Eksepsi

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 11

1+

NOTA KEBERATAN
(EKSEPSI)

Dalam Perkara Pidana No. :447/Pid.B/2015/PN-DUM


Atas Surat Dakwaan Jaksa Penuntut Umum
No. Reg. Perkara : PDM-01/IST/03/2015
Tanggal 5 april 2015

Atas Nama Terdakwa


Dodi Bin Ahmad

Diajukan oleh Penasehat Hukum Terdakwa:


Restu Ananda Pratama, S.H., M.H.

Disampaikan pada
Sidang Pengadilan Negeri Dumai
Tanggal 5 april 2015

DIDAKWA

 Sebagaimana di atur dan diancam pidana berdasarkan ketentuan


Pasal 263 ayat (1) KUHPidana

Majelis Hakim yang Terhormat,


Saudara Jaksa Penuntut Umum yang kami Homati,
Saudara Terdakwa dan Hadirin yang kami hormati
serta Sidang Pengadilan Yang Kami Muliakan.

---------------Terlebih dahulu perkenankanlah kami selaku Tim Penasehat Hukum

Terdakwa berdasarkan Surat Kuasa Khusus tertanggal 5 April 2015 bertindak untuk dan

atas nama terdakwa:---------------------------------------------------------------------------

Nama lengkap :.Dodi Bin Ahmad

Tempat lahir : Duri

Umur/tgl lahir : 26 Tahun/15 November 1991

Jenis kelamin : Laki-laki

Kebangsaan/kewarganeraan : Indonesia

Tempat tinggal :.Jln.Yang Pernah Kita Lalui, Lr. Harapan, No.69,

..kampung laksana, Kota Dumai.

Agama : Islam

Pekerjaan : swasta

Pendidikan : SMA Sederajat

---------------Pada kesempatan ini kami memanjatkan segala puji dan syukur kepada

Tuhan Yang Maha Esa. Bahwa dengan ini kami selaku penasehat hukum terdakwa

menyampaikan terima kasih kepada majelis hakim atas kesempatan yang diberikan

untuk mengajukan Nota Keberatan (Eksepsi) terhadap Surat Dakwaan Jaksa Penuntut

Umum dalam perkara atas nama Dodi Bin Ahmad, Eksepsi ini kami sampaikan

dengan pertimbangan bahwa ada hal-hal yang prinsipal yang perlu kami sampaikan

berkaitan demi tegaknya hukum, kebenaran dan keadilan dan demi memastikan

terpenuhinya keadilan yang menjadi Hak Asasi Manusia, sebagaimana tercantum dalam

Pasal 7 Deklarasi Universal HAM (DUHAM), Pasal 14 (1) Konvenan Hak Sipil dan Politik

yang telah diratifikasi menjadi UndangUndang No. 12 tahun 2005 tentang Pengesahan

Internasional Convenant on Civel and Political Rights (Konvenan Internasional Tentang

Hak-hak Sipil dan Politik), pasal 27 (1), pasal 28 D (1) UUD 1945, pasal 7 dan pasal 8
TAP MPR No. XVII Tahun 1998 Tentang Hak Asasi Manusia, Pasal 17 Undang-Undang

No 39 tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia, dimana semua orang adalah sama

dimuka hukum dan tanpa diskriminasi apapun serta berhak atas

perlindungan hukum yang sama.---------------------

---------------Selanjutnya kami selaku tim penasehat hukum terdakwa menyampaikan

terima kasih kepada majelis hakim atas kesempatan yang diberikan untuk mengajukan

nota keberatan (Eksepsi) terhadap Surat Dakwaan Jaksa Penuntut Umum dalam

perkara atas nama Terdakwa Dodi bin Ahmad.--------------

---------------Pengajuan eksepsi atau keberatan ini juga didasarkan pada hak Terdakwa

sebagaimana diatur dalam pasal 156 ayat (1) KUHAP yang mengatur sebagai berikut:

"Dalam hal Terdakwa atau penasihat hukum mengajukan keberatan bahwa

Pengadilan tidak berwenang mengadili perkara atau dakwaan tidak dapat

diterima atau surat dakwaan harus dibatalkan, maka setelah diberi

kesempatan oleh Jaksa Penuntut Umum untuk menyatakan pendapatnya

Hakim mempertimbangkan keberatan tersebut untuk selanjutnya

mengambil keputusan ". ------------------------------------------------------------------------

---------------Pengajuan eksepsi yang kami buat ini, sama sekali tidak mengurangi rasa

hormat kami kepada Penuntut Umum yang sedang melaksanakan fungsi dan juga

pekerjaanya, serta juga pengajuan eksepsi ini tidak semata – mata mencari kesalahan

dari dakwaan Penuntut Umum ataupun menyanggah secara apriori dari materi

ataupun formal dakwaan yang dibuat oleh Penutut Umum. Namun ada hal yang sangat

fundamental untuk dapat diketahui Majelis Hakim dan saudara Penuntut Umum demi

tegaknya keadilan sebagaimana semboyan yang kita selalu kita elu – elukan bersama

dan kita junjung bersama selaku penegak hukum yakni fiat justitia ruat caelum.-----
---------------Dan juga Pengajuan eksepsi ini bukan untuk memperlambat jalanya proses

peradilan ini, sebagaimana disebutkan dalam Asas Trilogi peradilan. Namun

sebagaimana disebutkan diatas, bahwa pembuatan dari eksepsi ini mempunyai makna

serta tujuan sebagai Penyeimbang dari Surat Dakwaan yang disusun dan

dibacakan dalam sidang. Kami selaku penasihat hukum terdakwa percaya

bahwa majelis hakim akan mempertimbangkan dan mencermati segala

masalah hukum tersebut, sehingga dalam keberatan ini kami mencoba untuk

menggugah hati nurani majelis hakim agar tidak semata–mata melihat

permasalahan ini dari kacamata atau sudut pandang yuridis atau hukum

positif yang ada semata, namun menekankan nilai nilai keadilan yang hidup

didalam masyarakat yang tentunya dapat meringankan hukuman terdakwa .-

--------------Sebelum melangkah pada proses yang lebih jauh lagi maka perkenankan

kami selaku kuasa hukum untuk memberikan suatu adagium yang mungkin bisa

dijadikan salah satu pertimbangan majelis hakim yaitu “ dakwaan merupakan unsur

penting hukum acara pidana karena berdasarkan hal yang dimuat dalam

surat itu hakim akan memeriksa surat itu “. ( Prof. Andi Hamzah, S.H )-------------

Dalam eksepsi kami ini, yang kami ajukan keberatan adalah menyangkut :

1. Kewenangan mengadili

---------------Bahwa Surat Dakwaan Jaksa Penuntut umum bertentangan dengan

kewenangan relatif pengadilan berdasarkan Pasal 84 ayat (2) KUHAP yang

berbunyi :--------------------------------------------------------------------------------------

----------------Pengadilan negeri yang di dalam daerah hukumnya terdakwa

bertempat tinggal, berdiam terakhir, di tempat ia diketemukan atau ditahan,

hanya berwenang mengadili perkara terdakwa tersebut, apabila tempat

kediaman sebagian besar saksi yang dipanggil lebih dekat pada pada tempat
pengadilan negeri itu daripada tempat kedudukan panggilan negeri yang di

dalam daerahnya tindak pidana itu dilakukan.-------------------------------------------

M. Yahya Harahap menjelaskan bahwa penerapan asas tempat kediaman, dapat

terjadi dalam hal-hal sebagai berikut:

1) Apabila terdakwa bertempat tinggal di daerah hukum Pengadilan Negeri di

mana sebagian besar saksi yang hendak dipanggil bertempat tinggal.

Agar asas ini dapat diterapkan, terdapat dua syarat yang harus dipenuhi:

a) terdakwa bertempat tinggal di daerah hukum Pengadilan Negeri yang

bersangkutan.

b) sebagian besar saksi yang hendak dipanggil bertempat tinggal di daerah

hukum pengadilan negeri tersebut.

Dengan dipenuhinya kedua syarat tersebut, kewenangan relatif mengadili

terdakwa atau memeriksa perkara, beralih dari Pengadilan Negeri tempat di

mana peristiwa pidana terjadi ke Pengadilan Negeri tempat di mana terdakwa

bertempat tinggal.

2) Tempat kediaman terakhir terdakwa

Syarat yang harus dipenuhi:

a) terdakwa berkediaman terakhir di daerah hukum suatu Pengadilan Negeri.


b) sebagian besar saksi yang hendak dipanggil bertempat tinggal di daerah

hukum Pengadilan Negeri tersebut.

Jadi, apabila terdakwa melakukan tindak pidana di suatu daerah hukum

Pengadilan Negeri, akan tetapi ternyata terdakwa berkediaman terakhir di

daerah hukum Pengadilan Negeri yang lain. Demikian pula, saksi-saksi yang

hendak dipanggil sebagian besar bertempat tinggal atau lebih dekat dengan

daerah hukum Pengadilan Negeri tempat kediaman terakhir terdakwa, asas

locus delicti dapat dikesampingkan, dan yang berwenang mengadili ialah

Pengadilan Negeri tempat kediaman terakhir terdakwa.

3)    Di tempat terdakwa diketemukan

Di samping itu, tempat terdakwa diketemukan dapat dijadikan asas menentukan

kewenangan relatif Penagdilan Negeri dengan jalan menyampingkan locus

delicti dengan syarat:

a)    terdakwa diketemukan di suatu daerah hukum Pengadilan Negeri, serta

b)    saksi-saksi yang hendak dipanggil kebanyakan bertempat tinggal atau lebih

dekat dengan Pengadilan Negeri tempat di mana terdakwa diketemukan.

Berdasarkan Pasal tersebut, maka jelas bahwa, Pengadilan Negeri Dumai

tempat Jaksa Penuntut Umum mengajukan Surat Dakwaan tidak berwenang

untuk memeriksa dan mengadili perkara ini, karena terdakwa mengeluarkan

sertifikat palsu yang dibuatnya saat masih menjadi salah seorang staff di sekolah

tinggi ilmu pelayaran yang bertempat di DKI Jakarta, selain itu terdakwa juga

sudah berdomisili terakhir di jakarta. Dalam keterangan terdakwa di BAP

kepolisian menyatakan bahwa terdakwa sebelumnya merupakan tetangga dari

saudara Bunkuang bin kusnadi, jadi terdakwa memiliki rumah dikota dumai

namun rumah itu dikosongkan dikarenakan terdakwa pindah kerja ke jakarta.

Hal ini membuktikan juga bahwasanya terdakwa tidaklah berdomisili di dumai


lagi, sehingga pengadilan Negeri Dumai tidak berwenang menerima, mengadili,

dan memutuskan perkara a quo.---------------------------------------------

2. KEBERATAN TERHADAP SURAT DAKWAAN JAKSA PENUNTUT UMUM

Dakwaan Kabur (Obscuur Libel)

---------------Berdasarkan Surat Dakwaan yang disusun oleh Jaksa Penuntut Umum

maka menurut hemat kami ada beberapa hal yang perlu ditanggapi secara saksama

mengingat di dalam Surat dakwaan tersebut terdapat berbagai kejanggalan dan

ketidakjelasan yang menyebabkan kami mengajukan keberatan.------------------------

---------------Berdasarkan uraian di atas kami selaku Penasehat Hukum Terdakwa

ingin mengajukan keberatan terhadap Surat Dakwaan yang telah didakwakan oleh

Jaksa Penuntut Umum dengan alasan sebagai berikut :-----------------------------------

----------------Bahwa sesuai dengan ketentuan pasal 143 ayat (2) huruf b dan ayat

(3) KUHAP, diatur surat dakwaan Jaksa Penuntut Umum haruslah memenuhi syarat-

syarat antara lain:------------------------------------------------------------------------------------

 Syarat materiil

Sesuai pasal 143 ayat (2) huruf b menyebutkan: uraian secara cermat, jelas,

dan lengkap mengenai tindak pidana dilakukan dengan menyebut kan waktu

dan tempat tindak pidana itu dilakukan.------------------------------------------------

Dilihat dari penyusunan Dakwaan oleh Penuntut Umum yang kurang cermat

dalam menyusun Dakwaan sebagaimana dimaksud pasal tersebut diatas jelas

Jaksa Penuntut Umum dalam menyusun Dakwaan tidak mempedomani

ketentuan yang dimaksud sehingga Dakwaan tersebut kabur (obscuur Libel).---


 Surat dakwaan yang tidak memenuhi ketentuan sebagaimana

dimaksud dalam ayat (2) huruf b batal demi hukum

Bahwa Berdasarkan hal tersebut, maka sangatlah patut dan layak untuk

menyatakan Surat dakwaan kabur, tidak jelas, tidak cermat, juga tidak lengkap

sehingga Surat dakwaan harus di batalkan. ------------------------------------------

------------Berkenaan dengan maksud ketentuan pasal 143 ayat (2) huruf b dan ayat (3)

KUHAP maka perkenankan kami untuk menyampaikan Nota Keberatan dan Eksepsi,

karena Jaksa Penuntut Umum kami anggap tidak cermat, jelas dan lengkap dalam

membuat surat dakwaan karena Jaksa Penuntut Umum tidak mengurai kronologis

peristiwa hukum yang sebenarnya -------------------------------------------------------------

---------------M. Yahya Harahap mengatakan bahwa “pada dasarnya alasan yang dapat

dijadikan dasar hukum mengajukan keberatan agar surat dakwaan dibatalkan, apabila

surat dakwaan tidak memenuhi ketentuan Pasal 143 atau melanggar ketentuan Pasal

144 ayat (2) dan (3) KUHAP”. (Pembahasan dan penerapan KUHAP, pustaka Kartini,

Jakarta, 1985, hlm. 663-664)-----------------------------------------------------------------------

---------------Bahwa yang harus majelis hakim ketahui bahwa Terdakwa adalah salah

satu staff bagian tata usaha di sekolah tinggi ilmu pelayaran DKI Jakarta yang

tupoksinya ialah mengurus keperluan administrasi peserta didik, mengelola database

instansi, juga sekaligus penanggung jawab pendaftaran siswa baru. didalam Dakwaan

Jaksa Penuntut Umum menyatakan telah terjadi secara sah dan melawan hukum

terdakwa atas nama dodi bin ahmad telah memalsukan sebuah sertifikat ahli teknika

tingat V ( ATT V) yang kemudian digunakan oleh saudara Bun kuang untuk keperluan

berlayar.-------------------------------------------------------
--------------- Jaksa Penuntut Umum juga tidak menerangkan berperan sebagai apa

Terdakwa didalam melakukan tindak pidana karena sebagaimana yang disampaikan

oleh Terdakwa, Terdakwa hanya sebagai salah seorang staff yang bekerja pada

sekolah tinggi ilmu pelayaran dan Jaksa Penuntut Umum juga tidak menjelaskan

apakah memang benar Terdakwa yang berperan secara sah dan meyakinkan telah

mengeluarkan sertifikat palsu tersebut, bahkan dalam surat dakwaannya penuntut

umum tidak secara spesifik dan detail menjelaskan apa peran terdakwa dalam perkara

pemalsuan sertifikat ahli teknikan tingkat V yang didakwakan dengan merujuk pada

pasal 263 kuhp jo 264 kuhp .-------------------------------------------------------------

----------------bahwa karena dakwaan jaksa penuntut umum yang tidak cermat, jelas

dan tidak lengkap dalam menyusun surat dakwaan sehingga Jaksa Penuntut Umum

tidak dapat menguraikan peran Terdakwa sebagai yang melakukan tindak pidana

pemalsuan surat apakah sebagai pembuat, atau yang membantu, atau yang

mengeluarkan dan lain lain, maka sudah sepatutnya

surat dakwaan jaksa penuntut dapat dikategorikan sebagai dakwaan yang bersifat

kabur dan tidak jelas (OBSCUUR LIBEL).---------------------------------------------------------

Majelis Hakim yang Terhormat,


Saudara Jaksa Penuntut Umum yang kami Homati,
Saudara Terdakwa dan Hadirin yang kami hormati
Serta Sidang Pengadilan Yang Kami Muliakan.
---------------Jadi jelas sekali telah terjadi pelanggaran Hak Asasi Manusia dan

pelanggaran hukum terutama Undang – Undang Dasar tahun 1945 Pasal 28 D ayat 1

yang selengkapnya berbunyi “Setiap orang berhak atas pengakuan, jaminan,

perlindungan dan kepastian hukum yang adil serta perlakuan yang sama dihadapan

hukum.”------------------------------------------------------------------------------------------------

-----------------Berdasarkan berbagai Fakta yang telah kami uraikan diatas maka kami

Penasehat Hukum terdakwa Dodi Bin Ahmad, menyimpulkan bahwa Eksepsi Penasehat

Hukum adalah permohonan berdasarkan fakta dan kebenaran dan kami penasihat

hukum terdakwa mohon kepada Majelis Hakim yang Terhormat untuk mengambil

putusan sebagai berikut:--------------------------

1. Menerima keberatan (eksepsi) dari penasehat hukum Dodi Bin

Ahmad;------------------------------------------------------------------------

2. Menyatakan surat dakwaan Jaksa Penuntut Umum nomor Reg. Perkara: PDM-

01/IST/03/2015 sebagai dakwaan yang dinyatakan batal demi hukum atau harus

dibatalkan atau setidak-tidaknya tidak diterima;----------------------------------------

3. Menyatakan perkara aquo tidak diperiksa lebih lanjut;---------------------------------

4. Memulihkan harkat martabat dan nama baik Dodi Bin

Ahmad;------------------------------------------------------------------------------------

5. Membebankan biaya perkara kepada negara.-------------------------------------------

---------------- Atau jika majelis hakim berpendapat lain mohon putusan seadil-adilnya

(et aquo et bono). Demikian Nota Keberatan (Eksepsi) kami bacakan dan di serahkan

kepada Majelis Hakim pada hari Sabtu, 5 april 2015 di Pengadilan Negeri

Dumai.--------------------------------------------------------------------------------------------------

--
Dumai, 5 april 2015

Hormat Kami
Penasehat Hukum Terdakwa

Restu Ananda Pratama, S.H., M.H

Anda mungkin juga menyukai