Insiden Pajak
Insiden Pajak
Insiden Pajak
MAKALAH
Oleh :
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa, karena berkat
dan kasih karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan Makalah Ekonomi Publik ini
dengan baik yang berjudul “Insiden Pajak, Efisiensi Ekonomi dan Pajak Optimal”
ini dimaksudkan untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Ekonomi Publik sebagai
salah satu tugas pada Progam Studi Ekonomi Pembangunan Fakultas Sosial Sains
Universitas Pembangunan Panca Budi.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada dosen Mata Kuliah Ekonomi
Publik Bapak Sanusi Gazali Pane, SE., M.Si, karena telah memberikan materi
dengan baik dan benar. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua
pihak yang telah memberikan izin selama penulis mengerjakan tugas ini.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan.
Oleh karena itu, saran dan kritik dari berbagai pihak dalam upaya untuk
memperbaiki isi laporan ini akan sangat penulis hargai. Semoga tulisan ini
bermanfaat bagi siapapun yang membacanya.
Penulis
3
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR................................................................................ ii
DAFTAR ISI............................................................................................... iii
BAB I. LATAR BELAKANG MASALAH
1.1 Latar Balakang................................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah........................................................................... 1
1.3 Tujuan............................................................................................. 2
DAFTAR PUSTAKA
4
BAB I
LATAR BELAKANG MASALAH
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan Insiden Pajak
2. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan Efisiensi Ekonomi
3. Untuk mengetahui apa saja Masalah Efisiensi dalam Perpajakan
4. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan Pajak Optimal
6
BAB II
LANDASAN TEORITIS
Semakin tinggi rasio output terhadap input maka semakin tinggi tingkat efisiensi
yang dicapai. Efisiensi juga dapat dijelaskan sebagai pencapaian output
maksimum dari penggunaan sumber daya tertentu. Jika output yang dihasilkan
lebih besar daripada sumber daya yang digunakan maka semakin tinggi pula
efisiensi yang dapat dicapai (Badjuri et al., 2021).
BAB III
PEMBAHASAN
harga terkait produk atau jasa yang dimaksud serta bagaimana produk atau jasa
saat ini dipengaruhi oleh prinsip penawaran dan permintaan.
mengajukan 2 prinsip utama untuk mengatur suatu sistem pajak. Prinsip tersebut
adalah :
1. Prinsip keuntungan. Prinsip keuntungan menyatakan bahwa individu
harus dibebani pajak dengan proporsi untuk mereka dapatkan dari
program-program pemerintah.
2. Prinsip kemampuan untuk membayar. Prinsip ini menyakatakan
bahwa jumlah pajak harus dibayar oleh seseorang harus berkaitan
dengan pendapatan mereka. Semakin tinggi pendapatan,semakin
tinggi pula pajaknya.
pajak-pajak yang terberat atas input- inout dan output yang sangat tidak elastis
dalam harga baik penawaran maupun permintaan (Hadipurnomo, 2003).
Pemikiran atas hukum pajak ramsey adalah bahwa jika suatu komoditas
sangat tidak elastis dalam harga baik penawaran maupun permintaan,pajak atas
komidas itu akan memiliki dampak yang lebih kecil pada konsumsi dan produksi.
Dalam beberapa keadaan,pajak ramsey mungkin mengganti cara meningkatkan
pendapatan dengan kerugian minuman dari efisiensi ekonomi (Sumantry, 2011).
baik. Dan jika semua orang sama tidak akan ada alasan untuk mendistribusikan
pendapatan. Dengan demikian, kesetaraan dan kebebasan menuntut agar
pendapatan apa pun yang dibutuhkan pemerintah harus dinaikkan dengan
menetapkan pajak total seragam pada semua individu (Thohari, 2018).
Namun pada kenyataanya setiap individu rata-rata berbeda, ada
kewajiban yang kuat terhadap individu yang mampu untuk membayar pajak
hendaknya membayar pajak yang lebih besar daripada mereka yang tidak dapat
membayar secara sadar (Suryadi, 2003).
18
BAB IV
KESIMPULAN
3.1 Kesimpulan
Insiden pajak (atau insiden pajak) adalah istilah ekonomi untuk
memahami pembagian beban pajak antara pemangku kepentingan, seperti
pembeli dan penjual atau produsen dan konsumen. Insiden pajak juga dapat
dikaitkan dengan elastisitas harga penawaran dan permintaan.
Sistem perpajakan yang optimal adalah seperangkat pajak yang
memaksimalkan kesejahteraan sosial. Jelaslah, fungsi kesejahteraan sosial yang
berbeda akan mempengaruhi struktur pajak optimal yang berbeda. Pada
tingkat yang praktis, misalnya, fungsi kesejahteraan sosial yang
mencerminkan kepedulian yang lebih besar terhadap kesetaraan (seperti fungsi
kesejahteraan sosial radikal) dapat menyiratkan bahwa struktur pajak yang
optimal adalah progresif, dengan orang kaya yang menanggung sebagian besar
beban untuk orang atau barang publik.
19
DAFTAR PUSTAKA