Anc Fis R

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 29

ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL

PADA NY S GI P0A0 UK 34 Minggu, hidup,tunggal, letkep, Intra Uteri

kesan jalan lahir normal, k/u ibu dan janin baik dengan kehamilan fisiologis

Di KIA PUSKESMAS PROPPO

Di SUSUN OLEH :

SUHARNI LISTIYOWATI
NPM : 721650086

PROGRAM STUDI PROFESI KEBIDANAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS WIRARAJA SUMENEP
2021
LEMBAR PENGESAHAN

Disetujui :

Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil


Pada Ny S GI P0A0 Uk 34 Minggu, Hidup,Tunggal, Letkep, Intra Uteri

Kesan Jalan Lahir Normal, K/U Ibu Dan Janin Baik Dengan Kehamilan
Fisiologis

Di Kia Puskesmas Proppo

Mahasiswi

SUHARNI LISTIYOWATI
NPM : 721650086

Menyetujui Mengetahui
Pembimbing Lahan Praktek Pembimbing Akademik

(Suci Handayani S.ST) (AHMANIYAH, S.ST.M.Tr.keb)


NIP : 197201011992032011 NIDN : 0726058501
DAFTAR ISI

Lembar Pengesahan
Kata Pengantar
Daftar Isi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Tujuan
BAB II TINJAUAN LITERATUR
2.1 Pengertian
2.2 Etiologi
2.3 Komplikasi
2.4 penatalaksanaan
2.5 konsep dasar asuhan kebidanan
BAB III TINJAUAN KASUS
BAB IV PEMBAHASAN
BAB V PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA
KATA PENGANTAR

Segala puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayahnya sehingga saya dapat menyelesaikan Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil Pada Ny
S GI P0A0 Uk 34 Minggu, Hidup,Tunggal, Letkep, Intra Uteri Kesan Jalan Lahir Normal,
K/U Ibu Dan Janin Baik Dengan Kehamilan Fisiologis Di Kia Puskesmas Proppo
Penyusunan laporan ini dapat terselesaikan berkat dukungan bimbingan dan bantuan
dari berbagai pihak. Atas terselesainya laporan ini saya sampaikan terima kasih kepada:
1. Dosen Pembimbing Praktek.
2. Bidan Pembimbing Praktek
3. Klien yang telah memberikan bantuan selama saya melaksanakan pengkajian
4. Orang tua, teman, dan semua pihak yang telah membantu sampai terselesainya
laporan ini.
Laporan ini masih jauh dari sempurna, untuk itu saya mengharap dan kritik dan saran
yang membangun sebagai bekal penulisan laporan selanjutnya.
Semoga laporan ini bermanfaat bagi penulis pada khususnya dan bagi pembaca pada
umumnya.

Mahasiswa
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Menurut Permenkes nomor 43 tahun 2016 setiap ibu hamil harus mendapatkan
pelayanan antenatal care sesuai standar. Pelayanan sesuai standar adalah pelayanan
yang diberikan kepada ibu hamil minimal 4 kali selama kehamilannyadengan jadwal
satu kali pada trimester pertama, satu kali pada trimester kedua dan dua kali pada
trimester ketiga yang dilakukan oleh tenaga kesehatan. Standar waktu pelayanan
tersebut dianjurkan untuk menjamin perlindungan terhadap ibu hamildan janin berupa
deteksi dini faktor resiko, pecegahan dan penanganan dini komplikasi kehamilan.
Pemantauan kehamilan selama antenatal care sangat menentukan terhadap keberhasilan
bagi kesehatan ibu hamil (Siti, 2018).
Pelayanan kesehatan ibu hamil yang diberikan harus memenuhi elemen
pelayanan yaitu penimbangan berat badan dan pengukuran tinggi badan, pengukuran
tekanan darah, pengukuran lingkar lengan atas (LILA), pengukuran fundus uteri,
imunisasi TT, 90 Tablet Fe selama kehamilan, penentukan DJJ, pelaksanaan temu
wicara, pelayanan tes laboratorium sederhana, minimal tes hemoglobin darah (Hb),
pemeriksaan protein urin dan pemeriksaan golongan darah, dan tatalaksana kasus
(Kemenkes RI, 2016).
B. TUJUAN

a. Tujuan Umum
Untuk memberikan asuhan kebidanan pada ibu hamil fisiologis
b. Tujuan Khusus
1. Mahasiswa dapat mampu melakukan pengkajian dn pemeriksaan
2. Mahasiswa dapat mampu melakukan interpretasi data dalam pemeriksaan
kehamilan
3. Mahasiswa dapat mampu menentukan diagnosa dan masalah potensial dalam
kehamilan
4. Mahasiswa dapat mampu menentukan kebutuhan segera dala pemeriksaan
kehamilan
5. Mahasiswa dapat mampu melakukan perencanaan dalam memberikan asuhan
kebidaan pada ibu hamil
6. Mahasiswa dapat mampu melakukan tindakan dalam memberikan asuhan
kebidanan pada ibu hamil
7. Mahasiswa dapat mampu mengevaluasi tindakan yang diberikan kepada ibu
hamil
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Konsep Dasar Kehamilan
2.1.1 Pengertian Kehamilan
Menurut Obstetri Ginekologi Internasional, kehamilan didefenisikan sebagai
fertilisasi atau penyatuan dari spermatozoa dan ovum dan dilanjutkan dengan nidasi
atau implantasi. Bila dihitung dari saat fertilisasi hingga lahirnya bayi, kehamilan
normal akan berlangsung dalam waktu 40 minggu atau 10 bulan lunar atau 9 bulan
menurut kalender internasional (Prawirohardjo, 2014).
Sehubungan yang menjadi subjek asuhan pada LTA ini adalah ibu hamil dengan
usia kehamilan trimester III, sehingga pada tinjauan teori akan di bahas konsep
kehamilan trimester ke III. Kehamilan trimester III adalah kehamilan yang dimulai dari
usia kehamilan 28-40 minggu, trimester ini sering disebut periode penantian dengan
penuh kewaspadaan, pada periode ini wanita mulai menyadari kehadiran bayinya
sebagai makhluk yang terpisah sehingga ibu tidak sabar menanti kehadiran sang bayi
(Rukiah.A.Y., dkk, 2013).
2.1.2 Fisiologi Kehamilan
Pada kehamilan terdapat perubahan pada seluruh tubuh wanita, khususnya pada
alat genetalia eksterna dan interna serta pada payudara (mammae). Dalam hal ini
hormon somatomamotropin, estrogen dan progesteron mempunyai peran penting.
Perubahan yang terdapat pada ibu hamil antara lain terdapat pada uterus,serviks uteri,
vagina dan vulva, ovarium, payudara serta semua sistem tubuh (Hutahaean, 2013).
Adapun perubahan fisiologis kehamilan adalah sebagai berikut:
1. Uterus
Pada usia gestasi 30 minggu, fundus uteri dapat dipalpasi dibagian tengah
antara umbilikus dan sternum. Pada usia kehamilan 38 minggu, uterus sejajar dengan
sternum. Tuba uterin tampak agak terdorong kedalam diatas bagian tengah uterus.
2. Serviks Uteri
Serviks akan mengalami perlunakan atau pematangan secara bertahap akibat
bertambahnya aktifitas uterus selama kehamilan dan akan mengalami dilatasi sampai pada
kehamilan trimester ketiga. Enzim kolagenase dan prostaglandin berperan dalam
pematangan serviks.
3. Vagina dan Vulva
Pada kehamilan trimester tiga terjadi peningkatan cairan vagina. Cairan biasanya
jernih. Pada awal kehamilan, cairan ini biasanya agak kental, sedangkan pada saat
mendekati persalinan cairan tersebut akan lebih cair.
4. Mamae
Pada ibu hamil trimester tiga, terkadang keluar cairan berwarna kekuningan dari
payudara ibu yang disebut dengan kolostrum. Hal ini pertanda bahwa payudara sedang
menyiapkan ASI untuk menyusui bayinya nanti. Hormonprogesteron menyebabkan
puting menjadi lebih menonjol dan dapat digerakkan.
5. Kulit
Perubahan warna kulit menjadi gelap terjadi pada 90% ibu hamil.
Hiperpigmentasi terlihat lebih nyata pada wanita berkulit gelap dan telihat di area seperti
aerola, perineum dan umbilikus juga di area yang cenderung mengalami gesekan seperti
aksila dan paha bagian dalam.
6. Sistem Kardiovaskuler
Posisi telentang dapat menurunkan curah jantung hingga 25%. Peningkatan
volume darah dan aliran darah selama kehamilan akan menekan daerah panggul dan vena
di kaki yang mengakibatkan vena menonjol yang disebut varises. Pada akhir kehamilan,
kepala bayi juga akan menekan vena daerah panggul yang akan memperburuk varises.
7. Sistem respirasi
Perubahan hormonal pada trimester tiga yang mempengaruhi aliran darah ke paru-
paru mengakibatkan banyak ibu hamil makin susah bernafas. Ini juga didukung oleh
adanya tekanan rahim yang membesar yang dapat menekan diafragma.

8. Sistem Perkemihan
Pada akhir kehamilan, terjadi peningkatan frekuensi BAK karena kepala janin
mulai turun sehingga kandung kemih tertekan.Perubahan struktur ginjal ini juga
merupakan aktifitas hormonal (estrogen dan progesteron), tekanan yang timbul akibat
pembesaran uterus dan peningkatan volume darah.
2.1.3 Perubahan Psikologis pada Trimester III
Perubahan psikologis pada kehamilan Trimester III menurut Kusmiyati (2013)
adalah sebagai berikut:
1. Adaptasi Maternal
Adaptasi terhadap peran sebagai ibu akan dilakukan oleh semua ibu hamil selama
9 bulan kehamilannya. Adaptasi ini merupakan proses social dan kognitif kompleks
yang bukan di dasarkan pada naluri, tetapi dipelajari. Untuk menjadi seorang ibu,
seorang remaja harus beradaptasi dari kebiasaan dirawat ibu menjadi seorang ibu yang
melakukan perawatan. Sebaliknya, seorang dewasa harus mengubah kehidupan rutin
yang di rasa mantap menjadi suatu kehidupan yang tidak dapat diprediksi, yang di
ciptakan seorang bayi. Adaptasi ini merupakan adaptasi nullipara, atau wanita tanpa
anak, menjadi wanita yang mempunyai anak; dan multipara, wanita yang memiliki anak,
menjadi wanita yang memiliki anak-anak.
2. Menerima Kehamilan

Langkah pertama dalam beradaptasi terhadap peran ibu ialah menerima ide
kehamilan dan mengasimilasi status hamil kedalam gaya hidup wanita. Tingkat
penerimaan di cerminkan dalam kesiapan wanita dan respon emosionalnya dalam
menerima kehamilannya.
3. Kesiapan Menyambut Kehamilan
Wanita yang siap menerima suatu kehamilan akan mendeteksi gejala-gejala awal
dan mencari kebenaran tentang kehamilannya. Beberapa kali wanita yang memiliki
perasaan kuat, seperti ”tidak sekarang”, “bukan saya” dan “tidak yakin”, mungkin
menunda mencari pengawasan dan perawatan. Namun beberapa wanita menunda ke
pelayanan kesehatan karena akses ke perawatan terbatas, merasa malu,
atau karena alas an budaya. Kehamilan di pandang sebagai suatu peristiwa alami
sehingga tidak perlu terburu-buru periksa ke tenaga kesehatan untuk memastikan
kehamilannya.
4. Respon Emosional
Perubahan mood peningkatan sensitivitas terhadap orang lain ini akan
membingungkan mereka sendiri dan juga orang-orang di sekelilingnya. Mudah
tersinggung dan menangis tiba-tiba, dan ledakan kemarahan serta perasaan suka cita,
serta kegembiraan yang luar biasa muncul silih berganti hanya karena suatu masalah
kecil atau bahkan tanpa masalah sama sekali. Penyebab perubahan mood ini
kemungkinan karena perubahan hormonal dalam kehamilan, ini hampir sama seperti
pre - menstrual syndrome atau selama menopause. Selain itu masalah seksual atau
rasa takut terhadap nyeri melahirkan, mungkin menjadi penyebab perubahan mood
ini.
5. Respon Terhadap Perubahan Bentuk Tubuh
Sikap wanita terhadap tubuhnya di duga di pengaruhi oleh nilai-nilai yang di
yakininya dan sifat pribadinya. Sikap ini sering berubah seiring kemajuan
persalinan. Sikap positif terhadap tubuh biasanya terlihat selama trimester pertama.
Namun seiring kemajuan kehamilan, perasaan tersebut menjadi lebih negatif. Pada
kebanyakan wanita perasaan tersebut hanya bersifat sementara dan tidak permanen
karena akan segera hilang apabila mereka menerima kehamilannya dan hal ini tidak
meyebabkan perubahan persepsi yang permanen tentang diri mereka.
6. Ambivalensi Selama Masa Hamil
Ambivalensi didefinisikan sebagai konflik perasaan yang simultan atau
berubah-ubah, seperti cinta dan benci terhadap seseorang, sesuatu atau suatu
keadaan. Ambivalensi adalah respon normal yang dialami individu yang
mempersiapkan diri untuk suatu peran baru. Kebanyakan wanita memiliki sedikit
perasaan ambivalen selama hamil.

7. Menyiapkan Peran Ibu


Banyak wanita menginginkan seorang bayi, menyukai anak-anak dan menanti
untuk menjadi seorang ibu. Mereka sangat dimotivasi untuk menjadi orang tua. Hal
ini mempengaruhi penerimaan mereka terhadap kehamilan dan akhirnya terhadap
adaptasi prenatal dan adaptasi menjadi orang tua.
8. Menyiapkan Hubungan Ibu-Anak
Ikatan emosional dengan anak mulai pada periode prenatal, yakni ketika
wanita mulai membayangkan dan melamunkan dirinya menjadi ibu.
2.1.4 Kebutuhan Fisik Ibu Hamil
Menurut Walyani (2015), kebutuhan fisik ibu hamil pada trimester III adalah
sebagai berikut:
a. Oksigen
Kebutuhan oksigen berkaitan dengan perubahan sistem pernafasan pada masa
kehamilan. Kebutuhan oksigen meningkat sesuai respons tubuh terhadap akselerasi laju
metabolisme, untuk menambah masa jaringan pada payudara, hasil konsepsi dan amsa
uterus, dan lainnya. Ibu hamil bernapas lebih dalam karena peningkatan volume tidal
paru dan jumlah pertukaran gas pada setiap kali bernapas ( Mandriwati., dkk, 2016).
b. Nutrisi
Di Trimester III, ibu hamil butuh bekal energi yang memadai. Selain untuk
mengatasi beban yang kian berat juga sebagai cadangan energi untuk persalinan
kelak.Itulah sebabnya pemenuhan gizi seimbang tidak boleh dikesampingkan baik
secara kualitas maupun kuantitas. Pertumbuhan otak janin akan terjadi cepat sekali pada
dua bulan terakhir menjelang persalinan. Karena itu, jangan sampai kekurangan gizi.
Baik buruknya nutrisi ibu hamil dapat dilihat dari Indeks Masa Tubuh (IMT), IMT
dapat diinterpretasikan dalam kategori berat kurang dengan IMT kurang dari 19,8 kg
kategori normal dengan IMT 19,8 - 26 kg, kategori berat lebih atau tinggi dengan IMT
26 - 29 kg dan kategori obesitas dengan IMT lebih dari 29 kg. Kenaikan berat badan
ibu dianjurkan sekitar 1 - 2,5 kg pada trimester pertama dan selanjutnya rata-rata 0,5 kg
setiap minggu sampai akhir kehamilan (Rukiah.A.Y., dkk, 2013).
Menurut Walyani (2015), berikut ini sederet zat gizi yang lebih diperhatikan
pada kehamilan TM III ini, tentu tanpa mengabaikan zat gizi lainnya:
a) Kalori
Kebuthan kalori selama kehamilan adalah sekitar 70.000 - 80.000 kilo kalori
(kkal), dengan pertambahan berat badan sekitar 12,5 kg. Pertambahan kalori ini
terutama pada 20 minggu terakhir untuk itu tambahan kalori yang diperlukan setiap
hari adalah sekitar 285 - 300 kkal.
b) Vitamin B6 (Piridoksin)
Vitamin ini dibutuhkan untuk menjalankan lebih dari 100 reaksi kimia di
dalam tubuh yang melibatkan enzim.Selain membantu metabolisme asam amino,
karbohidrat, lemak dan pembentukkan sel darah merah juga berperan dalam
pembentukkan neurotransmitter (senyawa kimia penghantar pesan antar sel
saraf).Semakin berkembang otak janin, semakin meningkat pula kemampuan untuk
menghantarkan pesan. Angka kecukupan vitamin B6 bagi ibu hamil adalah sekitar
2,2 miligram sehari. Makanan hewani adalah sumber yang kaya akan vitamin ini.
c) Yodium
Yodium dibutuhkan sebagai pembentukkan senyawa tiroksin yang berperan
mengontrol setiap metabolisme sel baru yang terbentuk. Bila kekurangan senyawa
ini, akibatnya proses perkembangan janin, termasuk otaknya terhambat dan
terganggu. Janin akan tumbuh kecil. Angka yang ideal untuk konsumsi yodium
adalah 175 mikrogram perhari.
d) Tiamin (Vitamin B1) dan Niasin (B3)
Deretan vitamin ini akan membantu enzim untuk mengatur metabolisme
system pernafasan dan enerji. Ibu hamil dianjurkan untuk mengonsumsi Tiamin
sekitar 1,2 miligram perhari, Riboflavin sekitar 1,2 miligram perhari dan Niasin 11
miligram perhari. Ketiga vitamin ini biasa anda konsumsi dari keju, susu,
kacang-kacangan, hati dan telur.

e) Air
Kebutuhan ibu hamil di trimester III ini bukan hanya dari makanan, tetapi juga
dari cairan.Air sangat penting untuk pertumbuhan sel-sel baru, mengatur suhu tubuh,
melarutkan dan mengatur proses metabolism zat-zat gizi, serta mempertahankan
volume darah yang meningkat selama masa kehamilan. Sebaiknya minum 8 gelas air
putih dalam sehari.
c. Personal Hygiene
Personal hygiene pada ibu hamil adalah kebersihan yang dilakukan oleh ibu
hamil untuk mengurangi kemungkinan infeksi, karena badan yang kotor yang banyak
mengandung kuman-kuman.
Mandi dianjurkan sedikitnya dua kali sehari karena ibu hamil cenderung untuk
mengeluarkan banyak keringat, menjaga kebersihan diri terutama lipatan kulit (ketiak,
bawah buah dada, daerah genetalia) dengan cara dibersihkan dengan air dan
dikeringkan.
Ibu hamil harus melakukan gerakan membersihkan dari depan ke belakang ketika
selesai berkemih atau defekasi dan harus menggunakan tisu yang bersih, lembut,
menyerap air, berwarna putih, dan tifak mengandung parfum, mengelap dengan tisu dari
depan ke belakang ( Mandriwati., dkk, 2016).
d. Seksual
Hubungan seksual selama kehamilan tidak dilarang selama tidak ada riwayat
penyakit seperti berikut ini:
a) pendarahan pervaginam.
b) Sering Abortus
c) Coitus harus dilakukan dengan hati-hati terutama pada minggu terakhir
kehamilan.
d) Ketuban pecah.
e. Eliminasi (BAB dan BAK )
Akibat pengaruh progesteron, otot–otot tractus digestevus tonusnya menurun
akibatnya mobilitas saluran pencernaan berkurang dan menyebabkan obstipasi. Untuk
mengatasi hal itu ibu hamil dianjurkan minum lebih 8 gelas, wanita sebaiknya diet yang
mengandung serat, latihan/senam hamil, dan tidak dianjurkan memberikan obat
perangsang.
2.1.5 Tanda – tanda Bahaya Ibu Hamil
Menurut Mangkuji ( 2013) tanda - tanda bahaya ibu hamil adalah:
1. Perdarahan.
a. Perdarahan pada saat hamil muda dapat menyebabkan keguguran.
b. Perdarahan pada saat hamil tua dapat membahayakan keselamatan ibu dan janin
dalam kandungan.
2. Bengkak pada kaki, tangan, dan wajah, atau sakit kepala kadang kala disertai kejang.
Bengkak atau sakit kepala pada ibu hamil dapat membahayakan keselamatan ibu dan
bayi dalam kandungan.
3. Demam tinggi. Biasanya kondisi ini disebabkan oleh infeksi atau malaria. Demam
tinggi dapat membahayakan keselamatan ibu, menyebabkan keguguran atau
kelahiran kurang bulan.
4. Keluar air ketuban sebelum waktunya. Merupakan tanda adanya gangguan pada
kehamilan dan dapat membahayakan bayi dalam kandungan.
5. Bayi dalam kandungan gerakannya berkurang atau tidak bergerak. Keadaan ini
merupakan tanda bahaya pada janin.
2.2 KONSEP ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL
I. PENGKAJIAN
A. Data Subyektif
Biodata
a. Nama : Untuk memanggil nama penderita dan agar tidak keliru dengan pasien yang
lain.
b. Umur : Untuk mengetahui dan mengantisipasi masalah kesehatan dan tindakan
yang sesuai.
c. Agama : Berhubungan dengan perawatan penderita dimana kejadian gawat ketika
memberikan pertolongan dan perawatan dapat diketahui dengan siapa harus
berhubungan.
d. Pendidikan : Dinyatakan untuk mengetahui tingkat intelektualnya. Sehubungan
dengan He
e. Pekerjaan : Untuk mengetahui bagaimana taraf hidup sosial, ekonomi penderita
agar He yang kita berikan sesuai.
f. Alamat : Untuk mengetahui ibu tinggal dimana dan menjaga ibu namanya sama.

1. Keluhan Utama/Alasan Datang


Untuk mengetahui hal apa saja yang dirasakan ibu dan yang menjadi keluhan ibu
sehingga datang ketempat pelayanan kesehatan.
2. Riwayat Kesehatan
Untuk mengetahui riwayat penyakit yang pernah dialami ibu karena di kawatirkan
dapat mengganggu kehamilan ibu.
3. Riwayat Menstruasi
Untuk mengetahui fisiologis alat-alat kandungan normal/tidak
4. Status Pernikahan
Ditanyakan kepada ibu lama dan berapa kali kawin untuk membantu menentukan
bagaimana keadaan alat kelamin ibu.
5. Riwayat Kehamilan, Persalinan dan Nifas yang lalu
Untuk mengetahui apakah dalam kehamilan, persalinan maupun nifas yang lalu
terdapat penyakit atau kelainan yang dapat memperburuk keadaan ibu.
6. Riwayat kehamilan yang sekarang
Ditanyakan untuk mengetahui frekuensi ibu dalam memeriksakan kehamilannya yang
meliputi pemeriksaan beberapa kali, tempat periksa,imunisasi lengkap atau tidak.
7. Riwayat KB
Jenis dan lama penggunaan KB pada ibu untuk mengetahui jarak kehamilan.
8. ADL (activity daily life)
 Nutrisi : Mengetahui asupan nutrisi ibu supaya kebutuhan vitamin dan nutrisi
ibu dan janin terpenuhi
 Eliminasi : Mengetahui BAB/BAK ibu sehingga ibu hamil yang sering kencing
tidak perlu merasa cemas karena hal tersebut merupakan fisiologis.
 Aktivitas : Mengetahui apa saja kegiatan ibu sehari-hari yang dapat mempengaruhi
kehamilan.
 Personal Hygiene : Mengetahui kebersihan alat reproduksi ibu hamil agar tidak
terjadi infeksi yang akan berpengaruh pada kesehatan.
 Kebiasaan merokok,minum obat,dan jamu : Mengetahui kebiasaan ibu hamil sehari
–hari yang dapat mempengaruhi
kondisi ibu dan janin.

B. Data Obyektif
1. Pemeriksaan Umum
 Keadaan Umum : Dilihat dari keadaan ibu saat pemeriksaan (Baik,
Cukup,Lemah)
 Kesadaran : ComposMentis (sadar sepenuhnya), Somnolen(keadaan yang mau
tidur saja), apatis(acuh tak acuh), Semi koma (keadaan setengah tidak sadar),
Koma(tidak sadar)
 Tanda-tanda vital : Tekanan Darah :Normal 110/80- 120/90 mmHg
: Suhu : Normal 36-37oC
: Nadi : Normal 70-100x/menit
: RR :Normal 16-24x/menit
 Tinggi badan : Mengetahui apakah ibu panggul sempit/ tidak minimal 145
cm
 Berat badan : Mengetahui apakah klien dengan berat badan sekian kilogram
sudah sesuai dengan usia kehamilan dan perkembangannya.
 Lila : Mengetahui nutrisi ibu, apakah ibu menderita KEK.
2. Pemeriksaan Fisik
Inspeksi
a.Kepala : adakah lesi/bersih,warna rambut, distribusi rambut merata/tidak
b. Muka : Tidak pucat,tidak oedem,tidak/ada cloasma gravidarum
c. Mata : Simetris, sklera putih, konjungtiva merah muda, palpebra tidak
oedem,tidak ikterik
d. Hidung : Simetris/tidak, tidak/ada polip, ada penumpukan
serumen/tidak
e.Telinga : Simetris,tidak/ada penumpukan serumen
f. Mulut : Mukosa bibir lembab/kering, ada stomatitis/tidak,ada caries/tidak
g. Leher : Tidak terdapat pembesaran kelenjar limfe,thyroid dan vena
jugularis
h. Mammae : Simetris/tidak, papila menonjol, ada hyperpigmentasi
areola/tidak
i. Genetalia : Oedem/tidak, ada kondiloma/tidak
j. Ekstermitas : Oedem/tidak, ada varises/tidak ,tonus otot
Palpasi
a.Leher : Tidak terdapat pembesaran kelenjar limfe,thyroid,vena jugularis
b. Axilla : Tidak ada pembesaran kelenjar limfe
c.Mammae : tidak terdapat benjolan abnormal, ada colostum/tidak
d. Abdomen
Leopould I : TFU ditentukan untuk menentukan usia kehamilan dan mengetahui
letak janin di bagian fundus.
Leopould II : menentukan bagian yang terdapat disisi kanan dan kiri ibu.
Leopuld III : menentukan bagian apayang terendah janin yang sudah masuk
PAP/tidak
Leopould IV : menentukan seberapa jauh bagian jauh masuk PAP.
Auskultasi
Untuk mengetahui detak jantung janin ( normal 120-160x/menit)
Perkusi
Reflek patela positif atau negatif.
3. Ukuran panggul luar
 Distantia spinarium : Normal 23-26 cm
 Distantia cristarium : Normal 26-29 cm
 Conjugata eksterna : Normal 18-20 cm
 Lingkar panggul luar : Normal 80-90 cm
4. Data penunjang
 HB (untuk mengetahui hemoglobin ibu)
 Reduksi (untuk mengetahui kadar gula dalam urine)
 Albumin (untuk mengetahui kadar protein dalam urine)

II. INTERPRETASI DATA DASAR


 Diagnosa : Ny….. G….P….. Usia Kehamilan……minggu, hidup,
tunggal/tunggal, lekep, intra uteri, keadaan jalan lahir normal,
keadaan umum ibu baik.
 Data Subyektif : Data yang diperoleh dari pasien
 Data Obyektif : Data yang diperoleh dari pengkajian anamnesa dan pengkajian
fisik yang dijadikan suatu masalah
 Masalah : Timbul setelah dilakukan pengkajian pada data subyektif
dimana dapat mengganggu kelanjutan kehamilan ibu.
 Kebutuhan : Hal-hal yang dibutuhkan untuk masalah yang timbul.

III. IDENTIFIKASI DIAGNOSA DAN MASALAH POTENSIAL


Setelah ada data subyektif dan dat obyektif berkumpul langkah selanjutnya adalah analisa
data untuk merumuskan diagnosa dan masalah dengan langkah sebagai berikut :
 Mencari hubungan antara data atu factor yang satu dengan yang lainnya untk mencari
sebab akibat
 Menentukan masalah dan apa masalah utamanya
 Menentukan penyebab utamanya

IV. IDENTIFIKASI DAN KEBUTUHAN SEGERA


Setelah diagnosa dilakukan dan ditemukan, maka kebutuhan yang utama dapat segera
dilakukan untuk mengantisipasi kejadian selanjutnya supaya tidak terjadi komplikasi

V. PERENCANAAN
Merencanakan semua tindakan yang akan dilakukan oleh bidan untuk pelaksanaan
tindakan selajutnya.
VI. PELAKSANAAN/IMPLEMENTASI
Mencantumkan hari/tanggal, pukul, tindakan yang dilakukan dan petugas yang
melakukan agar tidak terjadi kelaksanaan pelaksanaan dan hasil pelaksanaan dapat
dipertanggung jawabkan.

VII. EVALUASI
Mengetahui sejauh mana eberhasilan tindakan yang dilakukan untuk menentukan asuhan
yang akan diberikan. Selanjutnya bila diperlukan biasanya dicantumkan hari atau tanggal
dilaksanakannya serta jam pelaksanaannya.
BAB III
TINJAUAN KASUS
ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL
NY S GI P0A0 UK 34 Minggu, hidup,tunggal, letkep, Intra Uteri

kesan jalan lahir normal, k/u ibu dan janin baik dengan kehamilan fisiologis

Di KIA PUSKESMAS PROPPO

Tanggal Pengkajian : 07 NOVEMBER 2021

Jam : 09. 45 Wib

Tempat : Di KIA puskesmas proppo

A. PENGKAJIAN DATA SUBJEKTIF


Biodata
Nama : Ny S Nama Suami : Tn H
Umur : 20 Tahun Umur : 25 Tahun
Agama : Islam Agama : Islam
Suku/Bangsa: Madura/Indonesia Suku Bangsa : Madura/Indonesia
Pendidikan : SMP Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga Pekerjaan : Swasta
Alamat : Ds.proppo Alamat : Ds. Proppo

1.Alasan datang ke klinik


Ibu mengatakan ingin memeriksa kehamilan anak yang pertamanya

2. Keluhan Utama

Ibu mengatakan tidak ada keluhan

3. Riwayat Kesehatan

a. Riwayat Penyakit Sekarang

Ibu mengatakan saat ini tidak menderita penyakit kronis (jantung, ginjal, paru-paru),
menurun (asma, DM,dll), menular (TBC,HIV/AIDS,Hepatitis, dll)
b. Riwayat Penyakit Dahulu

Ibu mengatakan tidak pernah menderita penyakit kronis (jantung, ginjal, paru-paru),
menurun (asma, DM,dll), menular (TBC,HIV/AIDS,Hepatitis, dll)

c. Riwayat Penyakit Keluarga

Ibu mengatakan dalam keluarganya tidak ada yang menderita penyakit seperti
jantung, asma, TBC, Hepatitis,dll.

d. Riwayat Kehamilan Kembar

Ibu mengatakan didalam keluarganya tidak mempunyai kehamilan kembar.

4.Riwayat Kebidanan

I. Riwayat Perkawinan
 Status : Menikah
 Usia saat menikah : 19 th
 Lama : 1 Tahun
II. Riwayat Menstruasi
 Menarcle : 12 tahun
 Siklus : 28 hari
 Jumlah : ± 2 – 3 x/ganti pembalut
 Warna/bau : Merah/amis
 Plour albus : jarang
 Dimonerlea : hari pertama menstruasi
III. Riwayar kehamilan sekarang
 GI P0A0

 Usia kehamilan : 34 minggu


 HPL : 21 – 12 – 2022
 HPHT : 14 – 3 – 2021
 Keluhan hamil muda : Mual
 Keluhan hamil tua : Tidak ada
 Gerakan janin dirasakan sejak: UK : 5 bulan
 Tanda – tanda bahaya : Tidak ada
 ANC : Berapa kali : 4x
Tempat : Bidan
TT :
Tx : Fe, Calk
IV. Riwayat kehamilan, persalinan, dan nifas lalu

Usia
NO Suami Kehamilan Persalinan Nifas ket
kehamilan
Jenis BB/ J
Penolong H/M laktasi masalah
Persalinan JB K

H A M I L I N I

V. Riwayat KB
 Jenis kontrasepsi : Tidak menggunakan
 Lama :-
 Keluhan :-

5. Riwayat psikososial spiritual

 Hubungan ibu dengan keluarga : Baik


 Respon keluarga terhadap kehamilan : Mendukung kehamilan Ibu
 Pengambil keputusan dalam keluarga : Suami dan keluarga
 Tempat petugas kesehatan yang diinginkan untuk persalinan : Bidan/ puskesmas
 Ibadah : ibu melakukan sholat 5 waktu

6. Pola aktivitas sehari – hari

 Nutrisi
Sebelum hamil : Ibu mengatakan makan ± 3x sehari, porsi sedang, dengan menu
nasi, lauk-pauk, sayur, minum ±7-8gelas / hari
Selama hamil : Ibu mengatakan makan ± 3x sehari porsi sedang dengan menu nasi,
lauk-pauk, sayur, minum ± 7-8 gelas / hari
 Eliminasi
Sebelum hamil : Ibu mengatakan BAB 1x sehari dengan konsistensi lunak,bau khas,
dan warna kuning kecoklatan. BAK 4-5x sehari, bau khas warna
kuning jernih
Selama hamil : Ibu mengatakan BAB 1x sehari dengan konsistensi lunak,bau khas,
dan warna kuning kecoklatan. BAK 4-5x sehari, bau khas warna
kuning jernih.
 Istirahat
Sebelum hamil : Ibu mengatakan tidur siang ± 1 jam,tidur malam ± 7 jam sehari tanpa
ada gangguan
Selama hamil : Ibu mengatakan tidur siang ±1jam sehari, tidur malam ± 6 jam sehari
 Personal hygiene
Sebalum hamil : Ibu mengatakan mandi 2x sehari, gosok gigi setiap mandi, keramas
2hari sekali dan ganti pakaian 1x sehari ganti CD 1x sehari
Selama hamil : Ibu mengatakan mandi 2x sehari, gosok gigi setiap mandi, keramas
2hari sekali dan ganti pakaian 1x sehari ganti CD 1x sehari
 Aktivitas
Sebelum hamil : Ibu mengatakan melakukan pekerjaan rumah tangga seperti
memasak, menyapu, mencuci, dll
Selama hamil : Ibu mengatakan melakukan pekerjaan rumah tangga seperti memasak,
menyapu, mencuci, dll
 Seksual

Sebelum hamil : tidak terkaji

Selama hamil : tidak terkaji


 Kebiasaan merokok, minum obat dan minum jamu
Sebelum hamil : Ibu mengatakan tidak mempunyai kebiasaan merokok, minum obat,
dan tidak minum jamu.
Selama Hamil : Ibu mengatakan tidak mempunyai kebiasaan merokok, tidak minum
jamu dan minum obat jika sakit

B. PENGKAJIAN DATA OBYEKTIF


 Pemeriksaan Umum
 Keadaan umum : Baik
 Kesadaran : Compos mentis
 Tanda – Tanda Vital : TD: 100/60 mmHg RR = 24x/menit

: N: 90x menit S = 36,5oC


 TB : 152 cm
 BB Sebelum hamil : Tidak Terkaji

Selama hamil : 51 Kg

 Lila Sebelum hamil : Tidak terkaji


Selama hamil : 25 cm
 Pemeriksaan Fisik
Kepala : Rambut berwarna hitam, distribusi rambut merata, rambut bersih, tdk
ada lesi
Muka : Simetris, Tidak pucat, tidak oedeme, tidak tampak cloosma
gravidarum
Mata : Simetris, konjungtiva tidak anemis, sklera putih, palpebra tidak
oedem
Hidung : Simetris, tidak ada penumpukan secret
Telinga : Simetris, tidak ada penumpukan serumen, fungsi pendengaran baik
Mulut : Simetris,Mukosa bibir lembab, tidak sianosis
Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar limfe, tyroid, vena jugularis
Mamae : Simetris, bersih, papila menonjol, terdapat hyperpigmentasi
areola
Axilla : Tidak ada tempat pembesaran kelenjar limfe
Abdomen : Tidak tampak bekas luka operasi, terdapat linea nigra, linea alba,
striae albicane, striae lividae
Genetalia : Tidak terkaji
Ekstermitas : Atas : Tidak oedema
Bawah : tidak aoedeme, tidak ada varises
 Pemeriksaan khusus (status obstetric)
a. Palpasi
o Leher : tidak terdapat pembesaran kelenjar tyroid, limfe dan vena jugularis
o Axilla: tidak ada kelenjar limfe
o Mammoe: tidak ada benjolan abnormal
o Abdomen
Leopold I : TFU pertengahan antara px dan pusat Mc donald : 28cm.
Bagian fundus teraba lunak, kurang melenting yaitu bokong.
Leopold II : Sisi kiri perut ibu teraba keras, memanjang seperti papan yaitu
(punggung janin), sisi kanan perut ibu teraba bagian kecil janin
(ekstermitas janin)

Leopold III : Bagian terendah janin teraba keras, bulat dan melenting yaitu
kepala (letkep) dan belum masuk PAP

Leopold IV : tidak dilakukan

b. Auskultasi : DJJ hidup (11, 12, 11= 34x4=136x/menit)


+
c. Perkusi : Reflek patella /+
C. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Hb : 11,6gr% HIV (-) Protein urine (-)
Hbsag (-) SYPHILIS (-)

D. DIAGNOSA KEBIDANAN
NY. S GI P0A0 UK 34 minggu, hidup, tunggal, letkep, intra uteri kesan jalan lahir

k
normal /u ibu dan janin baik dengan kehamilan fisiologis.

E. PENATALAKSANAAN
1. Melakukan komunikasi terapeutik dengan bicara lemah lembut,dll
Evaluasi : Ibu paham dibuktikan dengan dapat menjawab pertanyan bidan
2. Melakukan pemeriksaan 7T (Timbang, tensi, TFU, TT, tambah tablet FE, test
PMS, Temu wicara)
Evaluasi : ibu mengetahui kondisinya
3. Memberikan hasil pemeriksaan pada ibu tentang TFU, k/u ibu dan janin
Evaluasi : ibu mengetahui hasil pemeriksaan
4. Menganjurkan ibu untuk makan –makanan yang bergizi seimbang
Evaluasi : ibu akan mengkonsumsi makanan yang bernutrisi
5. Menganjurkan ibu untuk melakukan perawatan payudara
Evaluasi : ibu mengerti penjelasan bidan
6. Memberitahu ibu tentang tanda-tanda bahaya kehamilan seperti perdarahan melalui
jalan lahir, sakit kepala yang hebat, mata kabur, gerakan janin tidak seperti
biasanya.
Evaluasi : ibu mengerti penjelasan bidan
7. Memberitahu ibu tentang tanda persalinan yaitu perut mules dan keluar lender
bercampur darah
Evaluasi : ibu memahami penjelasan bidan
8. Menganjurkan ibu untuk control ulang atau jika ada keluhan (1 bulan lagi)
Evaluasi : ibu memahami penjelasan bidan
BAB IV
PEMBAHASAN

Setelah melakukan Asuhan Kebidanan pada NY. S GI P0A0 UK 34 minggu, hidup,

k
tunggal, letkep, intra uteri kesan jalan lahir normal /u ibu dan janin baik dengan kehamilan
fisiologis, melalui tahap pengumpulan data dengan anamnesa (wawancara), observasi,
pemeriksaan umum, dan pemeriksaan fisik antara asuhan yang ada di lahan praktik dengan
tindakan kebidanan yang ada di teori pada dasarnya sama, hanya saja terdapat sedikit
perbedaan. Kesenjangan pengumpulan data objektif yang didapat antara asuhan kebidanan di
lahan praktik dengan di institusi yaitu:

1. Pada pemeriksaan fisik dada tidak dilakukan pemeriksaan bunyi detak jantung.
2. Pada pemeriksaan fisik abdomen tidak dilakukan pengukuran lingkar perut.
3. Tidak dilakukan pemeriksaan panggl luar.
Secara teori ada 7 langkah asuhan kebidanan dengan sistematika: pengkajian,diagnosa
aktual,diagnosa kebidanan yang potensial,rencana tindakan kebutuhan segera,rencana
keseluruhan,implementasi,evaluasi,.tetapi penulis saat ini berpedoman pada sistematika dari
buku panduan praktek mahasiswa dengan sistematika sesuai format laporan komprehensif
yaitu: pengkajian data subjektif,pengkajian data objektif ,pemeriksaan penunjang,diagnosa
kebidanan,penatalaksanaan, serta data perkembangan.Secara teori dan praktek ada perbedaan
sistematika, secara teori bidan harus merencanakan asuhan kebidanan,tetapi dalam hal ini
penulis tidak melakukan perencanaan tapi langsung pada penatalaksanaan,penulis
berpendapat ini lebih efektif karena rencana dan penatalaksanaan adalah 2 hal yang berbeda
tetapi maknanya sama.
Secara teori standar I yaitu pengkajian, secara praktek, justru lebih terinci yaitu
meliputi pengkajian data subjektif,pengkajian data objektif, pemeriksaan penunjang. Secara
teori bidan menegakkan diagnosa secara aktual dan potensial,tetapi dalam hal ini penulis
hanya mencantumkan diagnosa aktual saja, karena pada hakekatnya apa yang menjadi
masalah aktual pasien sudah ditindak lanjuti dengan penatalaksanaan dan diamati
berkelanjutan di data perkembangan pasien.
Pada kasus Ny. S dalam pengkajian data subjektif dan objektif tidak ditemukan
adanya komplikasi kehamilan sebagai diagnosa. Hal ini dapat dipastikan melalui hasil
pemeriksaan fisik maupun pemeriksaan penunjang darah dan urine . Oleh sebab itu, ibu dan
keluarga membutuhkan konseling tentang kondisi ibu yang fisiologis.
Dalam kasus ini ,secara teori memang tidak terdapat faktor resiko pada ibu mulai dari
identitas, riwayat kesehatan sekarang,yang lalu maupun kesehatan keluarga. Riwayat
obstetri,perkawinan,pola kebiasaan sehari-hari juga tidak ditemukan faktor resiko.Dari
pemeriksaan fisik secara umum,status present,,status obstetrik,pemeriksaan dalam maupun
pemeriksaan penunjang semuanya dalam kondisi fisiologis.
Dalam penatalaksanaan yang mengacu pada kondisi kesehatan ibu dan janinnya
penulis tidak menemukan kesenjangan antara teori dan praktik yang ada di lapangan. Pada
evaluasi juga tidak ada kesenjangan antara teori dan praktik.
Dalam tindakan asuhan kebidanan pada kasus Ny. S tidak mendapatkan kendala
karena klien dan keluarga mau mengikuti apa yang dianjurkan serta kooperatif dalam setiap
tindakan dan proses rujukan.
BAB V
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Selama pelaksanaan asuhan kebidanan pada ny.”S” dengan kehamilan fisiologis
pada tujuan yang ada maka dapat ditemukan suatu diagnosa kebidanan. Dalam
melaksanakan asuhan kebidanan ini pasien mempunyai pengaruh terhadap
palaksanaan asuhan kebidanan antara lain :
1. Pasien memberikan kepercayaan petugas.
2. Keterbukaan pasien dalam mengungkapkan masalah kepada petugas.
3. Kesediaan pasien dalam menjalankan saran tulis.
4.  Adanya pengertian dan kesadaran pasien dalam mempersiapkan kehamilan dan
dukungan keluarga serta petugas.

B. SARAN
1. Untuk tenaga kesehatan
a) Menggunakan komunikasi terapeutik
b) Menunjukkan sikap bersedia mau membantu pasien
c) Memberikan motivasi atau dukungan
2. Untuk Pasien
Hendaknya pasien mempersiapkan sematang mungkin kehamilannya.
DAFTAR PUSTAKA

Hutahaean, S. 2013. Perawatan Antenatal. Jakarta: Salemba Medika.


Kusmiyati, Yuni dan H. Puji. 2013. Asuhan Ibu Hamil. Yoyakarta: Fitramaya.

Mandriwati, G. A., dkk. 2016. Asuhan Kebidanan Kehamilan. Jakarta: EGC.

Mangkuji, B., dkk. 2012. Asuhan Kebidanan 7 Langkah SOAP. Jakarta: EGC.

Prawirohardjo, S. 2014. Ilmu Kebidanan. Jakarta: PT. Bina Pustaka.

Rukiah, A. Y., dkk. 2013. Asuhan Kebidanan Kehamilan. Jakarta: Trans Info
Media.

Walyani, E. S. 2015. Asuhan Kebidanan Pada Kehamilan. Yogyakarta: Pustaka


Baru Press.

WHO. 2016. Maternal Mortality. http://who.int/mediacentre/factsheets/fs348/en/.


(diakses 16 Mei 2018)

Anda mungkin juga menyukai