Artikel

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 10

PENGARUH STRATEGI ARCS (ATTENTION, RELEVANCE,

CONFIDENCE AND SATISFACTION) TERHADAP MOTIVASI DAN


HASIL BELAJAR TIK SISWA KELAS VIII DI SMP NEGERI 4 NEGARA

Oleh
Stefany Maya, Evy

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penerapan strategi


ARCS terhadap motivasi dan hasil belajar TIK pada siswa kelas VIII SMP.
Penelitian ini merupakan eksperimen semu dengan desain pretest-posttest non-
equivalent control group design. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh
siswa kelas VIII SMPN 4 Negara Tahun Ajaran 2013/2014 yang terdiri dari 8
kelas sebanyak 259 siswa dengan sampel sebanyak 110 siswa. Data yang
dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data motivasi belajar siswa dan data
hasil belajar TIK. Data dianalisis menggunakan statistik deskriptif dan mancova.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) terdapat perbedaan motivasi dan hasil
belajar siswa antara siswa yang belajar melalui strategi pembelajaran ARCS
dengan siswa yang belajar melalui model pembelajaran langsung (Fhitung =
188,620; p<0,05), (2) terdapat perbedaan motivasi belajar antara siswa yang
belajar melalui strategi pembelajaran ARCS dengan siswa yang belajar melalui
model pembelajaran langsung (Fhitung = 248,549; p<0,05), (3) terdapat perbedaan
hasil belajar TIK antara siswa yang belajar melalui strategi pembelajaran ARCS
dengan siswa yang belajar melalui model pembelajaran langsung (Fhitung =
111,040; p<0,05).

Kata kunci: Strategi ARCS, Motivasi Belajar, Hasil Belajar TIK.

1
THE EFFECT OF ARCS (ATTENTION, RELEVANCE,
CONFIDENCE AND SATISFACTION) STRATEGY ON STUDENT
MOTIVATION AND LEARNING OUTCOMES TIK TO CLASS VIII
AT SMP NEGERI 4 NEGARA

By
Stefany Maya, Evy

Abstract
This study aimed to determine the effect of the implementation of ARCS
strategy on student motivation and learning Outcomes TIK in the eighth grade
students of junior secondary school. This study belongs to the quasi experimental
design with pretest-posttest non-equivalent control group design. The population
in this study were all students of class VIII SMP 4 in the academic year
2013/2014 of 259 students consisting of 8 classes, with a sample of 110 students.
The data collected in this study were the data collected students motivation and
TIK learning outcomes data. Data were analyzed using descriptive statistics and
Mancova. The results showed that (1) there are differences in students motivation
and learning outcomes between students who learn through teaching strategy
ARCS with students learning through learning direct instructional model (F value
= 188.620, p <0.05) , (2) there is a difference between the learning motivation of
students who learn through teaching strategy ARCS with students who learn
through the learning direct instructional model (F value = 248.549, p <0.05), (3)
there are differences in the results TIK learning between students who learn
through teaching strategy ARCS with students learning through learning direct
instructional model (F value = 111.040, p <0.05).

Keyword: ARCS strategies, learning motivation, learning outcomes TIK

2
PENDAHULUAN kemampuan dan ketepatan guru dalam
Pendidikan merupakan usaha sadar memilih dan menggunakan model
dan terencana untuk mewujudkan suasana pembelajaran (Solihatin & Raharjo, 2007).
dan proses pembelajaran agar siswa secara Guru di tuntut untuk menggunakan model
aktif mengembangkan potensi yang ada yang menarik dan menyenangkan agar
dalam dirinya. Pendidikan memiliki siswa tidak merasa bosan dan dapat
peranan penting dalam upaya menciptakan meningkatnya motivasi belajar sesuai
kehidupan bangsa yang cerdas, damai, dengan karakteristik siswa. Guru juga
terbuka, dan demokratis. Pembaharuan harus menggunakan model pembelajaran
pendidikan harus selalu dilakukan untuk yang dapat melibatkan siswa untuk dapat
meningkatkan kualitas pendidikan berpikir kritis, berpikir kreatif, membuat
nasional. Kemajuan suatu bangsa hanya keputusan dan memecahkan masalah.
dapat di capai melalui penataan pendidikan Kemampuan berpikir kreatif merupakan
yang baik. Menurut Degeng (2001) salah satu modal dasar yang harus dimiliki
pendidikan di Indonesia selalu oleh siswa untuk menghadapi persaingan
mendapatkan sorotan yang sangat tajam di era globalisasi saat ini. Pentingnya
berkaitan dengan tuntutan untuk kemampuan berpikir kreatif untuk
menghasilkan sumber daya manusia yang dikembangkan juga tercermin pada tujuan
berkualitas yang mampu menghadapi pendidikan nasional UU Nomor 20 Tahun
perkembangan ilmu pengetahuan dan 2003 tentang Sisdiknas pasal 3 yaitu
teknologi. Upaya peningkatan mutu berkembangnya potensi siswa agar
pendidikan diharapkan mampu menjadi manusia yang beriman dan
meningkatkan harkat dan martabat bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
manusia Indonesia. berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,
Pembelajaran pada dasarnya kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara
merupakan proses komunikasi antara guru yang demokratis serta bertanggung jawab.
dan siswa serta upaya guru untuk Dengan demikian, kemampuan berpikir
membantu siswa melakukan kegiatan kreatif siswa dalam pembelajaran perlu
belajar. Pembelajaran merupakan sesuatu dikembangkan untuk mencapai tujuan
yang dilakukan oleh siswa, bukan di buat pendidikan nasional. Kemampuan berpikir
untuk siswa. Tujuan pembelajaran yaitu kreatif membentuk siswa yang mampu
terwujudnya efisiensi dan efektifitas mengungkapkan dan mengelaborasi
kegiatan belajar yang dilakukan siswa. gagasan orisinil untuk pemecahan
Seorang siswa akan dapat mengikuti masalah.
pembelajaran dengan baik dan mencapai Berdasarkan hasil observasi yang
hasil belajar yang optimal, apabila di dilakukan di SMP Negeri 4 Negara dan
dukung oleh kondisi lingkungan belajar hasil wawancara dengan guru TIK kelas
yang memadai dan memilih pendekatan VIII, terungkap bahwa pada pembelajaran
yang sesuai dengan karakteristik siswa. Teknologi Informasi dan Komunikasi
Dalam kegiatan pembelajaran, siswa (TIK) khususnya pada pokok bahasan
sendirilah yang aktif membangun Perangkat Lunak Pengolah Angka perlu
pengetahuannya. Hal tersebut sejalan diterapkan model pembelajaran inovatif
dengan paradigma pendidikan yang yang dapat meningkatkan motivasi dan
merubah orientasi pembelajaran dari hasil belajar. Karena berdasarkan
pembelajaran yang berpusat pada guru observasi, diketahui bahwa pada proses
(teacher centered) menuju pada pembelajaran berlangsung guru
pembelajaran yang berpusat pada siswa menggunakan metode mengajar tanpa
(student centered). mengembangkan kemampuan berpikir
Kualitas dan keberhasilan kreatif siswa. Guru menganggap siswa
pembelajaran sangat dipengaruhi oleh yang datang dan duduk di kelas tidak

3
membawa pengalaman atau pengetahuan. mengembangkan potensi yang dimilikinya
Hal ini dibuktikan ketika memasuki dalam kegiatan belajar.
ruangan kelas, guru langsung menjelaskan Proses pembelajaran tersebut
materi pelajaran tanpa mempertimbangkan berakibat pada nilai rata-rata hasil belajar
pengetahuan awal siswa. Dalam proses siswa semester genap terutama pada pokok
pembelajaran, guru monoton hanya bahasan Perangkat Lunak Pengolah
menjelaskan inti materi kemudian siswa Angka. Nilai tersebut memang masih
menjawab soal-soal yang terdapat dalam berada di bawah KKM (Kriteria
buku LKS. Apabila materi pelajaran Ketuntasan Minimal) yang ditentukan
terkait dengan praktik yang harus yaitu 70, sehingga hasilnya belum
dilakukan menggunakan komputer, guru maksimal dan memuaskan. Perbaikan
memberikan soal praktik yang sama untuk kualitas sekolah dan kualitas pembelajaran
semua siswa kemudian mengumpulkan di anggap perlu untuk dilakukan. Guru
hasil karya siswa dalam sebuah file, tanpa sebagai fasilitator harus mampu
melihat bagaimana proses siswa dalam memberikan pelayanan kepada setiap
mengerjakan soal tersebut. Minimnya siswa agar mereka dapat berkembang
jumlah komputer yang terdapat dalam secara maksimal, sesuai dengan potensi
laboratorium, membuat guru menerapkan yang dimiliki dan mampu mewujudkan
sistem rolling dalam pembelajaran TIK, peluang untuk berprestasi serta
yaitu sebagian siswa berada di dalam kelas memecahkan permasalahan dalam belajar.
dan sebagian lagi berada di dalam Fakta tersebut mendorong diperlukannya
laboratorium komputer. Ini menyebabkan suatu strategi pembelajaran yang mampu
banyak waktu yang terbuang percuma, meningkatkan motivasi belajar siswa
serta pengawasan aktivitas siswa di dalam sehingga dapat meningkatkan hasil belajar
kelas yang tidak dapat dikendalikan oleh siswa pada mata pelajaran TIK.
guru. Penerapan metode tersebut di dalam Solusi untuk menghindari
proses pembelajaran di nilai kurang tepat pembelajaran TIK yang tidak efektif
untuk meningkatkan motivasi dan hasil adalah dengan mengajukan gagasan
belajar siswa. Selama ini siswa hanya penerapan model pembelajaran yang dapat
menerima apa yang diberikan oleh guru meningkatkan motivasi belajar serta dapat
yang menggunakan satu sumber berupa mengembangkan potensi siswa agar berani
buku LKS tanpa menggunakan sumber menghadapi masalah yang dihadapi tanpa
belajar lain, akibatnya siswa mengalami merasa tertekan, mau dan mampu
kesulitan dalam menyerap pengetahuan mengembangkan diri sehingga berakibat
yang diberikan. pada peningkatan hasil belajar siswa.
Kondisi pembelajaran seperti itu Strategi pembelajaran ARCS merupakan
berdampak pada rendahnya kualitas pembelajaran yang dikembangkan sebagai
pembelajaran, yang berimplikasi pada salah satu alternatif yang dapat digunakan
peran siswa dalam proses pembelajaran oleh guru sebagai dasar melaksanakan
masih dirasakan kurang. Hal ini kegiatan belajar dengan baik.
disebabkan siswa kurang memiliki rasa Strategi pembelajaran ARCS
percaya diri dalam proses pembelajaran di dikembangkan atas dasar teori-teori dan
kelas, siswa menjadi tidak mandiri, tidak pengalaman nyata instruktur sehingga
disiplin dan kurang bertanggung jawab mampu membangkitkan semangat belajar
dalam mengerjakan tugas-tugas yang siswa secara optimal dengan memotivasi
diberikan oleh guru sehingga siswa kurang diri siswa sehingga didapatkan hasil
mempunyai semangat dalam mengikuti belajar yang optimal. Menurut Keller
pembelajaran di kelas, kurang termotivasi (1987) pembelajaran berbasis ARCS
untuk mendapatkan hasil belajar yang merupakan suatu bentuk pendekatan
maksimal dan kurang dapat pemecahan masalah untuk merancang

4
aspek motivasi serta lingkungan belajar secara pribadi dalam kehidupan siswa.
dalam mendorong dan mempertahankan Motivasi siswa akan bangkit dan
motivasi siswa untuk belajar. Model berkembang apabila mereka merasakan
pembelajaran ini berkaitan erat dengan bahwa apa yang dipelajari itu memenuhi
motivasi siswa terutama motivasi untuk kebutuhan pribadi, bermanfaat serta sesuai
memperoleh pengetahuan baru. dengan nilai yang diyakini atau
Motivasi sangat penting dalam dipegangnya. Kemudian membangkitkan
belajar karena motivasi dapat mendorong kesadaran yang kuat dalam proses
siswa mempersepsi informasi dalam bahan pembelajaran dengan mengajak siswa
ajar (Depdiknas, 2005). Sebaik apa pun memecahkan masalah-masalah sehingga
rancangan bahan ajar, jika siswa tidak nantinya mampu menumbuhkan rasa
termotivasi untuk belajar maka tidak akan percaya diri dan kepuasan siswa. Sebagai
terjadi peristiwa belajar karena siswa tidak bentuk pengakuan atas usaha yang
akan mempersepsi informasi dalam bahan dilakukan siswa, maka siswa diberikan
ajar tersebut. Sebagai upaya meningkatkan reinforcement berupa penguatan.
motivasi guna meningkatkan hasil belajar Berdasarkan penelitian yang telah
siswa khususnya pada mata pelajaran TIK, dilakukan oleh Abdullah dan Fatimah
maka penerapan strategi pembelajaran (2013) bahwa pembelajaran yang
ARCS efektif dipergunakan karena strategi menerapkan model pembelajaran langsung
pembelajaran ARCS ini disesuaikan dengan strategi motivasi ARCS
dengan kebutuhan ataupun minat siswa. berpengaruh positif terhadap hasil belajar
Strategi pembelajaran ARCS siswa. Strategi ARCS juga dapat
memuat empat komponen yang merupakan membantu meningkatkan motivasi dan
satu kesatuan yang diperlukan dalam aktivitas siswa dalam belajar sehingga
kegiatan pembelajaran, yaitu dapat menyelesaikan soal-soal dengan baik
membangkitkan dan memperhatikan dan hasil belajar siswa dapat meningkat.
perhatian siswa selama pembelajaran Hasil ini sesuai dengan penelitian yang
(Attention), menggunakan materi pelajaran dilakukan oleh Setyadin (2013) bahwa
yang ada relevansinya dengan kehidupan terdapat perbedaan signifikan hasil belajar
siswa (Relevance), menanamkan rasa dan kepuasan siswa antara yang mengikuti
yakin dan percaya diri siswa (Confidence), pembelajaran ARCS dengan yang
dan menumbuhkan rasa puas pada siswa mengikuti pembelajaran konvensional.
terhadap pembelajaran (Satisfaction). Penelitian yang dilakukan oleh Sulistiyani
Kegiatan pembelajaran dengan (2013) menyatakan bahwa pembelajaran
menerapkan strategi ARCS diawali dengan ARCS efektif digunakan untuk
menumbuhkan perhatian dan motivasi meningkatkan hasil belajar siswa.
siswa, dengan cara menggali pemahaman Motivasi dalam belajar dapat
siswa menggunakan media pembelajaran menumbuhkan hasrat dan keinginan untuk
yang menarik dan sesuai dengan belajar dan lebih bermakna. Kegiatan
karakteristik materi pelajaran, serta pembelajaran yang telah dipersiapkan guru
melibatkan siswa secara aktif dengan diharapkan dapat berjalan sesuai dengan
memberikan kesempatan siswa untuk apa yang telah direncanakan dan tujuan
bertanya. Selanjutnya menyesuaikan yang ingin di capai. Salah satu tujuan
antara materi pembelajaran yang disajikan pembelajaran tersebut adalah adanya
dengan pengalaman belajar siswa. perubahan tingkah laku yang berupa sikap
Berdasarkan keterkaitan atau kesesuaian ilmiah siswa dan peningkatan hasil belajar.
ini sehingga dapat menumbuhkan motivasi Siswa yang memiliki motivasi tinggi
belajar di dalam diri siswa karena siswa dalam belajar memungkinkan untuk
merasa bahwa materi pelajaran yang memperoleh hasil belajar yang tinggi,
disajikan mempunyai manfaat langsung artinya semakin tinggi motivasi, usaha dan

5
upaya yang dilakukan, maka semakin dependent (terikat) yaitu (2) motivasi
tinggi hasil belajar yang diperolehnya belajar dan (3) hasil belajar siswa.
(Hamdu & Agustin, 2011). Penelitian ini menyelidiki pengaruh
Berdasarkan analisa tersebut, dapat penerapan strategi ARCS dan model
diketahui bahwa kualitas proses pembelajaran direct instruction terhadap
pembelajaran TIK perlu dioptimalisasikan, dua variabel terikat yaitu motivasi belajar
utamanya dalam peningkatan motivasi dan hasil belajar TIK. Variabel yang
belajar serta pencapaian hasil belajar merupakan pengendali atau kovariat
siswa. Penerapan secara interaktif strategi adalah skor motivasi awal dan skor pra
pembelajaran di duga dapat memberikan hasil belajar siswa. Instrument pengukuran
sumbangan dalam meningkatkan motivasi data yang digunakan dalam penelitian
dan hasil belajar siswa. Strategi adalah angket motivasi belajar yang
pembelajaran yang diimplementasikan digunakan untuk mengumpulkan data
adalah ARCS. Berdasarkan uraian di atas tentang motivasi belajar siswa dan data
sebagai upaya meningkatkan motivasi dan tentang hasil belajar TIK menggunakan tes
hasil belajar siswa maka peneliti tertarik hasil belajar TIK yang telah diuji validitas
untuk melakukan penelitian tentang dan reliabilitasnya.
bagaimana “Pengaruh Strategi ARCS Penelitian eksperimen ini
Terhadap Motivasi dan Hasil Belajar TIK dilaksanakan melalui beberapa tahapan.
Siswa Kelas VIII di SMP Negeri 4 Tahap pertama, menyusun kuesioner
Negara” dengan hipotesis yang akan diuji motivasi belajar dan tes hasil belajar TIK,
dalam penelitian ini yaitu (1) terdapat serta sudah mendapatkan pemeriksaan dari
perbedaan motivasi dan hasil belajar siswa dua orang penilai (judges). Tahap kedua,
antara siswa yang belajar melalui strategi uji coba kuesioner motivasi belajar dan tes
pembelajaran ARCS dengan siswa yang hasil belajar TIK. Tahap ketiga,
belajar melalui model pembelajaran memberikan angket motivasi belajar dan
langsung pada siswa kelas VIII di SMP tes hasil belajar TIK untuk mengetahui
Negeri 4 Negara, (2) Terdapat perbedaan motivasi awal dan kemampuan awal siswa.
motivasi belajar antara siswa yang belajar Tahap keempat, tahap pelaksanaan
melalui strategi pembelajaran ARCS ekperimen yang dilakukan dengan
dengan siswa yang belajar melalui model melaksanakan pembelajaran pada siswa
pembelajaran langsung pada siswa kelas kelompok eksperimen dan kelompok
VIII di SMP Negeri 4 Negara, dan (3) kontrol sesuai dengan rencana
terdapat perbedaan hasil belajar TIK antara pembelajaran yang telah disusun.
siswa yang belajar melalui strategi Pembelajaran pada kelompok eksperimen
pembelajaran ARCS dengan siswa yang menggunakan strategi pembelajaran ARCS
belajar melalui model pembelajaran sedangkan pembelajaran pada siswa
langsung pada siswa kelas VIII di SMP kelompok kontrol menggunakan model
Negeri 4 Negara. pembelajaran DI. Tahap kelima, dilakukan
dengan memberikan angket motivasi
METODE PENELITIAN belajar dan tes hasil belajar TIK baik pada
Penelitian ini merupakan penelitian kelompok eksperimen maupun kelompok
eksperimen yang dilaksanakan pada siswa kontrol untuk mendapatkan data tentang
kelas VIII di SMP Negeri 4 Negara. motivasi dan hasil belajar TIK siswa pada
Sampel penelitian adalah 249 orang siswa kedua kelompok tersebut.
yang dipilih dengan teknik random Data yang diperoleh selanjutnya
sampling. Beberapa variabel yang ditabulasi menjadi empat kelompok data.
dilibatkan dalam penelitian ini adalah Keempat kelompok data tersebut yaitu, (1)
variabel independen yaitu (1) strategi data motivasi belajar siswa yang mengikuti
ARCS, sedangkan sebagai variabel pembelajaran dengan strategi ARCS, (2)

6
data motivasi belajar siswa yang mengikuti perlakuan dengan strategi pembelajaran
pembelajaran dengan model pembelajaran ARCS lebih besar dari rata-rata kelompok
DI, (3) data hasil belajar TIK siswa yang siswa yang diberi perlakuan model
mengikuti pembelajaran dengan strategi pembelajaran , (3) terdapat perbedaan hasil
ARCS, (2) data hasil belajar TIK siswa belajar TIK antara siswa yang belajar
yang mengikuti pembelajaran dengan melalui strategi pembelajaran ARCS
model pembelajaran DI. Data-data tersebut dengan siswa yang belajar melalui model
diuji terlebih dahulu normalitas sebaran pembelajaran langsung pada siswa kelas
datanya, uji homogenitas, uji homogenitas VIII di SMP Negeri 4 Negara.
matriks varian-kovarian, dan uji Berdasarkan hasil analisis dapat diketahui
kolinieritas. Setelah uji asumsi analisis ini nilai F hasil perhitungan Mancova sebesar
terpenuhi, kemudian pengujian dilakukan Fhitung = 111,040 dan angka signifikansi
dengan menggunakan analisis Mancova 1 0,001. Angka signifikansi ini lebih kecil
jalan. dari 0,05 sehingga H0 ditolak dan H1
diterima. Rata-rata hasil belajar TIK siswa
HASIL DAN PEMBAHASAN yang di beri perlakuan dengan strategi
Berdasarkan pengujian hipotesis pembelajaran ARCS lebih besar dari rata-
ditemukan; (1) terdapat perbedaan rata kelompok siswa yang diberi perlakuan
motivasi dan hasil belajar siswa antara model pembelajaran langsung.
siswa yang belajar melalui strategi
pembelajaran ARCS dengan siswa yang PENUTUP
belajar melalui model pembelajaran Berdasarkan hasil penelitian dan
langsung pada siswa kelas VIII di SMP pembahasan, maka simpulan yang
Negeri 4 Negara. Berdasarkan hasil diperoleh adalah sebagai berikut.
analisis dapat diketahui nilai F hasil Pertama, terdapat perbedaan
perhitungan Mancova sebesar Fhitung = motivasi dan hasil belajar siswa antara
188,62 dan angka signifikansi 0,001 siswa yang belajar melalui strategi
(p<0,05). Karena nilai-nilai statistik pembelajaran ARCS dengan siswa yang
Pillai's Trace, Wilks' Lambda, Hotelling's belajar melalui model pembelajaran
Trace, dan Roy's Largest Root langsung pada siswa kelas VIII di SMP
menunjukkan angka signifikansi 0,001 dan Negeri 4 Negara ( F = 188,62; α = 0,001).
memiliki angka signifikansi lebih kecil Kedua, terdapat perbedaan motivasi
dari 0,05 (α<0,05), maka H0 ditolak dan H1 belajar antara siswa yang belajar melalui
diterima. Motivasi dan hasil belajar TIK strategi pembelajaran ARCS dengan siswa
kelompok siswa yang mengikuti yang belajar melalui model pembelajaran
pembelajaran ARCS lebih baik langsung pada siswa kelas VIII di SMP
dibandingkan dengan kelompok siswa Negeri 4 Negara (F = 248,549; α = 0,001).
yang mengikuti pemeblajaran DI, (2) Perhitungan dengan uji LSD pada motivasi
terdapat perbedaan motivasi belajar antara belajar siswa menunjukkan nilai LSD
siswa yang belajar melalui strategi sebesar 1,420 dan nilai |µ1 - µ2| = 11,00.
pembelajaran ARCS dengan siswa yang Hasil tersebut menunjukkan nilai |µ1 - µ2|
belajar melalui model pembelajaran lebih besar daripada nilai LSD pada taraf
langsung pada siswa kelas VIII di SMP signifikansi 5%. Hasil uji LSD
Negeri 4 Negara. Berdasarkan hasil menemukan motivasi belajar antara
analisis dapat diketahui nilai F hasil kelompok siswa yang mendapatkan
perhitungan Mancova sebesar Fhitung = perlakuan dengan strategi ARCS lebih
248,549 dan angka signifikansi 0,001. baik dibandingkan dengan kelompok siswa
Angka signifikansi ini lebih kecil dari 0,05 yang mendapatkan perlakuan dengan
sehingga H0 ditolak dan H1 diterima. Rata- model pembelajaran DI.
rata motivasi belajar siswa yang di beri

7
Ketiga, terdapat perbedaan hasil langsung terhadap hasil belajar siswa
belajar TIK antara siswa yang belajar pada pokok bahasan listrik dinamis
melalui strategi pembelajaran ARCS di kelas x sma negeri 18 surabaya.
dengan siswa yang belajar melalui model Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika.
pembelajaran langsung pada siswa kelas 2(2). 75-77. Tersedia pada
VIII di SMP Negeri 4 Negara (F = http://ejournal.unesa.ac.id/article/
111,040; α = 0,001). Perhitungan dengan 5157/32/article.pdf. Diakses pada
uji LSD pada hasil belajar TIK siswa Tanggal 18 November 2013.
menunjukkan nilai LSD sebesar 1,266 dan Hamdu, G. & Agustina, L. 2011. Pengaruh
nilai |µ1 - µ2| = 5,85. Hasil tersebut motivasi belajar siswa terhadap
menunjukkan nilai |µ1 - µ2| lebih besar prestasi belajar IPA di sekolah dasar.
daripada nilai LSD pada taraf signifikansi Jurnal Penelitian Pendidikan. 12(1):
5%. Hasil uji LSD menemukan hasil 90-96. Tersedia pada http://jurnal.
belajar TIK antara kelompok siswa yang upi.edu/file/8-GhullamHamdu1.pdf.
mendapatkan perlakuan dengan strategi Diakses pada Tanggal 18 November
ARCS lebih baik dibandingkan dengan 2013.
kelompok siswa yang mendapatkan Keller, J. 1987. Development and use of
perlakuan dengan model pembelajaran DI. the arcs model of instructional
Berdasarkan hasil yang diperoleh design. Journal of Instructional
diyakini bahwa strategi pembelajaran Development. 10(3): 2-10. Tersedia
ARCS secara optimal dapat memberikan pada http://link.springer.com/article/
dampak positif dalam upaya meningkatkan 10.1007/BF02905780#page-1.
motivasi belajar dan hasil belajar siswa. Diakses pada Tanggal 13 November
2013.
DAFTAR PUSTAKA Nugrahini, N P Prita. 2013. Perangkat
Candiasa, I M. 2004. Statistik multi variat pembelajaran bidang studi TIK kelas
disertai aplikasi dengan SPSS. VII, VIII dan IX semester 2 tahun
Singaraja: Unit Penerbitan pembelajaran 2012/2013. Daftar
Universitas Pendidikan Ganesha. Nilai Siswa. (Tidak diterbitkan).
Candiasa, I M. 2010. Statistik univariat SMP Negeri 4 Negara.
dan bivariat disertai aplikasi dengan Solihatin, E. & Raharjo. 2007.
SPSS. Singaraja: Unit Penerbitan Cooperative learning. Jakarta: PT.
Universitas Pendidikan Ganesha. Bumi Aksara.
Degeng, I N. S. 2001. Landasan dan Sugiyono. 2009. Metode penelitian
wawancara kependidikan. Malang: kuantitatif, kualitatif, dan R & D.
Lembaga Pengembangan dan Bandung: Alfabeta.
Pendidikan (LP3) Universitas Negeri Sulistiyani. 2011. Efektivitas pembelajaran
Malang. arcs (attention, relevance,
Depdiknas. 2003. Naskah akademik kajian confidence, satisfaction) berbantuan
kebijakan kurikulum mata pelajaran alat peraga terhadap peningkatan
TIK. Jakarta : Departemen hasil belajar matematika peserta
Pendidikan Nasional. didik pada pokok bahasan
Depdiknas. 2005. Peraturan pemerintah segiempat. Skripsi. (Tidak
RI no. 19 Tahun 2005 tentang diterbitkan). Fakultas Tarbiyah
standar nasional pendidikan. Jakarta Institut Agama Islam Negeri
: Departemen Pendidikan Nasional. Walisongo. Semarang. Tersedia pada
Fatimah, N. & Abdullah, A. A. 2013. http://library.walisongo.ac.id/digilib
Pengaruh strategi motivasi attention, /files/disk1/118/jtptiain-gdl-
relevance, confidance, satisfaction sulistiyan-5886-1073511072.pdf.
(arcs) dalam model pembelajaran

8
Diakses pada Tanggal 18 November
2013.
Trianto. 2007. Model-model pembelajaran
inovatif berorientasi konstruktivistik.
Jakarta: Prestasi Pustaka.
Winaya, I M. A. 2013. Pengaruh
pembelajaran berbasis arcs
(attention, relevance, confidence,
and satisfaction) terhadap hasil
belajar dengan kovariabel motivasi
belajar siswa pada pembelajaran ips
di kelas iv sd chis denpasar. Tesis.
(tidak diterbitkan). Program Studi
Pendidikan Dasar Program
Pascasarjana Universitas Pendidikan
Ganesha. Singaraja.
Wena, M. 2009. Strategi pembelajaran
inovatif kontemporer. Jakarta Timur:
PT.

Anda mungkin juga menyukai