Ika Wulandari

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 52

RANCANGAN AKTUALISASI

NILAI-NILAI DASAR PROFESI PNS

OPTIMALISASI PENDATAAN ALAT KESEHATAN YANG SUDAH


DISTERIL DENGAN PEMBERIAN LABEL PADA ALAT KESEHATAN
DI UGD RAWAT INAP PUSKESMAS GESANG KABUPATEN
LUMAJANG

Disusun Oleh
IKA WULANDARI, A.Md.Kep
NIP. 19910410 202012 2 005
NDH : 03

PELATIHAN DASAR CPNS


GOLONGAN II ANGKATAN IV
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
PROVINSI JAWA TIMUR
TAHUN 2022

i
LEMBAR PERSETUJUAN
RANCANGAN AKTUALISASI
NILAI-NILAI DASAR PROFESI PNS

OPTIMALISASI PENDATAAN ALAT KESEHATAN YANG SUDAH DISTERIL


DENGAN PEMBERIAN LABEL PADA ALAT KESEHATAN DI UGD RAWAT
INAP PUSKESMAS GESANG KABUPATEN LUMAJANG

Telah disempurnakan berdasarkan masukan dari Coach, Mentor, dan


Penguji pada Seminar Rancangan Aktualisasi,

Lumajang, 26 Maret 2022

COACH/PEMBIMBING MENTOR

Dr. IMAM TRISNO EDY, M.M. dr. SITI FATMAWATI


Pembina Utama Pembina Tingkat I
NIP. 19590407 198503 1 015 NIP. 19720207 200604 2 028

ii
BERITA ACARA
SEMINAR RANCANGAN AKTUALISASI
PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN II ANGKATAN KE IV
TAHUN 2022 PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR

Pada hari ini,telah dilaksanakan presentasi pelaksanaan rancangan


aktualisasi bagi peserta pelathan dasar calon PNS golongan II angkatan ke-IV
tahun 2022 pemerintah provinsi jawa timur.

Nama : Ika Wulandari, A.Md.Kep


Angkatan/ NDH : IV / 03
Judul : Optimalisasi Pendataan Alat Kesehatan yang sudah
disteril Dengan Pemberian Label Alat Kasehatan di UGD
Rawat Inap Puskesmas Gesang

Demikian Berita Acara ini dibuat dengan sebenar-benarnya


danditandatangani oleh:

Lumajang,26 Maret 2022


Mentor Peserta

dr. SITI FATMAWATI IKA WULANDARI, A.Md.Kep.


Pembina Tingkat I Pengatur
NIP. 19720207 200604 2 028 NIP. 19910410 202012 2 005

Coach/Pembimbing Narasumber/Penguji

Dr. IMAM TRISNO EDY, M.M. Drs. AGUS TRIYONO, M.Si


Pembina Utama Pembina Utama Muda
NIP. 19590407 198503 1 015001 NIP. 19690507 198903 1 004

iii
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang
telah memberikan Rahmat dan Karunia-Nya sehingga dapat
menyelesaikan rancangan aktualisasi nilai-nilai dasar profesi PNS.
Rancangan aktualisasi ini merupakan salah satu kegiatan
pembelajaran pada Pelatihan Dasar Golongan II untuk mewujudkan
kompetensi yang diharapkan sesuai dengan UU ASN No. 5 Tahun 2014.
Penerapan aktualisasi nilai dasar berAKHLAK diharapkan bisa
memberikan kontribusi positif terhadap pengembangan diri dan institusi
tempat bekerja. Penyusunan ini dalam rangka aktualisasi dari materi yang
didapatkan pada tahap distance learning selama pelaksanaan pelatihan
dasar pola baru Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Provinsi
Jawa Timur yang diperoleh dari hasil konsultasi dengan coach serta
disetujui oleh mentor yang merupakan atasan langsung.
Banyak berbagai pihak yang telah membantu dalam penyelesaian
laporan ini. Oleh karena itu, penyusun banyak mengucapkan
penghargaan dan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Kepala BPSDM Jawa Timur beserta jajarannya yang telah
memfasilitasi penyelenggaraan Pelatihan Dasar CPNS
Golongan II.
2. Pemerintah Kabupaten Lumajang melalui Kepala BKD
3. Bapak Dr. Imam Trisno Edy, M.M. Selaku coach yang
senantiasa dengan sabar, cermat, teliti, dan sepenuh hati
membimbing penulis dalam menyusun rancangan aktualisasi
ini.
4. Seluruh Widyaiswara BPSDM Provinsi Jawa Timur, yang telah
memberikan materi, informasi terkait nilai dasar PNS

iv
(berAKHLAK) dan memberikan bimbingan selama mengikuti
Latsar CPNS Golongan II Angkatan IV Tahun 2022.
5. Ibu dr. Siti Fatmawati selaku Kepala Puskesmas Gesang dan
sebagai mentor, yang telah membantu dan memberikan
dukungan sepenuhnya dan telah meluangkan waktu dalam
memberikan arahan, motivasi, serta bertindak sebagai inspirator
dalam pembuatan dan menyelesaikan laporan aktualisasi ini.
6. Keluarga besar Puskesmas Gesang.
7. Keluarga tercinta yang senantiasa memberikan dukungan, baik
moril maupun material kepada penulis setiap saat sehingga
penulis dapat menyelesaikan semua kewajiban penulis pada
masa diklat pelatihan dasar
8. Teman-teman Pelatihan Dasar CPNS Golongan II Angkatan IV
Tahun 2022 yang selalu kompak dan siap LULUS BARENG.

Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dari laporan


aktualisasi ini, mengingat kurangnya pengetahuan dan pengalaman
penyusun.Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat
penulis harapkan.
Lumajang, 26 Maret 2022

Peserta Pelatihan Dasar


CPNS Golongan II Angkatan IV

IKA WULANDARI, A.Md.Kep


NIP. 19910410 202012 2 005

v
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL................................................................... i
LEMBAR PENGESAHAN........................................................... ii
BERITA ACARA.......................................................................... iii
KATA PENGANTAR................................................................... iv
DAFTAR ISI................................................................................ v
DAFTAR TABEL......................................................................... vi
DAFTAR GAMBAR..................................................................... vii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang...................................................................... 1
1.2 Tujuan Dan Manfaat Aktualisasi............................................ 8
1.2.1 Tujuan..................................................................... 8
1.2.2 Manfaat................................................................... 8
1.3 Ruang Lingkup Aktualisasi.................................................. 8
BAB II GAMBARAN UNIT KERJA
2.1 Deskripsi Lembaga / Unit Kerja............................................. 10
2.2 Visi dan Misi Puskesmas Gesang......................................... 14
2.3 Struktur Organisasi................................................................ 17
2.4 Tugas pokok dan Fungsi Puskesmas................................... 18
2.5 Uraian Tugas Perawat........................................................... 18
BAB III RANCANGAN AKTUALISASI
3.1 Deskripsi Isu.......................................................................... 21
3.2 Identifikasi Isu dan penetapan Isu Utama............................. 22
3.2.1 Identifikasi Isu.............................................................. 23
3.2.2 Penetapan Isu............................................................. 23
3.3 Penetapan Penyebab Isu dan Dampak................................ 28
3.3.1Penetapan Penyebab Isu Menggunakan Analisis
Fishbone........................................................................ 29
3.3.2Penetapan Akar Penyebab Isu Menggunakan Analisis

vi
5 W Sakichi Toyoda...................................................... 30
3.3.3 Dampak Jika Isu Tidak Ditangani................................. 30
3.4 Alternatif Solusi Pemecahan Masalah................................... 30
3.5 Rekomendasi Solusi.............................................................. 32
3.6 Matriks Rencana Kegiatan Aktualisasi.................................. 35
3.7 Jadwal Rencana Kegiatan Aktualisasi.................................. 42
DAFTAR PUSTAKA

vii
DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Alat-alat di UGD RINAP.............................................. 5


Tabel 2.1 Luas wilayah, jumlah desa, penduduk, kepadatan
Penduduk.................................................................... 11
Table 2.2.1 Distribusi penduduk berdasarkan jenis kelamin......... 12
Tabel 2.2.2 Distribusi penduduk menurut pendidikan................... 13
Tabel 2.2.3 Distribusi sumber daya manusia................................ 14
Tabel 3.2.1 Identifikasi Isu............................................................. 23
Tabel 3.2.2 Seleksi Menentukan Kualitas Isu Menggunakan
Metode AKPL............................................................... 24
Tabel 3.2.3 Seleksi menentukan isu prioritasMenggunakan
Metode USG................................................................ 26
Tabel 3.4 Alternatif Solusi Memecahkan Masalah....................... 31
Tabel 3.5 Rekomendasi solusi..................................................... 32
Tabel 3.6 Matriks Rencana Kegiatan Aktualisasi........................ 35
Tabel 3.7 Jadwal Rencana Aktualisasi........................................ 41

viii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Peta Wilayah Puskesmas Gesang............................ 10


Gambar 2.2 Struktur Organisasi Puskesmas................................ 17
Gambar 3.3.1 Fishbone diagram.................................................... 29

ix
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pegawai Negeri Sipil (PNS) merupakan salah satu bagian dari Aparatur
Sipil Negara (ASN) yang memiliki peranan penting dalam mengelola
pemerintahan di Indonesia. PNS adalah pegawai yang telah memenuhi
syarat yang ditentukan, diangkat oleh pejabat yang berwenang dan di serahi
tugas Negara lainnya,dan digaji berdasarkan peraturan perundang-
undangan.
Berdasarkan Undang-undang No. 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil
Negara (ASN) pasal 10, fungsi dari ASN yaitu 1) Pelaksana kebijakan publik
2) Pelayan publik 3) Perekat dan pemersatu bangsa. Salah satu fungsi ASN
yang sangat sering kita temui yaitu sebagai pelayan publik.Salah satu
pelayanan publik yang dapat diberikan oleh seorang perawat adalah
memberikan pelayanan asuhan keperawatan terbaik untuk pasien.
Berdasarkan SE Menteri PAN&RB N0. 20 Tahun 2021. Tentang
Implementasi Core Values dan Employer Branding ASN, Maka ASN dituntut
untuk memiliki nilai dasar sebagai seperangkat prinsip yang menjadi
landasan dalam menjalankan profesi. Nilai dasar tersebut antara lain
Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan
Kolaboratif yang diakronimkan menjadi BerAKHLAK. Ketujuh nilai dasar
tersebut berperan penting dalam menuntun ASN menjadi pelayan
masyarakat yang profesional untuk membantu mencapai tujuan berbangsa
dan bernegara, sesuai dengan Employer Branding ASN yaitu “Bangga
Melayani Bangsa”.
Untuk merealisasikan hal tersebut, diperlukan sebuah penyelenggaraan
pelatihan yang inovatif dan terintegrasi. Dalam hal ini, Peraturan Lembaga

1
Administrasi Negara Nomor 10 Tahun 2021 tentang Perubahan Atas
Peraturan Lembaga Administrasi Negara Nomor 1 Tahun 2021 Tentang
Pelatihan dasar CPNS, serta keputusan Kepala LAN Nomor:
13/K.1/PDP.07/2022 tentang Pedoman Penyelenggaraan dan keputusan
Kepala LAN Nomor 14/K.1/PDP.07/2022 tentang Pedoman Kurikulum Latsar
CPNS yang menerapkan Pembelajaran Blended Learning, baik belajar
secara Mandiri melalui MOOC, maupun Pembelajaran Distance Learning
melalui LMS dan Aktualisasi di tempat kerja serta kegiatan Klasikal di tempat
pelatihan. Sehingga, memungkinkan peserta mampu menginternalisasi,
menerapkan, dan mengaktulisasikan, serta membuatnya menjadi kebiasaan
(habituasi), dan merasakan manfaatnya, sehingga terpatri dalam dirinya
sebagai SMART ASN yang profesional sesuai bidang dan tugasnya.
Berdasarkan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Republik Indonesia nomor 35 tahun 2019 tentang
Jabatan Fungsional Perawat. Jabatan Fungsional Perawat adalah jabatan
yang mempunyai ruang lingkup tugas, tanggung jawab dan wewenang untuk
melaksanakan kegiatan pelayanan keperawatan sesuai dengan peraturan
perundang undangan. Sedangkan Keperawatan adalah kegiatan pemberian
asuhan kepada individu, keluarga, kelompok, atau masyarakat, baikdalam
keadaan sakit maupun sehat.Asuhan Keperawatan adalah rangkaian
interaksi Perawat dengan klien dan lingkungannya untuk mencapai tujuan
pemenuhan kebutuhan dan kemandirian klien dalam merawat dirinya.
Berdasarkan kategori dan jenjang jabatan fungsional dari jenjang terendah
sampai dengan tertinggi terdiri atas Perawat Terampil, Perawat Mahir,
Perawat Penyelia. Adapun uraian kegiatan sebagai Perawat Terampil
meliputi: a. melakukan pengkajian keperawatan dasar pada individu; b.
melakukan komunikasi terapeutik dalam pemberian asuhan keperawatan; c.
melaksanakan edukasi tentang perilaku hidup bersih dan sehat dalam rangka
melakukan upaya promotif; d. memfasilitasi penggunaan alat-alat

2
pengamanan/ pelindung fisik pada pasien untuk mencegah risiko cedera
pada individu dalam rangka upaya preventif; e. memberikan oksigenasi
sederhana; f. memberikan tindakan keperawatan pada kondisi gawat
darurat/ bencana/ kritikal; g. memfasilitasi suasana lingkungan yang tenang
dan aman serta bebas risiko penularan infeksi; h. melakukan intervensi
keperawatan spesifik yang sederhana pada area medikal bedah; i.
melakukan intervensi keperawatan spesifik yang sederhana di area anak; j.
melakukan intervensi keperawatan spesifik yang sederhana di area
maternitas; k. melakukan intervensi keperawatan spesifik yang sederhana di
area komunitas; l. melakukan intervensi keperawatan spesifik yang
sederhana di area jiwa; m. melakukan tindakan terapi komplementer/holistik;
n. melakukan tindakan keperawatan pada pasien dengan intervensi
pembedahan pada tahap pre/intra/post operasi; o. memberikan perawatan
pada pasien dalam rangka melakukan perawatan paliatif; p. memberikan
dukungan/fasilitasi kebutuhan Spiritual pada kondisi
kehilangan/berduka/menjelang ajal dalam pelayanan keperawatan; q.
melakukan perawatan luka; r. melakukan dokumentasi tindakan
keperawatan.
Dalam rangka melaksanakan tugas sebagai seorang perawat maka
penting untuk mengimplementasikan nilai-nilai BerAKHLAK yang dapat
diaktualisasikan di salah satu layanan publik yaitu Puskesmas. Puskesmas
adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggaran upaya
kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perorangan tingkat pertama
dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif untuk mencapai
derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya di wilayah kerjanya.
Perawat profesional harus mampu melaksanakan kegiatan pemberian
asuhan kepada individu, keluarga, kelompok, atau masyarakat, baik dalam
keadaan sakit maupun sehat serta mampu beinteraksi dengan klien dan
lingkungannya. Kegiatan asuhan keperawatan tersebut harus sesuai dengan

3
uraian kegiatan yang telah ditentukan. Berdasarkan tupoksi perawat,
rancangan aktualisasi ini merupakan salah satu indikator dari tupoksi perawat
yaitu “ Melakukan Perawatan Luka ”.
Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan, terdapat beberapa
isu yang menyebabkan proses pemberian asuhan keperawatan yang belum
berjalan optimal, adapun isu tersebut yakni (1) Belum terpasangnya Gelang
Identitas pada pasien rawat inap baru; (2) Belum Optimalnya pendataan alat
kesehatan yang sudah disteril; (3) Belum optimalnya pencatatan dan
pelaporan Asuhan keperawatan; (4) Kurangnya penerapan 6 langkah cuci
tangan pada pengunjung puskesmas; (5) Kurangnya kepatuhan keluarga
pasien rawat inap dalam penerapan protokol kesehatan.
Adapun kondisi yang diharapkan adalah (1) Terpasangnya gelang
identitas pada pasien rawat inap baru; (2) Optimalnya pendataan alat
kesehatan yang sudah disteril; (3) Optimalnya pencatatan dan pelaporan
asuhan keperawatan; (4) Meningkatnya penerapan 6 langkah cuci tangan
pada pengunjung puskesmas; dan (5) meningkatnya kepatuhan keluarga
pasien rawat inap dalam penerapan protokol kesehatan.
Berdasarkan hasil analisis isu, didapatkan hasil isu utama, yaitu Belum
optimalnya pendataan alat kesehatan yang sudah disteril. Isu ini menjadi
prioritas utama untuk diselesaikan karena jika isu tersebut tidak dilakukan
penyelesaian maka akan berdampak pada (1) Alat kesehatan yang ada di
puskesmas tidak terpantau mana yang sudah dan belum di sterilkan. (2)
Pelayanan UGD dan rawat inap terhambat (3) Potensi terjadinya infeksi
nosocomial meningkat.
Dari data aplikasi ASPAK ( sarana, prasarana, dan alat kesehatan) di
Puskesmas Gesang terdapat 724 alat kesehatan yang harus di desinfeksi
maupun disterilisasi saat akan digunakan. Berdasarkan kondisi yang ada alat
kesehatan yang sudah disteril masih bercampur dengan alat kesehatan yang

4
belum disteril. Masih belum terdapat label dan alat ditempatkan dalam satu
tempat.
Tabel 1.1 Alat-alat di UGD RINAP
N NAMA ALAT SUDAH BELUM
JUMLAH
O KESEHATAN DISTERIL DISTERIL
1 Gunting pembuka jahitan lurus 2 2 4
2 Gunting pembalut 2 3 5
3 Korentang 2 - 2
4 Bengkok 2 1 3
5 Klem arteri 1 2 3
6 Baki logam 1 2 3
Gunting bedah standar
7 3 - 3
lengkung
Gunting bedah lengkung ujung
8 1 2 3
tajam/tajam
Gunting bedah lengkung ujung
9 1 2 3
tajam/tumpul
Gunting bedah lurus ujung
10 1 2 3
tumpul/tumpul
Gunting bedah lurus ujung
11 2 1 3
tajam/tajam
Gunting bedah lurus ujung
12 - 3 3
tumpul/tajam
Klem arteri 12 cm lengkung
13 2 3 5
tanpa gigi
Klem arteri 12cm lurus dengan
14 - 2 2
gigi
15 Klem arteri lurus tanpa gigi 1 2 3

5
16 Klem pemegang jarum jahit 2 1 3
17 Skapel tangkai pisau operasi - 2 2
18 Kait serumen - 1 1
19 Pinset sirugi 3 7 10
20 Pinset anatomis 5 3 8
21 Set bedah minor THT - 1 1
22 Pinset anatomis untukspecimen 1 1 2
23 Gunting benang 2 - 2
24 Silinder korentang steril - 2 2
25 Sundip lidah logam 2 2 4

TOTAL 36 47 83

36
Alat kesehatan yang sudah disteril: ×100 %=43,37 %
83

47
Alat kesehatan yang belum disteril: ×100 %=56,62 %
83
Berdasarkan beberapa isu hasil observasi, dapat diidentifikasi adanya
penyebab dan dampak yang ditimbulkan dari isu tersebut. Belum optimalnya
pendataan alat kesehatan karena kurangnya kesadaran petugas untuk
memilah alat kesehatan yang sudah disteril
Menurut dr Earl Spaulding peralatan kesehatan di bagi dalam tiga
kategori yaitu Critical, Semi critical, Non critical. Sterilisasi adalah Suatu
proses pengelolaan peralatan / bahan yang bertujuan untuk menghancurkan
semua bentuk mikroorganisme (bakteri, virus, fungi danparasit)termasuk
endospora melalui proses fisika dan kimiawi dengan menggunakan mesin
sterilisator. Proses sterilisasi terjadi dengan memaparkanenergi thermal

6
dalam bentuk panas kering/basah,zat kimia dalam wujud cair/gas maupun
bentuk radiasi terhadap suatu benda dalam waktu tertentu.
Peraturan menteri kesehatan republik Indonesia Nomor 27 tahun
2017TentangPedoman pencegahan dan pengendalian infeksi Di fasilitas
pelayanan kesehatan. Sterilisasi alat kesehatan merupakan salah satu
komponen dalam PPI (Pencegahan dan Pengendalian Infeksi ). Monitoring
dan evaluasi merupakan suatu kegiatan yang dilakukan untuk memastikan
pelaksanaan kegiatan tetap pada jalurnya sesuai pedoman dan perencanaan
program dalam rangka pengendalian suatu program, selain juga memberikan
informasi kepada pengelola program akanhambatan dan penyimpangan yang
terjadi sebagai masukan dalam melakukan evaluasi. Dalam program PPI
monitoring dan evaluasi bertujuan untuk mengukur keberhasilan pelaksanaan
program dan kepatuhan penerapan oleh petugas serta evaluasi angka
kejadian HAIs melalui pengkajian risiko infeksi/Infection Control Risk
Assesment (ICRA), audit, dan monitoring dan evaluasi lainya secara berkala
yang dilakukan oleh Komiteatau Tim PPI.
Dalam rangka melakukan monitoring pendataan alat kesehatan perlu
menggunakan media, salah satu media yang digunakan adalah label. Label
adalah selembar kertas, film plastik, kain, logam, atau bahan lain yang
ditempelkan pada wadah atau produk, yang di atasnya tertulis atau dicetak
informasi atau simbol tentang produk atau barang. Informasi yang dicetak
langsung pada wadah atau artikel juga dapat dianggap sebagai pelabelan.
Penulis menggunakan media label untuk solusi untuk mengoptimalkan
pendataan alat kesehatan karena dengan menggunakan media label
diharapkan pendataan alat kesehatan dapat terarah dan terkontrol sesuai
dengan SOP.
Latar belakang tersebut yang mendorong penulis memutuskan untuk
membuat rancangan aktualisasi yang berjudul “Optimalisasi Pendataan

7
Alat Kesehatan yang sudah disteril dengan pemberian label di UGD
Rawat Inap Puskesmas Gesang”.

1.2 Tujuan Dan Manfaat Aktualisasi

1.2.1 Tujuan Aktualisasi


Tujuan penerapan kegiatan aktualisasi oleh peserta pelatihan dasar
Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) adalah sebagai berikut:
1. Terlaksananya pembuatan Label pada alat kesehatan yang sudah
disteril;
2. Terlaksananya sosialisasi manfaat penggunaan label
3. Terlaksananya pendataan alat kesehatan yang sudah disteril dan
belum disteril.
4. Terwujudnya optimalisasi pendataan alat kesehatan yang sudah
disterilisasi.

1.2.2 Manfaat Aktualisasi


Manfaat yang diperoleh dari kegiatan aktualisasi ini adalah :
A. Internal
1. Meningkatkan kompetensi PNS yang profesional dan
BerAKHLAK.
2. Meningkatkan minat petugas untuk melakukan sterilisasi alat
kesehatan
3. Terdokumentasikannya alat kesehatan yang sudah disteril
B. Eksternal
1. Masyarakat mendapatkan dampak positif dari pelayanan yang
bermutu di Puskesmas Gesang
2. Meningkatnya kepercayaan masyarakat ke Puskesmas Gesang

1.3 Ruang Lingkup Aktualisasi


Dalam rangkaian kegiatan aktualisasi yang dijalani, adapun ruang lingkup
atau batasan rancangan kegiatan aktualisasi ini meliputi:

8
1. Nilai-nilai dasar profesi Pegawai Negeri Sipil yang meliputi Berorientasi
Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, Kolaboratif
yang biasa dikenal dengan istilah BerAKHLAK;
2. Melakukan Optimalisasi Proses Sterilisasi Alat Kesehatan dengan
Pengadaan Buku Register Alat Kesehatan di ugd rinap Puskesmas
Gesang;
3. Kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan dalam mengatasi akar masalah
tersebut adalah sebagai berikut:
1. Melakukan konsultasi dengan Mentor dan Coach terkait rancangan
aktualisasi
2. Melakukan konsultasi dan bekerja sama dengan penanggung jawab
UGD Rawat Inap Puskesmas Gesang
3. Membuat label alat kesehatan yang sudah disteril
4. Melakukan sosialisasi penggunaan dan manfaat pemberian label pada
alat kesehatan yang sudah disteril
5. Melakukan pendataan alat yang sudah disteril dan belum disteril
6. Melakukan evaluasi pasca sosialisasi penggunaan label pada alat
kesehatan yang sudah disteril
7. Menyusun laporan kegiatan aktualisasi

9
BAB II
GAMBARAN UNIT KERJA

2.1 Deskripsi Lembaga/ Unit Kerja


1. Profil Puskesmas
Puskesmas Gesang merupakan Puskesmas dengan status
perawatan, berada di Jalan Rahmad Jaya No. 09 Kecamatan Tempeh
Kabupaten Lumajang, Telp. (0334) 520516. Puskesmas Gesang dipimpin
oleh seorang Kepala Puskesmas yang secara Teknis Fungsional
bertanggung jawab kepada Dinas Kesehatan Daerah dan secara Teknis
Operasional bertanggung jawab kepada Bupati sebagai Kepala
Daerah.Puskesmas Gesang memiliki luas wilayah 24,3 km 2 dan terletak di
dataran rendah. Kecamatan Tempeh terbagi atas dua wilayah kerja
Puskesmas, yaitu Puskesmas Tempeh dan Puskesmas Gesang.
Pembagian wilayah kerja Puskesmas Gesang meliputi 5 desa ( desa
Gesang, desa Pulo, desa Jatisari, desa Jokarto dan desa Besuk ), dengan
batas wilayah sebagai berikut :
a. Sebelah Utara : Desa Sentul Kecamatan Sumbersuko
b. Sebelah Selatan : Desa Sememu Kecamatan Gesang
c. Sebelah Barat : Desa Nguter Kecamatan Gesang
d. Sebelah Timur : Desa Tempeh tengah Kecamatan Tempeh
PETA WILAYAH PUSKESMAS GESANG

10
2. Data Luas Wilayah
Berikut data luas wilayah, jumlah desa/kelurahan, jumlah penduduk
dan kepadatan penduduk:

Tabel 2.1 Luas Wilayah, Jumlah Desa.Kelurahan, Jumlah Penduduk dan


Kepadatan Penduduk

Rata-
Luas Jumlah Jumlah Kepadatan
Rata
Jumlah
Wilaya Pendudu Jiwa/
Desa + Rumah Penduduk
h Desa Kelurahan k Rumah
Kelurahan
(Km2) Tangga Tangga Per Km2

3 4 5 6 7 8 9 10

5,4 Besuk - - 5465 1.201 4,6 1013,9

3,1 Gesang - - 4190 1.339 3,1 1347,3

3,2 Jatisari - - 4780 990 4,8 1517,5

8,4 Jokarto - - 4995 1.234 4,0 595,4

3,3 Pulo - - 8713 1.734 5,0 2624,4

23,4 0 0 0 28.143 6.498 4,3 1204,8

11
3. Distribusi Penduduk Menurut Jenis Kelamin
Jumlah penduduk menurut jenis kelamin di wilayah Puskesmas
Gesang tahun 2021 sebagai berikut :
Tabel 2.2. Distribusi Penduduk Menurut Jenis Kelamin di Wilayah kerja
Puskesmas Gesang Tahun 2021
JUMLAH PENDUDUK
KELOMPOK RASIO
NO PEREMPUA LAKI-LAKI
UMUR (TAHUN) LAKI-LAKI JENIS
N PEREMPUAN
KELAMIN
1 0-4 849 956 1.805 88,8
2 5-9 866 959 1.825 90,3
3 10 - 14 886 989 1.875 89,6
4 15 - 19 857 964 1.821 88,9
5 20 - 24 838 1.008 1.846 83,1
6 25 - 29 838 1.018 1.856 82,3
7 30 - 34 869 1.043 1.912 83,3
8 35 - 39 907 1.113 2.020 81,5
9 40 - 44 911 1.135 2.046 80,3
10 45 - 49 955 1.167 2.122 81,8
11 50 - 54 916 1.124 2.040 81,5
12 55 - 59 838 1.048 1.886 80,0
13 60 - 64 734 879 1.613 83,5
14 65 - 69 530 660 1.190 80,3
15 70 - 74 341 443 784 77,0
16 75+ 290 500 790 58,0

Jumlah 12.425 15.006 27.431 82,8


ANGKA BEBAN 43
TANGGUNGAN
(DEPENDENCY RATIO)
(sumber: data Puskesmas)
Berdasarkan tabel 2.2, didapatkan prosentase bahwa jumlah laki-
laki sebanyak 12.425 orang dan jumlah perempuan sebanyak 15.006
orang dengan total 27.431 orang.

4. Sarana Pendidikan
Jumlah penduduk menurut pendidikan di wilayah Puskesmas Gesang
tahun 2021 sebagai berikut :
Tabel 2.2Distribusi Penduduk menurut Pendidikan di wilayah kerja
Puskesmas Gesang Tahun 2021
NO DESA TK SD MI SLTP/MTs SLTA
1 Gesang 2 2 1 - -
2 Jokarto 1 4 1 1 -
3 Pulo 3 4 2 3 1
4 Jatisari 1 3 1 - -
5 Besuk 1 3 - - 1
Jumlah 8 16 5 4 2
(Sumber: data Kecamatan Tempeh)
Berdasarkan tabel 2.2, didapatkan bahwa jumlah TK sebanyak 8
sekolah, SD sebanyak 16 sekolah, MI sebanyak 5 sekolah, SLTP/MTs
sebanyak 3 sekolah dan SLTA sebanyak 2 sekolah.
5. Sumber Daya Manusia
Berikut Jumlah Sumber Daya Manusia di Lingkungan kerja
Puskesmas Gesang:
Tabel 2.2 Distribusi Sumber Daya Manusia di wilayah kerja
Puskesmas Gesang Tahun 2021
NO PROFESI JUMLAH

13
1 Dokter Umum 2
2 Dokter Gigi 1
3 Bidan 9
4 Perawat 14
5 Perawat Gigi 1
6 Apoteker 1
7 Asisten Apoteker 1
8 Analis Kesehatan 0
9 SKM 2
10 Kesehatan Lingkungan 1
11 Rekam Medik 1
12 Akuntansi 1
13 Admin 5
14 CS 1
15 Penjaga Malam 1
Total 41
Sumber : Kepegawaian Puskesmas Gesang

2.2 Visi, Misi, Motto, Tujuan, Tata Nilai, Strategi dan


Kebijakan Puskesmas Gesang
1. Visi
“TERWUJUDNYA MASYARAKAT PUSKESMAS GESANG
SEHAT DAN MANDIRI”
Adalah suatu kondisi, dimana masyarakat yang tinggal di wilayah
kerja Puskesmas Gesang, mau menyadari, mengenali, mampu
mencegah dan mengatasi permasalahan kesehatan yang dihadapi,
agar terhindar dari gangguan kesehatan, baik yang disebabkan

14
oleh penyakit, bencana, maupun pengaruh lingkungan dan perilaku
yang tidak mendukung untuk hidup sehat.
2. Misi
a. Memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu, profesional,
merata dan terjangkau oleh masyarakat
b. Mendorong kemandirian masyarakat untuk berperilaku hidup
sehat
3.   Motto
”Kepuasan Anda adalah Tujuan Kami”
4. Tujuan
a. Tercapainya derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-
tingginya
b. Tercapainya kemandirian masyarakat untuk berperilaku hidup
sehat
5. Tata Nilai
“PASIR” (Professional, Aktif, Sigap, Ikhlas dan Rapi)
1. Profesional : Petugas melaksanakan tugas sesuai dengan
kompetensi dan Standar Operasional Prosedur;
2. Aktif : Petugas giat bekerja atau berinovasi;
3. Sigap : Petugas cepat dan tepat dalam memberikan
pelayanan;
4. Ikhlas : Petugas melayani sepenuh hati;
5. Rapi : Petugas menerapkan kerapian berpakaian dan
tempat kerja.
6. Strategi
a. Strategi I: Menggerakan dan Memberdayakan Masyarakat
untuk Hidup Sehat

15
b. Strategi II: Meningkatkan kesadaran Masyarakat untuk
memanfaatkan Fasilitas pelayanan  Kesehatan yang ada , dan
telah didukung dengan Sarana Prasarana , SDM yang
berkualitas danProfesional 
c. Strategi III: Menggalang Kemitraan dengan LSM & Organisasi
Masyarakat dalam peningkatan kemauan ,kemampuan
Masyarakat , mencegah  dan mengatasi masalah kesehatan ,
bencana dankegawat daruratan
d. Strategi IV: Mengembangkan menejemen Sumber Daya yang
dimiliki Masyarakat (UKBM) secara terbuka / transparan
e. Strategi V : Meningkatkan Sistim Surveilans , monitoring &
informasi kesehatan.

16
2.3 STRUKTUR ORGANISASI FKTP
STRUKTUR ORGANISASI FKTP
Pemimpin BLUD UPT Puskesmas Gesang

Siti Fatmawati
Audit Internal
TIM MUTU
Dewi Masitha
Putri Gesti
Pejabat Keuangan

Indah Muawiyah
Pejabat Tehnis UKM
Pejabat Tehnis UKP Pejabat Tehnis Jejaring
Kenik Suwandari 1. Keuangan :
Novia Adesi Luqman Nur Hakim a. Akuntansi : M.Iswanto
b. Verifikasi : Indah
1. Pelayanan pemeriksaan 1. Pondok kesehatan desa: Mu’awiyah
Penanggungjawab UKM dan Penanggungjawab UKM umum : Nur Wahid a. Gesang : Dewi Masita S c. Bendahara
Keperawatan kesehatan Pengembangan 2. Pelayanan kesehatan gigi b. Pulo :Yenik Ugas penerimaan : Anita
dan mulut : drg. Nailil c. Jokarto : Ika Wulan Ekowati
Masyarakat Masruroh d. Jatisari : Ika Adafiyanti d. Bendahara
3. Pelayanan KIA-KB bersifat e. Besuk : Efi Purwanti pengeluaran: Kuzaini
UKP : Anik Nurhayati 2. Puskesmas Keliling : Tri e. Pengurus Barang : Ani
1. Pelayanan kesehatan kerja:
4. Pelayanan gizi bersifat UKP: Hariono Nurhayati
1. Pelayanan promosi kesehatan Kuzaini
2. Pelayanan Lansia : Lidiati Maulina Nur Fitriyah 3. Jejaring fasilitas pelayanan 2. SP2T: Putri Gesti Floresa
termasuk UKS : Putri Gesti 5. Pelayanan gawat darurat / kesehatan : Luqman Nur
Floresa 3. Pelayanan kesehatan gigi 3. Umum: Cholil
masyarakat : Indah Mu’awiyah Rawat Inap: Tri Hariono Hakim 4. Kepegawaian : Halimatus
2. Pelayanan kesehatan
4. Pelayanan kesehatan indera: 6. Pelayanan persalinan : Sus Sakdiyah
lingkungan : Luqman Nur Hakim
Zuhrotul Umi Hanik Setyaningsih
3. Pelayanan KIA bersifat UKM : 5. Pelayanan kesehatan olahraga:
Kenik Suwandari 7. Pelayanan laboratorium:
Halimatus Sakdiyah Indah Puji Lestari
4. Pelayanan KB bersifat UKM : 6. Pelayanan kesehatan jiwa:
Sus Setyaningsih 8. Pelayanan kefarmasian:
Kuzaini
5. Pelayanan gizi bersifat UKM : 7. Pelayanan kesehatan obat Nanda Puspasari
Maulina tradisional: Siti Aisyah 9. Loket Pendaftaran : Aida
6. Pelayanan pencegahan dan 8. Kesehatan Matra : Nur Wahid Handayani, Meyta Ratna
pengendalian penyakit : Tri 9. PTM / Penyakit Tidak Menular : 10. Rekam Medis : Nisa Isvia
Hariono Methi Wulandari
7. Keperawatan
kesehatanMasyarakat: Rafika
Sapta Dhewi
2.4 Tugas dan Fungsi Puskesmas
Puskesmas sebagai pelaksana tekhnis Dinas Kesehatan memiliki tiga
fungsi utama, yaitu :
1. Puskesmas sebagai Pusat Pergerakan Pembangunan Berwawasan
Kesehatan
2. Puskesmas sebagai Pusat Pemberdayaan Masyarakat
3. Puskesmas sebagai Pusat Pelayanan Kesehatan Masyarakat Strata
Pertama.
2.5 Uraian Tugas Jabatan Peserta
Berdasarkan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Dan
Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2019 Tentang
Jabatan Fungsional Perawat.Jabatan Fungsional Perawat adalah jabatan
yang mempunyai ruang lingkup tugas, tanggung jawab dan wewenang
untuk melaksanakan kegiatan pelayanan keperawatan sesuai dengan
peraturan perundangundangan.Unsur kegiatan tugas Jabatan Fungsional
Perawat yang dapdinilai Angka Kreditnya, yaitu Pelayanan Keperawatan
dengan sub-unsur kegiatan meliputi Asuhan Keperawatan; dan
Pengelolaan Keperawatan.
Berdasarkan pasal 2 Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur
Negara Dan Reformasi Birokrasi Republik IndonesiaNomor 35 Tahun
2019 kedudukan, tanggung jawab, dan klasifikasi/rumpun jabatan
1. Perawat berkedudukan sebagai pelaksana teknis fungsional di bidang
Pelayanan Keperawatan pada Fasyankes atau Fasilitas Kesehatan
Lainnya di lingkungan Instansi Pemerintah.
2. Perawat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berkedudukan di
bawah dan bertanggung jawab secara langsung kepada Pejabat
Pimpinan Tinggi Pratama, Pejabat Administrator, atau Pejabat
Pengawas yang memiliki keterkaitan dengan pelaksanaan tugas
Jabatan Fungsional Perawat.
3. Kedudukan Perawat sebagaimana dimaksud pada ayat (2) ditetapkan
dalam peta jabatan berdasarkan analisis tugas dan fungsi unit kerja,
analisis jabatan, dan analisis beban kerja dilaksanakan sesuai
ketentuan peraturan perundang-undangan.
Uraian kegiatan tugas jabatan fungsional Perawatkategori perawat
terampil ditetapkandalam butir kegiatan sebagai berikut:
1. melakukan pengkajian keperawatan dasar padaindividu;
2. melakukan komunikasi terapeutik dalampemberian asuhan
keperawatan;
3. melaksanakan edukasi tentang perilaku hidupbersih dan sehat dalam
rangka melakukanupaya promotif;
4. memfasilitasi penggunaan alat-alat pengamanan/ pelindung fisik pada
pasien untukmencegah risiko cedera pada individu dalamrangka
upaya preventif;
5. memberikan oksigenasi sederhana;
6. memberikan tindakan keperawatan pada kondisigawat darurat/
bencana/ kritikal;
7. memfasilitasi suasana lingkungan yang tenangdan aman serta bebas
risiko penularan infeksi;
8. melakukan intervensi keperawatan spesifik yangsederhana pada area
medikal bedah;
9. melakukan intervensi keperawatan spesifik yangsederhana di area
anak;
10. melakukan intervensi keperawatan spesifik yangsederhana di area
maternitas;

19
11. melakukan intervensi keperawatan spesifik yangsederhana di area
komunitas;
12. melakukan intervensi keperawatan spesifik yangsederhana di area
jiwa;
13. melakukan tindakan terapi komplementer/holistik;
14. melakukan tindakan keperawatan pada pasiendengan intervensi
pembedahan pada tahap pre/intra/post operasi;
15. memberikan perawatan pada pasien dalamrangka melakukan
perawatan paliatif;
16. memberikan dukungan/fasilitasi kebutuhanspiritual pada kondisi
kehilangan/berduka/menjelang ajal dalam pelayanan keperawatan;
17. melakukan perawatan luka; dan
18. melakukan dokumentasi tindakan keperawatan;

20
BAB III
RANCANGAN AKTUALISASI

3.1 Deskripsi Isu


Analisis Isu Kontemporer adalah menganalisa, mencari kebenaran
tentang hal/masalah yang baru atau kabar terkini yang masih hangat
dibicirakan dan belum jelas akan kebenarannya.Berdasarkan pengamatan
selama satu tahun bekerja, terdapat beberapa isu yang menyebabkan
pelayanan perawatan belum berjalan optimal. Adapun beberapa isu yang
teridentifikasi di lingkungan kerja UGD dan Rawat Inap UPT Puskesmas
Gesang adalah sebagai berikut :
1. Belum terpasangnya Gelang Identitas pada pasien rawat inap
baru
Pemasangan gelang identitas pada pasien yang baru masuk rawat
inap merupakan hal yang sangat penting.Hal ini dilakukan agar
tercapainya tepat pasien saat melakukan tindakan
keperawatan.Kondisi saat ini di Rawat Inap Puskesmas Gesang masih
sering lalai dalam melakukan pemasangan gelang identitas pada
pasien.
2. Belum Optimalnya pendataan alat kesehatan yang sudah disteril
Sterilisasi alat merupakan hal yang sangat penting.Sterilisasi alat
kesehatan termasuk dalam program PPI yaitu upaya pecegahan dan
menimalisir terjadinya infeksi pada petugas, pasien,pengunjung dan
masyarakat sekitar fasilitas pelayanan kesehatan. Sehingga perlu
memaksimalkan lagi proses pendataan alat kesehatan yang sudah
disteril, mulai dari membuat jadwal petugas sterilisator, memberikan
label tanggal jam alat di steril dan membuat register alat-alat

21
kesehatan. Namun di Puskesmas Gesang sering kali alat yang sudah
disteril masih bercampur dengan alat yang belum disteril.
3. Belum optimalnya pencatatan dan pelaporan Asuhan
keperawatan.
Asuhan keperawatan merupakan proses atau rangkaian kegiatan pada
praktik keperawatan yang diberikan secara langsung kepada klien
/pasien di berbagai tatanan pelayanan kesehatan. Untuk melakukan
asuhan keperawatan kepada pasien harus sesuai denga SOAP.SOAP
yaitu bagian Subjektif/Subjective (S), Objektif/Objective (O),
Penilaian/Assesment (A), dan Perencanaan/Plan (P).Di Puskesmas
Gesang penulisan SOAP pada lembar keperawatan masih belum
sesuai sehingga tidak diketahui asuhan keperawatan yang sudah
dilakukan dan yang belum dilakukan.
4. Kurangnya penerapan 6 langkah cuci tangan pada pengunjung
puskesmas
PHBS sangat penting dilakukan mengingat kondisi pandemic saat
ini.Salah satu PHBS adalah mencuci tangan memakai sabun dan air
mengalir.Namun hal ini kadang dianggap sepele.Terkadang
pengunjung di Puskesmas Gesang tidak melakukan 6 langkah cuci
tangan dengan baik dan benar.Sehingga dikhawatirkan terjadi
penularan penyakit lewat sentuhan tangan.
5. Kurangnya kepatuhan keluarga pasien rawat inap dalam
penerapan protokol kesehatan
Menerapkan protokol kesehatan di lingkungan puskesmas adalah hal
yang penting.Mengingat masih banyaknya kasus covid -19 sekarang
ini.Dengan kurangnya kepatuhan mematuhi protocol kesehata seperti
memakai masker, menjaga jarak menjauhi kerumunan yang tidak
dilaksanakan dapat berisiko terhadap penularan penyakit

22
3.2 Identifikasi Isu dan Penetapan Isu Utama
3.2.1Identifikasi Isu
Laporan rancangan aktualisasi ini disusun berdasarkan
identifikasi beberapa isu yang ditemukan di instansi tempat bekerja,
yaitu UGD dan Rawat Inap Puskesmas Gesang. Adapun isu yang
teridentifikasi adalah sebagai berikut.

Tabel 3.2.1 Identifikasi Isu


Kondisi yang
No. Identifikasi Isu Kondisi Sekarang
Diharapkan
1 Belum terpasangnya Pasien rawat inap Terpasangnya
Gelang Identitas yang baru tidak gelang identitas
pada pasien rawat terpasang gelang pada pasien yang
inap baru identitas baru rawat inap

2 Belum optimalnya Alat kesehatan Optimalnya


pendataan alat masih bercampur pendataan alat
kesehatan yang antara alat yang kesehatan yang
sudah disteril sudah disteril dengan sudah disteril
yang belum disteril
3 Belum optimalnya Perawat masih belum Optimalnya
pencatatan dan optimal dalam pencatatan
pelaporan Asuhan pelaporan asuhan pelaporan asuhan
keperawatan keperawatan keperawatan
sehingga tidak
diketahui asuhan
keperawatan yang

23
Kondisi yang
No. Identifikasi Isu Kondisi Sekarang
Diharapkan
sudah dilakukan dan
yang belum

4 Kurangnya Pengunjung Meningkatnya


penerapan 6 langkah puskesmas tidak penerapan 6
cuci tangan pada melakukan 6 langkah langkah cuci tangan
pengunjung cuci tangan yang pada pengunjung
puskesmas benar puskesmas
5 Kurangnya Keluarga pasien Meningkatnya
kepatuhan keluarga rawat inap masih kepatuhan keluarga
pasien rawat inap belum menerapkan pasien rawat inap
dalam penerapan protokol kesehatan dalam menerapkan
protokol kesehatan dengan baik protokol kesehatan
Dari beberapa isu di atas, langkah selanjutnya adalah
mempertimbangkan isu mana yang akan menjadi prioritas utama yang
dapat dicari solusi berdasarkan peran dan wewenang jabatan di instansi.
Selanjutnya menganalisis isu tersebut menggunakan metode A (Aktual),
K (Kekhalayakan), P (Problematik), L (Kelayakan) untuk mengetahui isu
mana yang dominan. Nilai AKPL ini didapat dari hasil pengamatan dan
pengalaman selama menjadi perawat ugd rinap.
Tabel 3.2.2 Seleksi Menentukan Kualitas Isu Menggunakan Metode
AKPL
No. Permasalahan A K P L Jumlah Peringkat
1. Belum terpasangnya 4 4 3 4 15 II
Gelang Identitas pada
pasien rawat inap baru

24
No. Permasalahan A K P L Jumlah Peringkat
2. Belum optimalnya 4 4 4 4 16 I
pendataan alat
kesehatan yang sudah
disteril

3. Belum optimalnya 3 3 3 3 12 V
pencatatan dan
pelaporan Asuhan
keperawatan
4 Kurangnya penerapan 4 3 3 4 14 III
6 langkah cuci tangan
pada pengunjung
puskesmas
5. Kurangnya kepatuhan 4 3 3 3 13 IV
keluarga pasien rawat
inap dalam penerapan
protocol kesehatan

Adapun kriteria penetapan indikator AKPL, yaitu:


Aktual:
1. Pernah benar-benar terjadi
2. Benar-benar sering terjadi
3. Benar-benar terjadi dan bukan menjadi pembicaraan
4. Benar-benar terjadi terkadang menjadi bahan pembicaran
5. Benar-benar terjadi dan sedang hangat dibicarakan

Kekhalayakan

25
1. Tidak menyangkut hajat hidup orang banyak
2. Sedikit menyangkut hajat hidup orang banyak
3. Cukup menyangkut hajat hidup orang banyak
4. Menyangkut hajat hidup orang banyak
5. Sangat menyangkut hajat hidup orang banyak
Problematik
1. Masalah sederhana
2. Masalah kurang kompleks
3. Masalah cukup kompleks namun tidak perlu segera dicarikan solusi
4. Masalah kompleks
5. Masalah sangat kompleks sehingga perlu dicarikan segera solusinya
Kelayakan
1. Masuk akal
2. Realistis
3. Cukup masuk akal dan realistis
4. Masuk akal dan realistis
5. Masuk akal, realistis, dan relevan untuk dimunculkan inisiatif
pemecahan masalahnya
Berdasarkan penetapan isu dengan menggunakan teknik AKPL,
kemudian menarik tiga isu yang mendapat peringkat I, II dan III yang
dipertimbangkan kembali untuk dijadikan isu prioritas atau isu utama.
Kemudian tiga isu tersebut kembali diidentifikasi dengan menggunakan
teknik U (Urgency), S (Seriousness), dan G (Growth).

Tabel 3.2.3 Seleksi Menentukan Isu Prioritas Menggunakan Metode USG

26
No. Isu U S G Jumlah Peringkat
1. Belum Optimalnya 5 5 5 15 I
pendataan alat
kesehatan yang sudah
disteril
2. Belum terpasangnya 4 4 4 12 II
Gelang Identitas pada
pasien rawat inap baru
3. Kurangnya penerapan 6 4 4 3 11 III
langkah cuci tangan
pada pengunjung
puskesmas

Adapun kriteria penetapan indikator USG, yaitu:


 Urgency (seberapa mendesak isu tersebut perlu di bahas dikaitkan
dengan waktu yang tersedia serta seberapa keras tekanan waktu
tersebut untuk memecahkan masalah yang menyebabkan isu
tersebut)
1. tidak penting
2. kurang penting
3. cukup penting
4. penting
5. sangat penting
 Seriousness (seberapa serius isu tersebut perlu di bahas dikaitkan
dengan akibat yang timbul dengan penundaan pemecahan masalah
yang menimbulkan isu tersebut)
1. akibat yang ditimbulkan tidak serius
2. akibat yang ditimbulkan kurang serius

27
3. akibat yang ditimbulkan cukup serius
4. akibat yang ditimbulkan serius
5. akibat yang ditimbulkan sangat serius
 Growth (seberapa kemungkinan-kemungkinannya isu tersebut
menjadi berkembang dikaitkan kemungkinan masalah penyebab isu
akan makin memburuk jika dibiarkan)
1. Tidak berkembang
2. Kurang berkembang
3. Cukup berkembang
4. Brkembang
5. Sangat berkembang
Berdasarkan hasil uji isu dengan pendekatan teknik USG,
makakesimpulan yang diperoleh mengarah pada isu:
“Belum Optimalnya Pendataan Alat Kesehatan yang sudah disteril “
3.2.2Penetapan Isu Utama
Berdasarkan list masalah yang diuji dengan menggunakan
pendekatan teknik AKPL dan USG, maka dapat diperoleh masalah
prioritas atau masalah utama yang harus ditangani terlebih dahulu,
yaitu “Belum Optimalnya Pendataan Alat Kesehatan Yang
Sudah Disteril”.
3.3 Penetapan Penyebab Isu dan Dampak
3.3.1 Penetapan Penyebab Isu Menggunakan Analisis Fish Bone
Untuk menentukan penyebab dari masalah Belum maksimalnya
proses sterilisasi alat, menggunakan analisis Fish bone sebagai
berikut :

28
Metode Manusia

Tidak ada pendataan alat kesehatan


Kurangnya kesadaran petugas

Alat kesehatan yang sudah disteril bercampur dengan yang belum disteril Belum optimalnya pendataan alat kesehatan yang s

Belum adanya label Tidak tersedia media pendataan alat kesehatan

Sarana Lingkungan

Gambar 3.3.1 Fishbone Diagram

Dari diagram tulang ikan ( Fish bone ) dapat diketahui bahwa


penyebab terjadinya isu/masalah adalah :
1. Karena tidak ada pendataan alat kesehatan yang sudah disteril
oleh petugas
2. Karena alat kesehatan yang sudah disteril masih bercampur
dengan yang belum disteril
3. Karena kurangnya kesadaran petugas dalam memisahkan alat
yang sudah disteril dengan yang belum disteril
4. Karena tidak tersedia media pendataan alat kesehatan yang
sudah disteril

29
5. Karena belum adanya label alat kesehatan yang sudah disteril
3.3.2Penetapan Akar Penyebab Isu Menggunakan Analisis 5 W
Sakichi Toyoda
Untuk menentukan akar penyebab dari masalah yang teridentifikasi,
yaitu
“Belum optimalnya proses sterilisasi alat kesehatan”, dilakukan
analisis menggunakan teknik 5 W dari Sakichi Toyoda sebagai
berikut:
1. Mengapa pendataan alat kesehatan yang sudah disteril tidak
optimal?
Karena tidak ada pendataan alat kesehatan yang sudah disteril
oleh petugas
2. Mengapa tidak ada pendataan alat kesehatan yang sudah
disteril oleh petugas?
Karena alat kesehatan yang sudah disteril masih tercampur
dengan yang belum tersteril
3. Mengapa alat kesehatan yang sudah disteril masih tercampur
dengan yang belum tersteril?
Karena kurangnya kesadaran petugas dalam memisahkan alat
yang sudah disteril dengan yang belum disteril
4. Mengapa kurangnya kesadaran petugas dalam memisahkan
alat yang sudah disteril dengan yang belum disteril?
Karena tidak tersedianya media pendataan alat kesehatan
yang sudah disteril
5. Mengapa tidak tersedianya media pendataan alat kesehatan
yang sudah disteril?
Karena belum adanya label alat kesehatan yang sudah disteril

Karena Belum adanya label alat kesehatan yang sudah


disteril.
Berdasarkan analisis yang telah dilakukan menggunakan teknik
5 W dari Sakichi Toyoda, dapat ditarik kesimpulan bahwa akar
penyebab dari masalah “Belum optimalnya pendataan alat

30
kesehatan yang sudah disteril ” adalah belum tersedianya label
pada alat kesehatan yang sudah disteril.
3.3.3 Dampak Jika Isu tidak ditangani
Jika isu/masalah tersebut tidak ditangani maka akan berdampak
pada hal-hal berikut ini.
1. Alat kesehatan yang ada di puskesmas tidak terpantau mana
yang sudah dan belum di sterilkan.
2. Pelayanan ugd dan rawat inap terhambat
3. Potensi terjadinya infeksi nosocomial meningkat
4. Alat kesehatan tidak terdata dengan baik
3.4 Alternatif Solusi Memecahkan Masalah
Untuk menentukan alternatif solusi dalam memecahkan masalah
menggunakan teknik tapisan Mc Namara.
Tabel 3.4 Alternatif Solusi Masalah
No Alternatif Efektifitas Efisiensi Kemudahan Total Ket
Solusi (Ketepatan) (Biaya)
1. Membuat label 5 4 5 14 I
pada alat
kesehatan yang
sudah disteril
2. Membuat buku 4 4 4 12 II
register
pencatatan
sterilisasi alat
kesehatan
3. Membuat 4 3 3 10 III
komputerisasi
laporan

31
Cara memberikan nilai dengan skala penskoran 1 – 5 sesuai skala
Likert.Efektivitas / Efisiensi /Kemudahan :
1. Tidak Efektif / Tidak Efisien / Tidak Mudah
2. Kurang Efektif /Kurang Efisien / Kurang Mudah
3. Cukup Efektif /Cukup Efisien / Cukup Mudah
4. Efektif / Efisien / Mudah
5. Sangat Efektif / Sangat Efisien / Sangat Mudah
Alternatif solusi yang terpilih yaitu Membuat buku register alat
kesehatan (mendapatkan skor tertinggi).
3.5 Rekomendasi Solusi
Tabel 3.5 Rekomendasi Solusi
Rekomendasi
Akar Alternatif Solusi
No Masalah Penyebab Masalah
Penyebab Solusi (Solusi yg
dipilih)
1. Belum 1. Karena tidak ada Tidak 1. Membuat Melakukan
optimalnya pendataan alat tersedianya label pada pemberian
pendataan kesehatan yang label pada alat yang label alat
alat sudah disteril oleh alat sudah kesehatan
kesehatan petugas kesehatan disteril yang sudah
yang 2. Karena alat yang sudah 2. Membuat disteril
sudah kesehatan yang disteril buku
disteril sudah disteril register
masih bercampur alat
dengan yang kesehatan
belum disteril 3. Membuat
3. Karena komputeris

32
kurangnya asi laporan
kesadaran
petugas dalam
memisahkan alat
yang sudah
disteril dengan
yang belum
disteril
4. Karena tidak
tersedia media
pendataan alat
kesehatan yang
sudah disteril
5. Karena belum
adanya label alat
kesehatan yang
sudah disteril

Merujuk pada permasalahan di atas, maka penulis mengusulkan


sebuah gagasan untuk menyelesaikan masalah tersebut dengan
“Optimalisasi pendataan alat kesehatan yang sudah disteril dengan
pemberian label alat kasehatan di UGD Rawat Inap Puskesmas
Gesang”.
Untuk mewujudkan gagasan di atas, maka dibutuhkan beberapa rangkaian
kegiatan dalam pelaksanaan aktualisasi nilai-nilai dasar di tempat kerja.
Rangkaian kegiatan rancangan aktualisasi adalah sebagai berikut:

33
1. Melakukan konsultasi dengan Mentor dan Coach terkait rancangan
aktualisasi
2. Melakukan konsultasi dan bekerja sama dengan penanggung jawab
UGD RINAP Puskesmas Gesang
3. Membuat label alat kesehatan
4. Melakukan sosialisasi penggunaan dan manfaat adanya label pada alat
kesehatan yang sudah disteril
5. Melakukan pendataan alat kesehatan yang sudah disteril dan belum
disteril
6. Melakukan evaluasi pasca sosialisasi penggunaan label
7. Menyusun laporan kegiatan aktualisasi

34
3.6 Matriks Rencana Kegiatan Aktualisasi

Unit Kerja Puskesmas Gesang


Identifikasi Isu 1. Belum optimalnya pendataan alat kesehatan yang
sudah disteril
2. Belum terpasangnya Gelang Identitas pada pasien
rawat inap baru
3. Kurangnya penerapan 6 langkah cuci tangan pada
pengunjung puskesmas
4. Kurangnya kepatuhan keluarga pasien rawat inap
dalam penerapan protocol kesehatan
5. Belum optimalnya pencatatan dan pelaporan Asuhan
keperawatan
Isu yang Belum optimalnya pendataan alat kesehatan yang sudah
Diangkat disteril
Gagasan Melakukan pemberian label pada alat kesehatan yang
Pemecahan sudah disteril
Isu

35
Tabel 3.6 Matriks Rencana Kegiatan Aktualisasi

Kontribusi
Keterkaitan Penguatan
Output/ Terhadap
No. Kegiatan Tahap Kegiatan Substansi Mata Nilai
Hasil Tujuan/Sasara
Pelatihan Organisasi
n Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
1. Melakukan konsultasi 1. Menghubungi Terlaksana Harmonis Kegiatan ini Kegiatan ini
dengan Mentor dan mentor dan coach nya (menghadap berkontribusi memperkuat
coach tentang untuk konsultasi mentor dengan terhadap tujuan nilai Puskesmas
rancangan aktualisasi. menentukan dengan sopan, santun, Puskesmas Gesang yaitu
kesediaan dan mentor dan dan mengucap Gesang yakni PASIR
mekanisme coach, salam terlebih terwujudnya Professional,
konsultasi. diperoleh dahulu. ) masyarakat Aman,
2. Melakukan Saran dan Akuntabel puskesmas Sigap,
Konsultasi dengan persetujuan (memaparkan isu gesang yang Inovatif,
mentor dan coach. rancangan yang akan di sehat dan Rapi
3. Menganalisis hasil aktualisasi bahas untuk mandiri
konsultasi dengan dari mentor kegiatan
mentor dan coach. dan coach. aktualisasi)

36
Loyal
(menghargai
pendapat)
2 Melakukan konsultasi 1. Melakukan Terlaksana Akuntabel Kegiatan ini Kegiatan ini
dan bekerja sama konsultasi nya (bertanggung berkontribusi memperkuat
dengan penanggung rancangan format konsultasi jawab menyusun terhadap tujuan nilai Puskesmas
jawab UGD RINAP label pada alat dengan rancangan format Puskesmas Gesang yaitu
Puskesmas Gesang kesehatan yang penanggun buku register) Gesang yakni PASIR
sudah disterl gjawab ugd, Loyal terwujudnya Professional,
dengan dan (meminta masyarakat Aman,
penanggung disetujuinya pendapat puskesmas Sigap,
jawab ugd dan rancangan mengenai media gesang yang Inovatif,
kepala puskesmas format label yang akan di sehat dan Rapi
2. Meminta pendapat gunakan.) mandiri
dan masukan
mengenai Media
yang akan di
gunakan.
3 Membuat label alat 1. Menentukan Label alat Akuntabel Kegiatan ini Kegiatan ini
kesehatan yang sudah media yang akan kesehatan (menyiapakan berkontribusi memperkuat

37
disteril digunakan yang sudah media dengan terhadap tujuan nilai Puskesmas
2. Menentukan disteril penuh Tanggung Puskesmas Gesang yaitu
format label alat jawab) Gesang yakni PASIR
kesehatan Kompeten terwujudnya Professional,
(membuat format masyarakat Aman,
dengan kreatif, puskesmas Sigap,
Inovatif ) gesang yang Inovatif,
sehat dan Rapi
mandiri
4 Melakukan sosialisasi 1. Membuat media Terlaksana Akuntabel Kegiatan ini Kegiatan ini
penggunaan dan sosialisasi nya Membuat media berkontribusi memperkuat
manfaat pemberian 2. Menjelaskan sosialisasi sosialisasi dengan terhadap tujuan nilai Puskesmas
label pada alat penggunaan dan dan tanggung jawab. Puskesmas Gesang yaitu
kesehatan yang sudah manfaat label alat dipahaminy Harmonis Gesang yakni PASIR
disteril kesehatan yang amanfaat Dalam melakukan terwujudnya Professional,
sudah disteril penggunaa sosialisasi harus masyarakat Aman,
3. Melakukan Tanya n label menggunakan puskesmas Sigap,
jawab dengan kata kata yang gesang yang Inovatif,
peserta sosialisasi baik,sopan dan sehat dan Rapi
mudah dimengerti.

38
Kolaboratif mandiri
Melakukan
koordinasi dengan
coordinator ugd
rinap
5 Melakukan pendataan 1. Melakukan Terlaksana Akuntabel Kegiatan ini Kegiatan ini
alat kesehatan yang pemilahan alat nya (melakukan berkontribusi memperkuat
sudah disteril dan kesehatan yang pendataan pencatatan terhadap tujuan nilai Puskesmas
belum disteril sudah disteril dan alat dengan jujur dan Puskesmas Gesang yaitu
yang belum disteril kesehatan penuh tanggug Gesang yakni PASIR
2. Melakukan yang sudah jawab) terwujudnya Professional,
penulisan label disteril dan Berorientasi masyarakat Aman,
(tanggal, jam dan yang belum pelayanan puskesmas Sigap,
petugas) alat disteril Dengan gesang yang Inovatif,
kesehatan yang pencatatan yang sehat dan Rapi
sudah disteril terkontrol dapat mandiri
meningkatkan
kualitas
pelayanan.
6 Melakukan evaluasi 1. Melakukan Perbanding Akuntabel Kegiatan ini Kegiatan ini

39
pasca sosialisasi pemantauan an sebelum berkontribusi memperkuat
pemberian label alat pemberian label dan (mengevaluasi terhadap tujuan nilai Puskesmas
kesehatan yang sudah 2. Menyimpulkan sesudah hasil pencatatan Puskesmas Gesang yaitu
disteril hasil sebelum ada ada label dengan Tanggung Gesang yakni PASIR
label dan sesudah Jawab, terwujudnya Professional,
ada label menyimpulkan masyarakat Aman,
hasil pencatatan puskesmas Sigap,
secara Jujur) gesang yang Inovatif,
sehat dan Rapi
mandiri

7 Menyusun laporan 1. Merekap data dan Tersusunny Akuntabel Kegiatan ini Kegiatan ini
kegiatan aktualisasi bukti pendukung a Laporan (mengumpulkan berkontribusi memperkuat
laporan kegiatan data dan bukti terhadap tujuan nilai Puskesmas
2. Melakukan aktualisasi pendukung Puskesmas Gesang yaitu
konsultasi dan laporan dengan Gesang yakni PASIR
menyampaikan penuh tanggung terwujudnya Professional,
laporan hasil jawab, menyusun masyarakat Aman,
aktualisasi kepada dan mencetak puskesmas

40
mentor laporan secara gesang yang Sigap,
3. Menyusun dan Efektif dan efisien) sehat dan Inovatif,
mencetak laporan Harmonis mandiri Rapi
kegiatan. (melakukan
konsultasi dengan
mentor mengenai
hasil aktualisasi
Dengan hormat,
sopan, santun)

3.7 Jadwal Rencana Pelaksanaan Kegiatan Aktualisasi

Tabel 1.7 Jadwal Rencana Aktualisasi yang Akan di Lakukan di Puskesmas Gesang
No KEGIATAN MARET APRIL MEI

41
I II III IV I II III IV I II III IV
1 Melakukan konsultasi dengan Mentor
dan Coach tentang rancangan
aktualisasi
2 Melakukan konsultasi dan bekerja
sama dengan penanggung jawab
UGD Rawat Inap Puskesmas Gesang
3 Membuat label alat kesehatan
4 Melakukan sosialisasi penggunaan
dan manfaat pemberian label alat
kesehatan
5 Melakukan pendataan alat kesehatan
yang sudah disteril dan belum disteril
6 Melakukan evaluasi pasca sosialisasi
pemberian label pada alat kesehatan
yang sudah disteril
7 Menyusun laporan kegiatan
aktualisasi

42
DAFTAR PUSTAKA

Fahlevi, D., 2014. Mikrobiologi Sterilisasi


Autoklaf.https://www.academia.edu/
9528649/tugas_makalah_mikrobiologi_sterilisasi_autoklaf. Diakses 8 April
2017

Lion, A., 2013. “50X Electrical Model Autoclave”.Panduan


penggunaan Autoklaf.

Peraturan Menteri Kesehatan Republik IndonesiaNomor 27 Tahun


2017TentangPedoman Pencegahan Dan Pengendalian Infeksi Di Fasilitas
Pelayanan Kesehatan

Basseng, Bayu Hikmat 2015. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS “


Aktualisasi”Jakarta; Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.

Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Dan Reformasi


Birokrasi Republik IndonesiaNomor 35 Tahun 2019TentangJabatan
Fungsional Perawat

Erwan Agus dkk.2017. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS” Pelayanan


Publik”Jakarta; Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.

Yogi Suwarno, Tri Atmojo Sejati 2017. Modul Pelatihan Dasar Calon
PNS“Whole of goverment”. Jakarta; Lembaga Administrasi Negara
RepublikIndonesia.

43

Anda mungkin juga menyukai