Analisis Keuangan Provinsi Kalimantan Tengah
Analisis Keuangan Provinsi Kalimantan Tengah
Analisis Keuangan Provinsi Kalimantan Tengah
Disusun Oleh :
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kalimantan Tengah (disingkat KalTeng) adalah salah satu provinsi di Indonesia
yang terletak di Pulau Kalimantan. Ibu kotanya adalah Kota Palangka Raya. Berdasarkan
sensus tahun 2010, provinsi ini memiliki populasi 2.202.599 jiwa, yang terdiri atas
1.147.878 laki-laki dan 1.054.721 perempuan. Data BPS Kalimantan Tengah tahun 2021
menunjukkan penduduk provinsi ini tahun 2020 bertambah menjadi 2.670.00 (Laki-laki
1.385.700 jiwa dan perempuan 1.284.300 jiwa).Kalimantan Tengah mempunyai 13
kabupaten dan 1 kota.
Pertumbuhan ekonomi merupakan suatu rangkaian proses perubahan menuju
keadaanyang lebih baik dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Pertumbuhanekonomi akan terus meningkat apabila para pemegang kebijakan mampu
bekerja samadengan baik dalam meningkatkan kualitas ekonomi seperti meningkatkan
investasi. Investasi memegang peran penting dalam kegiatan perekonomian suatu negara.
Ekspor akan menghasilkan devisa yang akan digunakan untuk membiayai impor bahan
baku dan barang modal yang diperlukan dalam proses produksi yang akan membentuk
nilai tambah. Agregasi nilai tambah yang dihasilkan oleh seluruh unit produksi dalam
perekonomian merupakan nilai Produk Domestik Bruto Susanti, (2013).
Penyusunan Laporan Keuangan Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Tengah
mengacu pada Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi
Pemerintahan dan kaidah-kaidah pengelolaan keuangan yang sehat dalam pemerintahan.
Laporan Keuangan ini telah disusun dan disajikan dengan basis akrual sehingga akan
mampu menyajikan informasi keuangan yang transparan, akurat, dan akuntabel.
Akuntabilitas dari seorang pemangku kekuasaan di suatu daerah
sangatlahdiperlukan. Seorang pemimpin yang akuntabel mencerminkan bahwa
pemimpintersebut dapat dipercaya dan bertanggung jawab dalam mengelola sumber daya
publik yang dipercayakan kepadanya. Masyarakat menuntut suatu pembuktiandari kinerja
pemerintah daerah, tidak hanya berupa laporan lisan tapi juga laporan
pertanggungjawaban tertulis atas bidang keuangan yang dikelola. Sehingga,laporan
keuangan yang telah dibuat oleh pemerintah daerah harus dipublikasikan
Di era sekarang, pemerintah daerah dituntut untuk melakukan transparansidalam
hal aktivitas pengelolaan sumber daya publik terhadap masyarakat.Masyarakat dapat
meminta keterangan lebih lanjut mengenai kasus tertentu terkaitdengan rencana dan
pelaksanaan program kepada pemerintah daerah baik secaralangsung ataupun melalui
pihak ketiga
B. Rumusan Masalah
Bagaimana kinerja keuangan daerah pada provinsi Kalimantan Tengah?
C. Metode Analisis
Rasio Kemandirian Keuangan Daerah
Kemandirian keuangan daerah atau otonomi fiskal menunjukkan
kemampuan pemerintah daerah dalam membiayai sendiri kegiatan pemerintahan,
pembangunan dan pelayanan kepada masyarakat.
Kemandirian keuangan daerah ditunjukkan oleh besar kecilnya
pendapatan asli daerah dibandingkan dengan penerimaan daerah.
Tingkat kemandirian menggambarkan tingkat partisipasi masyarakat
dalam pembangunan daerah. Bentuk partisipasi masyarakat : membayar pajak dan
retribusi daerah yang merupakan komponen utama Pendapatan Asli Daerah.
Ada empat macam pola hubungan menurut Paul Hersey dan Kenneth
Blanchard yang memperkenalkan hubungan situasional yang dapat digunakan
dalam pelaksanaan Otonomi Daerah, antara lain ; Pola hubungan instruktif,
konsultatif, partisipatif dan delegatif.
Rasio Kemandirian = Penerimaan Asli Daerah X 100%
Keuangan Daerah Total Penerimaan Daerah
Rasio Efektivitas
Rasio efektifitas PAD menggambarkan kemampuan pemerintah daerah
dalam merealisasikan PAD yang direncanakan dibandingkan dengan target yang
ditetapkan berdasarkan potensi riil daerah.
PAD efektif apabila rasio yang dicapai minimal sebesar 100. Namun
demikian, semakin besar rasio efektifitas menggambarkan kinerja pemerintah
yang semakin baik.
Formula untuk menghitung rasio efektivitas Pendapatan Asli Daerah
adalah sebagai berikut :
Rasio Efisiensi
Rasio efisiensi belanja merupakan rasio yang menggambarkan
perbandingan antara realisasi pengeluaran/belanja daerah dengan anggaran
belanja daerah.
Semakin kecil rasio belanja maka semakin efisien, begitu puIa
sebaliknya. Anggaran pemerintah efisien jika rasionya kurang dari 100, dan
sebaliknya.
Rasio efisiensi belanja = Realisasi Belanja X 100%
Anggaran Belanja
BAB II
PEMBAHASAN
C. Rasio Efesiensi
Rasio Tahun 2020
Rasio efisiensi belanja = Realisasi Belanja X 100%
Anggaran Belanja
= 5.031,02 M X 100%
5.399,36 M
= 93,18%
C. Rasio Efisiensi
Semakin kecil rasio belanja maka semakin efisien, begitu puIa sebaliknya.
Anggaran pemerintah efisien jika rasionya kurang dari 100, dan sebaliknya.
Rasio yang didapat dari 2020 – 2018 di Provinsi Kalimantan Tengah kurang dari
100. Seperti yang dimaksud diatas jika rasio kurang dari 100 maka semakin efisien
anggaran pemerintah belanja daerah terhadap Provinsi Kalimantan Tengah.
DAFTAR PUSTAKA
Nanti tinggal di double klik saja pak, agar tetap tersusun rapih jadi saya lansung masukkan file
didalam wordnya. Terimakasih pak.