Hubungan Motivasi Dan Kinerja Perawat Ruang Rawat Inap Di Rumah Sakit Bhayangkara Manado

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 8

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Undang-undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang kesehatan pasal 1


ayat 6 mengamanatkan bahwa tenaga kesehatan adalah setiap orang yang mengabdikan diri
dalam bidang kesehatan serta memiliki pengetahuan dan/atau keterampilan melalui
pendidikan dibidang kesehatan yang untuk jenis tertentu memerlukan kewenangan untuk
melakukan upaya kesehatan. Peranan tenaga kesehatan sangatlah penting khususnya sebagai
tenaga pelaksana pelayanan kesehatan, sehingga kinerja tenaga kesehatan dianggap sebagai
salah satu penentu keberhasilan utama dalam pelayanan kesehatan. Salah satu bagian tenaga
kesehatan yang mempunyai peranan penting adalah perawat karena pelayanan keperawatan
merupakan salah satu indikator penentu kualitas dan citra rumah sakit, akan tetapi seperti
yang terlihat diberbagai rumah sakit masih banyak perawat yang mempunyai kinerja yang
kurang baik. (UU No. 36 Tahun 2009)

Hasil penelitian yan dilakukan oleh World Health Organization (WHO) dan
departemen kesehatan pada tahun 2004 di Provinsi Kalimantan Timur, Sumatera Utara, Jawa
Barat, dan DKI Jakarta ditemukan sebanyak 70,9% dari perawat tidak pernah mengikuti
pelatihan, 39,8% perawat di rumah sakit mengerjakan tugas non keperawatan, lalu sebanyak
47,4% perawat yang tidak mempunyai uraian tugas yang jelas dan tertulis. DIrektorat
Pelayanan Keperawatan Depkes dan WHO akhirnya mengembangkan indikator penilaian
kinerja perawat yang disebut sebagai modedl pengembanan Manajemen Kinerja dengan
tujuan untuk meningkatkan profesionalitas perawat. (Nurhidayah, 2018)

Jumlah tenaga keperawatan di provinsi Sulawesi Utara dinilai cukup memadai, dari
data Laporan Sebaran Jumlah Perawat per Kabupaten pada bulan Juni Tahun 2011 oleh
Badan Pengembangan dan Pemberdayaan SDM Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara terdapat
4.620 orang. Jumlah perawat yang terdata di kota Manado sebanyak 1.504 orang yang
tersebar baik di Rumah Sakit maupun Puskesmas. Sehingga dapat dilihat dari jumlah data
yang ada bahwa perawat yang ada diharapkan mampu menopang dan memiliki peran
tersendiri dalam pelayanan kesehatan. (Makatiha et al 2015)

Motivasi kerja adalah alasan yang terjadi dalam situasi lingkungan kerja dalam suatu
organisasi. Keberhasilan dan kegagalan organisasi sering dikaitkan dengan motivasi kerja.
Pada dasarnya orang sering menginginkan hasil yang maksimal, sehingga motivasi atau
motivasi semangat dalam bekerja tergantung dari harapan yang akan dicapainya. Jika harapan
tersebut menjadi kenyataan, seseorang akan cenderung meningkatkan motivasinya dalam
bekerja. Kata motivasi kerja sering dikaitkan dalam konteks manajemen kinerja dengan
pemahaman tentang sesuatu yang ditujukan baik secara individu maupun kelompok. Motivasi
kerja berbicara tentang bagaimana meningkatkan semangat kerja seseorang yang ingin
bekerja dengan membawa hasil yang optimal dari kemampuan dan keahliannya untuk
mencapai tujuan organisasi. Sikap mental proaktif dan positifnya terhadap situasi kerjalah
yang selanjutnya memotivasi dirinya dalam bekerja untuk mencapai kinerja yang maksimal.
(Suryani dan John, 2018)

Kinerja adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang
pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan
kepadanya. (Mangkunegara, 2008). Penampilan kerja (kinerja) merupakan hasil interaksi dari
dua variabel yaitu kemampuan melaksanakan tugas dan motivasi. Motivasi kerja disini adalah
merupakan suatu kondisi atau keadaan yang mempengaruhi seseorang untuk terus
meningkatkan, mengarahkan serta memelihara perilakunya yang berhubungan baik secara
langsung maupun tidak langsung dengan lingkungan kerjanya. (Riyadi dan Kusnanto, 2007)

Secara garis besar faktor-faktor yang yang mempengaruhi kinerja dapat digolongkan
dalam dua hal, yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Salah satu faktor internal yang
mempengaruhi kinerja individu adalah motivasi. (Abdullah, 2014)

Kinerja dan motivasi kerja berbeda antara perawat satu dengan perawat lainnya.
Penurunan kinerja perawat dapat di pengaruhi oleh beberapa faktor terutama adalah salah
satunya motivasi kerja dari perawat itu sendiri dan lingkungan kerja. Kunci utama kualitas
pelayanan rumah sakit adalah dengan kinerja yang baik agar pasien puas akan pelayanan
yang telah diberikan. Oleh karena itu penting untuk memperhatikan pengelolaan sumber daya
manusia terutama motivasi dan kinerja bagi perawat agar mutu asuhan keperawatan yang
mempengaruhi kualitas pelayanan kesehatan dan menjadi salah satu faktor penentu citra
institusi pelayanan kesehatan tetap baik. (Jais dan Hasanbasri, 2007)

Berdasarkan pernyataan di atas, peneliti tertarik untuk meneliti lebih lanjut mengenai
“Hubungan Motivasi dan Kinerja Perawat Ruang Rawat Inap di Rumah Sakit Bhayangkara
Manado”.
1.2. Rumusan Masalah

Dari latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka penulis dapat merumuskan masalah
“Apakah ada hubungan antara motivasi dengan kinerja kerja perawat di ruang rawat inap RS
Bhayangkara Manado?”

1.2. Tujuan Penelitian

Untuk mengetahui hubungan antara motivasi kerja dengan kinerja perawat diruang rawat inap
RS Bhayangkara.

1.3. Manfaat Penelitian

a. Manfaat Teoritis : Diharapkan hasil penelitian ini bisa menambah wawasan tentang
hubungan antara motivasi kerja dengan kinerja perawat.
b. Manfaat Bagi Penulis : Dapat menambah wawasan dan pengetahuan serta pengalaman
dalam melakukan penelitian.
c. Manfaat Praktisi : Bagi Rumah Sakit memberikan masukan dan sumber informasi bagi
pengelola Rumah Sakit sebagai dasar strategi dalam peningkatan motivasi kerja perawat
di Instalasi Rawat Inap RS Bhayangkara Manado. Bagi perawat sebagai masukan dan
pengetahuan untuk para perawat dalam meningkatkan kinerja untuk lebih baik lagi.
d. Bagi Peneliti Berikutnya : Dapat dijadikan perbandingan dan pertimbangan untuk
melakukan penelitian-penelitian ditempat lain yang berkaitan dengan penelitian ini.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian


Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan
menggunakan metode survei analitik dengan desain cross sectional.

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian


Penelitian ini akan dilakukan pada bulan Maret-April 2022 di Rumah Sakit Bhayangkara
Manado.

3.3 Populasi dan Sampel Penelitian


3.3.1 Populasi
Populasi dalam penelitian ini yaitu perawat yang ada di rumah sakit Bhayangkara Manado
yang berjumlah 108 orang.
3.3.2 Sampel
Sampel dalam penelitian ini didapatkan dengan metode total sampling, dimana total populasi
digunakan sebagai sampel yaitu berjumlah 108 orang perawat di rumah sakit Bhayangkara
Manado.

3.4 Variabel Penelitian


3.4.1 Variabel Indenpenden
Variabel independent dalam penelitian ini adalah motivasi kerja perawat
3.4.2 Variabel Dependen
Variable dependen dalam penelitian ini adalah kinerja perawat.
3.5 Definisi Operasional
No. Variabel Definisi Alat Hasil Ukur Skala
Penelitian Operasional Ukur
1. Motivasi Motivasi kerja Kuesioner 1 Baik Ordinal
kerja perawat adalah (Google 2 Kurang
perawat segala kekuatan dan form) Baik
semangat yang
memberikan
dorongan kepada
seorang perawat di
Rumah Sakit
Bhayangkara
Manado agar dapat
menjalankan
pekerjaannya
dengan baik
2. Kinerja Kinerja perawat Kuesioner 1 Baik Ordinal
perawat adalah merupakan (Google 2 Kurang
tingkat produktivitas Form) baik
perawat di Rumah
Sakit Bhayangkara
Manado dalam
melaksanakan
asuhan keperawatan
yang sesuai dengan
wewenang dan
tanggung jawab dan
dapat diukur secara
kualitas dan
kuantitas
Tabel 1.Definisi Operasional
3.6 Instrumen Penelitian
Instrument yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu :
1. Lembar kesediaan menjadi responden penelitian
2. Kuesioner diadopsi dari penelitian Heti Rusifianti Putri yang berjudul hubungan antara
motivasi kerja dengan kinerja perawat di ruang rawat inap RS Islam Siti Aisyah Madiun
Tahun 2018
3. Komputer yang memiliki aplikasi SPSS

3.7 Pengumpulan Data


Data yang diambil dalam penelitian ini terdiri dari 2 jenis data, yaitu :
1. Data primer adalah data yang didapat dari kuesioner yang diisi oleh responden
2. Data sekunder adalah data yang diperoleh dari buku dan jurnal

3.8 Pengolahan dan Analisis Data


3.8.1 Pengolahan Data
Setelah melakukan penelitian, maka akan dilaksanakan tahap selanjutnya yaitu melakukan
analisis data dan pengolahan data
1. Pemeriksaan Kembali (editing) memeriksaan data kembali sebelum ketahap selanjutnya.
2. Pengkodean (coding) mengubah data dalam bentuk huruf menjadi angka manfaatnya agar
pengcodingan dapat mempermudah saat melakukan analisis.
3. Memasukan data (Processing) melakukan entri data dari kuesioner penelitian yang
didapatkan kedalam program komputer.
4. Pembersihan data (cleaning) pengecekan kembali data untuk mengetahui apakah terjadi
kesalahan atau tidak terjadi kesalahan.
3.8.2 Analisis Data
1. Analisis Univariat
Analisis univariat bertujuan untuk menggambarkan suatu hasil penelitian yang dilakukan.
Variabel yang dianalisis yaitu motivasi kerja perawat dan kinerja perawat.
2. Analisis Bivariat
Analisis bivariat dilakukan untuk mengetahui hubungan variabel independen (motivasi
kerja perawat) dan variablel dependen (kinerja perawat) dengan menggunakan uji chi-
square tabulasi silang dengan nilai α = 0,05 atau tingkat kepercayaan 95%. Interpretasi
hasil kemudian ditunjukkan sebagai berikut:
a. Jika p ≤ α maka H0 ditolak, yaitu terdapat hubungan antara variabel bebas dengan
variabel terikat.
b. Jika p > α maka H0 diterima, yaitu tidak terdapat hubungan antara variabel bebas
dengan variabel terikat.
DAFTAR PUSTAKA

1. Undang Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009


2. Nurhidayah. 2018. Hubungan Knowledge Manajemen dengan Kinerja perawat Di
Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Unhas Makassar. Window Health. Jurnal Kesehatan,
Vol 1(2)
3. Maktiho Jovita et al. 2015. Analisis Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan
Motivasi Kerja Perawat di Instalasi Rawat Inap C RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou
Manado. Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado
4. Riyadi, Sujono dan Kusnanto, Hari (2007). Motivasi kerja dan karakteristik Individu
perawat di RSUD DR.H.Moh Anwar Sumenep Madura.
https://skripsistikes.files.wordpress.com/2009/08/55.pdf
5. Suryani KN, John EHJ. 2018. Kinerja Organisasi. Yogyakarta: CV. Budi Utama.
6. Abdullah, M. (2014). Manajemen dan Evaluasi Kinerja Karyawan. Yogyakarta:
Aswaja Pressindo
7. Jais Ahmad dan Hasanbasri Mubasysyir. (2007). Pengembangan Manajemen Kinerja
Perawat dan Bidan. http://Irc-kmpk.ugm.ac.id/id/UPPDF/working/No.5 Ahmad
%20Jais_07_07.pdf

Anda mungkin juga menyukai