Spektek Kel - Pangkalan Kasai ReadyMIX
Spektek Kel - Pangkalan Kasai ReadyMIX
Spektek Kel - Pangkalan Kasai ReadyMIX
SPESIFIKASI TEKNIS
(SPEKTEK)
PROGRAM
KEGIATAN
PEKERJAAN
A. KETENTUAN UMUM
1. LATAR BELAKANG
Penyelenggaraan perumahan dan kawasan permukiman dalam pelaksanaan semenisasi
jalan merupakan aktualisasi pandangan bangsa Indonesia dalam memposisikan nilai strategis
jalan yang layak dan terjangkau didukung dengan prasarana, sarana, dan utilitas umum yang
memadai. Ketersediaan jalan yang layak baik dalam bentuk jalan permukiman yang dapat
meningkatkan transportasi masyarakat. Dalam rangka menjamin penyelenggaraan
perumahan dan kawasan permukiman yang efektif dan efisien perlu didukung oleh
Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah sesuai kewenangannya melalui pembinaan
penyelenggaraan perumahan dan kawasan permukiman. Pembangunan semenisasi
merupakan suatu sarana dalam meningkatkan infrastruktur permukiman.
Sehubungan dengan hal tersebut di atas, Pemerintah Provinsi Riau melalui Bidang
Perumahan dan Kawasan Permukiman akan melaksanakan upaya pembangunan ataupun
peningkatan serta pemeliharaan prasarana umum yang diharapkan nantinya dapat
mendukung geliat dan mobilisasi perekonomian masyarakat serta meningkatnya fungsi jalan
suatu permukiman, dan akan dibiayai melalui Dana APBD Provinsi Riau Tahun Anggaran
2022.
b. TUJUAN
Tujuan pekerjaan pembangunan urusan penyelenggaraan PSU permukiman ini adalah
agar memperlancar dan mempermudah arus transportasi barang/jasa ataupun aliran air
(drainase) sebagai pendukung dalam meningkatkan efektifitas dan efisiensi
pembangunan perumahan dan kawasan pemukiman sehingga meningkatnya fungsi
hunian
3. WAKTU PELAKSANAAN
Pelaksanaan Pembangunan/Peningkatan PSU Permukiman Kel. Pangkalan Kasai
Kec. Seberida Kabupaten Indragiri Hulu memerlukan waktu pelaksanaan pekerjaan adalah
60 (Enam Puluh) hari kalender dan jangka waktu pemeliharaan adalah 180 (Seratus delapan
puluh) hari kalender dimulai semenjak diterbitkannya Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK)
oleh Pejabat Pembuat Komitmen (PPK)
4. SUMBER PENDANAAN
Pembangunan/Peningkatan PSU Permukiman Kel. Pangkalan Kasai Kec. Seberida
Kabupaten Indragiri Hulu ini yang dilaksanakan oleh Bidang Perumahan dan Kawasan
Permukiman Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan Kawasan Permukiman
dan Pertanahan Provinsi Riau ini menggunakan sumber pendanaan dari dana APBD Provinsi
Riau, tahun anggaran 2022, dengan nilai pagu Rp. 929.450.000,- berdasarkan Dokumen
Pelaksanaan Anggaran Satuan Kerja Perangkat Daerah (DPA-SKPD) Kegiatan Urusan
Penyelenggaraan PSU Permukiman nomor : DPA/A.1/1.03.1.04.2.10.01.0000/ 001/2022,
dengan nilai HPS sebesar Rp. 929.176.000,- kode RUP : 31055536.
B. SPESIFIKASI UMUM
1. UMUM
Ruang lingkup pekerjaan dalam spesifikasi teknis ini, antara lain :
a. Pekerjaan Pendahuluan, meliputi :
Pembersihan dan Perataan
Lokasi Pengukuran dan Pemasangan Patok
b. Pekerjaan Struktur, meliputi :
Pekerjaan Bekisting Jalan Semenisasi.
Pekerjaan Pemasangan Plastik Hitam
Pekerjaan Pembesian Wiremesh M-6
Pekerjaan Pengecoran Beton
Pekerjaan Sosotan Aspal Laburan Pasir
2. PERALATAN
Peralatan yang dibutuhkan atau yang akan digunakan untuk pelaksanakan pekerjaan
harus disiapkan oleh kontraktor. Daftar peralatan tersebut harus disetujui oleh direksi,
kontraktor wajib mendatangkan alat alat tersebut tepat pada waktunya. Kontraktor dalam
keadaan apapun tidak dibenarkan memindahkan alat-alat tersebut sebagian atau
seluruhnya tanpa persetujuan direksi. Pekerjaan persiapan ini termasuk juga
menyediakan kantor lapangan (apabila diperlukan) untuk Kontraktor dan Direksi, barak
untuk tempat tinggal karyawan kontraktor, lapangan untuk persiapan (work yards),
pengadukan beton (batch plant), bengkel, depot dan gudang. Kegiatan ini juga termasuk
pekerjaan pemasangan dan pemuatan untuk transportasi peralatan di gudang pusat
kontraktor atau tempat dimana peralatan tersebut berada, pengangkutan dan pengiriman
peralatan maupun material dan suku cadang ke lokasi pekerjaan, pembongkaran,
pemasangan sehingga siap pakai semua peralatan, material dan suku cadang ke lokasi
pekerjaan, termasuk segala sesuatu yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan.
3.5 Kayu
a. Kayu yang digunakan harus kayu yang memenuhi persyaratan seperti yang
tercantum dalam spesifikasi ukuran kayu untuk bangunan ;
b. Kayu yang digunakan harus kayu yang berkualitas baik, tidak mempunyai cacat
yang dinyatakan tidak dapat diterima seperti mata kayu, celah-celah susut
pinggir dan cacat lainnya, tidak boleh digunakan hati kayu.
3.6 Beton Ready Mixed
a. Beton ready mixed yang digunakan campuran beton formulatif dengan campuran
sesuai dengan standarisasi beton yang diproduski di batching plant yang
memiliki ijin ;
b. Mutu beton dengan inisial K adalah kode untuk karakteristik ukuran Indonesia
yang diterapkan untuk mendefinisikan kuat tekan beton. Sedangkan mutu f’c
ialah perhitungan kuat tekan beton dalam satuan mpa/mega pascal. Mutu beton
dengan kode K mengacu pada peraturan beton Indonesia BI 1971 N.1.-2
(Peraturan Beton Bertulang Indonesia), adapun mutu beton f'c mengacu pada
peraturan terbaru SNI 03-2847-2002. Pekerjaan ini menggunakan beton dengan
mutu K-225 atau f'c 18,68 MPa ;
c. Beton ready mixed yang bermutu baik, berat dan volumenya tidak kurang dari
ketentuan-ketentuan yang tercantum pada invoice ;
d. Beton ready mixed tidak tercampur dengan bahan – bahan yang tidak disyaratkan
seperti tanah, kayu, lumpur, dll
4. PENYIMPANAN BAHAN
C. SPESIFIKASI PEKERJAAN
1. PEMBERSIHAN DAN PERATAAN LOKASI
Pekerjaan ini terdiri dari penyiapan tanah dasar mencakup pekerjaan perataan,
penimbunan/galian serta pembersihan badan jalan sebelum pekerjaan semenisasi
dilaksanakan. Pembentukan badan jalan tersebut sampai lebar penuh dasar jalan seperti
ditunjukkan pada gambar rencana dan dapat dibentuk diatas timbunan biasa atau diatas
timbunan galian setempat. Pekerjaan pembersihan ini hanya sesuai dengan petunjuk
dan arahan dari direksi teknik.
3) Pelaksanaan Pekerjaan
Segera setelah pembentukan badan jalan dilaksanakan, maka permukaan jalan
harus dipadatkan dengan alat pemadat yang dianjurkan oleh Direksi Teknis atau
yang sesuai dengan kondisi lapangan sehingga semenisasi yang ada di atasnya
betul-betul stabil dan tidak mengalami penurunan/bergelombang.
3. PEKERJAAN BEKISTING JALAN SEMENISASI
1) Bekisting harus dipasang sesuai dengan bentuk dan ukuran-ukuran yang
telah ditetapkan/yang diperlukan dalam gambar ;
2) Bekisting harus dipasang sedemikian rupa dengan perkuatan, sehingga cukup
kokoh dan dijamin tidak berubah bentuk dan kedudukannya selama pengecoran
dilakukan ;
3) Bekisting harus rapat (tidak bocor), permukaannya licin, bebas dari kotoran-
kotoran, potongan kayu, tanah/lumpur dan sebagainya, sebelum pengecoran
dilakukan. Dan harus mudah dibongkar tanpa merusak permukaan beton ;
4) Pekerjaan Pembongkaran Bekisting, Pembongkaran bekisting hanya boleh
dilakukan dengan ijin dari Direksi. Setelah bekisting dibuka, tidak dijinkan
mengadakan perubahan apapun pada permukaan beton tanpa persetujuan dari
Direksi ;
5) Papan bekisting terlebih dahulu dilapisi minyak dan dibuat sedemikian rupa untuk
menghindari beton menempel pada bekisting ;
6) Sebelum dipakai papan bekisting harus disiapkan dengan matang cara
pemasangannya sehingga bisa dipakai untuk 3 (tiga) kali.
6. PENGECORAN BETON
a. Kontraktor diwajibkan melaksanakan pekerjaan persiapan dengan membersihkan
dan menyiram cetakan-cetakan sampai jenuh, pemeriksaan ukuran-ukuran dan
ketinggian, pemeriksaan penulangan dan penempatan penahan jarak ;
b. Pengecoran beton hanya dapat dilaksanakan atas persetujuan Konsultan Pengawas ;
c. Pengecoran harus dilakukan dengan sebaik mungkin dengan menggunakan alat
penggetar untuk menjamin beton cukup padat dan harus dihindarkan terjadinya
cacat pada beton seperti keropos dan sarang-sarang koral atau split yang dapat
memperlemah konstruksi ;
d. Apabila pengecoran beton akan dihentikan dan diteruskan pada hari berikutnya
maka tempat perhentian tersebut harus disetujui oleh Konsultan Pengawas ;
e. Jumlah semen dengan catatan tidak boleh lebih rendah daripada mutu beton
karakteristik yang disyaratkan
12. PENGECORAN
a) Pengecoran baru dapat dilaksanakan setelah mendapat persetujuan dari direksi
teknik ;
b) Pengecoran beton harus dilanjukan tanpa berhenti sampai sambungan konstruksi
yang telah disetujui sebelumnya atau sampai pekerjaan selesai ;
c) Beton harus dicor sedemikian rupa agar terhindar dari segregasi
(pemisahan) partikel kasar dan halus dari campuran ;
d) Beton tidak boleh jatuh bebas kedalam cetakan dari ketinggin 1,5 m atau lebih ;
e) Permukaan beton yang akan disambung dengan beton baru harus dikasarkan,
harus bebas dari material lepas dan harus dibasahi dengan air sebelum
beton baru dituangkan. Sebelum beton baru dituangkan, permukaan bidang kontak
tersebut harus diberi adukan semen cair atau bahan aditif tertentu yang disetujui
direksi teknis ;
f) Beton harus dilindungi dari pengaruh panas, sehingga tidak terjadi penguapan
cepat. Persiapan perlindungan atas kemungkinan datangnya hujan harus
diperhatikan ;
g) Setelah selesai pengecoran per 3 meter, kemudian dibuat garis transversal
(melintang) sedemikian rupa tegak lurus terhadap badan jalan.
13. FAKTOR AIR SEMEN (FAS)
Agar dihasilkan suatu konstruksi beban yang sesuai dengan yang direncanakan,
maka faktor air semen ditentukan sebagai berikut : Faktor air semen untuk konstruksi
jalan dengan mutu beton K-225 Kg/cm2 maksimum 0,55. Untuk lebih mempermudah
dalam pengerjaan beton dan dapat dihasilkan suatu mutu sesuai dengan yang
direncanakan, maka untuk konstruksi beton dengan faktor air semen maksimum 0.55
harus memakai plasticizer sebagai bahan addiktif. Pemakaian merk dari bahan addiktif
tersebut harus sesuai dengan batching plant beton.
1. Panaskan aspal yang digunakan sesuai dengan jenis aspal dan jumlah
pengencer, dengan tujuan untuk memperoleh suatu distribusi aspal yang seragam
kecuali bila menggunakan aspal emulsi ;
2. Pasang lembaran kertas penutup (kertas tebal, kertas semen) pada tempat-
tempat penyiraman dimulai dan berakhir, yang diperlukan untuk mendapatkan
batas permukaan yang rapih pada awal dan akhir ;
3. Pasang tanda dengan benang atau kapur atau cat pada batas-batas samping
pengaspalan sebagai petunjuk bagi operator ;
4. Gerakkan penebar agregat penutup (pasir) maju atau mundur dengan kecepatan
tetap sambil menebarkan agregat sehingga lapisan aspal akan tertutup
agregat sebelum terlewati ban truk jungkit (dump truck) sampai persediaan pasir
hampir habis ;
5. Lanjutkan penebaran agregat segera setelah penyemprotan aspal sehingga
seluruh lapisan aspal tertutup dan pada bagian-bagian yang diperlukan
penambahan agregat dapat dilakukan penaburan agreget tarnbahan dengan
tangan (manual).
6. Taburkan agregat pada jalur yang sudah disemprot aspal, sisi sambungan
memanjang aspal selebar 20 cm harus dibiarkan tidak tertutup agregat sehingga
pada penyemprotan aspal berikutnya (dari jalur sebelahnya) dapat diperoleh
penyemprotan tumpang tindih.
Pekerjaan Laburan
5 a. Menggunakan safety shoes
Aspal (Buras) Terpapar, Terbakar, Terluka
b. Menggunakan sarung tangan
c. Menggunakan face shield
NB: Jenis pekerjaan yang memiliki identifikasi dan pengendalian resiko tertinggi adalah Pek.
Beton Mutu K-225 dengan klasifikasi resiko rendah.
1 42101 Kontruksi Bangunan Sipil Jalan/Jasa Pelaksana Untuk Kontruksi BS 001/SI 003
Jalan Raya
Peralatan Utama
Peralatan utama untuk pelaksanaan Pembangunan/Peningkatan PSU adalah :
G. PERSYARATAN BERKONTRAK
G1. Penyedia wajib melampirkan :
Surat Dukungan Dari Batching Plant dengan Mutu Beton K-225 sesuai dengan
Penawaran penyedia (Format Terlampir).
I. KETENTUAN LAINNYA
Perizinan
1. Pemborong harus mengurus dan memperhitungkan biaya untuk pembuatan izin-izin
yang diperlukan dan berhubungan dengan pelaksanaan pekerjaan antara lain :
Izin penebangan, pengambilan material, izin jalan, izin pembuangan,
izinpengurugan, izin trayek dan pemakaian jalan, izin penggunaan bangunan serta
izin- izin lain yang diperlukan sesuai dengan ketentuan/peraturan daerah setempat.
2. Izin penggunaan tenaga kerja dari luar daerah/Propinsi ;
3. Keterlambatan pelaksanaan pekerjaan yang diakibatkan oleh hal tersebut dalam
ayat 1 di atas menjadi tanggungjawab kontraktor ;
Pelaporan
Penyedia Barang/jasa harus membuat laporan pekerjaan antara lain :
1. Laporan Harian ;
2. Laporan Mingguan ;
3. Laporan Bulanan ;
Dokumentasi
Selama Penyedia Barang/Jasa Pekerjaan sampai dengan selesai pekerjaan,
Penyedia Barang/Jasa harus mengadakan Foto Dokumentasi dengan Ketentuan :
- Penyedia Barang/Jasa harus memperhitungkan biaya pembuatan dokumentasi serta
pengirimannya ke pemberi tugas serta pihak –pihak lain yang diperlukan.
- Yang dimaksud dalam pekerjaan dokumentasi adalah : foto – foto pekerjaan,
berwarna minimal ukuran postcard, pelaksanaan pengambilan foto dimaksud yaitu
dimulai dari pekerjaan 0%, 50%, dan 100%. Untuk pengambilan foto 0%, 50%, dan
100% diambil pada setiap 25 meter, 50 meter dan selanjutnya. Hal ini dapat berubah
jika ada permintaan dari Direksi.
- Untuk posisi pengambilan foto di harapkan pada titik yang sama, hal ini guna
melihat progress pada pekerjaan dan keaslian foto.
- Penyedia Barang/Jasa harus mengambil foto pada setiap kegiatan yang akan
dilaksanakan. Untuk urutan penyusunan sesuai dengan item kerja yang ada.
Kontrak/ SPK
- Penyedia yang ditunjuk berkewajiban untuk menyelesaikan pekerjaan dalam jangka
waktu yang ditentukan sesuai dengan volume, gambar, spesifikasi teknis dan harga
yang tercantum dalam SPK ;
- Dokumen-dokumen yang terdapat dalam dokumen kontrak yang memiliki urutan
sebagai berikut :
a. Adendum Surat Perintah Kerja/SPK (apabila ada) ;
b. Surat Perintah Kerja ;
c. Daftar Kuantitas dan Harga hasil negosiasi dan koreksi aritmatik ;
d. Surat Penawaran;
e. Syarat-Syarat Umum SPK;
f. Spesifikasi teknis;
g. Gambar-Gambar; dan
h. Dokumen lainnya seperti: Surat Penunjukan Penyedia Barang/Jasa, Jadwal
Pelaksanaan Pekerjaan, jaminan-jaminan, Berita Acara Rapat Persiapan
Pelaksanaan Kontrak.
K. GAMBAR – GAMBAR
Gambar-gambar untuk pelaksanaan pekerjaan secara terinci, lengkap dan jelas, antara
lain :
1. Peta Lokasi ;
2. Lay Out ;
3. Potongan Memanjang.
4. Potongan Melintang.
5. Detail-detail konstruksi.
M. PENUTUP
Meskipun dalam spesifikasi teknis ini, uraian pekerjaan dan bahan-bahan tidak
dinyatakan kata demi kata yang dibuat dan dilaksanakan/disediakan kontraktor.
pekerjaan dianggap tercantum/dibuat dalam spesifikasi teknis dan bukan sebagai
pekerjaan tambahan.
Pekanbaru,