Tugas 2 ISIP4310 Sistem Ekonomi Indonesia

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 4

Badan Usaha Milik Negara ( BUMN ) dalam Sistem Ekonomi Indonesia

Sebagai salah satu roda penggerak perekonomian di Indonesia, BUMN mempunyai peran
yang sangat penting dimana dimasa yang akan datang peran BUMN akan semakin meningkat.
Peningkatan peran ini akan terlihat dari perubahan status BUMN. Peningkatan status ini sebagai
unit (business entity) yang dapat berfungsi secara komersial.

Selain fungsi komersial, BUMN juga melaksanakan fungsi nonkomersial. Dalam


melaksanakan fungsi ini, BUMN bertindak sebagai wahana pembangunan (agent of
development) dengan melaksanakan program-program dari pemerintah. Program-program
pembanguan tersebut meliputi tugas-tugas perintisan dan mendorong perkembangan usaha
swasta dan koperasi.

Perubahan kepemilikan BUMN yang semula milik negara menjadi milik swasta atau
masyarakat dikenal dengan istilah swastanisasi atau provatisasi. Swastanisasi merupakan upaya
memperingan beban anggaran akibat subsidi yang terus dilakukan untuk BUMN/BUMD.

Badan Usaha Milik Negara adalah badan usaha yang seluruh modalnya dimiliki oleh negara, atau
badan usaha yang seluruh sahamnya tidak dimiliki oleh negara. Tujuan pendirian BUMN
bervariasi, antara lain :

1. Untuk merintis pembangunan prasarana tertentu


2. Untuk kepentingan keamanan dan kerahasiaan negara
3. Untuk kepentingan kesejahteraan rakyat
4. Bersifat komersial, dll

Meski terdapat berbagai macam tujuan pendirian BUMN, secara garis besar tujuan pendirian
BUMN ada yang bersifat komersial dan nonkomersial dimana kedua fungsi tersebut harus
diserasikan.
Disamping mengemban misi sebagai roda penggerak perekonomian di Indonesia, BUMN
juga harus memberikan kontribusi pendapatan kepada negara. Namun dalam kenyataannya,
banyak BUMN yang belum dapat bekerja secara efisien sehingga memerlukan pembenahan
melalui perubahan status dan kepemilikan.

a. Penyebab BUMN Belum Bekerja Secara Efisien

Dibandingkan dengan kinerja perusahaan swasta umumnya, kinerja BUMN memang


dikenal tak efisien. Itulah makanya sejak dibentuknya Kantor Kementerian BUMN pada 1998,
berbagai upaya pemberdayaan BUMN telah ditempuh. Sejak berdirinya pascareformasi itu,
BUMN adalah institusi yang paling kencang menabuhkan genderang reformasi. Tujuannya
adalah untuk menjadikan BUMN lebih efisien, berdaya saing, tidak membebani keuangan negara
dan bahkan diharapkan dapat memberikan keuntungan, baik berupa manfaat sosial kepada
masyarakat maupun manfaat finansial kepada negara, serta mampu memberikan pelayanan yang
andal dan kompetitif kepada konsumen. Banyaknya BUMN yang belum bekerja secara efisien
disebabkan karena tidak efisien dalam proses produksi, sehingga perlu di tegakanya good
governance, terlebih lagi mentaati proses dalam aturan-aturan itu sehingga BUMN dapat bekerja
secara efisien. Penyebab lainnya ialah dibandingkan dengan badan usaha milik swasta, BUMN
kurang efisien dalam menjalankan kegiatan usahanya karena ada campur tangan politik. Namun
tidak seperti perusahaan yang digerakkan keuntungan, BUMN lebih berfokus pada tujuan publik

Dalam menghadapi tantangan millennium ketiga, di mana persaingan usaha menjadi


semakin bebas, terbuka dan makin ketat, kita berharap agar BUMN berkembang menjadi badan
usaha yang andal, berdaya saing, dan bertaraf internasional. Karena itu, ide penggabungan atau
pembentukan perusahaan holding BUMN ke dalam kelompok berbagai usaha sejenis adalah
sebuah langkah strategis. Dari pembentukan perusahaan holding BUMN itulah kita harapkan
kinerja usaha setiap jenis industri BUMN dapat meningkat berlipat ganda. Namun, itu saja tidak
cukup. Reformasi BUMN perlu didukung oleh kita semua, para wakil rakyat di parlemen,
terlebih-lebih oleh para pejabat yang terkait langsung dengan pengelolaan BUMN. BUMN tidak
boleh lagi menjadi sapi perah dan harus bersih dari unsur-unsur korupsi, kolusi, dan nepotisme
(KKN). Secara sadar kita harus mempersiapkan agar BUMN dapat menjadi salah satu pilar
ekonomi nasional yang sehat.

Selain itu agar kinerja perusahaan BUMN menjadi lebih optimal maka diperlukan
gerakan efisiensi nasional. Gerakan efisiensi nasional bisa meningkatkan sistem manajemen
perusahaan BUMN. Gerakan efisiensi nasional dapat dilakukan dengan menyediakan tenaga
tenaga ahli dalam membuat laporan keuangan.
DAFTAR PUSTAKA

http://pensilahmad.blogspot.com/2015/10/badan-usaha-milik-negara-bumn-dalam.html

http://www.neraca.co.id/article/1306/bumn-lambat-tumbuh-karena-tak-efisienbukan-semata-
salah-regulasi

https://id.wikipedia.org/wiki/Badan_usaha_milik_negara

https://investor.id/archive/menjadikan-bumn-kokoh-andal-dan-berdaya-saing

Anda mungkin juga menyukai