Modul KKPMT II (Morbidity Rules) T.A 2021-2022
Modul KKPMT II (Morbidity Rules) T.A 2021-2022
Modul KKPMT II (Morbidity Rules) T.A 2021-2022
OLEH:
ASRIYANTI, M.Kes
Modul ini berisi tentang konsep teori dan latihan dalam penentuan kode Diagnosis
Utama sesuai dengan kaidah-kaidah yang terdapat dalam buku ICD-10. Dengan
menggunakan modul ini diharapakn mahasiswa mendapatkan gambaran dan bisa
memahami penentuan kode diagnosis penyakit dengan tepat dan akurat sesuai
dengan ketentuan yang ada.
Modul ini tentunya masih banyak memiliki kekurangan. Oleh sebab itu saran dan
masukan yang positif sangat diharapkan demi perbaikan modul ini selanjutnya,
Penyusun
Asriyanti, M.Kes
INDEKS
MODUL 1
KODE MORBIDITAS
MODUL 2
MORBIDITY RULES
MODUL 3
ATURAN PENGKODEAN MORBIDITAS LAINNYA
MODUL 1
KODE MORBIDITAS
A. PENGERTIAN
Morbiditas (Morbidity) adalah cakupan kondisi penyakit, cedera dan alasan
kontak dengan pelayanan kesehatan, termasuk screening dan upaya
pencegahan.
Dimulai sejak Revisi ke-6 tahun 1948, merupakan pengembangan dari koding
mortalitas.
Koding Morbiditas dibuat untuk mendukung pemanfaatan data morbiditas di
bidang:
1. Pembuatan kebijakan/program kesehatan:
2. Manajemen pelayanan kesehatan
3. Monitoring dan evaluasi
4. Studi epidemiologi
5. Identifikasi faktor risiko dalam populasi
6. Penelitian/riset klinik
LATIHAN
1. Sebutkan prinsip yang digunakan dalam pengkodean kondisi/diagnosis
utama!
2. Jelaskan defenisi kondisi utama (main condition)
3. Jelaskan defenisi kondisi lainnya (other condition)
4. Jelaskan dan beri contoh dari kondisi komplikasi dan komorbiditas
MODUL 2
MORBIDITY RULES
A. DEFENISI
Seperangkat Rules (peraturan-peraturan) yang dapat dimanfaatkan untuk
memastikan bahwa kondisi utama yang diseleksi dan dikode betul
memaparkan kondisi utama yang bertanggungjawab atas diperlukannya
episode asuhan yang telah berjalan.
RULE MB1
Jika kondisi minor (keluhan ringan/sederhana), kondisi yang sudah lama atau
kondisi yang mendadak muncul dan tercatat sebagai kondisi utama, tetapi ada
kondisi lainnya yang lebih signifikan/bermakna dan relevan dengan
therapy/tindakan yang diberikan, maka lakukan reseleksi dengan memilih
kondisi lainnya yang lebih signifikan dan yang relevan dengan
tindakan/therapynya.
Contoh 1:
Diagnosis Utama (MD) : Gastritis--- kondisi minor Kode MD: C18.9
Diagnosis Lainnya (OD) : Carcinoma Colon—kondisi signifikan Kode OD: K29.7
Procedur : Colectomy
Length Of Stay (LOS/Lama Perawatan) : 5 weeks
Maka reseleksi “Carcinoma Colon” sebagai kondisi utama dengan kode C18.9
dan Gastritis sebagai kondisi lainnya dengan kode K29.7
Diagnosa Utama: Gastritis Kode MD: C18.9
Diagnosa Lainnya: Carcinoma Colon Kode OD: K29.7
Contoh 2:
Procedur : Appendectomy
LOS : 7 days
Specialty : Digestienterologi
Jawaban:
maka pilihlah kode kombinasi atau multiple yang relevan dengan tindakan.
b. Apabila tidak bisa menggunakan kode kombinasi atau multiple, tetapi ada
kondisi ini.
c. Jika tidak ada pilihan dari langkah a dan b, maka pilih yang pertama
disebut.
Contoh 1:
Diagnosis Utama (MD): Mitral Stenosis, Rheumatoid Arthritis, Bronchitis Acute
Diagnosis Lainnya (OD) :-
Procedur :-
Specialty : General Medicine
Jawaban:
1. Reseleksi Diagnosis Utama: Mitral Stenosis
2. Kode MD: I05.0
3. Kode OD: Rheumatoid Arthritis dengan kode M06.9
Bronchitis Acute dengan kode J20.9
4. Kode Tindakan: -
Contoh 2:
Diagnosis Utama (MD) : Duodenum Ulcer
Gouty of toe
Neuritis
Diagnosis Lainnya (OD) : Perforation of intestine
Procedur :-
Specialty : Digestienterologi
Latihan 1:
Diagnosis Utama (MD) : Cataract + Staphylococcal Meningitis + Ischaemic Heart Disease
Diagnosis Lainnya (OD) : -
Procedur :-
Specialty : Neurology
Jawaban:
1. Reseleksi Diagnosis Utama:
2. Kode MD:
3. Kode OD:
4. Kode Tindakan
Latihan 2:
Diagnosis Utama (MD) : Bilateral Bunions
Secondary lesion, lymph node
Cancer of breast
Procedur/Tindakan : Mastectomy
LOS : 2 weeks
Specialty : Oncology
Jawaban:
1. Reseleksi Diagnosis Utama:
2. Kode MD:
3. Kode OD:
4. Kode Tindakan
RULE MB3
Jika yang tercatat pada kondisi utama adalah gejala, tanda-tanda (pada bab
XVIII), dan ada kondisi lain yang jelas terdiagnosis dan relevan dengan
tindakan/terapi, maka reseleksi kondisi lain yang terdiagnosis itu sebagai
diagnosis utama.
Contoh 1:
Diagnosis Utama (MD) : Abdominal Pain--- tanda dan gejala (kode R)
Diagnosis Lainnya (OD : Acute Appendicitis ---- sdh terdiagnosis bukan kode R
Procedur/Tindakan : Appendectomy
Maka reseleksi Acute Appendicitis sebagai kondisi utama dengan kode K35.9,
kode diagnose lainnya adalah Abdominal Pain dengan kode R10.4
(mandatoris).
Contoh 2:
Diagnosis Utama (MD) : Coma --- kode R
Diagnosis Lainnya (OD : Ischaemic Heart Disease –--- terdiagnosis
Otosclerosis ---- terdiagnosis
DM, insulin-dependent ----- terdiagnosis
Treatment : Pengaturan dosis tepat insulin
Specialty : Endocrinology
Latihan 1:
Diagnosis Utama (MD) : Hepatosplenomegaly
Diagnosis Lainnya (OD : Hepatitis B Chronic
Abdominal Pain
Treatment : Pemberian obat
Specialty : Digestienterologi
Jawaban:
1. Reseleksi Diagnosis Utama:
2. Kode MD:
3. Kode OD:
4. Kode Tindakan
Latihan 2:
Diagnosis Utama (MD) : Nyeri Sendi Lutut
Diagnosis Lainnya (OD : Gout Arthritis
Treatment : Pemberian obat analgesik
Specialty : General Medicine
Jawaban:
1. Reseleksi Diagnosis Utama:
2. Kode MD:
3. Kode OD:
4. Kode Tindakan
RULE MB4
Specificity (Kekhususan)
Jika yang tercatat pada kondisi utama menggambarkan suatu kondisi istilah
yang lebih umum, sedangkan pada kondisi lainnya tercatat kondisi yang lebih
spesifik (lebih tepat/sifat dasar kondisi), maka reseleksi kondisi yang lebih
spesifik tadi sebagai kondisi utama.
Contoh 1:
Diagnosis Utama (MD) : Congenital Heart Disease---- kondisi umum
Diagnosis Lainnya (OD) : Ventricular Septal Defect ---- kondisi
khusus (spesifik)
Contoh 2:
Diagnosis Utama (MD) : Enteritis---- kondisi umum
Diagnosis Lainnya (OD) : Chron’s Disease of Ileum ---- kondisi
khusus (spesifik)
Latihan 1:
Diagnosis Utama (MD) : Cerebrovascular Accident
Diagnosis Lainnya (OD) : Diabetes Mellitus
Hypertension
Cerebral Haemorrhage
Jawaban:
1. Reseleksi Diagnosis Utama:
2. Kode MD:
3. Kode OD:
4. Kode Tindakan
Latihan 2:
Diagnosis Utama (MD) : Avitaminosis
Diagnosis Lainnya (OD) : Parasthesia
Deficiency Riboflavin
Jawaban:
1. Reseleksi Diagnosis Utama:
2. Kode MD:
3. Kode OD:
4. Kode Tindakan:
RULE MB5
Diagnosis-diagnosis Utama Alternatif
Jika tercatat suatu gejala atau tanda sebagai kondisi utama dengan indikasi
bahwa keberadaannya disebabkan karena salah satu keluhan lainnya, maka
pilih simtom sebagai kondisi utama. Apabila ada dua kondisi atau lebih dicatat
sebagai pilihan diagnosis sebagai kondisi utama, maka reseleksi yang pertama
dicatat/disebut.
Contoh 1:
Diagnosis Utama (MD): Sakit kepala akibat stress atau sinusitis akut
Diagnosis Lainnya (OD) :-
Maka reseleksi sakit kepala (headache) sebagai kondisi utama dengan kode R51
Contoh 2:
Diagnosis Utama (MD) : Acute cholecystitis atau acute pancreatitis
Diagnosis Lainnya (OD) :-
Maka reseleksi Acute cholecystitis sebagai kondisi utama dengan kode K81.0
dan kondisi lainnya acute pancreatitis dengan kode K85
Penjelasan: ada dua kondisi tercatat sebagai pilihan diagnosis utama, maka
reseleksi yang pertama dicatat/disebut.
LATIHAN RULE MB5
Latihan 1:
Diagnosis Utama (MD) : Hepatomegaly disertai splenomegaly atau ascites
Diagnosis Lainnya (OD) :-
Jawaban:
1. Reseleksi Diagnosis Utama:
2. Kode MD:
3. Kode OD:
4. Kode Tindakan:
Contoh 2:
Main Condition (MC): Gastroenteritis akibat infeksi atau keracunan makanan
Jawaban:
1. Reseleksi Diagnosis Utama:
2. Kode MD:
3. Kode OD:
4. Kode Tindakan:
RINGKASAN RULE MB1-MB5
MB2 Tercantum lebih dari satu Ada atau tidak ada kondisi 1. Analisis kondisi-kondisi
kondisi lainnya tersebut apakah bisa
dikode kombinasi atau
multiple, jika bisa maka
pilih kode kombinasi atau
multiple yang relevan
dengan tindakan.
MB3 Tercantum gejala-gejala, tanda- Ada kondisi yang berupa Pilihlah kondisi yang
tanda atau hasil pemeriksaan DIAGNOSIS sudah terdiagnosis dan
laboratorium yang abnormal relevan dengan tindakan.
(Kode R)
MB4 Tercantum kondisi yang UMUM Tercantum kondisi yang Pilihlah kondisi yang
KHUSUS (SPESIFIK) SPESIFIK dan relevan
dengan tindakan.
Jawaban:
1. Reseleksi Diagnosis Utama:
2. Kode MD:
3. Kode OD:
4. Kode Tindakan:
Jawaban:
1. Reseleksi Diagnosis Utama:
2. Kode MD:
3. Kode OD:
4. Kode Tindakan:
Jawaban:
1. Reseleksi Diagnosis Utama:
2. Kode MD:
3. Kode OD:
4. Kode Tindakan:
4. Diagnosis Utama (MD) : Gagal ginjal akut
IDDM
Cataract
Diagnosis Lainnya (OD) :-
Specialty : Endokrinology
LOS : 3 minggu
Jawaban:
1. Reseleksi Diagnosis Utama:
2. Kode MD:
3. Kode OD:
4. Kode Tindakan:
Jawaban:
1. Reseleksi Diagnosis Utama:
2. Kode MD:
3. Kode OD:
4. Kode Tindakan:
MODUL 3
ATURAN PENGKODEAN MORBIDITAS LAINNYA
A. PENGANTAR
Pemilihan suatu kondisi utama biasanya dilakukan sejak awal oleh klinisi
(tenaga medis) yang merawat pasien atau saat pengkodean dengan
menerapkan aturan (rules) seleksi ulang.
Bila kondisi utama telah diseleksi secara tepat, kemudian kode menurut
prosedur yang normal.
Bila dapat dilaksanakan, keluhan tambahan harus dicatat, meski bila analisis
penyebab tunggal diadakan. Hal ini memberikan gambaran lengkap kasus
pada coder sehingga membuatnya semakin mudah dalam memberikan kode
ICD yang lebih spesifik untuk kondisi utama.
Contoh 2:
MC : Investigasi Suspek Neoplasma Ganas Serviks
Contoh 2:
MC : Intestinal obstruction
OC : Hernia inguinalis kiri
Diberi kode Unilateral or unspecified inguinal hernia, with obstruction,
without gangren (K40.3)
G. KODE PENYEBAB LUAR PENYAKIT (EXTERNAL CAUSES OF
MORBIDITY)
Untuk cedera dan kondisi lain karena penyebab eksternal, kedua sifat dasar
kondisi dan keadaan penyebab eksternal harus diberi kode. Biasanya sifat
dasar diklasifikasi pada BAB XIX (S00-T98). Kode penyebab external pd BAB
XX (V01-Y98) digunakan sebagai kode tambahan.
Contoh1:
MC : Fraktur colum femoris karena jatuh tersandung pada trotoar yang tidak rata.
Diberi kode Fracture of neck of femur (S72.0) sebagai kode utama. Kode
penyebab eksternal pada fall on the same level from slipping, tripping or
stumbing on street or hagway (W01.4) sebagai kode sekunder atau kode
tambahan optional
Contoh 2:
OC : -
Diberi kode Sequelae poliomyelitis (B91) sebagai kode utama karena tidak ada
informasi lain.
Contoh 1:
Contoh 2:
Contoh 1:
OC : -
Contoh 2: