Petunjuk Praktikum Kimia Organik

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 25

PETUNJUK PRAKTIKUM

KIMIA ORGANIK
PROGRAM STUDI DIII FARMASI
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MATARAM
TAHUN AJARAN 2021/2022

Oleh :
Apt. Baiq Nurbaety, S.Farm.,M.Sc.
Irmatika H., M.Sc.
PENGESAHAN

Modul
Praktikum Kimia Organik

Revisi : 00
Tanggal : Maret 2022

Dikaji Ulang Oleh : Ketua Program Studi D3 Farmasi


Dikendalikan Oleh : Gugus Kendali Mutu Fakultas
Disetujui Oleh : Dekan

No. Dokumen : Tanggal : Maret 2022


No. Revisi : 00 No. Hal : -
Disiapkan Oleh : Koordinator Diperiksa Oleh : Ka. Prodi D3 Disahkan Oleh : Dekan
Praktikum Farmasi

apt. Baiq Nurbaety, M.Sc. Apt. Cyntiya Rahmawati, apt. Nurul Qiyaam,
NIDN. 0829039001 M.KM M.Farm.Klin.
NIDN. 0822128801 NIDN. 0827108402

ii
KATA PENGANTAR

Alhamdulillahi Robbil’alamin
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya dan menuntun kita mengarungi samudera ilmu-Nya yang tak terbataskan. Shalawat
dan salam kita curahkan kepada junjungan kita, qudwah kita, rasul semesta alam Muhammad
SAW hingga akhir zaman.
Buku Petunjuk Praktikum Kimia Organik ini disusun sebagai alat bantu mahasiswa
untuk memudahkan dalam praktikum Kimia Organik. Oleh karena itu, setelah mengikuti
praktikum dan menyelesaikan materi praktikum ini, mahasiswa diharapkan dapat terampil dalam
melakukan analisis senyawa-senyawa organic maupun non organik.
Buku ini telah disusun dengan segala kelebihan dan kekurangannya, untuk itu kami
mohon kritik dan saran dari para pembaca untuk mengembangkan buku petunjuk praktikum ini.
Kami mengucapkan banyak terimakasih kepada semua pihak yang telah memberikan kontribusi
dalam penyusunan buku ini, sehingga dapat tersusun dengan baik. Terimakasih kepada semua
pihak yang membantu dalam penerbitan buku petunjuk praktikum ini.

Mataram, Maret 2022

Tim Penyusun

iii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................................................................................. i


LEMBAR PENGESAHAN ....................................................................................................................................... ii
KATA PENGANTAR .................................................................................................................................................. iii
DAFTAR ISI ......................................................................................................................... iv
TATA TERTIB PRAKTIKUM ........................................................................................................................................................... vi
FORMAT LAPORAN SEMENTARA.................................................................................. ix
FORMAT LAPORAN AKHIR ............................................................................................. xi
PETUNJUK KERJA LABORATORIUM FARMAKOLOGI ..................................................................... xiii
PERCOBAAN I. ANALISIS KUALITATIF SENYAWA ORGANIK ........................................ 1
PERCOBAAN II. KUALITATIF SENYAWA KARBON ...............................................................................................................5
PERCOBAAN III. IDENTIFIKASI GUGUS FUNGSI KARBONIL PADA ALDEHID DAN
KETON .................................................................................................................................. 7
PERCOBAAAN IV. REAKSI ALKOHOL .................................................................................................................10
PERCOBAAN V. PEMBUATAN SENYAWA ALKANA.................................................... 12
JADWAL PRAKTIKUM ......................................................................................................................13

iv
VISI DAN MISI PROGRAM STUDI D3 FARMASI

Visi Program Studi


Menjadi Program Studi Diploma 3 Farmasi yang mandiri, unggul, berdaya saing, dan
profesional di kawasan ASEAN dalam bidang pelayanan farmasi komunitas yang
berlandaskan nilai islami pada tahun 2028.

Misi Program Studi


1. Menyelenggarakan dan mengembangkanproses pembelajaran berbasis pelayanan
kefarmasian melalui kurikulum yang menunjang kompetensi farmasi komunitas.
2. Membekali mahasiswa dengan skill kefarmasian melalui praktikum dan praktek kerja
farmasi dengan pemanfaatan iptek dalam bidang kefarmasian
3. Melaksanakan penelitian di bidang kefarmasian dalam upaya pengembangan ilmu
kefarmasian
4. Melaksanakan kegiatan pengabdian masyarakat dalam bidang kesehatan terutama di
Desa binaan
5. Melaksanakan pendidikan Al-Islam dan Kemuhammadiyahan dalam rangka
menyiapkan tenaga teknis kefarmasian yang beriman, bertakwa dan berakhlak mulia.
6. Menjalin kerjasama dalam bidang kefarmasian di tingkat nasional dan ASEAN dalam
pelaksanaan tri dharma perguruan tinggi.

v
TATA TERTIB PRAKTIKUM

A. Peraturan Umum
1. Peserta praktikum adalah mahasiswa yang telah mendaftarkan dirinya dan mengisi
Kartu Rencana Studi, serta dianggap telah mampu mengikuti praktikum (melalui pre
test)
2. Praktikum dilakukan seminggu sekali atau dua kali dengan waktu 3 jam.
3. Praktikum harus diikuti penuh. Apabila dua kali tidak mengikuti praktikum tanpa
alasan dianggap mengundurkan diri.
4. Praktikan yang berhalangan mengikuti praktikum diwajibkan memberi
keterangan tertulis yang sah dan diberikan kepada dosen yang bersangkutan
selambat-lambatnya sebelum praktikum dimulai.
B. Presensi Praktikum
1. Praktikan diwajibkan datang 10 menit sebelum praktikum dimulai untuk mengisi
daftar hadir, mengumpulkan laporan sementara untuk praktikum hari H dan
mengumpulkan laporan resmi praktikum minggu sebelumnya.
2. Keterlambatan praktikan tanpa alasan yang jelas berakibat tidak diperkenankan
mengikuti praktikum,
C. Pelaksanaan Praktikum
Pelaksanaan praktikum sebanyak 10 kali praktikum di Laboratorium Farmakologi
Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Mataram. Sebelum praktikum diadakan
pretes dan tutorial praktikum pada masing-masing materi praktikum. Pretes dinyatakan lulus
dan berhak mengikuti praktikum jika mendapatkan nilai minimal 60. Bagi mahasiswa yang
nilai pretest tidak memenuhi standar, jika waktu masih tersedia dapat mengulang pretest
dengan ketentuan dan syarat yang ditetapkan dosen pendamping praktikum. Seluruh acara
praktikum tidak berlaku inhal dikelas lain.
D. Penilaian Praktikum
1. Penilaian harian oleh masing-masing dosen meliputi: pretest, praktikum, dan postes.
2. Laporan resmi
3. Responsi akhir/Ujian Praktek
E. Tata Tertib Selama Praktikum
1. Praktikan harus hadir 10 menit sebelum praktikum dimulai

vi
2. Praktikan harus menggunakan jas praktikum dan alat pelindung diri serta harus
tetap menjaga ketertiban dan kesopanan selama acara praktikum berlangsung
termasuk dalam bersikap dan berpakaian.
3. Praktikan yang meninggalkan praktikum sebelum selesai waktunya harus meminta
izin kepada dosen pendamping praktikum.
4. Alat-alat harus digunakan secara hati-hati. Jika terjadi kerusakan dan kehilangan
alat maka wajib lapor pada dosen dan/ laboran, kemudian segera mengganti alat
tersebut secara individual.
5. Semua alat yang digunakan dalam acara praktikum dibersihkan dan disusun kembali
pada tempatnya secara rapi setelah selesai digunakan.
6. Bahan-bahan yang diambil harus dikembalikan ke tempat semula
7. Sebagai syarat mengikuti praktikum, praktikan harus membuat laporan sementara
untuk acara praktikum yang akan dilaksanakan dan telah mengerjakan laporan resmi
praktikum sebelumnya dan semua praktikan wajib mengikuti dan lulus pretest
sebelum praktikum.
8. Setelah selesai mengerjakan praktikum, praktikan wajib menunjukkan hasil
kepada dosen pendamping praktikum.
9. Laporan resmi wajib dikumpulkan seminggu setelah praktikum dilaksanakan dan
laporan tersebut sebagai salah satu syarat untuk mengikuti praktikum selanjutnya.
10. Seluruh praktikan diminta untuk menaati semua tata tertib di atas demi
kelancaran praktikum dan tidak ada toleransi bagi praktikan yang melanggar tata
tertib di atas.
F. Alat yang Harus Disediakan Sendiri Oleh Mahasiswa
1. Alat tulis (termasuk spidol/ kertas label/ selotip/ lem, dan gunting)
2. Kalkulator
3. Serbet/lap tangan/Tisu
4. Handscoon
5. Masker
G. Peraturan Responsi / Ujian Praktikum
Praktikan yang berhak mengikuti ujian praktikum (responsi) bila :
1. Telah mengikuti semua mata acara praktikum yang dijadwalkan
2. Telah mengganti alat-alat praktikum yang dihilangkan/rusak.

vii
I. Kriteria Penilaian

INDIKATOR PERSENTASE
Nilai Praktikum
Pretest 25%
Postest 25%
Skill Lab 25%
Laporan 25% 70%
Responsi 30%
TOTAL 100%

viii
Contoh Laporan Sementara :
LAPORAN SEMENTARA PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK
“ JUDUL PERCOBAAN”

Oleh :
…………………………..
NIM. ……………….

PROGRAM STUDI D3 FARMASI


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MATARAM
TAHUN AJARAN 2021/2022

ix
SUSUNAN ISI LAPORAN SEMENTARA
A. TUJUAN
B. TINJAUAN PUSTAKA (MINIMAL 3 REFERENSI)
C. CARA KERJA
D. DAFTAR PUSTAKA

Ketentuan Laporan :
1. Ketika di Ms. Word dengan margin di semua sisi 3 cm
2. Huruf Times New Rowman dengan ukuran font 12
3. Spasi 1,5 dengan ukuran kertas A4 dan rata kiri kanan
4. Berikan cover dihalaman paling depan sesuai contoh cover dibagian bawah
5. Harus dilengkapi dengan daftar pustaka minimal 3 (tidak boleh mengambil di
blogspot, wikipedia, web yang tidak dapat dipertanngungjawabkan keasliannya, dan
tidak boleh menjiplak teori di buku petunjuk praktikum)

x
Contoh Laporan Akhir :

LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK


“ JUDUL PERCOBAAN”

Oleh :
…………………………..
NIM. ……………….

PROGRAM STUDI D3 FARMASI


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MATARAM
TAHUN AJARAN 2021/2022

xi
SUSUNAN ISI LAPORANAKHIR
A. TUJUAN
B. TINJAUAN PUSTAKA (MINIMAL 3 REFERENSI)
C. CARA KERJA
D. HASIL
E. PEMBAHASAN
F. KESIMPULAN
G. DAFTAR PUSTAKA

Ketentuan Laporan :
1. Ketika di Ms. Word dengan margin di semua sisi 3 cm
2. Huruf Times New Rowman dengan ukuran font 12
3. Spasi 1,5 dengan ukuran kertas A4 dan rata kiri kanan
4. Berikan cover dihalaman paling depan sesuai contoh cover dibagian bawah
5. Harus dilengkapi dengan daftar pustaka minimal 3 (tidak boleh mengambil di
blogspot, wikipedia, web yang tidak dapat dipertanngungjawabkan keasliannya, dan
tidak boleh menjiplak teori di buku petunjuk praktikum)

xii
PERCOBAAN I
Analisis Kualitatif Senyawa Organik

A. Tujuan :
1. Memahami analisis kualitatif unsur-unsur penyusun suatu
senyawa organic
2. Mengidentifikasi uji warna atau reaksi-reaksi untuk uji kualitatif
unsur-unsur penyusun suatu senyawa organik

B. Dasar Teori :
Yang dimaksud dengan analisis dalam kimia organik adalah untuk menentukan
unsur zat organik. Pada umumnya zat organik mengandung unsur C, H, N, O, P, dan
Halogen . sesudah suatu zat organik dimurnikan, maka dengan metoda tertentu macam atom
dalam molekul organik dapat ditentukan. Analisis ini disebut analisis kualitatif.
Sebagai contoh, menentukan atom C dan H dalam suatu molekul. Untuk mengoksidasi
senyawa organik yang terdiri dari karbon dan hidrogen, dipakai kuprioksida. Karbon
berubah menjadi karbondioksida yang ditunjukkan oleh air kapur yang memberikan
endapan putih kalsium karbonat, hidrogen menjadi air, berupa tetesan cairan disekeliling
tabung pembakaran dan dideteksi dengan padatan kuprisulfat anhidrus yang mengubah
warna putih dari kuprisulfat menjadi biru. Untuk menentukan atom halogen, nitrogen dan
belerang.
Senyawa organik dipijarkan dengan logam natrium. Halogen dan blerang akan diubah
pada pemijaran menjadi senyawa natrium halide dan natrium sulfide. Nitrogen dalam
pemijaran ini diubah menjadi senyawa sianida. Hasil pemijaran kemudian dideteksi secara
konvensional. Adanya halogen ditunjukkan dengan larutan AgNO3 yang memberikan
endapan putih dari AgCl dan AgBr, sedangkan AgI berwarna kuning. Adanya belerang
ditentukan dengan menambah plumbum asetat yang akan memberi endapan hitam dari PbS.
Adanya nitrogen dapat diidentifikasi dari hasil pemijaran dengan menambahkan larutan
ferrosulfat yang memberikan endapan Biru Berlin. Adanya oksigen dalam senyawa organik
hanya diketahui dari analisis kualitatif karena tidak dikenal analisis kualitatif yang dapat
menunjukkan adanya oksigen dalam senyawa organik.
Senyawa organik menunjukkan sifat kimia dan fisika yang sangan berbeda karena
strukturnya berbeda. Beberapa diantaranya berwujud padat, sebagian berwujud cair, da nada
pula gas. Ada yang rasanya manis dan ada pula yang asam. Ada yang beracun, ada yang

1
sangat penting untuk kehidupan. Untuk memahami berbagai sifat molekul organik perlu
diketahui strukturnya. Tiga prinsip sederhana yang dapat memberikan pengertian dasar
tentang struktur dan kimiawi molekul organik adalah :
1. Atom karbon dapat membentuk ikatan kovalen dengan ikatan hydrogen
2. Atom karbon dapat membentuk ikatan kovalen dengan atom karbon lain untuk
membangun rantai karbon.
3. Atom karbon dapat membentuk ikatan kovalen dengan unsur lain, terutama
oksigen, nitrogen, belerang, dan halogen.
Perkembangan kimia organik berhubungan dengan susunan bahan alam yang
kelihatannya rumit. Sebuah reaksi kimia ditandai oleh interaksi suatu molekul dengan
molekul lainnya sedemikian rupa sehingga beberapa ikatan terputus dan beberapa lainnya
terbentuk. Pada tingkat molekul arti dari reaksi kimia adalah tarikan muatan dan gerakan
elektron.
Pengkajian terperinci dari reaksi organik akan ditangguhkan sampai kita selesai
mempelajari sifat yang menunjukkan ciri senyawa karbon. Namun, beberapa contoh
sederhana dari tiap golongan reaksi diperkenalkan untuk menggambarkan arah yang aan
ditempuh. Reaksi dibagi dalam tiga golongan yaitu adisi, substitusi, dan eliminasi.
Nitrogen terdapat dalam keadaan bebas di udara 78% dari dalam senyawa seperti
garam nitrat dan garam ammonium.
Sifat nitrogen :
1. Sukar bereaksi karena energi ikatannya besar
2. Reaksi nitrogen umumnya endoterm dan memerlukan katalis
3. Satu-satunya logam yang bereaksi dengan nitrogen pada suhu kamar
yaitu Li dan membentuk senyawa-senyawa kovalen dengan bilangan oksidasi -3
sampai +5.
Oksigen merupakan unsur terbanyak di alam. Sifat oksigen yaitu tidak dapat terbakar
tetapi diperlukan pada pembakaran dan dengan logam dan non logam membentuk oksida..
Halogen adalah zat oksidator dan memiliki bilangan oksidasi dari 0 sampai +7
Analaisis Kualitatif Unsur
Dalam senyawa organik unsur sering terjadi bersama dengan karbon dan
hidrogen adalah oksigen, nitrogen, sulfur, klor, brom, dan iodin. Deteksi unsur ini
tergantung pada kemampuan mereka untuk mengkonversi larutan dalam air senyawa
ionik dan penerapan tes khusus.

2
Deteksi berbagai unsur hadir dalam senyawa organik yang disebut analisis
kualitatif. Karbon dan hidrogen yang hadir di hamper semua senyawa organik.
Unsur lainnya biasanya hadir dalam senyawa organik adalah oksigen, nitrogen,
halogen, sulfur, dan kadang-kadang fosfor.
Alat:
a. Tabung Reaksi
b. Gelas Ukur
c. Bunsen
d. Pipet tetes
e. Cawan Porselen
Bahan :
a. Pb Kromat
b. Ba(OH)2
c. Senyawa yang mengandung unsur C
d. HCL
e. Natrium Hidroksida
f. Pereaksi Nessler
g. Glisin

CARA KERJA :
I. Unsur C (Karbon)
a. Sampel senyawa (yang mengandung unsur C) diletakkan dalam cawan porselen,
dipanaskan di atas lampu spiritus nyala kecil, terbentuk warna hitam, menunjukkan
adanya unsur C.
b. Dalam tabung reaksi masukkan sampel senyawa (yang mengandung unsur C),
tambahkan Pb Kromat, pijarkan di atas lampu spiritus. Pada mulut tabung reaksi
diletakkan pipet tetes yang berisi larutan Ba(OH)2, apabila cairan dalam pipet tetes
menjadi keruh/ endapan putih, maka ada unsur C

II. Analisis kualitatif unsur Nitrogen dalam asam amino glisin

A. Bagian pertama
1. Dua (2) tetes HCL pekat ditambahkan kedalam tabung reaksi yang telah berisi 0,1
gr glisin

3
2. Tabung reaksi dipanaskan selama 5 menit
3. Campuran reaksi dalam tabung reaksi diencerkan dengan 1 mL air suling
4. Basa (karutan NaOH) ditambahkan sampai dengan larutan campuran reaksi
menjadi alkalis atau basa
5. Larutan didinginkan sampai tem[eratur kamar

B. Bagian kedua
1. Satu tetes larutan di atas ditempatkan ke dalam tabung reaksi
2. Satu tetes pereaksi nessler ditambahkan ke dalam tabung

C. Bagian ketiga
1. Tabung pereaksi yang mengandung alkalis (hasil percobaan bagian pertama)
dipanaskan
2. Kertas lakmus merah ditempatkan pada mulut tabung

4
PERCOBAAN II
Kualitatif Senyawa Karbon

Tujuan :
Untuk membedakan senyawa karbon (Senyawa organik) dengan senyawa anorganik

Dasar Teori :
Pada mulanya perbedaan senyawa karbon (senyawa organik) dengan senyawa
anorganik didasarkan atas asal-usul senyawa tersebut. Senyawa yang berasal dari makhluk
hidup disebut senyawa organik, sedangkan senyawa yang berasal dari benda-benda mati
dinamakan senyawa anorganik. Walaupun sekarang batasan itu kurang tepat, namun
perbedaan senyawa-senyawa masih dibedakan menjadi senyawa karbon (senyawa organik)
dan senyawa anorganik.
Untuk membedakan senyawa organik dengan senyawa anorganik, secara kualitatif
dapat dilakukan dengan jalan membakar senyawa-senyawa tersebut. Umumnya senyawa-
senyawa organik lebih mudah terbakar dan apabila pembakaran dilanjutkan, akan berubah
menjadi caramel dan menguap menjadi CO2, CO ataupun gas NH3. Tetapi senyawa
anorganik tidak dapat terbakar sampai habis (masih saja tersisa berupa oksida-oksida
logam), kecuali beberapa senyawa anorganik yang mudah menguap mudah terurai menjadi
gas atau mudah menyublim seperti: HCl, HNO3, H2SO4, NH4Cl, S, Hg, H2O, I2, Br2 dan
lain-lain
Alat :
a. Cawan Porselen
b. Gelas Ukur
c. Kompor

Bahan :
a. Garam
b. Gula
c. Asam Asetat
d. Asam phosfat

5
CARA KERJA :

1. Ambillah sedikit asam asetat dan masukkan ke dalam cawan porselen atau
tabung reaksi kemudian panaskan di atas nyala api.
2. Ambillah sedikit asam phosfat, kemudian kerjakan seperti cara di atas
3. Ambillah gula tebu, garam, kemudian kerjakan seperti cara di atas
4. Amati apa yang terjadi.

6
PERCOBAAN II
Identifikasi Gugus Fungsi Karbonil pada ALdehid dan Keton

Tujuan :
1. Mengenal reaksi-reaksi gugus karbon
2. Membedakan reaksi-reaksi gugus karbonil yang terkandung pada senyawa aldehid
dan keton
Dasar Teori :
Aldehid dan keton adalah golongan senyawa yang mempunyai gugus fungsi karbonil.
Gugus fungsi inilah yang menentukan sifat-sifat kimia senyawa aldehid dan keton. Pada
aldehid gugus karbonil mengikat satu atom hidrogen dan satu gugus alkil, namun pada
keton gugus karbonilnya mengikata dua buah gugus alkil.
Suku pertama dari senyawa golongan aldehid adalah formaldehid (HCHO) yang
berupa gas dan mudah larut dalam air. Larutan 40% formaldehid dalam air umumnya
dinamakan formalin. Suku keduanya adalah asetaldehid (CH3CHO) yang berupa zat cair.
Disamping senyawa tersebut diatas masih banyak senyawa lain yang mengandung gugus
aldehid seperti benzaldehid, glukosa, maltose dan laktosa. Suku pertama alkanon (keton)
adalah aseton yang berupa zat cair dan larut dalam air. Baik pada aldehid maupun keton
ikatan rangkap yang ada antara atom karbon dan oksigen dalam gugus karbonil terdiri dari
satu ikatan sigma dan satu ikatan phi, seperti pada ikatan rangkap antara karbon dengan
karbon, hanya ikatan C=O lebih polar dari C=C. beberapa reaksi pengenal aldehid dan keton
diantaranya adalah : reaksi oksidasi dan adisi
Umumnya aldehid lebih mudah dioksidasi dari keton, karena atom karbon dari gugugs
karbonilnya masih mengikat atom hidrogen. Sebagai oksidator dapat digunakan pereaksi
Tollens, Fehling dan Benedict. Aldehid mudah dioksidasi oleh pereaksi-pereaksi itu
sedangkan keton sukar (Kecuali α-hidroksiketon) seperti fruktosa. Pereaksi Tollens adalah
ion complex diamina perak (yang dibuat dengan melarutkan ion perak).
Pereaksi Fehling adalah senyawa kompleks dari ion cupri dengan K-Na tartarat.
Pereaksi ini terdiri dari Fehling A (larutan CuSO4 dalam air) dan Fehling B (Larutan
K-Na tartarat dengan NaOH). Bila kedua larutan ini dicampur dihasilkan suatu larutan
yang berwarna biru intensif yang mengandung senyawa kompleks dengan struktur lingkar.
Pereaksi Benedict juga merupakan senyawa kompleks dari ion cupri dengan ion sitrat.
Kedua pereaksi ini dapat mengoksidasi aldehid menjadi asam alkanoat tetapi tidak

7
dapat mengoksidasi keton kecuali α-hidroksi keton misalnya larutan glukosa akan
memberikan endapan merah dengan Fehling/Benedict.
Selain reaksi oksidasi, ikatan rangkap antara C dan O dalam gugus karbonil dapat
melakukan reaksi adisi. Dengan larutan jenuh natrium bisulfat dapat membentuk
endapan pereaksi sciff yang juga termasuk reaksi adisi. Bila pereaksi ini dicampur dengan
aldehid atau keton akan terjadi warna merah bata (pink). Hal ini terjadi karena SO2 yang
terikat pada fuchsin ditarik oleh gugus karbonil dari aldehid atau keton.
Selain itu reaksi yang juga banyak digunakan pada penentuan gugus aldehid adalah
pembentukan fenilhidrazon dan osazon. Demikian juga bila glukosa
(polihidroksialdehid) direaksikan dengan fenilhidrazin mula-mula terbentuk
fenilhidrazon yang dengan fenilhidrazin lainnya membentuk osazon (suatu Kristal yang
berwarna kuning). Reaksi pembentukan osazon juga dapat terjadi pada maltose, fruktosa,
tetapi tidak bias pada sukrosa. Pada pembentukan osazon disamping terjadi reaksi adisi
juga terjadi oksidasi yaitu pada perubahan fenilhidrazin menjadi osazon.

Alat :
1. Tabung Reaksi
2. Pipet tetes
3. Gelas ukur
4. Kompor
Bahan :
1. Pereaksi Benedict
2. Glukosa
3. Aseton
4. Laktosa
5. Aquades
6. Pereaksi Tollens
7. Pereaksi Fehling

CARA KERJA :
A. Identifikasi dengan Pereaksi Benedict
1. Siapkan 3 buah tabung reaksi dan masing-masing diisi 2 mL pereaksi Benedict

8
2. Tabung pertama tambahkan 5 – 10 tetes laktosa, panaskan.
3. Tabung pertama tambahkan 5 – 10 tetes glukosa, panaskan
4. Tabung pertama tambahkan 5 – 10 tetes aseton, panaskan
5. Amati perubahan yang terjadi dan tulus reaksinya

B. Identifikasi dengan Pereaksi Tollens


1. Siapkan 3 buah tabung reaksi dan masing-masing diisi 2 mL pereaksi Tollens
2. Tabung pertama tambahkan 5 – 10 tetes laktosa, panaskan.
3. Tabung pertama tambahkan 5 – 10 tetes glukosa, panaskan
4. Tabung pertama tambahkan 5 – 10 tetes aseton, panaskan
5. Amati perubahan yang terjadi dan tulus reaksinya

C. Reaksi adisi dengan pereaksi Fehling


1. Siapkan 3 buah tabung reaksi dan masing-masing diisi 2 mL pereaksi Fehling
2. Tabung pertama tambahkan 5 – 10 tetes laktosa, panaskan.
3. Tabung pertama tambahkan 5 – 10 tetes glukosa, panaskan
4. Tabung pertama tambahkan 5 – 10 tetes aseton, panaskan
5. Amati perubahan yang terjadi dan tulus reaksinya

9
PERCOBAAN IV
Reaksi Alkohol

Tujuan :
1. Mengetahui dan menunjukkan adanya air pada alkohol
2. Mengetahui esterifikasi alkohol

Dasar Teori :
Alkohol adalah persenyawaan organik yang mempunyai satu atau lebih gugus
hidroksil. Karena ikatan hidroksil bersifat kovalen, maka sifat alkohol tidak serupa dengan
hidroksida, tetapi lebih mendekati sifat air. Alkohol diberi nama yang berakhiran –ol.
Alkohol dapat digolongkan berdasarkan :
a. Letak gugus OH pada atom karbon
b. Banyaknya gugus OH yang terdapat (jumlah gugus hidroksilnya)
c. Bentuk rantai karbonnya
Alkohol yang paling sederhana adalah methanol (CH3OH). Methanol
merupakan larutan mudah menguap yang tidak berwana dan dapat bercampur dengan air
pada segala perbandingan. Methanol di jual sebagai spiritus untuk bahan bakar. Methanol
sangat beracun, bila terminum atau terhirup dapat menyebabkan kebutaan atau lumpuh.
Alkohol lain yang banyak digunakan adalah etanol (CH3CH2OH). Minuman
beralkohol mengandung etanol dengan konsentrasi berbeda. Etanol dapat menekan
susunan saraf pusat. Dapat digunakan antiseptic dan pengawet, sebab dapat
mengkoagulasikan protoplasma. Alkohol dapat juga dihasilkan dari karbohidrat secara
biologis yaitu dengan kerja enzim zymase (terdapat dalam sel khamir atau yeast).
Alkohol dengan rantai aromatic bersifat lebih asam daripada alkohol-alkohol
alifatik. Hal ini disebabkan karena terjadinya delekalisasi elektron pada cincin aromatic
yaitu elektron pada oksigen (O2) dan Hidrogen (H2) cenderung tertarik kearah cincin
aromatic.

Alat :
a. Tabung reaksi 5 buah
b. Spatula 2 buah
c. Gelas arloji 2 buah
d. Pipet tetes

10
e. Pipet volume 3 buah
f. Neraca analitik

Bahan :
a. Alkohol 50%
b. CuSO4
c. Asam Sulfat
d. Kalium Karbonat (K2CO3)
e. Etanol 95%
f. Aquades

CARA KERJA :
A. Penunjukkan adanya air
1. Masukkan 5 mL Alkohol 50% ke dalam tabung reaksi, timbang 2 gr
CuSO4 dengan menggunakan neraca analitik dan masukkan kedalam tabung
yang berisi alkohol, lalu kocok. Amati perubahan yang terjadi.
2. Masukkan 5 mL alkohol 50% ke dalam tabung reaksi, kemudian masukkan 2
gr K2CO3, kocok dan amati perubahan yang terjadi.
3. Ulangi percobaan sekali lagi.

B. Esterifikasi Alkohol
1. Masukkan 2 mL etanol 95% ke dalam tabung reaksi, kemudian masukkan
beberapa tetes asam asetat.
2. Selanjutnya tambahkan asam sulfat pekat sebanyak 5 mL (tutup dengan kapas)
3. Masukkan pada gelas ukur yang sudah di isi aquades 25 mL selama 2 menit. Amati
perubahan yang terjadi.
4. Ulangi percobaan sekali lagi.

11
PERCOBAAN V
Pembuatan Senyawa Alkana

Tujuan :
Mahasiswa diharapkan mampu dan mengerti tentang:
1. Cara pembuatan senyawa hidrokarbon alifatis jenuh (Alkana)
2. Mengetahui sifat-sifat dari bahan yang digunakan
3. Menuliskan reaksi dan mekanismenya

Dasar Teori:
Alkana termasuk dalam hidrokarbon jenuh (asiklik). Jenis alkana yang paling
sederhana adalah metana. Alkana tidak larut dalam air dan senyawa ini berbentuk cairan
yang lebih ringan dari air, karena itu alkana terapung di atas air. Hal ini disebabkan karena
alkana yang bersifat non polar.
Alkana mempunyai titik didih yang rendah dibandingkan dengan senyawa organik
lain dengan berat molekul yang sama. Hal ini disebabkan karena daya tarik menarik
diantara molekul non polar lemah, sehingga proses pemisahan molekul satu dengan yang
lainnya (sama dengan proses perubahan dari fase cair ke fase gas) relatif memerlukan
sedikit energi.
Alat :
a. Tabung reaksi
b. Mortar stemper
c. Api Bunsen
d. Kapas
Bahan :
a. NaOH
b. Natrium Benzoat
CARA KERJA :
1. Gerus 1 (satu) sendok makan Natrium Benzoat dan 1 sendok NaOH dalam mortar
2. Kemudian ambil 1 sendok campuran tadi dan dimasukkan dalam tabung reaksi
serta tutup dengan kapas
3. Panasi tabung reaksi yang berisi bahan campuran sampai keluar gelembung
4. Amati apakah ada cairan lain dan bagaimana baunya?
5. Ulangi percobaan sekali lagi

12
JADWAL PRAKTIKUM
Pertemuan Satuan Acara
1 Asistensi praktikum
2 Pretest, tutorial P.1, dan acc jurnal sementara P.1
3 Praktikum 1 : Analisis Kualitatif Senyawa Organik
4 Pretest, tutorial P.2, dan acc jurnal sementara P.2
5 Praktikum 2 : Kualitatif Senyawa Karbon
6 Pretest, tutorial P.3, dan acc jurnal sementara P.3
7 Praktikum 3 : Identifikasi Gugus Fungsi Karbonil Pada Aldehid Dan Keton
8 Pretest, tutorial P.4, dan acc jurnal sementara P.4
9 Praktikum 4 : Reaksi Alkohol
10 Pretest, tutorial P.5, dan acc jurnal sementara P.5
11 Praktikum 5 : Pembuatan Senyawa Alkana
12 Responsi (ujian praktikum)

13

Anda mungkin juga menyukai