2 Bibliologi
2 Bibliologi
2 Bibliologi
TUJUAN PEMBELAJARAN
Bab ini mengandung informasi tentang Alkitab yang
berhubungan dengan penyataan, pengilhaman, pengkanonan,
penerangan (Iluminasi), kewibawaan, ketaksalahan, keaslian dan
kredibilitas Alkitab. Pembaca diharapkan mencermati dan meyakini
kebenaran yang berhubungan dengan Alkitab dan mengajarkan
kebenaran tersebut secara relevan dengan kebutuhan pelayanan dan
hidup.
MATERI PEMBELAJARAN
Pengajaran tentang Alkitab sangat penting karena merupakan
sumber dari semua pengajaran dalam gereja. Teologi tidak dapat
dipisahkan dari Alkitab dan harus bermula dari Alkitab. Pengajaran ini
adalah pengajaran yang penting, dasar dari segala pengajaran (doktrin)
lainnya. Keyakinan tentang Alkitab akan menentukan apa yang di
percaya mengenai pengajaran-pengajaran lainnya. Pengaruh Alkitab
terhadap dunia tak dapat terhitung banyaknya. Alkitab berisi puisi-
puisi sangat indah, kisah-kisah sengsara, dan karakter yang
mengesankan. Pengaruhnya atas seni dan sastra Barat meluas
melampaui bidang agama, paling luas diterjemahkan, dicetak,
didistribusikan, dan paling laku sepanjang masa.1
1
Michael Keene, Alkitab: Sejarah, proses Terbentuk, dan
Pengaruhnya (Yogyakarta: Kanisius2006), 6.
2
Joseph P. Free, Arkeologi dan Sejarah Alkitab, direvisi Howard F.
Vos (Malang: Gandum Mas, 2001), 14.
I. KEBERADAAN ALKITAB
Mengkaji doktrin-doktrin Alkitab sangatlah penting.
Pentingnya doktrin ini karena dalam teologi, bibliologi mempunyai
peranan yang sangat menentukan, karena pandangan Alkitab
seseorang akan menentukan teologi seseorang. Menurut Carl Henry,
wewenang Alkitab menentukan seluruh teologi.
A. Nama
1. Alkitab (the Bible)- Bibliologi berasal daridua kata Yunani, yaitu
“biblios” yang berarti buku/kitab dan “logos” yang berarti buah
pikiran, uraian atau pelajaran. Dari kata tersebut terbentuk “Bible”
dalam bahasa inggris dan Alkitab dalam bahasa Indonesia. Jadi
bibliologi bisa didefinisikan sebagai ilmu yang mempelajari
tentang kitab. Alkitab sesungguhnya berarti “Kitab segala kitab,”
didalamnya terdiri dari dua bagian yaitu 39 Kitab Perjanjian Lama
dan 27 kitab Perjanjian Baru. Jadi keseluruhan ada 66 kitab dalam
Alkitab.
B. Keunikan Alkitab
Berbagai latar belakang dengan berbagai kedudukan dalam
kehidupan orang menarik hikmah dari Firman Allah. John Locke, ahli
falsafah besar dari Inggris, pernah berkata, “Alkitab merupakan salah
satu berkat paling besar yang Allah karuniakan kepada anak-anak
manusia, Allah sebagai penulis dan keselamatan sebagai tujuan akhir
dan kebenaran tanpa campuran untuk bahannya.”3 Hal yang menarik
dari Alkitab, ada keanekaragaman yang mencengangkan sebagai
berikut:
1. Ditulis selama kurun waktu lebih dari 1500 tahun.
2. Ditulis selama lebih dari 40 generasi.
3. Ditulis oleh lebih dari 40 penulis dari segala lapisan masyarakat
termasuk raja, petani, ahli filsafat, nelayan, pujangga, negarawan,
cendikiawan, dan lain-lain.
4. Ditulis di berbagai tempat yang berbeda.
3
Dikutip dalam karya William J. Federer, America”s God and
country: Encyclopedia for Quotation (Coppell, TX: FAME Publishing, Inc.,
1994), 398.
C. Bahan Alkitab
1. Jenis PAPYRUS- ini adalah bahan tulis yang paling populer.
Kertas papirus ini dibuat dari tanaman papirus semacam rumput
buluh halus yang banyak tumbuh di danau-danau yang dangkal
4
James C. Hefley, What’s So Great About the Bible? (Elgin, IL:
David C. Cook, 1969), 20.
4. Macam-macam Penyataan
Ada dua penyataan umum dan penyataan khusus. Keduanya
memiliki hubungan yang saling memperlengkapi. Penyataan khusus
berdasarkan penyataan umum, sedang penyataan umum bergantung
padapenyataan khusus. Dua jenis penyataan ini, untuk memahami
secara komprehensif maka dapat ditelusuri dari penyataan yang
lengkap yaitu Alkitab dimana Allah menyatakan diri-Nya dalam
bentuk tertulis.
a. Penyataan Umum
Adalah kesaksian Allah mengenai diri-Nya sendiri kepada
semua orang secara umum, dengan cara yang dapat dilihat, dirasakan
b. Penyataan Khusus
Penyataan khusus adalah tindakan Allah memperkenalkan
diri-Nya secara khusus, melalui cara-cara khusus, orang-orang khusus
dan tindakan-tindakan khusus yaitu melalui: (1) Firman Hidup yaitu
Yesus Kristus (Yoh. 1:14; Ibr. 1:1-3); (2) Firman tertulis yaitu Alkitab
5
Wahyu Tujuan Allah melalui alam, sejarah, dan hati nurani (sifat
manusia) tidak padam karena kejatuhan manusia (lihat Mazmur 19: 1-6;
Roma 2: 14-15; Kisah Para Rasul 17: 26-27), tetapi serius terdistorsi melalui
penindasan dan penghinaan yang disengaja (Roma 1: 18-20).
B. Neo Orthodox
Pandangan ini dipelopori oleh Bultman yang antara lain: (1)
Alkitab mungkin berisikan Firman Allah tetapi sesungguhnya bukan
Firman Allah tetapi hanya semata-mata kesaksian yang salah terhadap
Kristus; (2) Kristus adalah firman Allah, tetapi hanya salah satu
bagian dari pengalaman dalam hidup pribadi Kristus; (3) Penyataan
Allah tentang dirinya datang hanya melalui pengalaman pribadi
Kristus bukan melalu Alkitab; (4) Kebenaran Alkitab adalah relatif
dan subyektif. Pandangan neo ortodoxy terhadap Alkitab sangat
merendahkan wibawa Alkitab dan mementingkan pengalaman pribadi
secara subjektif.
D. Pandangan Injili/Konservatif
Dalam pandangan ini Alkitab dijunjung tinggi dan Allah
dipercayai secara penuh. Adapun ciri dari pandangan ini adalah: (1)
Alkitab adalah firman Allah pernyataan suranatural tentang diri-Nya;
(2) Ketidabersalahan Alkitab. Tulisan dalam Alkitab tidak ada yang
Penjelasan:
1. Dalam 2 Petrus 1:16-18 Petrus, mengatakan bahwa yang
diberitahukan kepada mereka tentang Kristus datang langsung dari
saksi mata, yaitu rasul-rasul yang melihat dan mendengar
semuanya dengan matanya sendiri. Dalam ayat 19 Petrus berkata
bahwa semua yang lebih teguh dari “saksi mata!” berarti “Firman
yang telah di sampaikan oleh nabi” lebih teguh dari laporan saksi
mata.” kai. e;comen bebaio,teron to.n profhtiko.n lo,gon dan kita
mempunyai lebih teguh (dari bebaioz: adj. masc. sing. Accusative
comparative) kata nubuatan.
2. profhtiko.n lo,gon(prophetikon logon: ‘firman yang telah
disampaikan oleh nabi”) berarti semua Perjanjian Lama. “Kata
nabi-nabi” menekankan bahwa semua berasal dari Allah.
3. Ayat 20: tou/to prw/ton ginw,skontej o[ti pa/sa profhtei,a grafh/j
ivdi,aj evpilu,sewj ouv gi,netai “Nubuatan-nubuatan dalam Kitab
6
G. I. Williamson, Pengakuan Iman Westminster (Surabaya:
Penerbit Momentum, 2009), 12.
7
Inspirasi menjelaskan bahwa bila perlu Allah menuntun sampai
kepada pemilihan kata-kata pun. Tetapi bukan berarti juga Allah mendikte isi
seluruh Alkitab secara kata demi kata.
b. Secara Positif
(1) Kebiasaan-kebiasaan, sifat-sifat, latar belakang penulis harus
dipertimbangkan
(2) Perbedaaan cara penggunaan penyataan oleh masing-masing
penulis tidak harus berarti kesalahan
(3) Pentingnya penilaian terhadap kesetiaan penulis kepada tujuan
atau amanat yang dipercayakan Allah kepada para penulis
diutamakan.
2. Pentingnya
a. Kalau doktrin inerrancy tidak dipertahankan atau ditolak,
akibatnya akan merusak doktrin dan praktek hidup Kristen.
(1) Pengaruhnya terhadap doktrin. Kecuali Alkitab benar tanpa salah,
semua doktrin Kristen tidak bisa dipercaya. Jika gagal
mempertahankan Alkitab Firman Allah yang benar tanpa salah
berarti memberi peluang seluas-luasnya terhadap penyangkalan
kebenaran fakta dan fatalnya dosa. Bila dosa bukan hal yang fakta
C. Konsep Illuminasi
1. Definisi dan Penjelasan
Kata illuminasi berasal dari bahasa Yunani phatizo (phatizo)
yang berarti “menerangi” atau memberi penerangan batiniah. Jadi
illuminasi adalah pekerjaan Roh Kudus dalam rangka menerangi hati
para pembaca dan memampukan mereka memahami secara benar dan
menghayati secara benar Alkitab Firman Allah benar tanpa salah (1
Kor. 2:12-14; Ef. 1:17-19). Ada dua hal yang ditekankan dalam
iluminasi, yaitu: (a) Hubungan orang percaya kepada Kristus termasuk
kedewasaan rohani; (b) Memberi kemampuan untuk mengerti,
menerima dan menerapkan kebenaran Allah (Luk. 24:45; Mrk. 4:34).
1. Definisi
a. Arti Etimologis
Kata kanon berasal dari kata Yunani “kanon” yang berarti
tongkat yang lurus, penggaris atau tongkat pengukur yang dipakai
sebagai pengukur atau meteran, maka kanon juga berarti sebatang
kayu atau tongkat pengukur (Yoh. 40:3, 42:16). Jakob Van Bruggen
menyatakan arti kata kanon sebagai tongkat besi yang lurus, lalu
berkembang artinya menjadi tongkat pengukur.8
b. Arti Teologis
8
Jakob Van Bruggen, Siapa Yang Membuat Alkitab? (Surabaya:
Penerbit Momentum, 2010), 11
9
Untuk informasi lebih lanjut tentang kanon Alkitab, lihat Roger
Beckwith, The Old Testament Canon Gereja Perjanjian Baru dan Latar
Belakang Its dalam Yudaisme Awal (Grand Rapids: Eerdmans, 1985); F. F.
Bruce, The Canon of Kitab Suci (Downers Grove, IL: InterVarsity, 1988);
Harry Y. Gamble, Perjanjian Canon Baru: Pembuatan Its dan Makna, Seri
Perjanjian Baru, ed. Dan O. Via (Philadelphia: Fortress, 1985); Bruce M.
Metzger, The Canon of Perjanjian Baru: Asal Its, Pengembangan, dan
Signifikansi (Oxford: University Press, 1987).
10
Josh McDowell dan Don Stewart, Jawaban (Malang: Gandum
Mas, 2005), 39.
11
Walter M. Dunnett, Pengantar Perjanjian Baru (Malang: Gandum
Mas, 2011), 103.
12
Seluruh bagian dari 2: 6-16 tidak menerima sedikit perhatian
dalam beberapa tahun terakhir. Tapi meskipun ada perbedaan pendapat
mengenai tata bahasa, latar belakang, dan penekanan teologis, bisa ada
sedikit keraguan bahwa pemikiran yang relevan untuk tujuan kita cukup
jelas: manusia dalam keadaan yang belum lahir dan jasmaninya tidak dapat
memahami dan menerima hal-hal dari Allah (misalnya, lintas berpusat Injil),
sedangkan orang percaya, yang menikmati pelayanan mencerahkan Roh (lih
1:18), mampu menyambut kebenaran-sekarang Allah disimpan bagi kita
dalam Alkitab-dalam cara yang sangat pribadi dan transformatif
3. Kitab-kitab Apokripa
a. Definisi dan Penjelasan
13
Paul Enns, The Moody Handbook Of Theology, Jil., II (Malang:
Literatur SAAT, 2010), 195.
Sumber Bacaan
1. Michael Keene.Alkitab: Sejarah, proses Terbentuk, dan
Pengaruhnya. Yogyakarta: Kanisius2006.
2. Joseph P. Free.Arkeologi dan Sejarah Alkitab, direvisi Howard F.
Vos. Malang: Gandum Mas, 2001. Dikutip dalam karya William
J. Federer, America”s God and country: Encyclopedia for
Quotation . Coppell, TX: FAME Publishing, Inc., 1994.
3. James C. Hefley.What’s So Great About the Bible? Elgin, IL:
David C. Cook, 1969.
4. Wahyu Tujuan Allah melalui alam, sejarah, dan hati nurani (sifat
manusia) tidak padam karena kejatuhan manusia (lihat Mazmur
19: 1-6; Rom 2: 14-15; Kisah Para Rasul 17: 26-27), tetapi serius
terdistorsi melalui penindasan dan penghinaan yang disengaja
(Roma 1: 18-20).
5. G. I. Williamson. Pengakuan Iman Westminster . Surabaya:
Penerbit Momentum, 2009.
6. Inspirasi menjelaskan bahwa bila perlu Allah menuntun sampai
kepada pemilihan kata-kata pun. Tetapi bukan berarti juga Allah
mendikte isi seluruh Alkitab secara kata demi kata.
7. Jakob Van Bruggen. Siapa Yang Membuat Alkitab? Surabaya:
Penerbit Momentum, 2010.
8. Untuk informasi lebih lanjut tentang kanon Alkitab, lihat Roger
Beckwith, The Old Testament Canon Gereja Perjanjian Baru dan