Full Text
Full Text
Full Text
MUH ARFAH
105960182114
MUH ARFAH
105960182114
SKRIPSI
Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pertanian Strata
Satu (S-1)
i
ii
iii
PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI
DAN SUMBER INFORMASI
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul Analisis Deskriptif
Kegiatan Penyuluhan Pertanian Dalam Pengembangan Usaha Tani Padi Di
Desa Tanabangka Kecamatan Bajeng Barat Kabupaten Gowa adalah benar
merupakan hasil karya yang belum diajukan dalam bentuk apapun kepada perguruan
tinggi manapun. Semua sumber data dan informasi yang berasal atau dikutip dari
karya yang diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan
dalam daftar pustaka di bagian akhir skripsi ini.
Muh. Arfah
105960182114
iv
ABSTRAK
v
KATA PENGANTAR
Puji syukur senantiasa penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan
dengan penuh ketenangan hati dan keteguhan pikiran untuk dapat menyelesaikan
Kabupaten Gowa”
Skripsi ini merupakan tugas akhir yang diajukan untuk memenuhi syarat
Muhammadiyah Makassar.
Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini tidak akan terwujud tanpa
adanya bantuan dan dorongan dari berbagai pihak. Oleh karena itu pada kesempatan
Muhammadiyah Makassar.
vi
3. Dr. Irwan Mado, M.P selaku pembimbing I dan Sitti Khadijah Yahya Hiola,
tercinta CCS (Calon - Calon Sarjana) dan segenap keluarga yang senantiasa
memberikan bantuan, baik moral maupun material sehingga skripsi ini dapat
terselesaikan.
7. Semua pihak yang telah membantu penyusunan skripsi dari awal hingga akhir
Akhir kata penulis ucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang
terkait dalam penelitian skripsi ini, semoga karya tulis ini bermanfaat dan dapat
memberikan sumbangan yang berarti bagi pihak yang membutuhkan. Semoga kristal-
MUH ARFAH
vii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL..................................................................................... i
ABSTRAK .................................................................................................... v
I. PENDAHULUAN
viii
III. METODE PENELITIAN
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
ix
DAFTAR TABEL
Nomor Halaman
Text
x
DAFTAR GAMBAR
Nomor Halaman
Text
xi
DAFTAR LAMPIRAN
Nomor Halaman
Text
xii
I. PENDAHULUAN
Hal ini hanya memungkinkan apabila program penyuluhan diwadahi oleh sistem
penyuluh. Kegiatan penyuluh dalam penelitian ini adalah dipersepsikan oleh tingkat
kepuasan petani yang menerima jasa penyuluhan pertanian. Faktor internal yang
pertanian.
Sektor ekonomi terbesar dan terpenting dalam perekonomian nasional
Indonesia adalah sektor pertanian. Sektor agribisnis menyerap lebih dari 75%
angkatan kerja nasional termasuk di dalamnya 21,3 juta unit usaha skala kecil berupa
usaha rumah tangga, maka sebesar 80% dari jumlah penduduk nasional menggantung
hidupnya pada sektor agribisnis. Peranan sektor agribisnis yang demikian besar
penting dalam keseluruhan perekonomian nasional. Hal ini dapat ditunjukkan dari
banyaknya penduduk atau tenaga kerja yang bekerja pada sektor pertanian. Peranan
sektor pertanian sangatlah strategis, bukan saja dalam rangka mencapai swasembada
pangan tetapi juga dalam rangka memperluas sumber devisa nonmigas. Lebih dari itu
masyarakat.
masyarakat desa dapat dikatakan suatu gerakan untuk menciptakan kehidupan yang
lebih baik bagi seluruh lapisan masyarakat dengan berpartisipasi aktif dan
mendasar.
berkembangnya partipasi yang baik dari masyarakat yang ingin berkembang dalam
Peneliti kemudian merasa tertarik untuk mengkaji dan membahas lebih lanjut
Usaha Tani Padi Di Desa Tanabangka Kecamatan Bajeng Barat Kabupaten Gowa”
Kabupaten Gowa.
4. Sebagai bahan pertimbangan dan perbandingan bagi peneliti lain, jika ingin
apalagi kita yang tinggal di daerah pedesaan. Hamparan persawahan dipenuhi dengan
tanaman padi. Sebagian besar menjadikan padi sebagai sumber bahan makanan
pokok. Padi merupakan tanaman yang termasuk genusOrzya L. Yang meliputi kurang
lebih 25 spesies, tersebar di daerah tropis dan daerah subtropics, seperti Asia, Afrika,
Amerika dan Australia. Padi yang ada sekarang merupakan persilangan antara
ketiga dari semua serealia, setelah jagung dan gandum. Namun, padi merupakan
Menurut data BPS (2011), konsumsi beras pada tahun 2011 mencapai 139 kg
kapita-1 tahun-1 dengan jumlah penduduk 237 juta jiwa, sehingga konsumsi beras
nasional pada tahun 2011 mencapai 34 juta ton. Kebutuhan akan beras terus
meningkat seiring dengan laju pertumbuhan penduduk yang lebih cepat dari
nasional adalah kompetisi dalam pemanfaatan sumberdaya lahan dan air. Konversi
produksi pertanian semakin sempit. Dalam hal ini, sektor pertanian menghadapi
pertanaman melalui pengaturan sistem tanam dan mengefisienkan umur bibit di lahan
persemaian. Pengaturan sistem tanam dan umur bibit yang tepat, serta penggunaan
varietas unggul padi selain efektif dalam pertumbuhan tanaman juga efisien dalam
waktu dan mendapatkan produktivitas yang optimal. Sistem tanam padi yang biasa
diterapkan petani adalah sistem tanam tegel dengan jarak 20 X 20 cm atau lebih rapat
lagi.
Kegiatan penyuluhan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah hasil kerja,
kecepatan kerja, kualitas kerja atau perilaku nyata penyuluh yang ditampilkan sesuai
6
petani. Dengan demikian kegiatan penyuluh pertanian perlu mendapat perhatian.
Penyuluh pertanian dapat dikatakan baik apabila telah melaksanakan tugas pokok
dan fungsi sesuai dengan standar indikator yang telah ditentukan. Tugas pokok dan
fungsi yang tercakup dalam indikator kinerja penyuluh pertanian telah ditetapkan
pengalaman, motif dan persepsi sedangkan faktor situasional dilihat dari faktor
teknologi menyangkut variabel sarana kerja dan faktor sosial yang meliputi variabel
penyuluh pertanian. Penelitian dengan hasil serupa, juga telah dilaporkan oleh
7
Dengan demikian, faktor personal dan situasional ini sangat penting dan
pertanian dalam pelaksanaan tugasnya. Jika faktor personal dan situasional tersebut
kurang memadai, maka fungsi dan hasil penyuluhan sulit mencapai maksimal.
Sulawesi Tenggara belum sepenuhnya baik atau masih rendah (Anonim, 2011).
Kegiatan seorang penyuluh, dapat dilihat dari dua faktor yaitu: (1) bahwa
kinerja merupakan fungsi dari karakteristik individu atau personal dalam hal ini
penyuluh yang diperoleh dari rekaman pribadinya. Sampson (dalam Rakhmad, 2001)
yang diakibatkan oleh penggunaan pupuk kimia dan pestisida. Produksi padi pada
periode 1980–1989 meningkat sebesar 5,32% per tahun melalui penggunaan benih
unggul yang sangat responsif terhadap pupuk kimia sehingga tahun 1984 Indonesia
8
dapat mencapai swasembada beras. Namun pertumbuhan produktivitas padi
mengalami penurunan dan menjadi negatif pada periode 1996–2000 (Maulana et al.
2006). Produktivitas padi yang rendah, sementara harga pupuk semakin mahal maka
pendapatan petani dapat mengalami penurunan. Selain itu penggunaan pupuk dan
tentang kesehatan maka permintaan beras organik semakin meningkat. Tahun 2005,
hampir 11.000 ton dan tumbuh sekitar 22% per tahun (BIOCert, 2006). Pada tahun
produksi beras organik sebanyak 57.708 ton sehingga belum dapat memenuhi
permintaan (Ahmad 2007 dalam Pertanian Sehat Indonesia, 2012). Peluang pasar
produk organik juga sangat besar untuk ekspor. Pada tahun 2010 pangsa pasar dunia
permintaan produk pertanian organik rata-rata sebesar 20% per tahun (Pertanian
ketersediaan beras organik masih terbatas, maka pasar beras Indonesia dapat semakin
9
pencemaran lingkungan dan meningkatkan pendapatan petani (Roidah, 2013).
Pertanian organik didasarkan pada penggunaan input eksternal secara minimal serta
tidak menggunakan pupuk dan pestisida kimia. Beberapa penelitian tentang usaha
Petani
Penyuluhan pertanian
Metode ceramah
Metode penelitian
10
III. METODE PENELITIAN
Barat Kabupaten Gowa, bulan April sampai dengan Mei 2019. Pemilihan lokasi ini
Populasi dalam penelitian ini adalah kelompok tani yang ada di Desa
secara Purposive (Sengaja). Karena hanya mengambil ketua kelompok yang dianggap
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data deskriptif adalah
data yang berbentuk kata-kata, bukan dalam bentuk angka. Data kualitatif diperoleh
Sumber data yang diambil dalam penelitian ini terbagi atas 2 ( Dua ) jenis
dan produksi.
2. Data sekunder, yaitu data yang diperoleh dari instansi-instansi terkait seperti
penelitian ini digunakan untuk memperoleh data informasi tentang identitas respoden
3.4.2 Kuisioner
formulir yang berisi pertanyaan yang dilakukan secara tertulis pada responden untuk
objektivitas kegiatan penyuluhan pertanian dan petani yang berada di wilayah kerja
12
seorang penyuluh pertanian, yang mengetahui kegiatan penyuluhan pertanian
sehingga program pengembangan usaha tani padi dapat di ketahui dengan detail.
petani padi
3. Petani dan penyuluh yaitu studi kasus pada penelitian evaluasi program di Desa
4. Program usaha tani padi yaitu program - program yang akan di evaluasi untuk
6. Pengembangan usaha tani padi adalah program dari pemerintah atau usaha
sendiri yang telah berjalan atau sementara akan dilakukan oleh petani dan
13
IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN
Bajeng Barat kabupaten Gowa yang terletak 1,5 km ke arah timur dari kota
244,90 km2. Secara geografis Desa Tanabangka mempunyai iklim tropis yang
umumnya mempunyai dua musim yaitu musim kemarau dan musim penghujan.
Hal tersebut mempunyai pengaruh langsung terhadap pola tanam yang ada di
Desa Tanabangka. Adapun jarak Desa Tanabangka dari ibu kota Kecamatan 1,5
Km, jarak dari ibu kota Kabupaten 13 Km, dan jarak dari ibu kota Provinsi yaitu
17 Km.
halaman rumah dijadikan sebagai lahan industri rumah tangga yakni pembuatan
batu bata. Hamparan sawah yang hijau menjadi pemandangan yang indah dan
menjadikan Desa Tanabangka sebagai wilayah yang asri dan sejuk dipandang.
penghasil beras pada dua musim panen dan satu musim sebagai penghasil
tanaman palawijah seperti kacang hijau, jagung dll. Banyaknya lahan yang
digunakan warga sebagai industri batu bata membuat orang yang baru masuk ke
wilayah ini berpandangan bahwa wilayah ini adalah wilayah pengrajin batu bata.
Hal ini mampu mendatangkan pengusaha batu bata dari luar wilayah Desa
a. Sawah : 159,12 ha
b. Pemukiman : 21,36 ha
c. Kebun : 12,30 ha
4.2.1 Iklim
Pada umumnya menggunakan sumur sebagai mata air rumah tangga dan
musim hujan pemukiman penduduk dan areal persawahan selalu terendam air dan
kekeringan pada musim kemarau. Musim hujan berawal pada bulan November
dan berakhir pada bulan April, sedangkan musim kemarau mulai bulan Mei
hingga Oktober. Padal bulan september sampai November suplai air menurun,
malah banyak mata air yang kering, sedangkan pada bulan Januari sampai bulan
15
Februari terjadi banjir di perkampungan dan persawahan akibat curah hujan yang
tinggi.
a. Dusun Binabbasa terdiri dari 2 (dua) Rukun warga (RW) dan 4 Rukun
1) RW 01, 2 (dua) RT
2) RW 02, 2 (dua) RT
b. Dusun Renggang terdiri dari 3 (tiga) Tukun Warga (RW) dan 4 (empat)
1) RW 01, 2 (dua) RT
2) RW 02, 1 (satu) RT
3) RW 03, 1 (satu) RT
c. Dusun Biring Balang terdiri dari 2 (dua) Rukun Warga (RW) dan 3 (tiga)
1) RW 01, 2 (dua) RT
2) RW 02, 1 (satu) RT
d. Dusun Kampung Parang terdiri dari 2 (dua) Rukun Warga (RW) dan 4
1) RW 01, 2 (dua) RT
2) RW 02, 2 (dua) RT
16
e. Dusun Tangkeballa terdiri dari 1 (satu) Rukun Warga (RW) dan 3 (tiga)
3.659 jiwa dengan jumlah kepala keluarga (KK) sebanyak 1.087. Dengan
perincian penduduk berjenis kelamin laki - laki berjumlah 1.794 Jiwa, sedangkan
berjenis kelamin perempuan 1.865 Jiwa. Berkaitan dengan data penduduk pada
saat itu, terlihat dari laporan hasil sensus Kader Pemberdayaan Masyarakat
pendataan langsung dimasyarakat dan dijadikan sebagai Bank Data Desa untuk
17
Tabel 1 menunjukkan bahwa jumlah penduduk di Desa Tanabangka adalah
sebanyak 3.659 jiwa, dimana terdapat 1.794 jiwa yang berjenis kelamin laki-laki
dan 1.865 jiwa yang berjenis kelamin perempuan. Jumlah penduduk perempuan
pengusaha, petani, tukang, pengrajin batu bata, penjual, buruh lepas dan tukang
Penduduk
1 PNS 45 1,36
2 TNI 11 0,33
3 Polri 4 0,12
4 Pengusaha 30 0,90
dan pertukangan
tukang ojek
18
9 Lansia, anak-anak 2395 72
dan pengangguran
jumlah penduduk yang mempunyai mata pencarian berjumlah 931 jiwa atau
disektor indusri kecil, yakni batu bata dan pertukangan sebanyak 353 jiwa atau
10,62% dari jumlah penduduk Desa Tanabangka, jumlah ini menjadi jumlah jenis
jiwa atau 5,89% dari total julah penduduk Desa Tanabangka, jenis pekerjaan ini
berada pada urutan kedua jumlah jenis pekerjaan terbanyak yang menjadi pilihan
hidup warga Desa Tanabangka. Pekerjaan ini adalah pekerjaan turun temurun dari
dari hasil pertanian. Jenis pekerjaan buruh lepas dan tukang ojek menempati
urutan ketiga dari hasil persentase sebanyak 4,54% dari jumlah penduduk Desa
Diurutan kelima terdapat pekerjaan PNS, TNI, dan Polri yang mencapai 1,81%
dari jumlah penduduk Desa Tanabangka dan yang menempati urutan terakhir
adalah jenis pekerjaan pengusaha yang mencapai 0,90% dari jumlah penduduk
Desa Tanabangka.
19
4.2.5 Jumlah Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan
dan pendidikan non formal. Tingkat pendidikan ini sangat berperan penting dalam
hal pengembanagan teknologi ini erat kaitannya dengan ketersedian sumber daya
maka kualitas sumber daya manusia akan lebih baik. Penyebaran penduduk
penduduk yang belum sekolah sampai dengan penduduk yang bergelar sarjana,
Jumlah 3.659
Tanabangka tergolong masih tinggi, dimana terdapat 290 orang tidak sekolah, 621
belum sekolah, 275 orang tidak tamat SD, 1024 tamat SD, Tamat SLTP 561
orang, sementara Tamat SLTA 760 orang, DIPLOMA 61 orang, tamat perguruan
20
pendidikan di Desa Tanabangka tergolong tinggi yakni rata-rata hanya tamat
sekolah SLTA.
sudah memadai, dimana jenis sarana dan prasarana yaitu kantor desa, mobil
mikrolet, masjid, pustu, posyandu dan sekolah dasar (SD). Untuk lebih jelasnya
1 Kantor Desa 1
2 Mobil Mikrolet 4
3 Masjid 11
4 Pustu 4
5 Posyandu 5
Jumlah 30
sudah memadai dimana terdapat 1 kantor Desa. 4 buah, mobil mikrolet 11,
bangunan masjid, 4 buah postu, 5 posyandu, dan sekolah dasar SD 5. Hal ini
sudah memadai
21
V. HASIL DAN PEMBAHASAN
Tingkat umur merupakan salah satu faktor yang menentukan bagi seorang
petani dalam upaya pengolahan usaha taninya. Umur akan sangat mempengaruhi
keputusan. Petani yang berusia muda memiliki kemampuan fisik yang lebih
dibandingkan dengan petani yang berusia tua. Namun demikian, petani yang
memilki usia lebih tua relative memiliki pengalaman yang lebih banyak sehingga
usaha taninya.
responden bervariasi mulai 30-50 tahun umur petani responden disajikan pada
Tabel 5 Umur Responden Petani Usaha Tani di Desa Tanabangka Kecamatan
Bajeng Barat kabupaten Gowa
Umur (Tahun) Jumlah (Orang) Persentase (%)
30 – 35 2 30
36 – 40 2 30
41 – 45 2 30
46 – 50 1 10
Jumlah 7 100%
Sumber: Data Primer Setelah diolah 2019
pada kelompok umur 30-35 tahun adalah 2 orang dengan persentase 30%
merupakan kelompok umur tertinggi disusul kelompok umur 36-40 tahun adalah 2
orang atau 30% merupakan kelompok umur tertinggi kedua, disusul kelompok
umur 41-45 tahun dengan persentase 30% dan umur 46-50 tahun sebanyak 1
orang dengan persentase 10% adalah yang terendah. Melihat komposisi umur
petani, Petani yang memiliki pengetahuan yang lebih tinggi akan lebih cepat
dimaksud adalah pendidikan formal yang pernah diikuti oleh petani responden,
Hal ini dapat dilihat dari perilaku petani dalam menyikapi usaha taninya.
23
Sehingga perubahan cara bertani akan seiring dengan kemajuan alat teknologi
pertanian.
pendidikan yang dimaksud adalah tingkat pendidikan formal yang dimiliki oleh 7
responden petani. Tingkat pendidikan ini merupakan salah satu faktor yang
optimal.
seorang petani dalam mengadopsi dan menerima inovasi baru serta pemahaman
terhadap informasi yang didapat. Pendidikan formal yang relatif lebih tinggi akan
lebih memudahkan petani dalam menerapkan teknologi baru dan teknik - teknik
teknologi dalam usaha pertanian dapat diaplikasikan dengan baik dan cepat,
1 SD/sederajat 1
2 SLTP/sederajat 2
3 SLTA/ sederajat 4
Jumlah 7 orang
24
Tabel 6 menunjukkan bahwa tingkat pendidikan penduduk di Desa
Tanabangka tergolong masih tinggi, dimana 1 orang tamat SD, Tamat SLTP 2
orang, sementara Tamat SLTA 4 orang, Hal ini menunjukkan bahwa tingkat
sekolah SLTA.
Gowa
a. Penyuluhan Pertanian
pelaku usaha agar mereka mau dan mampu menolong dan mengorganisasikan
dirinya dalam mengakses pasar, teknologi, permodalan dan sumber daya lainnya.
kebebasan untuk menerima atau menolak saran yang diberikan penyuluh. Dengan
pertanian sangat ditentukan oleh dukungan dan peran aktif para petani beserta
25
Namun kenyataan dilapangan menunjukan belum semua anggota petani
petani, dan ini dikarenakan adanya kesibukan yang berbeda-beda pada masing-
masing petani.
kegiatan penyuluh yang diberikan pada masing - masing petani pada dasarnya
adalah sama, namun yang membedakan disini adalah jumlah dan waktu kegiatan
yang diikuti oleh petani tersebut berbeda - beda. Hal ini disebabkan seperti yang
Desa Tanabangka, hal ini terjadi karena berbagai sebab, yaitu sulitnya untuk
kesibukan dari masing-masing petani, namun terlepas dari itu para anggota petani
atau sesuai dengan kebutuhannya. Maka dengan ini akan dibentuk kerjasama yang
baik antara pihak pemerintah atau pihak penyampai program dengan pihak yang
menerima program atau petani dalam menstransfer ilmu - ilmu teknologi baru
26
Dari hasil penelitian bahwa penyuluh dalam melakukan kegiatan
Padi.
yang dilakukan oleh sasaran penyuluh, akan tetapi ia harus mampu menjadi
27
Sebab hanya menempatkan diri pada kedudukan atau posisi seperti itulah
dia akan mampu melaksanakan tugasnya dengan baik. Hasil keseluruhan peran
penyuluh dalam pengembangan petani yang terdiri dari peran penyuluh sebagai
kelompok untuk lebih aktif lagi dalam melaksanakan dan mengikuti kegiatan-
pertanian diberikan kepada kelompok tani agar para petani dapat mengembangkan
usaha pertaniannya.
ciliung, karna mempunyai kelebihan yaitu tahan terhadap hama seperti, hama
wereng, coklat biotipe 1,2 ,wereng hijau dan ganjur.selain hama, varietas ciliwung
juga tahan terhadap penyakit seperti tungro dan bakteri hawar daun.
B. Pengolahan Tanah
28
Pengolahan tanah yang biasa di lakukan oleh petani di desa tanabangka
yaitu membajak sawah dengan memakai mesin traktor dengan 1 kali bajak dan 3
C. Penggunaan pupuk
bertumbuh dengan baik dan subur sehingga diperoleh peningkatan hasil panen.
kebutuhan tanaman padi atau ketinggian genangan air yang di berikan dalam
padi.
yaitu petani padi memberikan jawaban yang menunjukkan kepuasan dan manfaat
30 Tahun) bahwa:
29
yang diberikan berupa pemaparan ide-ide baru tentang masalah
pertanian seperti sistem penanaman, penanganan hama dan penyakit
tanaman, serta teknologi pertanian terbaru”
peyampaian motivasi kepada petani agar selalu sabar dan tidak putus asa dalam
berusaha tani. Agar kami semakin paham terhadap apa yang disampaikan,
penyuluh melakukan demonstrasi plot terhadap apa yang menjadi materi inti yang
memahaminya dengan baik. Selain itu saya juga menyampaikan saran kepada
penyuluh agar kiranya selalu aktif dalam memberi materi penyuluhan kepada
kami dan memberi solusi terhadap masalah yang kami hadapi khususnya dalam
34 Tahun) bahwa:
Dalam hal komunikasi penyuluh dengan petani cukup bagus karena penyuluh
30
Desa Tanabangka dapat terus berlangsung dan berjalan dengan baik karena
dengan adanya penyuluhan petani lebih memahami masalah pertanian agar petani
dilakukan lebih dari sekali dalam sebulan demi keefektifan program usaha tani
yang dilakukan para petani di Desa Tanabangka dan juga mengharapkan adanya
bantuan dari pihak pemerintah terhadap para petani karena petani membutuhkan
36 Tahun) bahwa:
kepada para petani berupa dorongan untuk terus semangat dalam bertani sehingga
dalam proses tersebut komunikasi penyuluh cukup baik sehingga para petani
dapat memahaminya baik itu penjelasan materi pertanian maupun penjelasan saat
khusus kepada para petani yang ada di Desa Tanabangka sehingga responden DB
31
tersebut sangat berguna bagi para petani dan beliau juga berharap adanya inovasi
baru yang diberikan kepada para petani agar bisa meningkatkan penghasilan
40 Tahun) bahwa:
petani sehingga dengan demikian petani lebih giat dalam melakukan usaha
taninya.
itu, penyuluh pertanian juga melakukan komunikasi yang baik denga para petani
yang ada di desa Tanabangka. Hal terakhir yang disampaikan oleh responden S
yakni harapannya yang ingin kegiatan penyuluh pertanian terus terlaksana agar
41 Tahun) bahwa:
32
dalam sebulan dengan penyuluh yang hadir hanya satu orang. Materi yang
dibawakan pun beragam seperti tata cara untuk membasmi hama maupun
tata cara bercocok tanam yang baik”
inovasi baru dalam usaha taninya. Dalam kegiatan penyuluhan tersebut penyuluh
yang diberikan mudah dipahami oleh petani. B menaruh harapan lebih kepada
para penyuluh agar mampu membimbing para petani di Desa Tanabangka agar
45 Tahun) bahwa:
para petani dikarenakan memberi pengetahuan baru kepada para petani dan juga
kegiatan penyuluhan tersebut selain memperoleh materi petani juga kerap kali
diberikan demonstrasi plot tetapi dalam hal pemberian keahlian khusus para
terjalin dengan baik sehingga para petani juga mudah memahami hal-hal yang
33
berharap kegiatan penyuluhan tersebut rutin dilakukan agar bisa membantu para
50 Tahun) bahwa:
Dalam kegiatan penyuluhan kerap kali para petani diberi bantuan berupa
bibit padi sehingga para petani merasa senang karena meminimalisir ongkos
pertanian yang dikeluarkan. Penyuluh dan petani juga menjalin komunikasi yang
baik sehingga dalam kegiatan penyuluhan tersebut para petani mudah memahami
34
V. PENUTUP
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
Kecamatan Bajeng Barat Kabupaten Gowa, ada beberapa hal yang disarankan
pertaniannya.
kepada para petani serta mampu memberikan motivasi bagi para petani agar
sistem pertanian.
34
4. Untuk para petani di Desa Tanabangka diharapkan meningkatkan
semangatnya dan lebih aktif Ketika ada kegiatan penyuluhan dalam usaha
tani yang dilakukan guna untuk memperoleh hasil yang maksimal agar
hidupnya.
35
DAFTAR PUSTAKA
Fita Anggraini, Agus Suryanto, Nurul Aini. 2013. Sistem Tanam dan Umur Bibit
pada Tanaman Padi Sawah (Oryza Sativa. L) Variabel Inpari 13. Juranl
Produksi Tanam Vol. 1 No. 2 Mei 2013. Jurusan Budidaya Pertanian
Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya Jln. Veteran, Malang 66514,
Indonesia
Leilani, A., & Amri J.A. (2006). Kinerja Penyuluh Pertanian di beberapa
Kabupaten di Provinsi Jawa Barat.Jurnal Penyuluhan, 2(3).
Sasmita Siregar dan Gustami Harahap, Evi Erawati dan Yudha Andriansyah
Putra. 2013. Peran Program Penegmbangan Uaha Agribisnis Pedesaan
(PUAP) Terhadap Peningkatan Pendapatan Petani.Agrium, April 2013
Volume 18 No 1. Jurusan Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas
Muhammadiyah Sumatera Utaras
.
Lampiran 1: Kuesioner Penelitian
No. Responden :…
KUESIONER PENELITIAN
Yth. Bapak/ibu Responden, di mohon kesediaannya untuk
diwawancarai dalam rangka penyelesaian Studi Strata Satu (S-1) pada Fakultas
Pertanian Unismuh Makassar, dengan judul skripsi :
ANALISIS DESKRIPTIF KEGIATAN PENYULUHAN PERTANIAN
Karakteristik responden
1. Nama :......................................................
2. TTL/Umur : ..............tahun
4. Status :......................................................
6. Agama :......................................................
7. Alamat :......................................................
.......................................................
.......................................................
3. Materi apa saja yang diberikan penyuluh untuk petani di desa ini?
motivasi?
penyuluh?
10. Apakah bapak/ibu dapat memahami dengan baik apa yang disampaikan
Kabupaten Gowa