LK. 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi Ok

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 9

LK. 2.

1 Eksplorasi Alternatif Solusi


NAMA : HERRY SUWANDANI SIMANJUNTAK, S.Pd
No UKG : 201699781214

Masalah
terpilih yang Akar Penyebab Analisis alternatif
No. Eksplorasi alternatif solusi
akan masalah solusi
diselesaikan
1 Rendahnya Guru belum file:///C:/Users/Lenovo/Downloads/217-61-562-1-10-20170214.pdf Berdasarkan Analisis
minat belajar menerapkan JUDUL : PEMBELAJARAN MATEMATIKA OPERASI HITUNG BILANGAN BULAT DENGAN ALAT dari Kajian literatur dan
siswa terhadap model, metode, PERAGA wawancara solusi yang
pembelajaran media dan Menurut Soedjadi, seorang guru matematika sesuai dengan perkembangan siswanya, harus mengusahakan agar fakta, dapat digunakan yaitu
matematika pendekatan konsep, operasi atau prinsip dalam matematika itu terlihat konkret. Guru menyusun
materi operasi yang tepat saat Menurut Piaget, siswa sekolah dasar berada pada fase operasional konkrit. Pembelajaran matematika pada jenjang perencanaan dengan
hitung bilangan proses sekolah dasar seharusnya menjadi fondasi yang kuat bagi siswa, merancang model
bulat di kelas VI pembelajaran terutama penanaman konsep-konsep dasar Problem Based
operasi matematika berdasarkan karakteristik itu sendiri. Learning dengan
bilangan pada metode Experimen
kelas 6 https://osf.io/preprints/inarxiv/d2kae/download dengan menggunakan
Judul : PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING UNTUK Media Real object yaitu
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DI SMP MUHAMMADIYAH 07 MEDAN menggunakan Garis
PERJUANGAN bilangan dan peserta
Arends (2007:43) menyatakan bahwa esensinya PBL menyuguhkan berbagai situasi bermasalah yang autentik dan didik sebagai object
bermakna kepada siswa, yang dapat berfungsi sebagai batu loncatan untuk investigasi dan penyelidikan. PBL dirancang langsung untuk konsep
untuk membantu siswa mengembangkan keterampilan berpikir dan keterampilan menyelesaikan masalah, mempelajari aturan pada garis
peran-peran orang dewasa dan menjadi pelajar yang mandiri. PBL sebagai salah satu model pembelajaran yang bilangan. Dengan
dirancang agar siswa mendapat pengetahuan penting, yang membuat mereka mahir dalam memecahkan masalah, dan rancangan
memiliki model belajar sendiri serta memiliki kecakapan berpartisipasi dalam tim. Pembelajaran berbasis masalah pembelajaran yang
(Problem Based Lerning/PBL) adalah suatu model pembelajaran yang menuntut siswa untuk berfikir kritis, inovatif tersebut
memecahkan masalah, belajar secara mandiri, dan menuntut keterampilan berpartisipasi dalam tim. Proses pemecahan diharapkan dapat
masalah dilakukan secara kolaborasi dan disesuaikan dengan kehidupan, Riyanto (2010:285). meningkatkan minat
Menurut Barrows dalam Amir (2010:21), PBL adalah kurikulum dan proses. Dalam kurikulum, dirancang masalah- belajar siswa terhadap
masalah yang menuntut siswa mendapatkan pengetahuan yang penting, membuat mereka mahir dalam menyelesaikan pembelajaran
masalah, dan memiliki model belajar sendiri serta memiliki kecakapan berpartisipasi dalam tim. Proses matematika pada materi
pembelajarannya menggunakan pendekatan yang sistematis untuk memecahkan masalah. operasi hitung bilangan
Berdasarkan hasil dari kajian literatur tersebut dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran PBL merupakan model bulat yang nantinya
pembelajaran yang menggunakan masalah pada setiap proses pembelajaran, masalah yang diberikan guru kepada siswa akan menghasilkan
dapat menuntut siswa untuk lebih kreatif, aktif, berpikir kritis dan berpartisipasi pada proses pembelajaran dalam hasil belajar yang baik
menyelesaikan masalah. Hal ini tentunya akan berdampak baik untuk para siswa agar memiliki tantangan dan semangat pada materi operasi
untuk mengikuti proses pembelajaran yang terjadi di sekolah. hitung bilangan bulat
Wawancara Dengan Kepala Sekolah

1. Siswa harus memahami dulu konsep operasi hitung bilangan bulat. Siswa pasti akan kesulitan dalam
menjumlahkan bilangan positif dan negatif. Jika siswa tidak memahami konsep penjumlahan antara bilangan positif
dan negatif maka siswa akan kesulitan jika angka yang kecil dikurangi angka yang besar.
2. Setelah siswa paham dengan konsep operasi hitung bilangan bulat maka guru bisa menggunakan media,
model,metode,dsb utk menarik minat siswa agar siswa tertarik untuk mempelajari nya.
3. model pembelajarannya lebih cocok kontekstual dengan menerapkan metode demonstrasi
4. Media yang digunakan Garis bilangan

Wawancara Dengan Pengawas


1. Pemahaman konsep dasar tentang operasi hitung
2. Proses pembelajaran dilakukan dengan pendekatan kontekstual dengan metode demonstrasi
3. Media yang digunakan dapat menggunakan garis bilangan, siswa sebagai model garis bilangan
Wawancara Dengan Pakar
1. Berdasrkan dari variabel akar masalah solusinya adalah berdasarkan kajian teori bruner
2. Model pembelajaran yang digunakan yaitu dengan berbasis masalah, seperti Problem Based Learning Discovery
atau Inquiry dengan menggunakan pendekatan PMRI dan metode experimen atau demonstrasi
3. Media yang digunakan garis bilangan, siswa sebagai model garis bilangan tersebut dengan anturan
Operasi Penjumlahan : Maju kedepan
Operasi Pengurangan : Mundur kebelakang
Bilangan (+) : Bergerak Kekanan
Bilangan (-) : Balik arah
Melalui aturan itu siswa akan memahami konsep operasi bilangan bulat

Wawancara Dengan Teman Sejawat


1. Ketika saya mengajarkan materi operasi hitung bilangan, saya mengubah tanda (-) menjadi utang dan tanda (+)
dibayar
2. Siswa harus memahami konsep
(+) (+) = (+)
(+) (-) = (-)
(-) (+) = (-)
(-) (-) = (+)
3. Biar menarik, saya menggunakan alat peraga uang mainan/ guli untuk memahami konsep utang dan bayar serta
menggunakan garis bilangan wayang
4. model pembelajarannya lebih cocok kontekstual dengan menerapkan metode demonstrasi
2 Kesulitan siswa pemilihan file:///C:/Users/Lenovo/Downloads/2877-6729-1-SM.pdf Berdasarkan Analisis
dalam media yang dari Kajian literatur dan
memahami digunakan JUDUL :PERBANDINGAN HASIL BELAJAR MELALUI ALAT PERAGA MAKET GERHANA DAN VIDEO wawancara solusi yang
materi sistem belum tepat dan PEMBELAJARAN dapat digunakan yaitu
tata surya pada kurang menarik Guru menyusun
pembelajaran serta suamber Berdasarkan (Permendiknas Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah, perencanaan dengan
IPA di kelas VI belajar siswa 2006). proses pembelajaran IPA menekankan pada pemberian pengalaman langsung untuk mengembangkan kompetensi merancang model
yang terbatas, agar menjelajahi dan memahami alam sekitar secara ilmiah. Menurut Criticos dalam Daryanto (2012: 4) media pembelajaran discovey
merupakan salah satu komponen komunikasi, yaitu sebagai pembawa pesan dari komunikator menuju komunikan. learning dengan
Sedangkan menurut Gerlach dan Ely dalam Sanjaya (2012: 163) media itu meliputi orang, bahan, peralatan, atau metode Demonstrasi
kegiatan yang menciptakan kondisi yang memungkinkansiswa memperoleh pengetahuan, keterampilan, dan sikap. dengan media kongkret
Media pembelajaran adalah semua alat bantu atau benda yang digunakan dalam kegiatan belajar mengajar dengan yang ada disekitar
maksud untuk menyampaikan pesan (informasi) pembelajaran dari sumber (guru) kepada penerima pesan peserta didik. peserta didik.Dengan
Dalam proses belajar mengajar kehadiran media mempunyai arti yang cukup penting. demikian diharapkan
dapat meningkatkan
Wawancara Dengan Kepala Sekolah motivasi dan
1. Bisa saja media yang digunakan sudah tepat tetapi jumlah medianya yang kurang. pemahaman siswa saat
Mis. Untuk mempelajari tentang gerhana siswa dibentuk 5 Kelompok, hendaknya setiap kelompok tersedia satu media, proses pembelajaran.
tapi praktek di lapangan media tidak terpenuhi.
2. Mengatasi masalah tersebut kita buat media tambahan yang pembuatannya melibatkan siswa. Dalam hal ini siswa pasti
tertarik.
3. Media yang dapat digunakan Bola besar,bola kecil, senter,kawat,karton dsb.
4. Model pembelajaran yang digunakan discovery learning dengan menggunakan metode demonstrasi
Wawancara Dengan Teman Sejawat
1. Cara mengatasinya menurut saya yaitu penggunaan media kit IPA, serta penggunaan video pembelajaran tentang
terjadinya proses gerhana
2. Anda bisa membuat media peraga sendiri, seperti pengalaman saya mengajar, saya menggunakan senter (sebagai
matahari) dan 2 bola (sebagai bulan dan bumi)
3. Model pembelajaran yang digunakan discovery learning dengan menggunakan metode demonstrasi dengan melibatkan
siswa
Wawancara Dengan Pengawas

1. Proses pembelajaran dilakukan dengan pendekatan kontekstual dengan metode demonstrasi


2. Media yang digunakan dengan bahan-bahan kongret yang ada disekitar
3. Dibentuk juga pembelajaran berkelompok

Wawancara Dengan Pakar

1. Sama dengan masalah pertama berdasrkan dari variabel akar masalah solusinya adalah berdasarkan kajian teori
bruner
2. Model pembelajaran yang digunakan yaitu dengan berbasis masalah, seperti Problem Based Learning Discovery
atau Inquiry dengan menggunakan pendekatan metode experimen atau demonstrasi
3. Media yang digunakan adalah media kongkret, dan diharapkan kondisi kelas juga harus disesuaikan

3 Rendahnya Peran guru file:///C:/Users/Lenovo/Downloads/10263-21904-1-PB Berdasarkan Analisis


pemahaman dalam Judul : UPAYA PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP MAKNA SIMBOL-SIMBOL SILA PANCASILA dari Kajian literatur dan
siswa tentang menerapkan MELALUI MODEL ROLE PLAYING PADA SISWA SEKOLAH DASAR. wawancara solusi yang
hubungan antara model dan dapat digunakan yaitu
simbol dan sila- metode Model dapat dijadikan pola pilihan, artinya para guru boleh memilih model pembelajaran yang sesuai dan efisien untuk Guru menyusun
sila pancasila pembelajaran di mencapai tujuan pendidikannya. Adapun model Menurut Arends mennyatakan model pembelajaran mempunyai perencanaan dengan
pada mata karakteristik yang sama dengan strategi pembelajaran dan metode pengajaran (Suprijono 2016: 51). Model merancang model
kelas yang
pelajaran PKN pembelajaran adalah kerangka konseptual dari perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran yang sistematis berdasarkan pembelajaran
Kelas II. monoton dan pada teori-teori pembelajaran. Menurut Dorothy J. Skeel (Susanto 2013:8), konsep merupakan suatu yang tergambar kooperatif, dengan
tidak dalam pikiran, suatu pemikiran, gagasan, atau suatu pengertian. Jadi, konsep ini merupakan suatu yang telah melekat metode make a match
bervariatif. dalam hati seseorang dan tergambar dalam pikiran, gagasan, atau suatu pengertian. Konsep didefinisikan oleh James G. dengan memanfaatkan
Guru juga Womack (Susanto 2013:8), sebagai kata unngkapan yang berhubungan dengan sesuatu yang menonjol, sifat yang TIK untuk
belum melekat menampilkan media
mengoptimalkan gambar. Diharapkan
http://repo.uniramalang.ac.id/237/1/7.PENGEMBANGAN%20MEDIA%20PUZZLE%20PANCASILA%20%28PUZZ model pembelajaran
pemanfaatan
PALA%29%20UNTUK%20MENINGKATKAN%20HASIL%20BELAJAR%20SISWA%20KELAS%202%20SEKOL yang di rancang mampu
teknologi AH%20DASAR.pdf meningkat keaktifan
informasi (TIK) siswa serta pemahaman
dalam JUDUL : PENGEMBANGAN MEDIA PUZZLE PANCASILA (PUZZPALA) UNTUK MENINGKATKAN siswa yang
pembelajaran. HASIL BELAJAR SISWA KELAS 2 SEKOLAH DASAR menciptakan proses
pembelajaran yang
Fungsi media pembelajaran menurut Kustandi dan Bambang (2011: 19) yaitu: (1) Fungsi atensi merupakan inti dalam interaktif.
menarik perhatian siswa dalam menimbulkan pengalaman belajar yang bermakna; (2) Fungsi afektif dapat dilihat dari
proses pembelajaran berlangsung; (3) Fungsi kognitif terlihat dari proses belajar siswa dalam mencapai tujuan
pembelajaran; (4) Fungsi kompensatoris dapat dilihat dari hasil belajar yang membantu mengatasi kesulitan belajar
siswa dan membantu dalam mengingatnya kembali. Merujuk pada konsep Marisa dkk. (2012: 17) dan Kustandi dan
Bambang (2011: 19) dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran memperjelas materi pembelajaran dan menarik
perhatian siswa dalam proses pembelajaran. Sehingga media pembelajaran sangat berperan penting dalam menunjang
pembelajaran yang baik. Adapun tujuan dari media pembelajaran menurut Haryanto (2012: 6) yaitu: (1) Memberi
pengalaman belajar yang berbeda dan bervariasi; (2) Menumbuhkan sikap dan keterampilan; (3) Menciptakan suasana
belajar yang bermakna dan menyenangkan; (4) Mewujudkan situasi belajar yang efektif; (5) Memberikan motivasi
belajar. Karakteristik media pembelajaran menurut Anitah (2009: 17) adalah: (1) Media Visual yaitu media yang hanya
bisa dilihat dengan indra penglihatan; (2) Media Audio yaitu media yang hanya bisa didengarkan dengan indra
pendengaran; (3) Media Audiovisual yaitu media yang dapat dilihat dan didengarkan secara bersamaan. Menurut
Kustandi dan Bambang (2011: 86) berpendapat bahwa dalam pemilihan media tentunya memiliki kriteria yang baik,
diantaranya yaitu: (a) sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai; (b) tepat untuk mendukung isi pelajaran yang sifatnya
fakta, konsep, prinsip; (c) praktis, luwes dan bertahan; (d) guru terampil dalam penggunaannya; (e) pengelompokkan
sasaran
Wawancara Dengan Kepala Sekolah

Model yg cocok digunakan untuk pembelajaran ini adalah make a match.


Tetapi sebelum model ini dilakukan, perlu juga guru memberikan penjelasan cara bermainnya dengan menggunakan IT,
setelah faham siswa dapat langsung mempraktekkan dengan cara siswa dibagi beberapa kelompok kemudian tiap
kelompok akan mencari pasangan kartu simbol dengan Sila Pancasila dengan batas waktu yang telah ditentukan.
Jika benar akan mendapatkan poin.
Model ini mengutamakan kerjasama dan melatih kemampuan cepat berpikir siswa. Dengan permainan ini siswa bukan
hanya dilatih segi intelektual tetapi juga sosial, kreativitas dan keterampilan siswa secara sistematis sehingga dapat
meningkatkan hasil belajar siswa.

Wawancara Dengan Teman Sejawat


1. Untuk masalah ini, lebih cocok menggunakan pembelajaran koperatif, agar siswa sendiri bersama kelompoknya
untuk mencari tahu hubungan simbol dengan sila pancasila.
2. Saya memakai media gambar dan video yang ditampilkam melalui infokus
Wawancara Dengan Teman Sejawat
1. Pada masalah ini lebih baik menggunakan pembelajaran kooperatif dan kelompok
2. Menggunakan media gambar maupun video yang bisa ditampilkan melalui laptop

Wawancara Dengan Teman Sejawat

1. Pada masalah ini ocok menggunakan pembelajaran koperatif, agar siswa sendiri bersama kelompoknya untuk
mencari tahu hubungan simbol dengan sila pancasila.
2. Caranya dibuat permainan seperti kuis dengan membuat sebuah puzzle yang nantinya akan disusun seperti yang
ditampilkan oleh guru didepan, kemudian diakhir nantinya setiap kelompok mempersentasikan hasilnya dengan
membaca apa yang disusun peserta didik tersebut
3. Namun untuk kekurangannya guru sedikit repot untuk membuat media yang akan digunakan

Anda mungkin juga menyukai