The Adpu4410 030723269
The Adpu4410 030723269
The Adpu4410 030723269
Petunjuk
1. Anda wajib mengisi secara lengkap dan benar identitas pada cover BJU pada halaman ini.
2. Anda wajib mengisi dan menandatangani surat pernyataan kejujuran akademik.
3. Jawaban bisa dikerjakan dengan diketik atau tulis tangan.
4. Jawaban diunggah disertai dengan cover BJU dan surat pernyataan kejujuran akademik.
Surat Pernyataan
Mahasiswa Kejujuran
Akademik
1. Saya tidak menerima naskah UAS THE dari siapapun selain mengunduh dari aplikasi THE
pada laman https://the.ut.ac.id.
2. Saya tidak memberikan naskah UAS THE kepada siapapun.
3. Saya tidak menerima dan atau memberikan bantuan dalam bentuk apapun dalam pengerjaan
soal ujian UAS THE.
4. Saya tidak melakukan plagiasi atas pekerjaan orang lain (menyalin dan mengakuinya sebagai
pekerjaan saya).
5. Saya memahami bahwa segala tindakan kecurangan akan mendapatkan hukuman sesuai
dengan aturan akademik yang berlaku di Universitas Terbuka.
6. Saya bersedia menjunjung tinggi ketertiban, kedisiplinan, dan integritas akademik dengan tidak
melakukan kecurangan, joki, menyebarluaskan soal dan jawaban UAS THE melalui media
apapun, serta tindakan tidak terpuji lainnya yang bertentangan dengan peraturan akademik
Universitas Terbuka.
Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya. Apabila di kemudian hari terdapat
pelanggaran atas pernyataan di atas, saya bersedia bertanggung jawab dan menanggung sanksi akademik
yang ditetapkan oleh Universitas Terbuka.
Batam, 06 Juli 2021
Leokardo Siahaan
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA
3. A. Implementasi kebijakan publik memiliki beberapa model yang menjadi acuan dalam
merancang dan melaksanakan kebijakan tersebut. Implementasi kebijakan akan
mempengaruhi terhadap unsur-unsur yang terlibat didalamnya, baik aparatur maupun
masyarakat. Adapun model yang tepat untuk menganalisis efektivitas implementasi
kebijakan kepariwisataan adalah Model pendekatan implementasi kebijakan yang
dirumuskan Van Meter dan Van Horn disebut dengan A Model of the Policy
Implementation (1975). Proses implementasi ini merupakan sebuah abstraksi atau
performansi suatu pengejewantahan kebijakan yang pada dasarnya secara sengaja
dilakukan untuk meraih kinerja implementasi kebijakan tinggi yang berlangsung dalam
hubungan berbagai variabel.
B. Kebijakan pariwisata merupakan sebuah produk dari proses yang sangat kompleks dan
terkait dengan berbagai aspek. Kompleksitas pariwisata disebabkan oleh berbagai perubahan
besar pada level lokal, nasional dan internasional. Dalam konteks perubahan besar tersebut
lingkungan kebijakan pada pariwisata menjadi media yang strategis bagi pemerintah untuk
memasarkan potensi wisatanya. Pada kondisi inilah kebijakan pariwisata menjadi sangat
strategis dan penting dalam pengembangan pariwisata. Pariwisata adalah industri yang
multidimensi dan lintas sektoral. Keterlibatan semua pihak dibutuhkan karena pariwisata
bukan sektor yang berdiri sendiri. Pertimbangan keterkaitan antar sektor dan penanganan
pariwisata semakin rumit dalam pengembangan suatu destinasi yang terpadu.
Salah satu stakeholders yang memiliki peranan penting adalah pemahaman baik dari
pemerintah dalam merencanakan dan mengimplementasikan semua perencanaan pariwisata
secara konsisten dan berkelanjutan. Pemerintah tentu akan menaruh perhatian dan
memastikan bahwa pembangunan pariwisata tersebut akan mampu memberikan keuntungan
sekaligus menekan biaya sosial, ekonomi, dan dampak lingkungan
4. A. Analisis singkat mengenai evaluasi dalam pelaksanaan kebijakan PPKM di Kota Batam :
Pemerintah Kota Batam, Kepulauan Riau, akhirnya menerapkan Pemberlakuan Pembatasan
Kegiatan Masyarakat (PPKM) mikro. Aturan PPKM mikro yang baru di Batam dilakukan
dengan mempertimbangkan kriteria zonasi pengendalian wilayah hingga tingkat RT.
Dalam aturan baru tersebut ada beberapa poin yang menjadi perhatian. Pertama, tempat
hiburan malam (THM), pusat perbelanjaan, kafe, serta restoran harus menutup usahanya
pada pukul 20.00 WIB. Selain itu, peniadaan kegiatan ibadah di seluruh wilayah Kota Batam
yang termasuk zona merah atau risiko tinggi penularan virus corona. Pelaksanaan kegiatan
pada sektor esensial seperti kesehatan, bahan pangan, makanan, minuman, energi,
komunikasi, teknologi informasi, keuangan, perbankan, sistem pembayaran, pasar modal dan
logistik, dapat beroperasi 100 persen. Namun dengan pengaturan jam operasional, kapasitas,
dan penerapan protokol kesehatan secara lebih ketat.