kritik dan saran yang membangun guna penyempurnaan

skripsi. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi para pembaca dan bagi pengembangan

ilmu pengetahuan khususnya dalam bidang keperawatan.

Manado, 18 Agustus 2020


Penulis

Monica Karmolita Luntungan


DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .................................................................................... i

LEMBAR PERSETUJUAN .......................................................................... ii

LEMBAR PENGESAHAN ........................................................................... iii

KATA PENGANTAR .................................................................................. iv

DAFTAR ISI ................................................................................................ vii

DAFTAR TABEL ........................................................................................ ix

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. x

ABSTRAK ................................................................................................... xi

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................. 1

1.1 Latar Belakang .................................................................................. 1

1.2 Rumusan Masalah ............................................................................. 4

1.3 Tujuan Penelitian ............................................................................... 4

1.4 Manfaat Penelitian ............................................................................. 4

BAB II METODE PENELITIAN ................................................................. 5

2.1 Strategi Pencarian Literatur ............................................................... 5

2.2 Kriteria Inklusi dan Eksklusi.............................................................. 6

2.3 Seleksi Studi dan Penilaian Kualitas .................................................. 6

BAB III HASIL DAN ANALISIS ................................................................ 8

BAB IV PEMBAHASAN ............................................................................. 14

BAB V KESIMPULAN ................................................................................ 17

5.1 Kesimpilan ........................................................................................ 17

5.2 Saran ................................................................................................. 17

vii
viii

5.2.1 Bagi Perawat dan Tenaga Medis .............................................. 17

5.2.2 Bagi Keluarga Pasien .............................................................. 18

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 19


DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Kata Kunci Literature Review........................................................ 5

Tabel 2.2 Format Kriteria Inklusi dan Eksklusi dalam Literature Review ...... 6

Tabel 3.1 Hasil Analisis ............................................................................... 8

ix
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Format Pengajuan Judul

Lampiran 2. Format Kesediaan Membimbing

Lampiran 3. Format Bimbingan Konsul Skripsi

Lampiran 5. Curiculum Vitae

x
Monica Karmolita Luntungan (2020). Gambaran Ide-Ide Saat Terjadi Waham Pada
Pasien Skizofrenia. (Pembimbing I Maria Terok, S.Pd, S.SiT, M.Kes dan
Pembimbing II Femmy Lumi, S.Pd, S.Psi, M.Kes)

ABSTRAK

Seorang pasien skizofrenia dengan waham memiliki keyakinan yang tidak


realistis yang berbahaya bagi dirinya dan orang lain. Pada pasien skizofrenia
terdapat ide-ide saat terjadi waham berupa waham kejar, waham kebesaran, waham
agama dan waham somatik. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi ide-ide
saat terjadi waham pada pasien skizofrenia. Metode yang digunakan Literature
review rangkuman menyeluruh beberapa studi penelitian yang ditentukan
berdasarkan tema. Pencarian literatur menggunakan database PubMed dan Google
Scholar. Desain penelitian mengunakan 3 Studi Kasus, 1 Study Fenomenology, 1
Kulitatif deskriptif dan 1 Hukum normatif diambil dari artikel terbitan tahun 2015
sampai 2020. Hasil dan analisis peneliti menemukan 6 artikel yang layak dan
memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi gambaran ide-ide saat terjadi waham pada
pasien skizofrenia. Pembahasan dan kesimpulan menunjukkan gambaran ide-ide
saat terjadi waham yaitu terdapat waham kejar dimana pasien merasa dikejar-kejar,
merasa akan dicelakai oleh orang lain, merasa gelisah dan curiga berlebihan. pada
skizofrenia tipe paranoid biasanya ditemukan gejala utama waham berua waham
kejar. Selain itu juga terdapat ide-ide waham kebesaran dimana pasien merasa
memiliki kekuatan, jabatan, kemampuan melebihi orang lain, merasa sebagai artis,
Nabi bahkan merasa diri Tuhan. Adapun waham agama dimana pasien merasa
mendapat mukjizat atau hal-hal mistik dan menjalankan keagamaan secara
berlebihan. Waham somatik dimana terdapat ide-ide saat terjadi waham berupa
pasien merasa tubuhnya mengalami gangguan dan terdapat penyakit. Ada dua kasus
juga yang terbukti berbahaya, dimana pasien skizofrenia dengan ide-ide saat terjadi
waham melakukan pembunuhan.
Keyword: Skizofrenia, Waham

xi
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Salah satu gangguan jiwa berat yang paling banyak terjadi adalah

Skizofrenia. Skizofrenia merupakan gangguan jiwa yang kompleks, karena

penyakit ini mempengaruhi asensi identitas otak dan fungsi paling kompleks yang

dimediasi oleh otak (Weinberger dan Harrison, 2011 dalam Victoryna, F. dkk

2020). Skizofrenia adalah gangguan kejiwaan yang ditandai dengan penurunan atau

ketidakmampuan berkomunikasi, gangguan realitas (berupa halusinasi dan

waham), gangguan kognitif (tidak mampu berpikir abstrak) serta mengalami

kesulitan untuk melakukan aktivitas sehari-hari (Sari, D. D dkk, 2019).

WHO (World Health Organization) (2019) skizofrenia adalah salah satu

gangguan mental yang parah dan kronis yang mempengaruhi lebih dari 21 juta

orang di seluruh dunia (Sigiarto dkk, 2020). Hasil Riskesdas (2018) penderita

gangguan jiwa tercatat mengalami peningkatan sebanyak 7 per mil. Peningkatan ini

terungkap dari kenaikan prevalensi rumah tangga mencakup seluruh provinsi dan

kabupaten kota, dengan angka tertinggi di Bali (11%), Yogyakarta (10%) dan Nusa

Tenggara Barat (10%). Sedangkan di provinsi Sulawesi Utara sendiri menempati

urutan ke-18 dengan angka gangguan jiwa (7%) (Kemenkes RI 2018).

Skizofrenia merupakan gangguan neurobiologis yang dapat mengakibatkan

seseorang mengalami gangguan kognitif, persepsi, emosi, perilaku dan sosialisasi.

Perjalanan penyakit skizofrenia sangat heterogen. Pada fase akut gejala positif lebih

1
2

dominan menonjol. Gejala yang paling sering ditemui adalah waham (Townsend,

2015 dalam Victoryna, F. dkk, 2020).

Waham merupakan gangguan dimana penderitanya memiliki rasa realita yang

berkurang atau terdistorsi dan tidak dapat membedakan yang nyata dan yang tidak

nyata (Videbeck, 2011 dalam Victoryna, F. dkk, 2020).

Gejala gangguan waham dibagi menjadi beberapa kategori yaitu gejala kognitif,

gejala afektif, gejala perilaku dan hubungan sosial serta gejala fisik. Gejala kognitif

waham mencakup ketidakmampuan dalam membedakan realita dan fantasi

kepercayaan yang sangat kuat terhadap keyakinan palsunya, memiliki kesulitan

dalam berpikir realita, ketidakmampuan dalam mengambil keputusan. Gejala

afektif mencakup situasi yang tidak sesuai dengan kenyataan dan afek tumpul.

Gejala perilaku dan hubungan sosial mencakup hipersensitifitas, depresi, ragu-ragu,

hubungan interpersonal dengan orang lain yang bersifat dangkal, mengancam

secara verbal, aktivitas tidak tepat, impulsif, curiga dan pola pikir stereotip. Selain

gejala-gejala yang telah disebutkan terdapat gejala fisik yang ditandai dengan

kebersihan diri yang kurang, muka pucat, sering menguap, turunnya berat badan

dan nafsu makan, serta sulit tidur (Sutejo, 2016).

Adapun penelitian dari Rosinta, A dan Pratiwi, A (2019) ditemukan ide-ide

yang muncul saat terjadi waham pada pasien skizofrenia bervariasi antara pasien

satu dengan pasien yang lain. Hal ini berdampak buruk karena kemampuan pasien

berpikir tidak sesuai kenyataan, ketidakmampuan pasien berkomunikasi dengan


3

baik, aktivitas dan tugas-tugas pasien menjadi terganggu bahkan berbahaya bagi

pasien dan orang lain.

Pengetahuan mengenai ide-ide saat terjadi waham merupakan hal yang penting,

mengingat penderita skizofrenia sering mengalami kekambuhan waham atau

waham menetap. Waham yang tidak ditindak lanjuti bisa jadi berbahaya dalam

kehidupan dirinya dan orang lain. (Paolini dkk, 2016 dalam Rosinta dan Pratiwi,

2019). Adapun penelitian yang memperkuat bahwa waham yang tidak ditindak

lanjuti bisa berbahaya yaitu penelitian yang dilakukan oleh Puspitasari, I. A. I dan

Rofikah (2019) pada terdakwa pupun bin sanusin yang mengalami skizofrenia tipe

paranoid menyebabkan terdakwa melakukan pembunuhan pada ibu kandungnya,

karena setiap kali penyakitnya kambuh terdakwa menganggap ibunya adalah sosok

Edi yang ingin menghakiminya, terdakwa selalu dalam ketakutan dan mengalami

jenis waham kejar dimana terdakwa selalu merasa diawasi oleh sosok Edi

musuhnya dan sosok tersebut hendak membunuh dirinya sehingga terdakwa balik

menebas sosok Edi yang ternyata adalah ibunya. Selain waham kejar, terdakwa juga

mengalami jenis waham kebesaran dimana pasien merasa dirinya adalah seorang

panglima.

Meningkatnya jumlah penderita skizofrenia dan pentingnya pengetahuan

mengenai ide-ide yang muncul saat terjadi waham pada pasien skizofrenia serta

konsekuensi berbahaya untuk kehidupan penderita dan orang lain membuat peneliti

merasa penting untuk melakukan penelitian tentang gambaran ide-ide saat terjadi

waham pada pasien skizofrenia.


4

1.2 Rumusan Masalah

Bagaimana gambaran ide-ide saat terjadi waham pada pasien skizofrenia?

1.3 Tujuan

Untuk mengidentifikasi ide-ide saat terjadi waham pada pasien skizofrenia

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Bagi Pelayanan Kesehatan

Sebagai masukan untuk perawat dan petugas kesehatan lainnya tentang

pentingnya pengetahuan mengenai ide-ide saat terjadi waham pada pasien dengan

skizofrenia agar dapat memberikan asuhan keperawatan jiwa dan terapi yang tepat

untuk membantu kesembuhan pasien.

1.4.2 Bagi Institusi Pendidikan

Hasil Literature Riview ini dapat menambah bahan kepustakaan dan bahan

untuk meningkatkan proses belajar mengajar, serta dapat bermanfaat terhadap

pengembangan ilmu pengetahuan khususnya keperawatan jiwa.

1.4.3 Bagi Peneliti

Menambah pengetahuan dan wawasan mengenai ide-ide saat terjadi waham

pada pasien skizofrenia.


BAB II

METODE

2.1 Strategi Pencarian Literature

Jenis penelitian ini merupakan Study literature dimana peneliti melakukan

pencarian terhadap berbagai sumber baik berupa buku, artikel maupun jurnal.

Dalam penelitian ini peneliti melakukan rangkuman menyeluruh dari beberapa

studi penelitian yang di tentukan berdasarkan tema tertentu yaitu Gambaran ide-ide

saat terjadi waham pada pasien skizofrenia. Pencarian literatur dilakukan pada

bulan Mei-Agustus 2020 dan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data

sekunder yang diperoleh bukan dari pengamatan langsung, akan tetapi diperoleh

dari hasil penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti-peneliti terdahulu. Untuk

memperoleh data tersebut peneliti melakukan pencarian dengan menggunakan 2

database yaitu PubMed dan Google schoolar. Pencarian artikel atau jurnal

menggunakan keyword sebagai kata kunci dan boolean operator (AND, OR, dan

NOT) sebagai operator kata kunci. Adapun kata kunci yang digunakan dalam

penelitian ini yaitu Schizophrenia, Schizophrenia Paranoid dan Delusional

Disorder dimana kata kunci dalam literatur review ini telah disesuaikan dengan

Medical Subject Headings (MeSH).

Tabel 2.1. Kata Kunci Literature Review

Schizophrenia Delusional
Schizophrenia Schizophrenia, Paranoid
OR OR
Schizophrenia Delusional Disorder

5
6

2.2 Kriteria Inklusi Dan Eksklusi

Tabel 2.1 Format Kriteria Inklusi dan Eksklusi Literature Review

Kriteria Inklusi Eksklusi


Populasi Studi terdiri dari pasien Pasien Skizofrenia yang
skizofrenia yang tidak memiliki waham
memiliki waham
Intervensi (tidak membahas
intervensi karena hanya
membahas ide-ide saat
terjadi waham).
Pembanding Tidak ada pembanding
Hasil Gambaran ide-ide saat Tidak terdapat waham
terjadi waham pada
pasien skizofrenia
Jenis studi/desain Crossectional, Studi Tidak ada pengecualian
Kasus, Study
Fenomenology, Library
Research
Tahun publikasi Lima tahun terakhir Dibawah 2015
(2015-2020)
Bahasa Inggris dan Indonesia Bahasa selain bahasa
Inggris dan Indonesia
2.3 Seleksi Studi dan Penilaian Kualitas

Pencarian literatur dalam penelitian ini menggunakan dua database dan

menggunakan kata kunci yang telah disesuaikan dengan Medical Subject Headings

(MeSH) yaitu pengaturan pendaftaran kata atau sistem mendata untuk penggunaan

indekfikasi artikel-artikel, jurnal dan buku dalam ilmu kesehatan. Peneliti

melakukan pencarian pada Pubmed 3 artikel (3 artikel tetapi dikeluarkan karena


7

tidak bisa diakses dan bahasa selain Inggris dan Indonesia) dan Google Scholar 197

artikel (dikeluarkan 191 artikel karena tidak lengkap, tidak sesuai tema dan tidak

full-text). Total artikel yang didapatkan oleh peneliti adalah 200 artikel. Peneliti

kemudian melakukan skrining berdasarkan judul dan materi yang dibahas

berdasarkan tema literature riview, didapatkan 6 artikel yang sesuai dengan kriteria

inklusi dan eksklusi.

.
BAB III

HASIL DAN ANALISIS

Enam artikel memenuhi kriteria inklusi yang akan dibahas dalam Literature

Review, artikel yang berkontribusi dalam gambaran ide-ide saat terjadi waham pada

pasien skizofrenia menggunakan 3 Studi Kasus, 1 Study Fenomenology, 1 Kualitatif

deskriptif dan 1 Hukum normatif. Studi yang sesuai dengan tinjauan sistematis ini

dilakukan di Indonesia yaitu studi yang dilakukan oleh (Victoryna, F., Wardani, I.

C. dan Fauziah 2020;Rosinta, A dan Pratiwi, A 2019;Laily, N 2016;Sari, P

2019;Zuraida 2017;Puspitasari, I. A. I dan Rofikah 2019). Seluruh pasien dalam

artikel ini merupakan penderita skizofrenia dengan waham.

Tabel. 3.1 Hasil Pencarian Literatur

No. Author/ Volume Judul Metode Hasil Database


Tahun angka penelitian

1. Victoryna, Volume Penerapan -Desain : Studi Kasus Penelitian Google


F., Wardani, 8, Nomor standar asuhan -Sampel : Pasien menunjukkan Scholar
I. Y. dan 1 keperawatan Ny.E dengan pasien merasa
Fauziah jiwa ners untuk Skizofrenia terdapat 3 jiwa
(2020) menurunkan -Variabel : deeskalasi, dalam satu
intensitas skizofrenia, standar tubuh
waham pasien asuhan keperawatan, (Tritunggal)
skizofrenia waham. dalam diri
-Instrumen : pasien, yang
Psychotic Symptom merupakan
Rating Scales hasil
(PSYRATS) reinkarnasi

8
9

jiwa-jiwa suci
yang mampu
mensejahteraka
n bangsa.
2. Rosinta, A Volume Gambaran ide- -Desain : Study Terdapat ide- Google
dan Pratiwi, 9, Nomor ide saat terjadi Kualitatif ide saat terjadi Scholar
A 1 waham pada Fenomenology waham pada
(2019) pasien yang -Sampel : 12 pasien yang di
dirawat di partisipan dengan rawat di
Rumah Sakit teknik pengambilan Rumah Sakit
Jiwa sampel Purposive Jiwa meliputi
Sampling 1) memiliki
-Variabel : barang atau
skizofrenia, waham, alat sakti; 2)
gambaran ide memiliki suatu
-Instrumen : pedoman kesaktian atau
wawancara, alat tulis kemampuan;
buku dan bolpoint, 3) mengalami
serta handphone kerasukan atau
untuk merekam. dirasuki
-Analisis data : Uji makhluk; 4)
kredibilitas memiliki gelar
jabatan yang
tinggi; 5)
merasa ditakut-
takuti oleh
suatu makhluk
6) perasaan
hati yang
kosong atau
hampa; 7)
10

merasa dilukai
atau disakiti
secara fisik; 8)
melakukan
puasa atau
ritual tertentu;
9) merasa
menerima
sihir/santet dari
orang lain; 10)
bertemu
dengan makluk
gaib; 11)
menganggap
ada orang lain
yang merasa
iri/dengki; 12)
merasa akan
dibunuh; 13)
merasa
memiliki fisik
yang
cacat/rusak;
14) mengaku
dirinya Tuhan;
15)
dikendalikan
oleh Dewa.
3. Laily, N - Penerapan -Desain : Studi Kasus Terdapat ide- Google
(2016) terapi orientasi -Sampel : Ny.M ide saat terjadi Scholar
realita (TOR) pasien skizofrenia waham yaitu
11

pada pasien -Variabel : Penerapan pasien


skizofrenia orientasi realita, mengatakan
dengan waham kenal dengan
masalah -Instrumen : Lembar Allah, kenal
keperawatan format pengkajian karena adanya
waham agama keperawatan jiwa, wangsit, kenal
diruang wawancara dan dengan Tuhan
Flamboyan observasi. Hindu yaitu
RSJ Menur Dewa
Surabaya. Sanghyang
Agung
Widiwasa.
Kemudian
pasien
mengatakan
Allah
kemudian
cemburu dan
bertengkar
dengan Dewa
Sanghyang
Agung
Widiwasa
4. Sari, P Volume Dinamika -Desain : Case Study Hasil Google
(2019) 4, Nomor psikologi atau Studi Kasus menunjukkan Scholar
2 penderita -Sampel : Satu Pasien pasien merasa
skizofrenia dengan pemilihan dikendalikan,
paranoid yang partisipan dipengaruhi
sering menggunakan dan keyakinan
mengalami Purposive Sampling dikejar-kejar.
relapse
12

dengan kriteria
skizofrenia paranoid
-Variabel : Dinamika
psikologi, skizofrenia
paranoid, Faktor
kekambuhan.
-Instrumen :
Observasi,
wawancara, tes
psikologi meliputi
Standart Progressive
Matrices (SPM),
grafis, Rosschach dan
WWQ
5. Zuraida Volume Konsep diri -Desain : Kualitatif Hasil Google
(2017) 1, Nomor penderita yang menghasilkan penelitian ini Scholar
2 skizofrenia data deskriptif ditemukan
setelah -Sampel : responden 2 skizofrenia tipe
rehabilitasi orang penderita paranoid pada
skizofrenia , teknik sampel
pengambilan sampel pertama yaitu
(Theory-based pasien merasa
sampling) curiga terhadap
-Variabel : Konsep ibu tirinya
diri, skizofrenia, yang akan
setelah rehabilitasi mencelakai
-Instrumen : pasien.
wawancara,
observasi, alat bantu
berupa informed
consent, pedoman
13

wawancara, alat
perekam audio,
lembar observasi dan
alat tulis
6. Puspitasari, Volume Pertanggung -Desain : Hukum Hasil dari Google
I. A. I dan 8, Nomor jawaban normatif bersifat keterangan Scholar
Rofikah, 2 pelaku tindak preskriptif saksi, terdakwa
(2019) pidana -Sampel : terdakwa dan para ahli
pembunuhan pembunuhan yang yang
dengan menderita gangguan memeriksa
mutilasi yang jiwa skizofrenia terdakwa,
mengidap -Variabel : menyatakan
gangguan jiwa pertanggung jawaban terdakwa
skizofrenia pidana, skizofrenia, mengalami
pembunuhan gangguan jiwa
-Instrumen : berupa
pandekatan Care skizofrenia tipe
approach dan Statute paranoid jenis
approach serta teknik waham kejar
pengumpulan bahan dan waham
hukum, studi kebesaran yang
kepustakaan atau menjadi
Library research penyebab
terdakwa
membunuh
ibunya sendiri.
BAB IV

PEMBAHASAN

Beberapa penelitian dalam 6 jurnal ini sebagian besar ditemukan skizofrenia

tipe paranoid yang gejala utamanya berupa waham kejar. Hal ini didukung oleh

penelitian dari Rosinta, A. dan Pratiwi, A (2019);Sari, P (2019);Zuraida, (2017);

Puspitasari, I. A. I dan Rofikah (2019) dalam 4 penelitian ini ditemukan ide-ide

waham dimana pasien merasa dikejar-kejar oleh orang lain, merasa curiga, gelisah

berlebihan dan meyakini bahwa orang lain akan mencelakai pasien. Hal ini

mendukung teori DSM-IV-TR yaitu skizofrenia tipe paranoid mengalami gejala

dominan berupa waham, salah satunya waham kejar misalnya pasien yakin bahwa

orang lain akan menjahatinya. Sedangkan menurut teori dalam Dermawan, D

(2018) pasien yang meyakini bahwa ada seseorang atau kelompok tertentu yang

berusaha merugikan atau mencederai dirinya diucapkan berulang kali tapi tidak

sesuai kenyataan disebut waham curiga. Terdapat perbedaan penyebutan waham

kejar dan waham curiga tapi sama arti.

Adapun penelitian yang dilakukan oleh Victoryna, F., Wardani, I. Y dan

Fauziah (2020);Laily, N (2016) menunjukkan ide-ide waham agama dimana pasien

bisa bicara dengan Allah dan dewa, menerima wangsit, meyakini mendapatkan

kekuatan dari Roh Kudus dan merupakan reinkarnasi roh-roh suci. Hal ini

mendukung teori ICD-10 dan PPDGJ III dalam Sutejo, (2016) mengenai Delusion

of perception yaitu pengalaman indrawi yang tidak wajar, yang bermakna khas bagi

dirinya, biasanya bersifat mistik atau mukjizat.

14
15

Penelitian yang dilakukan Rosinta, A dan Pratiwi, A (2019);Puspitasari, I. A. I

dan Rofikah (2019) juga menemukan ide-ide saat terjadi waham berupa waham

kebesaran dimana pasien yakin memiliki kekuatan atau kemampuan melebihi orang

lain, memiliki jabatan yang tinggi seperti presiden atau jendral bahkan merasa diri

Tuhan. Hal ini mendukung teori menurut Arif, I. S dalam Puspitasari, I. A. I dan

Rofikah (2019) tentang waham kebesaran yaitu pasien yakin bahwa mereka adalah

seseorang yang sangat luar biasa, misalnya seorang artis terkenal, seorang Nabi atau

bahkan merasa dirinya Tuhan. Adapun teori PPDGJ III dalam Berawi, K. N dan

Umar, F. S (2017) yaitu waham menetap yang menurut budaya setempat dianggap

tidak wajar dan sesuatu yang mustahil perihal politik tertentu, kekuatan dan

kemampuan diatas manusia biasa.

Penelitian dari Rosinta, A dan Pratiwi, A (2019) juga menemukan pasien

skizofrenia dengan ide-ide saat terjadi waham berupa waham somatik dimana

pasien yakin tubuhnya ada gangguan. Hal ini mendukung teori dalam Dermawan,

D (2018) yaitu pasien meyakini bahwa tubuhnya terganggu dan terserang penyakit

diucapkan berulang kali tetapi tidak sesuai kenyataan.

Beberapa kasus dalam penelitian ini juga ditemukan bahwa seseorang yang

memiliki gangguan jiwa skizofrenia dengan ide-ide saat terjadi waham disebabkan

oleh pengalaman masalah lalu yang menyakitkan. Beberapa penelitian juga

menjelaskan bahwa pasien skizofrenia yang mengalami ide-ide saat terjadi waham,

sangat berbahaya bagi diri pasien sendiri dan orang lain. Hal ini mendukung

penelitian yang dilakukan Puspitasari, I. A. I dan Rofikah, (2019) pada terdakwa

pasien skizofrenia dengan ide-ide waham kejar yang membuat pasien membunuh
16

ibu kandungnya sendiri karena mengira ibunya adalah sosok yang mengejar-ngejar

pasien. Adapun penelitian Laily, N (2016) pada pasien skizofrenia dengan waham

agama, saat dikaji pasien mengungkapkan dulu tahun 2012 pernah melakukan

pembunuhan kepada neneknya sendiri. Hal ini selaras dengan teori menurut Paolin

dkk, (2016) dalam Rosinta dan Pratiwi, (2019) yaitu Pasien skizofrenia sering

mengalami waham, waham yang tidak ditindak lanjuti berbahaya bagi dirinya dan

orang lain.

Dari uraian diatas dapat menggambarkan pasien skizofrenia yang mengalami

ide-ide saat terjadi waham yaitu berupa waham kejar, waham kebesaran, waham

agama dan waham somatik. Menurut peneliti pasien dengan skizofrenia yang

mengalami paranoid dengan ide-ide saat terjadi waham, sangat berbahaya karena

dari beberapa kasus yang ditemukan peneliti, saat kambuh pasien membunuh orang

lain. Opini ini bisa salah, bisa juga benar namun belum bisa dipastikan karena

keterbatasan peneliti hanya membahas 6 jurnal. Teori-teori tersebut kemungkinan

akan menjadi benar jika penelitian diambil dari lebih banyak jurnal.
17

BAB V

KESIMPULAN

5.1 Kesimpulan

Dari 6 artikel yang direview, ditemukan ide-ide saat terjadi waham pada pasien

skizofrenia yaitu terdapat waham kejar dimana pasien merasa dikejar-kejar, merasa

akan dicelakai oleh orang lain, merasa gelisah dan curiga berlebihan selain itu juga

terdapat ide-ide waham kebesaran dimana pasien merasa memiliki kekuatan,

jabatan, kemampuan melebihi orang lain, merasa sebagai artis, Nabi bahkan merasa

diri Tuhan. Waham agama dimana pasien merasa mendapat mukjizat atau hal-hal

mistik dan menjalankan keagamaan secara berlebihan. Waham somatik dimana

terdapat ide-ide saat terjadi waham berupa pasien merasa tubuhnya mengalami

gangguan dan terdapat penyakit. Ada dua kasus juga yang terbukti berbahaya,

dimana pasien skizofrenia dengan ide-ide saat terjadi waham melakukan

pembunuhan.

5.2 Saran

5.2.1 Bagi Perawat dan Tenaga Medis

Saat menangani pasien skizofrenia dengan ide-ide saat terjadi waham,

sebaiknya berhati-hati, menggunakan pendekatan tertentu, tidak menolak atau

mendukung waham pasien serta merancang untuk mengatasi masalah.


18

5.2.2 Bagi Keluarga Pasien

Gambaran ide-ide saat terjadi waham pada pasien skizofrenia ini menjadi tanda

tidak logis dan berbahaya serta dibutuhkan perhatian keluarga agar segera

membawa pasien dikonsulkan ditempat pelayanan kesehatan.


DAFTAR PUSTAKA

Berawi, K. N. & Umar, F. S. (2017). Sindrom Ekstra Piramidal Pada Laki-laki 29 Tahun
dengan Skizofrenia Paranoid. http://juke.kedokteran.unila.ac.id/index.php/agro/artic
le/view/1559/pdf. Diakses tanggal 29 Mei 2020
Dermawan, D. (2018). Modul Keperawatan Jiwa. Gosyen Publishing. Yogyakarta
Kementrian Kesehatan RI, (2018). Laporan Hasil Kesehatan Dasar Indonesia Tahun 2018.
http://www.kemenkes.go.id/hasil-riskesdas-2018-pdf. Diakses pada 29 Mei 2020
Nursalam (2020). Penulisan Literature Review dan Systematic Review Pada Pendidikan
Kesehatan (Contoh). https://scholar.google.co.id/scholar?hl=id&as_sdt=0%2C5&q
=penulisan+literature+review+dan+systematic+review+pada+pendidikan+kesehata
n+nursalam&btnG=#d=gs_qabs&u=%23p%3D38N5JwBOHcsJ. Diakses tanggal
29 Mei 2020.
Puspitasari, I. A. I. & Rofikah, (2019). Pertanggungjawaban Pelaku Tindak Pidana
Pembunuhan Dengan Mutilasi Yang Mengidap Gangguan Jiwa Skizofrenia.
https://jurnal.uns.ac.id/recidive/article/view/40621. Diakses tanggal 5 Juni 2020
Rosinta, A. & Pratiwi, A. (2019). Gambaran Ide-ide Saat Terjadi Waham Pada Pasien Yang
di Rawat di Rumah Sakit Jiwa. http://eproceedings.umpwr.ac.id/index.php
/urecol9/article/view/549/0. Diakses 6 Juni 2020
Sari, D. D., Mayasari, D. & Graharti, R. (2019). Skizofrenia Paranoid pada Laki-laki Usia
45 Tahun Dengan Penatalaksanaan Holistik Kedokteran Keluarga.
http://juke.kedokteran.unila.ac.id/index.php/majority/article/view/2441. Diakses 6
Juni 2020
Sari, P. (2019). Dinamika Psikokologi Penderita Skizofrenia Paranoid Yang Sering
Mengalami Relapse. https://jurnal.ar-raniry.ac.id/index.php/Psikoislam/article/view
/5751. Diakses 4 Agustus 2020.
Sigiarto, A., Erawati, E. & Handayani, S. (2020). Terapi Keperawatan Pada Halusinasi
Pasien Skizofrenia Tinjauan Sastra. http://ejournal.poltekkes.smg.ac.id/ojs/index.ph
p/MANR/article/view/5603. Diakses tanggal 20 Juni 2020
Sutejo, (2016). Keperawatan Kesehatan Jiwa. Pustaka Baru Press. Yogyakarta.
Victoryna, F., Wardani, I. Y. & Fauziah, (2020). Penerapan Standar Asuhan Keperawatan
Jiwa Ners Untuk Menurunkan Intensitas Waham Pasien Skizofrenia.
https://junal.unimus.ac.id/index.php/JKJ/article/view/5352 Diakses tanggal 21 Juni
2020.
Zuraida, (2017). Konsep Diri Penderita Skizofrenia Setelah Rehabilitasi. http://e-journal.
potensi-utama.ac.id/ojs/index.php/KOGNISI/article/view/413. Diakses tanggal 24
Juni 2020

19
20

Anda mungkin juga menyukai