Makalah Kel 8 Menyusun Rancangan Penelitian
Makalah Kel 8 Menyusun Rancangan Penelitian
Makalah Kel 8 Menyusun Rancangan Penelitian
Dosen Pengampu :
Dr. Moh Agung Surianto ,S.E, M.SM
Oleh :
1. Haninah Hanim 190301205
2. Rizka Putri 190301094
3. Ardiva Arga P.S 190301219
i
DAFTAR ISI
COVER.................................................................................................................................................i
DAFTAR ISI........................................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN......................................................................................................................3
3. 1. Kesimpulan..........................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................................12
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Penelitian adalah suatu proses mencari sesuatu secara sistematik dalam waktu yang
lama dengan menggunakan metode ilmiah serta aturan-aturan yang berlaku. Untuk dapat
menghasilkan suatu penelitian yang baik, maka si peneliti bukan saja harus mengetahui
aturan permainan, tetapi juga harus memiliki keterampilan-keterampilan dalam melaksanakan
penelitian.
Penelitian adalah suatu proses pengumpulan dan analisis data yangdilakukan secara
sistematis dan logis untuk mencapai tujuan-tujuan tertentusecara ilmiah. Menurut
Sukmadinata (2008) yang melatarbelakangi suatu penelitian ada empat diantaranya, pertama,
karena pengetahuan, pemahaman dan kemampuan manusia sangat terbatas, dibandingkan
dengan lingkungan yang begitu luas. Kedua, manusia memiliki dorongan untuk mengetahui
atau rasa ingin tahu. Ketiga, manusia di dalam kehidupannya selalu dihadapkan kepada
masalah, tantangan, ancaman, kesulitan baik dalam diri maupun lingkungan sekitar. Tidak
semua masalah dan kesulitan dapat langsung dipecahkan, namun membutuhkan penelitian
untuk pemecahandan penyelesaiannya. Keempat, manusia merasa tidak puas dengan apa
yang telah dicapai, dikuasai, dan dimilikinya.
Untuk menerapkan metode ilmiah dalam praktek penelitian, maka diperlukan suatu
rancangan atau desain penelitian yang sesuai dengan kondisi, seimbang dengan dalam
dangkalnya penelitian yang akan dilaksanakan. Desain penelitian harus mengikuti metode
penelitian yang telah ditetapkan.
Dalam melakukan penelitian salah satu hal yang penting ialah membuat Rancangan
penelitian. Rancangan atau Desain penelitian bagaikan sebuah peta jalan bagi peneliti yang
menuntun serta menentukan arah berlangsungnya proses penelitian secara benar dan tepat
sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan. Tanpa desain yang benar seorang peneliti tidak
akan dapat melakukan penelitian dengan baik karena yang bersangkutan tidak mempunyai
pedoman arah yang jelas. Dalam makalah ini akan dijelaskan beberapa hal yang terkait dalam
rancangan penelitian.
1
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian dalam latar belakang, rumusan masalah dalam penulisan
makalah ini diantaranya ialah :
a. Apa pengertian rancangan penelitian?
b. Bagaimana tahap-tahap rancangan penelitian?
c. Rancangan penelitian dapat menentukan apa saja?
d. Apa kegunaan design penelitian?
e. Apa fungsi teknis utama dari rancangan penelitian?
f. Apa jenis-jenis rancangan penelitian?
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
lebihluas, rancangan penelitian mencakup proses-proses berikut :
a. Identifikasi dan pemilihan masalah penelitian.
b. Pemilihan kerangka konseptual untuk masalah penelitian serta hubungan-hubungan
dengan penelitian sebelumnya.
c. Memformulasikan masalah penelitian termasuk membuat spesifikasi dari tujuan,
lingkup (scope) penelitian, dan hipotesa untuk diuji.
d. Membangun penyelidikan atau percobaan.
e. Memilih serta memberi definisi terhadap pengukuran variabel-variabel.
f. Memilih prosedur dan teknik sampling yang digunakan.
g. Menyusun alat serta teknik untuk mengumpulkan data.
h. Membuat coding serta mengadakan editing dan prosesing data.
i. Menganalisa data serta pemilihan prosedur statistik untuk mengadakan generalisasi
sertainferensi statistik.
j. Pelaporan hasil penelitian, termasuk proses penelitian, diskusi serta interpretasi dat
a generalisasi, kekurangan-kekurangan dalam penemuan, serta menganjurkan
beberapa sarandan kerja penelitian yang akan datang.
Dari proses di atas, jelas terlihat bahwa proses tersebut terdiri dari dua bagian, yaitu:
a. Perencanaan penelitian. Proses perencanaan penelitian dimulai dari identifikasi,
pemilihan serta rumusan masalah sampai dengan perumusan hipotesa serta
kaitannya dengan teori dankepustakaan yang ada.
b. Pelaksanaan penelitian atau proses operasional penelitian. Proses selebihnya merup
akan tahap operasional dari penelitian
4
b. Bagaimana melakukan observasi dan berapa kali observasi harus di lakukan
c. Menyarankan arah dari observasi dan analisis
d. Teknik statistik apa yang akan di gunakan.
e. Garis besar kesimpulan yang akan di tarik dari hasil analisis statistik.
5
Kalau pada desain “a” tidak ada pretest, maka pada desain ini terdapat
pretest sebelum diberi perlakuan. Dengan demikian hasil perlakuan dapat
diketahui lebih akurat, karena dapat membandingkan dengan keadaan
sebelum diberi perlakuan.
- Intact-GroupComparison
Pada desain ini terdapat satu kelompok yang digunakan untuk penelitian,
tetapi dibagi dua yaitu; setengah kelompok untuk eksperimen (yang diberi
perlakuan) dan setengah untuk kelompok kontrol (yang tidak diberi
perlakuan).
2) True Experimental Design.
Dikatakan true experimental (eksperimen yang sebenarnya/betul-betul) karena
dalam desain ini peneliti dapat mengontrol semua variabel luar yang
mempengaruhi jalannya eksperimen. Rancangan penelitian eksperimen
sungguhan (True experiment design) merupakan rancangan penelitian
eksperimental yang meneliti tentang kemungkinan sebab-akibat antara
kelompok yang diberi perlakukan (kelompok eksperimen) dengan kelompok
kontrol (tidak diberi perlakuan) lalu kemudian membandingkan antara
keduanya (Sani K, 2016).
Penelitian eksperimen sungguhan adalah penelitian yang secara penuh
mengontrol semua faktor yang kemungkinan mengganggu validitas internal
sehingga hal ini dapat memberikan kemantapan hasil yang dicapai sebagai
efek perlakuan. Ada dua faktor yang kemungkinan mengganggu validitas
internal yaitu faktor intrinsik yang meliputi perubahan pada diri individu atau
unit yang dipelajari yang berlangsung selama penelitian (misalnya: history,
kematangan, pengetesan, instrumentasi, mortalitas eksperimental, regresi
statistika) dan yang kedua adalah faktor ekstrinsik yakni kemungkinan
kecondongan hasil penelitian sebagai akibat perbedaan pemilihan peserta
dalam kelompok eksperimen dan kelompok kontrol (Yusuf, 2014).
Adanya kelompok kontrol dan kelompok eksperimen yang dipilih secara acak
atau rambang merupakan ciri utama dari penelitian eksperimen sungguhan
(Sugiyono, 2017). Rambang atau randomisasi merupakan salah satu cara yang
dapat meminimalkan pengaruh faktor ekstrinsik, cara yang lainnya disebut
matching. Randomisasi dan matching ini maksudnya adalah melakukan
kontrol terhadap variabel terdahulu yang sudah diketahui, caranya adalah
6
dengan memilij kelompok eksperimen berdasarkan karakteristik yang sama.
selain itu dapat pula dilakukan dengan membuat kelompok kontrol dan
eksperimen sama dalam variabel yang relevan. Sedangkan pada faktor
ekstrinsik dapat dilakukan dengan mengadakan kelompok kontrol (Yusuf,
2014).
Dengan demikian validitas internal (kualitas pelaksanaan rancangan
penelitian) dapat menjadi tinggi. Ciri utama dari true experimental adalah
bahwa, sampel yang digunakan untuk eksperimen maupun sebagai kelompok
kontrol diambil secara random (acak) dari populasi tertentu. Jadi cirinya
adalah adanya kelompok kontrol dan sampel yang dipilih secara random.
Desain true experimental terbagi atas :
- Posstest-Only Control Design
Dalam desain ini terdapat dua kelompok yang masing-masing dipilih
secara random (R). Kelompok pertama diberi perlakuan (X) dan kelompok
lain tidak. Kelompok yang diberi perlakuan disebut kelompok eksperimen
dan kelompok yang tidak diberi perlakuan disebut kelompok kontrol.
- Pretest-Posttest Control Group Design
Dalam desain ini terdapat dua kelompok yang dipilih secara acak/random,
kemudian diberi pretest untuk mengetahui keadaan awal adakah perbedaan
antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.
- The Solomon Four-Group Design
Dalam desain ini, dimana salah satu dari empat kelompok dipilih secara
random. Dua kelompok diberi pratest dan dua kelompok tidak. Kemudian
satu dari kelompok pratest dan satu dari kelompok nonpratest diberi
perlakuan eksperimen, setelah itu keempat kelompok ini diberi posttest.
3) Quasi Experimental Design
Bentuk desain eksperimen ini merupakan pengembangan dari true
experimental design, yang sulit dilaksanakan. Desain ini mempunyai
kelompok kontrol, tetapi tidak dapat berfungsi sepenuhnya untuk mengontrol
variabel-variabel luar yang mempengaruhi pelaksanaan experimen. Walaupun
demikian, desain ini lebih baik dari pre-experimental design.
Quasi Experimental Design digunakan karena pada kenyataannya sulit
medapatkan kelompok kontrol yang digunakan untuk penelitian.
Dalam suatu kegiatan administrasi atau manajemen misalnya, sering tidak
7
mungkin menggunakan sebagian para karyawannya untuk eksperimen dan
sebagian tidak. Sebagian menggunakan prosedur kerja baru yang lain tidak.
Oleh karena itu, untuk mengatasi kesulitan dalam menentukan kelompok
kontrol dalam penelitian, maka dikembangkan desain Quasi Experimental.
Desain eksperimen model ini diantarnya sebagai berikut:
- Time Series Design
Dalam desain ini kelompok yang digunakan untuk penelitian tidak dapat
dipilih secara random. Sebelum diberi perlakuan, kelompok diberi pretest
sampai empat kali dengan maksud untuk mengetahui kestabilan dan
kejelasan keadaan kelompok sebelum diberi perlakuan. Bila hasil pretest
selama empat kali ternyata nilainya berbeda-beda, berarti kelompok
tersebut keadaannya labil, tidak menentu, dan tidak konsisten. Setelah
kestabilan keadaan kelompok dapay diketahui dengan jelas, maka baru
diberi treatment/perlakuan. Desain penelitian ini hanya menggunakan satu
kelompok saja, sehingga tidak memerlukan kelompok kontrol.
- Nonequivalent Control Group Design
Desain ini hampir sama dengan pretest-posttest control group design,
hanya pada desain ini kelompok eksperimen maupun kelompok kontrol
tidak dipilih secara random. Dalam desain ini, baik kelompok
eksperimental maupun kelompok kontrol dibandingkan, kendati kelompok
tersebut dipilih dan ditempatkan tanpa melalui random. Dua kelompok
yang ada diberi pretes, kemudian diberikan perlakuan, dan terakhir
diberikan postes.
- Conterbalanced Design
Desain ini semua kelompok menerima semua perlakuan, hanya dalam
urutan perlakuan yang berbeda-beda, dan dilakukan secara random.
b. Non- Experimental Design
1) Rancangan Penelitian Korelasional
RP Korelasional menurut Gay (dalam Sukardi, 2008:165) penelitian
korelasional merupakan salah satu bagian penelitian ex-post facto karena
biasanya peneliti tidak memanipulasi keadaan variabel yang ada dan langsung
mencari keberadaan hubungan dan tingkat hubungan variabel yang
direfleksikan dalam koefesien korelasi.
2) Rancangan Penelitian Cross Sectional
8
RP Cross Sectional adalah penelitian yang di lakukan pada satu waktu dan
satu kali, tidak ada follow up, untuk mencari hubungan antara variabel
independen (faktor resio) dengan variabel dependen (efek).
3) Rancangan Penelitian Longitudinal
RP Longitudinal adalah penelitian yang di lakukan dengan ciri : waktu
penelitian laa, memerlukan biaya yang relatif besar dan melibatkan populasi
yang mendiami wilayah tertentu, dan di pusatkan pada perubahan variabel
amatan dari waktu ke waktu.
9
BAB III
PENUTUP
3. 1. Kesimpulan
Penelitian adalah suatu proses mencari sesuatu secara sistematik dalam waktu
yang lama dengan menggunakan metode ilmiah serta aturan-aturan yang berlaku.
Dalam proses penelitian harus dibuat terlebih dahulu rancangan penelitian.Rancangan
penelitian adalah rancangan penelitian diartikan sebagai desain atau pola-pola
operasional yangdapat dijadikan panduan atau pedoman teknis oleh peneliti dalam
melaksanakan rangkaiankegiatan penelitian.
Ada beberapa tahap dalam proses pembuatan rancangan penelitian yang perlu
diperhatikan , tahap-tahap tersebut adalah sebagai berikut :
Rencana
Struktur
Strategi
Rancangan penelitian dapat menentukan beberapa hal penting, diantaranya yaitu :
Apa yang akan di lakukan .
Bagaimana melakukan observasi dan berapa kali observasi harus di lakukan.
Menyarankan arah dari observasi dan analisis ..
Teknik statistik apa yang akan di gunakan.
Garis besar kesimpulan yang akan di tarik dari hasil analisis statistik.
Ada juga fungsi Teknis Utama dari Rancangan Penelitian adalah
Mengontrol Varians
Mempertinggi/ memaksimalkan varians primer : memaksimalkan varians dari
variabel – variabel yang ada dalam hipotesis substantif penelitian.
Mengendalikan varians sekunder : mengendalikan varians dari exstraneous
variabel/ dapat emperngaruhi hasil penelitian.
Mengurangi eror variance : meminimalkan sekecil-kecilnya varian galat/
kesalahan eror , misalnya determinannya : perbedaan individu dan galat
pengukurannya.
Jenis-jenis rancangan penelitian :
Experimental Design
10
Pra-Experimental Designs (non-designs).
True Experimental Design.
Quasi Experimental Design
11
DAFTAR PUSTAKA
Fauzi, Muhammad Abdul dkk. 2011. Rancangan Penelitian (Design Research). Jombang:
Institut Keislaman Hasyim Asy’ari
Margono. 2010. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta
Sani K., Fathnur. 2016. Metodologi Penelitian Farmasi Komunitas dan Eksperimental.
Yogyakarta: Deepublish.
Sugiyono. 2017. Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan
R&D. Bandung: Alfabeta.
Sukardi. 2003. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara
Tahir, Muh. 2011. Metodologi Penelitian Pendidikan. Makassar: Unismuh
Yusuf, A. Muri. 2014. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif & Penelitian Gabungan.
Jakarta: Kencana.
12