LAPORAN PKL GIZI KLINIK (Vebryana Rade)
LAPORAN PKL GIZI KLINIK (Vebryana Rade)
LAPORAN PKL GIZI KLINIK (Vebryana Rade)
TAHUN 2022
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Gizi
(S.Gz)
Oleh :
1321118007R
KUPANG
2022
1
DAFTAR ISI
E. Manfaat .................................................................................... 3
2
e. Terapi Medis ................................................................... 18
D. Kesimpulan Assesment Gizi .................................................... 19
E. Diagnosis Gizi . ........................................................................ 19
F. Intervensi Gizi .. ........................................................................ 19
G. Rencana Konsultasi Gizi .. ........................................................ 22
H. Implementasi . .......................................................................... 23
I. Rekomendasi Diet ................................................................... 24
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan . ............................................................................. 34
B. Saran . ...................................................................................... 35
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
3
HALAMAN PERSETUJUAN
Oleh :
1321118007R
Hari : Kamis
Mengetahui,
Pembimbing PKL Pelayanan Gizi Klinik
Program Studi Sarjana Gizi
Pembimbing
4
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas
penyertaan, kasih, bimbingan dan karunianya sehingga penulis dapat menyelesaikan
laporan studi kasus praktek kerja lapangan manajemen asuhan gizi klinik
penatalaksanaan diet pada pasien diabetes melitus di ruang cempaka Rsud Prof. Dr W.
Z Johannes Kupang tahun 2022. Proses pengambilan data dan penyusunan laporan ini,
penulis banyak menemui kendala dan hambatan, namun berkat bimbingan, arahan,
dan bantuan berbagai pihak, penulis dapat menyelesaikannya. Perkenankanlah dengan
setulus hati penulis menyampaikan rasa terima kasih kepada:
1. Ibu Mariance E. Lepa S.KM., M.IMUN selaku Kepala Program Studi S1 Ilmu
Gizi Sekolah Tinggi Kesehatan Nusantara Kupang.
2. Bapak Nomensen Loit Banunaek, S.KM., M.Kes selaku Pembimbing Akademik
untuk Praktek Kerja Lapangan Pelayanan Gizi Klinik.
3. Bapak DR. Drg Mindo E. Sinaga M.Kes selaku Kepala Pimpinan RSUD Prof. Dr
W. Z Johannes Kupang.
4. Ibu Erna Yulianty Lobo, SST selaku kepala Instalasi Gizi RSUD Prof. Dr. W.Z
Johannes Kupang.
5. Bapak dan Ibu yang senantiasa memberikan do’a dan dukungan demi
6. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan Laporan Praktek Kerja
Lapangan Manajemen Asuhan Gizi Klinik.
5
Vebryana V.W Rade
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Diabetes Mellitus adalah salah satu penyakit yang banyak diderita oleh
masyarakat Indonesia. Diabetes mellitus merupakan sekelompok kelainan
heterogen yang ditandai oleh kenaikan kadar glukosa darah atau hiperglikemia,
dengan berbagai kelainan metabolik akibat gangguan hormonal, dan
menimbulkan komplikasi akut serta kronik. Menurut Perkumpulan Endokrinologi
Indonesia tahun 2006, seseorang didiagnosa menderita Diabetes Mellitus jika
memiliki kadar gula darah sewaktu > 200 mg/dl dan gula darah puasa > 126
mg/dl.
6
orang terdiri dari pasien keluar hidup 112 orang dan pasien keluar meninggal 3
orang (Rekam Medik RSUD Prof. Dr. W. Z. Johannes Kupang tahun 2017).
Kasus yang diambil untuk studi kasus ini adalah penatalaksanaan diet pada
pasien Diabetes Mellitus .Penatalaksanaan diit dengan menggunakan NCP yang
dimulai dari assesment, diagnosis gizi, intervensi gizi, monitoring dan evaluasi.
Penatalaksanaan diit ini diharapkan dapat membantu proses penyembuhan
penyakit pada pasien.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
1. Jenis Data
a. Data Primer
7
b. Data Sekunder
Data sekunder meliputi data fisik, klinis, biokimia, dan diagnosis yang
didapatkan dari rekam medis pasien.
2. Cara Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi, wawancara, dan dari data
rekam medis pasien.
E. Manfaat
1. Bagi Mahasiswa
3. Bagi Pasien
8
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Diabetes Mellitus
1. Definisi
2. Etiologi
9
a. IDDM (Insulin Dependent Diabetes Mellitus)
Non Insulin Dependent Diabetes Mellitus atau yang dikenal dengan diabetes
mellitus tipe 2 merupakan hiperglikemi yang disebabkan terbatasnya
produksi insulin oleh pankreas. Faktor resiko terjadinya diabetes tipe 2 yaitu
genetik, overweight, dan obesitas. Pencegahan dari diabetes tipe 2 yaitu
mempertahankan berat badan ideal, penurunan berat badan, olahraga yang
cukup, dan pengaturan pola makan yang benar (Bare & Suzanne, 2002).
c. MRDM (Malnutrisi Related Diabetes Mellitus)
3. Patofisiologi
10
mengalami poliuri (banyak kencing) dan polidipsi (banyak minum).
Defisiensi insulin dapat menyebabkan terganggunya metabolisme protein
dan dan lemak sehingga mengakibatkan penurunan berat badan.
b. Diabetes Mellitus Tipe 2
Menurut Corwin (2000) terdapat dua masalah pada diabetes mellitus tipe 2,
merupakan suatu gangguan dimana glukosa tidak dapat masuk kedalam sel
meskipun kadar insulin dalam darah tinggi. Hal ini akan mengakibatkan sel
Tujuan dari manajemen terapi gizi Diabetes Mellitus adalah membantu pasien
memperbaiki kebiasaan makan dan olahraga untuk
mendapatkan kontrol metabolik yang lebih baik, dengan cara sebagai berikut:
a. Energi cukup yaitu 25-30 kkal/kg BBI. Makanan dibagi dalam 3 porsi besar,
yaitu makan pagi (20%), makan siang (30%), makan sore (25%), serta 2-3
porsi kecil untuk selingan (10-15%).
b. Protein cukup yaitu 10-15% dari kebutuhan energi total.
11
c. Lemak sedang yaitu 20-25% dari kebutuhan energi total. Asupan kolesterol
dibatasi yaitu <300 mg.
d. Karbohidrat cukup yaitu 60-70% dari kebutuhan energi total.
Interaksi obat dan makanan terjadi apabila makanan yang dimakan mempengaruhi
bahan dalam obat yang diminum, sehingga obat tidak dapat bekerja secara
maksimal. Interaksi ini dapat menyebabkan efek yang berbeda - beda, seperti
peningkatan atau penurunan efektivitas obat dan berbagai efek samping. Makanan
juga dapat menunda, mengurangi, atau meningkatkan penyeraoan obat
(Wahyuningsih, 2013).
12
BAB III
1. Skrining Awal
No Kriteria Jawaban
terakhir?
terakhir?
13
- Jika ada 1 atau lebih kriteria dengan jawaban ya dilakukan skrining lanjut
2. Skrining Lanjut I
Risiko Gizi Kriteria
Absen (Skor = 0) Status gizi normal
Ringan (Skor = 1) Kehilangan BB > 5% dalam 3 bulan atau asupan 50-75%
dari kebutuhan
Sedang (Skor = 2) Kehilangan BB > 5% dalam 2 bulan atau IMT 18.5-20.5 atau
asupan 25-50% dar kebutuhan
Berat (Skor = 3) Kehilangan BB > 5% dalam 1 bulan (> 15% dalam 3 bulan)
atau IMT < 18.5 atau asupan 0-25% dari kebutuhan.
3. Skrining Lanjut II
Risiko Gizi Kriteria
Absen (Skor = 0) Kebutuhan gizi normal
Ringan (Skor = 1) Fraktur, pasien kronik (sirosis hati, COPD, HD rutin, DM,
kanker)
Sedang (Skor = 2) Bedah mayor, stoke, pneumonia berat, kanker darah
Berat (Skor = 3) Cedera kepala, transplantasi sumsum,
pasien ICU (APACHE>10)
B. Identitas Pasien
Nama (initial) : Bp. Ahmad No RM : 0301757
Umur : 49 tahun Ruang : Cempaka
Jenis Kelamin : Laki-laki Tgl Masuk : 11 April 2022
Agama : Islam Tgl Kasus : 17 April 2022
Pekerjaan/Penghsilan : Swasta Alamat : Jl. Nibaki 99 Liliba
14
Aktivitas fisik (lama : 10 jam/ hari Suku/Bangsa : Jawa
tidur)
C. Assesment Gizi
1. Data Subjektif
a. Riwayat Penyakit
Keluhan Utama sering kencing, dada panas, tengkuk kaku
Riwayat Penyakit Dahulu -
Riwayat Penyakit Keluarga -
Riwayat Penyakit Diabetes Mellitus, Nyeri dada,
Sekarang/Diagnosis medis
b. RiwayatGizi
Alergi/ pantangan
terhadap bahan -
makanan tertentu
disukai
Suplementasi gizi Sebutkan jenis/nama dan frekuensi
-
15
makanan
Gangguan fungsi Konstipasi
gastrointestinal
Perubahan berat -
badan
Lain-lain -
2. Data Objektif
a. Pemeriksaan Antropometri
BB idaman/ideal : TB -100 = 160 – 100 = 60 kg
= 118,24+(0,28x RL)-(0,07 x U)
= 118,24+45,36-3,43
= 163,6-3,43
= 160 cm
Lingkar lengan atas : 30
cm %LLA = pengukuran sebenarnya x 100%
nilai standar
= 300x100%
306
= 98%
16
b. Pemeriksaan Biokimia
Urin/darah
2. Respirasi 20 x/menit
3. Nadi 88x/menit
4. Suhu 36oC
Kepala/abdomen/ekstrimitas dll -
d. Dietary history
17
Implementasi Energi Protein Lemak KH Na (mg)
e. Medical History
2) Terapi Medis :
Jenis Obat/ Fungsi Interaksi dengan
tindakan Zat Gizi
ISDN 5 g 3x1 mengobati kardiovaskuler -
Clopidogrel 1x1 pengencer darah untuk menurunkan -
kejadian trombotik
Aspilet 1x1 meringankan sakit kepala -
Amlodipine 5mg menurunkan tekanan darah minum bersamaan
1x1
Alprazolam obat penenang -
0,5mg 1x1
Ranitidin 1 mengobati maag/ mengatur sekresi -
ampul/12jam asam lambung
Ketorolac 1 obat anti inflamasi -
ampul/12jam
Apidra 3x4 unit mengontrol kadar glukosa darah/ -
18
mengobati diabetes mellitus
Infus RL 16 tpm menambah cairan dan elektrolit -
Sotatik 1 meringankan asam lambung -
ampul/8jam
Dulcolax memperlancar buang air besar -
E. Diagnosis Gizi
F. Intervensi Gizi
1. Tujuan Diet
19
b. Meningkatkan nafsu makan dan asupan makanan pasien
= 5% x 1800 = 90 kkal
1710 kkal
20
Aktifitas fisik = 10% x kalori basal
1890 kkal
= 15% x 2100
= 315 / 4
= 78,75 gram
= 15% x 2100
= 315 / 9
= 35 gram
= 2100 – (315+315)
= 2100 – 630
= 1470 / 4
= 367,5 gram
21
4. Jenis Diet, Bentuk Makanan, dan Cara Pemberian
a. Jenis Diet : NT, Diet DM 2100 kkal, Rendah Garam II, dan
Rendah Lemak
Pasien diberikan terapi diet Nasi Tim, DM 1900 kkal, Rendah Garam II, dan
Rendah Lemak dalam bentuk makanan lunak, secara oral. Frekuensi
pemberian yaitu 3 kali makanan utama dan 2 kali snack.
22
G. Rencana Konsultasi Gizi
Masalah
Tujuan Materi Konseling Keterangan
Gizi
Asupan meningkatkan asupan pengetahuan mengenai 1. sasaran : pasien dan
makanan makanan 80- pentingnya asupan gizi keluarga pasien
inadekuat 100% seimbang dan motivasi untuk 2. ruang : cempaka
meningkatkan asupan 3. waktu : 15 menit
makanan 4. metode : diskusi dan tanya jawab
Hiperglikemi memberikan makanan yang dianjurkan atau 5. media : leaflet dan daftar bahan
pengetahuan diperbolehkan, makanan yang makanan penukar
mengenai dibatasi dan makanan yang 6. monitoring dan evaluasi :
hiperglikemi, tidak diperbolehkan memberikan pertanyaan kepada
penyebab, pasien dan keluarga pasien
pencegahan, dan cara mengenai materi
penanggulangan
memberikan makanan yang dianjurkan atau
pengetahuan kepada diperbolehkan, makanan yang
pasien mengenai diet dibatasi dan makanan yang
rendah lemak tidak diperbolehkan
30
H. Rencana Monitoring dan Evaluasi
Monitoring Yang Diukur Pengukuran Evaluasi/ Target
Anamnesis sering kencing, wawancara, keluhan berkurang
dada panas, setiap hari dan nafsu makan
tengkuk kaku, meningkat
nafsu makan
berkurang
Antropometri BB awal masuk dan mempertahankan status
Rumah Sakit
Biokimia GDS kolaborasi RS kadar mencapai
Troponin 1
CKMB Massa
Urin:
Glukosa
Keton
Protein
Fisik dan Klinik Tensi setiap hari tekanan darah
mencapai nilai
normal, yaitu 120/80 –
140/90 mmHg
Asupan Zat Gizi Energi, protein, setiap hari terpenuhi 80 – 100%
lemak, asupan
karbohidrat, dan
natrium
25
I. Implementasi
a. Jenis Diet : NT, Diet DM 1900 kkal, Rendah Garam II, dan
Rendah Lemak
Kebutuhan
J. Rekomendasi Diet
Rekomendasi Standar
Standar Diet RS
Diet
Nasi tim 150 g Nasi tim 250 g
Telur ceplok air mata sapi 50 Telur ceplok air mata sapi 50
g g
Tahu bergedel kukus 50 g Tahu bergedel kukus 50 g
26
Sop rolade 75 g Sop rolade 75 g
Malam
27
.
BAB IV
Pada saat pengambilan kasus, pasien sudah dirawat selama 7 hari di Rumah
Sakit. Hasil evaluasi keluhan utama pasien dapat dilihat dalam tabel berikut ini:
Tabel 3
Pada awal pengambilan data, pasien mengeluhkan sering kencing, dada panas
dan nyeri, nafsu makan berkurang. Pasien kurang nafsu makan karena merasa
takut kadar glukosa darahnya akan meningkat apabila menghabiskan makanan
yang diberikan dari Rumah Sakit. Monitoring hari ke 3 terlihat nafsu makan
pasien masih berkurang atau rendah, hal ini dapat dilihat dari hasil recall dan
comstok.
28
B. Monitoring dan Evaluasi Data Objektif
Pengukuran antropometri dilakukan pada saat awal pengambilan kasus dan hari
terakhir monitoring.
Tabel 4
= 118,24+45,36-3,43
= 163,6-3,43
= 160 cm
Lingkar lengan atas : 30 cm
nilai standar
= 300x100%
306
= 98%
(Sumber: Data Primer, 2022)
Hasil pengukuran pada saat awal pengambilan kasus dan akhir monitoring
adalah sama. Pasien tidak ditimbang menggunakan bathroom scale karena
29
pasien termasuk dalam kategori resiko jatuh, sehingga pengukuran dilakukan
menggunakan rentang lengan dan LLA (Lingkar Lengan Atas).
Status gizi pasien berdasarkan %LLA adalah gizi baik yaitu 98%. Menurut
NHANES I (1971-1974) dan NHANES II (1976-1974) dalam Anggraeni
(2012), kategori status gizi berdasarkan %LLA yaitu:
a. Gizi baik : > 85%
Tabel 5
Jenis Tanggal
Pemerik Satuan
saan 17-04-2022 18-04-2022 19 -04- 2022 20-04-2022
30
Eritrosit >100 - - -
(Sumber: Rekam Medis 0301757, 2022)
Tabel 6
Data Fisik
31
Berdasarkan hasil pemeriksaan fisik selama pengamatan 4 hari, keadaan
fisik terutama nafsu makan pasien tidak mengalami peningkatan. Pasien
merasa badannya agak lemas, hal ini mungkin dikarenakan asupan makanan
yang defisit sehingga membuat badan menjadi lemas.
b. Monitoring dan Evaluasi Data Klinik
Tabel 7
Data Klinik
Jenis Tanggal
Satuan
Pemeriksaan
17-04-2022 18-04-2022 19-04-2022 20-04-22
Tensi mmHg 173/121 110/70 130/80 130/80
Nadi x/menit 88 78 80 82
Respirasi x/menit 20 20 20 20
Suhu o 36 36 36 36,3
C
(Sumber: Rekam Medis 0301757, 2022)
Berdasarkan data tersebut, tekanan darah pasien pada awal kasus yaitu
173/121 mmHg. Sedangkan tekanan darah normal berkisar antara 120/80
sampai 140/90 mmHg. Tekanan darah yang tinggi pada pasien dapat
disebabkan karena pasien setiap hari sering mengonsumsi camilan berupa
keripik dan gorengan. Diakhir pengamatan, tekanan darah pasien menjadi
130/80 mmHg. Penurunan tekanan darah pasien ini dapat disebabkan karena
pengaturan pola makan selama di rumah sakit dan pemberian obat amlodipine
dan candesartan yang berfungsi untuk menurunkan tekanan darah. Nadi pasien
pada awal kasus hingga akhir kasus berada dalam rentang normal yaitu 60
sampai 100x/menit. Respirasi pasien dari awal kasus hingga akhir kasus yaitu
32
20x/menit yang masuk dalam kategori normal. Suhu pasien dari awal kasus
hingga akhir kasus normal, yaitu 36o C dan 36,3o C.
Perkembangan asupan makan pasien dapat dilihat dalam tabel berikut ini:
Tabel 8
Tabel 9
Tabel 10
33
Standar RS 1621,7 77,6 49,7 219,7 389,2
% asupan 42% 52% 40% 38% 60%
Keterangan DB DB DB DB DB
Tabel 11
Keterangan:
N : Normal (90-120%)
Asupan zat gizi pasien selama dirumah sakit hanya didapatkan dari makanan
yang diberikan oleh rumah sakit. Pasien tidak mengonsumsi makanan dari luar
rumah sakit. Berdasarkan data yang diperoleh selama pengamatan dapat
disimpulkan bahwa rata-rata asupan energi, protein, lemak dan karbohidrat
mengalami defisit sedang hingga defisit berat. Sedangkan asupan natrium
mengalami defisit pada hari kedua dan ketiga pengamatan, namun kembali
normal pada hari terakhir pengamatan.
Asupan makanan yang rendah dikarenakan pasien merasa takut kadar glukosa
darahnya akan meningkat apabila menghabiskan makanan yang diberikan oleh
rumah sakit. Pasien perlu diberikan edukasi agar mau untuk meningkatkan
asupan makanan, karena asupan makanan yang defisit akan mengganggu
proses penyembuhan penyakit pada pasien.
34
C. Perkembangan Terapi Diet
Tabel 9
Pasien mengalami perkembangan terapi diet dari diet DM 1700 kkal menjadi diet
DM 1900 kkal. Hal ini dikarenakan glukosa darah pasien mulai normal. Diet DM
1700 kkal, 1900 kkal, dan 2100 kkal dapat diberikan kepada penderita Diabetes
Mellitus yang memiliki status gizi normal. Sedangkan untuk status gizi lebih
diberikan diet DM 1300 kkal sampai 1500 kkal, untuk pasien dengan status gizi
kurang diberikan diet DM 2300 kkal sampai 2500 kkal.
35
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
36
dengan hasil lab alpha HBDH, troponin 1, dan CKMB massa tinggi NI-5.4 :
penurunan kebutuhan zat gizi (natrium) berkaitan dengan
hipertensi dibuktikan dengan tensi tinggi, yaitu 173/121 mmHg.
B. Saran
37
DAFTAR PUSTAKA
38
LAMPIRAN
39
sop rolade pku 75 g 88,2 kcal 12, 8 7,2 9,8 g 38,3
ketimun mentah 50 g 6,5 kcal 0,3 0,1 1,4 g 1
minyak kelapa sawit 10 g 86,2 kcal 0 10 0,0 g 0
pepaya 100 g 39,0 kcal 0 0,1 9,8 g 3
Selingan Sore
Keterangan Jumlah
Energi 1912,3 kcal
Protein 88,3 g
Lemak 72,9 g
Karbohidrat 268,0 g
Na 714,3 mg
REKOMENDASI MENU
Sarapan Berat Energi Protein Lemak KH Na
nasi tim 250 g 292,8 kcal 5,5 0,5 64,3 g 0
telur ayam 20 g 31,0 kcal 2,5 2,1 0,2 g 24,8
daging ayam 30 g 85,5 kcal 8,1 7,7 0,0 g 21,9
soto daging pku 50 g 34,9 kcal 3,5 2,2 1,2 g 5,5
tempe kedele murni 50 g 99,5 kcal 9,5 3,8 8,5 g 3
kecap 5g 3,0 kcal 0,5 0 0,3 g 279,3
Selingan Pagi
40
Makan Siang
daging sapi 15 g
tahu bumbu bacem
tahu 20 g
ca sawi putih
41
sawi putih mentah 50 g
minyak kelapa sawit 5g
Snack Sore 16 April 2022
pisang kepok 50 g
Makan Sore 16 April 2022
nasi tim
telur puyuh 15 g
tempe bumbu bacem
ca sawi sendok 50 g
minyak kelapa sawit 5g
Makan Pagi 17 April 2022
nasi tim
bihun 10 g
buncis mentah 20 g
jagung muda berjanggel 20 g
daging bumbu kacang
daging sapi 25 g
tahu bergedel kukus
tahu 15 g
kecap 20 g
42
HASIL RECALL HARI KE 2 TANGGAL 18 April 2022
43
wortel 10 g
kentang 10 g
kacang merah 5g
daging sapi 10 g
44
HASIL RECALL HARI KE 3 TANGGAL 19 April 2022
45
labu siam mentah 30 g
gula pasir 10 g
Makan Pagi 18 April 2022
nasi tim
beras putih giling 25 g
ayam bumbu bandung
daging ayam 40 g
sambal goreng labu siam
labu siam mentah 30 g
46
Makan Pagi 20 April 2022
nasi tim 75 g
telur ayam 20 g
daging ayam 30 g
tempe bacem
tempe kedele murni 50 g
kecap 5g
soto daging pku 20 g
47