RPL BK Menghindari Tawuran

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 5

NAMA : Anissa Murni, S.

Pd
INSTANSI : SMPN 2 Telukjambe Barat, Kab. Karawang. Provinsi Jawa Barat.
EMAIL : [email protected]

RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN BIMBINGAN KONSELING

Satuan Pendidikan : SMP


Kelas / Semester : IX / GANJIL
Tema : Kesadaran Tanggung Jawab Sosial
Sub Tema : Menghindari Terjadinya Tawuran di Kalangan Pelajar
Pembelajaran ke :1
Alokasi waktu : 40 menit

A. TUJUAN LAYANAN

4.1 Menganalisis cara menghindari tawuran (Tahap Pengenalan)


4.2 Menyadari resiko tawuran (Tahap Akomodasi)
4.3 Mengambil Tindakan untuk menghindari tawuran berdasarkan resiko yang
muncul (Tahap Tindakan)

B. KEGIATAN LAYANAN

 Kegiatan Pendahuluan:
1. Guru mengucapkan salam, berdoa, menyampaikan tema dan tujuan layanan.
2. Guru melakukan appersepsi.
3. Guru melakukan tahap peralihan/transisi.
 Kegiatan Inti:
1. Siswa membentuk kelompok yang terdiri dari 4 orang.
2. Siswa menganalisis cara menghindari tawuran.
3. Siswa melihat tayangan video tentang perilaku tawuran.
4. Siswa mencermati apa saja resiko dari tawuran.
5. Siswa mempresentasikan hasil kerja kelompoknya di depan teman-temannya.
 Kegiatan Penutup:
1. Siswa menyimpulkan inti pokok layanan.
2. Guru merangkum dan menyempurnakan kesimpulan siswa.
3. Guru memberikan dorongan bagi siswa agar siswa dapat mengambil tindakan
untuk menghindari tawuran berdasarkan resiko yang muncul.
4. Guru dan siswa mengevaluasi layanan yang telah diselesaikan.
C. PENILAIAN LAYANAN

 Penilaian Proses Bagi Siswa:

No Nama Aktif dalam Aktif dalam Aktif dalam Aktif dalam


kelompok tanya jawab presentasi menyimpulkan materi

 Penilaian Proses Bagi Guru:

1. Berikan saran dan Jawaban:


masukan kepada guru
dalam menyampaikan Hal baik yang telah dilakukan guru dalam menyampaikan
materi ini! materi ini
adalah…………………………………………………….

Hal perlu diperbaiki guru dalam menyampaikan materi ini


adalah…………………………………………………….

2. Berikan saran dan Jawaban:


masukan mengenai
materi yang Menurut saya, materi ini…………………………………
disampaikan!
……………………………………………………………

 Penilaian Hasil

Jawablah pertanyaan berikut berdasarkan materi yang telah disampaikan:


1. Bagaimana cara menghindari tawuran antar pelajar!
2. Apa saja resiko yang dapat terjadi ketika kalian ikut tawuran?
3. Mengapa kalian perlu menghindari tawuran?
4. Ceritakanlah pengalamanmu ketika ada teman atau saudaramu yang terlibat tawuran!
MATERI: TAWURAN ANTAR PELAJAR

Tawuran pelajar merupakan salah satu perbuatan anak yang dapat dikategorikan sebagai kenakalan
remaja atau juvenile deliquency yang dikemukakan oleh Alder.

Tawuran merupakan suatu bentuk penyimpangan terhadap nilai-nilai persatuan, karena tawuran dapat
menyebabkan disintegrasi, dan ini sangat tidak sesuai dengan dasar Negara Indonesia yaitu pancasila
tepatnya pada sila ke-3 yang berbunyi: “Persatuan Indonesia”.

Faktor- faktor yang menyebabkan tawuran pelajar :

Berikut ini adalah faktor-faktor yang menyebabkan tawuran pelajar, diantaranya :

Beberapa faktor yang mempengaruhi terjadinya tawuran, terdapat faktor internal dan faktor eksternal, yaitu:

1. Faktor internal

Faktor internal mencangkup realisasi frustasi negatif, gangguan pengamatan dan tanggapan pada diri
remaja, dan gagguan emosional/perasaan pada dir remaja.tawuran pada dasanya dapat terjadi karena tidak
berhasilnya remaja untuk mengontril dirinya sendiri. gangguan pengamatan dan tanggapan pada diri remaja
antara lain : berupa ilusi,halusinasi dan gambaran semu.

Faktor ekternal Selain faktor didalam (internal) yang dapat menyebabkan tawuran juga ada beberapa faktor
lainnya yaitu: keluarga, lingkungan sekolah yang tidak menguntungkan dan lingkungan sekitar. Keluarga
memang peranan pentik dalam membentuk karakter anak dan watak anak. Kondisi keluarga sangat
berdampak pada perkembangan seorang anak, apabila hubungan dalam kekeluargaan baik akan berdampak
positif begitupun sebaliknya, jika hubungan dalam kekeluargaan buruk maka akan pula membawa dampak
buruk terhadap perkembangan anak, misalnya rumah tangga yang berantakan akan menyebabkan anak
mengalami ketidakpastian emosional, perlindungan dari orangua, penolakan orang tua dan pengaruh buruk
orang tua

Berdasarkan hasil penelitian ditemukan bahwa salah satu penyebab kenakalan remaja dikarenakan tidak
berfungsinya orang tua sebagai figure teladan yang baik bagi anak (hawari, 1997). Jadi disinilah peran
orangtua sebagai penunjuk jalan anaknya untuk selalu berprilaku baik.

Faktor Sekolah

Sekolah tidak hanya untuk menjadikan para siswa pandai secara akademik namun juga pandai secara
akhlaknya . Sekolah merupakan wadah untuk para siswa mengembangkan diri menjadi lebih baik. Namun
sekolah juga bisa menjadi wadah untuk siswa menjadi tidak baik, hal ini dikarenakan hilangnya kualitas
pengajaran yang bermutu. Contohnya disekolah tidak jarang ditemukan ada seorang guru yang tidak
memiliki cukup kesabaran dalam mendidik anak muruidnya akhirnya guru tersebut menunjukkan
kemarahannya melalui kekerasan. Hal ini bisa saja ditiru oleh para siswanya. Lalu disinilah peran guru
dituntut untuk menjadi seorang pendidik yang memiliki kepribadian yang baik.

Faktor Lingkungan

Lingkungan rumah dan lingkungan sekolah dapat mempengaruhi perilaku remaja. Seorang remaja yang
tinggal dilingkungan rumah yang tidak baik akan menjadikan remaja tersebut ikut menjadi tidak baik.
Kekerasan yang sering remaja lihat akan membentuk pola kekerasan dipikiran para remaja. Hal ini
membuat remaja bereaksi anarkis. Tidak adanya kegiatan yang dilakukan untuk mengisi waktu senggang
oleh para pelajar disekitar rumahnya juga bisa mengakibatkan tawuran.

Hal yang menjadi pemicu tawuran :

Tak jarang disebabkan oleh saling mengejek atau bahkan hanya saling menatap antar sesama pelajar yang
berbeda sekolahan. Bahkan saling rebutan wanita pun bisa menjadi pemicu tawuran. Dan masih banyak
lagi sebab-sebab lainnya, yakni:

• Kecemburuan Sosial
• Merasa Terejek atau Diejek
• Memperebutkan Kekuasaan
• Tidak Mau Kalah
• Terpaksa Atas Situasi dan Kondisi (tidak dibenarkan)
• Arogansi
• Merasa Individu atau Kelompok Tersebut Lebih Hebat Dari Kelompok Lain
• Faktor Alumni atau Senior (kekuasaan individu dalam kelompok)
• Hura-hura atau Iseng Mengisi Waktu Kekosongan Saat Nongkrong

Adapun cara mencegah tawuran di kalangan remaja adalah dengan beberapa cara berikut:
1. Perbanyak Silaturahmi. Bisa dikatakan poin ini adalah poin yang sangat berpengaruh pada setiap
terjadinya tawuran, dimana ketika suatu kelompok maupun individu itu sendiri tidak mengenal
anatar satu sama lain dan tidak ada ikatan yang erat maka akan terjadi sebuah kesalah pahaman
antara kedua belah pihak yang ujung-ujungnya akan terjadi tawuran besar denga melibatkan setiap
individu dengan modal memprovokasi. Saling berkunjung mengajak kerja sama atau membahas
sesuatu yang positif, misal membuat acara yang sifatnya melibatkan sekloh-sekolah, perbanyak
ektra kulikutes yang mewajibkan semua siswa mengikutinya (dalam konteks anak sekolah).”
Dalam konteks masyarakat, memerlukan adanya sebuah kegiatan-kegiatan positif lainnya. Seperti
kegiatan Bakti Sosial, musyawarah dalam mengambil suatu tindakan, mengadakan kegiatan
rutinitas pengajian yang bersifat silaturahmi.
2. Adanya Delegasi-delegasi Yang Kuat. Hal ini perlu dilakukan agar ketika adanya sebuah
permasalahan maka delegasi itu lah yang memperkuat akan pengambilan kesimpulan masalah
tersebut. Terlebih dalam membuat jera pala pelaku tawuran itu sendiri dengan hukuman yang akan
membuatnya jera dan enggan mengulanginya lagi dikemudian hari.
3. Mediasi Membuka komunikasi antara kedua belah pihak.
4. Memperluas Pengetahuan Dalam Konteks Agama. Konteks ini akan menjadikan pertimbangan
bagi pelaku tawuran tersebut sebelum melakukan tawuran itu sendiri. Dimana ketika suatu
kelompok ataupun individu akan berpikir secara rasional maupun religus dalam tindakannya yang
mengakibatkan dia enggan untuk melakukan hal itu, tersebab dilarangnya oleh agama karena
mempunyai banyak kemudharatan ketimbang manfaatnya sendiri.
5. Menumbuhkan Karakter Bangsa Yang Seutuhnya. Kurangnya Karakter Bangsa pada masyarakat
maupun anak sekolah ini menjadikan pemicu terjadinya tawuran (peperangan). Ketika dia tidak
memahami bagaimana Karakter Bangsa Indonesia? Seperti apa Karakter Bangsa Indonesia?.
Tentunya si pelaku tidak akan mempertimbangkan keputusannya untuk tindakannya. Sebab dia
tidak memahami Karakter Bangsanya sendiri.. Jika hal ini diterapkan pada setiap anak sekolah
maupun masyarakat, niscaya kedamaian dalam menjaga nilai kemerdekaan di tengah keberagaman
akan sangat kuat. Karena karakter Bangsa Indonesia adalah Bangsa Yang Mencintai Perdamaian
Tanpa Kekerasan.
Lalu bagaimana cara mengatasi tawuran?. Berikut cara mengatasi tawuran:

1. Menambah jam pelajaran keagamaan baik di sekolah ataupun di tempat kuliah. Dengan
penambahan jam pelajaran agama ini siswa atau mahasiswa diajak untuk lebih memahami bahwa
pertengkaran, perkelahian atau tawuran itu tidak ada manfaatnya, yang ada hanya kerusakan dan
bahkan kematian.
2. Menambah kegiatan keagamaan di sekolah ataupun di tempat kuliah. Misalnya di sekolahan
diadakan mengaji bersama, ceramah keagamaan, sholat dhuha, dan shalat wajib secara berjamaah.
Selain menunaikan kewajiban juga mengendalikan perbuatan yang bertentangan dengan agama.
3. Mengisi waktu luang dengan kegiatan yang bermanfaat seperti olahraga, ekstrakurikuler atau
penelitian yang bermanfaat bagi mahasiswa. Sehingga tidak terpikirkan keinginan untuk
melakukan hal-hal yang tidak terpuji.
4. Patroli polisi dan satpol PP diintensifkan saat jam pulang sekolah, karena siswa atau mahasiswa
yang berbeda almamater biasanya akan cepat tersulut emosinya saat mereka berpapasan dengan
jumlah yang banyak.
5. Masyarakat berperan aktif jika ada tanda-tanda akan terjadi tawuran, atau sudah terjadi tawuran
dengan menelepon polisi atau melalui jejaring sosial facebook dan twitter melalui akun
@NTMCLantasPolri agar polisi segera datang dan mengendalikan suasana.
6. Orang tua harus mengawasi kegiatan anaknya. Apabila si anak belum pulang ke rumah seperti
biasanya, sebaiknya orang tua proaktif menanyakan ke anak melalui telepon seluler, atau ke teman
atau ke sekolahan.
7. Pihak sekolah atau kampus harus memberikan sangsi yang tegas jika ada siswa atau mahasiswa
yang melakukan tawuran. Dari member sangsi diskors sampai dikeluarkan.

Dampak negatif akibat tawuran diantaranya :

1. kerugian fisik, pelajar yang ikut tawuran seperti luka-luka baik ringan maupun luka berat karena
lemparan benda tumpul atau batu dan adu fisik dengan tangan kosong,
2. masyarakat sekitar tempat terjadinya tawuran, contohnya rusaknya rumah warga akibat pelajar
yang tawuran melempari batu dan mengenai rumah warga.
3. menggangu kenyamanan pengendara jalan, karena tawuran banyak terjadi di pusat kota dimana
banyak aktivitas dari warga masyarakat.

Sumber:
https://www.kompasiana.com/didno76/5518a24aa333117107b66665/cara-mengatasi-tawuran
Ventje O. Jacob (Pengamat Sosial Kemasyarakatan Sulut)
https://tribratanewspoldasulawesiutara.com/cara-mencegah-dan-mengatasi-terjadinya-tawuran/
https://tuxedovation.inovasi.litbang.kemendagri.go.id/detail_inovasi/29414

Anda mungkin juga menyukai