Dokumen 7

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 15

RINGKASAN TUGAS AKUNTANSI 2

LAPORAN ARUS KAS

Disusun oleh :
Abel Nazzhara R (213402516357)

FAKULTAS EKONOMI BISNIS


PORGRAM STUDI MANAJEMEN
UNIVERSITAS NASIONAL
2022
BAB I
PEMBAHASAN

1. Pengertian kas
Kas merupakan aset yang paling likuid, dan merupakan aset yang pertama kali ada di
perusahaan. Kas memiliki tingkat perputaran yang paling tinggi dibandingkan dengan
aktiva lancar lainnya. Ketika suatu usaha baru didirikan, pemilik menyetorkan modal
salah satunya dalam bentuk kas, kemudian kas tersebut dibelikan perlengkapan,
peralatan, bahan baku atau barang jadi. Setelah terjadi penjualan barang atau jasa baik
secara tunai maupun kredit, maka berikutnya perusahaan akan menerima kas. Laporan
arus kas atau cash flow statement merupakan laporan yang berisikan pendapatan dan
pengeluaran yang terjadi. Dalam sebuah laporan arus kas disajikan informasi berupa
pendapatan tunai, jumlah kas yang diterima, beban, prive, pembayaran utang, dan
sebagainya.
Terdapat dua kriteria yang harus dipenuhi agar suatu aktiva dapat dinyatakan sebagai
kas yaitu :
1. Harus siap digunakan setiap saat untuk membayar semua kewajiban yang ada
sekarang,
2. Bebas dari ikatan apapaun yang membatasi penggunaannya untuk membayar
utang.

2. Manfaat Laporan Arus Kas atau Cash Flow Statement


Informasi dari laporan arus kas yang didapatkan nantinya akan sangat berguna bagi
perusahaan atau penggunanya, khususnya sebuah laporan arus kas yang tersusut secara
lengkap dan baik.
1. Mengevaluasi kemampuan perusahaan

Laporan arus kas akan membantu dalam mengetahui apakah sebuah perusahaan sehat
atau tidak. Sebuah perusahaan yang sehat bisa dilihat dari kemampuannya dalam
membayar kewajiban beban operasionalnya seperti gaji karyawan dan membayar
dividen.

2. Dasar pengembalian keputusan

Lewat informasi yang disajikan dalam laporan arus kas, pengguna atau perusahaan
khususnya pihak manajemen bisa menggunakannya sebagai dasar dalam pengambilan
keputusan. Pengguna atau perusahaan juga bisa memanfaatkannya untuk menyusun
strategi atau langkah kedepannya untuk menghadapi perubahan yang mungkin akan
terjadi.

3. Mengetahui kemampuas perusahaan

Laporan arus kas juga membantu perusahaan dalam mengetahui kemampuannya dalam
menghasilkan arus kas. Oleh karena itu, laporan arus kas sangatlah penting bagi sebuah
perusahaan atau bisnis.

4. Tujuan laporan arus kas


1. Untuk memprediksi arus kas masa depan

Sumber dan penggunaan kas perusahaan tidaklah berubah secara dramastis dari tahun
ke tahun, sehingga penerimaan dan pengeluaran kas dapat diterima sebagai alat yang
baik untuk memperkirakan penerimaan dan pengeluaran kas di masa mendatang.
2. Untuk mengevaluasi pengambilan keputusan manajemen

Manajer selalu berusaha mengambil keputusan terbaik yang diharapkan dapat


membantu perusahaan mempertahankan kelangsungan hidupnya serta kemampuan
bersaing dalam merebut pasar. Sebagian besar faktor keberhasilan perusahaan
ditentukan oleh keputusan manajer khususnya top level manajemen yang biasanya
dihadapkan dengan pengambilan keputusan strategi di samping faktor lain. Laporan
arus kas akan melaporkan kegiatan investasi perusahaan sehingga memberikan
informasi kepada investor dan kreditor untuk mengevaluasi keputusan manajemen.

3. Memprediksi kemampuan untuk membayar utang dan dividen

Pemberi pinjaman ingin mengetahui apakah mereka dapat menagih pinjamannya. Para
pemegang saham menginginkan dividen atas investasinya. Laporan arus kas akan
membantu dalam membuat prediksi tersebut.

5. Klasifikasi arus kas

Klasifikasi Arus Kas menurut PSAK No. 2

Laporan arus kas menjelaskan proses masuk dan keluar kas dari suatu perusahaan pada
periode tertentu. Laporan arus kas yang ditetapkan oleh PSAK No. 2
mengklasifikasikan penerimaan kas (cash receipts) dan pengeluaran kas (cash
disbursement) berdasarkan 3 (tiga) jenis aktivitas yaitu aktivitas operasi, investasi,
pembiayaan dan terdapat penambahan pengklasifikasian arus kas dari PSAK No. 45
untuk organisasi nirlaba yaitu terdiri dari pengungkapan aktivitas pendanaan dan
pengungkapan informasi mengenai aktivitas investasi dan pendanaan nonkas.
Klasifikasi menurut aktivitas ini memberikan informasi yang memungkinkan pengguna
laporan keuangan untuk menilai pengaruh aktivitas tersebut pada posisi keuangan
perusahaan serta terhadap jumlah kas dan setara kas, baik arus masuk (inflows) maupun
arus keluar (outflows) kas yang dimasukkan dalam setiap kategori aktivitas tersebut.
1. Aktivitas operasi

Ikatan Akuntansi Indonesia (2009, PSAK No.2) menyatakan bahwa aktivitas operasi
adalah aktivitas penghasil utama pendapatan entitas (principal revenueproducing
activities) dan aktivitas lain yang bukan merupakan aktivitas investasi dan aktivitas
pendanaan. Termasuk dalam kategori aktivitas operasi adalah transaksi dan peristiwa
atau kejadian yang efeknya ikut dipertimbangkan dalam penentuan labarugi operasi
(operating income). Oleh karena itu, penerimaan kas dari penjualan barang dan/atau
penyerahan jasa akan merupakan bagian terpenting dari cash inflow. Jumlah arus kas
yang berasal dari aktivitas operasi merupakan indikator yang menentukan apakah
operasi dari perusahaan dapat menghasilkan arus kas yang cukup untuk melunasi
pinjaman, memelihara kemampuan operasi perusahaan, membayar deviden, dan
melakukan investasi baru tanpa mengandalkan sumber pendanaan dari luar.

Berikut ini contoh arus kas yang berasal dari aktivitas operasi, baik arus kas masuk
(cash inflows) maupun arus kas keluar (cash outflows) :

Arus kas masuk (cash inflows):

1. Penerimaan kas dari penjualan barang-barang dan penyerahan jasa;


2. Penerimaan kas dari hasil pemberian pinjaman (bunga yang diterima);
3. Penerimaan kas dari ekuitas surat berharga (dividen yang diterima).

Arus kas keluar (cash outflows) :

1. Pembayaran kas kepada pemasok persediaan;


2. Pembayaran kas kepada para karyawan;
3. Pembayaran kas kepada pemerintah dalam bentuk pajak;
4. Pembayaran kas kepada pemberi pinjaman dalam bentuk bunga;
5. Pembayaran kas kepada pemasok untuk biaya lain-lain.
Berkaitan dengan penyajian laporan arus kas dalam laporan keuangan perusahan, arus
kas dari aktivitas operasi biasanya disajikan dengan salah satu metode yaitu
menggunakan metode langsung ataupun metode tidak langsung. Dengan metode
langsung, penentuan dan pelaporan jumlah neto arus kas dari aktivitas operasi tidak
dimulai dari laba (rugi) bersih, tetapi melalui analisis tehadap efek transaksi penerimaan
dan pengeluaran kas dari aktivitas operasi dan mengklasifikasikannya ke dalam tipe-
tipe transaksi operasi yang penting. Arus kas masuk, biasanya meliputi penerimaan kas
dari : (1) penjualan barang dan/atau penyerahan jasa, dan (2) aktivitas periperal, seperti
misalnya : bunga, deviden, sedangkan untuk arus kas keluar, biasanya meliputi
pengeluaran kas untuk : (1) pemasok untuk pembelian barang/jasa, (2) karyawan untuk
gaji dan upah, (3) instansi pemerintah untuk pajak, (4) kreditur untuk beban bunga.
Untuk menentukan arus kas masuk dan arus kas keluar, setiap transaksi kas dapat
dianalisis secara terpisah sehingga dapat ditentukan jumlah penerimaan dan
pengeluaran kas untuk masing-masing kategori. Namun biasanya, informasi yang
disajikan di dalam laporan keuangan dapat dianalisis untuk mengkonversikan
pendapatan dan beban menurut dasar akrual menjadi penerimaan dan pengeluaran kas.
Dengan metode langsung, penyesuaian terhadap elemen-elemen laporan labarugi
nonkas tidak perlu dilakukan, karena hanya transaksi kas yang disajikan di dalam
laporan arus kas. Jika perusahaan menggunakan metode tidak langsung, maka dalam
menentukan arus kas bersih dari aktivitas operasi terlebih dahulu harus dilakukan
penyesuaian terhadap unsur-unsur nonkas. Pada dasarnya, ada tiga tipe penyesuaian
pokok yang harus dilakukan, yaitu:

1. Penyesuaian elemen laporan laba-rugi nonkas

Beberapa elemen pendapatan dan biaya yang disajikan di dalam laporan labarugi tidak
mempengaruhi kas. Elemen-elemen pendapatan dan biaya demikian itu harus
dikeluarkan dari laba bersih untuk menentukan jumlah arus kas dari aktivitas operasi.
Termasuk dalam elemen pendapatan dan biaya, antara lain : beban penyusutan aktiva
tetap berwujud, amortisasi aktiva tak berwujud, pendapatan yang direalisasikan tidak
dalam bentuk kas. Penyesuaian yang seringkali harus dilakukan adalah beban
penyusutan. Beban penyusutan adalah biaya namun tidak memerlukan pengeluaran kas
dalam tahun berjalan, karena itu harus ditambahkan pada laba bersih untuk menentukan
jumlah arus kas dari aktivitas operasi.

2. Penyesuaian atas laba atau rugi dari penjualan aktiva tidak lancar

Laba atau rugi penjualan aktiva tidak lancar, seperti : investasi jangka panjang, tanah,
bangunan, ekuipmen digunakan untuk menentukan jumlah neto arus kas dari operasi
berdasar metode tidak langsung.

3. Penyesuaian atas perubahan aktiva dan kewajiban lancar

Sesuai dengan standar atau prinsip akuntansi yang lazim, laba bersih ditentukan dan
dilaporkan menurut dasar akrual, sehingga pendapatan, beban, aktiva lancar, dan
kewajiban lancar juga harus diakui dan dicatat menurut dasar akrual. Untuk
mengkonversikan laba bersih dari accrual basis menjadi cash basis, penyesuaian harus
dilakukan terhadap laba bersih atas kenaikan atau penurunan pada saldo rekening-
rekening aktiva dan kewajiaban lancar. Dalam perubahan saldo rekening aktiva lancar,
kenaikan aktiva lancar harus dikurangkan dari laba bersih, sedangkan penurunan aktiva
lancar harus ditambahkan kepada laba bersih untuk menentukan jumlah neto arus kas
dari operasi. Penyesuaian juga harus dilakukan untuk perubahan-perubahan yang terjadi
pada biaya yang dibayar di muka. Kenaikan biaya yang dibayar di muka atau persekot
biaya, seperti persekot premi asuransi harus dikurangkan dari laba bersih untuk
menentukan jumlah kas yang dikeluarkan guna membayar premi asuransi.
Penurunan persekot premi asuransi harus ditambahkan kepada laba bersih. Dalam
perubahan saldo rekening kewajiban lancar, penyesuaian untuk mereflesikan
perubahan-perubahan pada kewajiban lancar sama dengan penyesuaian atas perubahan
yang terjadi pada aktiva lancar. Kenaikan pada kewajiban lancar harus ditambahkan
kepada laba bersih, dan penurunan pada kewajiban lancar harus dikurangkan dari laba
bersih untuk mengkonversi laba akuntansi (accrual basis net income) menjadi laba tunai
(cash basis net income). Penyesuaian yang sama harus dilakukan terhadap perubahan
pada saldo rekening-rekening kewajiban lancar lain yang mempengaruhi laba bersih.
Sebagai contoh, beban gaji dan upah karyawan,beban bunga, beban pajak penghasilan
yang disajikan di dalam laporan laba rugi harus disesuaikan dengan kenaikan dan
penurunan yang terjadi pada rekening-rekening utang terkait untuk menentukan jumlah
neto arus kas dari operasi. Penyesuaian juga harus dilakukan terhadap perubahan-
perubahan yang terjadi pada saldo rekening pendapatan yang diterima di muka, seperti
: uang muka penjualan, sewa yang diterima di muka. Kenaikan saldo rekening
pendapatan yang diterima di muka harus ditambahkan kepada laba bersih, sedangkan
penurunan saldo rekening pendapatan diterima di muka harus dikurangkan dari laba
bersih untuk menentukan jumlah neto arus kas dari operasi.

2. Aktivitas Investasi

Aktivitas investasi adalah aktivitas perolehan dan pelepasan asset jangka panjang serta
investasi lain yang tidak termasuk setara kas. Pengungkapan terpisah arus kas yang
berasal dari aktivitas investasi perlu dilakukan sebab arus kas tersebut mencerminkan
penerimaan dan pengeluaran kas sehubungan dengan sumber daya yang bertujuan untuk
menghasilkan pendapatan dan arus kas di masa depan. Pembelian aktiva tetap dengan
jumlah besar merupakan tanda adanya ekspansi, yang biasanya merupakan suatu tanda
baik bagi perusahaan. Rendahnya tingkat kegiatan investasi dalam suatu periode yang
panjang berarti perusahaan tidak memperbaharui aktiva tetapnya. Pengetahuan arus kas
ini membantu investor dan kreditor mengevaluasi kea rah mana manajer mengarahkan
perusahaannya.
Berikut ini contoh arus kas yang berasal dari aktivitas investasi, baik arus kas masuk
(cash inflows) maupun arus kas keluar (cash outflows):

Arus kas masuk (cash inflows):

1. Penerimaan kas dari penagihan piutang jangka panjang;


2. Penerimaan kas dari penjualan surat berharga yang berupa investasi;
3. Penerimaan kas dari penjualan aktiva tetap, aktiva tak berwujud, dan aktiva
jangka panjang lainnya.

Arus kas keluar (cash outflows):

1. Pembayaran kas untuk pembelian aktiva tetap;


2. Pembayaran kas untuk pembelian surat berharga entitas lainnya;
3. Pembayaran kas untuk pemberian pinjaman kepada entitas lainnya;
4. Pembayaran kas untuk aktiva lain yang digunakan dalam kegiatan produktif
seperti hak paten.

3. Aktivitas Pendanaan

Aktivitas pendanaan adalah aktivitas yang mengakibatkan perubahan dalam jumlah


serta komposisi kontribusi modal dan pinjaman entitas.

Arus kas dari pendanaan ini harus diungkapkan terpisah, karena pengungkapan terpisah
arus kas dari aktivitas pendanaan berguna untuk memprediksi klaim atas arus kas masa
depan oleh para penanam modal di perusahaan tersebut.
Transaksi dan peristiwa yang berakibat terjadinya penerimaan kas dari atau pengeluaran
kas kepada para pemilik atau pemegang saham disebut pendanaan ekuitas (equity
financing), sedangkan transaksi dan peristiwa yang berakibat terjadinya penerimaan kas
dari atau pengeluaran kas kepada para kreditur disebut pendanaan utang (debt
financing).

Berikut ini contoh arus kas yang berasal dari aktivitas pendanan, baik arus kas masuk
(cash inflows) maupun arus kas keluar (cash outflows):

Arus kas masuk (cash inflows) :

1. Penerimaan kas dari penjualan surat berharga ekuitas (saham perusahaan


sendiri);
2. Penerimaan kas dari penerbitan kewajiban (obligasi dan promes).

Arus kas keluar (cash outflows):

1. Pembayaran kas kepada para pemegang saham dalam bentuk dividen;


2. Pembayaran kas untuk penebusan hutang jangka panjang atau memperoleh
kembali saham.
5. Sumber dan penggunaan kas

Salah satu tujuan dari kegiatan sebuah perusahaan bisnis adalah memperoleh dana
dalam bentuk uang kas dari hasil penjualan produknya, yang dapat dipergunakan untuk
membiayai kegiatan-kegiatan, baik dalam modal kerja maupun dalam perluasan
investasi.
Pada banyak perusahaan, pembiayaan modal kerja dan investasi ini menggunakan
sumber dana yang berasal dari luar perusahaan, contoh: Pinjaman Bank. Penggunaan
sumber dana eksternal ini menimbulkan kewajiban bagi perusahaan untuk membayar
bunga dan angsuran pinjaman. Di samping itu perusahaan juga harus membagikan
dividen bagi pemegang sahamnnya karena menggunakan dana internal. Dengan kata
lain, perusahaan harus mampu menyeimbangkan kinerja likuiditas dan profitabilitas.
Perusahaan yang memiliki profitabilitas tinggi tetapi memiliki likuiditas khususnya kas
yang rendah dapat menggangu operasi perusahaan seperti tidak membayar kewajiban
finansial seperti biaya bunga atau angsuran pinjaman.Bagi seorang analis keuangan
adalah penting untuk menganalisa kesehatan keuangan perusahaan untuk mengetahui
apakah perusahaan tersebut mampu untuk menghasilkan uang kas yang cukup untuk
membayar kewajibannya, membiayai modal kerja, dan membiayai perluasan investasi.
Analisa atas arus kas tersebut dapat dilakukan dengan analisa pada Laporan arus kas
perusahaan, yang menunjukkan aliran dan ketika perusahaan tersebut melakukan
kegiatan.

Perusahaan dengan aktiva yang jauh melebihi hutang masih tetap dapat akan bangkrut,
karena tidak dapat menghasilkan cukup kas untuk memenuhi kewajiban lancarnya. Para
investor memusatkan perhatian pada arus kas kecil operasi karena untuk memusatkan
perhatian mengenai kemampuan perusahaan untuk membayar deviden. Sebaliknya
perusahaan yang memiliki kas dalam jumlah besar, menunjukkan perusahaan tidak
dapat mengelola kas secara maksimal karena kas tersebut dapat digunakan untuk
memanfaatkan cash discount pembelian bahan baku atau melakukan kegiatan Investasi.
Analisa Laporan arus kas memperlihatkan kemampuan manajemen mengatur kas
perusahaan yang menunjukkan sumber dana kas dan penggunaan dana kas dalam suatu
periode tertentu.
Dalam menganalisa perubahan yang terjadi harus diperhatikan kemungkinan adanya
perubahan atau transaksi yang tidak mempengaruhi kas (Non-Cash Transaction).
Transaksi-transaksi yang tidak mempengaruhi uang kas antara lain adalah sebagai
berikut :

1. Adanya pengakuan atau pembebanan depresiasi, amortisasi dan deplesi terhadap


aktiva tetap, intangible assets dan wasting assets. Biaya Depresiasi ini
merupakan biaya yang tidak memerlukan pengeluaran kas.
2. Pengakuan adanya kerugian piutang baik dengan membentuk cadangan kerugian
piutang maupun tidak, dan penghapusan piutang karena piutang yang
bersangkutan sudah tidak dapat ditagih lagi.
3. Adanya penghapusan atau pengurangan nilai buku dari aktiva yang dimiliki dan
penghentian dari penggunaan aktiva tetap karena aktiva yang bersangkutan telah
habis disusut dan atau sudah tidak dapat dipakai lagi.
4. Adanya pembayaran stock dividend (deviden dalam bentuk saham), adanya
penyisihan atau pembatasan penggunaan laba dan adanya penilaian kembali
(revaluasi) terhadap aktiva tetap yang dimiliki oleh perusahaan.

6. Laporan Arus Kas

Laporan arus kas memberikan informasi atas sumber dan penggunaan uang kas pada
suatu periode, yang di dijelaskan sebagai berikut :

Sumber Kas, laba bersih setelah pajak, yaitu selisih antara pendapatan dan seluruh
biaya adalah sumber kas utama pada kebanyakan perusahaan.
Seperti laba bersih tidaklah sama dengan kas, oleh karena itu biaya-biaya non kas
seperti depresiasi, amortisasi yang sudah dibebankan sebagai biaya pada laporan laba-
rugi harus ditambahkan lagi ke laba bersih ketika membuat laporan arus kas. Sumber
kas lainnya yang tidak berhubungan langsung dengan proses menghasilkan laba tidak
dilaporkan dalam laporan laba-rugi, termasuk kas yang diterima dari pengurangan
perkiraan aktiva, misalnya: penurunan pada Working Investment dan penjualan aktiva
tetap. Sumber kas ini dapat ditentukan dari perubahan perkiraan-perkiraan neraca awal
dan neraca akhir.Perusahaan dapat juga memperoleh kas dari penambahan pinjaman
dapat berupa pinjaman Bank (Jangka pendek maupun jangka panjang), hutang obligasi
dan juga bisa dengan penjualan saham perusahaan.

Penggunaan Kas, berupa kenaikan working investment dan investasi pada aktiva.
Dalam kondisi normal, peningkatan penjualan menyebabkan adanya peningkatan
working investment karena perusahaan harus menambah persediaannya untuk
mendukung pertumbuhan penjualan dan menginvestasikan tambahan piutang dagang.
Peningkatan working investment merupakan kegiatan yang normal dalam perusahaan
tetapi tidak dilaporkan dalam laporan laba-rugi, peningkatan ini ditentukan dari
perubahan komponen modal kerja pada neraca awal dengan neraca akhir perusahaan,
selain itu pembelian aktiva tetap tidak dilaporkan pada laporan labarugi, kecuali
pembebanan depresiasi saja Biaya bunga dimasukkan sebagai beban dalam laporan
laba-rugi, sedangkan biaya bunga dan pembayaran pokok pinjaman dianggap sebagai
penggunaan kas yang tidak bebas (nondiscretionary use of cash). Kas dalam laporan
Arus Kas sering diperluas pengertiannya menjadi kas dan setara kas (cash and cash
equivalent), seperti:
a. Kas (Cash on hand)

b. Bank (Cash in bank)

c. Deposito Berjangka (Unrestricted time deposit)

d. Surat berharga dengan jatuh tempo kurang dari 1 tahun (Short term investment)
Dalam Laporan Arus Kas, aktivitas-aktivitas dalam perubahan kas dibagi menjadi:

1. Arus Kas dari aktivitas operasi (cash flow from operating activity)

Aktivitas operasi adalah aktivitas yang dilakukan perusahaan dalam memperoleh laba
dengan menjual barang dan jasa, merupakan aktivitas rutin perusahaan, termasuk di
dalamya:

a. Menjual barang atau jasa

b. Pembelian barang atau jasa dari pemasok (supplier)

c. Membayar beban-beban operasi (gaji, sewa, asuransi dll)

d. Pembayaran pajak

e. Pembayaran bunga dan hutang Perusahaan selalu mengharapkan arus kas dari
aktivitas operasi adalah positif, berarti bahwa aktivitas rutin perusahaan lebih banyak
menghasilkan kas dibandingkan dengan penggunaannya.

2. Arus Kas dari aktivitas investasi (cash flow from investing activity)

Aktivitas investasi adalah bagaimana melihat perusahaan menangani kapasitas asset


yang digunakan untuk operasinya.Misalnya penambahan aktiva tetap yang bertujuan
penggantian atau penambahan kapasitas.

Anda mungkin juga menyukai