Ad Art Arsada
Ad Art Arsada
Ad Art Arsada
VISI
ARSADA merupakan fasilitator, motivator dan advocator handal.
MISI
1. Memberdayakan manajemen Rumah Sakit Daerah dalam rangka
menciptakan daya saing yang tinggi dengan kemampuan memanfaatkan
peluang pasar dan tetap menjalankan fungsi sosial secara wajar.
2. Melakukan advokasi dan partisipasi aktif ke berbagai pihak berkaitan
dengan kebijakan makro yang berkaitan dengan perumahsakitan di
Indonesia.
3. Berpartisipasi aktif dalam mengembangkan mutu manajemen Rumah
Sakit Daerah melalui pengembangan kompentensi manajer Rumah Sakit
Daerah.
4. Berperan aktif dalam penanggulangan bencana dan musibah missal
yang terjadi di tanah air melalui kordinasi mobilisasi dan pengerahan
sumber daya.
5. Mempercepat dan memeratakan arus informasi di Indonesia.
PROFIL ASOSIASI RUMAH SAKIT DAERAH SELURUH INDONESIA (ARSADA)
LINGKUP KEGIATAN
Lingkup kegiatan organisasi ARSADA meliputi upaya internal untuk
kepentingan organisasi serta upaya eksternal untuk kepentingan Rumah
Sakit Daerah dan masyarakat.
ANGGARAN DASAR ARSADA
ASOSIASI RUMAH SAKIT DAERAH SELURUH INDONESIA
(ARSADA)
BAB I
NAMA, TEMPAT KEDUDUKAN DAN WAKTU
Pasal 1
Organisasi ini bernama Asosiasi Rumah Sakit Daerah Seluruh Indonesia
dengan singkatan ARSADA
Pasal 2
Pengurus Pusat ARSADA berkedudukan di Ibukota Negara Republik Indonesia
Pasal 3
ARSADA didirikan pada tanggal 3 November 2000 dalam Temu Nasional
Rumah Sakit Daerah se Indonesia di Jakarta, untuk jangka waktu yang tidak
ditentukan lamanya.
BAB II
ATRIBUT
Pasal 4
Atribut ARSADA berupa lambang dan panji organisasi ditetapkan oleh Musyawarah
Nasional ARSADA. Berupa palang hijau yang berisi rangkaian kepulauan Negara
Kesatuan Republik Indonesi diatas dasar warna merah putih, dilingkari bulatan oval
warna hijau dengan tulisan Asosiasi Rumah Sakit Daerah Seluruh Indonesia.
BAB III
ASAS
Pasal 5
ARSADA berasaskan Pancasila
BAB IV
TUJUAN
Pasal 6
ARSADA mempunyai tujuan menghimpun Rumah Sakit Daerah Seluruh Indonesia
ANGGARAN DASAR ARSADA (ASOSIASI RUMAH SAKIT DAERAH SELURUH INDONESIA)
a. Ketua Umum
b. Ketua – ketua
c. Sekretaris Jendral
d. Wakil Sekretaris Jendral
e. Bendahara
f. Departemen-departemen yang diperlukan
(3) Masa bakti Pengurus Pusat selama 3 ( tiga ) tahun dan dapat dipilih kembali
(4) Ketua Umum Pengurus Pusat hanya dapat dipilih maksimal untuk 2 (dua)
masa bakti.
Pasal 12
(1) Pengurus ARSADA Tingkat Wilayah terdiri dari Dewan Penasihat dan
Pengurus Wilayah
(2) Susunan Pengurus Wilayah ARSADA minimal terdiri dari :
a. Ketua
b. Wakil Ketua
c. Sekretaris
d. Bendahara
e. Bidang-bidang yang diperlukan
(3) Jabatan lain dalam Kepengurusan Wilayah ARSADA, sesuai kebutuhan dan
kemampuan organisasi, ditetapkan dalam Musyawarah Wilayah sebagai
pemegang kekuasaan tertinggi pada tingkat wilayah.
(4) Masa bakti Pengurus Wilayah selama 3 ( tiga ) tahun.
(5) Ketua Pengurus Wilayah hanya dapat dipilih maksimal untuk 2 (dua) masa
bakti.
BAB VIII
KEPENGURUSAN
Pasal 13
(1) Pengurus adalah orang perserongan yang dipilih dan ditetapkan berdasarkan
hasil musyawarah pada tiap tingkatan untuk menjalankan roda organisasi
(2) Kepengurusan ARSADA terdiri atas :
a. Pengurus pusat untuk tingkat nasional
b. Pengurus wilayah untuk tingkat provinsi
(3) Kepemimpinan pengurus ARSADA bersifat kolektif dan dipimpin oleh ketua
umum
ANGGARAN DASAR ARSADA (ASOSIASI RUMAH SAKIT DAERAH SELURUH INDONESIA)
Pasal 14
(1) Pengurus pusat ARSADA mempunyai tugas :
a. Membangun dan mengembangkan organisasi ARSADA
b. Menegakkan, melaksanakan tujuan dan fungsi organisasi
c. Membuat dan menetapkan pokok-pokok kebijakan organisasi sesuai
dengan AD/ART
d. Mewakili ARSADA dalam kegiatan kedalam dan keluar, kegiatan nasional
dan internasional
e. Mengangkat dan melantik pengurus wilayah
f. Memutuskan pengelolaan aset ARSADA
g. Menjalin kerjasama dengan pengurus wilayah dan mitra kerja
h. Mempertanggungjawabkan hasil pelaksanaan pokok-pokok kebijakan dan
program kegiatan
(2) Pengurus pusat berkewajiban :
a. Melaksanakan AD/ART organisasi
b. Melaksanakan keputusan munas dan rakernas
c. Melaksanakan pembinaaan pada pengurus wilayah
d. Memfasilitasi untuk kemajuan RSD
e. Mempertanggungajawabkan pelaksanaan tugasnya pada forum
musyawarah nasional
Pasal 15
(1) Pengurus wilayah ARSADA mempunyai tugas :
a. Membangun dan mengembangkan organisasi ARSADA
b. Menegakkan, melaksanakan tujuan dan fungsi organisasi
c. Membuat dan menetapkan pokok pokok kebijakan organisasi sesuai AD/
ART
d. Mewakili ARSADA dalam kegiatan kedalam dan keluar didaerahnya
e. Mengelola aset ARSADA
f. Menjalin kerjasama dengan ARSADA wilayah lain dan mitra kerja
g. Mempertangungjawabkan hasil pelaksanaan pokok pokok kebijakan dan
program kegiatan
(2) Pengurus wilayah ARSADA berkewajiban :
a. Melaksanakan AD/ART organisasi
b. Melaksanakan keputusan musyawarah wilayah dan Raker wilayah
c. Melaksanakan keputusan pengurus pusat
ANGGARAN DASAR ARSADA (ASOSIASI RUMAH SAKIT DAERAH SELURUH INDONESIA)
BAB XI
KEWAJIBAN DAN HAK ANGGOTA
Pasal 18
(1) Kewajiban anggota
a. Menjunjung tinggi nama dan kehormatan organisasi
b. Memegang teguh Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga dan Kode
Etik Organisasi
c. Aktif melaksanakan kegiatan Organisasi
d. Aktif membayar iuran bagi anggota biasa
(2) Hak Anggota biasa
a. Hak berbicara
b. Hak memilih dan hak dipilih sebagai Pengurus ARSADA
c. Hak mendapat pembinaan, perlindungan dan pembelaan organisasi.
d. Hak mendapat manfaat dari hasil usaha dan upaya organisasi
(3) Hak anggota luar biasa
a. Hak berbicara
b. Hak dipilih menjadi Pengurus ARSADA
c. Hak mendapat pembinaan, perlindungan dan pembelaan organisasi
d. Hak mendapat manfaat dari hasil usaha dan upaya organisasi
(4) Hak anggota kehormatan
• Hak berbicara
BAB XII
MUSYAWARAH DAN RAPAT
Pasal 19
Musyawarah dan rapat organisasi terdiri dari :
(1) Musyawarah Nasional ARSADA dan Musyawarah wilayah ARSADA
(2) Rapat kerja nasional dan rapat kerja wilayah
(3) Musyawarah nasional luar biasa
Pasal 20
(1) Musyawarah nasional dan musyawarah wilayah sah apabila dihadiri lebih
dari separo peserta
(2) Keputusan musyawarah bisa diambil atas dasar musyawarah mufakat
(3) Apabila keputusan tidak dapat diambil secara musyawarah mufakat, secara bulat
(aklamasi) maka keputusan bisa diambil dengan suara terbanyak (voting)
ANGGARAN DASAR ARSADA (ASOSIASI RUMAH SAKIT DAERAH SELURUH INDONESIA)
BAB XIII
MUSYAWARAH NASIONAL
Pasal 21
(1) Musyawarah Nasional (Munas) ARSADA adalah lembaga organisasi
pemegang kekuasaan tertinggi
(2) Munas mempunyai tugas :
a. Menetapkan dan atau mengubah Anggaran Dasar, Anggaran Rumah
tangga serta kode etik ARSADA
b. Menetapkan jadwal acara dan tata tertib munas
c. Menetapkan pokok-pokok kebijakan dan program kerja Organisasi
d. Menilai pertanggungjawaban pengurus pusat
e. Memilih dan menetapkan Ketua Umum
f. Menetapkan keputusan lain yang dianggap perlu
(3) Peserta munas adalah pengurus pusat ARSADA, utusan pengurus wilayah
dan anggota
(4) Munas dapat dihadiri oleh peninjau yang ditentukan oleh pengurus pusat
(5) Peserta memiliki hak bicara, hak suara, hak memilih dan hak disiplin
(6) Peninjau hanya memiliki hak bicara
(7) Munas diselenggarakan 1 (satu) kali setiap 3 (tiga) tahun
(8) Tempat dan waktu munas ditetapkan dalam munas sebelumnya
BAB XIV
MUSYAWARAH NASIONAL LUAR BIASA
Pasal 22
(1) Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) diselenggarakan karena
kedaan khusus atas permintaan lebih dari setengah jumlah anggota.
(2) Munaslub mempunyai kekuasaan yang sama dengan Munas
BAB XV
RAPAT KERJA NASIONAL
Pasal 23
(1) Rapat Kerja Nasional (Rakernas) adalah rapat reguler organisasi di tingkat
Nasional
(2) Rakernas diselenggarakan oleh Pengurus Pusat ARSADA
ANGGARAN DASAR ARSADA (ASOSIASI RUMAH SAKIT DAERAH SELURUH INDONESIA)
wewenang MusWil.
(3) Rakerwil diselenggarakan minimal 1 (satu) kali dalam 1 (satu) periode
kepengurusan.
BAB XVIII
KORUM DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Pasal 28
(1) Korum untuk musyawarah atau rapat organisasi adalah sebagai berikut :
a. Rapat Pengurus dihadiri oleh lebih dari setengah dari jumlah anggota.
b. Musyawarah anggota dihadiri oleh lebih dari satu pertiga dari jumlah
anggota.
(2) Jika korum belum terpenuhi maka korum ditetapkan oleh pimpinan
musyawarah atau rapat.
(3) Pengambilan Keputusan :
Pengambilan Keputusan dilakukan secara musyawarah untuk mufakat.
Bilamana tidak berhasil pengambilan keputusan diambil berdasarkan suara
terbanyak.
BAB XIX
KEUANGAN DAN KEKAYAAN
Pasal 29
Keuangan dan kekayaan organisasi diperoleh dari :
a. Iuran anggota
b. Sumbangan, hibah dan bantuan lain yang sah dan tidak mengikat
c. Usaha-usaha dan pendapatan lainnya yang sah.
BAB XX
PEMBUBARAN ORGANISASI
Pasal 30
(1) Organisasi ini hanya dapat dibubarkan oleh Keputusan Munas atau
Munaslub yang khusus diselenggarakan untuk hal tersebut.
(2) Ketentuan korum Munas atau Munaslub untuk keperluan ini harus minimal
dua pertiga dari jumlah anggota ARSADA.
ANGGARAN DASAR ARSADA (ASOSIASI RUMAH SAKIT DAERAH SELURUH INDONESIA)
BAB XXI
ATURAN TAMBAHAN
Pasal 31
(1) Untuk pertama kali Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga ARSADA
ditetapkan dalam Rakernas pertama.
BAB XXII
PENUTUP
Pasal 32
(1) Hal-hal yang belum cukup diatur dalam Anggaran Dasar ini ditetapkan dalam
Anggaran Rumah Tangga ARSADA
(2) Ketentuan dalam Anggaran Rumah Tangga tidak boleh bertentangan dengan
Anggaran Dasar.
(3) Anggaran dasar ini berlaku sejak tanggal ditetapkan
KETUA UMUM
BAB I
LAMBANG DAN PANJI ORGANISASI
Pasal 1
(1) Lambang dan panji organisasi ditetapkan di Musyawarah Nasional ARSADA
(2) Berupa palang hijau yang berisi rangkai kepulauan Negara Kesatuan
Indonesia, di atas dasar warna merah (di atas) dan putih (di bawah),
dilingkari bulatan oval warna hijau dengan tulisan ASOSIASI RUMAH SAKIT
DAERAH SELURUH INDONESIA
BAB II
KEANGGOTAAN
Pasal 2
(1) Anggota biasa adalah Rumah Sakit Umum atau Rumah Sakit Khusus milik
Pemerintah Daerah di Indonesia, yang menyatakan kesediaan dengan
mendaftarkan diri untuk menjadi anggota.
(2) Anggota luar biasa adalah perorangan atau individu yang pernah menjadi
pengurus ARSADA yang keanggotaannya ditetapkan oleh Pengurus Pusat
ARSADA.
(3) Anggota kehormatan adalah pemerhati atau pakar dalam bidang perumah
sakitan yang keanggotaannya ditetapkan oleh Pengurus Pusat ARSADA.
BAB III
PERSYARATAN UNTUK MENJADI
KETUA UMUM PENGURUS PUSAT ARSADA DAN
KETUA PENGURUS WILAYAH ARSADA
Pasal 3
Persyaratan untuk menjadi Ketua Umum Pengurus Pusat ARSADA adalah
a. Warga negara Republik Indonesia
b. Dokter yang berpengalaman Organisasi sebagai pengurus ARSADA
ANGGARAN RUMAH TANGGA ARSADA (ASOSIASI RUMAH SAKIT DAERAH SELURUH INDONESIA)
BAB IV
KEWENANGAN DAN TANGGUNG JAWAB PENGURUS PUSAT
Pasal 5
Pengurus Pusat ARSADA mempunyai kewenangan
a. Menentukan arah dan kebijakan organisasi sesuai dengan Anggaran Dasar,
Anggaran Rumah Tangga, Keputusan Musyawarah Nasional atau
Musyawarah Nasional Luar Biasa dan Rapat Kerja Nasional
b. Mengukuhkan Pengurus Wilayah
Pasal 6
Pengurus Pusat bertanggung jawab kepada Musyawarah Nasional atau
Musyawarah Nasional Luar Biasa.
ANGGARAN RUMAH TANGGA ARSADA (ASOSIASI RUMAH SAKIT DAERAH SELURUH INDONESIA)
BAB V
KEWENANGAN DAN TANGGUNG JAWAB
PENGURUS WILAYAH ARSADA
Pasal 7
Pengurus Wilayah ARSADA mempunyai kewenangan menentukan arah dan
kebijakan organisasi sesuai Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga,
Keputusan Musyawarah Nasional dan Musyawarah Nasional Luarbiasa, Rapat
Kerja Nasional dan Musyawarah Rapat Kerja Wilayah sesuai dengan kondisi
wilayah.
Pasal 8
Pengurus Wilayah bertanggung jawab kepada Musyawarah Wilayah.
BAB VI
DEWAN PENASIHAT
Pasal 9
Penasihat Pusat dan Wilayah adalah individu/perorangan/pemerhati yang
berpengalaman tentang perumah sakitan dan atau kebijakan nasional/daerah
yang berkaitan dengan perumah sakitan atau kesehatan dan berjumlah ganjil
Pasal 10
Keanggotaan Dewan Penasihat Pusat dan Wilayah adalah anggota luar biasa
atau anggota kehormatan.
BAB VII
PESERTA MUSYAWARAH NASIONAL DAN
MUSYAWARAH NASIONAL LUAR BIASA
Pasal 11
Peserta Musyawarah Nasional dan Musyawarah Nasional Luar biasa ARSADA
adalah :
a. Pengurus Pusat
b. Pengurus Wilayah
c. Anggota biasa
ANGGARAN RUMAH TANGGA ARSADA (ASOSIASI RUMAH SAKIT DAERAH SELURUH INDONESIA)
BAB IX
PESERTA MUSYAWARAH WILAYAH
Pasal 13
(1) Peserta Musyawarah Wilayah adalah
a. Pengurus Wilayah
b. Anggota
(2) Musyawarah Wilayah dapat dihadiri oleh Pengurus Pusat
BAB X
PESERTA RAPAT KERJA WILAYAH
Pasal 14
(1) Peserta rapat kerja Wilayah adalah
a. Pengurus Wilayah
b. Anggota
(2) Rapat Kerja wilayah dapat dihadiri oleh Pengurus Pusat
ANGGARAN RUMAH TANGGA ARSADA (ASOSIASI RUMAH SAKIT DAERAH SELURUH INDONESIA)
BAB XI
PENYELENGGARAAN KEGIATAN
Pasal 15
Pengurus Wilayah wajib memberitahu dan membuat laporan kepada Pengurus
Pusat setiap penyelenggaraan kegiatan seminar, simposium, pendidikan dan
pelatihan serta yang sejenisnya.
BAB XII
KEUANGAN
Pasal 16
(1) Iuran anggota biasa ditetapkan sebesar Rp. 200.000 setiap bulan
(2) Pembagian uang iuran anggota biasa diperuntukkan 20% untuk pengurus
pusat dan 80% untuk pengurus Wilayah
(3) Sisa hasil usaha penyelenggaraan kegiatan oleh Pengurus Wilayah
sebagaimana tersebut pada BAB IX pasal 14 diperuntukkan 20% untuk
Pengurus Pusat dan 80% untuk Pengurus Wilayah
(4) Laporan keuangan Pengurus Pusat pada akhir masa baktinya disusun dalam
suatu Laporan Pertanggung Jawaban Keuangan secara acrual base dan
dilaporkan pada waktu penyelenggaraan Munas atau Munaslub.
(5) Laporan keuangan Pengurus Wilayah pada akhir masa baktinya disusun
dalam suatu Laporan Pertanggung Jawaban Keuangan dan dilaporkan pada
waktu penyelenggaraan Musyawarah Wilayah
(6) Laporan Pertanggung Jawaban Pengurus Wilayah sebagai tersebut pada
BAB X Pasal 15 ayat 5 ditembuskan kepada Pengurus Pusat
BAB XIII
PENUTUP
Pasal 17
(1) Hal-hal yang belum diatur dalam Anggaran Rumah Tangga ini akan diatur
dan ditetapkan oleh Pengurus Pusat ARSADA
ANGGARAN RUMAH TANGGA ARSADA (ASOSIASI RUMAH SAKIT DAERAH SELURUH INDONESIA)
(2) Pengaturan dan penetapan tersebut pada BAB XI Pasal 16 ayat (1) tidak boleh
bertentangan dengan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga ARSADA
KETUA UMUM