PH Meter

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 4

MODUL

PH METER

1.1. Capaian Pembelajaran


1. Mahasiswa mampu memahami pengertian larutan buffer, prinsip-prinsip dasar cara
kerja larutan buffer, serta beberapa contoh dari larutan buffer.
2. Mahasiswa mampu mengukur pH suatu larutan menggunakan alat pH meter.
3. Mahasiswa mampu membuat suatu larutan buffer fosfat dengan menggunakan
teknik titrasi.
4. Mahasiswa mampu menentukan konsentrasi larutan setelah diencerkan

1.2. Keselamatan dan Kesehatan Kerja


Ada beberapa hal yang harus diperhatikan sebelum melakukan kegiatan
praktikum demi menjaga keselamatan dan kesehatan kerja saat praktikum berlangsung
seperti :
1. Memakai pakaian lengan panjang / jas laboratorium agar tubuh terlindungi
saat terkena larutan berbahaya.
2. Memakai sarung tangan jika diperlukan.

1.3. Teori Dasar


A. Pengertian pH Meter

pH Meter adalah alat pengukur pH. Arti dari Ph sendiri yaitu tingkat /
derajat kebasahan / keasaman dari suatu benda padat, semi padat, cair hingga
tingkat keasaman di suatu tempat. Untuk arti dari huruf p sendiri ialah power dan
untuk h yaitu simbol kimia yang berarti hidrogen.

Pengertian dari phmeter secara lengkap yaitu salah satu alat laboratorium
yang berfungsi untuk mengukur dan mengetahui Ph. Di dalam Ph Meter terdiri dari
elektroda yang telah terhubung dengan alat elektronik yang akan menampilkan
hasil pengukuran. Alat ini pertama kali ditemukan pada 1906 oleh Mas Cremer.
Percobaan pertamanya dilakukan dengan menghubungkan antara ion hidrogen dan
arus listrik. Dengan memanfaatkan gelembung kaca tipis yang telah diisi dengan
larutan dan disatukan dengan larutan lain. Terdapat suatu tegangan listrik dari
percobaan tersebut.
B. Fungsi pH Meter

Alat ukur ini memiliki sebuah fungsi, tetapi dapat digunakan di semua jenis
benda. Mulai dari air bersih, air minum, air sungai, air limbah, air hidroponik dan
lain sebagainya. Selain itu dapat digunakan dalam mengukur Ph air dan mengetahui
tingkat kesuburan tanah. Lalu alat ini juga dapat digunakan untuk mengukur Ph
tanah dalam tingkat kedalaman tertentu hingga kadar sinar matahari, kadar
nitrogen, fosfor hingga kalium.

Fungsi dalam phmeter sendiri sangat berpengaruh pada jenis phmeter itu
sendiri. Karena alat tidak berfungsi jika phmeter jenis air digunakan untuk
mengukur Ph tanah. Begitu pula dengan sebaliknya. Phmeter ini sering digunakan
di laboratorium, industri air minum, industri pakaian, industri pewarna, farmasi,
pertanian dan lain sebagainya. Selain itu alat ini juga dapat digunakan sebagai
koleksi pribadi dan keperluan pendidikan.

C. Jenis pH Meter

Phmeter ini terdiri dari 2 buah jenis, yaitu phmeter air dan phmeter tanah.
Di bawah ini adalah spesifikasi dari kedua jenis phmeter :

a. pH meter air.

Phmeter jenis ini digunakan untuk mengukur Ph pada benda cair / larutan.
Untuk phmeter terdapat 2 buah jenis, yaitu phmeter laboratorium dan phmeter
kantong. Kedua jenis phmeter air ini mempunyai kegunaan / fungsi yang hampir
sama. Tetapi, terdapat sedikit perbedaan diantara phmeter air laboratorium dan
phmeter air kantong Phmeter air kantong jauh lebih praktis dan fleksibel serta
portabel. Phmeter ini dapat dibawa kemanapun dan memiliki ukuran yang tidak
begitu besar. Untuk tingkat akurasi dalam pengukuran dari phmeter ini cukup
terbatas. Untuk ukuran dari phmeter laboratorium jauh lebih besar daripada
phmeter air kantong. Alat ini mempunyai tingkat keakuratan dalam mengukur Ph
cukup tinggi. Selain itu tidak hanya dapat digunakan untuk mengukur Ph, tetapi
juga dapat digunakan untuk mengukur suhu dan konduktivitas. Pada phmeter
laboratorium harus dilakukan kalibrasi terlebih dahulu sebelum digunakan.
Tujuannya agar hasilnya jauh lebih akurat.

b. pH meter Tanah.

Fungsi dari phmeter ini yaitu untuk mengukur Ph dari suatu tanah di dalam
tingkat kedalaman tertentu . Selain itu alat ini juga dapat digunakan untuk
mengukur tingkat kelembaban tanah serta besarnya kadar sinar matahari. Dengan
alat ini dapat mengetahui tingkat kesuburan tanah. Hal tersebut dilakukan dengan
cara mengetahui kadar fosfor, nitrogen dan kalium. Untuk cara pengukuran dari
alat ini terkadang tidak diperlukan kalibrasi terlebih dahulu. Jadi hanya dengan
memasukkan alat ini ke dalam tanah. Lalu pegang bagian atas phmeter dan tunggu
beberapa menit. Kemudian hasil dari pengukuran dapat terlihat.

D. Cara Kerja Ph Meter

Prinsip / cara kerja pada alat ini sesuai dengan elektro kimia diantara
larutan yang ada di dalam gelas elektro yang telah diketahui oleh larutan pada
gelas yang belumdiketahui. Elektroda dalam gelas akan mengukur potensial atas
elektro kimia dari suatu ion hidrogen. Ion tersebut digunakan dalam melengkapi
sebuah alur elektrik yang dibutuhkan pada elektroda pembanding.
Sesudah menggunakan alat ini sebaiknya bersihkan probe dengan air suling /
destilasi / aquades. Tujuannya untuk membuang semua bekas solution yang
sudah diukur. Jika tidak dibersihkan solution tersebut akan berpengaruh pada
pembacaan sebelumnya. Jadi angka yang ditampilkan tidak valid.
Setelah dibersihkan, sebaiknya dilap dengan tisu. Kemudian simpan alat setelah
digunakan. Sebaiknya saat disimpan, jaga kelembaban pada probe. Probe juga
harus berada di dalam keadaan basah.
1.4. Alat dan Bahan Yang Digunakan
Alat dan Bahan
- Stel dan Klem - Tabung Reaksi
- Kertas Timbangan - Aquadest
- pH meter - Rak Tabung
- Reagensia Benedict - Spidol
- Pipet Mohr - NaH2PO4
- Pipet Otomatik - Na2HPO4
- Pipet Tetes - Glukosa
- Otomatik Stirrer - Water bath

1.5. Langkah-langkah Pengujian


1. Pertama hidupkan pH meter terlebih dahulu.
2. Kedua bersihkan elektrode terlebih dahulu. Ada cara khusus dalam membersihkan
elektrode, yaitu penggunaan airnya. Air yang digunakan bukan air keran, namun
harus air destilasi.
3. Setelah dibersihkan, keringkan menggunakan tisu.

4. Ketiga pilih buffer pH. Masing – masing phmeter mempunyai buffer pH yang
berbeda – beda, ada yang 10,1, 7,01 hingga 4,01. Untuk standar buffer yang sering
digunakan yaitu 7,01.

5. Letakkan buffer pada posisi 7,01. Selanjutnya dapat mengukur benda yang telah
dipersiapkan.
6. letakkan phmeter pada benda tersebut. Kemudian tunggu selama 1 – 2 menit.
Sebaiknya tetapkan nilai Ph yang sesuai pada nilai buffer sehingga hasil dari
pengukuran akan stabil. Untuk menghitung pengukuran caranya dengan menunggu
angka pada phmeter berhenti / tidak berubah. Supaya mudah diingat, hasil yang telah
ditunjukkan sebaiknya dicatat.
7. Langkah selanjutnya yaitu bersihkan kembali alektode / probe dengan airdestilasi.
Jika menginginkan kalibrasi lebih dari 1 titik, maka lakukan kembali proses kalibrasi
ini. Tetapi untuk buffer selanjutnya bukan ditetapkan pada nilai 7,01, melainkan
pada nilai 4,01. Jika pada phmeter menunjukkan angka 7 dan angka 4, makaproses
kalibrasi berhasil. Selanjutnya dapat menarik kesimpulan dari nilai yang telah
ditujukan oleh phmeter tersebut.

Anda mungkin juga menyukai