Literatur Review Monica Luntungan 1) Acc PDF
Literatur Review Monica Luntungan 1) Acc PDF
Literatur Review Monica Luntungan 1) Acc PDF
SKIZOFRENIA
SKRIPSI
Oleh :
SKRIPSI
( LITERATURE REVIEW )
Pembimbing I
Pembimbing II
ii
LEMBAR PENGESAHAN
Skripsi ini telah diterima dan disetujui oleh Tim Penguji Ujian Akhir Program
Ketua Penguji
Anggota Penguji
Mengetahui,
Ketua Jurusan Keperawatan
Politeknik Kesehatan Kemenkes Manado
iii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
atas segala berkat dan anugrah penyertaan-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi
yang berjudul “Gambaran ide-ide saat terjadi waham pada pasien skizofrenia”.
Skripsi ini disusun sebagai salah satu persyaratan dalam menyelesaikan pendidikan
Manado.
penyusunan skripsi ini, namun berkat usaha dan kerja keras serta bimbingan dan
arahan dari berbagai pihak pada akhirnya skripsi ini dapat diselesaikan. Untuk itu
penulis menyampaikan rasa syukur dan ucapan terima kasih yang tak terhingga
Kemenkes Manado.
waktunya.
4. Maria Terok, S.Pd, S.SiT, M.Kes, selaku Ketua Program Studi Diploma III
iv
v
skripsi.
skripsi.
skripsi.
10. Mama, Papa, Oma An, Opa Dom dan Adik tercinta yang selalu sabar, penuh
memberikan doa yang tak pernah putus untuk keberhasilan penulis serta Aziz
2013 yang telah berjuang bersama yaitu Egi, Karina dan Lisa.
vi
Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini masih jauh dari sempurna
yang disebabkan pengetahuan, wawasan dan kemampuan penulis. Oleh karena itu,
penulis sangat menghargai kritik dan saran yang membangun guna penyempurnaan
skripsi. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi para pembaca dan bagi pengembangan
ABSTRAK ................................................................................................... xi
vii
viii
Tabel 2.2 Format Kriteria Inklusi dan Eksklusi dalam Literature Review ...... 6
ix
DAFTAR LAMPIRAN
x
Monica Karmolita Luntungan (2020). Gambaran Ide-Ide Saat Terjadi Waham Pada
Pasien Skizofrenia. (Pembimbing I Maria Terok, S.Pd, S.SiT, M.Kes dan
Pembimbing II Femmy Lumi, S.Pd, S.Psi, M.Kes)
ABSTRAK
xi
BAB I
PENDAHULUAN
Salah satu gangguan jiwa berat yang paling banyak terjadi adalah
penyakit ini mempengaruhi asensi identitas otak dan fungsi paling kompleks yang
dimediasi oleh otak (Weinberger dan Harrison, 2011 dalam Victoryna, F. dkk
2020). Skizofrenia adalah gangguan kejiwaan yang ditandai dengan penurunan atau
gangguan mental yang parah dan kronis yang mempengaruhi lebih dari 21 juta
orang di seluruh dunia (Sigiarto dkk, 2020). Hasil Riskesdas (2018) penderita
gangguan jiwa tercatat mengalami peningkatan sebanyak 7 per mil. Peningkatan ini
terungkap dari kenaikan prevalensi rumah tangga mencakup seluruh provinsi dan
kabupaten kota, dengan angka tertinggi di Bali (11%), Yogyakarta (10%) dan Nusa
Perjalanan penyakit skizofrenia sangat heterogen. Pada fase akut gejala positif lebih
1
2
dominan menonjol. Gejala yang paling sering ditemui adalah waham (Townsend,
berkurang atau terdistorsi dan tidak dapat membedakan yang nyata dan yang tidak
Gejala gangguan waham dibagi menjadi beberapa kategori yaitu gejala kognitif,
gejala afektif, gejala perilaku dan hubungan sosial serta gejala fisik. Gejala kognitif
afektif mencakup situasi yang tidak sesuai dengan kenyataan dan afek tumpul.
secara verbal, aktivitas tidak tepat, impulsif, curiga dan pola pikir stereotip. Selain
gejala-gejala yang telah disebutkan terdapat gejala fisik yang ditandai dengan
kebersihan diri yang kurang, muka pucat, sering menguap, turunnya berat badan
yang muncul saat terjadi waham pada pasien skizofrenia bervariasi antara pasien
satu dengan pasien yang lain. Hal ini berdampak buruk karena kemampuan pasien
baik, aktivitas dan tugas-tugas pasien menjadi terganggu bahkan berbahaya bagi
Pengetahuan mengenai ide-ide saat terjadi waham merupakan hal yang penting,
waham menetap. Waham yang tidak ditindak lanjuti bisa jadi berbahaya dalam
kehidupan dirinya dan orang lain. (Paolini dkk, 2016 dalam Rosinta dan Pratiwi,
2019). Adapun penelitian yang memperkuat bahwa waham yang tidak ditindak
lanjuti bisa berbahaya yaitu penelitian yang dilakukan oleh Puspitasari, I. A. I dan
Rofikah (2019) pada terdakwa pupun bin sanusin yang mengalami skizofrenia tipe
karena setiap kali penyakitnya kambuh terdakwa menganggap ibunya adalah sosok
Edi yang ingin menghakiminya, terdakwa selalu dalam ketakutan dan mengalami
jenis waham kejar dimana terdakwa selalu merasa diawasi oleh sosok Edi
musuhnya dan sosok tersebut hendak membunuh dirinya sehingga terdakwa balik
menebas sosok Edi yang ternyata adalah ibunya. Selain waham kejar, terdakwa juga
mengalami jenis waham kebesaran dimana pasien merasa dirinya adalah seorang
panglima.
mengenai ide-ide yang muncul saat terjadi waham pada pasien skizofrenia serta
konsekuensi berbahaya untuk kehidupan penderita dan orang lain membuat peneliti
merasa penting untuk melakukan penelitian tentang gambaran ide-ide saat terjadi
1.3 Tujuan
pentingnya pengetahuan mengenai ide-ide saat terjadi waham pada pasien dengan
skizofrenia agar dapat memberikan asuhan keperawatan jiwa dan terapi yang tepat
Hasil Literature Riview ini dapat menambah bahan kepustakaan dan bahan
METODE
pencarian terhadap berbagai sumber baik berupa buku, artikel maupun jurnal.
studi penelitian yang di tentukan berdasarkan tema tertentu yaitu Gambaran ide-ide
saat terjadi waham pada pasien skizofrenia. Pencarian literatur dilakukan pada
bulan Mei-Agustus 2020 dan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data
sekunder yang diperoleh bukan dari pengamatan langsung, akan tetapi diperoleh
dari hasil penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti-peneliti terdahulu. Untuk
database yaitu PubMed dan Google schoolar. Pencarian artikel atau jurnal
menggunakan keyword sebagai kata kunci dan boolean operator (AND, OR, dan
NOT) sebagai operator kata kunci. Adapun kata kunci yang digunakan dalam
Disorder dimana kata kunci dalam literatur review ini telah disesuaikan dengan
Schizophrenia Delusional
Schizophrenia Schizophrenia, Paranoid
OR OR
Schizophrenia Delusional Disorder
5
6
menggunakan kata kunci yang telah disesuaikan dengan Medical Subject Headings
(MeSH) yaitu pengaturan pendaftaran kata atau sistem mendata untuk penggunaan
tidak bisa diakses dan bahasa selain Inggris dan Indonesia) dan Google Scholar 197
artikel (dikeluarkan 191 artikel karena tidak lengkap, tidak sesuai tema dan tidak
full-text). Total artikel yang didapatkan oleh peneliti adalah 200 artikel. Peneliti
berdasarkan tema literature riview, didapatkan 6 artikel yang sesuai dengan kriteria
.
BAB III
Enam artikel memenuhi kriteria inklusi yang akan dibahas dalam Literature
Review, artikel yang berkontribusi dalam gambaran ide-ide saat terjadi waham pada
deskriptif dan 1 Hukum normatif. Studi yang sesuai dengan tinjauan sistematis ini
dilakukan di Indonesia yaitu studi yang dilakukan oleh (Victoryna, F., Wardani, I.
8
9
jiwa-jiwa suci
yang mampu
mensejahteraka
n bangsa.
2. Rosinta, A Volume Gambaran ide- -Desain : Study Terdapat ide- Google
dan Pratiwi, 9, Nomor ide saat terjadi Kualitatif ide saat terjadi Scholar
A 1 waham pada Fenomenology waham pada
(2019) pasien yang -Sampel : 12 pasien yang di
dirawat di partisipan dengan rawat di
Rumah Sakit teknik pengambilan Rumah Sakit
Jiwa sampel Purposive Jiwa meliputi
Sampling 1) memiliki
-Variabel : barang atau
skizofrenia, waham, alat sakti; 2)
gambaran ide memiliki suatu
-Instrumen : pedoman kesaktian atau
wawancara, alat tulis kemampuan;
buku dan bolpoint, 3) mengalami
serta handphone kerasukan atau
untuk merekam. dirasuki
-Analisis data : Uji makhluk; 4)
kredibilitas memiliki gelar
jabatan yang
tinggi; 5)
merasa ditakut-
takuti oleh
suatu makhluk
6) perasaan
hati yang
kosong atau
hampa; 7)
10
merasa dilukai
atau disakiti
secara fisik; 8)
melakukan
puasa atau
ritual tertentu;
9) merasa
menerima
sihir/santet dari
orang lain; 10)
bertemu
dengan makluk
gaib; 11)
menganggap
ada orang lain
yang merasa
iri/dengki; 12)
merasa akan
dibunuh; 13)
merasa
memiliki fisik
yang
cacat/rusak;
14) mengaku
dirinya Tuhan;
15)
dikendalikan
oleh Dewa.
3. Laily, N - Penerapan -Desain : Studi Kasus Terdapat ide- Google
(2016) terapi orientasi -Sampel : Ny.M ide saat terjadi Scholar
realita (TOR) pasien skizofrenia waham yaitu
11
dengan kriteria
skizofrenia paranoid
-Variabel : Dinamika
psikologi, skizofrenia
paranoid, Faktor
kekambuhan.
-Instrumen :
Observasi,
wawancara, tes
psikologi meliputi
Standart Progressive
Matrices (SPM),
grafis, Rosschach dan
WWQ
5. Zuraida Volume Konsep diri -Desain : Kualitatif Hasil Google
(2017) 1, Nomor penderita yang menghasilkan penelitian ini Scholar
2 skizofrenia data deskriptif ditemukan
setelah -Sampel : responden 2 skizofrenia tipe
rehabilitasi orang penderita paranoid pada
skizofrenia , teknik sampel
pengambilan sampel pertama yaitu
(Theory-based pasien merasa
sampling) curiga terhadap
-Variabel : Konsep ibu tirinya
diri, skizofrenia, yang akan
setelah rehabilitasi mencelakai
-Instrumen : pasien.
wawancara,
observasi, alat bantu
berupa informed
consent, pedoman
13
wawancara, alat
perekam audio,
lembar observasi dan
alat tulis
6. Puspitasari, Volume Pertanggung -Desain : Hukum Hasil dari Google
I. A. I dan 8, Nomor jawaban normatif bersifat keterangan Scholar
Rofikah, 2 pelaku tindak preskriptif saksi, terdakwa
(2019) pidana -Sampel : terdakwa dan para ahli
pembunuhan pembunuhan yang yang
dengan menderita gangguan memeriksa
mutilasi yang jiwa skizofrenia terdakwa,
mengidap -Variabel : menyatakan
gangguan jiwa pertanggung jawaban terdakwa
skizofrenia pidana, skizofrenia, mengalami
pembunuhan gangguan jiwa
-Instrumen : berupa
pandekatan Care skizofrenia tipe
approach dan Statute paranoid jenis
approach serta teknik waham kejar
pengumpulan bahan dan waham
hukum, studi kebesaran yang
kepustakaan atau menjadi
Library research penyebab
terdakwa
membunuh
ibunya sendiri.
BAB IV
PEMBAHASAN
tipe paranoid yang gejala utamanya berupa waham kejar. Hal ini didukung oleh
waham dimana pasien merasa dikejar-kejar oleh orang lain, merasa curiga, gelisah
berlebihan dan meyakini bahwa orang lain akan mencelakai pasien. Hal ini
dominan berupa waham, salah satunya waham kejar misalnya pasien yakin bahwa
(2018) pasien yang meyakini bahwa ada seseorang atau kelompok tertentu yang
berusaha merugikan atau mencederai dirinya diucapkan berulang kali tapi tidak
bisa bicara dengan Allah dan dewa, menerima wangsit, meyakini mendapatkan
kekuatan dari Roh Kudus dan merupakan reinkarnasi roh-roh suci. Hal ini
mendukung teori ICD-10 dan PPDGJ III dalam Sutejo, (2016) mengenai Delusion
of perception yaitu pengalaman indrawi yang tidak wajar, yang bermakna khas bagi
14
15
dan Rofikah (2019) juga menemukan ide-ide saat terjadi waham berupa waham
kebesaran dimana pasien yakin memiliki kekuatan atau kemampuan melebihi orang
lain, memiliki jabatan yang tinggi seperti presiden atau jendral bahkan merasa diri
Tuhan. Hal ini mendukung teori menurut Arif, I. S dalam Puspitasari, I. A. I dan
Rofikah (2019) tentang waham kebesaran yaitu pasien yakin bahwa mereka adalah
seseorang yang sangat luar biasa, misalnya seorang artis terkenal, seorang Nabi atau
bahkan merasa dirinya Tuhan. Adapun teori PPDGJ III dalam Berawi, K. N dan
Umar, F. S (2017) yaitu waham menetap yang menurut budaya setempat dianggap
tidak wajar dan sesuatu yang mustahil perihal politik tertentu, kekuatan dan
skizofrenia dengan ide-ide saat terjadi waham berupa waham somatik dimana
pasien yakin tubuhnya ada gangguan. Hal ini mendukung teori dalam Dermawan,
D (2018) yaitu pasien meyakini bahwa tubuhnya terganggu dan terserang penyakit
Beberapa kasus dalam penelitian ini juga ditemukan bahwa seseorang yang
memiliki gangguan jiwa skizofrenia dengan ide-ide saat terjadi waham disebabkan
menjelaskan bahwa pasien skizofrenia yang mengalami ide-ide saat terjadi waham,
sangat berbahaya bagi diri pasien sendiri dan orang lain. Hal ini mendukung
pasien skizofrenia dengan ide-ide waham kejar yang membuat pasien membunuh
16
ibu kandungnya sendiri karena mengira ibunya adalah sosok yang mengejar-ngejar
pasien. Adapun penelitian Laily, N (2016) pada pasien skizofrenia dengan waham
agama, saat dikaji pasien mengungkapkan dulu tahun 2012 pernah melakukan
pembunuhan kepada neneknya sendiri. Hal ini selaras dengan teori menurut Paolin
dkk, (2016) dalam Rosinta dan Pratiwi, (2019) yaitu Pasien skizofrenia sering
mengalami waham, waham yang tidak ditindak lanjuti berbahaya bagi dirinya dan
orang lain.
ide-ide saat terjadi waham yaitu berupa waham kejar, waham kebesaran, waham
agama dan waham somatik. Menurut peneliti pasien dengan skizofrenia yang
mengalami paranoid dengan ide-ide saat terjadi waham, sangat berbahaya karena
dari beberapa kasus yang ditemukan peneliti, saat kambuh pasien membunuh orang
lain. Opini ini bisa salah, bisa juga benar namun belum bisa dipastikan karena
akan menjadi benar jika penelitian diambil dari lebih banyak jurnal.
17
BAB V
KESIMPULAN
5.1 Kesimpulan
Dari 6 artikel yang direview, ditemukan ide-ide saat terjadi waham pada pasien
skizofrenia yaitu terdapat waham kejar dimana pasien merasa dikejar-kejar, merasa
akan dicelakai oleh orang lain, merasa gelisah dan curiga berlebihan selain itu juga
jabatan, kemampuan melebihi orang lain, merasa sebagai artis, Nabi bahkan merasa
diri Tuhan. Waham agama dimana pasien merasa mendapat mukjizat atau hal-hal
terdapat ide-ide saat terjadi waham berupa pasien merasa tubuhnya mengalami
gangguan dan terdapat penyakit. Ada dua kasus juga yang terbukti berbahaya,
pembunuhan.
5.2 Saran
Gambaran ide-ide saat terjadi waham pada pasien skizofrenia ini menjadi tanda
tidak logis dan berbahaya serta dibutuhkan perhatian keluarga agar segera
Berawi, K. N. & Umar, F. S. (2017). Sindrom Ekstra Piramidal Pada Laki-laki 29 Tahun
dengan Skizofrenia Paranoid. http://juke.kedokteran.unila.ac.id/index.php/agro/artic
le/view/1559/pdf. Diakses tanggal 29 Mei 2020
Dermawan, D. (2018). Modul Keperawatan Jiwa. Gosyen Publishing. Yogyakarta
Kementrian Kesehatan RI, (2018). Laporan Hasil Kesehatan Dasar Indonesia Tahun 2018.
http://www.kemenkes.go.id/hasil-riskesdas-2018-pdf. Diakses pada 29 Mei 2020
Nursalam (2020). Penulisan Literature Review dan Systematic Review Pada Pendidikan
Kesehatan (Contoh). https://scholar.google.co.id/scholar?hl=id&as_sdt=0%2C5&q
=penulisan+literature+review+dan+systematic+review+pada+pendidikan+kesehata
n+nursalam&btnG=#d=gs_qabs&u=%23p%3D38N5JwBOHcsJ. Diakses tanggal
29 Mei 2020.
Puspitasari, I. A. I. & Rofikah, (2019). Pertanggungjawaban Pelaku Tindak Pidana
Pembunuhan Dengan Mutilasi Yang Mengidap Gangguan Jiwa Skizofrenia.
https://jurnal.uns.ac.id/recidive/article/view/40621. Diakses tanggal 5 Juni 2020
Rosinta, A. & Pratiwi, A. (2019). Gambaran Ide-ide Saat Terjadi Waham Pada Pasien Yang
di Rawat di Rumah Sakit Jiwa. http://eproceedings.umpwr.ac.id/index.php
/urecol9/article/view/549/0. Diakses 6 Juni 2020
Sari, D. D., Mayasari, D. & Graharti, R. (2019). Skizofrenia Paranoid pada Laki-laki Usia
45 Tahun Dengan Penatalaksanaan Holistik Kedokteran Keluarga.
http://juke.kedokteran.unila.ac.id/index.php/majority/article/view/2441. Diakses 6
Juni 2020
Sari, P. (2019). Dinamika Psikokologi Penderita Skizofrenia Paranoid Yang Sering
Mengalami Relapse. https://jurnal.ar-raniry.ac.id/index.php/Psikoislam/article/view
/5751. Diakses 4 Agustus 2020.
Sigiarto, A., Erawati, E. & Handayani, S. (2020). Terapi Keperawatan Pada Halusinasi
Pasien Skizofrenia Tinjauan Sastra. http://ejournal.poltekkes.smg.ac.id/ojs/index.ph
p/MANR/article/view/5603. Diakses tanggal 20 Juni 2020
Sutejo, (2016). Keperawatan Kesehatan Jiwa. Pustaka Baru Press. Yogyakarta.
Victoryna, F., Wardani, I. Y. & Fauziah, (2020). Penerapan Standar Asuhan Keperawatan
Jiwa Ners Untuk Menurunkan Intensitas Waham Pasien Skizofrenia.
https://junal.unimus.ac.id/index.php/JKJ/article/view/5352 Diakses tanggal 21 Juni
2020.
Zuraida, (2017). Konsep Diri Penderita Skizofrenia Setelah Rehabilitasi. http://e-journal.
potensi-utama.ac.id/ojs/index.php/KOGNISI/article/view/413. Diakses tanggal 24
Juni 2020
19
20