Dokumen 7
Dokumen 7
Dokumen 7
Disusun oleh :
Abel Nazzhara R (213402516357)
1. Pengertian kas
Kas merupakan aset yang paling likuid, dan merupakan aset yang pertama kali ada di
perusahaan. Kas memiliki tingkat perputaran yang paling tinggi dibandingkan dengan
aktiva lancar lainnya. Ketika suatu usaha baru didirikan, pemilik menyetorkan modal
salah satunya dalam bentuk kas, kemudian kas tersebut dibelikan perlengkapan,
peralatan, bahan baku atau barang jadi. Setelah terjadi penjualan barang atau jasa baik
secara tunai maupun kredit, maka berikutnya perusahaan akan menerima kas. Laporan
arus kas atau cash flow statement merupakan laporan yang berisikan pendapatan dan
pengeluaran yang terjadi. Dalam sebuah laporan arus kas disajikan informasi berupa
pendapatan tunai, jumlah kas yang diterima, beban, prive, pembayaran utang, dan
sebagainya.
Terdapat dua kriteria yang harus dipenuhi agar suatu aktiva dapat dinyatakan sebagai
kas yaitu :
1. Harus siap digunakan setiap saat untuk membayar semua kewajiban yang ada
sekarang,
2. Bebas dari ikatan apapaun yang membatasi penggunaannya untuk membayar
utang.
Laporan arus kas akan membantu dalam mengetahui apakah sebuah perusahaan sehat
atau tidak. Sebuah perusahaan yang sehat bisa dilihat dari kemampuannya dalam
membayar kewajiban beban operasionalnya seperti gaji karyawan dan membayar
dividen.
Lewat informasi yang disajikan dalam laporan arus kas, pengguna atau perusahaan
khususnya pihak manajemen bisa menggunakannya sebagai dasar dalam pengambilan
keputusan. Pengguna atau perusahaan juga bisa memanfaatkannya untuk menyusun
strategi atau langkah kedepannya untuk menghadapi perubahan yang mungkin akan
terjadi.
Laporan arus kas juga membantu perusahaan dalam mengetahui kemampuannya dalam
menghasilkan arus kas. Oleh karena itu, laporan arus kas sangatlah penting bagi sebuah
perusahaan atau bisnis.
Sumber dan penggunaan kas perusahaan tidaklah berubah secara dramastis dari tahun
ke tahun, sehingga penerimaan dan pengeluaran kas dapat diterima sebagai alat yang
baik untuk memperkirakan penerimaan dan pengeluaran kas di masa mendatang.
2. Untuk mengevaluasi pengambilan keputusan manajemen
Pemberi pinjaman ingin mengetahui apakah mereka dapat menagih pinjamannya. Para
pemegang saham menginginkan dividen atas investasinya. Laporan arus kas akan
membantu dalam membuat prediksi tersebut.
Laporan arus kas menjelaskan proses masuk dan keluar kas dari suatu perusahaan pada
periode tertentu. Laporan arus kas yang ditetapkan oleh PSAK No. 2
mengklasifikasikan penerimaan kas (cash receipts) dan pengeluaran kas (cash
disbursement) berdasarkan 3 (tiga) jenis aktivitas yaitu aktivitas operasi, investasi,
pembiayaan dan terdapat penambahan pengklasifikasian arus kas dari PSAK No. 45
untuk organisasi nirlaba yaitu terdiri dari pengungkapan aktivitas pendanaan dan
pengungkapan informasi mengenai aktivitas investasi dan pendanaan nonkas.
Klasifikasi menurut aktivitas ini memberikan informasi yang memungkinkan pengguna
laporan keuangan untuk menilai pengaruh aktivitas tersebut pada posisi keuangan
perusahaan serta terhadap jumlah kas dan setara kas, baik arus masuk (inflows) maupun
arus keluar (outflows) kas yang dimasukkan dalam setiap kategori aktivitas tersebut.
1. Aktivitas operasi
Ikatan Akuntansi Indonesia (2009, PSAK No.2) menyatakan bahwa aktivitas operasi
adalah aktivitas penghasil utama pendapatan entitas (principal revenueproducing
activities) dan aktivitas lain yang bukan merupakan aktivitas investasi dan aktivitas
pendanaan. Termasuk dalam kategori aktivitas operasi adalah transaksi dan peristiwa
atau kejadian yang efeknya ikut dipertimbangkan dalam penentuan labarugi operasi
(operating income). Oleh karena itu, penerimaan kas dari penjualan barang dan/atau
penyerahan jasa akan merupakan bagian terpenting dari cash inflow. Jumlah arus kas
yang berasal dari aktivitas operasi merupakan indikator yang menentukan apakah
operasi dari perusahaan dapat menghasilkan arus kas yang cukup untuk melunasi
pinjaman, memelihara kemampuan operasi perusahaan, membayar deviden, dan
melakukan investasi baru tanpa mengandalkan sumber pendanaan dari luar.
Berikut ini contoh arus kas yang berasal dari aktivitas operasi, baik arus kas masuk
(cash inflows) maupun arus kas keluar (cash outflows) :
Beberapa elemen pendapatan dan biaya yang disajikan di dalam laporan labarugi tidak
mempengaruhi kas. Elemen-elemen pendapatan dan biaya demikian itu harus
dikeluarkan dari laba bersih untuk menentukan jumlah arus kas dari aktivitas operasi.
Termasuk dalam elemen pendapatan dan biaya, antara lain : beban penyusutan aktiva
tetap berwujud, amortisasi aktiva tak berwujud, pendapatan yang direalisasikan tidak
dalam bentuk kas. Penyesuaian yang seringkali harus dilakukan adalah beban
penyusutan. Beban penyusutan adalah biaya namun tidak memerlukan pengeluaran kas
dalam tahun berjalan, karena itu harus ditambahkan pada laba bersih untuk menentukan
jumlah arus kas dari aktivitas operasi.
2. Penyesuaian atas laba atau rugi dari penjualan aktiva tidak lancar
Laba atau rugi penjualan aktiva tidak lancar, seperti : investasi jangka panjang, tanah,
bangunan, ekuipmen digunakan untuk menentukan jumlah neto arus kas dari operasi
berdasar metode tidak langsung.
Sesuai dengan standar atau prinsip akuntansi yang lazim, laba bersih ditentukan dan
dilaporkan menurut dasar akrual, sehingga pendapatan, beban, aktiva lancar, dan
kewajiban lancar juga harus diakui dan dicatat menurut dasar akrual. Untuk
mengkonversikan laba bersih dari accrual basis menjadi cash basis, penyesuaian harus
dilakukan terhadap laba bersih atas kenaikan atau penurunan pada saldo rekening-
rekening aktiva dan kewajiaban lancar. Dalam perubahan saldo rekening aktiva lancar,
kenaikan aktiva lancar harus dikurangkan dari laba bersih, sedangkan penurunan aktiva
lancar harus ditambahkan kepada laba bersih untuk menentukan jumlah neto arus kas
dari operasi. Penyesuaian juga harus dilakukan untuk perubahan-perubahan yang terjadi
pada biaya yang dibayar di muka. Kenaikan biaya yang dibayar di muka atau persekot
biaya, seperti persekot premi asuransi harus dikurangkan dari laba bersih untuk
menentukan jumlah kas yang dikeluarkan guna membayar premi asuransi.
Penurunan persekot premi asuransi harus ditambahkan kepada laba bersih. Dalam
perubahan saldo rekening kewajiban lancar, penyesuaian untuk mereflesikan
perubahan-perubahan pada kewajiban lancar sama dengan penyesuaian atas perubahan
yang terjadi pada aktiva lancar. Kenaikan pada kewajiban lancar harus ditambahkan
kepada laba bersih, dan penurunan pada kewajiban lancar harus dikurangkan dari laba
bersih untuk mengkonversi laba akuntansi (accrual basis net income) menjadi laba tunai
(cash basis net income). Penyesuaian yang sama harus dilakukan terhadap perubahan
pada saldo rekening-rekening kewajiban lancar lain yang mempengaruhi laba bersih.
Sebagai contoh, beban gaji dan upah karyawan,beban bunga, beban pajak penghasilan
yang disajikan di dalam laporan laba rugi harus disesuaikan dengan kenaikan dan
penurunan yang terjadi pada rekening-rekening utang terkait untuk menentukan jumlah
neto arus kas dari operasi. Penyesuaian juga harus dilakukan terhadap perubahan-
perubahan yang terjadi pada saldo rekening pendapatan yang diterima di muka, seperti
: uang muka penjualan, sewa yang diterima di muka. Kenaikan saldo rekening
pendapatan yang diterima di muka harus ditambahkan kepada laba bersih, sedangkan
penurunan saldo rekening pendapatan diterima di muka harus dikurangkan dari laba
bersih untuk menentukan jumlah neto arus kas dari operasi.
2. Aktivitas Investasi
Aktivitas investasi adalah aktivitas perolehan dan pelepasan asset jangka panjang serta
investasi lain yang tidak termasuk setara kas. Pengungkapan terpisah arus kas yang
berasal dari aktivitas investasi perlu dilakukan sebab arus kas tersebut mencerminkan
penerimaan dan pengeluaran kas sehubungan dengan sumber daya yang bertujuan untuk
menghasilkan pendapatan dan arus kas di masa depan. Pembelian aktiva tetap dengan
jumlah besar merupakan tanda adanya ekspansi, yang biasanya merupakan suatu tanda
baik bagi perusahaan. Rendahnya tingkat kegiatan investasi dalam suatu periode yang
panjang berarti perusahaan tidak memperbaharui aktiva tetapnya. Pengetahuan arus kas
ini membantu investor dan kreditor mengevaluasi kea rah mana manajer mengarahkan
perusahaannya.
Berikut ini contoh arus kas yang berasal dari aktivitas investasi, baik arus kas masuk
(cash inflows) maupun arus kas keluar (cash outflows):
3. Aktivitas Pendanaan
Arus kas dari pendanaan ini harus diungkapkan terpisah, karena pengungkapan terpisah
arus kas dari aktivitas pendanaan berguna untuk memprediksi klaim atas arus kas masa
depan oleh para penanam modal di perusahaan tersebut.
Transaksi dan peristiwa yang berakibat terjadinya penerimaan kas dari atau pengeluaran
kas kepada para pemilik atau pemegang saham disebut pendanaan ekuitas (equity
financing), sedangkan transaksi dan peristiwa yang berakibat terjadinya penerimaan kas
dari atau pengeluaran kas kepada para kreditur disebut pendanaan utang (debt
financing).
Berikut ini contoh arus kas yang berasal dari aktivitas pendanan, baik arus kas masuk
(cash inflows) maupun arus kas keluar (cash outflows):
Salah satu tujuan dari kegiatan sebuah perusahaan bisnis adalah memperoleh dana
dalam bentuk uang kas dari hasil penjualan produknya, yang dapat dipergunakan untuk
membiayai kegiatan-kegiatan, baik dalam modal kerja maupun dalam perluasan
investasi.
Pada banyak perusahaan, pembiayaan modal kerja dan investasi ini menggunakan
sumber dana yang berasal dari luar perusahaan, contoh: Pinjaman Bank. Penggunaan
sumber dana eksternal ini menimbulkan kewajiban bagi perusahaan untuk membayar
bunga dan angsuran pinjaman. Di samping itu perusahaan juga harus membagikan
dividen bagi pemegang sahamnnya karena menggunakan dana internal. Dengan kata
lain, perusahaan harus mampu menyeimbangkan kinerja likuiditas dan profitabilitas.
Perusahaan yang memiliki profitabilitas tinggi tetapi memiliki likuiditas khususnya kas
yang rendah dapat menggangu operasi perusahaan seperti tidak membayar kewajiban
finansial seperti biaya bunga atau angsuran pinjaman.Bagi seorang analis keuangan
adalah penting untuk menganalisa kesehatan keuangan perusahaan untuk mengetahui
apakah perusahaan tersebut mampu untuk menghasilkan uang kas yang cukup untuk
membayar kewajibannya, membiayai modal kerja, dan membiayai perluasan investasi.
Analisa atas arus kas tersebut dapat dilakukan dengan analisa pada Laporan arus kas
perusahaan, yang menunjukkan aliran dan ketika perusahaan tersebut melakukan
kegiatan.
Perusahaan dengan aktiva yang jauh melebihi hutang masih tetap dapat akan bangkrut,
karena tidak dapat menghasilkan cukup kas untuk memenuhi kewajiban lancarnya. Para
investor memusatkan perhatian pada arus kas kecil operasi karena untuk memusatkan
perhatian mengenai kemampuan perusahaan untuk membayar deviden. Sebaliknya
perusahaan yang memiliki kas dalam jumlah besar, menunjukkan perusahaan tidak
dapat mengelola kas secara maksimal karena kas tersebut dapat digunakan untuk
memanfaatkan cash discount pembelian bahan baku atau melakukan kegiatan Investasi.
Analisa Laporan arus kas memperlihatkan kemampuan manajemen mengatur kas
perusahaan yang menunjukkan sumber dana kas dan penggunaan dana kas dalam suatu
periode tertentu.
Dalam menganalisa perubahan yang terjadi harus diperhatikan kemungkinan adanya
perubahan atau transaksi yang tidak mempengaruhi kas (Non-Cash Transaction).
Transaksi-transaksi yang tidak mempengaruhi uang kas antara lain adalah sebagai
berikut :
Laporan arus kas memberikan informasi atas sumber dan penggunaan uang kas pada
suatu periode, yang di dijelaskan sebagai berikut :
Sumber Kas, laba bersih setelah pajak, yaitu selisih antara pendapatan dan seluruh
biaya adalah sumber kas utama pada kebanyakan perusahaan.
Seperti laba bersih tidaklah sama dengan kas, oleh karena itu biaya-biaya non kas
seperti depresiasi, amortisasi yang sudah dibebankan sebagai biaya pada laporan laba-
rugi harus ditambahkan lagi ke laba bersih ketika membuat laporan arus kas. Sumber
kas lainnya yang tidak berhubungan langsung dengan proses menghasilkan laba tidak
dilaporkan dalam laporan laba-rugi, termasuk kas yang diterima dari pengurangan
perkiraan aktiva, misalnya: penurunan pada Working Investment dan penjualan aktiva
tetap. Sumber kas ini dapat ditentukan dari perubahan perkiraan-perkiraan neraca awal
dan neraca akhir.Perusahaan dapat juga memperoleh kas dari penambahan pinjaman
dapat berupa pinjaman Bank (Jangka pendek maupun jangka panjang), hutang obligasi
dan juga bisa dengan penjualan saham perusahaan.
Penggunaan Kas, berupa kenaikan working investment dan investasi pada aktiva.
Dalam kondisi normal, peningkatan penjualan menyebabkan adanya peningkatan
working investment karena perusahaan harus menambah persediaannya untuk
mendukung pertumbuhan penjualan dan menginvestasikan tambahan piutang dagang.
Peningkatan working investment merupakan kegiatan yang normal dalam perusahaan
tetapi tidak dilaporkan dalam laporan laba-rugi, peningkatan ini ditentukan dari
perubahan komponen modal kerja pada neraca awal dengan neraca akhir perusahaan,
selain itu pembelian aktiva tetap tidak dilaporkan pada laporan labarugi, kecuali
pembebanan depresiasi saja Biaya bunga dimasukkan sebagai beban dalam laporan
laba-rugi, sedangkan biaya bunga dan pembayaran pokok pinjaman dianggap sebagai
penggunaan kas yang tidak bebas (nondiscretionary use of cash). Kas dalam laporan
Arus Kas sering diperluas pengertiannya menjadi kas dan setara kas (cash and cash
equivalent), seperti:
a. Kas (Cash on hand)
d. Surat berharga dengan jatuh tempo kurang dari 1 tahun (Short term investment)
Dalam Laporan Arus Kas, aktivitas-aktivitas dalam perubahan kas dibagi menjadi:
1. Arus Kas dari aktivitas operasi (cash flow from operating activity)
Aktivitas operasi adalah aktivitas yang dilakukan perusahaan dalam memperoleh laba
dengan menjual barang dan jasa, merupakan aktivitas rutin perusahaan, termasuk di
dalamya:
d. Pembayaran pajak
e. Pembayaran bunga dan hutang Perusahaan selalu mengharapkan arus kas dari
aktivitas operasi adalah positif, berarti bahwa aktivitas rutin perusahaan lebih banyak
menghasilkan kas dibandingkan dengan penggunaannya.
2. Arus Kas dari aktivitas investasi (cash flow from investing activity)