Proposal Rindah (14.11.22) - 1
Proposal Rindah (14.11.22) - 1
Proposal Rindah (14.11.22) - 1
Oleh :
Nama
NIM
Oleh :
Nama
NIM
ii
DAFTAR ISI
COVER ..................................................................................................................
HALAMAN JUDUL .............................................................................................i
DAFTAR ISI .........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................1
1.1 Latar Belakang ..................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah .............................................................................................3
1.3 Tujuan Penelitian ..............................................................................................4
1.4 Manfaat Penelitian ............................................................................................5
BAB II TTINJAUAN PUSTAKA ........................................................................6
2.1 Penelitian Terdahulu .........................................................................................6
2.2 Landasan Teori .................................................................................................8
2.2.1 pengertian Sumber Daya Manusia .................................................................9
2.2.2 pengembangan Sumber Daya Manusia ..................................................... 10
2.2.3 pengalaman Bertani .....................................................................................13
2.2.4 pendidikan ...................................................................................................14
2.2.5 Usia ..............................................................................................................15
2.2.6 Partisipasi Penyuluhan .................................................................................15
2.2.7 Pengertian Pendapatan .................................................................................17
2.3 Kerangka Pemikiran .......................................................................................18
BAB III METODE PENELITIAN ....................................................................19
3.1 Jenis Penelitian ...............................................................................................19
3.2 Populasi Dan Sampel.......................................................................................19
3.3 Jenis dan Sumber Data ...................................................................................22
3.4 Tenik Pengumpulan Data ...............................................................................24
3.5 Teknik Analisa Data .......................................................................................26
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki sumber daya alam
yang besar dan baik, pertumbuhan dari segala sector terutama pertanian
menjadi salah satu pencapaian yang baik yang di dapatkan oleh Indonesia.
Artinya pertanian memegang peranan penting dari keseluruhan perekonomian
nasional di seluruh dunia. Hal ini di lihat dari total banyaknya karyawan dan
masyarakat yang bekerja pada sector pertanian sehingga bisa menghasilkan
berbagai produk unggulan pada bidang pertanian.
Menurut Suryana (2003) sektor pertanian dengan produksi berbagai
komoditas bahan pangan untuk memenuhi kebutuhan nasional, telah
menunjukkan kontribusi yang sangat signifikan. Kebutuhan pangan akan terus
meningkat dalam jumlah, keragaman, dan mutunya, seiring dengan
perkembangan populasi kualitas hidup masyarakat. Jumlah penduduk
Indonesia yang cukup besar, sekitar 204 juta dan terus bertambah 1,6 persen
per tahun, membutuhkan ketersediaan pangan yang cukup besar, yang
tentunya akan memerlukan upaya dan sumberdaya yang besar untuk
memenuhinya. Tanpa manajemen sumber daya manusia yang handal,
pengelolaan, penggunaan dan pemanfaatan sumber – sumber lainnya menjadi
tidak berdaya guna dan berhasil guna. Dalam situasi demikian tidak mustahil
gambaran tentang usaha pencapaian tujuan nasional menjadi kabur yang pada
gilirannya dapat berakibat pada kegelisahan atau keresahan di kalangan
masyarakat (Siagian, 2011). Rendahnya mutu sumberdaya manusia, termasuk
disektor pertanian khususnya petani juga sebagian besar petugas/aparat
teknis/penyuluh pertanian, padahal SDM petani/pelaku agribisnis juga aparat
penyuluh pertanian merupakan dua pilar pokok dalam pembangunan pertanian
terutama pengembangan sistem dan usaha agribisnis. SDM pertanian yang
berkualitas adalah prasyarat mutlak keberhasilan pembangunan pertanian.
1
Dalam desa Mojopurogede kabupaten Gresik merupakan salah satu
wilayah yang menyokong banyak pendapatan pada sector pertanian dengan
luas wilayah yang penduduknya umumnya berusaha tani yaitu dengan
membudidayakan pada sector perikanan dan pertanian lainya. Berikut jumlah
petani ikan dikabupaten Gresik yang disajikan pada table berikut :
Tabel 1.1
Jumlah petani ikan kabupaten Gresik
No Kecamatan Petani ikan Jumlah
Pemilik Pendega
1 Wringinanom 0 0 0
2 Driyorejo 0 0 0
3 Kedamen 0 0 0
4 Menganti 253 111 364
5 Cerme 3438 411 3849
6 Benjeng 352 47 399
7 Balongpanggang 179 21 200
8 Duduksampeyan 2978 601 3579
9 Kebomas 266 69 335
10 Gresik 0 0 0
11 Manyar 2390 428 2818
12 Bungah 1978 572 2450
13 Sidayu 1083 588 1671
14 Dukun 735 347 1082
15 Panceng 0 95 95
16 Ujungpangkah 846 625 1471
17 Sangkapura 2 5 7
18 Tambak 1 1 2
Kabupaten Gresik 14.401 3.921 18.322
Sumber : Data Sekunder Gresik Regency in figures,2021
Berdasarkan table terkait jumlah petani ikan di kabupaten Gresik dengan
total pemilik sebanyak 14.401 dan pendega sebanyak 3.921 dan menduduki
total sebanyak 18.322 jumlah petani ikan di kabupaten Gresik. Namun
2
penelitian ini berfokus pada kecamatan Bungah yang memiliki total petani
sebanyak 2.450 yang masuk pada kategori cukup banyak. Dan para petani di
kecamatan Bungah tersebut dinilai sangat aktif dalam ikut serta dan mengikuti
penyuluhan maupun pelatihan yang dilakukan pleh penyuluh maupaun ketua
kelompok tani setempat, para petaninya memberikan banyak pengetahuan
kepada petani tambak yang dijelaskan oleh penyuluh, dan para petani sudah
berpengalaman atau sudah lama dalam mengusaha pada bidang tambak.
Menurut Setiawan (2015) tingkat permasalah petani semakin banyak,
diantaranya rendahnya pengetahuan/wawasan, kecenderungan terhadap
produksi, rendahnya tingkat keterampilan dan kurangnya motivasi. Hal
tersebut diakibatkan kurangnya dukungan pemerintah, kurangnya bimbingan
berupa penyuluhan dan tidak ada tempat untuk petani belajar meningkatkan
kemampuannya. Rendahnya kualitas sumber daya manusia pertanian
khususnya petani dalam menerima pengetahuan dan teknologi yang
merupakan pelaku agribisnis dalam pembangunan pertanian terutama
pengembangan sistem dan usaha tambak . sumber daya manusia pertanian
adalah prasyarat mutlik keberhasilan pembangunan pertanian
(Sudiarditha,2009).
Salah satu persoalaan yang dihadapi dalam melakukan pengembangan
sumber daya manusia pada sektor pertanian yaitu pola pikir petani dan
perilaku petani yang masih mengacu pada aspek produksi. Hanya mengacu
bagaimana caranya meningkatkan hasil panen. Kualitas sumber daya petani
yang masih rendah sehingga sulit menyerap pengetahuan dan keterampilan
untuk meningkatkan produktivitas. Produktivitas tambak yang dihasilkan
berpengaruh pada pendapatan petani dan pendapatan petani berpengaruh pada
kesejahteraan petani. Maka dari itu kondisi sumber daya manusia menjadi
perhatian penting bagi peneliti.
Sampai saat ini penelitian mengenai lama pendidikan, pengalaman
berusahatani, usia dan partisipasi penyuluhan disalah satu desa di Kecamatan
Dampit belum pernah dilakukan. Oleh karena itu, perlunya dilakukan
penelitian bertujuan untuk produktivitas berkelanjutan komoditas kopi di
Kecamatan Dampit sebagai bentuk mendukung peningkatan produktivitas
3
kopi dan untuk peningkatan pendapatan petani tambak. Upaya untuk
produktivitas berkelanjutan komoditas tambak dan peningkatan pendapatan
kualitas sumber daya manusia.
Berdasarkan permasalahan tersebut, dengan ini penelitian berfokus untuk
mengetahui “Pengaruh Sumber Daya Manusia (SDM) dalam meningkatkan
pendapatan pertain tambak di desa Mojopurogede Kecamatan Bungah
kabupaten Gresik”.
1.2 Rumusan masalah
Berdasarkan fenomena dan permasalaha yang telah dijelaskan , dengan ini
peneliti merumuskan permasalahan sebagai berikut :
1. Bagaimana. Pengaruh sumber daya manusia (pengalaman berusaha ,
pendidikan, dan penyuluhan/pelatihan) terhadap pendapatan petani tambak
di desa Mojopurogede kecamatan bungah kabupten Gresik ?
2. Bagaimana pengaruh karakteristik petani (umur, luas lahan, jumlah
tanggungan , dan modal) terhadap pendapatan petani tambak di desa
Mojopurogede kecamatan Bungah Kabupaten Gresik ?
1.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang telah di jelaskan tersebut, dengan ini
penelitian memiliki tujuan sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui gambaran kualitas sumber daya manusia (SDM) pada
petani tambak di desa Mojopurogde kecamatan Bungah kabupaten Gresik
2. Untuk mengetahui pengaruh sumber daya manusia (SDM) dalam
meningkatkan pendapatan petani tambak di desa Mojopurogede kecamatan
Bungah Kabupaten Gresik.
1.4 Manfaat Penelitian
Adapun manfaat atau kegunaan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
1.4.1 Manfaat teoritis
Diharapakan hasil penelitian ini bisa membeirkan pertimbangan dan
menambah wawasan peneliti terkait materi dan pembelajaran yang ada
selama kuliah terutama terkait sumber daya manusia yang bisa bermanfaat
bagi mahasiswa khususnya prodi Manajemen fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Muhammadiyah Gresik.
4
1.4.2 Manfaat praktis
kegunaan penelitian ini adalah sebagai bahan pertimbangan bagi
pemerintah maupun Lembaga lainya dalam mengakbil kebijakan untuk
mebuusun program pertanian di masa mendatang, sebagai bahan informasi
dan studi bagi pihak pihak yang terkait dan yang membutuhkan, penelitian
ini menambah pengetahuan dan wawasan peneliti terutama yang
berhubungan dengan sumber daya manusia dalam usaha tambak.
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Penelitian Terdahulu
Sebagai salah satu bentuk tolak ukur dan penyesuaian dengan ini
dijelaskan beberapa studi terkait yang relevan dengan penelitian ini
diantaranya adalah sebagai berikut :
2.1.1 Menurut (Alfan,2015) , dengan judul penelitian “Pengaruh sumber
daya manusia (SDM) petani terhadap pendapatan petani pada Sawah”
pada penelitian ini emiliki tujuan untuk mencari pengaruh sumber daya
manusia (pencurahan tenaga kerja, pendidikan, pengalaman
berusahatani, dan frekuensi penyuluhan/pelatihan) terhadap
pendapatan petani padi sawah dan untuk mengetahui pengaruh
karakteristik petani (umur, luas lahan, jumlah tanggungan, dan modal)
terhadap pendapatan petani padi sawah. Metode penelitian yang
digunakan yaitu metode penentuan daerah penelitian secara sengaja
(purposive) berdasarkan pertimbangan tertentu, Metode pengumpulan
data terdiri dari data primer dan skunder, sampel yang digunakan 30
orang. Dalam penelitian ini analisis dilakukan dengan metode
Ordinary Least Square dengan analisis regresi linier berganda
menggunakan alat bantu SPSS 18. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa dari hasil estimasi secara serempak (bersama-sama) sumber
daya manusia memiliki pengaruh nyata terhadap pendapatan petani
padi sawah. Secara parsial pencurahan tenaga kerja dan frekuensi
mengikuti penyuluhan/pelatihan memiliki pengaruh nyata terhadap
pendapatan petani, sedangkan pendidikan dan lamanya berusahatani
tidak terdapat pengaruh nyata terhadap pendapatan petani padi sawah.
Dan secara serempak (bersama-sama) karakteristik petani (Umur, Luas
Lahan, Jumlah Tanggungan, dan Modal) memiliki pengaruh nyata
terhadap pendapatan petani padi sawah. Secara persial yang memiliki
6
pengaruh nyata terhadap pendapatan petani adalah luas lahan. Tidak
Terjadi multikolinieritas dan heterokedastisitas serta asumsi normalitas
terpenuhi.
2.1.2 Penelitian kedua dari (Wanda, 2018), penelitian dengan judul “
Pengaruh Sumber Daya Manusia (SDM) dalam bidang pertanian
untuk meningkatkan pendapatan petani kopi di desa Amadanom,
kecamatan Dmapit, Kabupaten Malang” tujuan dari penelitian ini
untuk mengetahui pengaruh dan peran dari sumber daya manusia
terhadap pertmbuhan ekonomi nasional pada komoditas kopi.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif untuk
menganalisis menggunakan OLS (Ordinary least Square) . analisis
deskriptif dilakukan denganc ara mendeskripsikan atau
menggambarkan kondisi desa amandanom pada saat penelitian
dilakuakn penelitian ini megggunakan anlaisis persamaan regresi
linier berganda bantuan SPSS 24. Dari hasil penelitia ini yaitu
terdapat pengaruh positif dan signifikan antara usia dengan
pendapatan petani kopi di Desa Amadanom, Kecamatan Dampit,
Kabupaten Malang yaitu dengan koefisien regresi sebesar 161760,974,
nilai Thitung sebesar 2,303 dan nilai signifikansi sebesar 0,026.
Terdapat pengaruh positif dan signifikan antara lamanya pendidikan
dengan pendapatan petani kopi di Desa Amadanom, Kecamatan
Dampit, Kabupaten Malang yaitu dengan koefisien regresi sebesar
580660,715, nilai Thitung sebesar 2,579 dan nilai signifikansi sebesar
0,013.
2.1.3 Penelitian mengenai faktor sumber daya manusia juga pernah diteliti
oleh Cahya (2015) memiliki tujuan dari penelitian ini yaitu 1)
menganalisis pengaruh tingkat pendidikan terhadap pendapatan tenaga
kerja, 2) menganalisis pengaruh pengalaman bekerja terhadap
pendapatan tenaga kerja, 3) menganalisis pengaruh usia terhadap
pendapatan tenaga kerja. Metode yang digunakan dalam penelitian ini
dengan metode OLS (Ordinary Least Square) dengan analisis regresi
berganda menggunakan alat SPSS 16. Hasil dari penelitian ini
7
menunjukkan bahwa tingkat pendidikan berpengaruh positif dan
signifikan terhadap pendapatan tenaga kerja Pabrik Gula Lestari
Patianrowo Nganjuk. Hal ini disebabkan karena semakin tinggi tingkat
pendidikan maka tinggi pula tingkat produktivitas pekerja dan pada
akhirnya akan mempengaruhi tingkat pendapatan mereka. Pengalaman
bekerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap pendapatan tenaga
kerja Pabrik Gula Lestari Patianrowo Nganjuk. Semakin lama
pengalaman bekerja yang dicurahkan untuk bekerja, maka semakin
besar pula memperoleh pendapatan yang lebih tinggi karena semakin
terampil dan semakin cepat dalam menyelesaikan pekerjaan. Usia
berpengaruh positif dan signifikan terhadap pendapatan tenaga kerja
Pabrik Gula Lestari Patianrowo Nganjuk. Semakin bertambah usia
maka pendapatan seseorang juga akan bertambah sesuai dengan bidang
dan kinerja seseorang yang dimiliki. Tingkat pendidikan, pengalaman
bekerja dan usia secara simultan berpengaruh positif dan signifikan
terhadap pendapatan tenaga kerja PG. Lestari Patianrowo Nganjuk.
Berdasarkan penelitian terdahulu terdapat persamaan dan perbedaan
dengan penelitian ini. Persamaan antara penelitian terdahulu dengan
penelitian saat ini yang dilakukan penulis adalah menggunakan metode
OLS (Ordinary Least Square) dengan menggunakan analisis
persamaan regresi linier berganda dengan bantuan SPSS.
Sedangkan perbedaan antara penelitian terdahulu dengan penelitian
saat ini yang dilakukan penulis adalah variabel independen yang
digunakan pendidikan, pengalaman berusahatani dan usia. Pada
penelitian saat ini yang dilakukan, penulis menambahkan variabel
independen partisipasi dalam penyuluhan yaitu frekuensi petani dalam
mengikuti penyuluhan.
8
Pelaku dan sifatnya dilakukan oleh keturunan dan lingkungannya,
sedangkan prestasi kerjanya dimotivasi oleh keinginan untuk memenuhi
kepuasannya. Sumber Daya Manusia atau man power di singkat SDM
merupakan yang dimiliki setiap manusia. SDM terdiri dari daya fikir dan
daya fisik setiap manusia. Tegasnya kemampuan setiap manusia
ditentukan oleh daya fikir dan daya fisiknya. SDM atau manusia menjadi
unsur utama dalam setiap aktivitas yang dilakukan. Peralatan yang handal
atau canggih tanpa peran aktif SDM, tidak berarti apa-apa. Daya pikir
adalah kecerdasan yang dibawa lahir (modal dasar) sedangkan kecakapan
diperoleh dari usaha (belajar dan pelatihan).
Kecerdasan tolok ukurnya Intelegence Quotient (IQ) dan Emotion
Quality (EQ). Menurut Sumarsono (2004), sumber daya manusia atau
human resources terdapat dua pengertian. Pertama, sumber daya manusia
memiliki arti usaha kerja atau jasa yang dapat diberikan dalam proses
produksi, sehingga mencerminkan kualitas yang diberikan oleh seseorang
dalam waktu tertentu untuk menghasilkan barang dan jasa. Sedangkan
pengertian kedua, sumber daya manusia menyangkut manusia yang
mampu bekerja untuk memberikan jasa atau usaha dalam melakukan
kegiatan yang mempunyai kegiatan ekonomis yang menghasilkan barang
atau jasa untuk memenuhi kebutuhan. Berdasarkan dari kedua teori
sumber daya manusia dapat disimpulakan bahwa sumber daya manusia
merupakan kemampuan yang dimiliki suatu individu berupa daya pikir
(tingkat pendidikan dengan peningkatan kemampuan atau skill) dan daya
fisik (usia seseorang) guna untuk mencapai tujuan tertentu dan
menghasilkan suatu output.
Menurut Nawawi (2001) ada tiga pengertian sumber daya manusia
yaitu:
1. Sumber daya manusia adalah manusia yang bekerja di lingkungan
suatu organisasi (disebut juga personil,tenaga kerja, pekerja atau
karyawan).
2. Sumber daya manusia adalah potensi manusiawi sebagai penggerak
organisasi dalam mewujudkan eksistensinya.
9
3. Sumber daya manusia adalah potensi yang merupakan asset dan
berfungsi sebagai modal (non material/non finansial) didalam
organisasi bisnis, yang dapat mewujudkan menjadi potensi nyata (real)
secara fisik dan non-fisik dalam mewujudkan eksistensi organisasi.
Perencanaan sumber daya manusia adalah rangkaian kegiatan
peramalan kebutuhan atau permintaan tenaga kerja dimasa depan pada
sebuah organisasi/perusahaan, yang mencakup pendayagunaan sumber
daya manusia yang sudah ada dan pengadaan tenaga kerja baru yang
dibutuhkan (Nawawi, 2001). Jadi, perencanaan sumber daya manusia
adalah proses menetapkan estimasi atau perkiraan untuk memperoleh
sumber daya manusia agar sesuai dengan kebutuhan organisasi sekarang
dan pengembangannya dimasa yang akan datang.
10
dan memantapkan keadaan ekonomi nasional (Simanjuntak, 1985)
Menurut Simanjuntak (1985), pengembangan sumberdaya manusia
bertujuan untuk meningkatkan kualitas dan produktivitas kerja manusia
dalam aspek kognitif, sikap dan keterampilan.
Teori human capital membuktikan bahwa peningkatan kemampuan
atau skill seorang pekerja berkorelasi positif dengan kenaikan tingkat
pendapatan. Pendidikan dan pelatihan bagi pekerja di semua sektor
ekonomi, pada dasarnya merupakan bagian dari pendidikan bagi orang
dewasa (adult education).
International Labour Organization (ILO) merinci ada empat
elemen pokok dalam pendidikan bagi orang dewasa yang kemudian
keempat elemen tesebut dimodifikasi menjadi : (1) basic skill, dalam hal
ini diberikan pelajaran bagaimana memanfaatkan informasi, mengeluarkan
ide-ide dan sebagainya, (2) pelajaran mengenai cara berdagang, koperasi
dan cara berorganisasi, (3) memahami masalah tenaga kerja dalam rangka
sosial ekonomi, dan (4) pelatihan tentang bagaimana menjadi seorang
pengelola usaha. Proporsi pendidikan dan pelatihan untuk setiap saat dapat
berbeda-beda sesuai dengan kebutuhan. Untuk situasi dan kondisi
ketenagakerjaan negara sedang berkembang seperti Indonesia, elemen
kedua mendapat porsi terbesar, karena tenaga kerja perlu memiliki
keterampilan seperti berdagang, berproduksi dan berorganisasi.
2.2.3 pengalaman Berusahatani
Pengalaman berusahatani yang dimiliki petani secara tidak langsung
akan mempengaruhi pola pikir. Petani yang memiliki pengalaman
berusahatani lebih lama akan mampu merencanakan usahatani dengan baik
karena sudah memahami segala aspek dalam berusahatani. Pengalaman
berusahatani umumnya dapat mempengaruhi pengetahuan petani dalam
teknik budidaya kegiatan usahatani yang dijalankan. Petani yang lebih
berpengalaman dalam usahatani secara umum akan lebih mampu untuk
meningkatkan produktivitas dibandingkan petani yang kurang
berpengalaman (Artika, 2017)
11
Menurut Sedarmayanti (2001), pengalaman merupakan faktor utama
dalam perkembangan seseorang, sedangkan pengalaman hanya mungkin
diperoleh dalam hubungan lingkungannya. Dari pendapat tersebut dapat
disimpulkan bahwa pengalaman berusahatani merupakan pengalaman
petani dalam melakukan kegiatan bertani untuk meningkatkan
keterampilan dan perkembangan petani untuk meningkatkan produktivitas
komoditas yang sedang diusahakan. Menurut Padwowiharjo (1999)
pengalaman merupakan pengetahuan yang dialami seseorang dalam kurun
waktu yang tidak ditentukan. Pengalaman yang menyenangkan dan
memuaskan akan berdampak positif untuk melanjutkan dan mengadopsi
suatu inovasi yang ada.
2.2.4 pendidikan
Pendidikan dilaksanakan untuk mengembangkan sumber daya
manusia. Pada umumnya seseorang yang memiliki tingkat pendidikan
formal maupun informal yang tinggi akan memiliki pengetahuan yang
luas. Pendidikan lebih menekan pada kemampuan yang harus dimiliki
oleh lulusan suatu jenjang pendidikan. Menurut Djumransjah (2004)
pendidikan adalah usaha untuk menumbuhkan dan mengembangkan
potensi-potensi pembawaan, baik jasmani maupun rohani sesuai
dengan nilai-nilai yang ada dalam masyarakat dan kebudayaan. Dari
pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa pendidikan menjadi tolak
ukur dari seberapa banyak pengetahuan yang dimiliki oleh seseorang
dan tingkat pemahaman seseorang dalam mencerna sebuah informasi
atau pengetahuan baru.
Tingkat pendidikan merupakan suatu proses jangka panjang yang
menggunakan prosedur sistematis dan terorganisir yang mana tenaga
kerja manajerial mempelajari pengetahuan konseptual dan teoritis
untuk tujuan-tujuan umum. Tingkat pendidikan seorang karyawan
dapat meningkatkan daya saing perusahaan dan memperbaiki kinerja
perusahaan (Andrew, 2000).
Menurut Departemen Pendidikan Nasional UU Sistem Pendidikan
Nasional No. 20 (2003), indikator tingkat pendidikan terdiri dari
12
jenjang pendidikan dan kesesuaian jurusan. Jenjang pendidikan adalah
tahapan pendidikan yang ditetapkan berdasarkan tingkat
perkembangan peserta didik, tujuan yang akan dicapai dan kemampuan
yang dikembangkan, terdiri dari:
1. Pendidikan dasar: Jenjang pendidikan awal selama 9
(sembilan) tahun pertama masa sekolah anak-anak yang
melandasi jenjang pendidikan menengah.
2. Pendidikan menengah: Jenjang pendidikan lanjutan pendidikan
dasar.
3. Pendidikan tinggi: Jenjang pendidikan setelah pendidikan
menengah yang mencakup program sarjana, magister, doktor,
dan spesialis yang diselenggarakan oleh perguruan tinggi.
2.2.5 Usia
Menurut Dwiandana (2013) usia pada masa produktif, secara
umum semakin bertambahnya usia maka akan mempengaruhi
pendapatan dan kekuatan fisik seseorang untuk melakukan aktivitas
sangat erat kaitannya dengan usia. Pada saat seseorang memasuki
lanjut usia banyak faktor yang mempengaruhi seseorang tersebut dapat
melanjutkan pekerjaannya atau tidak. Seseorang yang memasuki masa
lanjut usia cenderung lebih berpaku pada pengalaman yang dimiliki.
Sedangkan seseorang yang masih berusia muda cenderung lebih
mudah menerima informasi baru. Hal ini dikarenakan seseorang yang
masih berusia muda membutuhkan banyak pengetahuan dan
pengalaman untuk mendukung keberlanjutan dan peningkatan kinerja
yang dimiliki.
Menurut Elizabeth (2002), usia adalah umur individu yang
terhitung mulai saat dilahirkan sampai berulang tahun. Pembagian
umur berdasarkan psikologi perkembangan bahwa masa dewasa
terbagi atas:
1. Masa dewasa dini, berlangsungnya antara usia 18-40 tahun
2. Masa dewasa madya, berlangsungnya antara usia 41-60 tahun
13
3. Masa lanjut usia, berlangsungnya antara usia >61 tahun
Semakin cukup umur, tingkat kematangan dan kekuatan
seseorang akan lebih matang dalam berfikir dan bekerja.
Dari segi kepercayaan masyarakat, seseorang yang lebih
dewasa dipercaya dari orang yang belum tinggi kedewasaannya. Hal
ini dilihat dari pengalaman dan kematangan jiwanya.
Menurut Anderson (2006), seseorang yang sudah dewasa
memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
1. Berorientasi pada tugas, bukan pada diri atau ego
2. Mempunyai tujuan-tujuan yang jelas dan kebiasaan-kebiasaan
kerja yang efisien
3. Dapat mengendalikan perasaan pribadinya
4. Mempunyai sikap yang objektif
5. Menerima kritik, saran dan bertanggung jawab
6. Dapat menyesuaikan diri dengan keadaan-keadaan yang
realistis dan yangbaru
14
Menurut Rosyida (2011) membagi tahapan partisipasi menjadi
empat tahap. Berikut ini merupakan tahapan dalam partisipasi yait
1. Tahap pengambilan keputusan, yang diwujudkan dengan
keikutsertaan masyarakat dalam rapat-rapat. Tahap
pengambilan keputusan yang dimaksud disini yaitu pada
perencanaan dan pelaksanaan suatu program.
2. Tahap pelaksanaan, yang mrupakan tahapan yang terpenting
dalam pembangunan sebab inti dari sebuah pembangunan
adalah pelaksanaannya. Wujud nyata partisipasi pada tahap ini
digolongkan menjadi tiga yaitu partisipasi dalam bentuk
sumbangan pemikiran, bentuk sumbangan materi dan bentuk
tindakan sebagai anggota proyek.
3. Tahap evaluasi, dianggap penting sebab partisipasi masyarakat
pada tahap ini merupakan umpan balik yang dapat memberi
masukan demi perbaikan pelaksanaan proyek selanjutnya.
4. Tahap menikmati hasil, yang dapat dijadikan indikator
keberhasilan partisipasi masyarakat pada tahap perencanaan
dan pelaksanaan proyek. Selain itu dengan melihat posisi
masyarakat sebagai subjek pembangunan, maka semakin besar
manfaat proyek dirasakan, berarti proyek tersebut berhasil
mengenai sasaran.
Dari jenis-jenis partisipasi yang telah disebutkan, berikut
merupakan penjelasan jenis partisipasi kelompok tani:
1. Pikiran: merupakan jenis partisipasi pada level pertama dimana
partisipasi tersebut merupakan partisipasi dengan
menggunakan pikiran seseorang atau kelompok yang bertujuan
untuk mencapai sesuatu yang diinginkan.
2. Tenaga: merupakan jenis partisipasi pada level kedua dimana
partisipasi tersebut dengan mendayagunakan seluruh tenaga
yang dimiliki secara kelompok maupun individu untuk
mencapai sesuatu yang diinginkan.
15
3. Pikiran dan tenaga: merupakan jenis partisipasi pada level
ketiga dimana tingkat partisipasi tersebut dilakukan secara
bersama-sama dalam suatu kelompok dan dalam mencapai
tujuan yang sama.
4. Barang: merupakan jenis partisipasi pada level kelima dimana
partisipasi dilakukan dengan sebuah barang untuk membantu
guna mencapai tujuan dan hasil yang diinginkan.
5. Uang: merupakan jenis partisipasi pada level keenam dimana
partisipasi tersebut menggunakan uang sebagai alat guna
mencapai sesuatu yang diinginkan. Biasanya tingkat partisipasi
tersebut dilakukan oleh orang-orang kalangan atas.
2.2.7 pengertian Pendapatan
Menurut Boediono (1998) pendapatan adalah hasil penjualannya
dari faktor-faktor produksi yang dimiliki kepada sektor produksi.
Pendapatan usahatani adalah hasil yang diharapkan akan diterima pada
waktu panen (penerimaan/revenue) di kurangi dengan biaya
(pengorbanan/cost) yang harus dikeluarkannya.
Pendapatan petani yang dimaksud dalam penelitian ini termasuk
dalam kategori penjualan produk tanaman. Tujuan utama dari analisis
pendapatan adalah menggambarkan keadaan sekarang suatu kegiatan
usaha dan menggamabarkan kegiatan usaha yang akan datang dari
perencanaan atau tindakan Salah satu indikator utama untuk mengukur
kemampuan masyarakat adalah dengan mengetahui tingkat pendapatan
masyarakat. Pendapatan menunjukkan seluruh uang atau hasil material
lainnya yang dicapai dari penggunaan kekayaan atau jasa yang
diterima oleh seseorang atau rumah tangga selama jangka waktu
tertentu pada suatu kegiatan ekonomi (Winardi, 1998). Pendapatan
dapat diartikan sebagai suatu penghasilan yang menyebabkan
bertambahnya kemampuan, baik yang digunakan untuk konsumsi
maupun untuk tabungan, pendapatan tersebut dapat digunakan untuk
memenuhi keperluan hidup dan mencapai kepuasan. Pendapatan
usahatani dapat dibagi menjadi dua yaitu:
16
1. pendapatan kotor, yaitu pendapatan yang diperoleh petani
dalam usahatani selama satu tahun yang dapat diperhitungkan
dari hasil penjualan atau pertukaran hasil produksi yang dinilai
dalam rupiah berdasarkan harga persatuan berat pada saat
pemungutan hasil,
2. pendapatan bersih, yaitu seluruh pendapatan yang diperoleh
petani dalam satu tahun dikurangi dengan biaya produksi
selama proses produksi. Biaya produksi meliputi biaya riil
tenaga kerja dan biaya riil sarana produksi. (Gustiyana, 2004).
Dewasa ini, banyaknya penikmat kopi baik dari kalangan remaja maupun
orang dewasa berlomba-lomba ingin menikmati berbagai jenis kopi lokal maupun
jenik kopi mancanegara. Jenis kopi lokal yang ada di Indonesia memiliki cita rasa
yang tidak kalah nikmat dengan kopi dari luar negeri. Peningkatan akan
kebutuhan ini ditanggapi positif oleh pelaku usaha perkebunan kopi yang ada
didaerah sentra produksi kopi agar terus meningkatkan kualitas dan hasil
produksi.
Salah satu daerah sentra tambak adalah desa Mojopurogede Kec Bungah Kab
Gresik. Banyak peminat daripada hasil tambak dari petani di desa Mojopurogde
ini.
Sebagai daerah sentra tambak, banyak petani yang beralih untuk menjadi
petani tambak. Banyaknya petani tambak yang ada tidak di dukung dengan
kualitas usmber daya manusia petani yang baik terdapat beberapa permasalhaan
yang menjadi penghambar untuk mendukung pengembangan sumber daya
manusia petani. Permasalahan yang ada adalah mayoritas petani memiliki tingkat
pendidikan yang tergolong rendah dan memiliki keterampilan yang kurang. Dari
permasalahan tersebut berpengaruh pada pendapatan petani kopi dan perlunya
17
pengembangan sumber daya manusia dilakukan untuk meningkatkan pendapatan
petani tambak.
Penggunaan variabel (1) pengalaman berusahatani, (2) lama pendidikan, (3)
usia, dan (4) partisipasi dalam penyuluhan untuk mengetahui faktor apakah yang
berpengaruh positif dan signifikan terhadap pendapatan petani kopi disalah satu
desa di Kecamatan Dampit. Metode analisis regresi dilakukan untuk mengetahui
apakah ketiga faktor tersebut berpengaruh positif terhadap pendapatan petani
kopi. Tujuan analisis regresi yaitu untuk menjelaskan pengaruh antara variabel
dependen (pendapatan) dengan faktor-faktor yang mempengaruhi lebih dari satu
variabel independen (pengalaman berusahatani, lama pendidikan, usia dan
partisipasi dalam penyuluhan). Implikasi dari diterapkannya metode analisis
regresi pada penelitian ini adalah diketahuinya faktor sumber daya manusia
apakah yang akan mempengaruhi pendapatan petani. Setelah diketahui faktor
sumber daya manusia maka akan berpengaruh pada meningkatnya pendapatan
petani melalui peningkatan kualitas sumber daya manusia yang akan terus
dipengaruhi oleh faktor-faktor sumber daya manusia yang ada pada petani.
Kerangka pemikiran untuk menjawab permasalahan penelitian secara skematis
disajikan pada bagan dibawah ini:
Partisipasi
Pengalaman pendidikan Usia
penyuluhan
18
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Jenis penelitian
Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif deskriptif
dengan studi lapangan yang mana, peneliti mengumpulkan dan menganalisa
data guna menjawab rumusan masalah yang ada. Yaitu terkait pengaruh
sumber daya manusia dalam meningkatkan pendapatan petani tambak.
3.2 Lokasi Penelitian
Penelitian ini berlokasi di desa mojopurogede kec bungah kab gresik
3.3 Populasi dan Sampel
Populasi adalah wilayah generasi yang terdiri dari objek atau subjek yang
memiliki kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditentukan oleh peneliti
untuk dipelajari dan ditarik kesimpulanya (Sugiono, 2008, h. 104).
19
Populasi dalam penelitian ini yang diambil oleh penelti adalah jumlah
petani tambak yang ada di desa Mojopurogede yang terdiri dari 1921 orang.
jumlah populasi sebanyak 1921 yang tersebar pada 9 desa. Dari jumlah populasi
tersebut diambil sampel menggunakan rumus Slovin dengan derajt kesalahan 15
persen sebagai berikut.
N
n=
1+ Ne 2
Keterangan :
n = Ukuran Sampel
N = Ukuran Populasi
e = Nilai Kritis (batas Ketelitian)
Berdasarkan rumus Slovin dengan nilai kritis (e) yang digunakan sebesar 15
persen, dengan jumlah populasi (N) sebesar 1921. Dengan demikian jumlah
sampel (n) dalam penelitian ini adalah :
N
n=
1+ Ne 2
1921
¿
1+ (1921 ) ( 15 % ) 2
1921
¿
1+ 43.225
1921
44.2225
= 43.44
Hasil perhitungan menunjukan bahwa jumlah sampel adalah sebanyak 43,44
sampel, sehingga dibulatkan menjadi 43 sampel. selanjutnya penelitian ini
dalam pengambilan sampel dilakukan menggunakan metode acak (simple random
sampling)
3.4 Jenis dan Sumber Data
20
Data primer adalah merupakan data penelitian yang diperoleh secara
langsung dari sumber asli (tidak melalui media perantara) data primer secara
khusus dikumpulkan oleh peneliti untuk menjawab pertanyaan yang sudah
disediakan oleh peneliti. Sumber data primer diperoleh dengan melakukan
pertanyaan kepada petani karet yang terpilih sebagai sampel didasarkan pada
kuisioner yang telah dipersiapkan
21
b0 = Intercept (konstanta)
b1 = Koefisien regresi x1
b2 = Koefisien regresi x2
e = Error term (kesalahan pengganggu
3.6.2 Analisis Korelasi
Korelasi linier berganda merupakan alat ukur mengenai hubungan
yang terjadi antara variabel terikat (Y) dan beberapa variabel bebas
(X1, X2... Xn) yaitu: 1. Koefisien Determinasi (R2 ) Koefisien
determinasi berganda, disimbolkan dengan R2 merupakan ukuran
kesesuaian garis regresi linier berganda terhadap suatu data. 2.
Koefisien Korelasi (R) Menurut Syakhiruddin (2008, h.263) Koefisien
korelasi merupakan suatu koefisien yang menjelaskan keeratan
hubungan keterkaitan antara variabel bebas (X) dengan variabel tak
bebas (Y).
DAFTAR PUSTAKA
Andrew E. Sikula. 2000. Manajemen Sumber Daya Manusia. Erlangga. Bandung.
Anderson, E.T. & McFarlane, J. 2006. Buku Ajar Keperawatan Komunitas: Teori
dan Praktek (edisi 3). EGC. Jakarta
Artika, I Nyoman. 2017. Analisis Produksi dan Pendapatan Usahatani Padi
Sawah. Universitas Tadulako. Palu.
Azwar, Saiffudin. 2003. Metode Penelitian Cetakan Ke-enam. Pustaka Pelajar.
Yogyakarta
Bachtar, Alfan. 2013. Pengaruh Sumber Daya Manusia (SDM) Petani Terhadap
Pendapatan Petani Padi Sawah. Universitas Sumatera Utara.
Medan Badan Pusat Statistik (BPS). 2014. Kecamatan Dampit. Badan Pusat
Statistik Kabupaten Malang. 2014. Kecamatan Dampit Dalam Angka.
Malang.
22
Boediono. 1998. Ekonomi Moneter, Seri Sinopsis Pengantar Ilmu Ekonomi.
BPFE. Yogyakarta.
Cahya, Febrin. 2015. Analisis Pengaruh Pengalaman Bekerja, Pendidikan dan
Usia Terhadap Pendapatan Tenaga Kerja PG Lestari Patianrowo Nganjuk.
Universitas Brawijaya. Malang.
Damayanti, Lien. 2013. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Produksi, Pendapatan,
dan Kesempatan Kerja Pada Usahatani Padi Sawah Di Daerah Irigasi
Parigi Moutong. Universitas Tadulako. Sulawesi Tengah. Data Profil Desa
Amadanom, 2016. Profil Desa Amadanom. Desa Amadanom. Malang
Departemen Pendidikan Nasional. 2003. Undang-Undang nomor 20 Tahun
2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional. Depdiknas. Jakarta.
Djumransjah, Muhammad. 2004. Filsafat Pendidikan. Bayumedia Publishing.
Malang
Dwi, Hastarini. 2005. Investasi Sumber Daya Manusia Melalui Pendidikan.
Dinamika Pembangunan. Semarang.
23
Indriantoro. 2002. Metodologi Penelitian Bisnis. BPEE UGM. Yogyakarta.
Istianah, 2015. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Tingkat Pendapatan Petani
Kopi (Coffea sp). Universitas Wahid Hasyim. Semarang. Kementerian
Kesehatan, 2017. Data dan Informasi Profil Kesehatan Indonesia. Pusat
Data dan Informasi Kementerian Kesehatan RI. Jakarta Kementerian
Keuangan, 2015. Kelas Penghasilan dan Potensi Pajak. Badan Pendidikan
dan Pelatihan Keuangan. Jakarta
Koampa, Mario. 2015. Partisipasi Kelompok Tani Dalam Kegiatan Penyuluhan
Pertanian di Kecamatan Kawangkoan Barat. ASE. Minahasa.
Lincolin, Arsyad. 2011. Strategi Pembangunan Perdesaan Berbasis Lokal. Unit
Penerbit dan Percetakan STIM YKPN. Yogyakarta
Mondy, R. Wayne. 2008. Manajemen Sumber Daya Manusia Edisi Kesepuluh
Jilid 2. Penerbit Erlangga. Jakarta
Muttakin, Dedi. 2014. Faktor-Faktor Sosial Ekonomi yang Mempengaruhi
Pendapatan Usahatani Kelapa Sawit Pola Swadaya Di Desa Kepau Jaya
Kabupaten Kampar. Universitas Islam Riau. Riau.
24
Singarimbun, Masri dan Effendi Sofian. 1995. Metode Penelitian Survei. PT.
Pustaka LP3ES. Jakarta.
Sudiarditha, I Ketut.2009. Peran Sumber Daya Manusia (SDM) Pertanian Dalam
Pembangunan Sektor Pertanian Mandiri. Universitas Negeri Jakarta.
Jakarta
25