Modul Distribusi Peluang

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 18

MODUL

DISTRIBUSI PELUANG

MATEMATIKA PEMINATAN
KELAS 12 MIPA
PELUANG

A. Fungsi Distribusi Peluang


Suatu besaran yang hanya bisa mengambil nilai-nilai berbeda dinamakan variabel
Sedangkan variabel diskrit adalah variabel yang diperoleh dari kegiatan membilang
sehingga mempunyai nilai-nilai bulat. Jika variabel diskrit tersebut diperoleh dari
suatu eksperimen acak, maka dianamakan variabel diskrit acak
Sebagai contoh, pelantunan tiga buah uang logam dimana setiap uang logam
berkemungkinan muncul angka (A) atau gambar (G)
Kegiatan ini memiliki ruang sampel S = {GGG, GGA, GAG, AGG, GAA, AGA, AAG,
GGG}, sehingga n(S) = 8
Misalkan X adalah variabel yang menunjukkan banyaknya muncul angka
Maka : X = 0 : {GGG} n(X = 0) = 1 sehingga P(X = 0) = 1/8
X = 1 : {AGG, GAG, GGA} n(X = 1) = 3 sehingga P(X = 1) = 3/8
X = 2 : {GAA, AGA, AAG} n(X = 2) = 3 sehingga P(X = 2) = 3/8
X = 3 : {AAA} n(X = 3) = 1 sehingga P(X = 3) = 1/8
Dari data diatas diperoleh tabel distribusi probabilitas

X 0 1 2 3 Lainnya Total
P(X) 1/8 3/8 3/8 1/8 0 1

Tabel distribusi probabilitas haruslah mempunyai nilai total 1. Artinya jumlah distribusi
peluang munculnya angka pada pelantunan tiga buah uang logam haruslah 1.
Dari tabel distribusi probabilitas diatas dapat dibuat fungsi distribusi probabilitas,
yakni :
1/8 , jika x = 0, 3

F(x) = 3/8 , jika x = 1, 2

0 , jika x = lainnya

Dari uraian diatas disimpulkan bahwa Suatu fungsi F(X) dikatakan fungsi distribusi
probabilitas jika memenuhi syarat sebagai berikut :
(1) X1 , X2 , X3 , …, dan Xn adalah kejadian yang saling lepas
(2) P(X1) + P(X2) + P(X3) + …+ P(Xn) = 1
Untuk lebih jelasnya ikutilah contoh soal berikut ini :

Peluang 1
01. Pada pelantunan dua buah dadu serentak satu kali, buatlah tabel dan fungsi
distribusi peluang munculnya dua mata mata dadu yang jumlahnya genap.
Jawab
Misalkan X adalah variabel yang menunjukkan jumlah dua mata mata dadu
yang menunjukkan angka genap, maka :
Ruang sampel n(S) = 36
X = 2 : {(11)} n(X = 2) = 1 sehingga P(X = 0) = 1/36
X = 4 : {(1,3),(3,1),(2,2)} n(X = 4) = 3 sehingga P(X = 4) = 1/12
X = 6 : {(1,5),(5,1),(2,4),(4,2),(3,3)} n(X = 6) = 5 sehingga P(X = 6) = 5/36
X = 8 : {(6,2),(2,6),(5,3),(3,5),(4,4)} n(X = 8) = 5 sehingga P(X = 8) = 5/36
X = 10: {(6,4),(4,6),(5,5)} n(X = 10) = 3 sehingga P(X = 10) = 1/12
X = 12: {(6,6)} n(X = 12) = 1 sehingga P(X = 12) = 1/36
Dari data diatas diperoleh tabel distribusi probabilitas

X 2 4 6 8 10 12 Lainnya Total
P(X) 1/36 1/12 5/36 5/36 1/12 1/36 1/2 1

Fungsi distribusi probabilitas, yakni :


1/36 , jika x = 2, 12

1/12 , jika x = 4, 10
f(x) =
5/36 , jika x = 6, 8

1/2 , jika x = lainnya

02. Pada pelantunan dua buah dadu serentak satu kali, buatlah tabel dan fungsi
distribusi peluang munculnya dua mata mata dadu yang jumlahnya lebih dari 8.
Jawab
Misalkan X adalah variabel yang menunjukkan jumlah dua mata mata dadu
yang menunjukkan nilai lebih dari 8, maka :
Ruang sampel n(S) = 36
X = 9 : {(45),(5,4),(6,3),(3,6)} n(X = 9) = 4 sehingga P(X = 0) = 1/9
X = 10 : {(6,4),(4,6),(5,5)} n(X = 10) = 3 sehingga P(X = 10) = 1/12
X = 11 : {(6,5),(5,6)} n(X = 11) = 2 sehingga P(X = 11) = 1/18
X = 12 : {(6,6)} n(X = 12) = 1 sehingga P(X = 12) = 1/36
Dari data diatas diperoleh tabel distribusi probabilitas

X 9 10 11 12 Lainnya Total
P(X) 1/9 1/12 1/18 1/36 13/18 1

Peluang 2
Fungsi distribusi probabilitas, yakni :
1/9 , jika x = 9
1/12 , jika x = 10
F(x) = 1/18 , jika x = 11
1/36 , jika x = 12
13/18 , jika x = lainnya
Fungsi diatas dapat juga dinyatakan dalam bentuk lain, yakni :
13  x
, jika 9 ≤ x ≤ 12
36
f(x) =

13/18 , jika x lainnya

03. Sebuah kotak berisi 4 bola kuning, 2 bola merah dan 4 bola putih. Jika diambil
tiga bola sekaligus dari dalam kotak tersebut, buatlah tabel dan fungsi distribusi
peluang terambilnya bola putih.
Jawab
Misalkan X adalah variabel yang menunjukkan banyaknya terambil bola putih,
maka :
10! 10.9.8
Ruang sampel n(S) = 10 C3 = = = 120
3! 7! 3.2.1
 4!   6!  1
X = 0 : n(X = 0) = 4 C0 x 6 C3 =    = (1)(20) = 20 , P(X) =
 0! 4!   3! 3!  6
 4!   6!  1
X = 1 : n(X = 1) = 4 C1 x 6 C 2 =    = (4)(15) = 60 , P(X) =
 1! 3!   2! 4!  2
 4!   6!  3
X = 2 : n(X = 2) = 4 C 2 x 6 C1 =    = (6)(6) = 36 , P(X) =
 2! 2!   1! 5!  10
 4!   6!  1
X = 3 : n(X = 3) = 4 C3 x 6 C0 =    = (4)(1) = 4 , P(X) =
 3!1!   0! 6!  30
Dari data diatas diperoleh tabel distribusi probabilitas

X 0 1 2 3 Lainnya Total
P(X) 1/6 1/2 3/10 1/30 0 1

Peluang 3
Fungsi distribusi probabilitas, yakni :
1/6 , jika x = 0
1/2 , jika x = 1
F(x) = 3/10 , jika x = 2
1/30 , jika x = 3
0 , jika x = lainnya

04. Dua buah papan berbentuk lingkaran dibawah ini diputar satu kali. Misalkan X1
menyatakan angka yang muncul pada papan A, dan X2 menyatakan angka yang
muncul pada papan B, serta fungsi Y = X1 + X2.
Buatlah tabel dan fungsi
distribusi peluangnya..

Jawab
Dari gambar pada papan diatas diketahui bahwa:
Daerah A1 luasnya setengah dari papan A, sehingga P(X1 = 1) = P(A1) = 1/2
Daerah A2 luasnya seperempat dari papan A, sehingga P(X1 = 2) = P(A2) = 1/4
Daerah A3 luasnya seperempat dari papan A, sehingga P(X1 = 3) = P(A3) = 1/4
Daerah B1 luasnya sepertiga dari papan B, sehingga P(X2 = 1) = P(B1) = 1/3
Daerah B2 luasnya sepertiga dari papan B, sehingga P(X2 = 2) = P(B2) = 1/3
Daerah B3 luasnya sepertiga dari papan B, sehingga P(X2 = 3) = P(B3) = 1/3
Sehingga :
P(Y = 2) = P(Y = 1 + 1) = P(A1 ∩ B1) = P(A1).P(B1) = (1/2)(1/3) = 1/6
P(Y = 3) = P(Y=1+2 atau Y=2+1)
= P(A1 ∩ B2) + P(A2 ∩ B1)
= P(A1).P(B2) + P(A2)P(B1)
= (1/2)(1/3) + (1/4)(1/3)
= 1/6 + 1/12
= 1/4
P(Y = 4) = P(Y=1+3 atau Y=3+13 atau Y=2+2)
= P(A1 ∩ B3) + P(A3 ∩ B1) + P(A2 ∩ B2)
= P(A1).P(B3) + P(A3)P(B1) + P(A2)P(B2)
= (1/2)(1/3) + (1/4)(1/3) + (1/4)(1/3
= 1/6 + 1/12 + 1/12
= 1/3

Peluang 4
P(Y = 5) = P(Y=3+2 atau Y=2+3)
= P(A3 ∩ B2) + P(A2 ∩ B3)
= P(A3).P(B2) + P(A2)P(B3)
= (1/4)(1/3) + (1/4)(1/3)
= 1/12 + 1/12
= 1/6
P(Y = 6) = P(Y = 3 + 3) = P(A3 ∩ B3) = P(A3).P(B3) = (1/4)(1/3) = 1/12
Dari data diatas diperoleh tabel distribusi probabilitas

Y 2 3 4 5 6 Lainnya Total
P(Y) 1/6 1/4 1/3 1/6 1/12 0 1

Fungsi distribusi probabilitas, yakni :


y
, jika x = 2, 3, 4
12
7 y
F(x) = , jika x = 5, 6
12
0 , jika x = lainnya

Peluang 5
PELUANG

A. Distribusi Binomial

Bentuk eksponen binomial adalah bentuk eksponen dengan dua variabel, yakni (a + b)n
Bentuk ini dapat dapat diuraikan dengan konfigurasi Segitiga Pascal, yaitu

(a  b)0 1
(a  b)1 1 1
(a  b) 2 1 1 1
(a  b)3 1 1 1 1

(a  b) 4 1 1 1 1 1

(a  b)5 1 1 1 1 1 1

Sehingga bentuk (a + b)3 dan (a + b)4 misalnya, dapat diuraikan menjadi bentuk polinom
segagai berikut:
(a + b)3 = 1.a3.b0 + 3.a3–1.b0+1 + 3.a3–2.b0+2 + 1.a3–3.b0+3
= a3 + 3.a2.b + 3.a.b2 + b3
(a + b)4 = 1.a4.b0 + 4.a4–1.b0+1 + 6.a4–2.b0+2 + 4.a4–3.b0+3 + .a4–4.b0+4
= a4 + 4.a3.b + 6. a2.b2 + 4.a.b3 + b4
Dengan aturan kombinasi, uraian polinom bentuk (a + b)n dapat ditentukan dengan
rumus Binomial Newton, yaitu :
n
(a  b) n   n Cr .a n r br
r 0

Sehinga bentuk (a + b)3 dan (a + b)4 misalnya, dapat diuraikan menjadi polinom sebagai
berikut :
(a + b)3 = 3C0.a3.b0 + 3C1..a3–1.b0+1 + 3C2.a3–2.b0+2 + 3C3.a3–3.b0+3
= (1).a3.b0 + (3).a3–1.b0+1 + (3).a3–2.b0+2 + (1).a3–3.b0+3
= a3 + 3.a2.b + 3.a.b2 + b3
(a + b)4 = 4C0.a4.b0 + 4C1.a4–1.b0+1 + 4C2.a4–2.b0+2 + 4C3.a4–3.b0+3 + 4C4.a4–4.b0+4
= (1).a4.b0 + (4).a4–1.b0+1 + (6).a4–2.b0+2 + (4).a4–3.b0+3 + (1).a4–4.b0+4
= a4 + 4.a3.b + 6. a2.b2 + 4.a.b3 + b4

Peluang 1
Untuk lebih jelasnya akan diuraikan dalam contoh soal berikut ini :
01. Tentukanlah suku ke 4 dari uraian polinom bentuk (p + q)8
Jawab
(p + q)8 Maka n = 8
Suku ke 4 maka r = 3
8! 5 3
Sehingga suku ke-4 adalah 8 C 3 .p 83 q 3 = p q
3!.5!
8 x 7 x 6 x 5! 5 3
= p q
3 x 2 x 1.5!
= 56 p 5 q 3

Eksperimen binomial adalah suatu eksperimen yang memberi hanya dua hasil yang
mungkin, yakni “sukses” dan “gagal”. (ditemukan oleh James Bernoulli)
Variabel acak X adalah jumlah hasil sukses untuk n kali percobaan dalam eksperimen
binomial
Jika p adalah peluang sukses dan q adalah peluang gagal dalam setiap kali percobaan,
maka berlaku :
p + q = 1
Untuk lebih jelasnya ikutilah contoh soal berikut ini:
02. Pada eksperimen melantunkan Sebuah dadu 4 kali, berapakah banyaknya kejadian
2 kali sukses munculnya mata dadu prima?
Jawab
Misalkan kejadian sukses = S dan kejadian gagal = G, maka untuk 4 kali percobaan
diperoleh cacahan : {SSGG, SGSG, SGGS, GSGS, GGSS, GSSG}
Jadi X = 6 kejadian

03. Pada eksperimen melantunkan Sebuah dadu 5 kali, x adalah variabel yang
menyatakan banyaknya kejadian sukses munculnya mata dadu 2 atau mata dadu 6
Tentukanakah :
(a) Banyaknya kejadian 3 kali sukses dalam eksperimen itu
(b) Peluang kejadian 3 kali sukses alam eksperimen itu
(c) Peluang kejadian 1 kali sukses alam eksperimen itu
Jawab
5! 5 x 4 x 3!
(a) n(x = 3) = 5 C 3 = = = 10
3!.2! 2 x 1.x 3!
(b) Misalkan A = {2, 6} n(A) = 2
S = {1, 2, 3, 4, 5, 6} n(S) = 6
2 1 1 1 2
Maka P(A) = = Sehingga p = dan q = 1 – =
6 3 3 3 3
2 3
1  2 80
Jadi peluang sukses 3 kali : P(x=3) = 10     =
 3  3 243

Peluang 2
5! 5 x 4!
(c) n(x = 1) = 5 C1 = = =5
1!.4! 1.x 4!
4 1
1 1 2 1  2 10
p= dan q = 1 – = sehingga P(x=1) = 5     =
3 3 3  3  3 243

Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa dalam eksperimen binomial dengan
peluang sukses sebesar p dan peluang gagal sebesar q = 1 – p untuk setiap
percobaan, maka peluang x sukses dari n percobaan ulang dirumuskan :

P(X = x) = n C x . p x . q n  x

Bentuk P(X = x) diatas merupakan fungsi distribusi binomial

Untuk lebih jelasnya ikutilah contoh soal berikut ini :


04. Sebuah eksperimen melantunkan dua dadu serentak 5 kali. Jika A adalah
kejadian munculnya dua mata dadu yang jumlahnya habis dibagi tiga, maka
tentukan peluang sukses 3 kali percobaan dalam eksperimen itu.
Jawab
Diketahui : n = 5
x=3
maka A = {12, 21, 15, 51, 42, 24, 33, 36, 63, 45, 54, 66} n(A) = 12 dan n(S) = 36.
12 1
Peluang sukses adalah p = =
36 3
1 2
Peluang gagal adalah q = 1 – p = 1 – =
3 3
Sehingga peluang sukses 3 kali percobaan dalam eksperimen itu adalah :
3 53
1  2
P(X = 3) = 5 C3 .   .  
3  3
5!  1   4 
P(X = 3) = .  .  
3! 2!  27   9 
40
P(X = 3) =
243
05. Suatu percobaan melantunkan 4 uang logam secara serentak. Jika percobaan
itu diulangi sebanyak 5 kali, maka berapa peluang sukses munculnya tiga
“gambar” sebanyak dua kali dalam percobaan itu ?
Jawab
Diketahui : n = 5 dan x = 2
maka A = {GGGA, GGAG, GAGG, AGGG} n(A) = 4 dan n(S) = 2 4 = 16.
4 1
Peluang sukses adalah p = =
16 4

Peluang 3
1 3
Peluang gagal adalah q=1–p=1– =
4 4
Sehingga peluang sukses 2 kali percobaan dalam eksperimen itu adalah :
2 52
1 3
P(X = 3) = 5 C 2 .   .  
4 4
5!  1   27 
P(X = 3) = .  .  
2! 3!  16   64 
135
P(X = 3) =
512

06. Sebuah tes terdiri dari 10 pertanyaan pilihan ganda dengan 4 pilihan jawaban.
Sebagai suatu eksperimen, anda memilih jawaban secara acak tanpa membaca
pertanyaannya. Berapa peluang anda menjawab dengan benar 6 nomor ?
Jawab
Diketahui : n = 10 dan x = 6
1
Peluang sukses menjawab benar satu nomor adalah p =
4
1 3
Peluang gagal (menjawab salah satu nomor) adalah q = 1 – p = 1 – =
4 4
Sehingga peluang sukses menjawab 6 nomor benar dalam eksperimen itu
adalah :
6 4
1 3
P(X = 6) = 10 C6 .   .  
4 4
 34 
P(X = 3) =
10! . 
6! 4! 10 
4 
P(X = 3) = 0,016222

Dalam eksperimen binomial dengan n kali percobaan ulang dimungkinkan untuk


mengetahui peluang sukses paling banyak r kali atau paling sedikit r kali, dimana
r ≤ n, dengan menggunakan rumus :
P(X ≤ r) = P(X = 1) + P(X = 2) + … + P(X = r)
dan
P(X ≥ r) = P(X = r) + P(X = r+1) + … + P(X = n)

Untuk lebih jelasnya ikutilah contoh soal berikut ini :

Peluang 4
07. Salah satu tugas layanan pelanggan dari suatu perusahaan telepon adalah
kecepatan melayani gangguan dirumah. Menurut data peluang gangguan pada
layanan rumah bisa diperbaiki pada hari pengaduan adalah 0,8.
Untuk enam gangguan pertama yang dilaporkan pada suatu hari tertentu,
tentukan peluang paling banyak 4 gangguan bisa diperbaiki pada hari yang sama
Jawab
Diketahui : Peluang sukses p = 0,8 dan peluang gagal q = 1 – 0,8 = 0,2
Misalkan X adalah banyak gangguan bisa diperbaiki pada hari terima laporan,
maka :
P(X = 0) = 6 C0 . (0,8) 0 . (0,2) 6 = (1)(1)(0,000064) = 0,000064

P(X = 1) = 6 C1 . (0,8)1 . (0,2) 5 = (6)(0,8)(0,00032) = 0,001536

P(X = 2) = 6 C2 . (0,8) 2 . (0,2) 4 = (15)(0,64)(0,0016) = 0,001536

P(X = 3) = 6 C3 . (0,8) 3 . (0,2) 3 = (20)(0,512)(0,008) = 0,08192

P(X = 4) = 6 C4 . (0,8) 4 . (0,2) 2 = (15)(0,4096)(0,04) = 0,24576

Sehingga peluang paling banyak 4 gangguan bisa diperbaiki pada hari terima
laporan adalah :
P(X ≤ 4) = P(X = 0) + P(X = 1) + P(X = 2) + P(X = 3) + P(X = 4)
P(X ≤ 4) = 0,000064 + 0,001536 + 0,001536 + 0,08192 + 0,24576
P(X ≤ 4) = 0,330816

08. Suatu paket soal ujian dengan 10 nomor soal pilihan ganda dimana setiap soal
mengandung 5 obtion pilihan jawaban.
Misalkan seorang siswa memilih jawaban secara acak untuk setiap soal, maka
berapakah peluang siswa tersebut akan gagal dalam ujian ?
(Anggap siswa tidak lulus jika jawaban benarnya paling banyak 5)
Jawab
Diketahui : Peluang sukses p = 1/5 = 0,2 dan peluang gagal q = 1 – 0,2 = 0,8
Misalkan X adalah banyak jawaban benar yang diperoleh siswa, maka :

P(X = 0) = 10 C 0 . (0,2) 0 . (0,8)10 = (1)(1)(0.10737) = 0.10737

P(X = 1) = 10 C1 . (0,2)1 . (0,8) 9 = (10)(0,2)(0,13422) = 0.268435456

P(X = 2) = 10 C 2 . (0,2) 2 . (0,8) 8 = (45)(0,04)(0,16777) = 0.301989888

P(X = 3) = 10 C3 . (0,2) 3 . (0,8) 7 = (120)(0,008)(0,210) = 0.201326592

P(X = 4) = 10 C 4 . (0,2) 4 . (0,8) 6 = (210)(0,0016)(0,262) = 0.088080384

P(X = 5) = 10 C5 . (0,2) 5 . (0,8) 5 = (252)(0,0003)(0,328) = 0.0264241152

Peluang 5
Sehingga peluang siswa tersebut akan gagal dalam ujian adalah :
P(X ≤ 5) = P(X = 0) + P(X = 1) + P(X = 2) + P(X = 3) + P(X = 4) + P(X = 5)
P(X ≤ 5) = 0.10737 + 0.268435456 + 0.301989888 + 0.201326592 +
0.088080384 + 0.0264241152
P(X ≤ 5) = 0.993630617600001

09. Suatu pasangan pengantin baru bermaksud memiliki enam anak. Jika keinginan
mereka tewujud, maka tentukan peluang lebih banyak anak lelaki daripada anak
perempuan yang mereka miliki
Jawab
Diketahui : Peluang sukses p = 1/2 dan peluang gagal q = 1 – (1/2) = 1/2
Misalkan X adalah banyaknya anak lelaki yang mereka miliki, maka :
P(X = 4) = 6 C4 . (1 / 2) 4 . (1 / 2) 2 = (15) (1 / 2) 6

P(X = 1) = 6 C5 . (1 / 2) 5 . (1 / 2)1 = (6) (1 / 2) 6

P(X = 2) = 6 C6 . (1 / 2) 6 . (1 / 2) 0 = (1) (1 / 2) 6

Sehingga peluang mereka memiliki lebih banyak anak lelaki adalah :


Jadi P(X ≥ 4) = (15 + 6 +1) (1 / 2) 6
P(X ≥ 4) = 11/32

Peluang 6
SOAL LATIHAN 07
G. Distribusi Binomial
01. Pada pelantunan empat buah uang logam serentak satu kali dimana setiap uang
logam berkemungkinan muncul angka (A) atau gambar (G), buatlah tabel dan fungsi
distribusi peluang munculnya tiga buah gambar (G) pada pelantunan itu

02. Pada pelantunan dua buah dadu serentak satu kali, buatlah tabel dan fungsi
distribusi peluang munculnya dua mata mata dadu yang jumlahnya habis dibagi 3

03. Pada pelantunan dua buah dadu serentak satu kali, buatlah tabel dan fungsi
distribusi peluang munculnya dua mata mata dadu yang jumlahnya kurang dari 6

04. Sebuah kota berisi 4 bola kuning, 2 bola merah dan 4 bola putih. Jika diambil tiga
bola sekaligus dari dalam kotak tersebut, buatlah tabel dan fungsi distribusi peluang
terambilnya bola putih

05. Sebuah eksperimen melantunkan dua dadu serentak 4 kali. Jika A adalah kejadian
munculnya dua mata dadu yang jumlahnya habis dibagi tiga, maka peluang sukses 2
kali percobaan dalam eksperimen itu adalah …

06. Suatu percobaan melantunkan 5 uang logam secara serentak. Jika percobaan itu
diulangi sebanyak 4 kali, maka berapa peluang sukses munculnya dua “gambar”
sebanyak tiga kali dalam percobaan itu ?

07. Sebuah tes terdiri dari 8 pertanyaan pilihan ganda dengan 4 pilihan jawaban.
Sebagai suatu eksperimen, anda memilih jawaban secara acak tanpa membaca
pertanyaannya. Berapa peluang anda menjawab dengan benar 4 nomor ?

08. Sebuah rumah sakit swasta di Jakarta mempromosikan layanannya dengan jaminan
bahwa setiap pasien yang masuk akan sembuh dalam waktu tiga hari (diluar kategori
penyakit berat). Menurut data yanga ada, ternyata peluang seorang pasien penyakit
kategori sedang akan sembuh dalam tiga hari adalah 0,75.
Untuk lima pasien pertama yang masuk pada suatu hari tertentu, tentukan peluang
paling banyak 3 pasien akan sembuh dalam 3 hari

09. Suatu undian dengan dua pilihan secara acak (berhasil dan gagal) diikuti oleh
beberapa orang peserta di suatu pusat perbelanjaan. Setiap peserta diizinkan
mengulangi pengambilan undian itu sebanyak 8 kali, dan akan dinyatakan lulus jika
pengambilan “berhasil” lebih banyak daripada “gagal”. Berapakah peluang
seseorang yang ikut dalam undian itu akan berhasil ?

Peluang 7
10. 10% produksi baut ternyata rusak. Baut-baut itu dijuak dalam kotak, setiap kotak
beisi 8 buah baut. Berapakah peluang seseorang akan mengambil tidak lebih dari
dua yang rusak?

Peluang 8
STATISTIKA

G. Ukuran Kemiringan dan Keruncingan Data


Ukuran Kemiringan (Skewness) suatu data adalah ukuran yang menyatakan sebuah
model distribusi yang mempunyai kemiringan tertentu. Bentuk kemiringan kurva ini
dipengaruhi oleh tiga nilai yaitu rataan (mean), median dan modus.
Terdapat dua macam bentuk kemiringan
kurva, yaitu:
1. Kurva positif, jika kemiringan kurva
cenderung ke kanan. Kurva bentuk ini
diperoleh jika nilai mean lebih besar
daripada nilai median atau modus
2. Kurva negatif, jika kemiringan kurva
cenderung ke kiri. Kurva bentuk ini
diperoleh jika nilai mean lebih kecil
daripada nilai median atau modus

Beberapa rumus ukuran kemiringan


1. Rumus Koefisien kemiringan pertama Perason
xM
o
KK =
s
2. Rumus Koefisien kemiringan kedua Perason
3( x  M )
KK = e
s
3. Rumus Koefisien kemiringan menggunakan nilai kuartil
Q  2Q  Q
3 2 1
KK =
Q Q
3 1
4. Rumus Koefisien kemiringan menggunakan nilai persentil
P  2P  P
KK = 90 50 10
P P
90 10
Kriteria untuk mengetahui model distribusi dari koefisien kemiringan :
1. Jika koefisien kemiringan kurang dari nol, maka bentuk distribusinya negative
2. Jika koefisien kemiringan sama dengan nol, maka bentuk distribusinya simetrik
3. Jika koefisien kemiringan lebih dari nol, maka bentuk distribusinya positif
.

Statikstika 1
Ukuran Keruncingan data (Kurtosis) adalah derajat kepuncakan dari suatu distribusi,
biasanya diambil relatif terhadap distribusi normal

Leptokurtik Platikurtik Mesokurtik

1
(Q  Q )
3 1
Rumus menentukan ukuran keruncingan data K = 2
P P
90 10
Kriteria untuk mengetahui model distribusi dari koefisien kurtosis :
1. Jika koefisien kurtosis kurang dari 0,263 maka distribusinya adalah platikurtik
2. Jika koefisien kurtosis sama dengan 0,263 maka distribusinya adalah mesokurtik
3. Jika koefisien kurtosis lebih dari 0,263 maka distribusinya adalah leptokurtic

Contoh soal menghitung koefisien kemiringan dan ukuran keruncingan


01. Diketahui data pada table berikut ini
Interval Frekwensi
Hitunglah:
a. Ukuran kemiringan pertama Perason 13 – 15 5
b. Ukuran kemiringan kedua Perason 16 – 18 6
c. Ukuran kemiringan menggunakan kuartil 19 – 21 7
d. Ukuran kemiringan menggunakan persentil 22 – 24 2
e. Ukuran keruncingan data
Jawab
Terlebih dahulu ditentukan nilai mean, modus, median, simpangan baku, kuartil
Q1, Q2 dan Q3 serta persentil , P10 dan P90
Menentukan nilai mean:
_  f .x
T
x =
f
_ (5)(14)  (6)(17)  (7)(20)  (2)(23)
x =
5672
_ 358
x =
20
_
x = 17,90

Statikstika 2
Menentukan nilai modus MO dengan interval 19 – 21 sehingga :
 d 
MO = TB  k  1  = 18,5  3  1  = 19,00
1  5 
 d1  d 2   

Menentukan nilai median Me dengan interval 16 – 18 sehingga :


2  2 
 4 n  fk   4 (20)  5 
Me = TB  k   = 15,5  3   = 18,00
 F   6 
   

Menentukan nilai simpangan baku s :


n
 (x T  x) 2
i 1
s=
f
(14  17,9) 2  (17  17,9) 2  (20  17,9) 2  (23  17,9) 2
s=
567 2
15,21  0,81  4,41  26,01
s=
20
s= 2,32
s = 1,52

Menentukan nilai quartil Q1 dengan interval 13 – 15 sehingga :


1  1 
 4 n  fk   4 (20)  0 
Q1 = TB  k   = 12,5  3   = 15,50
 F   5 
   

Menentukan nilai quartil Q2 dengan interval 16 – 18 sehingga :


2  2 
 4 n  fk   4 (20)  5 
Q2 = TB  k   = 15,5  3   = 18,00
 F   6 
   

Menentukan nilai quartil Q3 dengan interval 19 – 21 sehingga :


3  3 
 4 n  fk   4 (20)  11
Q3 = TB  k   = 18,5  3   = 20,21
 F   7 
   

Statikstika 3
Menentukan nilai persentil P10 dengan interval 13 – 15 sehingga :
 10  1 
 100 n  f k   10 (20)  0 
P10 = TB  k   = 12,5  3   = 13,70
 F   5 
   

Menentukan nilai persentil P50 dengan interval 16 – 18 sehingga :

 50  1 
 100 n  f k   2 (20)  5 
P50 = TB  k   = 15,5  3   = 18,00
 F   6 
   

Menentukan nilai persentil P90 dengan interval 19 – 21 sehingga :

 90  9 
 100 n  f  10 (20)  11
k
P90 = TB  k   = 18,5  3   = 21,50
 F   7 
   

Kemudian kita tentukan nilai kemiringan dan keruncingan data :


Menentukan nilai Koefisien kemiringan pertama Perason
xM 17,90  19,00
o
KK = = = –0,72
s 1,52
Menentukan nilai Koefisien kemiringan kedua Perason
3( x  M )
KK = e = 3(17,90  18,00) = –0,20
s 1,52
Menentukan nilai Koefisien kemiringan menggunakan nilai kuartil
Q  2Q  Q 20,21  2(18,00)  15,50
KK = 3 2 1
= = –0,06
Q Q 20,21  15,50
3 1
Menentukan nilai Koefisien kemiringan menggunakan nilai persentil
P  2P  P 21,50  2(18,00)  13,70
KK = 90 50 10
= = –0,10
P P 21,50  13,70
90 10

Menentukan nilai keruncingan data :


1 1
(Q  Q ) (20,21  15,50)
3 1
K= 2 = 2 = 0,30
P P 21,50  13,70
90 10

Karena nilai keruncingan 0,30 < 0,263 maka distribusinya adalah platikurtik dan
karena nilai kemiringan negative maka bentuk distribusinya negatif

Statikstika 4

Anda mungkin juga menyukai