Alat Industri Kimia

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 16

ALAT INDUSTRI KIMIA

Nama : Wildan Zulfansah


NIM : 03031382025098
Kelas : B Palembang
Jenis-jenis pompa, cara kerja, dan penggunaan pompa, fan, blower, serta kompresor!
1.Pompa
Definisi Pompa
Pompa adalah suatu alat/ pesawat yang digunakan untuk memindahkan fluida cair
(liquid) dari suatu tempat yang rendah ke tempat lain yang lebih tingi melalui suatu sistem
perpipaan. Prinsip operasi pompa adalah memberikan perbedaan tekanan antara bagian
suction (hisap) dan bagian discharge (tekan) dengan mentransfer energi mekanis dari suatu
sumber energi luar (motor listrik, motor bensin/diesel ataupun turbin dll.) untuk
dipindahkan ke fluida kerja yang dilayani. Pompa mengubah energi mekanik poros dengan
menggerakkan sudut-sudut pompa menjadi sebuah energi kinetik dan energi tekanan pada
suatu fluida.
Klasifikasi Pompa

• Positive Displacement Pumps


Perpindahan zat cair dari suatu tempat ke tempat lain disebabkan perubahan volume
ruang kerja pompa yang diakibatkan oleh gerakan elemen pompa yaitu maju-mundur
(bolak-balik) atau berputar (rotary).
Dengan perubahan volume tersebut maka zat cair pada bagian keluar (discharge)
mempunyai tekanan yang lebih besar dibanding pada bagian masuk (suction) dan
konsekuensinya kapasitas yang dihasilkan sesuai volume yang dipindahkan.

Jenis Positive Displacement Pumps:


1. Pompa Reciprocating
Pompa yang merubah energi mekanis penggeraknya menjadi energi aliran
fluida yang dilayani dengan menggunakan bagian pompa yang bergerak bolak-balik di
dalam silinder

2. Pompa Rotary
Pompa dimana energi ditransmisikan dari motor penggerak ke cairan oleh suatu
bagian (elemen) yang mempunyai gerakan berputar di dalam rumah pompa.
Berdasarkan desainnya, pompa rotary diklasifikasikan sebagai berikut :
a. Screw Pump
Kebutuhan untuk memperbaiki kelemahan pompa reciprocating dalam
menghasilkan kapasitas rendah serta aliran lebih uniform dapat dikurangi oleh
penggunaan.pompa screw. Tekanan, kapasitas serta putaran dari pompa ini dapat
mencapai 200 kg/cm2, 300 m3/jam serta 10.000 rpm. Kelebihan lain dari screw
pump adalah efisiensi totalnya tinggi (70 % - 80 %), ukuran dan getaran lebih
kecil, kapasitas isapnya baik, dan dapat beroperasi berbagai posisi vertical,
horizontal, miring dsb.

b. Gear Pump (Pompa Roda Gigi)


Pompa roda gigi terdiri dari roda gigi penggerak dan roda gigi yang digerakkan.
Gear pump biasanya digunakan untuk memompa cairan yang mempunyai
viskositas rendah hingga tinggi. Pompa ini umumnya dipakai sebagi pompa
minyak pelumas.
Kelebihan dari pompa jenis ini diantaranya :
- Aliran uniform
- Konstruksi sederhana
- Kapasitas relative lebih besar
- Instalasi sederhana

c. Lobe Pump
Pompa lobe mempunyai dua rotor setiap lobe, baik untuk lobe dua, tiga maupun
empat masing-masing lobenya tetap mempunyai dua rotor. Pompa tiga lobe
mempunyai efisiensi lebih baik dibanding dengan dua lobe, begitu seterusnya.
Namun dari segi pembuatannya lebih sulit.
Prinsip kerja pompa lobe adalah : Kedua rotor berputar serempak dengan arah
saling berlawanan di dalam sebuah casing. Sumbu gigi dari rotor selalu
membentuk sudut90o terhadap sumbu gigi rotor yang lain. Jika rotor diputar
dalam arah panah, seperti ditunjukkan pada gambar dibawah, maka fluida yang
terkurung antara casing dengan lobeakan dipindahkan dari sisi inlet menuju
outlet.

d. Sliding Vanes (Pompa Sudu)


Elemen-elemen pendorong Sliding vanes adalah sudu yang bergeser (sliding)
secara bebas di dalam slot (alur) dari rotor. Rotor berputar di dalam casing
secara eksentrik terhadap permukaan bagian dalam casing. Bentuk slinding
vanes yang lain memiliki rotor yang bergerak sepusat dengan casing, namun
permukaan bagian dalam casing berbentukelips.
Ruang antara rotor dengan casing dibagi-bagi oleh sudu. Jika rotor berputar,
volume ruangan yangdibatasi oleh dua sudu mula-mula membesar sehingga
fluida cair akan terisap melalui lubang hisap, kemudian mengecil lagi sehingga
fluida dikompresikan dan dikeluarkan melalui saluran keluar.

e. Pompa Piston
Salah satu jenis pompa dislokasi positif di mana seal gaya tinggi merespons
melalui piston. Pompa ini termasuk dalam klasifikasi Positive Displacement
Pump.
• Dynamic Pump
Pompa yang mana dalam operasinya, volume ruang kerjanya tidak berubah. Dalam hal
ini energi yang dipindahkan ke fluida kerja adalah energi kinetik, sehingga pemindahan
fluida terjadi karena perubahan kecepatan.

Jenis Dynamic Pump :


1. Special effect pump
Prinsip kerjanya adalah kemampuannya merubah energi statis cairan menjadi
energi kinetis atau kebalikannya. Pompa ini juga memiliki beberapa tipe diantaranya
pompa jet-eductor (injector), hydraulic ram, gas lift, dan elektromagnetik.
Kelebihan :
- Tidak ada bagian yang bergerak, sehingga pompa bisa berumur panjang.
- Tidak menimbulkan suarua gaduh dan mudah dioperasikan.
- Mampu memompa cairan yang mengandung kotoran.
- Sulit tersumbat.
- Mampu bekerja pada saluran hisap yang kering.
- Kapasitasnya uniform.
- Ukurannya kecil dan ringan.
Kekurangan :
Efisiensinya rendah

2. Pompa Rotodynamic
Pada pompa rotodynamic, perpindahan zat cair dari suatu tempat ke tempat lain
menggunakan suatu sudu atau impeller yang berputar pada porosnya. Partikel fluida
yangberada pada saluran impeller akan digerakan dari sisi masuk (inlet) ke sisi keluar
(outlet), sehingga tekanan pada inlet akan turun dan tekanan pada outlet akan naik.
Selama fluida mengalir dari sisi inlet ke outlet, partikel-partikel fluida dipercepat,
sehingga energi kinetiknya akan naik. Energi kinetik ini selanjutnya berangsur-angsur
dirubah menjadi energi potensial (energi tekan) baik pada rumah keong (volute
chamber) atau diffuser ringpada pompa centrifugal radial ataupun pada stator pada
pompa aksial.
Ciri-ciri pompa rotodynamic :
• Kontinuitas aliran sangat baik.
• Realibilitas operasinya sangat tinggi, karena memiliki sedikit bagian yang
bergerakdan tanpa adanya mekanisme katup.
• Mampu bergerak dengan putaran tinggi, sehingga dapat dengan mudah dikopling
langsung dengan motor listrik.
• Dapat melumasi sendiri, oleh fluida yang dipompa.
• Mudah pengaturan kapasitasnya.
• Mempunyai Head relative lebih rendah dibanding dengan kapasitas yang dihasilkan.
• Tidak mampu beroperasi pada suction yang kering, sehingga saluran suction hingga
impeller pompa harus terisi cairan penuh.

Menurut bentuk impeller dan aliran fluida, pompa rotodynamic dapat dibedakan
menjadi :
a. Pompa Centrifugal
Pompa yang terdiri dari impeler yang memiliki sebuah saluran inlet di bagian
tengahnya. Ketika sebuah impeler berputar, cairan (fluida) akan mengalir
menuju casing pada sekitaran impeler sehingga menciptakan dampak pada gaya
sentrifugal.

b. Pompa Aksial
Jenis pompa yang menghasilkan sebagaian besar tekanannya dari propeler dan
juga menghasilkan gaya lifting pada sudut terhadap cairan (fluida). Dalam
operasinya, impeller pompa selalu terbenam dalam cairan yang dipompakan
c. Pompa Celup (Submersible Pump)
Pompa ini juga disebut sebagai stormwater, sewage, dan septic pump. Pompa
ini. Biasanya digunakan pada proses pembangunan, proses daur ulang domestik,
industri, komersial, pedesaan, kota, dan saluran air.

d. Hydran Air
Pompa air dengan tekanan tinggi yang dimaksudkan untuk meningkatkan
kapasitas pemadaman kebakaran. Karena ketika terjadi bencana kebakaran,
pemadam kebakaran membutuhkan tekanan air yang cukup untuk mencapai
sumber api

Prinsip Kerja Pompa


Prinsip kerja pompa berdasarkan cara mengalirkan fluidanya adalah dengan
memberikan gaya tekan pada fluida yang dialirkan. Dengan adanya tekanan, fluida bisa
mengatasi hambatan saat proses pemindahan fluida berlangsung. Sebagai contoh, jika pipa
mengalami perbedaan elevasi atau ketinggian, maka tekanan ini akan membuat fluida bisa
melalui pipa hingga tempat tujuan. Perpindahan fluida sendiri bisa terjadi dengan cara
horizontal ataupun vertikal. Sebagai contoh, pompa yang dipergunakan untuk mengambil
fluida dari sumur dalam jelas membutuhkan gerakan vertikal dari bawah ke atas. Sementara
itu, ada juga fluida yang dialirkan dalam posisi horizontal yang juga berpotensi mengaalmi
hambatan berupa gesekan atau turbulensi. Hal ini tentu membuat tekanan pada fluida harus
diatur sedemikian rupa untuk bisa mengatasi berbagai hambatan tersebut.
Aplikasi atau Penggunaan Pompa

• Memindahkan cairan dari tempat rendah ke tempat yang lebih tinggi. yang lebih tinggi.
• Menaikkan tekanan yang dimiliki cairan.
• Menaikkan kecepatan aliran dari cairan.
• Memindahkan cairan lebih banyak dalam jangka waktu tertentu

Sumber : http://sttal.ac.id/wp-content/uploads/2017/06/Pompa-OK.pdf

2. Fan

Definisi Fan

Fan adalah peralatan yang menyebabkan aliran suatu fluida gas dengan
cara menciptakan sebuah beda tekan melalui pertukaran momentum dari bilah fan
ke partikel-partikel fluida gas. Impeller fan mengubah energi mekanik rotasional
menjadi baik energi kinetik maupun tekanan dalam fluida gas.

Klasifikasi Fan
1. Fan Sentrifugal
Fan sentrifugal meniup gas radial keluar dari sumbu impeller. Gas tersedot dari rongga
hingga ke tengah impeller kemudian didorong keluar oleh gaya sentrifugal yang bekerja
pada gas karena gerak rotasi. Fan sentrifugal adalah jenis yang paling umum digunakan
dalam perangkat HVAC modern

Jenis Fan Sentrifugal:

• Fan Radial dengan blade datar

Keuntungan : Cocok untuk tekanan statis tinggi (sampai1400 mmWC) dan suhu
tinggi, Rancangannya sederhana sehingga dapat dipakai untuk unit penggunaan
khusus, Dapat beroperasi pada aliran udara yang rendah tanpa masalah getaran ,
Sangat tahan lama, Efisiensinya mencapai 75%, Memiliki jarak ruang kerja yang
lebih besar yang berguna untuk handling padatan yang terbang (debu, serpih kayu,
dan skraplogam)

Kerugian : Hanya cocok untuk laju aliran udara rendah sampai medium
• Fan yang melengkung ke depan dengan blade yang melengkung kedepan

Keuntungan : Dapat menggerakan volume udara yang besar terhadap tekanan yang
relative rendah, Ukurannya relatif kecil, Tingkat kebisingannya rendah
(disebabkan rendahnya kecepatan) dan sangat cocok untuk digunakan untuk
pemanasan perumahan, ventilasi, dan penyejuk udara (HVAC).

Kerugian : Hanya cocok untuk layanan penggunaan yang bersih, bukan untuk
layanan kasar dan bertekanan tinggi, Keluaran fan sulit untuk diatur secara tepat,
Penggerak harus dipilih secara hati-hati untuk menghindarkan beban motor
berlebih sebab kurva daya meningkat sejalan dengan aliran udara, Efisiensi
energinya relative rendah (55-65%)

• Backward inclined fan

Keuntungan : Dapat beroperasi dengan perubahan tekanan statis (asalkan bebannya


tidak berlebih ke motor), Cocok untuk sistem yang tidak menentu pada aliran udara
tinggi, Fan dengan blade datar lebih kuat, dengan blades lengkung lebih efisien
(melebihi 85%), dengan blades air-foil yang tipis adalah yang paling efisien

Kerugian : Tidak cocok untuk aliran udara yang kotor (karena bentuk fan
mendukung terjadinya penumpukan debu),Fan dengan blades air-foil yang tipis
akan menjadi sasaran erosi dan kurang stabil karena mengandalkan pada
pengangkatan yangdihasilkan oleh tiap blade

2. Fan Axial
Fan aliran aksial dirancang untuk menangani laju alir yang sangat tinggi dan tekanan
rendah. Fan aksial menggerakan aliran udara sepanjang sumbu fan. Cara kerja fan
seperti impeler pesawat terbang: blades fan menghasilkan pengangkatan aero dinamis
yang menekan udara. Fan ini murah, bentuknya yang kompak dan ringan.
Jenis-Jenis Fan Axial

• Fan propeller

Keuntungan : Menghasilkan laju aliran udara yang tinggi pada tekanan rendah,
Tidak membutuhkan saluran kerja yang luas (sebab tekanan yang dihasilkannya
kecil), Murah sebab konstruksinya yang sederhana, Mencapai efisiensi maksimum,
hampir seperti aliran yang mengalir sendiri, dan sering digunakan pada ventilasi
atap, Dapat menghasilkan aliran dengan arah berlawanan, yang membantu dalam
penggunaan ventilasi
Kerugian :Efisiensi energinya relative rendah, Agak berisik

• Fan Pipa Axial

Keuntungan : Tekanan lebih tinggi dan efisiensi operasinya lebih baik dari pada
fan propeller, Cocok untuk tekanan menengah, penggunaan laju aliran udara yang
tinggi, misalnya pemasangan saluran HVAC, Dapat dengan cepat dipercepat
sampai ke nilai kecepatan tertentu (karena putaran massanya rendah) dan
menghasilkan aliran pada arah berlawanan, yang berguna dalam berbagai
penggunaan ventilasi, Menciptakan tekanan yang cukup untuk mengatasi
kehilangan disaluran dengan ruang yang relatif efisien, yang berguna untuk
pembuangan
Kerugian :Relatif mahal, Kebisingan aliran udara sedang, Efisiensi energinya
relative rendah (65%)

• Fan Dengan Baling-baling Aksial

Keuntungan : Cocok untuk penggunaan tekanan sedang sampai tinggi (sampai 500
mmWC), seperti induced draft untuk pembuangan boiler, Dapat dengan cepat
dipercepat sampai ke nilai kecepatan tertentu (disebabkan putaran massanya yang
rendah) dan menghasilkan aliran pada arah berlawanan, yang berguna dalam
berbagai penggunaan ventilasi, Kebanyakan energinya efisien (mencapai 85% jika
dilengkapi dengan fan airfoil dan jarak ruang yang kecil)
Kerugian : Relatif mahal dibanding fan impeller

Prinsip Kerja Fan

Fan biasanya terdiri dari baling-baling atau pisau tetap ke sebuah hub, biasanya disebut
impeller. Mekanisme penggerak seperti motor atau drive belt akan terhubung untuk
menciptakan gerak rotasi impeller. Mekanisme gerak bisa diatur sehingga alirannya bisa
sentrifugal maupun aksial. Fan memiliki prinsip keja yang sama seperti blower yaitu
mengalirkan gas serta mengubahnya dari tekanan rendah ke tekanan tinggi sebagai akibat
adanya gaya sentrifugal yang dialami oleh gas tersebut. Tetapi bedanya dengan blower ialah
fan mampu untuk hadling bahan dan cocok untuk operasi kondisi kasar.

Aplikasi atau Penggunaan Fan

Fan secara luas digunakan diindustri dan pengaplikasian komersial seperti ventilasi, material
handling, boiler,refrigerasi, dust collection, aplikasi pendingin dan lainnya. Pada industri, fan
juga digunakan untuk pasokan ventilasi atau udara pembakaran, untuk mensirkulasi udara atau
gas lainnya melewati alat dan untuk mengeluarkan udara atau gas lainnya dari alat.

Sumber: http://eprints.undip.ac.id/47388/3/BAB_II.pdf

3. Blower

Definisi Blower

Blower adalah mesin atau alat yang digunakan untuk menaikkan atau memperbesar tekanan
udara atau gas yang akan dialirkan dalam suatu ruangan tertentu juga sebagai pengisapan atau
pemvakuman udara atau gas tertentu.
Klasifikasi Blower

• Blower Sentrifugal
Blower sentrifugal terlihat lebih seperti pompa sentrifugal daripada fan. Impelernya
digerakan oleh gir dan berputar 15.000 rpm. Blower sentrifugal beroperasi melawan
tekanan 0,35 sampai 0,70 kg/cm2, namun dapat mencapai tekanan yang lebih tinggi.
Alat ini sering digunakan untuk penerapan sistim yang cenderung tidak terjadi
penyumbatan

Jenis Blower Sentrifugal:


o Forward Curved Blade
Forward Curved adalah bentuk blade yang arah lengkungan bagian ujung
terpasang diatas searah dengan putaran roda. Karena bentuknya, maka pada
jenis ini udara atau gas meninggalkan blade dengan kecepatan yang tinggi
sehingga mempunyai discharge velocity yang tinggi

o Backward Curved Blade


Type ini mempunyai susunan blade yang sama dengan forward curved blade,
hanya arah dan sudut blade akan mempunyai sudut yang optimum. Blower ini
didasarkan pada kecepatan sedang, akan tetapi memiliki range tekanan dan
volume yang lebar sehingga membuat jenis ini sangat efisien untuk ventilator
o Radial Blade
Didalam pemakaiannya dirancang untuk tekanan statis yang tinggi pada
kapasitas yang kecil. Namun demikian perkembangan saat ini jenis bentuk
radial blade dibuat pelayanan tekanan dan kecepatan putaran tinggi

• Blower Positive Displacement

Blower ini memiliki rotor, yang "menjebak" udara dan mendorongnya melalui rumah
blower. Blower ini menyediakan volume udara yang konstan bahkan jika tekanan
sistemnya bervariasi. Cocok digunakan untuk sistem yang cenderung terjadi
penyumbatan, karena dapat menghasilkan tekanan yang cukup untuk menghembus
bahan-bahan yang menyumbat sampai terbebas. Mereka berputar lebih pelan daripada
blower sentrifugal (3.600 rpm) dan seringkali digerakkan dengan belt untuk
memfasilitasi perubahan kecepatan

Jenis Blower Positive Displacement

o Vane Blower : Pada umumnya digunakan untuk kapasitas yang kecil dengan
fluida yang bersih. Ditinjau dari bentuk dan cara kerja elemen impeller vane
blower dibagi menjadi dua type yaitu : Slanding vane dan Fleksibel vane.

Prinsip Kerja Blower

Mengalirkan gas serta mengubahnya dari tekanan rendah ke tekanan tinggi sebagai akibat
adanya gaya sentrifugal yang dialami oleh fluida tersebut. Waktu menstart atau menstop
haruslah dicek terlebih dahulu untuk mengurangi beban penggeraknya. Tetapi hanya satu hal
saja yang perlu diperhatikan selama pengoperasian, yakni pengecekkan yang dilakukan
sesekali terhadap temperatur dan jumlah oil atau dapat dilihat dari batas kerja / jam kerjanya.
Aplikasi atau Penggunaan Blower

Pada industri kimia alat ini biasanya digunakan untuk mensirkulasikan gas – gas tertentu
didalam tahap proses – proses secara kimiawi dikenal dengan nama booster atau
circulator. Bila untuk keperluan khusus, blower kadang – kadang diberi nama lain misalnya
untuk keperluan gas dari dalam oven kokas disebut dengan nama exhouter. Blower digunakan
dalam berbagai macam aplikasi dan proses. Pengolahan air limbah, pembuatan semen,
makanan dan minuman, penambangan, bulk handling, dan pengangkutan pneumatik adalah
beberapa contoh kegiatan dalam penggunaan blower.

Sumber: Ardianto, Rizal. 2017. BAB II BLOWER.


https://id.scribd.com/document/341335821/194167503-BAB-II-Blower-pdf (diakses tanggal
24 November 2021)
4. Kompresor

Definisi Kompresor

Sebuah mesin atau alat mekanik yang berfungsi untuk meningkatkan tekanan atau
memampatkan fluida gas atau udara. Kompresor biasanya menggunakan motor listrik, mesin
diesel atau mesin bensin sebagai tenaga penggeraknya. Kompresor akan merubah energi
kinetik menjadi energi tekan dengan prinsip kerjanya memindahkan fluida yang kompresibel
dari tekanan rendah ke tekanan lebih tinggi untuk menghasilkan udara bertekanan

Klasifikasi Kompresor

• Kompresor Kerja pasif (Positive Discplacement Compressor)


Pada Kompressor jenis ini sejumlah udara atau gas di kompres dalam ruang kompresi
dan volumenya secara mekanik menurun, menyebabkan peningkatan tekanan
kemudian di alirkan keluar.

Jenis Positive Discplacement Compressor :


o Kompresor Reciprocating
Prinsip kerjanya seperti pompa sepeda dimana aliran keluar tetap hampir
konstan pada kisaran tekanan pengeluaran tertentu. Kompresor Reciprocating
paling banyak digunakan untuk mengompresi baik udara maupun refrigerant
o Kompresor Putar /Rotary
Kompresor Rotary mempunyai rator dalam suatu tempat dengan piston dan
memberikan pengeluaran kontinyu bebas denyutan. Kompresor beroperasi
pada kecepatan tinggi dan umumnya menghasilkan hasil keluaran yang lebih
tinggi dibandingkan kompresor Reciprocating

• Kompresor Kerja Dinamik (Non Positive Discplacement Compressor)


Kompresor ini emberikan energi kecepatan untuk aliran udara atau gas yang kontinyu,
menggunakan impeller yang berputar pada kecepatan yang sangat tinggi. Energi
kecepatan berubah menjadi energi tekan karena pengaruh Impeller dan volute
pengeluaran atau diffusers

Jenis Non Positive Discplacement Compressor :


o Radial flow (Centrifugal) Compressor
Kompresor yang menggunakan sistem sentrifugal dengan putaran tinggi (300-
400) biasanyan digerakkan oleh turbin uap atau turbin gas. Kompresor ini
biasanya digunakan untuk supercharger motor berdaya besar, terutama diesel

o Axial flow compressor


Pada kompresor aksial,umumnya fluida gas bergerak secara paralel dengan
Shaft Dinamik. Energy diberikan oleh Blade Stator dengan pengaruh
penambahan pada densitas gas dan tekanan statis.
o Ejector
Ejector merupakan peralatan yang sederhana yang menggunakan aliran fluida
jet bertekanan sangat tinggi untuk memampatkan (compress) gas. Peralatan
seperti ini banyak digunakan untuk aplikasi vacum (hampa).

Prinsip Kerja Kompresor

Prinsip kerja kompresor udara hampir sama dengan pompa ban sepeda atau mobil. Ketika torak
dari pompa ditarik keatas, tekanan yang ada di bawah silinder akan mengalami penurunan di
bawah tekanan atmosfir sehingga udara akan masuk melalui celah katup (klep) kompresor.
Katup (klep) kompresor di pasang di kepala torak dan dapat mengencang dan mengendur.
Setelah udara masuk ke tabung silinder kemudian pompa mulai di tekan dan torak beserta katup
(klep) akan turun ke bawah dan menekan udara,sehingga membuat volumenya menjadi kecil

Aplikasi atau penggunaan kompresor

1. Pada Bidang Otomotif


Pengkompressian udara untuk dimasukkan dalam reservoir yang akan digunakan untuk
pengisian ban kendaraan, Untuk pengecatan semprot (dyco) pada dinding mobil, kapal
laut, pesawat dll, Sebagai pengering dan pembersih dalm perbengkelan.

2. Pada Bidang Industri


Dalam industri minuman botol dimana udara dalam botol dihampakan dengan daya isap
kompressor, Industri pertambangan gas, gas akan diisap dengan kompressor untuk
ditampung dalam reservoir dan untuk dilanjutkan pada aplikasi lainnya, Dalam
pertambangan juga digunakan dalam pengeboran hidrolik dengan menggunakan gas
yang bertekanan dari kompressor yang menekan mata bor.

3. Aplikasi Lainnya
Digunakan dalam sistem pengkondisian udara untuk menaikkan temperature dan
tekanannya, Digunakan dalam mekanisme turbo charge untuk memperbesar udara
yangmasuk ke silinder, Digunakan dalam sistem pembangkitan listrik seperti pada PLTU
dan PLTG.
Sumber: Habibi, Muhammad Reza. 2017. Jenis Jenis Kompressor.
https://id.scribd.com/presentation/339473008/Jenis-Jenis-Kompresor (diakses tanggal
24 November 2021)
DAFTAR PUSTAKA

Walas, S.M., 1988, Chemical Process Equipment Selection and Design, 3rd
editions, Butterworth, United States of America.
Coulson & Richardson's Chemical Engineering, J.M. Coulson and J.F. Richardson
Solutions. 2012. Problems in Chemical Engineering, Volume 2 (5Th Edition)
and Volume 3 (3Rd Edition).
Couper, J. R., Penney, W. R., & Fair, J. R. (2010). Chemical Process Equipment-
Selection and Design (Revised 2nd Edition). Elsevier.

Anda mungkin juga menyukai