STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL Abi

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 9

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL

PENGUKURAN ANKLE-BRAKHIAL INDEX (ABI)


No Dokumen No Revisi Halaman

00 1/8

Tanggal Terbit Ditetapkan oleh


PROGRAM STUDI Ka.Prodi S1 Keperawatan
S1 KEPERAWATAN

Capaian Pembelajaran
Mahasiswa mampu melakukan pengkuran Ankle-Brakhial Index (ABI)

Tujuan khusus

Setelah mengikuti praktikum ini mahasiswa mampu:

1. Menjelaskan tujuan pengukuran ABI


2. Menjelaskan tahapan prosedur Pengukuran ABI
3. Menerapkan pengukuran ABI dengan tepat.
Pengertian

Ankle-Brachial Index adalah rasio tekanan darah sistolik (TDS) yang diukur di kaki (dorsalis
pedis dan posterior tibial) dan di lengan (brachial)

Tujuan Pengambilan Darah Arteri


1. Skreening untuk atherosklerosis
2. Evaluasi adanya nyeri pada kaki
3. Evaluasi adanya iskemia pada ekstremitas bawah :
a. Foot ulcer/ganggren
b. Nyeri saat istirahat
c. Nyeri saat berjalan/ olahraga (klaudikasio)
4. Mengkaji potensi penyembuhan luka

NO ASPEK YANG DINILAI Ya Tdk Ket.

PROTOKOL

1. Pasien harus berada dalam kondisi istirahat selama 5-10


menit pada posisi supine, relaks, kepala dan kaki
disokong, dalam ruangan dengan suhu yang nyaman
(19oC - 22oC)..
Pasien harus tidak merokok minimal selama 2 jam sebelum
pengukuran AB
Manset harus dipilih secara adekuat berdasarkan ukuran
tungkai. Lebar manset minimal 40% dari lingkar tungkai

Jangan menempatkan manset diatas bypass distal (resiko


thrombosis) atau diatas ulkus. Setiap luka terbuka yang
potensial mengalami kontaminasi harus di tutup
menggunakan dressing impermeable.

Pasien harus berada dalam kondisi diam/tenang saat


dilakukan pemeriksaan

Serupa dengan pengukuran tekanan darah brachial, manset


harus diletakkan melingkari kaki menggunakan metode
pembungkus lurus (straight wrapping method). Tepi bawah
manset harus berada 2 cm diatas aspek superior malleolus
medial
Gunakan Dopler dengan 8-10 MHz. Gel harus
diaplikasikan diatas sensor
Setelah perangkat dopler dihidupkan, probe harus
ditempatkan pada area nadi pada sudut 45o-60o dari
permukaan kulit. Probe harus dipindahkan disekitarnya
hingga terdengar sinyal yang terjelas.

Manset harus digelembungkan secara progresif hingga


mencapai 20 mmHg diatas tingkat menghilangnya aliran
sinyal dan kemudian dikempiskan perlahan untuk
mendeteksi tingkat tekanan muncul kembalinya aliran
sinyal. Inflasi maksimum adalam 300mmHg. Jika aliran
masih terdeteksi, manset harus dikempiskan dengan
cepat untuk menhindari nyeri.
Deteksi aliran darah brachial selama pengukuran tekanan
lengan juga harus dilakukan menggunakan dopler.

Urutan yang sama harus digunakan pada pengukuran


tekanan tungkai. Urutan harus sama bagi klinisi yang
bekerja dalam satu tempat.
Diagnosa keperawatan yang sesuai:

 Gangguan Perfusi Jaringan Perifer

Fase pre interaksi

Mempersiapkan alat dan bahan :

1. Doppler portable dengan probe 8-10 MHz, gunakan


probe 5 MHz jika terdapat edema yang besar di daerah
tungkai bawah/kaki
2. Sphygmomanometer aneroid
3. Gel ultrasound
4. Alcohol pads untuk membersihkan Doppler.
5. Kassa, tissue atau pads untuk membersihkan gel dari
kulit pasien
6. Handuk atau selimut untuk menutup tungkai dan
ekstremitas
7. Kertas dan pena untuk menuliskan hasil pengukuran,
kalkulator

Mencuci tangan

Fase Orientasi

Memberi salam dan memperkenalkan diri

Melakukan identifikasi pasien dengan menanyakan (nama,


tanggal lahir dan mencocokkan dengan identitas pasien)

Tanyakan kepada pasien tentang aktifitas yang dilakukan


sebelum pemeriksaan yaitu merokok, meminum caffeine,
alcohol, aktivitas berat dan adanya nyeri (jika
dimungkinkan, saranan kepada pasien untuk menghindari
stimulant atau latihan fisik berat 1 jam sebelum
pengukuran)

Melakukan kontrak

Menjelaskan tujuan dan prosedur pelaksanaan


Menanyakan kesediaan klien untuk dilakukan tindakan

Mendekatkan alat-alat
Fase Kerja

Membaca ’Basmalah’ dan memulai tindakan dengan baik

Jaga privasi: tutup pintu dan jendela / pasang sampiran.

Gunakan sarung tangan (Handscoon)

Lakukan pengukuran ABI pada kondisi lingkungan


yang nyaman untuk mencegah vasokonstriksi arteri
Lepaskan kaos kaki, sepatu dan pakaian yang ketat agar
memungkinkan pemasangan manset dan akses nadi dengan
Doppler
Anjurkan pasien berbaring terlentang (supine), dengan
posisi lengan dan kaki sama tinggi dengan posisi jantung
minimum selama 5-10 menit sebelum pengukuran.
Tempatkan bantal dibawah kepala pasien agar pasien
merasa nyaman.
Pilih ukuran manset tekanan darah yang sesuai baik untuk
lengan maupun kaki. Lebar manset minimal 40% dari
lingkar tungkai.

Sebelum pemasangan manset, pasang


pelindung misal plastic wrap pada
ekstremitas jika terdapat luka atau
perubahan pada intergitas kulit
Pasang selimut pada tungkai dan ekstremitas untuk
mencegah kedinginan

Pasang manset di lengan kanan atas dan jangan sampai


menutupi arteri kemudian palpasi nadi brachialis
Tandai nadi brachialis hasil palpasi dengan gel ultrasound

Tempatkan probe vascular Doppler ultrasound diatas arteri


brachialis dengan sudut 45-60 derajat dan ubahlan posisi
probe hingga terdengar suara yang terjelas

Pompa manset hingga 20 mmHg diatas menghilangnya


tekanan darah sistolik

Kempiskan manset perlahan, perhatikan suara


pertama yang dideteksi oleh probe hasilnya
merupakan tekanan darah systolic brachialis.
Bersihkan gel dari kulit pasien
Bersihkan gel dari kulit pasien
Pasang manset tensimeter di pergelangan kaki dan pastikan
ukurannya sesuai. Palpasi nadi dorsalis pedis.

Tandai nadi dorsalis pedis hasil palpasi dengan gel


ultrasound

Tempatkan probe vascular Doppler ultrasound diatas arteri


dorsalis pedis dengan sudut 45-60 derajat dan ubahlan
posisi probe hingga terdengar suara yang terjelas

Pompa manset hingga 20 mmHg diatas menghilangnya


tekanan darah sistolik

Kempiskan manset perlahan, perhatikan suara pertama


yang dideteksi oleh probe hasilnya merupakan tekanan
darah systolic dorsalis pedis

Bersihkan gel dari kulit pasien


Palpasi nadi posterior tibial dan tandai nadi hasil palpasi
dengan gel ultrasound

Tempatkan probe vascular Doppler ultrasound diatas arteri


posterior tibial dengan sudut 45-60 derajat dan ubahlan
posisi probe hingga terdengar suara yang terjelas

Pompa manset hingga 20 mmHg diatas menghilangnya


tekanan darah sistolik

Kempiskan manset perlahan, perhatikan suara pertama


yang dideteksi oleh probe hasilnya merupakan tekanan
darah systolic posterior tibial

Bersihkan gel dari kulit pasien


Lakukan pengukuran selanjutnya di posterior tibial kiri,
dorsalis pedis kiri, dan lengan kiri
Ulangi pengukuran pada diakhir urutan dan kedua hasil
pengukuran pada lengan kanan harus dirata-rata terkecuali
bila perbedaan antara kedua pengukuran pada lengan kanan
melebihi 10 mmHg. Dalam kasus ini, hanya pengukuran
lengan kanan kedua yang digunakan
Fase Terminasi

Membaca hamdalah

Merapikan klien dan memberikan posisi yang nyaman

Mengevaluasi respon klien

Memberi reinforcement positif

Membuat kontrak pertemuan selanjutnya

Mengakhiri pertemuan dengan baik: bersama


klien membaca doa

Artinya (Ya Allah. Tuhan segala manusia, hilangkan segala


klienannya, angkat penyakitnya, sembuhkan lah ia, engkau
maha penyembuh, tiada yang menyembuhkan selain
engkau, sembuhkanlah dengan kesembuhan yang tidak
meninggalkan sakit lagi).

Dan berpamitan dengan mengucap salam pada pasien.

Kumpulkan dan bersihkan alat-alat

Melepaskan sarung tangan & mencuci tangan

Evaluasi

36 Mengevaluasi respon serta toleransi klien


sebelum, selama, dan sesudah prosedur

Evaluasi hasil pengukuran ABI :


Dokumentasi

39 Mencatat tanggal dan waktu pelaksanaan prosedur

40 Mencatat respon serta toleransi klien sebelum, selama, dan


sesudah prosedur

41 Catat semua tekanan brachial dan ankle pada rekam


medis. Catat adanya perbedaan antar ekstremitas :
a. Jika terdapat perbedaan antara 15-20 mmHg pada
tekanan brachialis, menandakana adanya stenosis
subclavia
b. Perbedaan antara 20-30 mmHg pada tekanan di
ankle, menandakan adanya penyakit obstruksi
(obstructive disease) pada kaki dengan tekanan
yang lebihrendah
42 Catat nilai ABI dan interpretasi status perfusinya

Catat jika ada edukasi yang diberikan kepada


pasien/keluarganya dan pemahaman atau respon dari
pasien/keluarga

Beritahukan kepada tempat yankes yang akan dirujuk


jika ada inkonsistensi pada ABI dan temuan klinis atau
ketidakmampuan untuk melakukan ABI
Catat adanya rencana follow up dan rujukan/komunikasi
dengan tenaga kesehatan lain
Unit Terkait
1. Departemen Keperawatan Medikal Bedah
2. Bagian Laboratorium Keperawatan
Referensi
1. Aboyans et al (2012) Measurement and interpretation of the ankle-brachial index: a
scientific statement from the American Heart Association. Circulation. 126: 2890– 2909.

Anda mungkin juga menyukai