014 Sop Retensio Plasenta

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 3

RETENSIO PLASENTA

No. Dokumen
Revisi Halaman
014/RB/HK.01.10/
01 1/2
RSUDCIL

Ditetapkan oleh

Standar DIREKTUR
Tanggal Terbit
Prosedur
Operasional 05 Agustus 2022
drg. Evi Marni Nasril,MKM
NIP197001291999032002
Retensio plasenta adalah plasenta yang belum lahir dalam
setengah jam setelah janin lahir. Plasenta yang belum lahir dan
masih melekat di dinding rahim oleh karena kontraksi rahim
kurang kuat untuk melepaskan plasenta disebut plasenta
adhesive. Plasenta yang belum lahir dan masih melekat di
Pengertian dinding rahim oleh karena villi korialisnya menembus desidua
sampai miometrium disebut plasenta akreta. Plasenta yang
sudah lepas dari dinding rahim tetapi belum lahir karena
terhalang oleh lingkaran konstriksi di bagian bawah rahim disebut
plasenta inkarserata.

Sebagai pedoman penanganan retensio plasenta pada seluruh


Tujuan
pasien dengan retensio plasenta di RB Rumah Sakit Umum
Kecamatan Cilincing.
Surat Keputusan Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Cilincing
Kebijakan
Nomor 189 Tahun 2022 Tentang Kebijakan Pelayanan Rawat
Bersalin di Rumah Sakit Umum Daerah Cilincing.

1. Bidan sebaiknya melakukan pelepasan plasenta secara


Prosedur
manual dilakukan dalam narcosis, karena relaksasi otot
memudahkan pelaksanaannya terutama bila retensi telah
lama. Sebaiknya juga dipasang infuse NaCl 0,9% sebelum
tindakan dilakukan. Setelah disenfektan tangan dan vulva
termasuk daerah seputarnya, labia dibeberkan dengan
tangan kiri sedangkan tangan kanan dimasukkan secara
obstetric ke dalam vagina
RETENSIO PLASENTA

No. Dokumen
Revisi Halaman
014/ RB /HK.01.10/
1 2/2
RSUDCIL

2. tangan kiri bidan menahan fundus untuk mencegah


kolporeksis. Tangan kanan dengan posisi obstetric
menuju ke ostium uteri dan terus ke lokasi plasenta;
tangan dalam ini menyusuri tali pusat agar tidak terjadi
salah jalan
3. Supaya tali pusat mudah diraba, dapat direnggangkan
oleh pembantu (asisten). Setelah tangan dalam sampai ke
plasenta, maka tangan tersebut dipindahkan ke pinggir
plasenta dan mencari bagian plasenta yang sudah lepas
untuk menentukan bidang pelepasan yang tepat.
Kemudian dengan sisi tangan kanan kelingking (ulner),
plasenta dilepaskan pada bidang antara bagian plasenta
yang sudah terlepas dan dinding rahim dengan gerakan
yang sejajar dengan dinding rahim. Setelah seluruh
plasenta terlepas, plasenta dipegang dan dengan
perlahan-lahan ditarik keluar.
4. Kesulitan yang mungkin dijumpai bidan pada waktu
pelepasan plasenta secara manual adalah adanya
lingkaran konstriksi yang hanya dapat dilalui dengan
dilatasi oleh tangan dalam secara perlahan-lahan dan
dalam nakrosis yang dalam. Lokasi plasenta pada dinding
depan rahim juga sedikit lebih sukar dilepaskan daripada
lokasi di dinding belakang. Ada kalanya plasenta tidak
dapat dilepaskan secara manual seperti halnya pada
plasenta akreta, dalam hal ini tindakan dihentikan.
5. Bila ditemukan placenta akreta dapat dilakukan pelepasan
dengan proses oprasi di kamar operasi.
1. Kamar Operasi
Unit Terkait
2. PONEK

Anda mungkin juga menyukai