K Kebijakan Mutu, Peningkatan Kinerja Dan Keselamatan Pasien 2020 Ok

Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 7

PUSKESMAS KECAMATAN KEBAYORAN LAMA

KEPUTUSAN
KEPALA PUSKESMAS KECAMATAN KEBAYORAN LAMA
NOMOR : 0835 TAHUN 2020

TENTANG

KEBIJAKAN MUTU, PENINGKATAN KINERJA DAN KESELAMATAN PASIEN


PUSKESMAS KECAMATAN KEBAYORAN LAMA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA,

KEPALA PUSKESMAS KECAMATAN KEBAYORAN LAMA,

Menimbang : a. Bahwa pasien mempunyai hak untuk memperoleh pelayanan


yang bermutu dan aman;
b. Bahwa dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan dan
keselamatan pasien di Puskesmas Kecamatan Kebayoran
Lama perlu disusun Kebijakan Mutu, Peningkatan Kinerja
dan Keselamatan pasien;
c. Bahwa sehubungan dengan pernyataan pada butir a dan b
tersebut di atas, perlu menetapkan Keputusan Kepala
Puskesmas Kecamatan Kebayoran Lama tentang Kebijakan
Mutu, Peningkatan Kinerja Puskesmas Dan Keselamatan
Pasien Puskesmas Kecamatan Kebayoran Lama;

Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan


Publik;
2. Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang
Kesehatan;
3. Permenkes Nomor 11 Tahun 2017 tentang Keselamatan
Pasien;
4. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
27 Tahun 2019 Tentang Perubahan Kedua atas Perubahan
Menteri Kesehatan Nomor 46 tahun 2015 Tentang Akreditasi
Puskesmas, Klinik Pratama, Tempat Praktik Mandiri Dokter,
dan Tempat Praktik Mandiri Dokter Gigi;
5. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
43 Tahun 2019 Tentang Pusat Kesehatan Masyarakat;
6. Peraturan Gubernur Provinsi Daerah Khusus Ibukota
Jakarta Nomor 386 Tahun 2016 tentang Pembentukan
Organisasi dan Tata Kerja Pusat Kesehatan Masyarakat;
7. Keputusan Gubernur Provinsi Daerah Khusus Ibukota
Jakarta Nomor 233/2012 Tentang Penetapan Puskesmas
Kecamatan Kebayoran Lama Kota Administrasi Jakartas
Selatan Sebagai Unit Kerja Dinas Kesehatan Yang
Menerapkan Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan
Umum Daerah Secara Penuh;
8. Peraturan Menteri Kesehatan No. 4 Tahun 2019 Tentang
Standar Teknis Pemenuhan Mutu Pelayanan Dasar Pada
Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan;
9. Peraturan Gubernur Provinsi DKI Jakarta Nomor 53 Tahun
2018 Tentang Rencana Strategis Perangkat Daerah Tahun
2017-2022;

MEMUTUSKAN

Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS TENTANG KEBIJAKAN


MUTU, PENINGKATAN KINERJA DAN KESELAMATAN PASIEN
PUSKESMAS KECAMATAN KEBAYORAN LAMA.

Kesatu : Menetapkan Kebijakan Mutu, Peningkatan Kinerja dan


Keselamatan Pasien Puskesmas Kecamatan Kebayoran Lama
sebagaimana tercantum dalam Lampiran merupakan bagian
yang tidak terpisahkan dari surat keputusan ini.
Kedua : Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan dengan
ketentuan apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan akan
diadakan perbaikan/perubahan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di : Jakarta
pada Tanggal : 31 Januari 2020

KEPALA PUSKESMAS KECAMATAN


KEBAYORAN LAMA,

Rully Dewi Anggraeni


LAMPIRAN
KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS
KECAMATAN KEBAYORAN LAMA
NOMOR 0835 TAHUN 2020
TENTANG : KEBIJAKAN MUTU,
PENINGKATAN KINERJA PUSKESMAS DAN
KESELAMATAN PASIEN PUSKESMAS

KEBIJAKAN MUTU, PENINGKATAN KINERJA DAN KESELAMATAN PASIEN


PUSKESMAS KECAMATAN KEBAYORAN LAMA

1. Kepala Puskesmas, Ka Subbag Tata Usaha, WMM, Kasatpel UKP dan


Kasatpel UKM, pelaksana dan seluruh karyawan wajib berpartisipasi
dalam program mutu mulai dari perencanaan, pelaksanaan, monitoring
dan evaluasi.
2. Para pimpinan wajib melakukan kolaborasi dalam pelaksanan Program
mutu, Peningkatan Kinerja dan keselamatan pasien yang
diselenggarakan di seluruh jajaran puskesmas.
3. Tata nilai dalam menyediakan pelayanan baik di UKM maupun UKP
disepakati bersama dan menjadi acuan dalam pemberian pelayanan
kepada masyarakat.
4. Tata Nilai Puskesmas Kebayoran Lama adalah:
OKE:
O= Orientasi kedepan
K= Kerjasama
E= Empati dan Dedikasi
5. Kebijakan mutu dan Tata nilai puskesmas dalam memberikan pelayanan
disusun secara bersama dan dituangkan dalam pedoman mutu dan
kinerja.
6. Pedoman mutu dan perencanaan mutu/kinerja disusun berdasarkan
visi, misi, dan tujuan Puskesmas.
7. Perencanaan mutu disusun oleh seluruh jajaran Puskesmas Kecamatan
Kebayoran Lama dan dikoordinasikan oleh Wakil Manajemen Mutu.
8. Perencanaan mutu/kinerja meliputi perencanaan administrasi
manajemen, perencanaan kinerja UKM, dan perencanaan pelayanan
klinis (UKP).
9. Perencanaan mutu/kinerja admen meliputi:
9.1 Penilaian kinerja manajemen
9.2 Pelaksanaan audit inernal
9.3 Pelaksanaan pertemuan tinjauan manajemen
9.4 Kaji banding kinerja dengan puskesmas lain
9.5 Penilaian kerja sama dengan pihak ke tiga
10. Perencanaan mutu/kinerja UKM meliputi:
10.1 Melakukan evaluasi hasil pengukuran kinerja, dan mengumpulkan
ke bagian mutu puskesmas setiap 3 bulan
10.2 Melakukan pertemuan evaluasi hasil kegiatan setiap 3 bulan
sekali, membuat rencana perbaikan dan tindak lanjut serta
memonitor hasil perbaikan
10.3 Melakukan perbaikan secara terus menerus terkait layanan tidak
sesuai
10.4 Penilaian kinerja UKM dan tindak lanjutnya
10.5 Kaji banding program UKM
11. Perencanaan mutu/kinerja UKP dan keselamatan pasien meliputi:
11.1 Area prioritas berdasarkan data dan informasi, baik dari hasil
monitoring dan evaluasi indikator, maupun keluhan
pasien/keluarga/staf dengan mempertimbangan kekritisan, risiko
tinggi dan kecenderungan terjadinya masalah.
11.2 Salah satu area prioritas adalah sasaran keselamatan pasien
11.3 Kegiatan-kegiatan pengukuran dan pengendalian mutu dan
keselamatan pasien yang terkoordinasi dari semua unit kerja dan
unit pelayanan.
11.4 Pengukuran mutu dan keselamatan pasien dilakukan dengan
pemilihan indikator, pengumpulan data, untuk kemudian
dianalisis dan ditindak lanjuti dalam upaya peningkatan mutu dan
keselamatan pasien.
11.5 Upaya-upaya perbaikan mutu dan keselamatan pasien melalui
standarisasi dan prosedur untuk peningkatan mutu dan
keselamatan pasien.
11.6 Penerapan manajemen risiko pada semua unit pelayanan baik
pelayanan klinis.
11.7 Manajemen risiko klinis untuk mencegah terjadinya, kejadian
tidak diharapkan, kejadian nyaris cedera, dan keadaan potensial
cedera.
11.8 Program dan Kegiatan-kegiatan peningkatan mutu pelayanan
klinis dan keselamatan pasien, termasuk di dalamnya program
peningkatan mutu laboratorium, program peningkatan mutu
pelayanan obat, program peningkatan mutu pelayanan lansia dan
program peningkatan mutu ruang bersalin.
11.9 Program pelatihan yang terkait dengan peningkatan mutu dan
keselamatan pasien.
11.10 Rencana pertemuan sosialisasi dan koordinasi untuk
menyampaikan permasalahan, tindak lanjut, dan kemajuan tindak
lanjut yang dilakukan.
11.11 Rencana monitoring dan evaluasi program mutu dan keselamatan
pasien.
12. Audit Internal dilakukan setiap bulan dan dievaluasi secara periodik
enam bulan
13. Pertemuan tinjauan manajemen membahas umpan balik pelanggan,
keluhan pelanggan, hasil audit internal, hasil penilaian kinerja,
perubahan proses penyelenggaran upaya puskesmas dan kegiatan
pelayanan puskesmas maupun perubahan kebijakan mutu jika
diperlukan, serta membahas hasil pertemuan tinjauan manajemen
sebelumnya, dan rekomendasi untuk perbaikan. Pertemuan tinjauan
manajemen dilakukan dua kali dalam setahun.
14. Dalam upaya perbaikan mutu/kinerja puskesmas dan keselamatan
pasien melibatkan/memberdayakan lintas sektor, lintas program, dan
masyarakat sebagai pengguna pelayanan untuk berperan mulai dari
perencanaan, pelaksanaan, monitoring, evaluasi, dan tindak lanjut
program-program kegiatan mutu/kinerja puskesmas dan keselamatan
pasien.
15. Perancangan sistem/proses pelayanan memperhatikan butir-butir di
bawah ini:
15.1 Konsisten dengan visi, misi, tujuan dan tata nilai Puskesmas, dan
perencanaan Puskesmas,
15.2 Memenuhi kebutuhan pasien, masyarakat, dan staf,
15.3 Menggunakan pedoman penyelenggaraan UKM, pedoman praktik
klinis, standar pelayanan klinis, kepustakaan ilmiah dan berbagai
panduan dari profesi maupun panduan dari Kementerian
Kesehatan,
15.4 Sesuai dengan praktik bisnis yang sehat,
15.5 Mempertimbangkan informasi dari hasil indentifikasi manajemen
risiko,
15.6 Dibangun sesuai dengan pengetahuan dan keterampilan yang ada
di Puskesmas,
15.7 Dibangun berbasis praktik klinis yang baik,
15.8 Mengintegrasikan serta menggabungkan berbagai proses dan
sistem pelayanan.
16. Seluruh kegiatan mutu/kinerja puskesmas dan keselamatan pasien
harus di dokumentasikan.
17.Hasil-hasil peningkatan mutu dan keselamatan pasien harus
disosialisasikan kepada pihak-pihak terkait yang membutuhkan
18. Wakil Manajemen Mutu wajib melaporkan kegiatan peningkatan mutu
dan keselamatan pasien kepada Kepala Puskesmas.

KEPALA PUSKESMAS KECAMATAN


KEBAYORAN LAMA,

Rully Dewi Anggraeni

Anda mungkin juga menyukai