Makalah Thermodinamika
Makalah Thermodinamika
Makalah Thermodinamika
Disusun Oleh :
( Kelompok 9 – MUON )
Puji serta syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT. karena telah memberikan
berkah dan rahmat-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah Fisika Dasar ini
dengan judul “ Makalah Prinsip Termodinamika Dalam Teknologi Farmasi ”.
Dalam penyelesaiaan Makalah ini kami menyampaikan banyak terima kasih kepada
semua pihak yang telah memberikan bantuan serta bimbingannya sehingga makalah ini dapat
diselesaikan dengan baik dan tepat pada waktunya. Kami menyadari sepenuhnya bahwa
makalah ini masih banyak sekali kekurangan yang perlu diperbaiki, maka dari itu kami
menerima segala kritik dan saran yang bersifat membangun dari pembaca.
Demikianlah makalah ini dibuat, semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi pembaca
dan terkhusus kami sebagai penyusun.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
2.7 Penerapan Prinsip Thermoinamika daam Bidang Farmasi dan Kesehatan ......... 17
DAFTAR PUSTAKA
ii
BAB 1
PENDAHULUAN
Termodinamika memainkan peran penting dalam analisis sistem dan piranti yang
ada didalamnya terjadi perpindahan formasi energi. Implikasi termodinamika bercakupan
jauh, dan penerapannya membentang keseluruh kegiatan manusia. Bersamaan dengan
sejarah teknologi kita, perkembangan sains telah memperkaya kemampuan kita untuk
memanfaatkan energi dan menggunakan energi tersebut untuk kebutuhan masyarakat.
Kebanyakan kegiatan kita melibatkan perpindahan energi dan perubahan energi.
Termodinamika merupakan ilmu tentang energi, yang secara spesifik membahas
tentang hubungan antara energi panas dengan kerja. Seperti telah diketahui bahwa energi
didalam alam dapat terwujud dalam berbagai bentuk, selain energi panas dan kerja, yaitu
energi kimia, energi listrik, energi nuklir, energi gelombang elektromagnetik, energi
akibat gaya magnet dan lain-lain. Energi dapat berubah dari satu bentuk ke bentuk lain,
baik secara alamiah maupun hasil rekayasa teknologi. Selain itu energi dialam semesta
bersifat kekal. Tidak dapat dibangkitkan atau dihilangkan, yang terjadi adalah perubahan
energindari satunbentuk menjadi bentuk lain tanpa ada pengurangan atau penambahan.
Prinsip ini disebut sebagai prinsip konservasi atau kekebalan energi.
Ilmu termodinamika merupakan ilmu yang berupaya untuk memprediksi
perpindahan energi yang mungkin terjadi antara material atau benda sebagai akibat dari
perbedaan suhu. Ilmu termodinamika mengajarkan bahwa transfer energi yang
dimaksud didefinisikan sebagai panas. Ilmu perpindahan panas tidak hanya menjelaskan
bagaimana energi panas dapat ditransfer, akan tetapi juga untuk memprediksi tingkat
dimana pertukaran berlangsung di bawah kondisi tertentu. Menurut jenis perambatannya,
perpindahan panas digolongkan menjadi tiga yaitu perpindahan panas secara konduksi,
konveksi dan radiasi.
Secara umum termodinamika mempelajari tentang reaksi. Reaksi yang menyerap
panas atau kalor dari lingkungan ke sistem disebut reaksi eksoterm sedangkan reaksi
yang melepaskan panas atau kalor dari sistem ke lingkungan disebut reaksi eksoterm.
Penerapan hukum termodinamika dalam bidang farmasi adalah penggunaan energi
panas dalam pengobatan, misalnya diagnostik termografi (mendeteksi temperatur
1
permukaan kulit), pembuatan emulsi dengan bantuan emulgator, dan termometer bimetal
mekanik keping bimetal memiliki dua buah keping logam. Kepingan ini
dapatmelengkung jika terjadi perubahan suhu.
1.3 Tujuan
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
2.2 Prinsip Thermodinamika
Dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi, termodinamika
direkayasa sedemikian rupa sehingga menjadi suatu bentuk mekanisme yang bisa
membantu manusia dalam kegiatannya.Energi di alam semesta bersifat kekal, tidak dapat
dibangkitkan atau dihilangkan, yang terjadi adalah perubahan energi dari satu bentuk
menjadi bentuk lain tanpa ada pengurangan atau penambahan. Prinsip ini disebut sebagai
prinsip konservasi atau kekekalan energi.
Prinsip thermodinamika tersebut sebenarnya telah terjadi secara alami dalam
kehidupan sehari-hari. Bumi setiap hari menerima energi gelombang elektromagnetik
dari matahari, dan di bumi energi tersebut berubah menjadi energi panas, energi angin,
gelombang laut, proses pertumbuhan berbagai tumbuh-tumbuhan dan banyak proses
alam lainnya. Proses didalam diri manusia juga merupakan proses konversi energi yang
kompleks, dari input energi kimia dalam makanan menjadi energi gerak berupa segala
kegiatan fisik manusia, dan energi yang sangat bernilai yaitu energi pikiran kita. Dengan
berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi, maka prinsip alamiah dalam berbagai
proses thermodinamika direkayasa menjadi berbagai bentuk mekanisme untuk membantu
manusia dalam menjalankan kegiatannya. Mesin-mesin transportasi darat, laut, maupun
udara merupakan contoh yang sangat kita kenal dari mesin konversi energi, yang
merubah energi kimia dalam bahan bakar atau sumber. energi lain menjadi energi
mekanis dalam bentuk gerak atau perpindahan diatas permukaan bumi, bahkan sampai di
luar angkasa.
Pabrik-pabrik dapat memproduksi berbagai jenis barang, digerakkan oleh mesin
pembangkit energi listrik yang menggunakan prinsip konversi energi panas dan kerja.
Untuk kenyamanan hidup, kita memanfaatkan mesin air conditioning, mesin pemanas,
dan refrigerators yang menggunakan prinsip dasar thermodinamika. Aplikasi
thermodinamika yang begitu luas dimungkinkan karena perkembangan ilmu
thermodinamika sejak abad 17 yang dipelopori dengan penemuan mesin uap di Inggris,
dan diikuti oleh para ilmuwan thermodinamika seperti Willian Rankine, Rudolph
Clausius, dan Lord Kelvin pada abad ke 19. Pengembangan ilmu thermodinamika
dimulai dengan pendekatan makroskopik, yaitu sifat thermodinamis didekati dari
perilaku umum partikel-partikel zat yang menjadi media pembawa energi, yang disebut
pendekatan thermodinamika klasik.
Pendekatan tentang sifat thermodinamis suatu zat berdasarkan perilaku kumpulan
partikel-partikel disebut pendekatan mikroskopis yang merupakan perkembangan ilmu
4
thermodinamika modern, atau disebut thermodinamika statistik. Pendekatan
thermodinamika statistik dimungkinkan karena perkembangan teknologi komputer, yang
sangat membantu dalam menganalisis data dalam jumlah yang sangat besar.
5
dari property yang lainnya seperti, berat jenis, volume spesifik, panas jenis, dan lain-
lain. Suatu sistem dapat berada pada suatu kondisi yang tidak berubah, apabila
masing-masing jenis property sistem tersebut dapat diukur pada semua bagiannya dan
tidak berbeda nilainya. Kondisi tersebut disebut sebagai keadaan (state) tertentu dari
sistem, dimana sistem mempunyai nilai property yang tetap. Apabila property nya
berubah, maka keadaan sistem tersebut disebut mengalami perubahan keadaan. Suatu
sistem yang tidak mengalami perubahan keadaan disebut sistem dalam keadaan
seimbnag (equilibrium). Perubahan sistem thermodinamika dari keadaan seimbang
satu menjadi keadaan seimbang lain disebut proses, dan rangkaian keadaan diantara
keadaan awal dan akhir disebut lintasan proses. Suatu sistem disebut menjalani suatu
siklus, apabila sistem tersebut menjalani rangkaian beberapa proses, dengan keadaan
akhir sistem kembali ke keadaan awalnya.
Antara sistem dan lingkungan terdapat pula yaitu sistem tersekat. Sistem
tersekat merupakan sistem yang tidak dapat melakukan pertukaran materi maupun
energi dengan lingkungannya. Sistem tersekat memiliki jenis energi yang tetap.
Contoh untuk sistem tersekat adalah botol termos ideal.
6
keadaan sistem itu tercapai, disebut fungsi keadaan. Fungsi keadaan, misalnya suhu,
tekanan, volume, energi dalam, entropi, dan lain-lain.
(Q = W).
Proses isotermik dapat digambarkan dalam grafik p – V di bawah ini. Usaha yang
dilakukan sistem dan kalor dapat dinyatakan sebagaiDimana V2 dan V1 adalah
volume akhir dan awal gas.
b) Proses Ishokhorik
Jika gas melakukan proses termodinamika dalam volume yang konstan, gas
dikatakan melakukan proses isokhorik. Karena gas berada dalam volume konstan
(∆V = 0), gas tidak melakukan usaha (W = 0) dan kalor yang diberikan sama
7
dengan perubahan energi dalamnya. Kalor di sini dapat dinyatakan sebagai kalor
gas pada volume konstan QV.
QV = ΔU
c) Proses Isobarik
Jika gas melakukan proses termodinamika dengan menjaga tekanan tetap konstan,
gas dikatakan melakukan proses isobarik. Karena gas berada dalam tekanan
konstan, gas melakukan usaha (W = p∆V). Kalor di sini dapat dinyatakan sebagai
kalor gas pada tekanan konstan Qp. Sebelumnya telah dituliskan bahwa perubahan
energi dalam sama dengan kalor yang diserap gas pada volume konstan
QV =∆U
Jadi, usaha yang dilakukan oleh gas (W) dapat dinyatakan sebagai selisih energi
(kalor) yang diserap gas pada tekanan konstan (Qp) dengan energi (kalor) yang
diserap gas pada volume konstan (QV).
d) Proses Adiabatik
Dalam proses adiabatik tidak ada kalor yang masuk (diserap) ataupun keluar
(dilepaskan) oleh sistem (Q = 0). Dengan demikian, usaha yang dilakukan gas
sama dengan perubahan energi dalamnya (W = ∆U).
8
a. Energi Kinetik (KE) : Energi yang disebabkan oleh gerakan relatif terhadap
suatu referensi. Adapun besarnya dalam berntuk energi per-satuan masa dengan:
m= satuan masa media pembawa energi
v= satuan kecepatan gerakan masa
b. Energi Potensial (PE) : Energi yang disebabkan oleh elevasinya dalam medan
gravitasi, besarnya adalah:
PE= m.g.z
2) Energi Mikroskopik
Berhubungan dengan struktur molekul dan derajat aktivitas molekul. Jumlah total
energi mikroskopik disebut energi dalam (internal energy) , dengan simbol U.
Energi Mikroskopik terdiri dari:
a. Energi Sensibel : Berhubungan dengan energi kinetik dan gerakan (translasi,
rotasi, vibrasi) molekul sistem.
b. Energi Latent : Berhubungan dengan fasa dari sistem, mencair, menguap dll.
c. Energi Kimia : Berhubungan dengan ikatan atm-atom dalam sistem.
3) Energi Dalam
Suatu gas yang berada dalam suhu tertentu dikatakan memiliki energi dalam.
Energi dalam gas berkaitan dengan suhu gas tersebut dan merupakan sifat
mikroskopik gas tersebut. Meskipun gas tidak melakukan atau menerima usaha,
gas tersebut dapat memiliki energi yang tidak tampak tetapi terkandung dalam gas
tersebut yang hanya dapat ditinjau secara mikroskopik.
Berdasarkan teori kinetik gas, gas terdiri atas partikel-partikel yang berada
dalam keadaan gerak yang acak. Gerakan partikel ini disebabkan energi kinetik
rata-rata dari seluruh partikel yang bergerak. Energi kinetik ini berkaitan dengan
suhu mutlak gas. Jadi, energi dalam dapat ditinjau sebagai jumlah keseluruhan
energi kinetik dan potensial yang terkandung dan dimiliki oleh partikel-partikel di
dalam gas tersebut dalam skala mikroskopik. Dan, energi dalam gas sebanding
dengan suhu mutlak gas. Oleh karena itu, perubahan suhu gas akan menyebabkan
perubahan energi dalam gas.
Dimana ∆U adalah perubahan energi dalam gas, n adalah jumlah mol
gas, R adalah konstanta umum gas (R = 8,31 J mol−1 K−1, dan ∆T adalah
perubahan suhu gas (dalam kelvin).
9
Dengan demikian energi total suatu sistem hanya dipengaruhi oleh energi kinetik,energi
potensial dan energi dalam.
10
termodinamika yang bisa merubah keadaan. U merupakan fungsi variabel
keadaan (P,V,T,n). W bertanda positif bila sistem melakukan usaha terhadap
lingkungan dan negatif jika menerima usaha lingkungan. Secara matematis
hukum I termodinamika dapat dirumuskan sebagai berikut:
Q = ∆U + W
ΔU = Q − W
Keterangan :
ΔU = perubahan energi dalam (joule)
Q = kalor (joule)
W = usaha (joule)
Proses-proses
Isobaris → tekanan tetap
Isotermis → suhu tetap → ΔU = 0
Isokhoris → volume tetap (atau isovolumis atau isometric) → W = 0
Adiabatis → tidak terjadi pertukaran kalor → Q = 0
Siklus → daur → ΔU = 0
Hukum Gay-Lussac
Tekanan tetap → V/T = Konstan → V1/T1 = V2/T2
Hukum Charles
Volume tetap → P/T = Konstan → P1/T1 = P2/T2
11
Hukum Boyle
Suhu tetap → PV = Konstan → P1V1 = P2V2
Adiabatis
P1V1 γ = P2V2γ
T1V1 γ − 1= T2V2γ − 1
γ = perbandingan kalor jenis gas pada tekanan tetap dan volum tetap → γ =
Cp/Cv
Usaha
W = P(ΔV) → Isobaris
W = 0 → Isokhoris
W = nRT ln (V2 / V1) → Isotermis
W = − 3/2 nRΔT → Adiabatis ( gas monoatomik)
Keterangan :
T = suhu (Kelvin, jangan Celcius)
P = tekanan (Pa = N/m2)
V = volume (m3)
n = jumlah mol
1 liter = 10−3m3
1 atm = 105 Pa ( atau ikut soal!)
Jika tidak diketahui di soal ambil nilai ln 2 = 0,693
Mesin Carnot
η = ( 1 − Tr / Tt ) x 100 %
η = ( W / Q1 ) x 100%
W = Q1 − Q2
Keterangan :
η = efisiensi mesin Carnot (%)
Tr = suhu reservoir rendah (Kelvin)
Tt = suhu reservoir tinggi (Kelvin)
12
W = usaha (joule)
Q1 = kalor masuk / diserap reservoir tinggi (joule)
Q2 = kalor keluar / dibuang reservoir rendah (joule)
13
Perubahan entropi hanya gayut keadaan awal dan keadaan akhir dan tak gayut
proses yang menghubungkan keadaan awal dan keadaan akhir sistem tersebut.
Hukum kedua termodinamika dalam konsep entropi mengatakan, "Sebuah
proses alami yang bermula di dalam satu keadaan kesetimbangan dan berakhir
di dalam satu keadaan kesetimbangan lain akan bergerak di dalam arah yang
menyebabkan entropi dari sistem dan lingkungannya semakin besar". Jika
entropi diasosiasikan dengan kekacauan maka pernyataan hukum kedua
termodinamika di dalam proses-proses alami cenderung bertambah ekivalen
dengan menyatakan, kekacauan dari sistem dan lingkungan cenderung semakin
besar.
Di dalam ekspansi bebas, molekul-molekul gas yang menempati
keseluruhan ruang kotak adalah lebih kacau dibandingkan bila molekul-molekul
gas tersebut menempati setengah ruang kotak. Jika dua benda yang memiliki
temperatur berbeda T1 dan T2 berinteraksi, sehingga mencapai temperatur yang
serba sama T, maka dapat dikatakan bahwa sistem tersebut menjadi lebih kacau,
dalam arti, pernyataan "semua molekul dalam sistem tersebut bersesuaian
dengan temperatur T adalah lebih lemah bila dibandingkan dengan pernyataan
semua molekul di dalam benda A bersesuaian dengan temperatur T 1 dan benda
B bersesuaian dengan temperatur T2".
Di dalam mekanika statistik, hubungan antara entropi dan parameter kekacauan
adalah, pers. (1):
S = k log w
dimana k adalah konstanta Boltzmann, S adalah entropi sistem, w adalah
parameter kekacauan, yakni kemungkinan beradanya sistem tersebut relatif
terhadap semua keadaan yang mungkin ditempati.
Jika ditinjau perubahan entropi suatu gas ideal di dalam ekspansi isotermal,
dimana banyaknya molekul dan temperatur tak berubah sedangkan volumenya
semakin besar, maka kemungkinan sebuah molekul dapat ditemukan dalam
suatu daerah bervolume V adalah sebanding dengan V; yakni semakin besar V
maka semakin besar pula peluang untuk menemukan molekul tersebut di dalam
V. Kemungkinan untuk menemukan sebuah molekul tunggal di dalam V adalah,
pers. (2):
W1 = c V
14
Dimana c adalah konstanta. Kemungkinan menemukan N molekul secara
serempak di dalam volume V adalah hasil kali lipat N dari w. Yakni,
kemungkinan dari sebuah keadaan yang terdiri dari N molekul berada di dalam
volume V adalah, pers.(3):
w = w1N = (cV)N
Jika persamaan (3) disubstitusikan ke (1), maka perbedaan entropi gas ideal
dalam proses ekspansi isotermal dimana temperatur dan banyaknya molekul tak
berubah, adalah bernilai positip. Ini berarti entropi gas ideal dalam proses
ekspansi isotermal tersebut bertambah besar.
Definisi statistik mengenai entropi, yakni persamaan (1), menghubungkan
gambaran termodinamika dan gambaran mekanika statistik yang
memungkinkan untuk meletakkan hukum kedua termodinamika pada landasan
statistik. Arah dimana proses alami akan terjadi menuju entropi yang lebih
tinggi ditentukan oleh hukum kemungkinan, yakni menuju sebuah keadaan yang
lebih mungkin. Dalam hal ini, keadaan kesetimbangan adalah keadaan dimana
entropi maksimum secara termodinamika dan keadaan yang paling mungkin
secara statistik. Akan tetapi fluktuasi, misal gerak Brown, dapat terjadi di
sekitar distribusi kesetimbangan.
Dari sudut pandang ini, tidaklah mutlak bahwa entropi akan semakin besar
di dalam tiap-tiap proses spontan. Entropi kadang-kadang dapat berkurang. Jika
cukup lama ditunggu, keadaan yang paling tidak mungkin sekali pun dapat
terjadi: air di dalam kolam tiba-tiba membeku pada suatu hari musim panas
yang panas atau suatu vakum setempat terjadi secara tiba-tiba dalam suatu
ruangan.
15
menaikan tandon kalor secara isoterm ynag berikutnya dari sejumlah bahan
yang lebih sedikit dari bahan semula. Penurunan medan magnetik secara adiabat
yang kedua dapat menghasilkan temperatur yang lebih rendah lagi, Tᶠ², dan
seterusnya. Maka akan timbul pertanyaan apakah efek magnetokalorik dapat
dipakai untuk mendinginkan zat hingga mencapai nol mutlak.
Hal ini dikenal sebagai hukun Nernst, yang secara matematika dinyatakan
sebagai :
16
eksperimen, bahwa bila suhunya mendekati St menurun.D0 K, perubahan
entropi transisi. Persamaan diatas dikenal sebagai hukum ketiga termodinamika.
Secara intuitif hukum ketiga dapat dipahami dari fakta bahwa pergerakan
ionik atau molekular maupun atomik yang menentukan derajat ketidakteraturan
dan dengan demikian juga besarnya entropi, sama sekali berhenti pada 0 K.
Dengan mengingat hal ini, tidak akan ada perubahan derajat ketidakteraturan
dalam perubahan fisika atau kimia dan oleh karena itu tidak akan ada perubahan
entropi.
17
adanya emulgator, yaitu gom arab maka kedua senyawa tersebut tercampur
dan setelah tercampur sulit untuk dipisahkan lagi karena terjadi gerakan-gerakan
yang bebas dalam sistem
3) Termometer bimetal mekanik
Keping Bimetal memiliki dua buah keping logam. Kepingan ini dapat
melengkung jika terjadi perubahan suhu. Prinsipnya, apabila suhu berubah
menjadi tinggi, keping bimetal akan melengkung ke arah logam yang keoefisien
muainya lebih rendah. Sedangkan jika suhu menjadi rendah, keping bimetal
akan melengkung ke arah logam yang keofisien muainya lebih tinggi. Logam
dengan koefisien muai lebih besar (tinggi) akan lebih cepat memanjang
sehingga kepingan akan membengkok (melengkung) sebab logam yang
satunya lagi tidak ikut memanjang. Pada termometer, keping bimetal dapat
difungsikan sebagai penunjuk arah karena jika kepingan menerima rangsanag
berupa suhu, maka keping akan langsung melengkung karena pemuaian panjang
pada logam.
4) EKG
Tubuh manusia memiliki potensial listrik, denyut jantung manusia dapat teramati
dengan adanya perubahan potensial listrik tersebut. Sensor ditempatkan pada
lengan tangan dan kaki, karena ditempat tersebut pulsa potensial
denyut dapat menggambarkan kerja jantung mendekati sebenarnya. Pulsa
denyut analog akan diubah ke pulsa listrik dengan rangkaian ADC dan kemudian
data-data tersebut akan diolah dengan prosesor yang ada di PC.
5) Thermometer Maksimum
Termometer air raksa ini memiliki pipa kapiler kecil (pembuluh) didekat
tempat/ tabung air raksanya, sehingga air raksa hanya bisa naik bila suhu
udara meningkat, tapi tidak dapat turun kembali pada saat suhu
udara mendingin. Untuk mengembalikan air raksa ketempat semula,
thermometer ini harus dihentakan berkali-kali atau diarahkan dengan menggunakan
magnet.
6) Thermometer Minimum
Prinsip kerja termometer minimum adalah dengan menggunakan sebuah
penghalang (indeks) pada pipa alkohol, sehingga apabila suhu menurun akan
menyebabkan indeks ikut tertarik kebawah. Namun,bila suhu meningkat maka
18
indek akan tetap pada posisi dibawah. Selain itu peletakan termometer harus
miring sekitar 20-30 derajat, dengan posisi tabung alkohol berada di bawah.
7) Penerapan energi panas dalam pengobatan (Metode Konduksi)
“Apabila ada perbedaan temperatur antara kedua benda maka panas akan ditransfer
secara konduksi yaitu dari benda yang lebih panas ke benda yang lebih dingin”.
Pemindahan energi panas total tergantung pada luas daerah kontak, perbedaan
temperatur, lama melakukan kontak, material konduksi panas.
8) Penerapan energi dingin dalam pengobatan
Penyimpanan darah (Bank Darah), Penyimpanan Sperma (Bank Sperma)
Penyimpanan Bone Marrow, (Sumsum tulang) Penyimpanan jaringan tubuh lain.
Penyimpanan obat-obat an, Pengobatan edema akibat trauma akut dan sakit kepala ;
memakai ice bag/kantong es, Pengobatan nyeri dan bengkak lokal ; dipakai
kompres dingin dan Operasi Jaringan Kanker ; memakai cairan nitrogen untuk
merusak jaringan kanker yang luas. Untuk beberapa jenis sel, dibantu dengan
gliserol atau dimethil sulfonat sebagai proteksi agent.
19
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
Makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih banyak sekali kekurangan baik
dari segi penulisan maupun dari segi materi pembahasan oleh karena itu kami selaku
penyusun menerima segala kritik saran yang bersifat membangun dari pembaca dan
semoga setelah membaca makalah ini pembaca bisa lebih memahami lagi mengenai
penerapan Prinsip Thermodinamika baik dalam bidang farmasi, kesehatan maupun dalam
kehidupan sehari-hari.
20
DAFTAR PUSTAKA
TERMODINAMIKA FISIKA DASAR 1. (2016, Agustus 31). Retrieved Januari 11, 2021, from
dakwahtilltheend.blogspot.com:
https://dakwahtilltheend.blogspot.com/2016/08/termodinamika-fisika-dasar-1.html
Umar, R. F. (2019, Februari 7). TERMODINAMIKA. Retrieved Januari 11, 2021, from
rekasafitriumar.blogspot.com: http://rekasafitriumar.blogspot.com/2019/02/laporan-
lengkap-kimia-fisika-tentang.html
21