Dokumen - Tips - Makalah Kelompok 1 Persamaan Schrodinger
Dokumen - Tips - Makalah Kelompok 1 Persamaan Schrodinger
Dokumen - Tips - Makalah Kelompok 1 Persamaan Schrodinger
“Persamaan Schrodinger”
D
I
S
U
S
U
N
OLEH
ERVINA
KRISNA (4113240016)
MUTIA AMALIA
VICKY ( 4103240039)
Kata pengantar
Puji dan Syukur Penulis Panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat
limpahan Rahmat dan Karunia-Nya sehingga penulis dapat menyusun makalah ini yang
berjudul "Persamaan Schrodinger" dan membandingkan nya dari 3 ebook dan 2 internet
serta tepat pada waktunya.
Penulis menyadari bahwa didalam pembuatan makalah ini berkat bantuan dan
tuntunan Tuhan Yang Maha Esa dan tidak lepas dari bantuan berbagai pihak, untuk itu dalam
kesempatan ini penulis menghaturkan rasa hormat dan terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada semua pihak yang membantu dalam pembuatan makalah ini.
Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat kepada para pembaca.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik dari bentuk
penyusunan maupun materinya. Kritik dan saran dari pembaca sangat penulis harapkan untuk
penyempurnaan makalah selanjutnya.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ……………………………………………….................... i
BAB I
PENDAHULUAN
Pada awalnya orang menganggap materi (zat) bersifat kontinu. Tetapi hasil
penemuan berikutnya seperti penemuan muatan elementer melalui percobaan
simpangan sinar katoda membuat para ilmuan mulai memikirkan bahwa materi
bersifat diskrit. Lalu konsep atom muncul karena rasa ingin tahu terhadap struktur zat.
Struktur zat berarti komponen-komponen dan hubungan antar komponen yang
membentuk zat tersebut.
Posisi dan keberadaan elektron di dalam atom dinyatakan sebagai peluang terbesar
elektron di dalam atom
Pada gambar atom diatas, elektron mengandung tiga bilangan kuantum yang
jika ditentukan akan diperoleh hasil berupa orbital. Ketiga bilangan kuantum ini
adalah bilangan kuantum utama, orbital, dan magnetik. 2 menggambarkan rapatan
muatan elektron atau peluang menemukan elektron pada suatu titik dalam atom.
BAB II
ISI
, dimana: ,
Ψ Ψ Ψ, dimana;
Ψ
Ψ
Ψ
Ψ
Ψ Ψ Ψ Ψ
Ψ
Dalam banyak situasi energi potensial sebuah partikel V tidak bergantung dari
waktu, sehingga hanya berubah terhadap kedudukan partikel (x,y,z). untuk itu kita
dapat menyederhanakan persamaan Schrodinger dengan meniadakan kebergantungan
terhadap waktu t. fungsi gelombang bebas dapat dituliskan sebagai,
Jadi Ψ merupakan perkalian dari fungsi yang bergantung kedudukan dan
fungsi bergantung waktu
(⁄ )
. pada kenyataannya perubahan terhadap waktu dari
semua fungsi partikel yang mengalami aksi gaya tunak mempunyai bentuk yang sama
seperti pada partikel bebas. Selanjutnya, dengan mensubtitusikan persamaan
gelombang diatas kedalam persamaan Schrodinger yang bergantung waktu diperoleh,
Maka persamaan Schrodinger dalam keadaan tunak dalam tiga dimensi menjadi,
Mekanika newton :
p> Xo
2
p 2 Xo
p= m V V = p
m
2 m Xo
X=V t
Kuantitas yang diperlukan dalam mekanika kuantum ialah fungsi gelombang dari
benda itu. Walaupun sendiri tidak mempunyai tafsiran fisis, kuadrat besar mutlak 2 (
atau sama dengan * jika kompleks ) yang dicari pada suatu tempat tertentu pada suatu
saat berbanding lurus dengan peluang untuk mendapatkan benda itu di tempat itu pada saat
itu. Momentum, momentum sudut, dan energi dari benda dapat diperoleh dari . Persoalan
mekanika kuantum adalah untuk menentukan untuk benda itu bila kebebasan gerak
dibatasi oleh aksi gaya eksternal. Biasanya untuk memudahkan kita ambil 2 sama dengan
peluang P untuk mendapatkan partikel yang diberikan oleh , hanya berbadinng lurus
x
x
2 dV = 1 normalisasi
Karena
x
x
dV = 1
ialah suatu pernyataan matematis bahwa partikel itu ada di suatu tempat untuk setiap saat,
jumlah semua peluang yang mungkin harus tertentu. Selain bisa dinormalisasi , harus
berharga tunggal, karena P hanya berharga tunggal pada tempat dan waktu tertentu , dan
kontinu.
(72)
(73)
Persamaan Schrodinger untuk sebuah partikel yang berada dalam pengaruh potensial adalah
(74)
(75)
Persamaan di atas akan diselesaikan untuk syarat batas yang menjadikan berhingga
dimana-mana (termasuk pada daerah tak hingga). Bentuk syarat batas dan makna fisisnya
akan diulas pada bagian selanjutnya.
Kasus khusus yang penting adalah persamaan atom hidrogen dengan energi potensial seperti
dalam diagram berikut. Dengan menganggap proton tak bergerak, kita gunakan koordinat
kutub dan memasukkan potensial Coulomb . Sehingga,
(76)
Hal penting yang patut diperhatikan adalah bahwa persamaan ini menghasilkan
tingkatan energi diskret yang sesuai pengamatan. Pembuktiannya menyangkutkan
perhitungan rumit, yang akan diulas pada Bab 7. Untuk sementara, akan dibahas model
sederhana.
Diagram energi untuk atom hidrogen ditunjukkan dalam Gambar 3.1. Jika energi
kinetik adalah dan energi total adalah , maka
Oleh karena secara klasik harus dipenuhi , partikel dengan energi dapat diamati
hanya pada daerah dengan garis di atas kurva
Garis putus-putus pada diagram bersesuaian dengan energi kinetik negatif, karena itu
berada pada posisi yang tak teramati. Untuk elektron dapat berada pada posisi sampai
takhingga. Untuk elektron terikat (bound ). Untuk harga yang besar tetapi negatif, elektron
terbatas pada potensial yang berubah sangat cepat dalam daerah yang sangat sempit. Untuk
menganalisis sifat kualitatif dari sistem yang demikian kita tinjau harga energi kuantum dari
sebuah partikel yang terbatas dalam dinding potensial takhingga 1-d, yakni
(77)
Secara klasik partikel terbatas dalam daerah , dan berapapun energinya partikel terpantul
setiap kali menumbuk dinding potensial. Persamaan Schrodinger untuk sistem dengan
potensial , yang didefiniskan oleh (3.25), untuk , adalah
(78)
Oleh karena bernilai takhingga pada , sementara suku-suku lainnya tetap berhingga, maka
diperlukan syarat batas sebagai
(79)
Dengan memperkenalkan
(80)
Persamaan menjadi
(81)
(82)
dimana
(83)
dan
dimana
(85)
(86)
(87)
Sifat penting dari spektrum energi diskret telah muncul secara alamiah dari formalisme di
atas, dan dapat dibandingkan dengan rumus Bohr untuk atom hidrogen,
(88)
Kenyataan bahwa model yang ditinjau masih sederhana tetapi telah mendekati model
real atom hidrogen merupakan kesuksesan. Perbedaan dengan faktor merupakan kekhususan
dari pendekatan 1-d (dinding potensial) terhadap sistem 3-d (atom hidrogen). Sedangkan
perbedaan tanda muncul dari kenyataan bahwa tingkatan energi atom hidrogen diukur dari
puncak potensial ke bawah.
dengan adalah fungsi Schrodinger yang mendefinisikan partikel yang bergerak dalam tiga
dimensi dengan energi tertentu dan berada di bawah pengaruh medan potensial V tertentu.
Bentuk khusus persamaan Schrodinger yaitu persamaan Schrodinger bebas waktu adalah
Bentuk ini lebih sering digunakan karena energi dan medan potensial sistem fisika umumnya
hanya bergantung pada posisi.
kedua adalah merubah persamaan di atas kedalam sistem koordinat yang sesuai dengan
sistem yang ditinjau. Untuk sistem atom hidrogen sistem koordinat yang sesuai adalah sistem
koordinat bola. Langkah kedua adalah melakukan pemisahan variabel. Persamaan
Schrodinger mengandung tiga koordinat ruang yang saling ortogonal dan harus dipisahkan
menjadi 3 persamaan berbeda yang hanya mengandung satu koordinat ruang. Langkah ketiga
adalah memecahkan ketiga persamaan tersebut secara simultan. Hasil yang diperoleh
merupakan bilangan-bilangan kuantum yang memerikan struktur sistem berdasarkan tingka-
tingkat energi yang menyusun sistem tersebut. Struktur sistem ini selanjutnya dipergunakan
untuk meramalkan perilaku sistem dan interaksinya dengan sistem lain.
gelombang y dalam gerak gelombang umumnya. Namun, bukanlah suatu kuantitas yang
dapat diukur, sehingga dapat berupa kuantitas kompleks. Karena itu, kita akan menganggap
dalam arah x dinyatakan oleh :
= Ae-2I(Vt-x/)
sehingga :
= Ae-(i/ħ)(Et-px)
Sedangkan untuk situasi dengan gerak partikel yang dipengaruhi berbagai pembatasan untuk
memecahkan dalam situasi yang khusus, kita memerlukan persamaan
Schrodinger.Pendekatan Schrodinger disebut sebagai mekanika gelombang. Persamaan
Schrodinger dapat diperoleh dengan berbagai cara, tetapi semuanya mengandung kelemahan
yang sama yaitu persamaan tersebut tidak dapat diturunkan secara ketat dari prinsip fisis yang
ada karena persamaan itu sendiri menyatakan sesuatu yang baru dan dianggap sebagai satu
postulat dari mekanika kuantum, yang dinilai kebenarannya atas dasar hasil-hasil yang
diturunkan darinya.
Persamaan Schrodinger diperoleh mulai dari fungsi gelombang partikel yang bergerak
bebas. Perluasan persamaan Schrodinger untuk kasus khusus partikel bebas (potensial V =
konstan) ke kasus umum dengan sebuah partikel yang mengalami gaya sembarang yang
berubah terhadap ruang dan waktu merupakan suatu kemungkinan yang bisa ditempuh, tetapi
tidak ada satu cara pun yang membuktikan bahwa perluasan itu benar. Yang bisa kita lakukan
hanyalah mengambil postulat bahwa persamaan Schrodinger berlaku untuk berbagai situasi
fisis dan membandingkan hasilnya dengan hasil eksperimen. Jika hasilnya cocok, maka
postulat yang terkait dalam persamaan Schrodinger sah, jika tidak cocok, postulatnya harus
dibuang dan pendekatan yang lain harus dijajaki.
2 2
(Persamaan Schrodinger bergantung waktu
i V
t 2m x 2 dalam satu dimensi)
2 2
2 2
suatu postulat yang berhasil mengenai aspek tertentu dari dunia fisis.Betapapun sukses yang
diperoleh persamaan Schrodinger, persamaan ini tetap merupakan postulat yang tidak dapat
diturunkan dari beberapa prinsip lain, dan masing – masing merupakan rampatan pokok,
tidak lebih atau kurang sah daripada data empiris yang merupakan landasan akhir dari
postulat itu. Penjabaran Persamaan Schrodinger bergantung waktu
i ( t x )
v
= A e , = 2f, V =f
energi totalnya
hc h 2 2
E=h = , dengan = = , p=
p p
E E
F= =
h 2
i
( )( Et px )
= Ae h
2 2 2
(
i
)( Et px) p (
i
)( Et px)
2
2
( Ae
)
2
[ Ae
]
x x
p ( i
)( Et px ) 2 p 2
iA e
jadi
x x 2
2
i
t
Dalam banyak situasi energi potensial sebuah partikel tidak bergantung dari waktu
secara eksplisit, gaya yang bereaksi padanya, jadi juga V , hanya berubah terhadap kedudukan
partikel. Jika hal itu benar, persamaan Schrodinger dapat disederhanakan dengan meniadakan
ketergantungan terhadap waktu t. Fungsi gelombang partikel bebas dapat ditulis
= e-(iE/ħ)t
ini berarti, merupakan perkalian dari fungsi bergantung waktu e -(iE/h)t dan fungsi yang
bergantung kedudukan . Kenyataanya, perubahan terhadap waktu dari semua fungsi
partikel yang mengalami aksi dari gaya jenuh mempunyai bentuk yang sama seperti pada
partikel bebas.
2 2m
E V 0
x 2 2
Pada umumnya kita dapat memperoleh suatu fungsi gelombang yang tidak saja
memenuhi persamaan dan syarat batas yang ada tetapi juga turunannmya jenuh, berhingga
dan berharga tunggal dari persamaan keadaan jenuh Schrodinger. Jika tidak, sistem itu tidak
mungkin berada dalam keadaan jenuh. Jadi kuantitas energi muncul dalam mekanika
gelombang sebagai unsur wajar dari teori dan kuantitas energi dalam dunia fisis dinyatakan
sebagai jejak universal yang merupakan ciri dari semua sistem yang mantap. Harga En
supaya persamaan keadaan tunak Schrodinger dapat dipecahkan disebut harga eigen dan
fungsi gelombang yang bersesuaian n disebut fungsi eigen. Tingkat energi diskrit atom
hidrogen :
me 4 1
En = - 2 2 2
2 n = 1,2,3……
32 0 n
Dalam atom hidrogen , kedudukan elektron tidak terkuantitasi, sehingga kita bisa memikirkan
elektron berada disekitar inti dengan peluang tertentu 2 per satuan volume tetapi tanpa
ada kedudukan tertentu yang diramalkan atau orbit tertentu menurut pengertian klasik.
Pernyataan peluang ini tidak bertentangan dengan kenyataan bahwa eksperimen yang
dilakukan pada atom hidrogen selalu menunjukkan bahwa atom hidrogen selalu mengandung
satu elektron, bukan 27 persen elektron dalam satu daerah dan 73 persen di daerah lainnya;
peluang itu menunjukkan peluang untuk mendapatkan elektron , dan walaupun peluang ini
menyebar dalam ruang, elektronnya sendiri tidak.
( i )( et px )
Ae
ip
( i ) Et ( ) x
= Ae e
( iE
, dengan = Ae
) t
= e
2 2
i v
t 2m x 2
iE iE
( iE ) t
2
( iE ) t
2
( ) t 2 ( ) t
E e
e
e
2
V e
2m 2m 2 x
2
2
2m
E V X 2
2m x 2
2 2m
( E V ) 0 , tidak bergantung waktu
x 2 2
Analog terhadap persamaan schrodinger adalah tali terbentang yang panjangnya L yang
keduanya terikat.
2 1 2
, Y
x 2 V 2 t 2
2 L
n , n=0,1,2,…
n 1
me 4 1
E n 2 2 2
( ), n=1,2,3…..
32 to n2
1/ 2
Li (l (l 1)) , l = 0,1,2,…..
G G 2 dx,
~
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
www.wikipedia.com/persamaan schrodinger
www.wordpress.com/dunia fisika
www. math.ucla.edu
www.physlink.com