Semsus BD7005 - Novi Rahmadani - P07124523066

Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 36

ASUHAN KEBIDANAN MASA NIFAS PADA NY.

S USIA 35
TAHUN P3A0H3 HARI KE-14 POSTPARTUM NORMAL
DI PUSKESMAS MLATI II

Oleh:
Novi Rahmadani
NIM: P07124523066

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI BIDAN JURUSAN


KEBIDANAN POLTEKKES KEMENKES YOGYAKARTA
2023
PENDAHULUAN
Latar Belakang

Masa nifas adalah masa yang dimulai setelah plasenta keluar dan berakhir
ketika alat-alat kandungan kembali pulih seperti semula. Selama masa
pemulihan tersebut berlangsung, ibu akan mengalami banyak perubahan fisik
yang bersifat fisiologis dan banyak memberikan ketidaknyamanan pada awal
postpartum, yang tidak menutup kemungkinan untuk menjadi patologis bila tidak
diikuti dengan perawatan yang baik.

Masa nifas merupakan masa yang paling penting bagi bayi


karena pada masa ini terbentuk proses laktasi dan menyusui
dimana air susu mulai diproduksi oleh payudara ibu. Payudara akan
otomatis berfungsi mengeluarkan Air Susu Ibu (ASI) untuk pertama
kalinya. Menurut WHO (2018) Salah satu hal yang penting
dilakukan saat setelah melahirkan yaitu pemberian ASI eksklusif
kepada sang buah hati.
Demi keberhasilan dalam proses menyusui atau pengeluaran ASI, diperlukan perawatan
payudara pada Ibu post partum. Perawatan payudara dilakukan agar selama masa menyusui
produksi ASI tercukupi, tidak terjadi kelainan pada payudara, dan agar bentuk payudara
tetap baik setelah menyusui. Beberapa perawatan payudara yang sering dilakukan untuk
meningkatkan produksi ASI antara lain pijat oksitosin, teknik marmet, kompres hangat, pijat
punggung, perawatan payudara, dan stimulasi pijat endorfin dan oksitosin.

TUJUAN
• TUJUAN UMUM
Mahasiswa mampu menjelaskan dan mengimplementasikan asuhan kebidanan fisiologis
holistik nifas dan menyusui menggunakan pola pikir manajemen kebidanan serta
pendokumentasian menggunakan SOAP.
• TUJUAN KHUSUS
1. Melakukan pengkajian data secara subjektif dan objektif
2. Melakukan analisa kebidanan meliputi diagnosa kebidanan, diagnosa
potensial, dan masalah kebidanan berdasarkan hasil pengkajian data
3. Melakukan penyusunan rencana asuhan kebidanan berdasarkan analisa
kebidanan, diagnosa kebidanan, diagnosa potensial, dan masalah kebidanan
yang telah ditetapkan dengan fisiologis pada ibu nifas dan menyusui
4. Melakukan asuhan kebidanan berdasarkan rencana asuhan yang telah
disusun
5. Melakukan evaluasi dan pendokumentasian berdasarkan penatalaksanaan
yang telah dilakukan
RUANG LINGKUP

Ruang lingkup laporan komprehensif ini adalah pelaksanaan


pelayanan kebidanan yang berfokus pada nifas dan menyusui.
Manfaat

• Bagi Mahasiswa
Dapat memahami teori, memperdalam ilmu, dan menerapkan
asuhan yang akan diberikan pada ibu dengan nifas normal.

• Bagi Bidan di Puskesmas Mlati II


Laporan komprehensif ini dapat memberikan informasi
tambahan bagi bidan pelaksana dalam upaya memberikan
asuhan pada ibu nifas dan menyusui.
KAJIAN KASUS DAN TEORI
Kajian Masalah Kasus

Pada hari Senin 06 November 2023 Pukul 20.40 WIB Ny. S


usia 35 tahun melahirkan anak ketiganya di Rumah Sakit Akademik
UGM Yogyakarta. Jenis kelamin perempuan dengan BB 3320 gr dan
PB 50 cm. Riwayat pernikahan klien ini adalah pernikahan pertama
dan sudah berlangsung 9 tahun. Pengkajian pada pukul 10.00 Wib
tanggal 20 November 2023, Ny. S mengatakan tidak ada keluhan dan
ingin mengetahui bagaimana kondisinya saat ini serta cara merawat
payudara. Ny.S juga mengatakan bayinya kuat menyusu, tiap 2 jam,
Ny.S memberikan ASI kepada bayinya. Ny. S mengatakan ia istirahat
yang cukup dan memenuhi nutrisi dengan mengkonsumsi nasi, lauk
pauk seperti ikan ayam tahu tempe, dan sayur-sayuran serta buah.
Ny.S mengatakan pengeluaran darahnya saat ini berwarna merah
Kajian Masalah Kasus

Hasil pengkajian data objektif keadaan umum Baik, Kesadaran


Compos mentis. Pemeriksaan tanda-tanda vital Tekanan darah 110/80
mmHg, Pernafasan 20x/ menit, Suhu 36,5℃. Nadi 82 x/menit.
Pemeriksaan inspeksi dan palpasi Muka bersih, sklera putih, konjungtiva
merah muda, bibir lembab, leher tidak ada pembesaran kelenjar limfe
maupun tyroid. Pada pemeriksaan payudara yaitu simetris antara
payudara kanan dan kiri, puting susu menonjol, hiperpigmentasi puting
dan areola. Pemeriksaan abdomen kontraksi uterus baik, TFU tidak
teraba. Perineum tidak terdapat luka jahitan, perdarahan dalam batas
normal, lochea serosa.
Berdasarkan hasil pengkajian data subjektif dan objektif yang
diperoleh, dapat disimpulkan diagnosanya adalah Ny. S usia 35 tahun
P3A0H3 hari ke-14 postpartum normal, keadaan umum baik.
Kajian Masalah Kasus

Penatalaksanaan yang diberikan pada Ny. S adalah tindakan


observasi keadaan umum, tanda-tanda vital, kontraksi uterus, tinggi
fundus uteri dan perdarahan pervaginam. Memberikan KIE ASI
eksklusif, menganjurkan suami untuk mendampingi dan memberikan
dukungan kepada ibu, perawatan payudara, pemenuhan kebutuhan
nutrisi ibu, memberikan KIE tentang personal hygiene, menjelaskan
tentang tanda bahaya pada ibu nifas, KB dan kunjungan ulang.
Evaluasi perkembangan pasien Ny. S hari ke-14 post partum,
kondisi ibu baik, tanda-tanda vital dalam batas normal, perdarahan
dalam batas normal, lochea serosa, bayi menyusu kuat, ibu
memenuhi kebutuhan nutrisi dengan baik dan mencukupi
istirahatnya.
Kajian Teori

1. Pengertian Masa Nifas


Postpartum (puerperium) adalah masa yang dimulai
setelah plasenta keluar dan berakhir ketika alat-alat kandungan
kembali pulih seperti semula. Selama masa pemulihan tersebut
berlangsung, ibu akan mengalami banyak perubahan fisik yang
bersifat fisiologis dan banyak memberikan ketidaknyamanan
pada awal postpartum, yang tidak menutup kemungkinan untuk
menjadi patologis bila tidak diikuti dengan perawatan yang baik.
2. Tahapan Masa 3. Perubahan Fisiologis masa nifas

Nifas a. Perubahan system reproduksi


termasuk involusi uterus, perubahan
a. Puerpurium dini
pada serviks, lochea, perubahan pada
b. Puerpurium intermedial
vulva vagina dan perineum serta
c. Remote puerpurium perubahan pada payudara
b. Perubahan system pencernaan
c. Perubahan system perkemihan
d. Perubahan system musculoskeletal
e. Perubahan system endokrin
4. perubahan psikologis 5. kebutuhan dasar masa nifas

masa nifas a. Nutrisi dan cairan

a. Periode taking in b. Ambulasi

b. Periode taking hold c. Eliminasi


d. Keberisihan diri dan perineum
c. Periode letting Go
e. Istirahat
f. Seksual
g. Keluarga berencana
6. Proses Laktasi dan Menyusui
Pengeluaran ASI merupakan suatu interaksi yang sangat kompleks
antara rangsangan mekanik, saraf dan bermacam-macam hormon.
Menyusui atau laktasi adalah suatu produksi dan pengeluaran ASI.
Komposisi ASI sesuai kebutuhan, mudah dicerna dan diserap,
mengandung enzim pencernaan, mengandung zat penangkal
penyakit, selalu berada dalam suhu yang tepat, tidak menyebabkan
alergi dan mengoptimalkan perkembangan.
7. Perawatan payudara
Perawatan payudara merupakan suatu tindakan untuk merawat
payudara terutama pada masa nifas untuk memperlancar pengeluaran
ASI. Perawatan payudara tidak hanya dilakukan sebelum melahirkan,
tetapi dilakukan setelah melahirkan. Perawatan yang dilakukan
terhadap payudara bertujuan melancarkan sirkulasi darah dan
mencegah sumbatan saluran susu sehingga memperlancar
pengeluaran ASI.
8. Tanda Bahaya pada Masa Nifas
• Perdarahan pervaginam yang luar biasa atau tiba-tiba bertambah
banyak (lebih dari perdarahan haid biasa atau bila memerlukan
pergantian pembalut-pembalut 2 kali dalam setengah jam).
• Pengeluaran cairan vagina yang berbau busuk.
• Rasa sakit dibagian bawah abdomen atau punggung.
• Sakit kepala yang terus menerus, nyeri ulu hati, atau masalah
penglihatan.
• Pembengkakan diwajah atau ditangan.
• Dan lain-lain
9. kunjungan Nifas
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
97 Tahun 2014, dalam kebijakan program nasional masa
nifas adalah melakukan kunjungan masa nifas paling
sedikit 4 kali kunjungan yang dilakukan untuk menilai
status ibu dan bayi baru lahir dan untuk mencegah,
mendeteksi dan menangani masalah- masalah yang
terjadi.
Kewenangan Bidan
Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan RI No.
HK.01.07/Menkes/320/2020 tentang Standar Profesi Bidan,
kewenangan bidan dapat memberikan pelayanan kebidanan
kepada perempuan selama masa sebelum hamil, masa
kehamilan, persalinan, pasca persalinan, masa nifas, bayi
baru lahir, bayi, balita, dan anak prasekolah, termasuk
kesehatan reproduksi perempuan dan keluarga berencana
sesuai dengan tugas dan wewenangnya.
PEMBAHASAN
A. Pengkajian
Pada hari Senin 06 November 2023 Pukul 20.40 WIB Ny. S usia 35 tahun
melahirkan anak ketiganya di Rumah Sakit Akademik UGM Yogyakarta.
Jenis kelamin perempuan dengan BB 3320 gr dan PB 50 cm. Riwayat
pernikahan klien ini adalah pernikahan pertama dan sudah berlangsung 9
tahun. Pengkajian pada pukul 10.00 Wib Ny. S mengatakan tidak ada
keluhan dan ingin mengetahui bagaimana kondisinya saat ini serta cara
perawatan payudara. Ny.S juga mengatakan bayinya kuat menyusu, tiap 2
jam Ny.S memberikan ASI kepada bayinya. Menurut Maritalia (2017)
tanda bayi cukup ASI yaitu bayi minum ASI tiap 2-3 jam atau dalam 24
jam minimal mendapatkan ASI 8-10 kali pada 2-3 minggu pertama.
Ny. S mengatakan ia istirahat yang cukup dan memenuhi nutrisi dengan
mengkonsumsi nasi, lauk pauk seperti ikan ayam tahu tempe, dan sayur-sayuran
serta buah. Ny. S mengatakan belum mengetahui cara perawatan payudara.
Perawatan payudara merupakan suatu tindakan untuk merawat payudara terutama
pada masa nifas untuk memperlancar pengeluaran ASI.
Pemeriksaan abdomen kontraksi uterus baik, TFU tidak teraba. Perineum
tidak terdapat luka jahitan, perdarahan dalam batas normal, lochea serosa. Hal ini
sesuai dengan teori lochea serosa berwarna kuning kecoklatan karena
mengandung serum, leukosit dan robekan atau laserasi plasenta. Keluar pada hari
ke-7 sampai hari ke 14. Lokhea merupakan ekskresi cairan rahim selama masa
nifas. Lokhea mengandung darah dan sisa jaringan desidua yang nekrotik dari
dalam uterus. Lokhea yang berbau tak sedap menandakan adanya infeksi.
Kemudian dari sikap yang ditunjukan ibu, ibu sedang berada dalam
perubahan psikologis yaitu fase letting go. Fase letting go yaitu periode
menerima tanggung jawab akan peran barunya. Periode ini berlangsung dari
sepuluh hari setelah melahirkan.
B. Analisis

Berdasarkan hasil pengkajian data subjektif dan objektif


yang diperoleh, dapat disimpulkan diagnosanya adalah Ny.
S usia 35 tahun P3A0H3 hari ke-14 postpartum normal,
keadaan umum baik. Masalah pada kasus ini ibu
mengatakan ingin mengetahui cara perawatan payudara.
Kebutuhan yang diberikan pada Ny.S yaitu KIE tentang cara
perawatan payudara serta pemberian ASI Ekslusif.
C. Penatalaksanaan
Penatalaksanaan yang dilakukan pada Ny. S usia 35 tahun P3A0H3 hari
ke-14 postpartum adalah:
Memberitahukan kepada ibu tentang hasil pemeriksaan bahwa
keadaan umum ibu baik, tanda-tanda vital dalam batas normal,
kontraksi uterus baik, TFU tidak teraba dan perdarahan dalam batas
normal. Memberikan KIE kepada Ibu dan keluarga tentang ASI
Eksklusif dan menganjurkan suami untuk mendampingi dan
memberikan dukungan kepada ibu. Memberikan KIE kepada ibu
tentang perawatan payudara Memberitahu ibu untuk memenuhi
kebutuhan nutrisinya yang bertujuan untuk meningkatkan tenaga ibu
serta menunjang produksi ASI. Menganjurkan ibu untuk menjaga
kebersihan organ genetalianya , Memberitahu ibu tentang tanda
bahaya pada masa nifas, Memberitahu ibu untuk mendiskusikan
dengan suami tentang metode kontrasepsi yang akan digunakan utuk
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Berdasarkan hasil pengkajian data subjektif dan objektif,
diperoleh suatu diagnosa bahwa Ny. S usia 35 tahun P3A0Ah3
hari ke-14 postpartum normal.
2. Perencanaan tindakan dilakukan sesuai dengan diagnose yang
ditegakkan. Perencanaan tindakan yang dilakukan yaitu
Memberitahu hasil pemeriksaan , Memberikan KIE mengenai
ASI Ekslusif, memberikan KIE Perawatan payudara, KIE
Nutrisi dan personal Hygiene, KIE tanda bahaya nifas, KIE
KB serta kunjungan ulang
3. Melakukan evaluasi asuhan kebidanan yang telah diberikan.
B. Saran
1. Bagi Bidan di Puskesmas Mlati II
Diharapkan bidan dapat mempertahankan kualitas asuhan yang
diberikan dengan tetap menjalankan asuhan sesuai standar dan
kewenangan bidan.

2. Bagi Mahasiswa Kebidanan


Diharapkan dapat menambah pengalaman melakukan pengkajian,
pengambilan keputusan hingga evaluasi serta pendokumentasian
asuhan kebidanan pada masa nifas dan menyusui.
JOURNAL READING
JUDUL
Hubungan Perawatan Payudara Dengan Kelancaran
ASI Pada Ibu Nifas
ABSTRAK
• Tujuan penelitian : untuk mengetahui hubungan perawatan
payudara dengan kelancaran ASI pada ibu nifas di Klinik
Poskeskel Medan.
• Desain : Penelitian ini merupakan penelitian survei analitik
dengan pendekatan cross sectional.
• Hasil penelitian ini diperoleh bahwa p-value 0,004 (α<0,05).
Kesimpulan: Penelitian ini menunjukkan ada hubungan
hubungan antara perawatan payudara dengan kelancaran
pemberian ASI pada ibu nifas.
• Kesimpulan : Terdapat hubungan antara perawatan payudara
dengan kelancaran ASI pada ibu nifas.
Telaah Jurnal
1. Deskripsi Bukti
Pada telaah jurnal ini penulis menggunakan teori Ellwood. Telaah
jurnal dengan teori Ellwood terbagi menjadi 3 bagian yang harus
dijawab, antara lain sebagai berikut :

a. Apakah paparan dari penelitian ini?


Hubungan perawatan payudara dengan kelancaran ASI pada ibu
nifas
b. Apakah outocome dari penelitian ini ?
Terdapat hubungan antara perawatan payudara dengan kelancaran
ASI pada ibu nifas
Telaah
c. ApakahJurnal
desain penelitian yang digunakan?
Desain penelitian ini adalah survei analitik dengan pendekatan
cross sectional

d. Apakah Populasi studi yang digunakan?


Populasi yang diambil dalam penelitian ini adalah seluruh ibu
nifas yang ada di wilayah Klinik Poskeskel Medan dari Februari-
Maret 2018, yaitu sebanyak 40 responden.

e. Apakah temuan utama dari penelitian


Temuan utama dari penelitian ini yaitu terdapat hubungan antara
perawatan payudara dengan kelancaran ASI
Telaah Jurnal
2. Validitas Internal – Pertimbangan mengenai penjelasan non-kausal

a. Apakah hasil dipengaruhi oleh bias observasi?


Penelitian ini mengalami bias karena kejadian kelancaran ASI pada ibu nifas dapat
terjadi karena factor lain.

b. Apakah dipengaruhi confounding?


Ya, karena ada variable lain sebagai perancu yang tidak di analisa pada penelitian ini.

c. Apakah hasil dipengaruhi oleh chance?


Pada studi ini tidak ada variabel yang memiliki rentang CI yang lebar atau tidak
dipengaruhi variasi chance.Pada studi ini terdapat bias karena terbatasnya data yang
ada.
Telaah Jurnal
3. Validitas Internal – Pertimbangan gambaran positif hubungan kausal

a. Apakah terdapat hubungan waktu yang tepat?


Untuk menilai adanya hubungan waktu, paneliti harus memastikan terjadinya sebab
(paparan) mendahului akibat (outcome). Dalam penelitian ini hubungan waktu tidak
dapat dijelaskan.
b. Apakah hubungan yang terjadi kuat ?
Pada penelitian ini mempunyai hubungan yang kuat
c. Apakah ada hubungan dosis respon?
Dalam penelitian ini tidak terdapat hubungan dosis respon
d. Apakah hasil akhir penelitian konsisten didalam studi?
Hasil studi dikatakan konsisten (di dalam studi) apabila ditemukan hasil yang sama pada
setiap kategori dalam variabel. Hasil penelitian ini konsisten.
Telaah Jurnal

e. Apakah ada spesifisitas dalam penelitian ini ?


Dalam studi ini tidak ada spesifisitas.

Kesimpulan validitas internal dalam hubungan kausal:


Hubungan waktu dalam studi ini tidak dapat dijelaskan. Ada
hubungan yang kuat yang menunjukan kekuatan hubungan
kausal. Ada informasi dosis respon, terdapat konsistensi dan
tidak ada spesifikasitas dalam studi.
Telaah Jurnal
4. Valilditas Eksternal – Generalisasi hasil ke populasi

a. Dapatkah hasil penelitian diaplikasikan ke populasi eligible?


Populasi studi dalam penelitian ini tidak dapat diaplikasikan ke populasi
eligible.

b. Dapatkah hasil penelitian diaplikasikan ke populasi sumber?


Dalam penelitian ini, dapat diaplikasikan ke populasi sumber.

c. Dapatkah hasil penelitian diaplikasikan ke populasi relevan lainnya?


Dalam penelitian ini, menurut saya tidak dapat diaplikasikan ke populasi
relevan lainnya karena populasinya diambil hanya di satu tempat
Telaah Jurnal
5. perbandingan Hasil Studi dengan Bukti-Bukti Lain
a. Apakah hasil konsisten dengan bukti dari penelitian lain?
Suatu hasil studi dikatakan konsisten dengan penelitian lain apabila studi menunjukkan hasil
yang sama dengan penelitian lain. Terdapat konsisten dengan penelitian lain yang dilaporkan
dalam penelitian ini.

b. Apakah bukti penelitian menunjukkan spesifisitas?


Ada bukti yang menunjukkan spesifitas dari hasil studi, dimana studi ini mempelajari variabel
lain sebagai variable predictor dalam menilai kejadian kelancaran produksi ASI.

c. Apakah hasil penelitian plausible dalam hal mekanisme biologic?


Dalam studi ini, tidak dijelaskan tentang plausible dalam mekanisme biologis.

d. Jika ada efek utama ditunjukkan apakah hal itu koheren dengan distribusi ekspose dan
outcome?
Tidak ada data/penelitian skala besar yang sesuai dengan hasil studi ini, maka efek koheren
tidak dapat di buktikan.
☺ TERIMAKASIH ☺

Anda mungkin juga menyukai