Contoh Metode
Contoh Metode
Contoh Metode
A. Pendahuluan
B. Lingkup Pekerjaan
I PEKERJAAN PENDAHULUAN
1 Mobilisasi dan Demobilisasi Alat
2 Papan informasi Pekerjaan
3 Pembuatan bedeng
4 Pengukuran Sebelum dan Sesudah Pekerjaan termasuk gambar
5 Pelaporan dan Photo dokumentasi
6 Uji material, JMD, JMF, Trial Mix, Perlengkapan APD dan alat komunikasi
1. Dokumentasi
Semua kegiatan dilapangan didokumentasikan dengan lengkap dan dibuat
album photo berikut keterangan berupa tanggal pengambilan photo, lokasi
dan penjelasan.
Untuk setiap lokasi pekerjaan minimal dibuat 3 seri photo yaitu : sebelum
pelaksanaan (0%) ; pada saat pelaksanaan (50%) dan setelah selesai
pelaksanaan (100%) dengan arah pengambilan melalui satu titik yang sama.
Berita Acara Pembayaran dan Laporan Bulanan dilengkapi dengan satu
set pilihan photo-photo yang bersangkutan dengan periode tersebut.
Pada akhir pelaksanaan kontrak photo-photo akan diserahkan kepada
Konsultan Supervisi dan Direksi dalam bentuk album, penyerahan sebanyak 2
(dua) rangkap bersama 1 (satu) album berupa DVD/CD. (disesuaikan dokleng)
2. Pelaporan
Pada awal bulan sebelum tanggal 10 setiap bulan diserahkan 5 (lima) salinan
laporan Kemajuan Pekerjaan Bulanan sesuai petunjuk Direksi yang
menggambarkan secara detail kemajuan pekerjaan selama bulan
sebelumnya
a. Kami mengajukan ijin kerja kepada Direksi atau Konsultan Supervisi sebelum
pelaksanaan pekerjaan
b. Serah terima lahan dilaksanakan setelah pemeriksanaan bersama Konsultan
Supervisi, Direksi dan instansi diwilayah pekerjaan mengenai kondisi di lapangan
serta aset-aset yang ada.
PEKERJAAN Pelapisan Runway Eksisting = 1 Paket
I. PEKERJAAN PENDAHULUAN
1. Mobilisasi dan Demobilisasi Peralatan Berat
Personil :
Driver
Operator
Pekerja
Waktu pelaksanaan :
28 (dua puluh delapan) Hari Kalender
Peralatan :
Truck trado / truck Trailler
Double Cabin
Material / Bahan :
Tidak ada
a. Metode Penyelesaian Pekerjaan MOBILISASI & DEMOBILISASI ALAT :
1) RFI ( Pengajuan Request For Instruction) Pekerjaan MOBILISASI &
DEMOBILISASI ALAT ke Konsultan Supervisi dan Direksi.
2) Daftar Alat yang didatangkan / Dipulangkan ;
WHEEL LOADER ( 1 UNIT)
GENSET (1 UNIT)
TANDEM ROLLER (1 UNIT)
PNEUMATIC TIRE ROLLER (1 UNIT)
DUMP TRUCK (8 UNIT)
ASPHALT SPRAYER (1 UNIT)
ASPHALT FINISHER / PAVER (1 UNIT)
CONCRET CUTTER
COMPRESSOR (1 UNIT)
MOBIL PICK UP (1 UNIT)
GENERATOR SET PORTABLE (1 UNIT)
MESIN MARKA
TOTAL STATION (AUTO LEVEL) (1 UNIT)
HANDY TALKY (
THEODOLITE (1 UNIT)
ALAT DAPAT DITAMBAH SESUAI DENGAN KEBUTUHAN DILAPANGAN.
3) Metode kerja :
Mobilisasi mencakup pengangkutan termasuk pengepakan semua
peralatan mesin, peralatan manual, , alat dan bahan pendukung
peralatan mesin, biaya muat – bongkar dan angkut dari gudang ke lokasi
pekerjaan.
Persiapan Trcuk / Truck Trado pengangkut peralatan alat berat ke lokasi
pekerjaan.
Surat Jalan, dilengkapi dengan surat jalan ( dokumen ) dan diperiksa,
dihitung oleh penerima alat.
Mobilisasi dilakukan bertahap sesuai dengan kondisi pekerjaan dan
persetujuan Direksi.
Mobilisasi personil dilakukan bertahap sesuai kondisi pekerjaan.
Mobilisasi dan Demobilisasi alat berat menggunakan mobil truk trado.
CEK
CEK
PERSIAPAN ALAT BERAT
DAN PERALATAN
OK
CEK
END
4) Demobilisasi peralatan dan personil dilaksanakan setelah pekerjaan selesai
dan dilaksanakan secara bertahap atas persetujuan Direksi
Mobilisasi dan Demobilisasi peralatan alat berat menggunakan mobil, truck /
truck trado.
Tahapan penyelesaian Demobilisasi :
Pengajuan Request For Instruction (RFI) Pekerjaan Demobilisasi.
Persiapan personil, peralatan dan alat bantu
Demobilisasi secara bertahap sesuai dengan kondisi lapangan.
5) Foto-foto Dokumentasi pekerjaan MOBILISASI & DEMOBILISASI ALAT,
Dokumentasi pelaksanaan pekerjaan MOBILISASI & DEMOBILISASI ALAT pada
kondisi sebelum, sedang dan selesai dikerjakan.
6) RFM ( Request For Measurement ) pengukuran bersama dengan Konsultan
Supervisi dan Direksi, pada pekerjaan MOBILISASI & DEMOBILISASI ALAT yang
telah selesai dilaksanakan dan dilengkapi dengan data, foto dan video.
END
PEMERIKSAAN FISIK
PEMERIKSAAN
START BERSAMA
DOKUMEN KONSULTAN
& SPESIFIKASI TEKNIK
SUPERVISI
TIDAK
DIPERBAIKI SAMPAI
DENGAN SESUAI
DOKUMEN DAN
SPESIFIKASI TEKNIK
Gbr. Contoh Serah Terima Alat
e. Kendala dan Solusi Pekerjaan
triplex
Kayu 5/7
START
nspeks
I
Cacad / Rusak
Baik
Perbai
ki / nti baru
END
Pengecata
n ulang
Penggantian
kayu apabila
patah
Perbaikan
Pondasi cor beton
terima maka Papan Informasi Pekerjaan akan dibongkar saat pekerjaan konstruksi
selesai.
FlowChart Pemeliharaan Papan Informasi Pekerjaan
Pengecatan
ulang
Penggantian kayu
apabila patah
SERAH TERIMA
OK
DISETUJUI SESUAI
END PEKERJAAN DOKUMENTASI DOKUMEN &
100 % DAN PEMBUATAN SPESIFIKASI
AS BUILT DRAWING TEKNIK
TIDAK
DIPERBAIKI SAMPAI
DENGAN SESUAI DOKUMEN
DAN SPESIFIKASI TEKNIK
CEK
END
Gbr. Contoh Pekerjaan Pembuatan Bedeng
4) Foto-foto Pembuatan Bedeng Dokumentasi pelaksanaan pekerjaan
Pembuatan Bedeng pada kondisi sebelum, sedang dan selesai dikerjakan.
5) RFM ( Request For Measurement ) pengukuran bersama dengan
Konsultan Supervisi dan Direksi, pada pekerjaan Pembuatan Bedeng
yang telah selesai dilaksanakan dan dilengkapi dengan data ukur, as built
drawing, perhitungan volume ( calculation sheet), foto dan video.
b. Metode Inspeksi Kerusakan dan Perbaikan Pembuatan Bedeng
Pembuatan Bedeng harus berdiri dan berfungsi baik selama masa Pekerjaan
Proyek. Bedeng bisa saja rusak selama masa pekerjaan proyek disebabkan
misalnya karena angin kencang, hujan deras, panas matahari, proses pekerjaan
proyek atau juga karena sengaja dirusak. Metode Inspeksi Kerusakan dan
Perbaikan adalah sebagai berikut :
Inspeksi
Kerusakan
rutin &
berkala
Perbaikan
Kerusakan
Ganti Pindah
Baru Lokasi
Perbaikan pintu
atap
Perbaikan dinding
Pengecatan dinding
Gbr PEMELIHARAAN
PEMERIKSAAN FISIK
PEMERIKSAAN BERSAMA
START
DOKUMEN
KONSULTAN
& SPESIFIKASI TEKNIK SUPERVISI
DISETUJUI SESUAI
SERAH TERIMA OK DOKUMEN &
PEKERJAAN
EN DOKUMENTASI 100 SPESIFIKASI TEKNIK
D % DAN PEMBUATAN
TIDAK
AS BUILT DRAWING
DIPERBAIKI SAMPAI
DEN
GAN
SESU
AI
DOK
UME
N
DAN
SPESI
FIKAS
I
TEKN
IK
Gbr. Serah terima Pembuatan Bedeng t
e. Kendala dan Solusi Pekerjaan
No. KENDALA SOLUSI
1 Tidak Ada Kendala --
4. Pengukuran Sebelum dan Sesudah Pekerjaan Termasuk Gambar.
Personil yang dibutuhkan :
Kepala Pengukur
Juru Ukur
Juru Gambar
Mandor
Pekerja
Jangka waktu pelaksanaan :
168 (seratus enam puluh delapan) Hari Kalender
Peralatan yang digunakan :
Theodolite
Mistar Ukur
Meteran 50 m
Peralatan tukang
Bahan yang digunakan : (Bahan yang digunakan untuk pembuatan patok
BM)
Kayu
Paku
Pipa PVC
Semen
Pasir Urug
Cat
Gbr. Cth.Total Station Gbr. Cth. Prisma Gbr. Cth. Auto Level Gbr. Cth.Bak
Ukur
a. Metode Penyelesaian Pekerjaan Pengukuran Sebelum dan Sesudah
Pekerjaan.
3m 3m 3m 3m
MULAI
START
SERAH TERIMA
LAHAN (BASTL) KE
KONTRAKTOR DARI
DIREKSI
PENENTUAN
TITIK BM & TITIK
BANTU
PENGUKURAN MEMANJANG ,
MELINTANG & PASANG PATOK
& SITUASI
GAMBAR &
HITUNG VOLUME
ASISTEN PENGAWAS
SHOP
DRAWING DAN
VOLUME
MUTUAL
CHECK NOL
(MC NOL)
SELESAI
END
b. Metode Inspeksi Kerusakan dan Perbaikan Pengukuran Sebelum dan Sesudah Pekerjaan
termasuk gambar.
Inspeksi Pengukuran Sebelum dan Sesudah Pekerjaan termasuk gambar dilakukan oleh
kontraktor dan Konsultan Supervisi. Inspeksi terutama dilakukan pada patok- patok yang
sudah selesai dikerjakan. Patok bisa saja mengalami kerusakan misalnya karena tertabrak,
tercabut, factor cuaca, dan lain-lain. Apabila patok mengalami kerusakan maka akan segera
pekerjaan yang lain. Dimana proses perbaikan patok-patok yang rusak harus
dengan koordinasi dengan pengawas.
START
Hasil Inspeksi
Perbaiki / ti
baru
D
END
Gambar Contoh patok BM
Konsultasi ke
Di setujui
END konsultan
konsultan
pengawas
supervisi
TIDAK
DIPERBAIKI SAMPAI EN
DENGAN SESUAI DOKUM
DAN SPESIFIKASI TEKNIK
PEMERIKSAAN FISIK
PEMERIKSAAN
START BERSAMA KONSULTAN
DOKUMEN
SUPERVISI
& SPESIFIKASI TEKNIK
SERAH TERIMA
DISETUJUI
PEKERJAAN OK SESUAI
END DOKUMENTASI 100 DOKUMEN &
% DAN PEMBUATAN SPESIFIKASI TEKNIK
AS BUILT DRAWING
TIDAK
DIPERBAIKI SAMPAI
DENGAN SESUAI
DOKUMEN DAN
SPESIFIKASI TEKNIK
e. Kendala dan Solusi Pekerjaan
No. KENDALA SOLUSI
1 Tidak Ada Kendala --
6. Uji material, JMD, JMF, Trial Mix, Perlengkapan APD dan alat komunikasi
Personil :
Pelaksana Lapangan
Ahli Kendali Mutu
Teknisi Lab. Aspal
Waktu pelaksanaan :
168 (seratus enam puluh delapan) Hari Kalender
Peralatan yang digunakan :
Mesin Core Drill
Alat untuk tutup lubang sisa pengeboran
Timbangan
Material / Bahan :
Asphalt
a) Pelaksanaan Penyelesaian:
1) RFI (Recuest For Inspection) diajukan ke Konsultan Supervisi dan
Direksi.
2) Membuat Layout / Denah titik yang akan dilaksanakan.
3) Untuk pengendalian mutu dilaksanakan pengujian-pengujian dimana
lingkup pengujian yang dilaksanakan :
Job Mix Design (JMD)
1. Material diambil dari storage material untuk masing-masing jenis
agregat CA, MA, FA
2. Rancangan campuran beton aspal, rancang campuran dan
combine sieve harus sesuai dengan grading limit yang telah
ditentukan.
3. Test material antara lain, jenis agregat, mutu agregat, mutu aspal
keras, jenis pengisi (filler) harus memenuhi persyaratan teknis.
4. Tidak direkomendasikan pemakaian pasir dalam campuran
beton aspal.
5. Pemakaian filler dihindari, karena akan mempersulit dalam
pelaksanaan dan biaya akan bertambah mahal. Namun jika tidak
terpenuhi gradasi sesuai dengan spesifikasi pemakaian, maka filler
harus digunakan.
Job Mix Formula (JMF)
1. Setelah didapatkan komposisi Job Mix Design, maka dari masing-
masing komposisi CA, MA dan FA ditempatkan dalam cold bin AMP.
2. Material dari tiap Cold bin dikeluarkan melalui conveyor belt
satu per satu untuk dilakukan kalibrasi guna menentukan bukaan tiap
cold bin.
3. Setelah ditentukan bukaan tiap cold bin, maka AMP
dioperasikan sampai material masuk di dalam tiap hot bin melalui
screening didalam AMP setelah melalui proses pembakaran sesuai
dengan suhu yang telah ditentukan.
4. Material diambil dari tiap hot bin, minimal untuk tiap hot bin ± 25 kg,
dimasukkan dalam karung/tempat yang terpisah untuk tiap hot bin
dan diberi tanda. Selanjutnya material dibawa ke laboratorium untuk
dilakukan proses gradasi tiap sieve dan gabungannya harus sesuai
dengan grading limit yang telah ditentukan.
5. Kemudian dilakukan penentuan kadar aspal optimum yang
sebelumnya dilakukan perhitungan berdasarkan gradasi agregat
(komposisi CA, MA dan FA) untuk menentukan rentang kadar aspal
yang akan digunakan untuk mencari kadar aspal optimum.
6. Setelah ditentukan rentang kadar aspal dalam mencari kadar aspal
optimum, maka selanjutnya dibuat minimal 3 benda uji aspal beton
untuk tiap kadar aspal. Kemudian dari masing- masing benda uji
dilakukan marshall test, untuk mengetahui hasil rata-rata stabilitas,
flow, VMA, VFWB dan WIM apakah sesuai dengan spesifikasi
Direktorat Bandar Udara. Jika sudah sesuai, ,maka Job Mix Formula
sudah siap diajukan kepada Pejabat Pembuat Komitmen agar
disahkan.
7. Setelah mendapat persetujuan maka dilaksanakan uji coba
campuran (Trial Mix) di luar lokasi yang sesungguhnya.
8. Bila hasil trial mix disetujui oleh Direktorat Bandar Udara maka harus
dibuat Berita Acara Trial Mix dan Job Mix tersebut siap dipergunakan
untuk pelaksanaan pekerjaan.
Perlengkapan K3
1. Obat-obatan untuk P3K akan ditempatkan di lokasi pekerjaan sebagai
antisipasi untuk melakukan pertolongan pertama pada kecelakaan kerja.
Untuk menghindari terjadi kehilangan material/bahan-bahan di proyek
kami akan menempatkan tenaga keamanan secara bergiliran untuk
menjaga lokasi proyek dari kehilangan.
2. Helmet/Topi/Pelindung kepala : Melindungi dari kejatuhan benda,
benturan bendakeras, diterpa panas dan hujan.
3. Safety Shoes/Pelindung kaki :Melindungi kaki dari benda tajam,
tersandungbenda keras, tekanan dan pukulan, lantai yangbasah, lincir
dan berlumpur, disesuaikandengan jenis bahayanya.
4. Safety Glasses/Kaca mata/Kedok Las : Melindungi dari sinar las, silau,
partikel beterbangan,serbuk terpental, radiasi, cipratan cairan
berbahaya
5. Earplug /Pelindung telinga/Earmuff :Melindungi dari suara yang
menyakitkan terlalu lama,dengan batas kebisingan diatas 85 db.
6. Masker Mulut/hidung/oksigen :Melindungi dari pekerjaan yang
menggunakanbahan/serbuk kimia, udara terkontaminasi, debu,asap,
kadar oksigen kurang.
7. Sarung Tangan/karet/kulit/kain/plastic :Melindungi tangan dari bahan
kimia yang korosif,benda tajam/kasar, menjaga kebersihan
bahan,tersengat listrik.
Marshalt Test
Pemeriksaan terhadap nilai stability, flow, VIM, VFWA dan density lab.
Prinsip dasar metode Marshall adalah pemeriksaan stabilitas dan
kelelehan (flow), serta analisis kepadatan dan pori dari campuran padat
yang terbentuk. Alat Marshall merupakan alat tekan yang dilengkapi
dengan proving ring (cincin penguji) berkapasitas 22,2 KN (5000 lbs) dan
flowmeter.
Prosedur pengujian Marshall mengikuti SNI 06-2489-1991, atau
AASHTO T 245-90, atau ASTM D 1559-76.
DCP
DCP (Dynamic Cone Penetrometer) merupakan metode yang
menetapkan cara pengujian kekuatan lapisan perkerasan tanpa pengikat
(tanah dasar, pondasi bahan berbutir) secara cepat
menggunakan alat Penetrasi Konus Dinamis (Dynamic Cone
Penetrometer). Pengujian dilakukan dengan menekan ujung
konus terbuat dari baja dengan ukuran dan sudut tertentu.
Tekanan konus ditimbulkan oleh pukulan palu dengan beban
dan tinggi jatuh tertentu menerus sampai kedalaman 80 cm
dan bila perlu dapat diperdalam dengan menyambung tangkai
pengukur sampai kedalaman 120 cm.
4) Foto-foto Dokumentasi Pekerjaan Kendali Mutu, Dokumentasi
pelaksanaan Pekerjaan Kendali Mutu pada awal, sedang dan selesai
dikerjakan untuk setiap titik.
5) RFM ( Request For Measurement ) pengecekan bersama dengan
Konsultan Supervisi dan Direksi, pada Pekerjaan Kendali Mutu yang
telah selesai dilaksanakan dan dilengkapi dengan data hasil
pengetesan, foto dan video.
Dokumentasi data
END test dan diserahkan ke
Konsultan Supervisi
dan Direksi
START
Inspeks
Hasil Inspeksi
END
Gbr. Contoh Pekerjaan Core Drill
c. Proses pemeliharaan Uji material, JMD, JMF, Trial Mix, Perlengkapan APD
dan alat komunikasi
Dokumen Data hasil uji laboratorium dan Pengujian Lapangan harus
tersimpan dengan baik selama masa Pekerjaan Proyek. Dokumen Data Hasil
Test bisa saja rusak selama masa pekerjaan proyek disebabkan misalnya
karena, hujan deras, panas matahari, proses pekerjaan proyek atau juga
karena sengaja dirusak. Dokumen Data hasil laboratorium dan Pengujian
Lapangan haruslah dibuat Softcopy dan Hardcopy serta dibuat rangkapnya.
Flow chart Pemeliharaan
DISETUJUI SESUAI
DOKUMEN &
SPESIFIKASI
TEKNIK
SERAH TERIMA
Tidak
PEKERJAAN
END DOKUMENTASI 100 Ya DIPERBAIKI SAMPAI
% DAN DOKUMEN DENGAN SESUAI
HASIL TEST DOKUMEN
DAN SPESIFIKASI TEKNIK
Gbr. Contoh Pekerjaan Core Drill
Personil :
Pelaksana Lapangan
Operator
Juru Ukur
Pekerja
Mandor
Jangka waktu pelaksanaan :
7 (tujuh) Hari Kalender
Peralatan yang digunakan :
Jack Hammer
Dump Truck
Excavator
Mesin Cutter
Material / Bahan :
Tidak ada
Pelaksanaan
Mengajukan
Pekerjaan Bongkar Pengajuan RFM dan
Layout dan
Aspal Pengukuran bersama
Shop drawing
Konsultan Supervisi
pekerjaan
dan Direksi
A END
Verifikasi teknik
dengan gambar
kerja dan SpekTek
TIDAK TIDAK
Ganti Baru Perbaikan Kerusakan
YA
YA YA
END
Monitoring Pemeliharaan
START lokasi hasil lokasi pekerjaan Perbaikan akibat
bongkar aspal bongkar aspal dari gangguan
gangguan
Di setujui Konsultasi ke
END konsultan konsultan
pengawas pengawas
Gbr. Contoh Pekerjaan Bongkar Aspal
d. Prosedur Serah Terima.
Serah Terima Pekerjaan Pembongkaran Aspal AC dilakukan setelah
pemeriksaan dan peninjauan bersama dengan pengawas. Serta Membuat
Dokumentasi di awal, sedang dan selesainya pekerjaan.
FLOWCHART PROSES SERAH
TERIMA
SERAH TERIMA
PEKERJAAN DISETUJUI
END OK SESUAI DOKUMEN & ASI
DOKUMENTASI 100 SPESIFIK
% DAN PEMBUATAN TEKNIK
AS BUILT DRAWING
TIDAK
DIPERBAIKI SAMPAI EN
DENGAN SESUAI DOKUM
DAN SPESIFIKASI TEKNIK
Personil :
Pelaksana Lapangan
Operator
Juru Ukur
Pekerja
Mandor
Jangka waktu pelaksanaan :
7 (tujuh) Hari Kalender
Peralatan yang digunakan :
Jack Hammer
Dump Truck
Excavator
Mesin Cutter
Material / Bahan :
Tidak ada
Pelaksanaan
Mengajukan
Pekerjaan Bongkar Pengajuan RFM dan
Layout dan
Aspal Pengukuran bersama
Shop drawing
Konsultan Supervisi
pekerjaan
dan Direksi
A END
Verifikasi teknik
dengan gambar
kerja dan SpekTek
TIDAK TIDAK
Ganti Baru Perbaikan Kerusakan
YA
YA YA
END
Monitoring Pemeliharaan
START lokasi hasil lokasi pekerjaan Perbaikan akibat
bongkar aspal bongkar aspal dari gangguan
gangguan
Di setujui Konsultasi ke
END konsultan konsultan
pengawas pengawas
Gbr. Contoh Pekerjaan Bongkar Aspal
i. Prosedur Serah Terima.
Serah Terima Pekerjaan Pembongkaran Aspal AC dilakukan setelah
pemeriksaan dan peninjauan bersama dengan pengawas. Serta Membuat
Dokumentasi di awal, sedang dan selesainya pekerjaan.
FLOWCHART PROSES SERAH
TERIMA
SERAH TERIMA
PEKERJAAN DISETUJUI
END OK SESUAI DOKUMEN & ASI
DOKUMENTASI 100 SPESIFIK
% DAN PEMBUATAN TEKNIK
AS BUILT DRAWING
TIDAK
DIPERBAIKI SAMPAI EN
DENGAN SESUAI DOKUM
DAN SPESIFIKASI TEKNIK
j. Kendala dan Solusi Pekerjaan
6) Lahan yang akan di kerjakan di bersihkan dengan air compressor yang bertujuan
untuk menyingkirkan kotoran atau materiallain yg tidak berguna yang ada di pada
bagian jalan yang akan di kerjakan.
7) Setelah Lahan benar-benar bersih dan kering, maka Lapis resap pengikat di hampar
dengan menyemprotkan material Prime Coat secara merata, sebelum melakukan
penyemprotan kami akan melakukan test paper yang bertujuan untuk menguji cara
penghamparan apakah cara penghamparan yang akan di terapkan mendapatkan
volume yang sesuai dengan kontrak. Setelah itu di hampar/di semprotkan akan di
biarkan sampai material benar- benar meresap pada bagian lapis pondasi dengan
interval waktu yang sesuai dengan spesifikasi teknis.
8) Pembuatan garis/tanda pada badan jalan yang akan di kerjakan untuk
memudahkan pelaksanaan penghamparan.
9) Pengendalian mutu dan pengujian di lapangan dengan cara :
- Mengajukan kepada Direksi Pekerjaan lima liter contoh dari setiap bahan
aspalt cement 60/70 yang diusulkan dalam pekerjaan dilengkapi sertifikat dari
pabrik dan hasil pengujiannya. Spesifikasi harus disediakan pada setiap
pengangkutan aspal.
- Catatan kalibrasi dari semua instrumen dan meteran pengukur dan
tongkat celup untuk distributor aspal diserahkan paling lambat 30 hari sebelum
pelaksanaan dimulai. Tanggal pelaksanaan kalibrasi tidak melebihi 1 tahun.
- Dua liter contoh bahan aspal cement 60/70 yang akan dihampar harus diambil
dari distributor aspal, masing-masing pada saat awal dan akhir penyemprotan.
- Distributor aspal harus diperiksa dan diuji.
- Semua data/catatan harian yang terinci mengenai pelaksanaan penyemprotan
permukaan, termasuk pemakaian bahan aspal pada setiap lintasan
penyemprotan dan takaran pemakaian yang dicapai direkam dalam
dokumentasi pengendalian yang telah ditetapkan.
START A B
Pengajuan
Menyiraman Teac
R Membuat Layout coat ke lapisan ABT
dan Shop Drawing
Pengajuan Contoh
Material Asphalt Pengajuan RFM dan
Cement 60/70, Pembersihan dari Pengukuran bersama
Layout dan Shop material- material Konsultan Supervisi
drawing pekerjaan Air Spreyar dan Direksi
A B END
b. Metode Inspeksi Kerusakan dan Perbaikan
Pekerjaan harus sesuai dengan shop drawing yang disetujui oleh Konsultan
Supervisi dan direksi. Monitoring Kerusakan dan Perbaikan dilaksanakan sebagai
berikut :
Monitoring Kerusakan material dilaksanakan secara periodik oleh kontraktor dan
Konsultan Supervisi.
Apabila ditemukan adanya kerusakan harus segera dibuat laporan
kerusakan tersebut.
Apabila Lokasi pekerjaan Pekerjaan Tack coat 1 kg/m2 terganggu karena
adanya masalah yang berakibat fatal dilapangan maka harus segera
dikordinasiakan dengan pihak Konsultan Supervisi dan Direksi
FLOWCHART INSPEKSI KERUSAKAN DAN PERBAIKAN
START
TIDAK TIDAK
Ganti Baru Perbaikan Kerusakan
YA
YA YA
END
Monitoring Pemeliharaan
Perbaikan akibat
Hasil Hasil Pekerjaan
START gangguan
Pekerjaan Tack Tack Coat AC 60/70
Coat AC 60/70 1,0 Kg/M2
1,0 dari gangguan
Kg/M2
Di setujui Konsultasi ke
END konsultan supervisi konsultan supervisi
SERAH TERIMA
PEKERJAAN DISETUJUI
END OK SESUAI DOKUMEN & ASI
DOKUMENTASI 100 SPESIFIK
% DAN PEMBUATAN TEKNIK
AS BUILT DRAWING
TIDAK
DIPERBAIKI SAMPAI EN
DENGAN SESUAI DOKUM
DAN SPESIFIKASI TEKNIK
Gbr. Contoh Pekerjaan Tack Coat
END
B
b. Metode Inspeksi Kerusakan dan Perbaikan
Pekerjaan harus sesuai dengan shop drawing yang disetujui oleh
Konsultan Supervisi dan direksi. Monitoring Kerusakan dan Perbaikan
dilaksanakan sebagai berikut :
Monitoring Kerusakan material dilaksanakan secara periodik
oleh kontraktor dan Konsultan Supervisi.
Apabila ditemukan adanya kerusakan harus segera dibuat
laporan kerusakan tersebut.
Apabila Lokasi Pekerjaan Lapisan Aspal AC 60/70 terganggu karena
adanya masalah yang berakibat fatal dilapangan maka harus
segera
dikordinasiakan dengan pihak Konsultan Supervisi dan Direksi .
FLOWCHART INSPEKSI KERUSAKAN DAN PERBAIKAN
START
Verifikasi teknik
dengan gambar
kerja dan SpekTek
TIDAK TIDAK
Ganti Baru Perbaikan Kerusakan
YA
YA YA
END
Gbr. Contoh Pemadatan Aspal dengan Tandem Roller
Di setujui Konsultasi ke
END
konsultan supervisi konsultan supervisi
Gbr. Contoh Pekerjaan Pengaspalan
SERAH TERIMA
PEKERJAAN DISETUJUI
END OK SESUAI DOKUMEN & ASI
DOKUMENTASI 100 SPESIFIK
% DAN PEMBUATAN TEKNIK
AS BUILT DRAWING
TIDAK
EN
DIPERBAIKI SAMPAI
DENGAN SESUAI DOKUM
DAN SPESIFIKASI TEKNIK
6) Lahan yang akan di kerjakan di bersihkan dengan air compressor yang bertujuan
untuk menyingkirkan kotoran atau materiallain yg tidak berguna yang ada di pada
bagian jalan yang akan di kerjakan.
7) Setelah Lahan benar-benar bersih dan kering, maka Lapis resap pengikat di hampar
dengan menyemprotkan material Prime Coat secara merata, sebelum melakukan
penyemprotan kami akan melakukan test paper yang bertujuan untuk menguji cara
penghamparan apakah cara penghamparan yang akan di terapkan mendapatkan
volume yang sesuai dengan kontrak. Setelah itu di hampar/di semprotkan akan di
biarkan sampai material benar- benar meresap pada bagian lapis pondasi dengan
interval waktu yang sesuai dengan spesifikasi teknis.
8) Pembuatan garis/tanda pada badan jalan yang akan di kerjakan untuk
memudahkan pelaksanaan penghamparan.
9) Pengendalian mutu dan pengujian di lapangan dengan cara :
- Mengajukan kepada Direksi Pekerjaan lima liter contoh dari setiap bahan
aspalt cement 60/70 yang diusulkan dalam pekerjaan dilengkapi sertifikat dari
pabrik dan hasil pengujiannya. Spesifikasi harus disediakan pada setiap
pengangkutan aspal.
- Catatan kalibrasi dari semua instrumen dan meteran pengukur dan
tongkat celup untuk distributor aspal diserahkan paling lambat 30 hari sebelum
pelaksanaan dimulai. Tanggal pelaksanaan kalibrasi tidak melebihi 1 tahun.
- Dua liter contoh bahan aspal cement 60/70 yang akan dihampar harus diambil
dari distributor aspal, masing-masing pada saat awal dan akhir penyemprotan.
- Distributor aspal harus diperiksa dan diuji.
- Semua data/catatan harian yang terinci mengenai pelaksanaan penyemprotan
permukaan, termasuk pemakaian bahan aspal pada setiap lintasan
penyemprotan dan takaran pemakaian yang dicapai direkam dalam
dokumentasi pengendalian yang telah ditetapkan.
START A B
Pengajuan
Menyiraman Teac
R Membuat Layout coat ke lapisan ABT
dan Shop Drawing
Pengajuan Contoh
Material Asphalt Pengajuan RFM dan
Cement 60/70, Pembersihan dari Pengukuran bersama
Layout dan Shop material- material Konsultan Supervisi
drawing pekerjaan Air Spreyar dan Direksi
A B END
g. Metode Inspeksi Kerusakan dan Perbaikan
Pekerjaan harus sesuai dengan shop drawing yang disetujui oleh Konsultan
Supervisi dan direksi. Monitoring Kerusakan dan Perbaikan dilaksanakan sebagai
berikut :
Monitoring Kerusakan material dilaksanakan secara periodik oleh kontraktor dan
Konsultan Supervisi.
Apabila ditemukan adanya kerusakan harus segera dibuat laporan
kerusakan tersebut.
Apabila Lokasi pekerjaan Pekerjaan Tack coat 1 kg/m2 terganggu karena
adanya masalah yang berakibat fatal dilapangan maka harus segera
dikordinasiakan dengan pihak Konsultan Supervisi dan Direksi
FLOWCHART INSPEKSI KERUSAKAN DAN PERBAIKAN
START
TIDAK TIDAK
Ganti Baru Perbaikan Kerusakan
YA
YA YA
END
Monitoring Pemeliharaan
Perbaikan akibat
Hasil Hasil Pekerjaan
START gangguan
Pekerjaan Tack Tack Coat AC 60/70
Coat AC 60/70 1,0 Kg/M2
1,0 dari gangguan
Kg/M2
Di setujui Konsultasi ke
END konsultan supervisi konsultan supervisi
SERAH TERIMA
PEKERJAAN DISETUJUI
END OK SESUAI DOKUMEN & ASI
DOKUMENTASI 100 SPESIFIK
% DAN PEMBUATAN TEKNIK
AS BUILT DRAWING
TIDAK
DIPERBAIKI SAMPAI EN
DENGAN SESUAI DOKUM
DAN SPESIFIKASI TEKNIK
Gbr. Contoh Pekerjaan Tack Coat
A B END
START
Verifikasi teknik
dengan gambar
kerja dan SpekTek
TIDAK TIDAK
Ganti Baru Perbaikan Kerusakan
YA
YA YA
END
Monitoring lokasi
Pemeliharaan lokasi
START hasil Pekerjaan Perbaikan akibat
Pekerjaan Lapisan
Lapisan Aspal AC gangguan
Aspal AC 70/60 T-
70/60 T- 5 cm
5cm
Di setujui Konsultasi ke
END
konsultan supervisi konsultan supervisi
Gbr. Contoh Pekerjaan Pengaspalan
SERAH TERIMA
PEKERJAAN DISETUJUI
END OK SESUAI DOKUMEN & ASI
DOKUMENTASI 100 SPESIFIK
% DAN PEMBUATAN TEKNIK
AS BUILT DRAWING
TIDAK
DIPERBAIKI SAMPAI EN
DENGAN SESUAI DOKUM
DAN SPESIFIKASI TEKNIK
Gbr. Contoh Pekerjaan Pengaspalan
k. Kendala dan Solusi Pekerjaan
20 m 20 m 20 m 20 m 20 m 20 m 20 m 20 m 20 m
3m 3m 3m 3m
MULAI
START
SERAH TERIMA
PENGAJUAN
LAHAN (BASTL) KE
KONTRAKTOR
RFI
DARI DIREKSI
PEMBUATAN
PENENTUAN
TITIK BM & TITIK
SHOPDRAWNG
BANTU
PENGUKURAN DAN
PEMBUATAN
PENGUKURAN TANDA ,
MEMANJANG
MELINTANG
UTUK& ACUAN
PASANG PATOK
& SITUASI
PENGECATAN
GAMBAR &
GAMBAR
HITUNG DAN
PERHITUNGAN
VOLUME
VOLUME
ASISTENSI KE
CEK
PENGAWAS
& DIREKSI
SHOP
RFM DAN
DRAWING DAN
PEMERIKSAAN
VOLUME
BERSAMA
MUTUAL
CHECK NOL
(MC NOL)
END
SELESAI
START
Hasil Inspeksi
Perbaiki / ti
baru
END
Konsultasi ke
Di setujui konsultan
END konsultan
supervisi
pengawas
TIDAK
DIPERBAIKI SAMPAI
DENGAN SESUAI DOKUMEN
DAN SPESIFIKASI TEKNIK
3. Pengecatan Marking
Lingkup pekerjaan pengecatan marking :
Personil :
Pelaksana Lapangan
Asisten Pelaksana
Lapangan
Operator
Juru Ukur
Pekerja
Waktu pelaksanaan :
14 (empat belas) Hari Kalender
Peralatan :
Sprayer Cat
Compressor
Alat Bantu pengecatan
Material / Bahan :
Cat Marka water base
air
Glass beads
a. Metode Penyelesain Pekerjaan Pengecatan Marking.
Pekerjaan Pengecatan Marking dilaksanakan dengan mengacu pada
Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor : KP 39 Tahun 2015.
Jenis material marka jalan yang sesuai spesifikasi teknis bandara, ketepatan
dimensi
dan posisi marka jalan sehingga menciptakan suasana aman bagi pemakai
landasan yang cukup dengan disediakannya lebar badan jalan yang
memenuhi Standar teknis. Dasar material dari cat syntetic emulsion. Bahan
pencampur air supaya tidak mudah licin dan terbakar akibat gesekan
terutam pada waktu landing. Semua pekerjaan ini harus mendapat
persetujuan dari Konsultan Pengawas dan Direksi Pekerjaan. :
1) RFI ( Pengajuan Request For Instruction) Pekerjaan Pengecatan Marking ke
Konsultan Supervisi dan Direksi.
2) Surat Pengajuan MSS (Material Sample Sheet) untuk Pekerjaan
Pengecatan Marking ke Konsultan Supervisi dan Direksi.
3) Mengajukan Pengukuran marka dan Lay Out / Denah Lokasi pekerjaan ke
Konsultan Supervisi dan Direksi.
4) Mengajukan Shop Drawing untuk Pekerjaan Pengecatan Marking ke
Konsultan Supervisi dan Direksi.
5) Untuk menjaga mutu dilapangan setiap Material cat yang akan digunakan
dilapangan terlebih dahulu diperiksa oleh Konsultan Pengawas.
6) Sebelum dilaksanakan pekerjaan pengecatan marking, terlebih dahulu
mengajukan ijin kepada penyelenggara Bandar udara/Direksi sesuai
dengan MOWP
7) Personil untuk pekerjaan pengecatan / marking.
8) Juru ukur terlebih dahulu membuat marking dilokasi pekerjaan.
9) Permukaaan yang akan dicat terlebih dahulu dibersihkan dari
debu/kotoran.
10) Pengecatan / marking dilakukan dengan menggunakan cat yang sesuai
dengan spesifikasi teknik dan menggunakan compressor atau alat
penghampar lain diatas mal / garis batas / triplek yang dipasang diatas
landasan pacu.
11) Pencampuran antara bahan dasar cat dengan bahan pengencer dengan
sepengetahuan Konsultan Pengawas dan Direksi.
12) Seluruh marka yang akan di cat diberi tanda sesuai dimensi yang telah
ditentukan dan disetujui oleh Konsultan Pengawas serta Direksi.
13) Tebal dan warna cat mengacu pada spesifikasi teknik dan
instruksi/persetujuan dari Konsultan Pengawas Pengawas dan Direksi
sehingga hasil cat dapat dilihat oleh Pilot pesawat dengan jelas.
14) Penentuan alat kerja dan waktu pelaksanaan berdasarkan koordinasi
dengan Konsultan Supervisi dan direksi dan instansi terkait
15) Foto-foto Pekerjaan Pengecatan Marking, Dokumentasi pelaksanaan
pekerjaan Pengaspalan pada kondisi sebelum, sedang dan selesai
dikerjakan.
16) RFM ( Request For Measurement ) pengukuran bersama dengan
Konsultan Supervisi dan Direksi, pada Pekerjaan Pengecatan Marking
yang telah selesai dilaksanakan dan dilengkapi dengan data ukur, as
built drawing, perhitungan volume ( calculation sheet), foto dan video.
START A B
A B
Runway Side
Number
Gbr. Contoh Bahagian Marka yang akan dicat pada landas pacu
START
Verifikasi teknik
dengan gambar
kerja dan SpekTek
TIDAK TIDAK
Ganti Baru Perbaikan Kerusakan
YA
YA YA
END
Di setujui Konsultasi ke
END konsultan supervisi konsultan supervisi
Gbr. Contoh Pekerjaan Pengecatan Marking
d. Prosedur Serah Terima.
Serah Terima Pekerjaan Pengecatan Marking dilakukan setelah pemeriksaan
dan peninjauan bersama dengan Konsultan Supervisi dan Direksi. Serta
Membuat Dokumentasi di awal, sedang dan selesainya pekerjaan.
FLOWCHART PROSES SERAH TERIMA
PEMERIKSAAN FISIK
PEMERIKSAAN BERSAMA KONSULTAN
START
DOKUMEN SUPERVISI
& SPESIFIKASI TEKNIK
SERAH TERIMA
PEKERJAAN DISETUJUI ASI
END OK SESUAI DOKUMEN &
DOKUMENTASI 100 SPESIFIK
% DAN PEMBUATAN TEKNIK
AS BUILT DRAWING
TIDAK
EN
DIPERBAIKI SAMPAI
DENGAN SESUAI DOKUM
DAN SPESIFIKASI TEKNIK
Gbr. Contoh Pekerjaan Pengecatan Marking
e. Kendala dan Solusi Pekerjaan