Materi Perang Dingin
Materi Perang Dingin
Materi Perang Dingin
1. Persaingan Politik:
Marshall Plan merupakan produk kebijakan dari Amerika Serikat (AS) pada
1948 yang diperuntukan untuk memulihkan perekonomian Eropa Barat pasca
Perang Dunia II. AS melancarkan dana sebesar $ 12 miliar (setara dengan
lebih dari $ 129 miliar pada tahun 2020).
Marshall Plan juga memiliki tandingan yaitu Molotov Plan yang diperkenalkan
oleh Uni Soviet untuk memulihkan perekonomian negara satelit Uni Soviet.
Tujuannya hampir sama dengan Marshall Plan yaitu agar negara – negara
satelit Uni Soviet tidak berpihak kepada AS(Marshall plan bertujuan
menghilangkan komunisme di AS)
efektivitas dari Molotov Plan tidak sebanding dengan Marshall Plan. Negara
penerima Marshall Plan secara signifikan dapat bangkit dari keterpurukan
ekonomi pasca perang dunia ke II.
Polandia merupakan salah satu negara yang dipaksa menolak kebijakan dari
AS tersebut. Dibawah Molotov Plan, Polandia merasa terkhianati. Ia merasa
dijadikan sebagai sapi perah oleh Uni Soviet. Walaupun dampak
signifikannya industrialisasi di Polandia berkembang pesat khususnya di kota
Lodz dan Warsawa
Khruschev vs Eisenhower
Selama bulan November 1958, Khrushchev gagal untuk mengubah
seluruh Berlin menjadi "kota yang independen, terdemiliterisasi dan bebas",
hal ini membuat Amerika Serikat, Britania, dan Perancis diberi ultimatum
enam bulan untuk menarik pasukan mereka dari sektor yang masih diduduki
di Berlin Barat, atau Khrushchev akan mengalihkan kendali hak akses Barat
ke Jerman Timur.
2. KonflikBerlin
Jerman menjadi ajang Perang Dingin bagi Amerika Serikat dan Uni Soviet.
Kota Berlin terbelah menjadi dua Berlin Barat menjadi milik Jerman Barat dan
Berlin Timur menjadi ibukota dari Jerman Timur.
Perang Korea
Stalin mendukung Kim Il Sung untuk menginvasi Korea Selatan, sementara
pasukan PBB yang terdiri dari negara-negara barat mempertahankan Korea
Selatan. Perang yang berlangsung selama tiga tahun (1950-1953) ini menjadi
titik tertinggi karena berpotensi membuka perang antara NATO dan komunis
Cina. Perang ini juga dapat berujung menjadi perang nuklir. Setelah Stalin
wafat pada 1953, gencatan senjata dilakukan. Kim Il Sung menjadi diktator di
Korea Utara, sementara Rhee Syng Man memimpin totaliter Korea Selatan
sampai dijatuhkan pada 1960. Kondisi Korea Selatan baru membaik setelah
kembalinya system multipartai pada 1987.
Perang Vietnam
Perang Vietnam adalah konflik terpanjang pada masa perang dingin, terjadi
selama 19 tahun (1955-1975). Terjadi antara Vietnam Utara (Hanoi) yang
didukung komunis dan Vietnam Selatan (Saigon) yang didukung SEATO.
Konflik ini menewaskan jutaan orang, termasuk peran Vietnam Utara dalam
perebutan kekuasaan di Kamboja. Menyebabkan diktator komunis Kamboja,
Pol Pot membantai 1-3 juta penduduk untuk menegakkan kekuasaannya.
Perang gerilya yang berlarut-larut membuat AS harus meninggalkan Vietnam,
membuat Ho Chi Minh dapat mengalahkan Vietnam Selatan dan mendirikan
negara komunis.
4. Perlombaan teknologi
Perlombaan ini dimulai paling awal pada 2 Agustus 1965, saat Uni Soviet
merespons pengumuman Amerika Serikat empat hari sebelumnya tentang
rencana peluncuran satelit buatan pada Tahun Geofisika Internasional. Uni
Soviet berhasil meluncurkan satelit buatan pertama pada 4 Oktober 1957,
dan manusia pertama ke luar angkasa pada 12 April 1961. Uni Soviet juga
meluncurkan wanita pertama ke luar angkasa, Valentina Tereshkova, pada
pada 16 Juni 1963.
5. Periode Detente
Detente (Prancis : 'relaksasi') dalam sejarah Perang Dingin, yang berarti
kedua negara adidaya berupaya meredakan ketegangan di antara mereka.
Kondisi ini tidak terlepas dari empat hal berikut.
Dampak Positif
Selama Perang Dingin berlangsung perkembangan IPTEK maju pesat karena
kedua Blok ini banyak melakukan pengembangan dan mempunyai hasil yang
sangat bagus terutama masalah eksplorasi luar angkasa. Perang Dingin
adalah sebutan bagi sebuah periode di mana terjadi konflik, ketegangan, dan
kompetisi antara Amerika Serikat (beserta sekutunya disebut Blok Barat) dan
Uni Soviet (beserta sekutunya disebut Blok Timur) yang terjadi antara tahun
1947—1991. Persaingan keduanya terjadi di berbagai bidang: koalisi militer;
ideologi, psikologi, dan tilik sandi; militer, industri, dan pengembangan
teknologi; pertahanan; perlombaan nuklir dan persenjataan; dan banyak lagi.
Ditakutkan bahwa perang ini akan berakhir dengan perang nuklir, yang
akhirnya tidak terjadi. Istilah “Perang Dingin” sendiri diperkenalkan pada
tahun 1947 oleh Bernard Baruch dan Walter Lippman dari Amerika Serikat
untuk menggambarkan hubungan yang terjadi di antara kedua negara
adikuasa tersebut.
Bidang Ekonomi
Dalam bidang ekonomi ternyata perang dingin juga membawa dampak positif
pada perekonomian dunia. Baik itu secara sengaja maupun tidak sengaja. Hal
ini ditandai dengan munculnya negara super power. Dengan adanya negara
super power, maka perekonomian dunia banyak dikuasai oleh para
pemegang modal. Mereka saling berlomba untuk mendapatkan keuntungan
sebanyak-banyaknya dengan cara menginvestasikan modal mereka ke
negara-negara berkembang yang upah buruhnya masih relatif rendah.
Sehingga keuntungan mereka juga melambung tinggi.
Bidang Militer
Karena adanya rasa iri di antara negara- negara yang berseteru, masing-
masing negara mulai meningkatkan persenjataannya. Mereka melakukan hal
ini agar tidak kalah dengan negara besar. Dengan begitu persaingan senjata
semakin maju dan berkembang pesat. Itu semua memacu tiap negara untuk
terus mengembangkan pertahanan negaranya masing-masing.
Luar angkasa
Perang dingin ini juga membawa pengaruh besar pada perkembangan
keruangangkasaan yang kita miliki. Mungkin jika tidak ada perang dingin, kita
tidak akan tahu bagaimana bentuk tata surya kita. Pada saat itu kedua negara
yang bersengketa saling berlomba-lomba menunjukkan kepada dunia bahwa
negara merekalah yang paling baik dengan menyebarkan doktrin-doktrin yang
mereka miliki.
Teknologi
Pada masa perang dingin sains dan teknologi yang terpaut dengan kegiatan
militer mendapat sorotan yang lebih dari pemerintah. Pemerintah bersedia
mengeluarkan dana yang besar demi kemajuan iptek di negara mereka. Pada
periode ini tumbuh disiplin-disiplin ilmu yang mempelajari dampak sains pada
masyarakat. Di negara-negara maju, teknologi di era modern bukan lagi
urusan individu atau komunitas berskala kecil.
Dampak Negatif
Perang Dingin ini juga membawa dampak yang negatif pula, selama Perang
Dingin berlangsung masyarakat mengalami ketakutan akan perang nuklir
yang lebih dahsyat dari perang dunia kedua. Dampak lainnya adalah
terbaginya Jerman menjadi dua bagian yaitu Jerman Barat dan Jerman Timur
yang dipisahkan oleh Tembok Berlin.
Bidang Militer
Dengan adanya senjata nuklir yang dikembangkan secara pesat oleh kedua
negara, maka masyarakat dunia mengalami ketakutan yang luar biasa akan
adanya kemungkinan perang nuklir yang sebenarnya oleh kedua negara yang
bersengketa itu. Saat itu memang sempat beredar rumor bahwa uni soviet
sudah meletakkan nuklir-nuklirnya di kuba dan diarahkan ke Amerika.
Mendapat ancaman nuklir seperti itu Amerika tidak tinggal diam. Amerika
kemudian menandatangani terbentuknya NATO
Bidang Politik
Dampak dalam bidang politik dapat kita lihat dari dibangunnya tembok berlin
di Jerman sebagai batas antara Jerman Barat dan Jerman Timur. Dalam
perang dunia kedua negara ini memang sudah terbagi menjadi 2, yaitu
Jerman Baran yang beribukota di Bonn dan Jerman Timur yang beribukota di
Berlin. Negara ini mengalami perpecahan karena adanya 2 paham yang
berbeda berlaku di negara ini, yaitu liberal yang dianut jerman barat dan
Komunis yang dianut jerman timut.