Pasien Dengan Ketuban Pecah Dini
Pasien Dengan Ketuban Pecah Dini
Pasien Dengan Ketuban Pecah Dini
Ditetapkan oleh,
Direktur RS. MITRA SEHAT MANDIRI
Tanggal Terbit SIDOARJO
JL.Raya Krian-Mojosari
KM 3 Tropodo, Krian,
Sidoarjo
STANDAR
PROSEDUR drg. Surdiyanto.MM
OPERASIONAL
Suatu tindakan perawatan dan pengelolaan pasien inpartu dimana pada
PENGERTIAN pasien diketemukan pecahnya kulit ketuban sebelum terjadinya
persalinan pada umur > 20 minggu.
Memberikan langkah-langkah pada petugas dalam pengelolaan
TUJUAN ketuban
pecah dini sehingga tindakan yang dilakukan dapat
dipertanggungjawabkan.
Setiap petugas berupaya untuk mengurangi morbiditas ibu hamil dan
bayi baru lahir (Sesuai Kebijakan Direktur No.
KEBIJAKAN
27/II/X/SK_Dir_Keb/2012 tentang Kebijakan Unit Rawat Inap Ibu
dan Anak).
PROSEDUR :
FAKTOR ETIOLOGI :
Beberapa faktor yang diduga sebagai penyebab berpengaruh
terjadinya KPD yaitu :
a. Infeksi.
b. Koitus.
c. Anomali janin.
PROSEDUR d. Absormalitas struktur dan biokimia kulit ketuban.
e. Status sosial ekonomi yang
rendah. Diagnosa Banding :
a. Fistula vesico vaginalis dengan kehamilan.
b. Stress incontinensis.
Pemeriksaan Penunjang :
a. Darah: jumlah leokosit > 15.000/mm3 kemungkinan terjadi
infeksi.
USG: membantu dan menentukan umur kehamilan, letak dan berat
janin, letak dan gradasi plasenta serta jumlah air ketuban.
PRA INTERAKSI :
1. Berikan penjelasan kepada keluarga atau pasien tentang
tindakan yang akan dilakukan.
2. Lakukan inform consent
3. Siapkan ruangan/kamar.
RS. MITRA SEHAT PENGELOLAHAN PASIEN DENGAN
MANDIRI SIDOARJO KETUBAN PECAH DINI (KPD)
No Dokumen No. Revisi Halaman
1 2/2
Ditetapkan oleh,
Direktur RS. MITRA SEHAT MANDIRI
Tanggal Terbit SIDOARJO
JL.Raya Krian-Mojosari KM
3 Tropodo, Krian, Sidoarjo
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
drg. Surdiyanto.MM
4. Siapkan alat.
5. Cuci tangan.
INTERAKSI :
a. Pengelolaan KPD bergantung pada :
- Umur kehamilan.
- Kesejahteraan dan maturitas paru-paru janin.
- Presentasi janin.
- Ada/tidaknya infeksi pada ibu dan janin.
- Ada/tidaknya tanda-tanda inpartu.
- Cervikal rippeners (untuk kepentingan induksi).
b. Lakukan secara konservatif :
- Rawat rumah sakit.
- Jika kulit ketuban pecah > 6jam, beri antibiotik sesuai
dengan prosedur pemberian antibiotik kemoterapi
obstetrik dan ginekologi.
- Jika umur kehamilan > 32-34mg dirawat selama air
ketuban masih keluar atau sampai air ketuban tidak keluar
lagi.
PROSEDUR - Beri kortikosteroid selama 7 hari untuk memacu
kematangan paru-paru janin.
- Bila umur kehamilan 32-34 mg, air ketuban masih keluar,
pertimbangkan untuk dilakukan terminasi pada umur
kehamilan 35 minggu.
c. Lakukan secar aktif bila :
- Umur kehamilan > 37 minggu, dilakukan induksi
persalinan dan bila gagal dilakukan bedah caesar.
- Pada keadaan DKP/ letak lintang dilakukan sectio caesarea.
- Didapatkan infeksi, diberikan antibiotik (sesuai prosedur
pemberian antibiotik kemoterapi obstetri dan ginekologi)
dan kehamilan di akhiri dengan :
Sectio caesarea bila bishop score < 5 atau pada
keadaan infeksi yang berat.
Induksi persalinan bila bishop score > 5.
d. Perawatan RS : dilakukan sampai pengeluaran air ketuban
berhenti atau setelah perawatan tindakan terminasi selesai.
TERMINASI :
1. Cuci tangan.
2. Catat tindakan dan hasilnya di Rekam Medis pasien.
Instalasi Rawat Inap Ibu Dan Anak, Instalasi Gawat Darurat, Instalasi
UNIT TERKAIT
Laboratorium, Instalasi Radiologi Dan Instalasi Kamar Operasi.