ASKEb REMAJA
ASKEb REMAJA
ASKEb REMAJA
WANGI-WANGI WAKATOBI
OLEH :
Eva puspa Rini
NIM: 2182B1095
PEMBIMBING LAHAN
Vidia Atika Manggiasih, SST, S.Psi, M.Kes
DOSEN PEMBIMBING
Bd. Putri Eka Sejati, SST, M.Kes
KEDIRI
2022
LEMBAR PENGESAHAN
Asuhan kebidanan remaja pada Nn. “R” umur 16 tahun dengan Disminorea Primer di PMB
Sandora, STr.Keb.
Telah disetujui dan disahkan pada :
Hari : Sabtu
Tanggal : 06 Maret 2022
Mengetahui,
Mahasiswa
Mengetahui,
Bd. Putri Eka Sejati, SST, M.Kes Vidia Atika Manggiasih, SST, S.Psi, M.Kes
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN PENGESAHAN................................................................................ii
KATA PENGANTAR...........................................................................................iii
1.2 Tujuan..............................................................................................1
1.3 Manfaat
2.2.6. Komplikasi…………………………………………………
2.3.1.Pengkajian Data............................................................................9
2.6.1Pengkajian Data.....................................................................20
2.6.2Data Subyektif........................................................................21
2.6.7 Intervensi...............................................................................25
2.6.8 Implementasi.........................................................................26
2.6.9 Evaluasi.................................................................................26
3.2 Assesment......................................................................................29
3.3 Implementasi..................................................................................29
BAB 4 PEMBAHASAN...................................................................................31
BAB 5 PENUTUP
5.1 Kesimpulan....................................................................................32
5.2 Saran...............................................................................................32
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
Masa remaja merupakan masa transisi yang unik dan ditandai oleh berbagai
memperhatikan kebutuhan fisik, sosial, dan emosional kaum muda. Remaja memiliki
masalah yang berbeda dari orang dewasa, sehingga program secara khusus untuk
memenuhi kebutuhan mereka, dan bukan diadaptasi dari program yang sudah ada
yang ditujukan kepada orang dewasa. Kaum muda perlu mengumpulkan pengetahuan
kepada kaum muda harus dirancang keterampilan yang diperlukan agar mereka dapat
terhindar dari kehamilan yang tidak diinginkan, terlindung dari IMS, dan dapat
semua wanita pernah mengalami keputihan. Keputihan salah satu tanda dan gejala
yang baik dan benar kepada remaja putrid terkait gangguan kesehatan reproduksi
seperti keputihan.
1.2. Tujuan
Tujuan umum dari asuhan kebidanan ini adalah untuk memahami dan
Mahasiswa mampu
4. Menentukan tindakan
1.3. Manfaat
1.3.1. Mahasiswa
1.3.2. Institusi
TINJAUAN TEORI
Masa remaja disebut pula sebagai masa penghubung atau masa peralihan antara masa
kanak-kanak dengan masa dewasa. Pada periode ini terjadi perubahan-perubahan besar
Remaja, yang dalam bahasa aslinya disebut adolescence, berasal dari bahasa Latin
adolescare yang artinya “tumbuh atau tumbuh untuk mencapai kematangan”. Bangsa
primitif dan orang-orang purbakala memandang masa puber dan masa remaja tidak
berbeda dengan periode lain dalam rentang kehidupan. Anak dianggap sudah dewasa
Menurut Rice (dalam Gunarsa, 2004), masa remaja adalah masa peralihan, ketika
individu tumbuh dari masa anak-anak menjadi individu yang memiliki kematangan. Pada
masa tersebut, ada dua hal penting menyebabkan remaja melakukan pengendalian diri.
Dua hal tersebut adalah, pertama, hal yang bersifat eksternal, yaitu adanya perubahan
lingkungan, dan kedua adalah hal yang bersifat internal, yaitu karakteristik di dalam diri
remaja yang membuat remaja relatif 10 11 lebih bergejolak dibandingkan dengan masa
perkembangan lainnya (storm and stress period). Masa remaja adalah masa transisi yang
ditandai oleh adanya perubahan fisik, emosi dan psikis. Masa remaja, yakni antara usia
10-19 tahun, adalah suatu periode masa pematangan organ reproduksi manusia, dan
sering disebut masa pubertas. Masa remaja adalah periode peralihan dari masa anak ke
masa dewasa (Widyastuti, Rahmawati, Purnamaningrum; 2009).
Pubertas (puberty) ialah suatu periode di mana kematangan kerangka dan seksual
terjadi secara pesat terutama pada awal masa remaja. Akan tetapi, pubertas bukanlah
suatu peristiwa tunggal yang tiba-tiba terjadi. Pubertas adalah bagian dari suatu proses
Pubertas adalah periode dalam rentang perkembangan ketika anak-anak berubah dari
mahluk aseksual menjadi mahluk seksual. Kata pubertas berasal dari kata latin yang
berarti “usia kedewasaan”. Kata ini lebih menunjukkan pada perubahan fisik daripada
perubahan perilaku yang terjadi pada saat individu secara seksual menjadi matang dan
kita dapat mengetahui kapan seorang anak muda mengawali masa pubertasnya, tetapi
menentukan secara tepat permulaan dan akhirnya adalah sulit. Kecuali untuk menarche,
yang terjadi agak terlambat pada masa pubertas, tidak ada tanda tunggal yang
Pada 1974, WHO (World Health Organization) memberikan definisi tentang remaja
yang lebih bersifat konseptual. Dalam definisi tersebut dikemukakan tiga kriteria, yaitu
biologis, psikologis, dan sosial ekonomi, sehingga secara lengkap definisi tersebut
keadaan yang relatif lebih mandiri (Muangman dalam Sarwono, 2010). Dalam
remaja baik perubahan fisik maupun perubahan psikis (pada perempuan setelah
untuk diperhatikan.
Berdasarkan tahapan perkembangan individu dari masa bayi hingga masa tua akhir
menurut Erickson, masa remaja dibagi menjadi tiga tahapan yakni masa 13 remaja awal,
masa remaja pertengahan, dan masa remaja akhir. Adapun kriteria usia masa remaja awal
pada perempuan yaitu 13-15 tahun dan pada laki-laki yaitu 15-17 tahun. Kriteria usia
masa remaja pertengahan pada perempuan yaitu 15-18 tahun dan pada laki-laki yaitu 17-
19 tahun. Sedangkan kriteria masa remaja akhir pada perempuan yaitu 18-21 tahun dan
Menurut Papalia & Olds (dalam Jahja, 2012), masa remaja adalah masa transisi
perkembangan antara masa kanak-kanak dan dewasa yang pada umumnya dimulai pada
usia 12 atau 13 tahun dan berakhir pada usia akhir belasan tahun atau awal dua puluhan
tahun. Jahja (2012) menambahkan, karena laki-laki lebih lambat matang daripada anak
perempuan, maka laki-laki mengalami periode awal masa remaja yang lebih singkat,
meskipun pada usia 18 tahun ia telah dianggap dewasa, seperti halnya anak perempuan.
perempuan. Namun adanya status yang lebih matang, sangat berbeda dengan perilaku
Batasan usia remaja menurut WHO adalah 12 sampai 24 tahun. Menurut Depkes RI
adalah antara 10 samapi 19 tahun dan belum kawin. Menurut BKKBN adalah 10 sampai
19 tahun (Widyastuti dkk., 2009). Berdasarkan uraian di atas dapat diketahui bahwa usia
remaja pada perempuan relatif lebih muda dibandingkan dengan usia remaja pada laki-
laki. Hal ini menjadikan perempuan memiliki masa remaja yang lebih panjang
Hurlock (1980) menjelaskan bahwa semua tugas perkembangan pada masa remaja
dipusatkan pada pusaka penanggulangan sikap dan pola perilaku yang kekanak-kanakan
dan mengadakan persiapan untuk menghadapi masa dewasa. Tugas-tugas tersebut antara
lain:
a. Mencapai hubungan baru dan yang lebih matang dengan teman sebaya baik pria
maupun wanita.
e. Mencapai kemandirian emosional dari orang tua dan orang-orang dewasa lainnya.
h. Memperoleh perangkat nilai dan sistem etis sebagai pegangan untuk berperilaku
mengembangkan ideologi.
,2006)
dewasa. 17 Setelah berhasil melampaui ujian-ujian yang merupakan bagian penting dari
semua upacara pubertas, anak laki-laki dan anak perempuan memperoleh hak dan
keistimewaan sebagai orang dewasa dan diharap memikul tanggung jawab yang
mengiringi status orang dewasa. Dalam masa remaja, penampilan anak berubah, sebagai
hasil peristiwa pubertas yang hormonal, mereka mengambil bentuk tubuh orang dewasa.
Pikiran mereka juga berubah; mereka lebih dapat berpikir secara abstrak dan hipotesis.
Perasaan mereka berubah terhadap hampir segala hal. Semua bidang cakupan
identitas –termasuk identitas seksual- yang akan terus mereka bawa sampai masa
dewasa.
Tubuh remaja mulai beralih dari tubuh kanak-kanak menjadi tubuh orang dewasa
yang cirinya ialah kematangan. Perubahan fisik otak strukturnya semakin sempurna
untuk meningkatkan kemampuan kognitif. Pada masa remaja itu, terjadilah suatu
yang terjadi pada pertumbuhan tersebut diikuti munculnya tanda-tanda sebagai berikut:
Semua organ reproduksi wanita tumbuh selama masa puber. Namun tingkat
kecepatan antara organ satu dan lainnya berbeda. Berat uterus pada anak usia 11
atau 12 tahun kira-kira 5,3 gram, pada usia 16 tahun rata-rata beratnya 43 gram.
Sebagai tanda kematangan organ reproduksi pada perempuan adalah datangnya
haid. Ini adalah permulaan dari serangkaian pengeluaran darah, lendir dan
jaringan sel yang hancur dari uterus secara berkala, yang akan terjadi kira-kira
setiap 28 hari. Hal ini berlangsung terus sampai menjelang masa menopause.
Menopause bisa terjadi pada usia sekitar lima puluhan (Widyastuti dkk, 2009).
a. Rambut
Rambut kemaluan pada wanita juga tumbuh seperti halnya remaja laki-
laki. Tumbuhnya rambut kemaluan ini terjadi setelah pinggul dan payudara
mulai berkembang. Bulu ketiak dan bulu pada kulit wajah tampak setelah
haid. Semua rambut kecuali rambut wajah mula-mula lurus dan terang
warnanya, kemudian menjadi lebih subur, lebih kasar, lebih gelap dan
agak keriting.
b. Pinggul
bawah kulit.
c. Payudara
susu menonjol. Hal ini terjadi secara harmonis sesuai pula dengan
d. Kulit
Kulit, seperti halnya laki-laki juga menjadi lebih kasar, lebih tebal,
e. Otot
f. Suara
Suara berubah semakin merdu. Suara serak jarang terjadi pada wanita.
1. Perubahan emosi. Perubahan tersebut berupa kondisi Sensitif atau peka misalnya
mudah menangis, cemas, frustasi, dan sebaliknya bisa tertawa tanpa alasan yang
jelas. Utamanya sering terjadi pada remaja putri, lebih-lebih sebelum menstruasi.
2. Mudah bereaksi bahkan agresif terhadap gangguan atau rangsangan luar yang
3. Ada kecenderungan tidak patuh pada orang tua, dan lebih senang pergi bersama
Perkembangan Emosi Masa Remaja Karena berada pada masa peralihan antara masa
anak-anak dan masa dewasa, status remaja remaja agak kabur, baik bagi dirinya maupun
Masa remaja biasanya memiliki energi yang besar, emosi berkobar-kobar, sedangkan
pengendalian diri belum sempurna. Remaja juga sering mengalami perasaan tidak aman,
tidak tenang, dan khawatir kesepian. Perkembangan emosi seseorang pada umumnya
tampak jelas pada perubahan tingkah lakunya. Perkembangan emosi remaja juga
demikian halnya. Kualitas atau fluktuasi gejala yang tampak dalam tingkah laku itu
sangat tergantung pada tingkat fluktuasi emosi yang ada pada individu tersebut. Dalam
kehidupan sehari-hari sering kita lihat beberapa tingkah laku emosional, misalnya agresif,
rasa takut yang berlebihan, sikap apatis, dan tingkah laku menyakiti diri, seperti melukai
diri sendiri dan memukul-mukul kepala sendiri. Sejumlah faktor menurut Ali & Asrori
(2006) yang dapat mempengaruhi perkembangan emosi remaja adalah sebagai berikut:
1. Perubahan jasmani
cepat dari anggota tubuh. Pada taraf permulaan pertumbuhan ini hanya
akibat yang tak terduga pada perkembangan emosi remaja. Tidak setiap
remaja dapat menerima perubahan kondisi tubuh seperti itu, lebih-lebih jika
perkembangan emosinya.
Pola asuh orang tua terhadap anak, termasuk remaja, sangat bervariasi. Ada
yang pola asuhnya menurut apa yang dianggap terbaik oleh dirinya sendiri
saja sehingga ada yang bersifat otoriter, memanjakan anak, acuh tak acuh,
tetapi ada juga yang dengan penuh cinta kasih. Perbedaan pola asuh orang tua
remaja. Cara memberikan hukuman misalnya, kalau dulu anak dipukul karena
nakal, pada masa remaja cara semacam itu justru dapat menimbulkan
biasanya sangat intens serta memiliki kohesivitas dan solidaritas yang sangat
diusahakan terjadi pada masa remaja awal saja karena biasanya bertujuan
moral.
diidealkan oleh mereka. Para guru merupakan tokoh yang sangat penting
merupakan tokoh otoritas bagi para peserta didiknya. Oleh karena itu,
tidak jarang anak-anak lebih percaya, lebih patuh, bahkan lebih takut
kepada guru daripada kepada orang tuanya. Posisi guru semacam ini
menalar, berpikir, dan bahasa. Menurut Piaget (dalam Santrock, 2001; dalam Jahja,
2012), seorang remaja termotivasi untuk memahami dunia karena perilaku adaptasi secara
biologis mereka. Dalam pandangan Piaget, remaja secara aktif membangun dunia kognitif
mereka, di mana informasi yang didapatkan tidak langsung diterima begitu saja ke dalam
skema kognitif mereka. Remaja telah mampu membedakan antara hal-hal atau ide-ide
yang lebih penting dibanding ide lainnya, lalu remaja juga mengembangkan ide-ide ini.
Seorang remaja tidak saja mengorganisasikan apa yang dialami dan diamati, tetapi remaja
mampu mengholah cara berpikir mereka sehingga memunculkan suatu ide baru.
Kekuatan pemikiran remaja yang sedang berkembang membuka cakrawala kognitif dan
cakrawala sosial baru. Pemikiran mereka semakin abstrak (remaja berpikir lebih abstrak
daripada anak-anak), logis (remaja mulai berpikir seperti ilmuwan, yang menyusun
pemecahan-pemecahan masalah), dan idealis (remaja sering berpikir tentang apa yang
mungkin. Mereka berpikir tentang ciriciri ideal diri mereka sendiri, orang lain, dan
dunia); lebih mampu menguji pemikiran diri sendiri, pemikiran orang lain, dan apa yang
orang lain pikirkan tentang diri mereka; serta cenderung menginterpretasikan dan
memantau dunia sosial (Santrock, 2002). 22 Masa remaja awal (sekitar usia 11 atau 12
tumbuh – bukan hanya dalam dimensi fisik, tetapi juga dalam kompetensi kognitif dan
Nyeri menstruasi sering terjadi selama periode menstruasi, biasanya terjadi setelah
bagian bawah baik secara terpusat atau pada samping dan dapat menyebar ke paha atau
punggung bagian bawah.Rasa sakit, cenderung mereda secara bertahap sampai masa
menstruasi berakhir.
Pada bagian awal dari siklus menstruasi tubuh wanita secara bertahap
dalam rahim. Setelah ovulasi jika pembuahan tidak terjadi, lapisan dalam tersebut akan
dikeluarkan dari tubuh melalui menstruasi. Selama proses ini jaringan akan mengalami
otot rahim berkontraksi ini membantu untuk membersihkan jaringan dari rahim melalui
vagina dalam bentuk aliran menstruasi. Namun kontraksi ini cenderung untuk membuat
pembuluh darah dari rahim menyempit, sehingga mengurangi pasokan oksigen kerahim,
dan ini mengakibatkan rasa sakit yang luar biasa seperti kram saat menstruasi.Rasa nyeri
saat menstruasi cenderung berkurang dengan bertambahnya umur dan juga anak yang
menyakitkan atau mengganggu kegiatan sehari-sehari seorang wanita, maka terjadi tidak
1. Dismenorea merupakan kekakuan atau kejang di bagian bawah perut dan terjadi
2. Dismenorea adalah nyeri atau kram pada perut yang dirasakan sebelum dan
bawah sebelum dan selama menstruasi dan sering kali disertai rasa mual
(Prawirohardjo, 2007).
4. Dismenorea merupakan rasa nyeri yang hebat yang dapat mengganggu aktivitas
5. Dismenorea adalah nyeri menstruasi yang memaksa wanita untuk istirahat atau
atau nyeri hebat/ abnormalitas), meno (bulan) dan rrhoea yang artinya flow
(aliran). Jadi Dismenorea adalah gangguan aliran darah menstruasi atau nyeri
Dismenorea menurut Manuaba (2008) adalah rasa sakit yang menyertai menstruasi
bervariasi, diantaranya :
sehari-hari.
1) Dismenorea spasmodic
perut dan berawal sebelum masa menstruasi atau segera setelah masa
menstruasi mulai.Beberapa wanita yang mengalami dismenorea spasmodik
dismenorea jenis ini adalah wanita muda, akan tetapi dijumpai pula kalangan
2) Dismenorea kongestif
beberapa hari sebelum datangnya menstruasi.Gejala ini disertai sakit pada buah
gangguan tidur dan muncul memar di paha dan lengan atas.Gejala tersebut
berlangsung antara dua atau tiga hari sampai kurang dari dua minggu sebelum
datangnya menstruasi.
1) Dismenorea Primer
terjadi tanpa kelainan anatomis alat kelamin.Terjadi pada usia remaja, dan
dalam 2-5 tahun setelah pertama kali menstruasi (menarche) nyeri sering
timbul segera setelah mulai menstruasi teratur. Nyeri sering terasa sebagai
kejang uterus, spastik, dan sering disertai mual, muntah, diare, kelelahan, dan
pulih sendiri dengan berjalannya waktu. Tepatnya saat lebih stabilnya hormon
menstruasi ini normal, namun dapat berlebihan bila dipengaruhi oleh faktor
psikis, dan fisik seperti stres, shock, penyempitan pembuluh darah, penyakit
menahun, kurang darah, dan kondisi tubuh yang menurun.Gejala ini tidak
2) Dismenorea Sekunder
muncul kemudian, jika ada penyakit atau kelainan yang menetap seperti
2009).
Dismenorea sekunder lebih sering ditemukan pada usia tua, dan setelah
2) Dismenorea sekunder
darah menstruasi.
dan jenis nyeri dismenorea dimulai beberapa jam sebelumnya atau segera
bawah ,nyeri kepala. Nyerinya seperti kejang dan biasanya paling kuat pada
perut bawah dan dapat menyebar ke punggung atau paha sebelah dalam.
berhubungan dengan hari pertama menstruasi, terjadi pada wanita yang lebih
tua dan dapat disertai dengan gejala yang lain (dispareunia, kemandulan,
Faktor-faktor ini termasuk usia yang lebih muda, massa tubuh rendah index
lain :
luar biasa. 26 Dismenorea primer banyak dialami oleh remaja yang sedang
penolakan pada fungsi fisik dan psikisnya. Apabila keadaan ini terus
yang banyak dialami adalah kesakitan pada saat menstruasi yang bersifat
5. Faktor konstitusi
dismenorea.
6. Anemia
atau hambatan pada pertumbuhan baik sel tubuh maupun sel otak dan dapat
7. Penyakit menahun
tubuh kehilangan terhadap suatu penyakit atau terhadap rasa nyeri. Penyakit
yang termasuk penyakit menahun dalam hal ini adalah asma dan
5. Usia menarche
pemasakan seksual pada wanita lebih nyata, yaitu datangnya menarche atau
enggan dan dirasa sebagai aib bagi gadis tersebut sehingga mempengaruhi
6. Faktor genetik
mengalami dismenorea.
kanalis servikalis, akan tetapi hal ini sekarang tidak dianggap sebagai
8. Faktor endokrin
selain dismenorea, dijumpai pula efek umum, seperti diare, nausea, muntah,
flushing.
9. Faktor alergi
yang jarang terdapat ialah yang pada waktu menstruasi tidak mengeluarkan
menjadi desidua yang tebal dan kompak desidua cast sehingga sukar
dihancurkan.
segala hal yang akan dialami oleh remaja putri. Akhirnya kecemasan melanda
nutrisinya baik, semakin tinggi status gizi maka semakin rendah keluhan
menjaga pola hidup sehat dengan asupan vitamin dan gizi seimbang, istirahat
yang cukup, olahraga secara teratur serta menjaga kondisi psikologis tetap
baik. Untuk meningkatkan asupan vitamin dan gizi misalnya, dapat dilakukan
masing-masing orang tentu berbeda, hal ini salah satunya adalah dipengaruhi
12. Usia
14. Budaya
Banyak cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi dan menyembuhkan nyeri
1) Hindari stress, tidak terlalu banyak fikiran terutama fikiran negative yang
menimbulkan kecemasan.
1) Konseling holistik
secara utuh baik secara fisik, mental, sosial, spiritual mendapat perhatian
seimbang. Pelayanan holistik merupakan pelayanan yang mencerminkan
istirahat di tempat tidur dan kompres hangat pada perut bawah untuk
hidup sehat adalah olah raga cukup dan teratur, mempertahankan diit
4) Terapi hormonal
tujuan ini dapat dicapai dengan pemberian salah satu jenis pil kombinasi
kontrasepsi.
saraf sensorik antara uterus dan susunan saraf pusat) ditambah dengan
1. Biodata
Nama klien :
Umur klien :
untuk mengetahui resiko kehamilan, bila usia klien kurang dari 20 tahun atau
Agama :
Alamat :
konseling.
Pendidikan :
memberikan konseling.
Pekerjaan :
Penghasilan :
1. Keluhan utama
Untuk mengetahui apakah klien saat ini menderita penyakit akut atau penyakit
Untuk mengetahui apakah saudara pihak keluarga klien ada yang pernah atau
5. Riwayat kebidanan
Untuk mengetahui siklus haid teratur atau tidak, banyaknya darah yang keluar,
lamanya haid, disertai nyeri atau tidak, keputihan berbau, gatal atau tidak,
6. Riwayat perkawinan
menikah, usia pertama kali menikah, termasuk resiko tinggi atau tidak, pada
wanita yang paling ideal menikah pertama kali usia kurang 20 tahun dan hamil
kliensebelumnya pernah hamil atau bersalin dan apakah ada resiko atau
penyakit dalam kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu. Bila ada dapat
terjadi.
8. Riwayat KB
Untuk mengetahui apakah klienbelum pernah atau pernah menggunakan
konseling pranikah.
Untuk mengetahui hubungan klien, keluarga ataupun dengan orang lain, untuk
mengetahui budaya yang dianut oleh klien, adakah kemungkinan budaya yang
Untuk mengetahui kepercayaan ibu terhadap agama yang dianut dan mengenai
keseluruhan.
tinggi atau tidak, untuk CPD yaitu tinggi badan kurang dari 140 cm.
2. Pemeriksaan fisik
(menandai ada anemia atau tidak), sclera putih atau kuning (menandakan
ikterus)
hormon melosin, adakah kelainan pada putting susu dan kebersihan daerah
Perut : melihat adanya garis garis di perut (strie), bekas jahitan luka
atau massa.
secret.
3) Auskultasi
atau tidak.
3. Pemeriksaan penunjang
meliputi: Darah lengkap, urin analisa, golongan darah, srening untuk rubella,
1.3.4. Penatalaksaan
R/ Terjalin hubungan saling percayaan antara klien dan petugas kesehatan serta
berfungsi dengan baik sehingga keluhan yang terjadi saat dan sebelum
R/ Minum air putih dan buah yang tinggi vitamin dapat mengurangi stress fisik
6. Menganjurkan untuk mengopres perut yang terasa nyeri dengan air hangat
1.3.5. EVALUASI
TINJAUAN KASUS
Nama : Nn.”R”
Umur : 16 Tahun
Suku : Jawa
Agama : Islam
Pekerjaan : Siswa
Penghasilan : -
Kawin Ke :-
Alamat :Dusun Lesaa 1 Kelurahan pongio kecamata wangi-wangi
wakatobi
Data Subyektif
1. Keluhan Utama
Pasien mengatakan mengalami nyeri perut seperti kram sampai tembus pinggang
kuning /hepatitis, TBC atau penyakit menular seksual , juga mengatakan tidak punya
penyakit menurun seperti tekanan darah tinggi/ hipertensi, kencing manis/ diabetes
mellitus, kanker dan tidak ada keturunan gangguan jiwa, penyakit menahun seperti
penyakit jantung.
Pasien mengatakan dalam keluarga tidak ada yang menderita penyakit menular seperti
penyakit kuning/ hepatitis, TBC. Penyakit menurun seperti tekanan darah tinggi/
hipertensi, kencing manis/ diabetes mellitus atau menderita gangguan jiwa atau
epilepsi. Penyakit menahun seperti penyakit jantung atau kanker. Dalam lingkungan
Menarche : 12 tahun
Siklus : 28 hari
Lama : 5 – 7 hari
hari 4-7 .
Bau : Normal
Konsistensi : Normal
Data Objektif
8. Pemeriksaan Fisik
BB : 40 kg
IMT : 23
Nadi: 80x/menit
RR : 24 x/menit
Suhu: 36,2ºC
Sklera : Putih
Ekstremitas atas : Tidak ada kelainan, kuku jari tangan tidak pucat
Ekstremitas bawah : Tidak ada kelainan, kuku jari kaki tidak pucat, refleks patella
+/+
Tidak dilakukan
3.2 Assesment
Asuhan kebidanan remaja pada Nn.”R” umur 17 tahun dengan Disminorea primer
3.3 Penatalaksanaan
2. Melakukan pendekatan dengan klien dengan cara salam sapa dan senyum pada
klien.
R/ Agar terjalin hubungan baik antara klien dan bidan, sehingga kooperatif dalam
7. Memberitahu klien agar tidak menggunakan celana jeans dan celana dalam yang
8. Memberitahu klien kunjungan ulang pemeriksaan jika keadaan ini berlangsng lama
R/Telah dilakukan
BAB IV
PEMBAHASAN
suatu disiplin ilmu pendidikan yang berwawasan luas. Menurut Green & Keruter (2000),
praktek kesehatan. Asuhan kebidanan mencakup segala aspek masyarakat mulai dari bayi,
balita ,remaja dan kesehatan reproduksi, ibu hamil, melahirkan, nifas dan lansia. Untuk
kesehatan reproduksi remaja sering terjadi masalah seperti keputihan, disminorea, kecemasan
berlebih atau bahkan persepsi yang salah.Dismenorea merupakan kekakuan atau kejang di
bagian bawah perut dan terjadi pada waktu menjelang atau selama menstruasi. Kasus
kesehatan reproduksi remaja yang dialami oleh Nn.”R” 16 tahun dengan Disminorea primer
adalah kasus yg wajar dan kebanyakan dialami oleh remaja lainya, olehkarena itu
memberikan konseling dan edukasi terkait masalah yg di alami oleh klien adalah hal yang
sangat penting agar tidak terjadi kecemasan berkebihan dan persepsi yg keliru yang tentunya
harus dikonsultasikan dan ditangani oleh petugas kesehatan yang kompeten.
Personal Hygiene merupakan salah satu yang menjadi prioritas utama bagi remaja
yang sedang dalam masa pubertas. Memberikan tata cara yg benar dan pola menjaga
kebersihan organ kewanitaan dan pola hidup yang baik dan benar misalnya tidak sering
memakai celana jeans dan celana dalam yang ketat karena berakibat daerah kewanitaan
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Masa remaja disebut pula sebagai masa penghubung atau masa peralihan antara masa
kanak-kanak dengan masa dewasa. Pada periode ini terjadi perubahan-perubahan besar
Pubertas (puberty) ialah suatu periode di mana kematangan kerangka dan seksual
terjadi secara pesat terutama pada awal masa remaja. Akan tetapi, pubertas bukanlah
suatu peristiwa tunggal yang tiba-tiba terjadi. Pubertas adalah bagian dari suatu proses
Nyeri menstruasi timbul sejak menstruasi pertama dan akan pulih sendiri dengan
berjalannya waktu. Tepatnya saat lebih stabilnya hormon tubuh atau perubahan posisi
rahim setelah menikah dan melahirkan.Nyeri menstruasi ini normal, namun dapat
berlebihan bila dipengaruhi oleh faktor psikis, dan fisik seperti stres, shock, penyempitan
pembuluh darah, penyakit menahun, kurang darah, dan kondisi tubuh yang
Konseling edukasi dan penanganan yang benar dan baik sangat dibutuhkan dalam
fase ini supaya tidak tercipta presepsi yg buruk dan kecemasan berlebihan dan tentunya
dengan dampingan orang tua agat tidak terjadi hal yang tidak diinginkan.
5.2 Saran
bagi remaja agar lebih mengerti kesehatan, dan bila ada masalah kesehatan bisa dapat
DAFTAR PUSTAKA
Reproduksi
International Editions.
Yogyakarta: Fitramaya.
Alfabeta. CV
A. Identitas kegiatan
1. Tema /JuduL penyuluhan : Cara menangani nyeri perut saat haid (Disminorea) dengan
B. Proses Kegiatan
1. Tujuan penyuluhan
b. Merubah pola pikir remaja tentang pola pikir yang salah tentang disminorea
2. Pokok-pokok materi
3. Metode Penyuluhan
a. Metode seminar
4. Media penyuluhan
a. Leafleat
5. Tahap kegiatan
1 Pembukaan : 15menit
Salam sapa dan memperkenalkan diri
2 Inti : 30 menit
menyampaikan materi edukasi
a. Definisi disminorea
b. Factor yang mempengaruhi
c. Penanganan disminorea yang tepat
3 Penutup : 15 menit
a. Tanya jawab seputar materi terkait
b. Menutup acara
c. salam
6. Evaluasi :
tenakes
7. Sumber Pustaka :
Tyastuti, dkk., 2008, Komunikasi & Konseling Dalam Praktik Kebidanan,
Yogyakarta: Fitramaya.
Alfabeta. CV