Evaluasi Op - Har Sistem AMR
Evaluasi Op - Har Sistem AMR
Evaluasi Op - Har Sistem AMR
EVALUASI
PENGOPERASIAN DAN
PEMELIHARAAN SISTEM
AMR DAN
PENDUKUNGNYA
3. EVALUASI PENGOPERASIAN DAN
PEMELIHARAAN SISTEM AMR DAN
PENDUKUNGNYA
DURASI : 4
1.1. SOP Pengoperasian Pelanggan AMR TR ( 53 kVA s.d 197 kVA) ............................ 1
Dalam setiap pengoperasian pelanggan AMR harus memperhatikan urutan langkah atau flow
chart atau SOP yang telah ditetapkan. Dan setiap kelainan yang terjadi di lapangan di awali
dari ketidaktaatan pada SOP, artinya ada langkah atau urutan yang dilewati entah itu disengaja
maupun tidak sengaja.
1) Mempersiapkan APP yang akan dipasang sesuai dengan daya dan tarif dengan
memperhatikan :
b. Ujung kabel di-lapisi timah atau dipasang sepatu kabel berbentuk bulat atau “O” ke
terminal CT dan bentuk pin ke terminal meter dan dicramping dengan benar.
3) Melakukan pengujian APP dan perlengkapannya yang telah dirakit dengan cara :
a. Membuat simulasi dengan memberi tegangan dan beban pada APP tersebut.
b. Melakukan uji error pengukuran dengan menggunakan alat uji akurasi pada APP
tersebut dan memastikan bahwa wiringnya benar dan meternya berfungsi dengan
baik sesuai dengan kelasnya.
5) APP dipasang ke pelanggan dengan mengikuti ketentuan TUL ( Tata Usaha Langgan )
yang berlaku dan juga rule SAP yang ada.
6) Spesifikasi APP ( terutama MCCB , Meter dan CT ) yang dipasang di pelanggan harus
sesuai dengan tarif dan daya kontrak pelanggan tersebut. Pada saat pemasangan harus
diperhatikan arah input dan output tegangan.
a. Memastikan bahwa tegangan pada tiap phasenya harus sudah bisa terbaca oleh
meter baik besaran maupun urutan phase harus benar ( Lihat display meter )
a. Melihat phasor di meter tersebut ( dibaca melalui aplikasi portable atau melalui
koneksi dgn sistem AMR ) dan ,
b. Melakukan uji error pengukuran dengan menggunakan alat uji akurasi pada APP
tersebut baik melalui perbandingan daya sekunder (kW) pada display meter dan daya
aktif primer (kW) maupun perbandingan antara energy aktif (kWh) primer dan energy
sekunder (kWh) melalui kedipan impuls.
Apabila APP tersebut belum bisa dibebani dari pelanggan, bisa digunakan beban 3
phase lain yang disediakan oleh PLN sebagai dummy load misalnya motor listrik 3
phase.
11) Dengan melampirkan bukti hasil komisioning / pengujian tersebut dibuat BA Pemasangan
APP yang disaksikan dan ditandatangi oleh pihak pelanggan dan petugas PLN.
UNIT/ AREA
NO. KEGIATAN TRANEL Pelanggan Keterangan
PP JAR KON RAYON
HARMETRAN AMR
2 Perakitan APP 2
5 Konstruksi sebagai
5 Pemasangan APP
pengawas
9 Pembebanan 9 9 9
11 Penimbangan 11
Keterangan :
1 = garis proses
2 = garis koordinasi
1) Mempersiapkan APP yang akan dipasang sesuai dengan daya dan tarif dengan
memperhatikan :
a. Kotak APP --
Untuk CT dan PT harus dilakukan pengujian individual untuk mengetahui kebenaran dan
kesesuaian klas, rasio dan burden.
Untuk OCR harus di-setting sesuai daya pelanggan dan dilakukan pengujian individual
untuk mengetahui kesesuaian antara unjuk kerja relay dengan kurva TDL
b. Ujung kabel di-lapisi timah atau dipasang sepatu kabel berbentuk bulat atau “O” ke
terminal CT dan bentuk pin ke terminal meter dan dicramping dengan benar.
Apabila digunakan CT single sekunder, wiring antara OCR/GFR dan meter dilakukan
secara seri.
c. Pada blok terminal pastikan polaritas CT masing-masing fasa sudah terpisah (tidak
ada jumperan).
a. Melihat phasor di meter tersebut ( dibaca melalui aplikasi portable atau melalui
connect dgn sistem AMR ) dan ,
b. Melakukan uji error pengukuran dengan menggunakan alat uji akurasi pada APP
tersebut baik melalui perbandingan daya sekunder (kW) pada display meter dan daya
aktif (kw) primer maupun perbandingan antara energy aktf ( kWh ) primer dan energy
aktif (kWh) sekunder melalui kedipan impuls.
9) Membuat BA Pemasangan APP yang disaksikan dan ditandatangi oleh pihak pelanggan
dan petugas PLN. Hasil pengujian /komisioning dilampirkan setelah ada pengujian dengan
beban pelanggan untuk menyesuaikan kondisi real pembebanan.
UNIT/ AREA
NO. KEGIATAN TRANEL Pelanggan Keterangan
PP JAR KON RAYON
HARMETRAN AMR
Kotak APP , CT, PT, OCR,
1 1 1 meter , terminal blok &
Persiapan APP yang akan digunakan modem
1
Meter, CT ,PT dan OCR
(disesuaikan dengan tarif dan daya ) dilakukan pengujian
individual
- ukuran kabel wiring CT :
NYAF 4 x 6 mm
2 Perakitan dan Wiring APP 2 2
- ukuran kabel wiring PT :
NYAF 4 x 4 mm
Pengujian CT dalam
rangkaian APP
Pengujian PT dalam
3 Pengujian APP 3 rangkaian APP
Pengujian pembatas
dalam rangkaian CT - CB -
OCR
4 Pengoperasian 4 4 4 4
8 Penimbangan 8
Keterangan :
1 = garis proses
2 = garis koordinasi
3 Perakitan dan wiring dilakukan setelah
kubikel terpasang.
Pemeliharaan Hardware dan Software AMR di Control Center periodik 1 (satu) bulan
sekali
Pemeliharaan Meter AMR dan Komunikasinya dengan control center 1(satu) tahun
sekali kecuali untuk perbaikan akibat kegagalan komunikasi maupun meter.
system Grounding
system pengawatan.
memastikan semua software AMR telah update sesuai dengan kebutuhan ( Aplikasi
baca meter, manajemen data base, transfer stand, DLPD, TSS )
Pemeliharaan ini dilakukan secara rutin terutama data – data kegagalan baca yang didapat dari
hasil pembacaan AMR baik itu data harian maupun saat billing.
1) Kegiatan Pemeriksaan ,
a. Meter , meliputi :
Pemeriksaan Segel
Port Komunikasi
- Daya
- Power Factor
- Stand kVArh
- kVA max
Bateray
b. Modem, meliputi:
SIM Card
Modem Unit
Sekering
Kabel data
Antena
Signal Strenght
2) Menganalisa semua permasalahan yang timbul setelah mendapatkan data-data dari hasil
pemeriksaan terhadap meter, modem dan alat-alat penunjang lainnya.
3) Tindak lanjut setelah adanya hasil analisa atas permasalahan yang terjadi.
a. Meter :
Kerusakan pada segel akan dilaporkan dan ditindak lanjuti sesuai dengan
prosedur baku yang sudah ada.
Meskipun telah ada SOP, namun masih ada beberapa kondisi pada pengukuran yang salah
akibat pada waktu pengoperasian meter baik itu pemasangan maupun penggantian APP
mengabaikan SOP.
Grafik Arus
Grafik Tegangan
Phasor pelanggan tersebut normal, hanya phase R yang menggunakan beban lebih besar
daripada phase yang lain.
Phasa R
Phasa S Phasa T
Pada pelanggan ini terjadi kesalahan wiring pada phase R di kubikel yang menyebabkan lebih
tagih.
Seharusnya tidak terjadi apabila pada saat pengopersian dilakukan penimbangan seperti
yang disyaratkan pada SOP.
Pada pelanggan tersebut kWh terbakar, dan saat setelah dilakukan penggantian tidak
dilakukan connect dengan AMR dan mengalami gagal baca.
Phasa T
Phasa R Phasa S
WIRING TERMINAL
Pengukuran Arus di Amp Stick dan Arus di Display Meter antara Lain :
Di Amp Stick Display kwh meter :
R= 28.9 A R= 0.90 A ==> 0.90 x 20 ( faktor CT 100/5A) = 18 A
S = 26.0 A S= 1.30 A ==> 1.30 x 20 ( faktor CT 100/5A) = 26 A
T = 28.8 A T= 0.46 A ==> 0.94 x 20 ( faktor CT 100/5A) = 18.8 A
Hasil Penimbangan Beban = Minus 78 %
Pada pelanggan tersebut telah terjadi kesalahan wiring dari pabrikan dimana CT yang
digunkan untuk meter merupakan CT untuk proteksi dan CT yang digunakan untuk proteksi
merupakan CT Pengukuran.
Display OCR
Kubikel
phs R = 3,14 A
phs S = 3,70 A
phs T = 3,04 A
Pengukuran Arus di Amp Stick dan Arus di Display Meter antara Lain :
Di Amp Stick Display kwh meter :
R= 3.2 A R= 0.54 A ==> 0.54 x 4 ( faktor CT 20/5A) = 2.68 A
S = 2.7 A S= 0.54 A ==> 0.54 x 4 ( faktor CT 20/5A) = 2.18 A
T = 3.1 A T= 0.46 A ==> 0.46 x 4 ( faktor CT 20/5A) = 1.84 A
Hasil Penimbangan Beban = Minus 60 %
Analisa : Wiring Sekunder CT ( singgel burden ) terwiring Pararel ke KWH dan Relay OCR ==> Seharusnya terwering Seri.
Dari evaluasi kejadian pelanggan tersebut di atas, SOP tidak dijalankan dengan benar. Bagian
per bagian pada SOP harus dilalui sampai akhir.