Makalah "Gerakan Non Blok Dan Kaa"

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

“GERAKAN NON BLOK DAN KAA”

Disusun oleh :
Cinta Athira putri
XI MIPA 3

SMAS YKPP DUMAI


Tahun 2021
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR…………. 1
DAFTAR ISI…………………….. 2
BAB 1 : PENDAHULUAN……1
A.Latar Belakang………………1
B.Rumusan Masalah………….3
C.Tujuan ………………………….4

BAB II : PEMBAHASAN……...5
A.Lahirnya gerakan non-blok dan KAA…………5
B.Tujuan didirikannya gerakan non blok………7
C .peran indonesia untuk gerakan non blok…..8
D.Tokoh pendiri gerakan non blok……………….11
E. Latar belakang KAA…………………………………13
F. Tujuan didirikannya KAA…………………………17
G. peran indonesia dalam KAA……………………..19
H. kerjasama KAA dibidang…………………………..20

BAB III……………….23
PENUTUP…………...23
A.Kesimpulan ……..23
B.Saran ………………23
KATA PENGANTAR:

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha


Esa atas limpahan rahmat dan karunia-Nya kepada kita
semua sehingga saya dapat menyelesaikan makalah
tentang “GERAKAN NON BLOK DAN KAA”  ini
dengan baik.

Makalah ini diperoleh dari sumber-sumber yang


berkaitan  dari suatu jurnal di media internet dan
sumber sumber lainnya  yang berkaitan dengan buku
mata pelajaran ppkn  tersebut, tak lupa kami ucapkan
terima kasih kepada guru pengajar mata pelajaran ppkn
atas bimbingan dalam penulisan makalah ini. 

Kami mengharapkan dengan membaca makalah ini


dapat memberi manfaat bagi kita semua, dalam hal ini
dapat menambah wawasan kita mengenai bagaimana
latarbelakang,tujuan,peran dan kerjasama dibidang.
Dalam gerakan non blok dan KAA

Dumai, 05 Februari  2021

BAB 1
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang 
Di era tahun 50-an, Negara-negara di dunia terpolarisasi kedalam dua
kutub. Ketika itu terjadi pertarungan yang kuat antra Timur dan Barat
terutama sekali pada era perang dingin (cold war) antara Amerika Serikat
dan Uni soviet.
Pertarungan ini adalah merupakan upaya untuk memperluas sphere of
interest  dan sphere of influence. Dengan sasaran utama perebutan
penguasaan atas wilayah-wilayah potensial di dunia dengan berkedok pada
ideology anutan masing-masing.

Sebagian Negara masuk dalam Blok Amerika dan sebagian lagi masuk
dalam Blok Uni Soviet. Aliansi dan pertarungan didalamnya memberikan
akibat fisik yang negative bagi beberapa Negara di dunia seperti misalnya
Jerman yang sempat terbagi menjadi dua bagian, Vietnam dimasa lalu,
serta Semenanjung Korea yang sampai saat sekarang ini masih terbelah
menjadi Korea Utara dan Korea Selatan.
Dalam kondisi yang seperti ini, lahir dorongan yang kuat dari para
pemimpin dunia ketiga untuk dapat keluar dari tekanan dua Negara
tersebut. Soekarno, Ghandi dan beberapa pemimpin dari Asia serta Afrika
merasakan polarisasi yang terjadi pada masa tersebut adalah tidak jauh
berbeda dengan kolonialisme dalam bentuk yang lain.

Akhirnya pada tahun 1955 bertempat di Bandung, Indonesia, 29 Kepala


Negara Asia dan Afrika bertemu membahas masalah dan kepentingan
bersama, termasuk didalamnya mengupas secara serius tentang
kolonialisme dan pengaruh kekuatan “barat”. Pertemuan ini disebutkan
pula sebagai Konferensi Asia Afrika atau sering disebut sebagai
Konferensi Bandung. Konferensi inilah yang menjadi tonggak lahirnya
Gerakan Non Blok.

B.Rumusan Masalah
1.Bagaimana lahirnya gerakan non blok  dan KAA?
2.Apa tujuan dari didirikan gerakan non blok dan KAA?
3.Apa peran serta indonesia dalam gerakan non blok dan KAA?
4.Apa saja kerja sama yang dilakukan gerakan non blok dan KAA?

C.Tujuan
1.Untuk mengetahui latar belakang dari gerakan non blok dan KAA
2.untuk mengetahui tujuan dari didirikan gerakan non blok dan KAA
3.untuk mengetahui peran serta indonesia dalam gerakan non blok dan
KAA
4. untuk mengetahui kerja sama yang dilakukan gerakan non blok dan
KAA

BAB II
PEMBAHASAN

A.Lahirnya gerakan non-blok dan KAA

Dengan dipelopori oleh lima pemimpin negara antara lain Indonesia, India,
Pakistan, Burma serta Sri lanka, pertemuan pertama di Kolombo (Sri
lanka) diselenggarakan pada tanggal 28 April – 2 Mei 1952. Kemudian
dilanjutkan pertemuan di Istana Bogor pada tanggal 29 Desember 1954.
Dua konferensi ini menjadi cikal bakal adanya Konferensi Asia-Afrika
(KAA) di Bandung pada tanggal 18 April – 25 April 1955. Dalam
konferensi ini dihadiri oleh wakil setidaknya dari 29 negara Asia dan
Afrika.

Konferensi Asia-Afrika inilah yang menjadi cikal bakal lahirnya Gerakan


Non Blok (GNB). Sebenarnya, tujuan KAA adalah untuk mengidentifikasi
serta mendalami berbagai masalah dunia saat itu. Selain itu juga berusaha
memformulasikan kebijakan bersama negara-negara yang baru merdeka
dalam tataran hubungan internasional. Sejak saat itu, proses pendirian
Gerakan Non Blok kian mendekati kenyataan. Pada proses tersebut
terdapat tokoh-tokoh pemegang kunci sejak awal yakni Presiden Mesir
Ghamal Abdul Nasser, Presiden Ghana Kwame Nkrumah, Perdana
Menteri India Jawalharlal Nehru, Presiden Indonesia Soekarno, dan
Presiden Yugoslavia Josep Broz Tito. Kemudian, lima tokoh ini dikenal
sebagai pendiri Gerakan Non Blok..

 Latar Belakang Terjadinya Gerakan Non-Blok


Ketika berakhirnya Perang Dunia II, muncul dua buah negara yang
menjadi negara adidaya yang dimana memiliki pengaruh besar terhadap
seluruh negara-negara yang ada di dunia, baik itu untuk negara maju
dengan negara berkembang guna untuk menjadi bagian dari mereka,
dimana, kedua negara tersebut adalah negara Amerika Serikat dan Uni
Soviet. Kemudian, efek dari kedua pengaruh negara adidaya tersebut,
menciptakan sebuah Perang Dingin yang dimana ketika mereka selalu
dihadapkan untuk bersaing dan juga untuk saling memperkuat sistem dari
pertahanan mereka itu sendiri. Sehingga membuat setiap negara memilih
kawan dan juga lawan.

Hal tersebut menyebabkan Indonesia dimana menentukan sistem politik


luar negeri bebas aktif menjadi sebuah prinsip yang dimana menjadi
sebuah prinsip bagi negara-negara lainnya. Kemudian, Indonesia
membentuk sebuah kelompok baru yang dimana bersifat netral dan tidak
berada di pihak Barat (Amerika Serikat) atau Timur (Uni Soviet). 

Berikut adalah faktor-faktor yang menyebabkan terbentuknya gerakan


non-blok tersebut.

1. Munculnya dua buah blok besar yang dimana blok barat dipimpin oleh
Amerika Serikat dan blok timur dipimpin oleh Uni Soviet untuk menjadi
negara paling berpengaruh di dunia.

2. Terdapat sebuah kecemasan bagi negara-negara yang baru saja terlahir


sejak berakhirnya Perang Dunia II yang dimana ingin menghindari
pertikaian dan meredakan ketegangan dunia.

3. Terjadinya sebuah perjanjian Dokumen Brioni yang dditandatangani


pada tahun 1956 oleh Presiden Joseph Broz Tito dari Yugoslovia, PM
Jawaharlal Nehru dari India, Presiden Gamal Abdul Nasser dari Mesir
yang dimana bertujuan untuk mempersatukan negara yang tergabung
dalam non blok

4. Terjadinya sebuah krisis Kuba yang terjadi pada tahun 1961 yang
dimana Uni Soviet membangun sebuah pangkalan militer yang dibangun
di daerah Kuba dalam skala yang sangat besar.

 Pembentukan GNB
Konferensi Asia-Afrika (KAA) di Bandung tahun 1955 merupakan proses
awal lahirnya GNB. KAA diselenggarakan pada tanggal 18 - 24 April
1955 dan dihadiri oleh 29 Kepala Negara dan Kepala Pemerintah dari
benua Asia dan Afrika yang baru saja merdeka. KAA ditujukan untuk
mengidentifikasi dan mendalami masalah-masalah dunia waktu itu dan
berupaya menformulasikan kebijakan bersama negara-negara baru tersebut
pada tatanan hubungan internasional. KAA menyepakati 'Dasasila
Bandung' yang dirumuskan sebagai prinsip-prinsip dasar bagi
penyelenggaraan hubungan dan kerja sama antara bangsa-bangsa. Sejak
saat itu, proses pendirian GNB semakin mendekati kenyataan, dan dalam
proses ini tokoh-tokoh yang memegang peran kunci sejak awal adalah
Presiden Mesir Gamal Abdel Nasser, Presiden Ghana Kwame Nkrumah,
Perdana Menteri India Jawaharlal Nehru, Presiden Indonesia Soekarno,
dan Presiden Yugoslavia Josip Broz Tito. Kelima tokoh dunia ini
kemudian dikenal sebagai para pendiri GNB.

GNB berdiri saat diselenggarakannya Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) I


GNB di Beograd, Yugoslavia, 1 - 6 September 1961. KTT I GNB dihadiri
oleh 25 negara yakni Afghanistan, Algeria, Yaman, Myanmar, Kamboja,
Sri Lanka, Kongo, Kuba, Cyprus, Mesir, Ethiopia, Ghana, Guinea, India,
Indonesia, Irak, Lebanon, Mali, Maroko, Nepal, Arab Saudi, Somalia,
Sudan, Suriah, Tunisia, dan Yugoslavia. Dalam KTT I tersebut, negara-
negara pendiri GNB ini berketetapan untuk mendirikan suatu gerakan,
bukan suatu organisasi untuk menghindarkan diri dari implikasi
birokratis dalam membangun upaya kerja sama di antara mereka. Pada
KTT I juga ditegaskan bahwa GNB tidak diarahkan pada suatu peran pasif
dalam politik internasional, tetapi untuk menformulasikan posisi sendiri
secara independen yang merefleksikan kepentingan negara-negara
anggotanya.

B.Tujuan didirikan gerakan non-blok

Ada dua hal yang mencakup tujuan Gerakan Non Blok yakni tujuan ke
dalam dan ke luar. Tujuan Gerakan Non Blok ke dalam adalah
mengusahakan kemajuan dan pengembangan ekonomi, sosial serta politik
yang jauh tertinggal dari negara maju. Sedangkan, tujuan Gerakan Non
Blok ke luar adalah berusaha meredakan ketegangan antara Blok Timur
dan Blok Barat. Tujuannya untuk menuju perdamaian dan keamanan
dunia.
Untuk bisa mewujudkan tujuan Gerakan Non Blok tersebut, negara
anggota menyelenggarakan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT). Pokok
utama pembicaraan mereka yakni membahas berbagai persoalan yang
berhubungan dengan tujuan Gerakan Non Blok itu sendiri. Selain itu juga
ikut mencari solusi terbaik atas peristiwa-peristiwa internasional yang bisa
membahayakan perdamaian serta keamanan dunia. 

C.peran indonesia untuk gerakan non blok

Gerakan Non-Blok (GNB) merupakan sebuah gerakan yang tercipta saat


perang dingin pada tahun 1961. Gerakan ini tercipta karena negara bekas
jajahan barat yang baru merdeka enggan memihak kedua blok, baik
Amerika maupun Rusia.

Apa saja peran-perannya? Simak penjelasan berikut.


-Ikut Menggagas Gerakan Non-Blok (GNB)
Sebelum GNB terbentuk, gagasannya sudah ada terlebih dahulu lima tahun
sebelumnya. Kala itu, Presiden Soekarno mengadakan pertemuan dan
mengundang pemimpin negara di Asia dan Afrika yang baru merdeka ke
Bandung.
Pertemuan itu melahirkan sebuah gagasan yang disebut dasasila. Gagasan
ini yang kemudian menjadi cikal bakal terlahirnya gagasan GNB.
Pertemuan ini dikenal sebagai KONFRENSI ASIA-AFRIKA(KAA).

-Memimpin Gerakan Non-Blok


Setelah aktif terlibat merintis GNB, Indonesia akhirnya berkesempatan
memimpinnya. Kepemimpinan Indonesia dimulai dari tahun 1992-1995,
dipimpin oleh Presiden Soeharto. Selain itu, Indonesia juga menjadi tuan
rumah Konverensi Tingkat Tinggi X Gerakan Non-Blok pada 1-6
September 1992.

-Mengupayakan Perdamaian Dunia


Salah satu pokok gagasan dari Gerakan Non-Blok ialah politik bebas aktif.
Bebas artinya tidak memihak salah satu blok kekuatan. Dan aktif artinya
giat menciptakan perdamaian dunia.
Dalam beberapa pertemuan GNB, Indonesia mendukung kemerdekaan
Palestina, meminta diskriminasi ras di Afrika Selatan diakhiri, dan
menolak penggunaan senjata nuklir. Indonesia juga turut membantu
meredakan ketegangan di Yugoslavia pada tahun 1991.

D.Tokoh pendiri gerakan nonblok

1. Kwame Nkrumah-Ghana (1909-1972)

2. Jawaharlal Nehru-India (1889-1964)


3. Soekarno-Indonesia (1901-1970)

4. Gamal Abdel Nasser-Mesir (1918-1970)


5. Josip Broz Tito-Yugoslavia (1892-1980)

E.Latar belakang KAA


Gagasan Konferensi Asia Afrika dipengaruhi oleh beberapa latar
belakang, yaitu:

 Perang Dingin Blok Barat dan Blok Timur

Berakhirnya Perang Dunia II pada Agustus 1945 bukan berarti situasi


permusuhan di antara bangsa-bangsa di dunia berakhir dan langsung
tercipta perdamaian dan keamanan dunia.Di belahan dunia, terutama di
wilayah Asia dan Afrika masih ada masalah bahkan muncul masalah
baru yang mengakibatkan permusuhan bahkan pada tingkat perang
terbuka. Seperti yang terjadi di Korea, Indo Cina, Palestina, Afrika
Selatan dan Afrika Utara.Penyebabnya permasalahan tersebut adalah
lahirnya dua blok kekuatan yang bertentangan secara ideologi maupun
kepentingan, yaitu Blok Barat dan Blok Timur.

 Penjajahan di Asia dan Afrika

Selain Perang Dingin, pergolakan di dunia juga terjadi akibat masih


adanya penjajahan terutama di Asia dan Afrika. Sebelum 1945, umumya
Asia dan Afrika menjadi daerah jajahan negara-negara Barat. Tetapi
sejak 1945, banyak daerah di Asia dan Afrika menjadi negara merdeka
tetapi masih banyak menghadapi masalah-masalah sisa penjajahan
seperti Indonesia tentang Irian Barat, India dan Pakistan.Beberapa
negara Asia dan Afrika yang telah merdeka masih mengalami konflik
antarkelompok masyarakat sebagai akibat masa penjajahan (politik
divide et impera).

 kekhawatiran akibat pengembangan senjata nuklir

Bangsa-bangsa di dunia, terutama di Asia dan Afrika mengkhawatirkan


pengembangan senjata nuklir yang dapat berakibat pemusnahan umat
manusia.

 PBB belum berhasil menyelesaikan berbagai persoalan dunia

Pada masa ini telah ada badan internasional yaitu Perserikatan Bangsa-
bangsa atau PBB (United Nations atau UN) yang berfungsi menangani
masalah-masalah dunia.

Tetapi nyatanya badan ini belum berhasil menyelesaikan berbagai


persoalan dunia, seperti Perang Dingin, pengembangan senjata nuklir,
dan penjajahan suatu bangsa atas bangsa lain.

F.Tujuan didirikannya KKA


Tujuan Konferensi Asia Afrika antara lain untuk
mempererat solidaritas negara-negara di Asia dan
Afrika, Meninjau masalah-masalah hubungan sosial
ekonomi dan kebudayaan dari negara-negara Asia dan
Afrika, Menjalin kerukunan antar umat beragama di
wilayah Asia dan Afrika, Memberikan sumbangan untuk
memajukan perdamaian dan kerja sama dunia,
Mencanangkan gerakan politik untuk melawan
kapitalisme asing dan terakhir melawan kolonialisme
dan neokolonialisme Amerika Serikat, Uni Soviet dan
negara imprialis lainnya.

G.Peran indonesia dalam KKA

Peran Indonesia dalam Konferensi Asia Afrika adalah sebagai negara pemrakarsa
konferensi, sebagai tuan rumah Konferensi Panca Negara di Bogor 28-29 Desember
1954 sebagai pertemuan pendahuluan KAA, dan sebagai tempat penyelenggaraan
KAA 1955.

H.Kerja sama KAA di bidang :

 kerjasama ekonomi,antara lain:mengusahakan kemajuan


ekonomi,memajukan perdagangan,saling membantu bantuan
teknik,dan mendirikan bank-bank.
 kerjasama kebudayaan,antara lain:memajukan kerja sama
kebudayaan sebagai jalan terpenting untuk mendapatkan pengertian
bangsa-bangsa Asia-Afrika,memajukan pendidikan dan pengajaran
dengan pertukaran pelajar

Penutup
A.Kesimpulan
Semenjak  Uni Soviet runtuh dan pecah terbagi menjadi beberapa Negara,
Gerakan Non Blok terasa kurang relevansinya. Kejatuhan Uni Soviet tersebut
kemudian diikuti dengan krisis politik yang melanda Negara-negara sekutunya
di belahan Eropa Timur. Yugoslavia terpecah menjadi beberapa Negara, Jerman
Barat bergabung dengan Jerman timur dan Negara-negara Eropa Timur lainnya
melakukan reformasi politik dan ekonomi mengikuti fenomena sejarah yang
terjadi saat itu.
Organisasi pertahanan Pakta Parsawa dibubarkan, bahkan beberapa Negara
yang dulu bergabung didalamnya kemudian bergabung menjadi anggota NATO
yang dulu merupakan pesaing beratnya. Fenomena ini menandai berakhirnya
era perang dingin antara Blok Barat yang dikomandani AS dan Blok Timur di
bawah pimpinan Uni soviet. Situasi politik internasional berubah drastis dengan
menampilkan AS sebagai satu-satunya super power dunia. 
Motivasi utama pendirian Gerakan Non Blok pada tahun 1961 adalah untuk
menghindarkan perang serta memperkokoh perdamaian. Persaingan kekutan
militer yang sangat tajam antara AS dan Uni Soviet menimbulkan kekhawatiran
berbagai Negara bahwa kemungkinan akan pecah perang terbuka antara kedua
pihak.

B.Saran
Untuk menyikapi keadaan tersebut beberapa Negara melakukan inisiatif dan
memprakarsai sebuah gerakan yang diposisikan netral, tidak memihak serta
tidak berada di kedua belah pihak. Pendirian GNB didasari oleh semangat
Dasasila Bandung yang dihasilkan pada Konferensi Asia Afrika (KAA) di
Bandung. Pada saat masih berlangsung perang dingin, tujuan GNB memiliki
relevansi yang sangat kuat. Keberadaannya secara politik agak surut ketika
terjadi revolusi politik besar-besaran di Uni soviet dan Negara-negara Eropa
Timur.
Namun jika dikaji lebih dalam, surutnya peran GNB itu sebenarnya lebih
bersifat di permukaan, Setelah berakhirnya era perang dingin, bukan berarti
dunia terbebas dari konflik dan peperangan. Di beberapa Negara/wilayah,
terjadi berbagai konflik baik bersifat local maupun regional. Perseteruan politik
yang disertai dengan pergantian kepemimpinan nasional terjadi dibeberapa
Negara Afrika. Bahkan peristiwa yang hampir sama juga dialami Indonesia,
sebagai salah satu pelopor berdirina gerakan ini.

Anda mungkin juga menyukai