LAPORAN PKL GIZI KLINIK (Vebryana Rade)

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 47

LAPORAN STUDI KASUS PRAKTEK KERJA LAPANGAN

MANAJEMEN ASUHAN GIZI KLINIK

PENATALAKSANAAN DIET PADA PASIEN DIABETES MELITUS DI


RUANG CEMPAKA RSUD PROF DR W. Z JOHANES KUPANG

TAHUN 2022

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Gizi
(S.Gz)

Oleh :

VEBRYANA VERONIKA WULANDARI RADE

1321118007R

PROGRAM STUDI S1-ILMU GIZI

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN NUSANTARA

KUPANG

2022

1
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL . .....................................................................................i

DAFTAR ISI .. ............................................................................................. ii

DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN ... .. .......................................................................... iv

A. Latar Belakang .. ....................................................................... 1


B. Tujuan .................................................................................... 2
C. Waktu dan Tempat . .................................................................. 3
D. Jenis dan Cara Pengambilan .. .................................................. 3

E. Manfaat .................................................................................... 3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Diabetes Mellitus ....................................................................... 5


1. Definisi.................................................................................. 5
2. Etiologi. ................................................................................ 6
3. Patofisiologi .......................................................................... 7
4. Manajemen Terapi Gizi . ....................................................... 7
B. Interaksi Obat dan Makanan .................................................... 12

BAB III SKRINING GIZI DAN NUTRITION CARE PROSESS

A. Skrining Gizi ............................................................................. 14


B. Identitas Pasien ........................................................................ 15
C. Assesment Gizi ........................................................................ 15
1. Data Subjektif
a. Riwayat Penyakit .. .......................................................... 15
b. Riwayat Gizi . ................................................................. 15
2. Data Objektif

a. Pemeriksaan Antropometri ... .......................................... 16


b. Pemeriksaan Biokimia .................................................... 17
c. Pemeriksaan Fisik dan Klinik .. ........................................ 17
d. Dietery History . ............................................................... 17

2
e. Terapi Medis ................................................................... 18
D. Kesimpulan Assesment Gizi .................................................... 19
E. Diagnosis Gizi . ........................................................................ 19
F. Intervensi Gizi .. ........................................................................ 19
G. Rencana Konsultasi Gizi .. ........................................................ 22
H. Implementasi . .......................................................................... 23
I. Rekomendasi Diet ................................................................... 24

BAB IV PEMBAHASAN MONITORING DAN EVALUASI

A. Evaluasi Data Subjektif


1. Monitoring dan Evaluasi Keluhan Utama Pasien ................. 25
B. Evaluasi Data Objektif
1. Monitoring dan Evaluasi Data Antropometri ........................ 25
2. Monitoring dan Evaluasi Data Biokimia ............................... 27
3. Monitoring dan Evaluasi Data Fisik dan Klinik . .................... 28
4. Monitoring dan Evaluasi Asupan Makan ...... .................... 29
C. Perkembangan Terapi Diet ...................................................... 31

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan . ............................................................................. 34
B. Saran . ...................................................................................... 35

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

3
HALAMAN PERSETUJUAN

PENATALAKSANAAN DIET PADA PASIEN DIABETES MELITUS DI RUANG


CEMPAKA RSUD PROF. DR. W. Z JOHANNES KUPANG TAHUN 2022

Oleh :

Vebryana V.W Rade

1321118007R

Telah disetujui pada

Hari : Kamis

Tanggal : 10 April 2022

Kepala Instalasi Gizi Direktur


RSUD. Prof. DR W. Z Johanes Kupang RSUD. Prof. DR. W. Z Johannes Kupang

(Erna Yulianty Lobo, SST) (DR. Drg Mindo E.Sinaga, M.Kes)


NIP.19810723 200604 2 035 NIP.19640329 1993 12 1 003

Mengetahui,
Pembimbing PKL Pelayanan Gizi Klinik
Program Studi Sarjana Gizi

Pembimbing

(Nomensen Loit Banunaek, S.KM., M.Kes)


NIDN. 0825119001

4
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas
penyertaan, kasih, bimbingan dan karunianya sehingga penulis dapat menyelesaikan
laporan studi kasus praktek kerja lapangan manajemen asuhan gizi klinik
penatalaksanaan diet pada pasien diabetes melitus di ruang cempaka Rsud Prof. Dr W.
Z Johannes Kupang tahun 2022. Proses pengambilan data dan penyusunan laporan ini,
penulis banyak menemui kendala dan hambatan, namun berkat bimbingan, arahan,
dan bantuan berbagai pihak, penulis dapat menyelesaikannya. Perkenankanlah dengan
setulus hati penulis menyampaikan rasa terima kasih kepada:

1. Ibu Mariance E. Lepa S.KM., M.IMUN selaku Kepala Program Studi S1 Ilmu
Gizi Sekolah Tinggi Kesehatan Nusantara Kupang.
2. Bapak Nomensen Loit Banunaek, S.KM., M.Kes selaku Pembimbing Akademik
untuk Praktek Kerja Lapangan Pelayanan Gizi Klinik.
3. Bapak DR. Drg Mindo E. Sinaga M.Kes selaku Kepala Pimpinan RSUD Prof. Dr
W. Z Johannes Kupang.
4. Ibu Erna Yulianty Lobo, SST selaku kepala Instalasi Gizi RSUD Prof. Dr. W.Z
Johannes Kupang.
5. Bapak dan Ibu yang senantiasa memberikan do’a dan dukungan demi

kelancaran penyusunan laporan ini.

6. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan Laporan Praktek Kerja
Lapangan Manajemen Asuhan Gizi Klinik.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa di dalam laporan ini terdapat kekurangan-


kekurangan dan jauh dari apa yang kami harapkan. Kritik, saran dan usulan yang
membangun demi perbaikan di masa yang akan datang sangat kami harapkan.
Terimakasih.

Kupang, 21 April 2022

5
Vebryana V.W Rade

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Diabetes Mellitus adalah salah satu penyakit yang banyak diderita oleh
masyarakat Indonesia. Diabetes mellitus merupakan sekelompok kelainan
heterogen yang ditandai oleh kenaikan kadar glukosa darah atau hiperglikemia,
dengan berbagai kelainan metabolik akibat gangguan hormonal, dan
menimbulkan komplikasi akut serta kronik. Menurut Perkumpulan Endokrinologi
Indonesia tahun 2006, seseorang didiagnosa menderita Diabetes Mellitus jika
memiliki kadar gula darah sewaktu > 200 mg/dl dan gula darah puasa > 126
mg/dl.

Prevalensi DM cenderung lebih tinggi terjadi pada perempuan daripada laki-


laki dan lebih tinggi terjadi pada masyarakat perkotaan daripada masyarakat
pedesaan. Perubahan gaya hidup dengan konsumsi makanan yang tidak sehat dan
kurangnya aktifitas fisik menyebabkan peningkatan jumlah penderita DM.
Peningkatan prevalensi DM ini diikuti dengan peningkatan kejadian komplikasi
seperti, hipertensi, penyakit jantung koroner, stroke, retinopati, dan nefropati
(Smeltzer dan Bare, 2002).

Pasien dengan penyakit diabetes mellitus, hipertensi, dan penyakit jantung


sangat memerlukan dukungan dari berbagai hal, salah satunya dukungan gizi.
Gizi diperlukan untuk mencapai atau mempertahankan status gizi ideal serta
memenuhi kebutuhan nutrisi untuk proses penyembuhan. Oleh karena itu perlu
adanya penatalaksanaan diit dengan NCP (Nutrition Care Process) atau proses
asuhan gizi.

Prevalensi penderita DM di NTT yang terdiagnosis oleh tenaga kesehatan


sebanyak 1,2 persen yang berarti berada di bawah angka nasional yang
prevalensinya 1,5 persen (Riskesdas 2013). Hasil Rekam Medik di RSUD Prof.
Dr. W. Z. Johannes Kupang tahun 2018 prevalensi penderita DM berjumlah 115

6
orang terdiri dari pasien keluar hidup 112 orang dan pasien keluar meninggal 3
orang (Rekam Medik RSUD Prof. Dr. W. Z. Johannes Kupang tahun 2017).

Kasus yang diambil untuk studi kasus ini adalah penatalaksanaan diet pada
pasien Diabetes Mellitus .Penatalaksanaan diit dengan menggunakan NCP yang
dimulai dari assesment, diagnosis gizi, intervensi gizi, monitoring dan evaluasi.
Penatalaksanaan diit ini diharapkan dapat membantu proses penyembuhan
penyakit pada pasien.

B. Tujuan

1. Tujuan Umum

Mahasiswa mampu melaksanakan terapi diit pada pasien Diabetes Mellitus


2. Tujuan Khusus

a. Mahasiswa mampu melaksanakan assesment gizi pada pasien Diabetes


Mellitus dengan Mahasiswa mampu memberikan diagnosis gizi pada
pasien Diabetes Mellitus Mahasiswa mampu melaksanakan intervensi dan
implementasi gizi pada pasien Diabetes Mellitus Mahasiswa mampu
melakukan monitoring dan evaluasi pada pasien Diabetes Mellitus

b. Mahasiswa mampu merencanakan dan menyusun menu sesuai dengan


kebutuhan gizi pasien dan standar menu rumah sakit Diabetes Mellitus

C. Waktu dan Tempat

Monitoring pasien dilaksanakan tanggal 17 April sampai 20 April 2022 di ruang


cempaka Rsud Prof Dr. W. Z Johannes Kupang

D. Jenis dan Cara Pengumpulan Data

1. Jenis Data

a. Data Primer

Data primer meliputi data antropometri dan riwayat gizi pasien.

7
b. Data Sekunder

Data sekunder meliputi data fisik, klinis, biokimia, dan diagnosis yang
didapatkan dari rekam medis pasien.
2. Cara Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi, wawancara, dan dari data
rekam medis pasien.

E. Manfaat

1. Bagi Mahasiswa

Sebagai bahan pembelajaran untuk memahami penatalaksanaan asuhan gizi


bagi pasien rawat inap di RSUD Prof. Dr.W. Z Johannes Kupang.

2. Bagi RSUD Prof. Dr. W. Z Johannes Kupang

Sebagai bahan masukan bagi pihak rumah sakit dalam penyelenggaraan


makan pasien rawat inap.

3. Bagi Pasien

Menambah pengetahuan pasien tentang penyakit Diabetes dan akibat yang


ditimbulkan.

8
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Diabetes Mellitus

1. Definisi

Diabetes mellitus merupakan kumpulan gejala yang timbul pada


seseorang yang mengalami peningkatan kadar gula (glukosa) darah akibat
kekurangan hormon insulin (Almatsier, 2010). Insulin merupakan suatu hormon
yang dihasilkan oleh kelompok sel beta di pankreas. Insulin dan glukagon
berfungsi untuk mengendalikan kadar glukosa didalam darah (Setiabudi, 2008).
Gejala pada penyakit diabetes mellitus yaitu banyak makan (polifagi),
banyak minum (polidipsi), banyak kencing (poliuri), lemas, berat badan turun,
dan mudah lelah. Faktor resiko diabetes mellitus dapat teriadi pada usia lebih
dari 40 tahun, obesitas/ kegemukan, hipertensi, adanya disipidemia (gangguan
pada lemak), penyakit kardiovaskuler, dan TBC (Kartani, 2002).
Diabetes mellitus merupakan gangguan metabolik yang tidak dapat
disembuhkan, tetapi dapat dikendalikan dengan cara melaksanakan diet atau
pengaturan pola makan dengan menaati 3 J, yaitu tepat jumlah, tepat jadwal,
dan tepat jenis makanan. Kondisi penderita diabetes mellitus yang lebih kronik,
dapat dikendalikan dengan pengaturan makan dan suntikan insulin secara
teratur. Diabetes mellitus dapat menjadi penyebab terjadinya komplikasi
penyakit seperti gangguan pada mata atau retinopati, ginjal, jantung, otak,
infeksi yang sukar diobati sampai terjadinya pembusukan pada jaringan tubuh
yang dapat menyebabkan seseorang harus amputasi pada jaringan tubuh
tersebut (Sutanegoro dan Suastika, 1993).

2. Etiologi

Menurut WHO (1985), klasifikasi dari etiologi penyakit diabetes


mellitus dibagi menjadi 4, yaitu:

9
a. IDDM (Insulin Dependent Diabetes Mellitus)

Insulin Dependent Diabetes Mellitus (Diabetes Mellitus Tergantung Insulin)


atau Diabetes Mellitus Tipe 1 merupakan diabetes mellitus yang disebabkan
oleh destruksi sel beta Langerhans akibat proses autoimun.
Faktor pencetus terjadinya IDDM yaitu genetik, lingkungan, dan infeksi
virus

( Bare & Suzanne, 2002).

b. NIDDM (Non Insulin Dependent Diabetes Mellitus)

Non Insulin Dependent Diabetes Mellitus atau yang dikenal dengan diabetes
mellitus tipe 2 merupakan hiperglikemi yang disebabkan terbatasnya
produksi insulin oleh pankreas. Faktor resiko terjadinya diabetes tipe 2 yaitu
genetik, overweight, dan obesitas. Pencegahan dari diabetes tipe 2 yaitu
mempertahankan berat badan ideal, penurunan berat badan, olahraga yang
cukup, dan pengaturan pola makan yang benar (Bare & Suzanne, 2002).
c. MRDM (Malnutrisi Related Diabetes Mellitus)

Malnutrisi Related Diabetes Mellitus atau diabetes mellitus terkait


malnutrisi merupakan diabetes mellitus yang terjadi karena konsumsi
makanan rendah kalori dan rendah protein.
d. Diabetes Mellitus Tipe Lain

Diabetes mellitus yang berhubungan dengan keadaan atau sindrom tertentu


antara lain disebabkan oleh penyakit pankreas, penyakit hormonal, konsumsi
obat dalam jangka waktu lama, dan sindrom genetik tertentu (Perkeni, 1998).

3. Patofisiologi

a. Diabetes Mellitus Tipe 1

Menurut Corwin (2000) pada Diabetes Mellitus tipe 1, terdapat


ketidakmampuan pankreas dalam menghasilkan insulin karena hancurnya
sel-sel beta pulau Langerhans. Hal ini menyebabkan kadar glukosa darah
puasa dan post prandial meningkat. Tingginya konsentrasi glukosa dalam
darah, menyebabkan glukosuria dan ekskresi yang disertai dengan
pengeluaran cairan serta elektrolit yang berlebihan sehingga penderita akan

10
mengalami poliuri (banyak kencing) dan polidipsi (banyak minum).
Defisiensi insulin dapat menyebabkan terganggunya metabolisme protein
dan dan lemak sehingga mengakibatkan penurunan berat badan.
b. Diabetes Mellitus Tipe 2

Menurut Corwin (2000) terdapat dua masalah pada diabetes mellitus tipe 2,

yaitu resistensi insulin dan gangguan sekresi insulin. Resistensi insulin

merupakan suatu gangguan dimana glukosa tidak dapat masuk kedalam sel

meskipun kadar insulin dalam darah tinggi. Hal ini akan mengakibatkan sel

menjadi kekurangan glukosa.

4. Manajemen Terapi Gizi

Tujuan dari manajemen terapi gizi Diabetes Mellitus adalah membantu pasien
memperbaiki kebiasaan makan dan olahraga untuk
mendapatkan kontrol metabolik yang lebih baik, dengan cara sebagai berikut:

a. Mempertahankan kadar glukosa darah supaya mendekati normal dengan


menyeimbangkan asupan makanan dengan insulin, dengan obat penurun
glukosa oral, dan aktifitas fisik.

b. Mencapai dan mempertahankan kadar lipida serum normal.

c. Memberi cukup energi untuk mempertahankan atau mencapai berat badan


normal.

d. Menghindari atau menangani komplikasi akut pasien yang menggunakan


insulin, seperti: hipoglikemia, komplikasi jangka pendek, dan jangka lama.
e. Meningkatkan derajat kesehatan secara keseluruhan melalui gizi yang
optimal.
Syarat-syarat diet penyakit Diabetes Mellitus adalah sebagai berikut:

a. Energi cukup yaitu 25-30 kkal/kg BBI. Makanan dibagi dalam 3 porsi besar,
yaitu makan pagi (20%), makan siang (30%), makan sore (25%), serta 2-3
porsi kecil untuk selingan (10-15%).
b. Protein cukup yaitu 10-15% dari kebutuhan energi total.

11
c. Lemak sedang yaitu 20-25% dari kebutuhan energi total. Asupan kolesterol
dibatasi yaitu <300 mg.
d. Karbohidrat cukup yaitu 60-70% dari kebutuhan energi total.

e. Membatasi asupan karbohidrat sederhana.

f. Asupan serat dianjurkan 25 g/hari dengan mengutamakan serat larut air


dalam sayur dan buah.
g. Pasien Diabetes Mellitus dengan tekanan darah tinggi harus mengurangi
asupan natrium.
h. Cukup vitamin dan mineral (Almatsier, 2010).

D. Interaksi Obat dan Makanan

Interaksi obat dan makanan terjadi apabila makanan yang dimakan mempengaruhi
bahan dalam obat yang diminum, sehingga obat tidak dapat bekerja secara
maksimal. Interaksi ini dapat menyebabkan efek yang berbeda - beda, seperti
peningkatan atau penurunan efektivitas obat dan berbagai efek samping. Makanan
juga dapat menunda, mengurangi, atau meningkatkan penyeraoan obat
(Wahyuningsih, 2013).

12
BAB III

SKRINING GIZI DAN NUTRITION CARE PROCESS (NCP)

A. Skrining Gizi Tabel 2

NUTRITIONAL RISK SCREENING (NRS-2002)

Nama : Bp. Ahmad Usia : 49 tahun

Ruang : Cempaka Diagnosis : Diabetes Mellitus, Nyeri dada,

Tanggal masuk RS : 11 April 2022 Tanggal skrining : 17 April 2022

1. Skrining Awal

No Kriteria Jawaban

1 Apakah IMT < 20.5 atau LLA < 25 cm untuk Ya Tidak

wanita dan LLA < 26.3 cm untuk pria?

2 Apakah pasien kehilangan BB dalam 3 bulan

terakhir?

3 Apakah asupan makan pasien menurun 1 minggu Ya

terakhir?

4 Apakah pasien dengan penyakit berat ? (ICU)

- Jika tidak untuk semua kriteria skrining diulang 1 minggu kemudian

13
- Jika ada 1 atau lebih kriteria dengan jawaban ya dilakukan skrining lanjut

2. Skrining Lanjut I
Risiko Gizi Kriteria
Absen (Skor = 0) Status gizi normal
Ringan (Skor = 1) Kehilangan BB > 5% dalam 3 bulan atau asupan 50-75%
dari kebutuhan
Sedang (Skor = 2) Kehilangan BB > 5% dalam 2 bulan atau IMT 18.5-20.5 atau
asupan 25-50% dar kebutuhan

Berat (Skor = 3) Kehilangan BB > 5% dalam 1 bulan (> 15% dalam 3 bulan)
atau IMT < 18.5 atau asupan 0-25% dari kebutuhan.

3. Skrining Lanjut II
Risiko Gizi Kriteria
Absen (Skor = 0) Kebutuhan gizi normal
Ringan (Skor = 1) Fraktur, pasien kronik (sirosis hati, COPD, HD rutin, DM,
kanker)
Sedang (Skor = 2) Bedah mayor, stoke, pneumonia berat, kanker darah
Berat (Skor = 3) Cedera kepala, transplantasi sumsum,
pasien ICU (APACHE>10)

B. Identitas Pasien
Nama (initial) : Bp. Ahmad No RM : 0301757
Umur : 49 tahun Ruang : Cempaka
Jenis Kelamin : Laki-laki Tgl Masuk : 11 April 2022
Agama : Islam Tgl Kasus : 17 April 2022
Pekerjaan/Penghsilan : Swasta Alamat : Jl. Nibaki 99 Liliba

Pendidikan : SMA Diagnosis : Diabetes Mellitus,

Medis Nyeri dada,

14
Aktivitas fisik (lama : 10 jam/ hari Suku/Bangsa : Jawa

tidur)

C. Assesment Gizi

1. Data Subjektif

a. Riwayat Penyakit
Keluhan Utama sering kencing, dada panas, tengkuk kaku
Riwayat Penyakit Dahulu -
Riwayat Penyakit Keluarga -
Riwayat Penyakit Diabetes Mellitus, Nyeri dada,

Sekarang/Diagnosis medis

b. RiwayatGizi
Alergi/ pantangan
terhadap bahan -
makanan tertentu

Diet yang pernah Sebutkan jenis dan frekuensi


dijalankan -
Kebiasaan makan Sebutkan jenis dan frekuensi

Makanan pokok: nasi 3x sehari @ ½ centong

Lauk hewani: 1-2 x seminggu @ 1 potong

Lauk nabati: tahu, tempe 2-3x sehari @ 1 potong

Sayuran: bayam 3x sehari @ 1 sendok sayur

Buah: pepaya 2-3x sehari @ 1 potong


Makanan yang Keripik dan gorengan

disukai
Suplementasi gizi Sebutkan jenis/nama dan frekuensi
-

Cara pengolahan Digoreng, direbus

15
makanan
Gangguan fungsi Konstipasi
gastrointestinal

Perubahan berat -
badan
Lain-lain -

2. Data Objektif

a. Pemeriksaan Antropometri
BB idaman/ideal : TB -100 = 160 – 100 = 60 kg

Rentang lengan : 162 cm Rumus estimasi TB berdasar rentang lengan :

= 118,24+(0,28x RL)-(0,07 x U)

=118,24+(0,28x 162)-(0,07 x 49)

= 118,24+45,36-3,43

= 163,6-3,43

= 160 cm
Lingkar lengan atas : 30
cm %LLA = pengukuran sebenarnya x 100%

nilai standar

= 300x100%

306

= 98%

16
b. Pemeriksaan Biokimia

Pemeriksaan Kadar Rentang Normal Keterangan

Urin/darah

GDS 376,9 g/dl 70-140 g/dl tinggi

Alpha HBDH 241,3 u/L <182 u/L tinggi


tinggi
Troponin 1 1,20 ug/L <0,01 ug/L
tinggi
CKMB Massa 7,19 mg/L <5,1 mg/L
Urin:
tinggi
Glukosa negatif
+1 tinggi
Keton negatif
+3 tinggi
negatif
Protein
+2

c. Pemeriksaan Fisik dan Klinik

Pemeriksaan Hasil Pemeriksaan


Kesan Umum sedang, compos mentis
Vital sign :

1. Tensi 173/121 mmHg

2. Respirasi 20 x/menit

3. Nadi 88x/menit

4. Suhu 36oC

Kepala/abdomen/ekstrimitas dll -

d. Dietary history

Hasil Recall 24 jam diet : Rumah Sakit

Tanggal : 17 April 2022

Diet RS : NT, DM 1700 kkal

17
Implementasi Energi Protein Lemak KH Na (mg)

(Kcal) (g) (g) (g)


Asupan Oral 770,7 28,6 23,5 113,3 1177,8
Asupan Enteral
Parrenteral
Kebutuhan 1621 69,4 46 234 1391,3

% Asupan 47% 41% 51% 48% 84%

e. Medical History

1) Pemeriksaan Penunjang : Pulmo dan besar cor normal

2) Terapi Medis :
Jenis Obat/ Fungsi Interaksi dengan
tindakan Zat Gizi
ISDN 5 g 3x1 mengobati kardiovaskuler -
Clopidogrel 1x1 pengencer darah untuk menurunkan -
kejadian trombotik
Aspilet 1x1 meringankan sakit kepala -
Amlodipine 5mg menurunkan tekanan darah minum bersamaan

1x1 dengan jus jeruk


atau anggur dapat
menurunkan daya
kerja obat
Candesartan 5mg menurunkan tekanan darah -

1x1
Alprazolam obat penenang -

0,5mg 1x1
Ranitidin 1 mengobati maag/ mengatur sekresi -
ampul/12jam asam lambung
Ketorolac 1 obat anti inflamasi -
ampul/12jam
Apidra 3x4 unit mengontrol kadar glukosa darah/ -

18
mengobati diabetes mellitus
Infus RL 16 tpm menambah cairan dan elektrolit -
Sotatik 1 meringankan asam lambung -
ampul/8jam
Dulcolax memperlancar buang air besar -

D. Kesimpulan Assesment Gizi


Antropometri Status gizi baik/ normal
Biokimia a. Pasien mengalami hiperglikemi dibuktikan dengan
kadar GDS tinggi

Fisik dan Klinik Pasien mengalami Diabetes


Dietery History a. Asupan energi, protein, lemak, dan karbohidrat
defisit berat
b. Asupan natrium defisit ringan

Medical Histrory Pasien mempunyai riwayat glukosa darah tinggi,


hipertensi, dan gangguan pencernaan

E. Diagnosis Gizi

NI-5.4 :penurunan kebutuhan zat gizi (karbohidrat sederhana) berkaitan dengan


diabetes mellitus dibuktikan dengan kadar GDS 376,9 g/dl
NI-5.4 : penurunan kebutuhan zat gizi (lemak) dibuktikan dengan hasil lab
alpha HBDH, troponin 1, dan CKMB massa tinggi
NI-5.4 : penurunan kebutuhan zat gizi (natrium) berkaitan dengan hipertensi
dibuktikan dengan tensi tinggi, yaitu 173/121 mmHg.
NB-1.2 : kebiasaan makan yang salah dibuktikan dengan sering mengonsumsi
makanan yang digoreng dan keripik.

F. Intervensi Gizi

1. Tujuan Diet

a. Memberikan asupan makanan yang adekuat

19
b. Meningkatkan nafsu makan dan asupan makanan pasien

c. Mempertahankan status gizi normal

d. Membantu menurunkan kadar GDS mencapai normal

e. Membantu menurunkan tekanan darah mencapai normal

2. Syarat/ Prinsip Diet

a. Energi diberikan sesuai kebutuhan, yaitu 2100 kkal

b. Protein diberikan cukup, yaitu 15% dari kebutuhan energi total

c. Lemak diberikan rendah, yaitu 15% dari kebutuhan energi total

d. Karbohidrat diberikan sesuai kebutuhan, yaitu 362 gram

e. Pembatasan asupan karbohidrat sederhana

f. Pembatasan asupan natrium, yaitu 600 mg/ hari

g. Vitamin dan mineral cukup, terutama kalium, kalsium, dan magnesium

h. Makanan diberikan dalam bentuk makanan lunak

3. Perhitungan Kebutuhan Energi dan Zat Gizi

Kalori basal = BBI (kg) x 30 kkal

= 60 kg x 30 kkal = 1800 kkal

Koreksi umur = 5% x kalori basal

= 5% x 1800 = 90 kkal

1710 kkal

20
Aktifitas fisik = 10% x kalori basal

= 10% x 1800 = 180 kkal

1890 kkal

Stress metabolik = 10% x kalori basal


= 180 kkal +
= 10% x 1800

2070 kkal = 2100 kkal

Kebutuhan Energi = 2100 kkal

Kebutuhan Protein = 15% x energi

= 15% x 2100

= 315 / 4

= 78,75 gram

Kebutuhan Lemak = 15% x energi

= 15% x 2100

= 315 / 9

= 35 gram

Kebutuhan Karbohidrat = energi – (protein + lemak)

= 2100 – (315+315)

= 2100 – 630

= 1470 / 4

= 367,5 gram

21
4. Jenis Diet, Bentuk Makanan, dan Cara Pemberian

a. Jenis Diet : NT, Diet DM 2100 kkal, Rendah Garam II, dan

Rendah Lemak

b. Bentuk Makanan : Makanan lunak

c. Cara Pemberian : Oral

Pembahasan Preskripsi Diet:

Pasien diberikan terapi diet Nasi Tim, DM 1900 kkal, Rendah Garam II, dan
Rendah Lemak dalam bentuk makanan lunak, secara oral. Frekuensi
pemberian yaitu 3 kali makanan utama dan 2 kali snack.

22
G. Rencana Konsultasi Gizi
Masalah
Tujuan Materi Konseling Keterangan
Gizi
Asupan meningkatkan asupan pengetahuan mengenai 1. sasaran : pasien dan
makanan makanan 80- pentingnya asupan gizi keluarga pasien
inadekuat 100% seimbang dan motivasi untuk 2. ruang : cempaka
meningkatkan asupan 3. waktu : 15 menit
makanan 4. metode : diskusi dan tanya jawab
Hiperglikemi memberikan makanan yang dianjurkan atau 5. media : leaflet dan daftar bahan
pengetahuan diperbolehkan, makanan yang makanan penukar
mengenai dibatasi dan makanan yang 6. monitoring dan evaluasi :
hiperglikemi, tidak diperbolehkan memberikan pertanyaan kepada
penyebab, pasien dan keluarga pasien
pencegahan, dan cara mengenai materi
penanggulangan
memberikan makanan yang dianjurkan atau
pengetahuan kepada diperbolehkan, makanan yang
pasien mengenai diet dibatasi dan makanan yang
rendah lemak tidak diperbolehkan
30
H. Rencana Monitoring dan Evaluasi
Monitoring Yang Diukur Pengukuran Evaluasi/ Target
Anamnesis sering kencing, wawancara, keluhan berkurang
dada panas, setiap hari dan nafsu makan
tengkuk kaku, meningkat
nafsu makan
berkurang
Antropometri BB awal masuk dan mempertahankan status

ketika keluar gizi normal

Rumah Sakit
Biokimia GDS kolaborasi RS kadar mencapai

Alpha HBDH normal

Troponin 1
CKMB Massa
Urin:

Glukosa

Keton

Protein
Fisik dan Klinik Tensi setiap hari tekanan darah

mencapai nilai
normal, yaitu 120/80 –
140/90 mmHg
Asupan Zat Gizi Energi, protein, setiap hari terpenuhi 80 – 100%
lemak, asupan
karbohidrat, dan
natrium

25
I. Implementasi

a. Jenis Diet : NT, Diet DM 1900 kkal, Rendah Garam II, dan

Rendah Lemak

b. Bentuk Makanan : Makanan lunak

c. Cara Pemberian : Oral

Standar Diet RS tanggal 17April 2022


Energi Protein Lemak KH Na
Implementasi
(kkal) (gram) (gram) (gram) (mg)
Standar Diet RS 1784,4 86,3 72 265,3 762,8
Rekomendasi Diet 2014 91 40,6 336,4 794,5
Infus
Kebutuhan (Planning) 2100 78,7 35 367,5 800
% Standar/ 84% 109% 205% 72% 95%

Kebutuhan

J. Rekomendasi Diet
Rekomendasi Standar
Standar Diet RS
Diet
Nasi tim 150 g Nasi tim 250 g

Sosis basah 50 g Sosis basah 50 g


Makan Pagi
Tempe bacem 50 g Tempe bacem 50 g

Soto daging 50 g Soto daging 50 g


Susu 240 ml Susu 240 ml Mega
Selingan Pagi
Mega mendung 75 g mendung 75 g

Makan Siang Nasi tim 200 g Nasi tim 275 g

Telur ceplok air mata sapi 50 Telur ceplok air mata sapi 50
g g
Tahu bergedel kukus 50 g Tahu bergedel kukus 50 g

26
Sop rolade 75 g Sop rolade 75 g

Lalap timun 50 g Lalap timun 100 g

Pepaya 100 g Pepaya 100 g


Kepok rebus 50 g Kepok rebus 100 g
Selingan Siang
Teh 240 ml Teh 240 ml
Nasi tim 200 g Nasi tim 275 g

Lele fillet goreng tepung 50 g Lele fillet goreng tepung 50 g

Makan Malam Tempe bumbu sate 50 g Tempe bumbu sate 50 g

Lodeh kluwih 75 g Sayur asem 75 g

Ca sawi putih 50 g Ca sawi putih 50 g


Selingan - -

Malam

27
.

BAB IV

PEMBAHASAN MONITORING DAN EVALUASI

A. Monitoring dan Evaluasi Data Subyektif

1. Monitoring dan Evaluasi Keluhan Utama Pasien

Pada saat pengambilan kasus, pasien sudah dirawat selama 7 hari di Rumah

Sakit. Hasil evaluasi keluhan utama pasien dapat dilihat dalam tabel berikut ini:

Tabel 3

Evaluasi Keluhan Utama Pasien


Tanggal Keluhan Utama Pasien
sering kencing, dada panas dan nyeri, tengkuk kaku, nafsu
17 April 2022
makan berkurang
18 April 2022 nafsu makan berkurang
susah kencing, saluran kencing seperti tersumbat, nafsu
19 April 2022
berkurang
20 April 2022 tidak ada keluhan
(Sumber: Data Primer, 2022)

Pada awal pengambilan data, pasien mengeluhkan sering kencing, dada panas
dan nyeri, nafsu makan berkurang. Pasien kurang nafsu makan karena merasa
takut kadar glukosa darahnya akan meningkat apabila menghabiskan makanan
yang diberikan dari Rumah Sakit. Monitoring hari ke 3 terlihat nafsu makan
pasien masih berkurang atau rendah, hal ini dapat dilihat dari hasil recall dan
comstok.

28
B. Monitoring dan Evaluasi Data Objektif

1. Monitoring dan Evaluasi Data Antropometri

Pengukuran antropometri dilakukan pada saat awal pengambilan kasus dan hari
terakhir monitoring.

Hasil pengukuran antropometri dapat dilihat dalam tabel berikut ini:

Tabel 4

Evaluasi Data Antropometri

BB idaman/ideal : TB -100 = 160 – 100 = 60 kg


Rentang lengan : 162 cm Rumus estimasi TB berdasar rentang
lengan :
= 118,24+(0,28x RL)-(0,07 x U)

=118,24+(0,28x 162)-(0,07 x 49)

= 118,24+45,36-3,43

= 163,6-3,43

= 160 cm
Lingkar lengan atas : 30 cm

%LLA = pengukuran sebenarnya x 100%

nilai standar

= 300x100%

306

= 98%
(Sumber: Data Primer, 2022)

Hasil pengukuran pada saat awal pengambilan kasus dan akhir monitoring
adalah sama. Pasien tidak ditimbang menggunakan bathroom scale karena

29
pasien termasuk dalam kategori resiko jatuh, sehingga pengukuran dilakukan
menggunakan rentang lengan dan LLA (Lingkar Lengan Atas).
Status gizi pasien berdasarkan %LLA adalah gizi baik yaitu 98%. Menurut
NHANES I (1971-1974) dan NHANES II (1976-1974) dalam Anggraeni
(2012), kategori status gizi berdasarkan %LLA yaitu:
a. Gizi baik : > 85%

b. Gizi kurang : 70,1 – 84,9%

c. Gizi buruk : <70%

2. Monitoring dan Evaluasi Data Biokimia

Pemeriksaan biokimia untuk jenis pemeriksaan gula darah sewaktu (GDS)


dilakukan setiap hari. Hasil pemeriksaan biokimia dapat dilihat dalam
tabel berikut ini:

Tabel 5

Evaluasi Data Biokimia

Jenis Tanggal
Pemerik Satuan
saan 17-04-2022 18-04-2022 19 -04- 2022 20-04-2022

GDS g/dl 376 213 136 148


Alpha u/L 241,3 - - -
HBDH
Troponin ug/L 1,2 - - -
1
CKMB mg/L 7,19 - - -
Massa
Urin:
Glukosa +1 - - -
Keton +3 - - -
Protein +2 - - -
Segmen 50-100 - - -
Leukosit

30
Eritrosit >100 - - -
(Sumber: Rekam Medis 0301757, 2022)

Berdasarkan hasil pemeriksaan biokimia pada awal pengambilan kasus, kadar


GDS sangat tinggi. Pemeriksaan biokimia penegak jantung dan ginjal
menunjukkan hasil yang tidak normal. Hari kedua dan ketiga monitoring
menunjukkan kadar GDS mengalami penurunan, sedangkan pada hari terakhir
monitoring kadar GDS mengalami peningkatan. Nilai normal GDS yaitu 70-
140 mg/dl, sedangkan menurut Perkumpulan Endokrinologi Indonesia
(PERKENI) tahun 2006, kadar normal GDS yaitu < 200 mg/dl. Menurut Fox
dan Kilvert (2010), kadar GDS dapat dipengaruhi oleh asupan makanan.
Asupan makanan tinggi energi dan rendah serat dapat mengganggu kepekaan
sel-sel pankreas dalam memproduksi insulin, sehingga dapat meningkatkan
kadar
GDS.

3. Monitoring dan Evaluasi Data Fisik dan Klinik

a. Monitoring dan Evaluasi Data Fisik

Hasil pemeriksaan fisik dapat dilihat dalam tabel berikut ini:

Tabel 6

Data Fisik

Tanggal Pemeriksaan Fisik


Keadaan umum sedang, compos mentis, nafsu makan
17 April 2022
kurang
Keadaan umum sedang, compos mentis, nafsu makan
18 April 2022
kurang
Keadaan umum sedang, compos mentis, nafsu makan
19 April 2022
kurang
Keadaan umum sedang, compos mentis, nafsu makan
20 April 2022
kurang
(Sumber: Rekam Medis 0301757, 2022)

31
Berdasarkan hasil pemeriksaan fisik selama pengamatan 4 hari, keadaan
fisik terutama nafsu makan pasien tidak mengalami peningkatan. Pasien
merasa badannya agak lemas, hal ini mungkin dikarenakan asupan makanan
yang defisit sehingga membuat badan menjadi lemas.
b. Monitoring dan Evaluasi Data Klinik

Hasil pemeriksaan klinik dapat dilihat dalam tabel berikut ini:

Tabel 7

Data Klinik
Jenis Tanggal
Satuan
Pemeriksaan
17-04-2022 18-04-2022 19-04-2022 20-04-22
Tensi mmHg 173/121 110/70 130/80 130/80
Nadi x/menit 88 78 80 82
Respirasi x/menit 20 20 20 20
Suhu o 36 36 36 36,3
C
(Sumber: Rekam Medis 0301757, 2022)

Berdasarkan data tersebut, tekanan darah pasien pada awal kasus yaitu
173/121 mmHg. Sedangkan tekanan darah normal berkisar antara 120/80
sampai 140/90 mmHg. Tekanan darah yang tinggi pada pasien dapat
disebabkan karena pasien setiap hari sering mengonsumsi camilan berupa
keripik dan gorengan. Diakhir pengamatan, tekanan darah pasien menjadi
130/80 mmHg. Penurunan tekanan darah pasien ini dapat disebabkan karena
pengaturan pola makan selama di rumah sakit dan pemberian obat amlodipine
dan candesartan yang berfungsi untuk menurunkan tekanan darah. Nadi pasien
pada awal kasus hingga akhir kasus berada dalam rentang normal yaitu 60
sampai 100x/menit. Respirasi pasien dari awal kasus hingga akhir kasus yaitu

32
20x/menit yang masuk dalam kategori normal. Suhu pasien dari awal kasus
hingga akhir kasus normal, yaitu 36o C dan 36,3o C.

4. Monitoring dan Evaluasi Makan Pasien

Perkembangan asupan makan pasien dapat dilihat dalam tabel berikut ini:

Tabel 8

Data Asupan Makan Tanggal 17 April 2022


Energi Lemak Karbohidrat Na
Protein (g)
(kkal) (g) (g) (g)
Asupan 782,7 30,7 23,5 114,5 1177,8
Standar RS 1621 69,4 46 234 1391,3
% asupan 47% 41% 51% 48% 84%
Keterangan DB DB DB DB DR

Tabel 9

Data Asupan Makan Tanggal 18 April 2022


Energi Lemak Karbohidrat Na
Protein (g)
(kkal) (g) (g) (g)
Asupan 979,7 47,8 27,6 134,5 722,3
Standar RS 1672,5 76,4 40,5 252,1 1040,7
% asupan 58% 62% 68% 53% 69%
Keterangan DB DB DB DB DB

Tabel 10

Data Asupan Makan Tanggal 19 April 2022


Energi Protein (g) Lemak Karbohidrat Na
(kkal) (g) (g) (g)
Asupan 687,7 41,1 20,8 83,9 235,3

33
Standar RS 1621,7 77,6 49,7 219,7 389,2
% asupan 42% 52% 40% 38% 60%
Keterangan DB DB DB DB DB

Tabel 11

Data Asupan Makan Tanggal 20 April 2022


Energi Protein (g) Lemak Karbohidrat Na
(kkal) (g) (g) (g)
Asupan 824,6 55,1 31,9 79,1 711
Standar RS 1784,4 86,3 72 265,3 762,8
% asupan 46% 63% 44% 29% 93%
Keterangan DB DB DB DB N
(Sumber: Data Primer Terolah, 2015)

Keterangan:

DB : Defisit Berat (<70%)

DS : Defisit Sedang (70-79%)

DR : Defisit Ringan (80-89%)

N : Normal (90-120%)

Asupan zat gizi pasien selama dirumah sakit hanya didapatkan dari makanan
yang diberikan oleh rumah sakit. Pasien tidak mengonsumsi makanan dari luar
rumah sakit. Berdasarkan data yang diperoleh selama pengamatan dapat
disimpulkan bahwa rata-rata asupan energi, protein, lemak dan karbohidrat
mengalami defisit sedang hingga defisit berat. Sedangkan asupan natrium
mengalami defisit pada hari kedua dan ketiga pengamatan, namun kembali
normal pada hari terakhir pengamatan.
Asupan makanan yang rendah dikarenakan pasien merasa takut kadar glukosa
darahnya akan meningkat apabila menghabiskan makanan yang diberikan oleh
rumah sakit. Pasien perlu diberikan edukasi agar mau untuk meningkatkan
asupan makanan, karena asupan makanan yang defisit akan mengganggu
proses penyembuhan penyakit pada pasien.

34
C. Perkembangan Terapi Diet

Selama awal pengambilan kasus hingga akhir kasus terdapat perkembangan


terapi diet pada pasien. Perkembangan terapi diet dapat dilihat dalam tabel
berikut ini:

Tabel 9

Perkembangan Terapi Diet

Tanggal Jenis Diet Bentuk Makanan Cara Pemberian


17 April 2022 NT, DM 1700 Lunak Oral
18 April 2022 NT, DM 1900 Lunak Oral
19 April 2022 NT, DM 1900 Lunak Oral
20 April 2022 NT, DM 1900 Lunak Oral
(Sumber: Data Primer dan Sensus Pasien, 2022)

Pasien mengalami perkembangan terapi diet dari diet DM 1700 kkal menjadi diet
DM 1900 kkal. Hal ini dikarenakan glukosa darah pasien mulai normal. Diet DM
1700 kkal, 1900 kkal, dan 2100 kkal dapat diberikan kepada penderita Diabetes
Mellitus yang memiliki status gizi normal. Sedangkan untuk status gizi lebih
diberikan diet DM 1300 kkal sampai 1500 kkal, untuk pasien dengan status gizi
kurang diberikan diet DM 2300 kkal sampai 2500 kkal.

35
BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Diagnosa medis pasien adalah diabetes mellitus, nyeri dada,

2. Hasil antropometri pasien menunjukkan status gizi baik.

3. Hasil klinik pasien menunjukkan tekanan darah tinggi.

4. Hasil biokimia pasien menunjukkan kadar GDS tinggi.

5. Hasil dietery history menunjukkan kebiasaan makan yang salah ditandai


dengan suka mengonsumsi keripik dan gorengan.
6. Hasil medical history menunjukkan bahwa pasien mengalami hiperglikemi,
hipertensi, dan gangguan saluran cerna.
7. Diagnosis gizi pasien meliputi:

NI-5.4 :penurunan kebutuhan zat gizi (karbohidrat sederhana) berkaitan


dengan diabetes mellitus dibuktikan dengan kadar GDS 376,9 g/dl NI-5.4 :
penurunan kebutuhan zat gizi (lemak) berkaitan dengan NSTEMI dibuktikan

36
dengan hasil lab alpha HBDH, troponin 1, dan CKMB massa tinggi NI-5.4 :
penurunan kebutuhan zat gizi (natrium) berkaitan dengan
hipertensi dibuktikan dengan tensi tinggi, yaitu 173/121 mmHg.

NB-1.2 : kebiasaan makanan yang salah berkaitan dengan dengan NSTEMI


dan hipertensi dibuktikan dengan sering mengonsumsi makanan yang
digoreng dan keripik.

8. Implementasi yang dilakukan adalah pemberian diet NT, DM 2100 kkal, RG


II, dan Rendah Lemak.
9. Asupan makanan pasien selama studi kasus masih defisit yaitu energi 39%,
protein 56%, lemak 33%, dan karbohidrat 28,4%. Asupan natrium sudah
normal yaitu 101%.

10. Hasil pengamatan selama studi kasus:

a. Pemeriksaan antropometri : status gizi pasien tidak mengalami perubahan,


yaitu status gizi baik.
b. Pemeriksaan klinis : tekanan darah pasien mengalami penurunan menjadi
normal.
c. Pemeriksaan biokimia : hari terakhir pemeriksaan, GDS pasien mengalami
peningkatan dari hari sebelumnya.
d. Asupan makan : asupan makan pasien mengalami sedikit

peningkatan, tetapi masih defisit.

B. Saran

a. Pasien sebaiknya mematuhi diet dan meningkatkan asupan makannya.

b. Pasien sebaiknya mematuhi anjuran makanan yang diperbolehkan, makanan


yang dibatasi dan tidak diperbolehkan.
c. Pasien sebaiknya membatasi asupan camilan dan gorengan agar tidak
meningkatkan tekanan darah dan glukosa darah.

37
DAFTAR PUSTAKA

Almatsier, S.(2010).Prinsip Dasar Ilmu Gizi.Jakarta : Gramedia Pustaka Utama.


Arini Setiawati dan Zunilda Bustami. 2001. Antihipertensi. Dalam : Sulistia G.
Ganiswarna, dkk., Editor : Farmakologi dan Terapi. Edisi 4. Jakarta :
Bagian Farmakologi FKUI. 315-342.
Corwin Elizabeth J. Buku saku patofisiologi : Sistem kardiovaskular. Edisi 1.
Jakarta : EGC, 2009.h.477
Darmojo dan Martono. (2006). Geriatri. Jakarta : Yudistira.
PERKENI (1998). Konsensus Pengelolaan Diabetes Melitus di Indonesia.
Jakarta
Sarwono Waspadji, Kartini Sukardji, Meida Octarna. 2002. Pedoman Diet
Diabetes Mellitus. Jakarta : Balai Penerbit FKUI
Setiabudi, Rianto. 2007. Pengantar Antrimikrobia. Dalam: Dalam Ganiswara,
Sulistia G, editor. Farmakologi dan Terapi. Edisi 5. Jakarta: Bagian Farmakologi
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, hal 585-95
Smeltzer, Suzanne C. (2001). Buku Ajar Keperawatan Medical Bedah Brunner &
Suddart, Edisi 8. Jakarta EGC
Wahyuningsih, Retno. 2013. Penatalaksanaan Diet pada Pasien. Yogyakarta :
Graha Ilmu

38
LAMPIRAN

MENU RS TANGGAL 20 April 2022

Sarapan Berat Energi Protein Lemak KH Na


nasi tim 150 g 175,7 kcal 3,3 0,3 38,6 g 0
telur ayam 30 g 46,5 kcal 3,8 3,3 0,3 g 37,2
soto daging pku 50 g 34,9 kcal 3,5 2,2 1,2 g 5,5
daging ayam 20 g 57,0 kcal 5,4 3,8 0,0 g 14,6
tempe kedele murni 50 g 99,5 kcal 9,5 3,8 8,5 g 3
kecap 5g 3,0 kcal 0,5 0 0,3 g 279,3
gula tropicana slim 10 g 1,0 kcal 0 0 0,4 g 0
minyak kelapa sawit 10 g 86,2 kcal 0 10 0,0 g 0
Selingan Pagi

susu diabetasol 60 g 156,0 kcal 6 4,2 23,4 g 66


mega mendung 50 g 102,1 kcal 2 2,3 18,7 g 163
Makan Siang

nasi tim 200 g 234,2 kcal 4,4 0,4 51,4 g 0


telur ayam 50 g 77,6 kcal 6,3 5,3 0,6 g 62
tahu 50 g 38,0 kcal 4,1 2,4 0,9 g 3,5

39
sop rolade pku 75 g 88,2 kcal 12, 8 7,2 9,8 g 38,3
ketimun mentah 50 g 6,5 kcal 0,3 0,1 1,4 g 1
minyak kelapa sawit 10 g 86,2 kcal 0 10 0,0 g 0
pepaya 100 g 39,0 kcal 0 0,1 9,8 g 3
Selingan Sore

pisang kepok 50 g 58,0 kcal 0,4 0,1 15,6 g 2,5


Makan Malam

nasi tim 200 g 234,2 kcal 4,4 0,4 51,4 g 0


ikan lele 50 g 41,9 kcal 7,4 1,1 0,0 g 20
minyak kelapa sawit 10 g 86,2 kcal 0 10 0,0 g 0
tempe kedele murni 50 g 99,5 kcal 9,5 3,8 8,5 g 3
lodeh kluwih pku 75 g 53,4 kcal 3 2 26,3 g 4,5
sawi putih mentah 50 g 7,5 kcal 1,1 0 1,0 g 8

Keterangan Jumlah
Energi 1912,3 kcal
Protein 88,3 g
Lemak 72,9 g
Karbohidrat 268,0 g
Na 714,3 mg

REKOMENDASI MENU
Sarapan Berat Energi Protein Lemak KH Na
nasi tim 250 g 292,8 kcal 5,5 0,5 64,3 g 0
telur ayam 20 g 31,0 kcal 2,5 2,1 0,2 g 24,8
daging ayam 30 g 85,5 kcal 8,1 7,7 0,0 g 21,9
soto daging pku 50 g 34,9 kcal 3,5 2,2 1,2 g 5,5
tempe kedele murni 50 g 99,5 kcal 9,5 3,8 8,5 g 3
kecap 5g 3,0 kcal 0,5 0 0,3 g 279,3
Selingan Pagi

susu diabetasol 30 g 78,0 kcal 3 2,1 11,7 g 33


mega mendung 75 g 204,1 kcal 3,9 4,7 37,4 g 326

40
Makan Siang

nasi tim 275 g 322,1 kcal 6,1 0,6 70,7 g 0


telur ayam 50 g 77,6 kcal 6,3 5,3 0,6 g 62
tahu 50 g 38,0 kcal 4,1 2,4 0,9 g 3,5
sop rolade pku 50 g 58,8 kcal 8,5 4,8 6,5 g 25,5
ketimun mentah 100 g 12,9 kcal 0,7 0 2,8 g 2
Selingan Sore

pisang kepok 100 g 115,9 kcal 0,8 0,2 31,2 g 5,7


teh 5g 2,5 kcal 0 0 0,5 g 5,5
gula diabetasol 10 g 0 kcal 0 0 0 g 0
Makan Malam

nasi tim 275 g 322,1 kcal 6,1 0,6 70,7 g 0


ikan lele 50 g 41,9 kcal 7,4 1,1 0,0 g 20
tempe 50 g 99,5 kcal 9,5 3,8 8,5 g 3
sayur asem 75 g 72,1 kcal 4,5 2,5 9,8 11,3
sawi putih mentah 50 g 7,5 kcal 1 0,1 1,0 g 8
Jumlah 2014 91 40,6 336,4 794,5

Kebutuhan 2100 78,7 35 367,5 800

% Asupan 95% 115% 116% 91% 99%

HASIL RECALL HARI KE 1 TANGGAL 17 April 2022

Makan Siang 16 April 2022 Berat


nasi tim

beras putih giling 31 g


bola-bola bumbu bistik

daging sapi 15 g
tahu bumbu bacem

tahu 20 g
ca sawi putih

41
sawi putih mentah 50 g
minyak kelapa sawit 5g
Snack Sore 16 April 2022

pisang kepok 50 g
Makan Sore 16 April 2022

nasi tim

beras putih giling 31 g


telur puyuh bumbu bacem

telur puyuh 15 g
tempe bumbu bacem

tempe kedele murni 20 g


ca sawi sendok

ca sawi sendok 50 g
minyak kelapa sawit 5g
Makan Pagi 17 April 2022

nasi tim

beras putih giling 31 g


oseng soon, buncis, janten

bihun 10 g
buncis mentah 20 g
jagung muda berjanggel 20 g
daging bumbu kacang

daging sapi 25 g
tahu bergedel kukus

tahu 15 g
kecap 20 g

PROSENTASE ASUPAN ZAT GIZI HASIL RECALL

HARI KE 1 TANGGAL 17 April 2022


Energi Protein Lemak KH Na
Implementasi
(Kkal) (g) (g) (g) (mg)
Asupan Oral 782,7 30,7 23,5 114,5 1177,8
Kebutuhan 1621 69,4 46 234 1391,3
% Asupan 47% 41% 51% 48% 84%

42
HASIL RECALL HARI KE 2 TANGGAL 18 April 2022

Makan Siang 17 April 2022 Berat


nasi tim
beras putih giling 25 g
telur bacem
telur ayam 25 g
kecap 3g
tempe bacem
tempe kedele murni 25 g
kecap 3g
sop timlo
wortel 10 g
kapri muda mentah 5g
bihun 10 g
jamur kuping segar 5g
daging menthok 20 g
Makan Malam 17 April 2022
beras putih giling 25 g
ayam bumbu sate
daging ayam 25 g
tahu bumbu opor
tahu 25 g
sayur podomoro
labu siam mentah 10 g
kacang panjang mentah 10 g
wortel 5g
santan (kelapa dan air) 20 g
ketimun mentah 20 g
Makan Pagi 18 April 2022
nasi biasa
beras putih giling 75 g
telur omelet tahu sayur
telur ayam 25 g
tempe bumbu bacem
tempe kedele murni 50 g
kecap 5g
setup sayur
buncis mentah 10 g

43
wortel 10 g
kentang 10 g
kacang merah 5g
daging sapi 10 g

PROSENTASE ASUPAN ZAT GIZI HASIL RECALL

HARI KE 2 TANGGAL 18 April 2022

Energi Protein Lemak KH Na


Implementasi
(Kkal) (g) (g) (g) (mg)
Asupan Oral 979,7 47,8 27,6 134,5 722,3
Kebutuhan 1672,5 76,4 40,5 252,1 1040,7

% Asupan 58% 62% 68% 53% 69%

44
HASIL RECALL HARI KE 3 TANGGAL 19 April 2022

Makan Siang 18 April 2022 Berat


nasi tim
beras putih giling 25 g
ikan patin bumbu rujak cabe
ikan segar 50 g
tahu bumbu bacem
tahu 15 g
kecap 5g
bayam segar 10 g
labu siam mentah 10 g
santan (kelapa saja) 3g
toge kacang hijau mentah 20 g
minyak kelapa sawit 2g
pepaya 50 g
Makan Malam 18 April
2022
nasi tim
beras putih giling 25 g
daging giling gadon
daging sapi 30 g
tempe kering tanpa cabe
kecap 5g
tempe kedele murni 20 g
ca labu siam

45
labu siam mentah 30 g
gula pasir 10 g
Makan Pagi 18 April 2022
nasi tim
beras putih giling 25 g
ayam bumbu bandung
daging ayam 40 g
sambal goreng labu siam
labu siam mentah 30 g

PROSENTASE ASUPAN ZAT GIZI HASIL RECALL

HARI KE 3 TANGGAL 19 April 2022


Energi Protein Lemak KH Na
Implementasi
(Kkal) (g) (g) (g) (mg)
Asupan Oral 687,5 41,1 20,8 83,9 635,3
Kebutuhan 1621,7 77,6 49,7 219,7 389,2
% Asupan 42% 52% 40% 38% 60%

HASIL RECALL HARI KE 4 TANGGAL 20 April 2022

Makan Siang 19 April Berat


2022
nasi tim 75 g
daging bumbu empal
manis
daging sapi 50 g
tempe bumbu rendang
tempe kedele murni 20 g
sayur asem pku 20 g
orak arik pku 20 g
Makan Sore 19 April 2022
nasi tim 75 g
telur bacem
telur ayam 50 g
kecap 5g
tahu bumbu bistik
tahu 20 g
sop bakso ayam pku 20 g
ca sawi sendok 20 g

46
Makan Pagi 20 April 2022
nasi tim 75 g
telur ayam 20 g
daging ayam 30 g
tempe bacem
tempe kedele murni 50 g
kecap 5g
soto daging pku 20 g

PROSENTASE ASUPAN ZAT GIZI HASIL RECALL

HARI KE 4 TANGGAL 20 April 2022

Energi Protein Lemak KH Na


Implementasi (mg)
(Kkal) (g) (g) (g)
Asupan Oral 824,6 55,1 31,9 79,1 711
Kebutuhan 1784,4 86,3 72 265 762,8
% Asupan 46% 63% 44% 29% 93%

47

Anda mungkin juga menyukai