H1A018022 - Muhammad Raihan A'isy Umran - LaporanKerjaPraktik
H1A018022 - Muhammad Raihan A'isy Umran - LaporanKerjaPraktik
H1A018022 - Muhammad Raihan A'isy Umran - LaporanKerjaPraktik
Disusun oleh:
Disusun oleh:
Muhammad Raihan A’isy Umran
H1A018022
Priswanto Elfian
(NIP : 197802192001121001) (NIP : 8204032A )
Mengetahui:
Ketua Jurusan Teknik Elektro
(NIP. 197502012000032005)
i
HALAMAN PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa dalamm Laporan Kerja Praktik dengan judul
“PEMELIHARAAN JARINGAN HUTM DI PT. PLN (PERSERO) RAYON
BINJAI TIMUR” ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh
gelar kesarjanaaan di suatu Perguruan Tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak
terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali
yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.
ii
RINGKASAN
Jaringan distribusi listrik adalah sistem listrik yang terdiri atas penghantar dan
perlengkapan listrik yang terhubung satu dengan lainnya, untuk mengalirkan tenaga
listrik. Jaringan distribusi listrik yang baik adalah jaringan distribusi listrik yang dapat
Dikarenakan listrik yang juga dapat menimbulkan dampak negative bagi masyarakat
maupun lingkungan, maka dibutuhkan upaya agar penyaluran tenaga listrik selalu
dibutuhkan jaringan distribusi listrik yang handal dan terjamin kontinuitasnya. Untuk
Metode yang digunakan pada kerja Praktik ini adalah metode observasi dengan
turun langsung ke lapangan serta ikut membantu beberapa hal seperti membantu
mengangkat komponen yang dibutuhkan oleh para teknisi, serta metode wawancara
dengan bertanya beberapa pertanyaan pada pendamping lapangan yang juga ikut turun
iii
SUMMARY
HUTM NETWORK MAINTENANCE IN PT. PLN(PERSERO)
and electrical equipment that are connected to each other, to transmit electric power. A good
electricity distribution network is an electricity distribution network that can distribute good
quality electrical energy when it reaches the community. Because electricity can also have a
negative impact on society and the environment, efforts are needed to ensure that the
and guaranteed electricity distribution network is needed. To maintain the supply and
The method used in this practical work is the observation method by going directly to
the field and helping with several things such as helping to lift the components needed by the
technicians, as well as the interview method by asking some questions to the field assistants
iv
PRAKATA
v
HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO
PERSEMBAHAN
Penulis menyadari bahwa keberhasilan kegiatan kerja praktik dan prosespembuatan laporan
ini tidak lepas dari bantuan berbagaipihak, oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih
kepada :
1. Allah SWT atas nikmat kesehatan yang diberikan ditengah pandemik covid-19 sehingga
penulis dapatmenyelesaikan kegiatan dan laporan kerja praktikdengan lancar.
2. Bunda saya yang selalu mendukung dan memfasilitasi seluruh kegiatan sehingga
pelaksanaan Kerja Praktik berjalan dengan lancar dan baik.
3. Bapak Priswanto selaku dosen pembimbing kerja praktik yang senantiasa memberikan
bimbingan dan pengarahan hingga tersusunnya laporan Kerja Praktik ini.
4. Bapak Muhammad Syaiful Alim selaku dosen pembimbing akademik yang telah
memberikan arahan hingga tersusunnya laporan Kerja Praktik ini.
5. Bapak Elfian selaku pembimbing lapangan serta manager ULP Binjai Timur selama
pelaksanaan kegiatan Kerja Praktik.
6. Bapak-bapak Teknisi PT. PLN (Persero) Rayon Binjai Timur yang telah senantiasa
membimbing dan mengarahkan selama melaksanakan kegiatan lapangan Kerja Praktik.
vi
DAFTAR ISI
HALAMAN PENGESAHAN………………………………………………………………….i
HALAMAN PENYATAAN……………………………………………………………………ii
RINGKASAN…………………………………………………………………………………iii
SUMMARY………………………..………………………………………………………….iv
PRAKATA………...……………………………………………………………………………v
HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN……………………………………………....vi
DAFTAR ISI………………………………………………………………………………….vii
DAFTAR GAMBAR………………………………………………………………………...viii
DAFTAR ISTILAH DAN SINGKATAN……………………………………………………..ix
BAB 1 PENDAHULUAN .......................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang.................................................................................................................. 1
1.2 Tujuan dan Mannfaat ........................................................................................................ 3
1.2.1 Tujuan ................................................................................................................................ 3
1.2.2 Manfaat .............................................................................................................................. 3
1.3 Batasan Masalah ............................................................................................................... 4
1.4 Waktu dan Tempat Kerja Praktik ...................................................................................... 4
1.5 Metodologi Kerja Praktik ................................................................................................. 5
1.6 Sistematika Penulisan ....................................................................................................... 5
BAB 2 TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN .......................................................................... 7
2.1 Sejarah Singkat PT. PLN (PERSERO) ............................................................................. 7
2.2 Visi, Misi, Nilai dan Motto PT. PLN (Persero) ................................................................ 9
2.3 Makna Logo PLN ........................................................................................................... 10
BAB 3 TINJAUAN PUSTAKA ............................................................................................... 13
3.1 Jaringan Distribusi Tenaga Listrik .................................................................................. 13
3.2 Tipe Jaringan Distribusi Listrik ...................................................................................... 15
3.3. Komponen Sistem Distribusi ............................................................................................. 18
3.3 Sistem Pengaman Jaringan Distribusi ............................................................................ 20
3.4 Keandalan Sistem Distribusi Tenaga Listrik .................................................................. 22
3.5 Istilah Dalan Keandalan Distribusi ................................................................................. 25
BAB 4 PEMBAHASAN .......................................................................................................... 28
4.1 Umum ............................................................................................................................. 28
4.2 Perhitungan Kerugian PLN ............................................................................................ 28
vii
4.3 Jenis Pemeliharaan ......................................................................................................... 29
4.4 Komponen ...................................................................................................................... 29
4.5 Pembahasan Kegiatan..................................................................................................... 40
BAB 5 PENUTUP .................................................................................................................... 45
5.1 Kesimpulan ..................................................................................................................... 45
5.2 Saran ............................................................................................................................... 45
viii
DAFTAR GAMBAR
ix
DAFTAR ISTILAH DAN SINGKATAN
x
BAB 1 PENDAHULUAN
masyarakat baik yang tinggal di perkotaan maupun yang tinggal di pedesaan. Pada
saat ini, segala aspek kegiatan sehari-hari tidak dapat dilepaskan dari kelistrikan,
sehingga pengadaan listrik sangat dibutuhkan untuk ada setiap saat. Maka
dibutuhkan jaringan listrik yang baik sehingga kebutuhan listrik setiap masyarakat
Jaringan distribusi listrik adalah sistem listrik yang terdiri atas penghantar
dan perlengkapan listrik yang terhubung satu dengan lainnya, untuk mengalirkan
tenaga listrik. Jaringan distribusi listrik yang baik adalah jaringan distribusi listrik
yang dapat menyalurkan energi listrik yang berkualitas baik Ketika sampai ke
1
dilakukannya pemeliharaan jaringan distribusi listrik secara berkala ini adalah
sebagai berikut :
ditekan.
yaitu :
(JTM)
(JTR)
adalah :
1. Petir
2. Tumbuhan
mengganggu.
3. Jumper Putus
2
1.2 Tujuan dan Mannfaat
1.2.1 Tujuan
Laporan kerja praktek yang dilaksanakan di PT. PLN(PERSERO) Rayon
1. Melaksanakan salah satu mata kuliah wajib yaitu Kerja Praktik (KP)
1.2.2 Manfaat
Manfaat yang didapat dari dilaksanakannya kerja praktik ini adalah sebagai
berikut.
3
3. Memperoleh data yang aktual di lapangan yang dapat digunakan sebagai
HUTM
HUTM.
1. Tempat
2. Waktu
4
1.5 Metodologi Kerja Praktik
Dalam pelaksanaan Kerja Praktik, metodologi yang digunakan untuk
Metode Studi Pustaka merupakan suatu cara untuk mendapatkan data yang
2. Metode Observasi
langsung objek / bentuk fisik peralatan yang akan diteliti dan berhubungan dengan
3.Metode Wawancara
BAB 1 PENDAHULUAN
Pada bab ini, akan memberikan gambaran umum tentang isi dari laporan
kerja praktik ini yang meliputi latar belakang, tujuan, manfaat, batasan masalah,
waktu dan tempat, serta metodologi yang akan di lakukan pada kerja praktik dan
5
Pada bab ini, akan membahas mengenai tinjauan perusahaan yang meliputi
seperti sejarah, visi dan misi, logo serta susunan organisasi di PT. PLN(PERSERO).
distribusi listrik.
BAB 4 PEMBAHASAN
HUTM.
BAB 5 PENUTUP
Pada bab ini, akan membahas kesimpulan dan saran untuk menyempurnakan
hasi dari kerja praktik selama di PT. PLN(PERSERO) Rayon Binjai Timur.
6
BAB 2 TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN
1. Periode 1894-1942
Listrik mulai dirintis di Indonesia sekitar abad XIX yaitu pada masa
sendiri. Salah satu contohnya adalah NG NIGM, perusahaan swasta Belanda yang
terletak di Jakarta ini semula bergerak di bidang gas untuk umum, kemudian
berkembang dan menangani bidang listrik untuk umum di Jakarta. Pada tahun 1931,
ANIEM.
2. Periode 1942-1945
Pada tahun 1942, Jepang berhasil mengalahkan Belanda dan mengambil alih
yang berada di Indonesia diambil alih oleh Jepang, termasuk perusahaan listrik
Jigyosha Djakarta Shisha. Perusahaan ini hanya beroperasi sampai tahun 1945
3. Periode 1950-1966
7
Pada tahun 1952, Perusahaan Negara untuk Perusahaan Tenaga Listrik
dikeluarkan PP No. 18 tahun 1959, tentang penentuan perusahaan Listrik dan Gas
4. Periode 1967-1985
5. Periode 1985-1990
6. Periode 1990-Sekarang
Mengingat tenaga listrik mempunyai fungsi yang sangat penting bagi negara
tentang pengalihan bentuk perum menjadi persero, Perum Listrik Negara dialih
bentuknya menjadi PT. PLN (Persero). Dengan dialihkan bentuknya diharap PLN
Berikut adalah Visi, Misi, Nilai dan Motto yang dimiliki oleh PT. PLN (Persero).
a. Visi PLN
b. Misi PLN
saham.
kehidupan masyarakat.
9
Motto yang dimiliki oleh PT. PLN (Persero) adalah:
“ Listrik untuk kehidupan yang lebih baik (electricity for better life)”
menghadapi perubahan
melambangkan perusahaan tersebut. Berikut adalah logo PT. PLN (Persero) dan
penjelasan mengenai maksud logo tersebut. Bentuk warna dan makna lambang
Perusahaan resmi yang digunakan adalah sesuai yang tercantum pada Lampiran
Negara. Elemen–Elemen Dasar Lambang yang dimiliki PT. PLN (Persero) adalah
sebagai berikut.
10
Gambar 2.1. Lambang PT. PLN(Persero)
a. Bidang Persegi Panjang Vertikal
bahwa PT. PLN (Persero) merupakan wadah atau organisasi yang terorganisir
jasa utama yang dihasilkan oleh perusahaan. Selain itu petir pun mengartikan kerja
cepat dan tepat para insan PT. PLN (Persero) dalam memberikan solusi terbaik bagi
perkembangan jaman.
c. Tiga Gelombang
Memiliki arti gaya rambat energi listrik yang dialirkan oleh tiga bidang
distribusi yang seiring sejalan dengan kerja keras para insan PT. PLN (Persero) guna
11
memberikan layanan terbaik bagi pelanggannya. Diberi warna biru untuk
menampilkan kesan konstan (sesuatu yang tetap) seperti halnya listrik yang tetap
12
BAB 3 TINJAUAN PUSTAKA
penurunan. Yang pertama pada Gardu Induk (GI), tegangan 500 KV diturunkan
ke 150 KV atau 70 KV. Kedua pada gardu distribusi, tegangan 150 KV atau 70
2, yaitu:
konsumen.
a) Faktor biaya
b) Faktor lokasi
c) Faktor kelayakan
b. Kontinuitas pelayanan
14
3.2 Tipe Jaringan Distribusi Listrik
3.1.1 Konfigurasi jaringan radial
Kelemahannya adalah arus listrik tidak merata dan tidak ada back up
15
3.1.3 Konfigurasi Jaringan Spindle
harus selalu menyala seperti rumah sakit, bandara, dll. Konfigurasi ini
16
Gambar 3.5 Jaringan Hantaran Penghubung
3.1.1 Konfigurasi Sistem Gugus atau Sistem Kluster
dibanding konfigurasi lain. Oleh karena itu biaya investasinya paling mahal.
Konfigurasi ini sangat cocok digunakan pada daerah dengan tingkat beban
17
3.3. Komponen Sistem Distribusi
komponen, diantaranya :
tenaga listrik. Tiang listrik memiliki 2 jenis yaitu tiang listrik beton dan
tiang listrik besi. Tiang listrik haruslah kuat karena selain sebagai penopang
lain.
3.3.2 Isolator
kabel dengan tiang listrik, serta kabel dengan tanah pada jaringan bawah
mengatur sudut dan jarak antar kabel, serta mencegah pemuaian kbel akibat
cuaca.
3.3.4 Transformator
18
AVR (Auto Voltage Regulator) ialah regulator trafo yang berguna
dikirim dan diterima antar UPJ. Pada Meter Ekspor-Impor terdapat CT dan
19
3.3 Sistem Pengaman Jaringan Distribusi
Sistem pengaman berfungsi untuk mencegah, membatasi atau melindungi
dibagi menjadi :
Rele ini akan bekerja jika arus mengalir melampaui batas tertentu yang telah
Pelebur (Fuse Cut Out) adalah suatu komponen pemutus daya listrik
yang dilengkapi elemen pemutus yang akan melebur jika dialiri arus lebih
pada jaringan. Alat ini berfungsi untuk memutuskan aliran listrik bila terjadi
mengalir pada jaringan. Alat ini dilengkapi dengan pendeteki gangguan, jadi
jika jumlah arus gangguan yang mengalir telah sesuai dengan yang telah
ditentukan, maka alat ini akan otomatis terbuka alias memutuskan jaringan
20
listrik. Alat ini dapat digunakan pada saat jaringan dalam keadaan berbeban.
listrik pada jaringan dalam keadaan berbeban pada saat terjadi gangguan.
Alat ini juga dilengkapi Over Current Relay (OCR)/relay arus lebih yang
lingkar terbuka (Open Ring). Umumnya alat ini dipasang diletakkan diatas
tiang jaringan dengan tuas berada dibawah dan berfungsi sebagai pembatas
lokasi gangguan.
keadaan tidak berbeban atau tidak bertegangan. Alat ini biaasanya digunakan
21
untuk pemeliharaan jaringan listrik yang dilakukan PLN.
3.3.15 Arrester
yang disebabkan oleh sambaran petir. Alat ini berfungsi sebagai konduktor
sebagai isolator.
sistem untuk menjalankan fungsinya secara normal dalam kurun waktu dan
gangguan.
lain.
22
stand by di gardu atau dilakukan deteksi/pengukuran dan pelaksanaan
Centre).
• Probabilitas
• Unjuk Kerja
23
diperlukan untuk memantau kinerja suatu peralatan. Umumnya waktu
• Kondisi Operasi
• Gangguan Paksa
• Ganguan Terencana
direncanakan
24
3.5 Istilah Dalan Keandalan Distribusi
Ada beberapa istilah yang penting berkaitan dengan keandalan sistem
distribusi :
• Pemadaman (outage)
• Gangguan (interruption)
gangguan (outage).
failure/year.
25
Periode waktu yang dibutuhkan untuk mengganti/memperbaiki
hours/failure.
26
BAB 4 PEMBAHASAN
4.1 Umum
Pemeliharaan HUTM (Hantaran Udara Tegangan Menengah) dilakukan
akan mengakibatkan kerugian yang besar baik bagi masyarakat maupun bagi
pihak PT. PLN(PERSERO). Kerugian pada pihak PLN adalah kerugian secara
dasar listrik dihitung menggunakan rumus daya tiga phasa dikalikan dengan
28
4.3 Jenis Pemeliharaan
Terdapat 2 jenis pemeliharaan pada PLN yaitu pemeliharaan secara preventif
dilaksanakan di PT. PLN (PERSERO) rayon Binjai Timur adalah pemeliharaan yang
bersifat preventif. Dikarenakan masalah belum terjadi tapi telah dideteksi bahwa ada
terjadi kerusakan pada komponen jaringan HUTM sehingga Langkah cepat langsung
dilakukan untuk mencegah terjadinya permasalahaan yang lebih besar maka masalah
4.4 Komponen
Pada pelaksanaan pemeliharaan jaringan HUTM terdapat beberapa komponen yang
29
Tiang merupakan bagian jaringan distribusi tegangan menengah yang
memiliki daya mekanis yang tinggi sehingga dapat menahan beban tarikan
tiang kayu, tiang besi dan tiang beton. Berikut ini penjelasan mengenai jenis
Tiang Kayu
Tiang kayu merupakan tiang yang berbahan dasar kayu pohon yang
memiliki ketahanan tinggi. Kayu yang biasa dijadikan sebagai tiang adalah
kayu Rasamala yang tahan akan perubahan cuaca, tidak mudah rapuh dan
Tiang Besi
sebenarnya terdiri dari 2 atau 3 pipa yang disusun. Bagian pipa atas
30
Kelebihan tiang besi adalah ukuran kecil dan mudah dalam
Tiang Beton
Tiang beton merupakan tiang yang terbuat dari bahan dasar semen,
pasir dan batu split yang kemudian di-cor dengan kerangka besi baja. Tiang
kekurangan tiang beton adalah berat, transportasi lebih sulit dan perlu alat-
jaringan HUTM adalah tiang beton sehingga pondasinya kokoh dan lebih
31
5. Pin Isolator sebanyak 6 buah dan Suspension Isolator sebanyak 12 buah
berfungsi sebagai penyekat antara pahasa dan penyekat antara phasa dengan tanah.
Selain itu, isolator juga berfungsi sebagai penumpu atau penarik penghantar.
penghantar yang memiliki berat. Isolator harus bisa menjaga posisi penghantar
phasa agar tidak bersentuhan dengan phasa lain atau pada tiang listrik.
menjadi 3 jenis, yaitu isolator kaca, isolator keramik dan isolator polimer (porselin).
Saat ini, isolator porselin menjadi prioritas karena memiliki keuntungan yang lebih
32
Berdasarkan bebannya, isolator jaringan tegangan menengah dibedakan
menjadi 2 jenis, yaitu isolator tumpu (pin insulator) dan isolator tarik (strain
Isolator tumpu merupakan jenis isoator yang memikul beban berupa beban
berat penghantar jika penghantar dipasang pada bagian atas isolator (top side)
dengan sudut kemiringan maksimal 2o. Juga memikul beban tarik ringan apabila
33
Isolator Tarik (Strain Insulator)
Isolator tarik merupakan jenis isolator yang memikul beban berat penghantar
konstruksi tiang awal, tiang akhir, tiang sudut, tiang percabangan dan tiang
penegang.
34
Gambar 4.6. Isulator pin yang dipakai
yang berfungsi sebagai tempat terpasangnya isolator. Travers terbuat dari bahan baja
35
Travers berbentuk U memiliki ukuran 10 x5 x 5 cm dengan ketebalan 5 mm.
Sedangkan travers berbentuk persegi panjang memiliki ukuran x 7,5 x 7,5 x 7,5 cm
• Panjang travers 2662 mm untuk sudut tarikan dari 18o s/d 60o
• Panjang travers 2500 mm untuk sudut tarikan dari 60o s/d 90o
pemasangan travers pada tiang besi harus diikat dengan klem dan mur-baut. Besi
penyangga harus dipasang pada travers untuk menjaga agar travers tidak miring
Berikut adalah Traver atau Cross Arm yang digunakan dalam pemeliharaan
jaringan HUTM :
36
Gambar 4.8. Cross Arm yang digunakan
37
7. Band Pole sebanyak 30 buah
Pole band ini digunakan untuk membungkus pada tiang, juga bernama
pengencang tiang, penjepit pengikat tiang, penjepit pita tiang, braket tiang.
Menurut struktur, band tiang termasuk single offset pole band dan double offset
pole band.
Menurut aplikasi, ada pita tiang utilitas, braket tiang telepon, dan pita
tiang kabel. Penjepit pengikat tiang dapat digunakan dengan kabel pria. Pita
tiang kabel dapat digunakan untuk menghubungkan kabel ADSS dan OPGW.
Ada kaki diperpanjang pada satu bagian dari band tiang. Lubang pada kaki
Sebuah band tiang dirancang agar cocok untuk digunakan pada kutub
pole top diameter 150mm hingga 280mm. Kami telah menyediakan diameter
38
Band pole memiliki kekuatan ketegangan tetap tidak melebihi 29kn.
Sementara hasilnya akan berbeda jika grid gain atau perangkat lain digunakan
39
Joint Sleeve merupakan komponen jaringan tegangan rendah yang
tidak boleh mengalami gaya tarikan demi menjaga sambungan tetap kuat.
10. Penghantar
Ketika sudah mendapatkan pengarahan oleh supervisor Teknik maka teknisi mulai
berpencar ke posisi masing-masing yang telah ditentukan. Pada saat ini maka penggalian
dilakukan untuk menanamkan tiang listrik. Kedalaman lubang galian berada sekitar 1,5
meter agar tiang listrik dapat berdiri dengan kokoh. Sebelum menanamkan tiang listrik
dilakukan pemasangan pin isulator, cross arm, serta band pole.
40
Gambar 4.13. Pemasangan Cross Arm dan Pin Isulator
Pada saat seluruh komponen telah terpasang ke tiang listrik maka tiang listrik akan
mulai ditanamkan menggunakan mobil crane secara perlahan. Pada penanaman tiang
listrik harus memastikan tiang listrik benar-benar berdiri lurus ke atas. Setelah bagian
kaki tiang listrik ternanam maka dilakukan penimbunan dengan tanah hasil galian tadi
sehingga tiang listrik dapat berdiri tegak.
Setelah itu, dilakukan penarikan kabel jaringan sesuai dengan posisi tiang listrik
yang akan ditanamkan. Pada penarikan kabel jaringan ini para teknisi memberi saran agar
susunan kabel jaringan harus rapi sehingga Ketika akan dinaikkan ke atas tiang listrik
pemasangan lebih mudah tanpa harus memerhatikan posisi kabel jaringan dipasangkan.
Ketika tiang listrik telah benar-benar ternanam maka para teknisi mulai naik ke
atas tiang listrik menggunakan tali tambang yang dililit disekitar badan mereka seperti
pada gambar 4.13 . Setelah itu, maka kabel jaringan mulai dinaikkan ke atas tiang listrik
menggunakan sebuah katrol bertali yang kemudian akan dipasang ke pin-pin isolator
41
seperti pada gambar 4.14 . Setelah itu maka kabel jaringan akan disambungkan ke trafo.
Hasil pemasangan pemeliharaan jaringan HUTM dapat dilihat pada gambar 4.15 , 4.16 ,
4.17 .
42
Gambar 4.16. Hail Pemeliharaan Jaringan HUTM
43
Gambar 4.18. Hasil Pemeliharaan Jarngan HUTM
44
BAB 5 PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Dari pelaksanaan kerja praktek di PT. PLN (Persero) Rayon Binjai
5.2 Saran
Dari pelaksanaan kerja praktek di PT. PLN (Persero) Rayon Binjai
dokumentasi.
45
DAFTAR PUSTAKA
2. Duyo. Rizal, “ Analisa Jaringan Dan Pemeliharaan Pada Jaringan Distribusi di PT. PLN
3. Duyo. Rizal, “ Analisis Penyebab Gangguan Jaringan Pada Distribusi Listrik Menggunakan
Metode Fault Tree Analysis Di PT.PLN (PERSERO) Rayon Daya Makassar”. Universitas
Komponen Jaringan Tegangan Menengah JTM dan Fungsinya - Cara Ilmu (Accessed. Nov.
24. 2021)
Penyulang BG 3 Daerah Kerja PT. PLN (PERSERO) ULP Binjai Barat “ Politeknik Negeri
Medan. 2019.
46
BIODATA PENULIS
A. Identitas
NIM : H1A018022
Alamat : Jl. Tuar 8 no. 206 Blok XI Griya Martubung, Kelurahan Besar,
Kecamatan Medan Labuhan, Kota Medan
47
48
7
8