2 Fungsi Linear Dan Persamaan Garis Lurus

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 16

FUNGSI LINEAR DAN PERSAMAAN GARIS LURUS

1. Definisi Fungsi Linear


Fungsi linear adalah fungsi f pada domain R yang ditentukan oleh f(x) = mx+n
dengan m, n bilangan riil (R) dan m ≠ 0. Dengan kata lain, fungsi linier adalah suatu
fungsi yang pangkat tertinggi dari variable bebasnya adalah 1. Dan grafik dari fungsi
linear merupakan garis lurus. Secara umum, fungsi linear dapat dinyatakan berikut :

y = f(x) = mx + n

m, n € R, dan m ≠

0
m = gradien/slope garis, n = suatu konstanta

2. Grafik Fungsi Linear

Untuk menggambarkan grafik fungsi linear cukup dengan menentukan dua titik yang
terletak pada persamaan garis lurus tersebut.

Contoh 1 :

Gambarlah grafik dari y = mx + n dengan m, n € R dan m ≠ 0.

Penyelesaian :
(1) Titik potong kurva dengan sumbu x, bila y = 0, diperoleh
y = 0 → y = mx + n
0 = mx + n

x = -n/m
Jadi, titik potongnya dengan sumbu x, adalah (-n/m, 0)
(2) Titik potong kurva dengan sumbu y, bila x = 0, diperoleh
x = 0→ y = mx + n
y = m.0 + n
y=n
Jadi, titik potongnya dengan sumbu y, adalah (0, n)

Contoh 2 :

Gambarlah grafik dari y = - 2x + 4

Penyelesaian :
(1) Titik potong kurva dengan sumbu x, bila y = 0, diperoleh

y = 0 → y = - 2x + 4
0 = - 2x +4

2x = 4

x=2
Jadi, titik potongnya dengan sumbu x, adalah (2, 0)
(2) Titik potong kurva dengan sumbu y, bila x = 0, diperoleh
x = 0→ y = - 2x + 4
y = - 2(0)+ 4

y=4
Jadi, titik potongnya dengan sumbu y, adalah (0, 4)

Berikut merupakan gambar grafik dari y = - 2x + 4


3. Gradien dan Persamaan Garis Lurus
3. 1 Gradien Garis Lurus

Bila fungsi linear y = f(x) = mx + n digambar dalam bidang cartesius, maka grafiknya
berupa garis lurus. Kemiringan garis (yang juga disebut slope garis atau gradien) pada
setiap titik yang terletak pada garis lurus tersebut adalah tetap, yaitu sebesar m.

Slope atau gradien garis lurus y = f(x) adalah hasil bagi antara perubahan dalam
variable terikat dengan perubahan dalam variable bebasnya. Secara geometris,
gradien/ kemiringan garis lurus adalah sama dengan nilai tangen sudut yang
dibentuk oleh garis lurus tersebut dengan sumbu x positif dihitung mulai sumbu x
positif berlawanan arah jarum jam. Jadi, gradient garis lurus ini dapat dinyatakan
sebagai berikut :

m = Perubahan dalam variabel terikat

Perubahan dalam variabel bebas

y2 − 𝑦1 Δ𝑦
x2 − 𝑥1 = Δ𝑥 = 𝑡𝑔 𝛼

m = gradien/ slope/ kemiringan garis

Berikut beberapa cara lain untuk menentukan gradien dari persamaan garis lurus

 Persamaan garis lurus: ax + by = c, sehingga gradiennya m = – a/b


 Persamaan garis lurus: y = ax + b, sehingga m = a
 Garis yg sejajar sumbu x mempunyai persamaan y = c dan juga m = 0
 Garis yang sejajar sumbu y mempunyai persamaan x = c serta tidak
mempunyai gradient
Gradien yang juga disebut angka arah suatu garis lurus dapat memiliki nilai
positif (bila 0° < 𝛼 < 90°), dapat negative (bila 90° < 𝛼 < 180°), dapat nol
(bila 𝛼 = 0°) dan dapat juga tak berhingga (bila 𝛼 = 90°).

3.2 Persamaan Garis Lurus

(1) Persamaan garis lurus melalui titik (0,0) dengan gradien sebesar m.

y=mx

Contoh :
Tentukanlah persamaan garis lurus l yang melalui titik (0,0), yang memiliki
gradien 3, Gambar grafiknya.
Penyelesaian :

m=3
y = mx
y = 3x

Jadi, persamaan garis lurus l tersebut adalah y = 3x


(2) Persamaan Garis Lurus bergradien m dan memotong sumbu y dititik (0,n)

y = mx + n

Contoh :
Tentukan persamaan garis lurus k, yang memiliki

(a) Gradien -5, dan melalui titik (0,4)


(b) Gradien 3, dan melalui titik (0,-6)

Penyelesaian :

(a) m = -5
n=4

y = mx + n
= -5x + 4
y = -5x + 4

y=
Jadi, persamaan garis lurus k tersebut adalah y = -5x + 4

(b) m = 3
n = -6
mx + n
= 3x – 6
y = 3x – 6

Jadi, persamaan garis lurus k tersebut adalah y = 3x – 6


(3) Persamaan Garis Lurus Dengan Gradien m yang melalui titik A(x1,y1)

y – y1 = m( x – x1 )

Contoh :
Tentukanlah Persamaan Garis Lurus yang bergradien 3, dan melalui titik
A(5,2) .

Penyelesaian :
m = 3, dan titik A(5,2) → x1 = 5 dan y1 = 2

y – y1 = m(x – x1 )
y – 2 = 3(x – 5 )
y – 2 = 3x – 15
y = 3x – 13
y = 3x – 13 ↔ y = mx + n

Jadi, persamaan garis lurus yang bergradien 3 dan melalui titik A(5,2)
adalah y = 3x – 13
(4)
Persamaan Garis Lurus yang melalui dua titik yaitu titik A(x1,y1) dan
titik B(x2,y2).

𝑦 − 𝑦1𝑥 − 𝑥1
=
𝑦2 − 𝑦1𝑥2 − 𝑥1

Contoh :
Tentukanlah persamaan garis yang melalui
(a) Titik A(2, 3) dan B(-2, 5)

Penyelesaian :

(a) A (2, 3) → x1 = 2 dan y1 = 3


B(-2, 5) → x2 = -2 dan y2 =
5

𝑦 − 𝑦1 𝑥 − 𝑥1
𝑦2 − 𝑦 = 2 − 𝑥1
1
𝑥
𝑦−3 𝑥− 2
=
5−3 -2 − 2

𝑦−3 𝑥−2
=
2 -4

-4 y +12 = 2x -4
-4 y = 2x -4 – 12
-4 y = 2x - 16
y =-2x +4
4
y = - 1 x +4
2
Jadi, persamaan garis lurus yang melalui titik A(2, 3) dan B(-2, 5)
adalah y = -1 x +4
2
(5)
Persamaan Segmen Suatu Garis Lurus

Persamaan Garis Lurus yang memotong sumbu x pada x1 dan sumbu y


pada y1 adalah

𝑥𝑦
+= 1 1 11
𝑥1𝑦1

Contoh :

Tentukanlah persamaan garis lurus yang memotong sumbu x pada x = 5


dan sumbu y pada y =2

Penyelesaian :

Dalam hal ini, x1 = 5, dan y1 = 2

Maka,

x y
+ = 1
x1 y1
2x + 5y = 10
5y = -2x + 10
y = -2 x + 2
5
(6)
Persamaan Garis Lurus Ax + By + C = 0

Diawal diuraikan bahwa bentuk y = mx + n merupakan persamaan garis


lurus. Bentuk Ax + By + C = 0 dengan A≠0 dan B≠0, juga merupakan
persamaan garis lurus, hanya letak variabel x dan y yang berbeda, kalau
yang pertama letak x dan y berbeda ruas, y terletak diruas kiri dan x
terletak diruas kanan tanda kesamaan (=). Fungsi yang pertama disebut
fungsi eksplisit. Sedangkan yang kedua letak variabel y dan x dalam satu
ruas, kedua variabel terletak diruas kiri atau kedua variabel terletak diruas
kanan tanda kesamaan (=). Fungsi yang kedua disebut fungsi implisit.
Umumnya semua fungsi eksplisit dapat diubah kedalam fungsi implisit,
tapi tidak sebaliknya, maksudnya tidak semua fungsi implisit dapat diubah
menjadi fungsi eksplisit.

Bentuk Eksplisit Bentuk Implisit


y = mx + n Ax + By + C = 0
y = -4x + 8 2x + 0,5y – 4 = 0
y = 2x + 4 y – 2x = 4
...? x2 + 2xy + y2 = 0

4. Hubungan Dua Garis Lurus


Dua buah garis lurus l1 dan l2 satu sama lainnya kemungkinan sejajar, berimpit,
saling tegak lurus, dan berpotongan.

Misalkan :
Garis lurus l1 : y = m1 x + n1
Garis lurus l2 : y = m2 x + n2

(1) Dua garis lurus berimpit (l1 dan l2), bila m1 = m2 dan n1 = n2
(2) Dua garis lurus sejajar (l1 dan l2), bila m1 = m2 dan n1 ≠ n2
(3) Dua garis lurus saling tegak lurus (l1 dan l2), bila m1 x m2 = -1
(4) Dua garis lurus saling berpotongan (l1 dan l2), bila m1 ≠ m2
Keempat kemungkinan hubungan yang dapat terjadi antara garis lurus l1
dan l2 itu, seperti gambar.

Contoh soal :

Tentukanlah persamaan garis lurus k, yang ditarik dari titik P (3,4) yang

(a) Sejajar dengan garis l, y = -2x + 1


(b) Tegak lurus dengan garis l, y = -2x + 1

Penyelesaian :
(a)
Garis l : y = -2x + 1 → m1= -2 Garis
k// garis l → mk= ml = -2

P(3,4) → x1 = 3 dan y1 =

4 Persamaan garis k

Dengan rumus hubungan dua garis lurus, diperoleh persamaan garis k,


sebagai berikut :
y - y1 = m(x-x1), dan telah diketahui bahwa, m = mk = -2,
maka, y - 4 = -2 (x-3)
= -2x + 6
y = -2x + 10
Jadi, persamaan garis k // garis l dan melalui/ditarik dari titik P(3,4) adalah
y =-2x + 10
(b)
Garis k ꓕ garis l → mk x ml = -1
mk x (-2) = -1
1
mk =
2
P(3,4) → x1 = 3, y1 = 4

Persamaan garis k
Dengan rumus hubungan dua garis lurus, diperoleh persamaan garis k, sebagai
berikut :
1
y – y1 = m(x – x1) dan telah diketahui bahwa, m = mk = , maka
2
1
y–4= (𝑥 − 3)
12 3
= 𝑥−
12 32
y= 𝑥− +4
2 2
1 5
y = 𝑥+
2 2
Jadi, persamaan garis k ꓕ garis l dan melalui titik P(3,4) adalah
1 5
y= 𝑥+
2 2
Latihan soal-soal

1. Tentukanlah gradien/slope garis di bawah ini.


a. y = 2x + 5
b. y = - 3x
c. 3y + 5x – 10 = 0

Pembahasan :
a. y = 2x + 5 y = mx + n
m=2

b. y = - 3x y = mx
m=-3

c. 3y + 5x – 10 = 0
3y = -5x + 10
y = - 5 x + 10 y = mx + n
3 3
m=-5
3

2. Carilah persamaan garis yang melalui titik A(-2, 3) dan B(4, 5)


Pembahasan :
y – y1 x – x1
=
y2 – y1 x2 – x1

y–3 x – (-2)
=
5–3 4- (-2)

y–3 x+2
=
2 6

6y – 18 =2x + 4
6y =2x + 4 + 18
6y =2x + 22
y =2 x + 22
6 6
y = 1 x + 11
3 3
Jadi persamaan garis yang melalui titik A(-2, 3) dan B(4, 5) adalah y = 1 x + 11
3 3
3. Tentukanlah gradien dan persamaan garis lurus yang melalui titik C(2, 3) dan D( 5, 7)
Pembahasan :

y – y1 x – x1
=
y2 – y1 x2 – x1

y–3 x–2
=
7–3 5–2

y–3 x–2
=
4 3

3y – 9 = 4x – 8
3y = 4x + 1
y = 4 x+ 1 y = mx + n
3 3
Jadi persamaan garis lurus yang melalui titik C(2, 3) dan D( 5, 7) adalah

y = 4 x+ 1 dan gradiennya adalah 4


3 3 3

4. Carilah titik potong dua garis k1 : y = -x + 15 dan k2 : y = x + 3


Pembahasan :

Eliminasi
y = -x + 15
y =x+3 _
0 = -2x + 12
2x = 12
x =6

Substitusikan x = 6 pada salah satu persamaan


y = -x + 15
y = -6 + 15
y =9

Jadi titik potong garis k1 dan k2 adalah (6,9)


KESIMPULAN

Fungsi linear adalah fungsi f pada domain R yang ditentukan oleh


f(x) = mx+n dengan m, n bilangan riil (R) dan m ≠ 0. Dengan kata lain, fungsi linear
adalah suatu fungsi yang pangkat tertinggi dari variable bebasnya adalah 1. Fungsi
linear memiliki persaman y = mx+n dan grafiknya merupakan garis lurus.
Kemiringan garis (gradien/ slope) pada setiap titik yang terletak pada garis
lurus y = mx + n adalah tetap, yaitu sebesar m. Sedangkan Slope atau Gradien garis
lurus y = f(x) adalah hasil bagi antara perubahan dalam variable terikat dengan
perubahan dalam variable bebasnya. Persamaan garis lurus memiliki 2 bentuk fungsi
yaitu fungsi eksplisit dan fungsi implisit.
Gradien yang juga disebut angka arah suatu garis lurus dapat memiliki nilai
positif , dapat negative , dapat nol dan dapat juga tak berhingga. Semakin curam garis
yang dihasilkan maka semakin besar gradiennya. Begitu juga sebaliknya semakin kecil
nilai gradiennya maka semakin landai garis yang dihasilkan.
DAFTAR PUSTAKA

Wirawan, Nata.2017.Cara Mudah Memahami Matematika Ekonomi dan Bisnis.Edisi


Keenam. Denpasar:Keraras Emas

Anda mungkin juga menyukai