Makalah Sosiologi Hukum Dan Ham Kel 3

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH SOSIOLOGI HUKUM DAN HAM

“Pengertian Definisi Sosiologi Hukum dan HAM”

Dosen Pengampu:
Aziwarti, SH., M.Hum.
.Dra. Dwiyanti Hanandini. M.Si

DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 3
ANNASA REGITA PUTRI ANDI (1910811007)
HATTA DARMAWANSYAH (1910812045)
BRIAN TARUNA (1910812013)

JURUSAN SOSIOLOGI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS ANDALAS
2021
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan nikmat serta hidayah-Nya terutama
nikmat kesempatan dan kesehatan sehingga kami dapat menyelesaikan makalah berjudul
“Pengertian Definisi Sosiologi Hukum dan HAM” dengan tepat waktu. Shalawat serta salam
kita sampaikan kepada Nabi besar kita Muhammad SAW yang telah memberikan pedoman
hidup yakni Al-Qur’an dan sunnah untuk keselamatan umat di dunia.
Kami berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman untuk
para pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa pembaca praktekkan
dalam kehidupan sehari-hari.
Kami menyadari bahwa terdapat banyak kekurangan dalam penulisan makalah ini, maka
dari itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari para pembaca demi
kesempurnaan makalah ini.

Padang , 21 Februari 2021

Kelompok 3

i
DAFTAR ISI

COVER

KATA PENGANTAR ............................................................................................................. i

DAFTAR ISI ........................................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang ............................................................................................................. 1

1.2 Rumusan Masalah ......................................................................................................... 2

1.3 Tujuan .......................................................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................................ 3

2.1 Pengertian Sosiologi Huku m dan HAM ......................................................................... 3

2.2 Menurut Pakar ............................................................................................................... 4

BAB III PENUTUP ................................................................................................................. 8

3.1 Kesimpulan .................................................................................................................... 8

3.2 Saran.............................................................................................................................. 8

DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG

Pada prinsipnya, sosiologi hukum (Sosiology of Law) merupakan derivatif atau cabang
dari ilmu sosiologi, bukan cabang dari ilmu hukum. Memang, ada studi tentang hukum yang
berkenaan dengan masyarakat yang merupakan cabang dari ilmu hukum, tetapi tidak disebut
sebagai sosiologi hukum, melainkan disebut sebagai sociological jurispudence.

Disamping itu, ada kekhawatiran dari ahli sosiologi terhadap perkembangan sosiologi
hukum mengingat sosiologi bertugas hanya untuk mendeskrisipkan fakta-fakta. Sedangkan
ilmu hukum berbicara tentang nilai-nilai dimana nilai-nilai ini memang ingin dihindari oleh
ilmu sosiologi sejak semula. Kekhawatiran tersebut adalah berkenaan dengan kemungkinan
dijerumuskannya ilmu sosiologi oleh sosiologi hukum untuk membahas nilai-nilai.

Sebagaimana diketahui, bahwa pembahasan tentang nilai-nilai sama sekali bukan urusan
ilmu sosiologi. Meskipun begitu, terdapat juga aliran dalam sosiologi hukum, seperti
aliran Berkeley, yang menyatakan bahwa mau tiak mau, suka tidak suka, sosiologi
hukum meruapakan juga derifatif dari ilmu hukum sehingga harus juga menelaah masalah-
masalah normatif yang sarat dengan nilai-nilai.

Fungsi hukum dalam masyarakat sangat beraneka ragam, bergantung dari berbagai faktor
dan keadaan masyarakat.Disamping itu.fungsi hukum dalam masyarakat yang belum maju
juga akan berbeda dengan yang terdapat dalam masyarakat maju. Dalam setiap masyarakat,
hukum lebih berfungsi untuk menjamin keamanan dalam masyarakat dan jaminan
pencapaian struktur sosial yang diharapkan oleh masyarakat. Namun dalam masyarakat yang
sudah maju, hukum menjadi lebih umum, abstrak dan lebih berjarak dengan konteksnya

1
1.2 RUMUSAN MASALAH
Adapun rumusan masalah dari makalah ini adalah sebagai berikut:

1. Pengertian Sosiologi Hukum dan HAM?


2. Pengertian menurut pakar?

1.3 TUJUAN
Adapun tujuan dari makalah ini adalah sebagai berikut:

1. Mengetahui Pengertian Sosiologi Hukum dan HAM


2. Mengetahui Pengertian menurut pakar

2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Sosiologi Hukum dan HAM

Pengertian Sosiologi
Secara etimologis, sosiologi berasal dari kata Latin, socius yang berarti kawan dan kata
Yunani, logos yang berarti kata atau berbicara. Jadi, sosiologi adalah berbicara mengenai
masyarakat.
Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari tentang masyarakat seperti tingkah laku
manusia, baik individu maupun kelompok dan relasinya dengan masyarakat, atau tingkah laku
manusia dalam konteks social

Pengertian Hukum
Hukum adalah berbagai bentuk kaidah social atau norma, etika berperilaku, peraturan,
undang-undang, kebijakan, dan sebagainya yang berfungsi mengatur kehidupan manusia dalam
masyarakat bertindak untuk dirinya dan diri orang lain dan berprilaku yang berhubungan dengan
kehidupan berbangsa dan bernegara.

Pengertian Sosiologi Hukum


Sosiologi hukum adalah cabang kajian sosiologi yang memusatkan perhatiannya pada
ihwal hukum, sebagaimana terwujud dari pengalaman kehidupan bermasyarakat sehari-hari.
Sosiologi hukum juga mempelajari hukum sebagai perangkat kaidah khusus, di mana
yang dikaji ialah kaidah-kaidah positif dalam fungsinya yang diperlukan untuk menegakkan
ketertiban dalam kehidupan bermasyarakat.
Kajian sosiologi hukum merupakan kajian ilmu social pada hukum yang berlaku pada
masyarakat, prilaku, serta gejala social yang menjadi penyebab lahirnya hukum di dalam
masyarakat.

3
Pengertian HAM
Hak Asasi Manusia (HAM) merupakan istilah dalam bahasa Indonesia untuk menyebut
hak dasar atau hak pokok yang dimiliki manusia. Istilah hak asasi manusia berasal dari istilah
droits de ‘I home (Prancis) human right (Inggris) dan Huquq al - Insan (Arab).
Secara istilah hak asasi diartikan sebagai hak yang melekat pada martabat manusia
sebagai makhluk ciptaan Tuhan, hak tersebut dibawa sejak manusia ke muka bumi sehingga hak
tersebut bersifat fithri (kodrati) dan bukan pemberian manusia atau negara

2.2 Menurut Pakar

Pengertian Sosiologi Hukum Menurut Pakar:


a. Soerjono Soekanto

Sosiologi Hukum adalah suatu cabang ilmu pengetahuan yang secara analitis dan empiris
menganalisa atau mempelajari hubungan timbal balik antara hukum dengan gejala-gejala
lainnya.
b. Satjipto Raharjo
Sosiologi Hukum (sosiologi of law) adalah pengetahuan hukum terhadap pola perilaku
masyarakat dalam konteks sosial.
c. R. Otje Salman
Sosiologi Hukum adalah ilmu yang mempelajari hubungan timbal balik antara hukum
dan gejala-gejala sosial lainnya secara empiris analitis.
d. H.L.A. Hart
H.L.A. Hart tidak mengemukakan definisi tentang sosiologi hukum. Namun, definisi
yang dikemukakannya mempunyai aspek sosiologi hukum. Hart mengungkapkan bahwa suatu
konsep tentang hukum mengandung unsur-unsur kekuasaan yang terpusatkan kepada kewajiban
tertentu di dalam gejala hukum yang tampak dari kehidupan bermasyarakat. Menurut Hart, inti
dari suatu sistem hukum terletak pada kesatuan antara aturan utama (primary rules) dan aturan
tambahan (secondary rules).[2] Aturan utama merupakan ketentuan informal tentang kewajiban-
kewajiban warga masyarakat yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan pergaulan hidup
sedangkan aturan tambahan terdiri atas :

4
i. Rules of recognition, yaitu aturan yang menjelaskan aturan utama yang
diperlukan berdasarkan hierarki urutannya;
ii. Rules of change, yaitu aturan yang men-sahkan adanya aturan utama yang baru;
iii. Rules of adjudication, yaitu aturan yang memberikan hak-hak kepada orang
perorangan untuk menentukan sanksi hukum dari suatu peristiwa tertentu apabila suatu aturan
utama dilanggar oleh warga masyarakat.
e. Piritim Sorokin
Sosiologi adalah suatu ilmu yang mempelajari :
i. Hubungan dan pengaruh timbal balik antara aneka macam gejala-gejala sosial
(misalnya antara gejala ekonomi dengan agama; keluarga dengan moral; hukum dengan
ekonomi, gerak masyarakat dengan politik, dsb)
ii. Hubungan dan pengaruh timbal balik antara gejala sosial dengan gejala-gejala
non-sosial (misalnya gejala geografis, biologis, dsb)
iii. Ciri-ciri umum semua jenis gejala-gejala sosial.
f. Bredemeire
Brademeire membedakan antara dua jenis usaha yang menghubungkan antara sosiologi
dan hokum, yaitu:
 Sosiologi tentang hukum
Istilah ini menjadikan hukum sebagai fokus dari investigasi yang bersifat sosiologis,
dengan menjadikan kelompok-kelompok kecil dan voting sebagai fokusnya. Tujuannya adalah
untuk menggambarkan arti penting dari hukum terhadap masyarakat yang lebih luas, atau untuk
menggambarkan proses-proses internalnya, atau keduanya.
 Sosiologi dalam hokum
Istilah ini adalah memfasilitasi pelaksanaan hukum dari fungsi-fungsinya.
g. Meuwissen
Sosiologi hukum menjelaskan hukum positif yang berlaku (artinya isi dan bentuknya
yang berubah-ubah menurut waktu dan tempat) dengan bantuan faktor kemasyarakatan.
h. Alvin S Johnson
Sosiologi hukum adalah bagian dari sosiologi jiwa manusia, yang menelaah sepenuhnya
realitas sosial hukum dimulai dari hal-hal yang nyata, seperti observasi perwujudan lahirlah
dalam kebiasaan-kebiasaan kolektif yang efektif (organisasi-organisasi yang baku, adat istiadat

5
sehari-hari dan tradisi-tradisi atau kebiasaan inovatif) dan juga dalam materi dasarnya (struktur
ruang dan kepadatan lembaga-lembaga hukumnya secara demografis).
i. Gurvitch
Sosiologi hukum adalah bagian dari sosiologi sukma manusia yang menelaah kenyataan
sosial sepenuhnya dari hukum, diawali dengan pernyataan yang konkrit yang dapat diperiksa dari
luar, dalam kelakuan kolektif yang efektif dalam dasar materinya.
j. Satjipto Rahardjo
Ia mendefinisikan sosiologi hukum sebagai ilmu yang mempelajari fenomena hukum.
Dari sudut pandang yang demikian itu, Satjipto Rahardjo memberikan beberapa karakteristik
studi secara sosiologis, sebagai berikut:
1) Sosiologi hukum bertujuan untuk memberikan penjelasan terhadap praktek-praktek
hukum. Apabila praktek itu dibedakan dalam pembuatan Undang-Undang, penerapan
dan pengadilan, ia juga mempelajari bagaimana praktek itu terjadi pada masing-
masing bidang kegiatan hukum tersebut. Dalam hal ini, sosiologi hukum berusaha
untuk menjelaskan mengapa praktek yang demikian itu terjadi, sebab-sebabnya,
faktor-faktor yang mempengaruhinya, latar belakangnya. Dengan demikian,
mempelajari hukum secara sosiologis adalah menyelidiki tingkah laku orang dalam
bidang hukum, baik yang sesuai dengan hukum maupun yang menyimpang dari
hukum.
2) Sosiologi hukum senantiasa mengkaji kesahihan empiris (empirical validity). Sifat
khas yang muncul di sini adalah mengenai bagaimana kenyataanya peraturan itu,
apakah kenyataannya seperti yang tertera dalam bunyi peraturan atau tidak.
3) Sosiologi hukum tidak melakukan penilaian terhadap hukum tetapi ia hanya
memberikan penjelasan dari objek yang dipelajarinya.

6
Pengertian HAM menurut pakar:
 Koentjoro Poerbo Pranoto

Hak asasi manusia adalah hak yang bersifat asasi atau dasar. Hak-hak yang dimiliki
manusia menurut kodratnya tidak dapat dipisahkan dari hakikatnya sehingga bersifat suci.
 Peter R Baehr

Hak asasi manusia adalah hak dasar yang dimiliki setiap insan untuk mengembangkan
dirinya. Hak tersebut bersifat mutlak atau tidak dapat diganggu gugat.

 Austin Ranney

Hak asasi manusia adalah ruang kebebasan individu yang dirumuskan secara jelas dalam
konstitusi dan dijamin pelaksanaannya oleh pemerintah.

 GJ Wolhoff

Hak asasi manusia ialah sejumlah hak yang mengakar dan melekat pada diri setiap
manusia.

7
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari tentang masyarakat seperti tingkah
laku manusia, baik individu maupun kelompok dan relasinya dengan masyarakat, atau tingkah
laku manusia dalam konteks social. Sosiologi hukum adalah cabang kajian sosiologi yang
memusatkan perhatiannya pada ihwal hukum, sebagaimana terwujud dari pengalaman kehidupan
bermasyarakat sehari-hari. Hak Asasi Manusia (HAM) merupakan istilah dalam bahasa
Indonesia untuk menyebut hak dasar atau hak pokok yang dimiliki manusia. Istilah hak asasi
manusia berasal dari istilah droits de ‘I home (Prancis) human right (Inggris) dan Huquq al -
Insan (Arab).

3.2 Saran
Meskipun kami menginginkan kesempurnaan dalam penyusunan makalah ini akan
tetapi pada kenyataannya masih banyak kekurangan yang perlu kami perbaiki. Hal ini
dikarenakan masih minimnya pengetahuan kami. Oleh karena itu kritik dan saran yang
membangun dari para pembaca sangat penulis harapkan sebagai bahan evaluasi untuk
kedepannya

8
DAFTAR PUSTAKA

Ali, Zainuddin. 2009. Sosiologi Hukum. Jakarta: Sinar Grafika


Anwar, yesmil dan Adang, 2008. Pengantar Sosiologi Hukum. Jakarta: Gransindo.
Cotterrel, Roger, 2012. Sosiologi Hukum (The Sosiologi Of Law), Bandung: Nusa Media.
Johnson, Alvin S, 2004. Sosiologi Hukum, Jakarta: Rineka Cipta.
Rahardjo, Satjipto, 2006. Ilmu Hukum. Semarang: Citra Aditya Bakti.
Utsman, Sabian, 2009. Dasar-Dasar Sosiologi Hukum, Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Warassih, Esmi, 2005. Pranata Hukum: Sebuah Telaah Sosiologis, Semarang: Suryandaru
Utama.

9
10

Anda mungkin juga menyukai