Makalah Organisasi Pembelajaran

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

TENTANG
“ORGANISASI PEMBELAJARAN”

DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 1

NIM NAMA MAHASISWA


212021110002 FARIDAH ALKATIRI
212021110003 SRI MARIONI SANDAG
212021110008 STACY VIKA BUDIMAN
212021110010 BEATRIS YULIAWATI MATEI
212021110011 IRENE EVA LUCIYANY
PANDEIROOT

PASCASARJANA
PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS SAM RATULANGI
MANADO
2021
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Organisasi mempunyai pengaruh penting bagi lingkungan. Karena organisasi
merupakan suatu sistem yang didalamnya terdapat sub sistem yang selalu berinteraksi
dengan lingkungannya. Dalam organisasi belajar, tidak semua organisasi dapat belajar
cepat untuk bertahan. Olehkarena itu organisasi harus selalu responsif dan adaptif
terhadap perkembangan lingkungan yang kompleks, serta selalu tanggap dalam
menghadapi persaingan dunia yang terus berkembang. Kemampuan organisasi sangat
diperlukan dalam melakukan perubahan pengetahuan dengan proses pembelajaran.
Olehkarena itu dibutuhkan komitmen yang tinggi dalam membangun dan
mengembangkan sumber daya yang strategis.
Organisasi pembelajaran Learning Organization (LO) merupakan suatu
konsep
dalam lingkungan organisasi yang dinamis dan LO sebagai strategi dalam kesuksesan
organisasi tersebut. Menurut senge (1990: 4) menyatakan bahwa “Belajar organisasi
merupakan suatu belajar bersama, dimana manusia belajar secara terus dalam
memperluas kapasitasmereka untuk menciptakanhasilyang benar – benar mereka
inginkan, tempat menemukan pola-pola barudan berpikirluas, tempat mengumpulkan
aspirasi bersama tersebut dibebaskan dantempatorang terusmenerusbelajar
bagaimanabelajar bersama”.Menurut Purhaghshenas dan Esmatnia (2012: 246)
menyatakan bahwa “Belajar organisasi, mempunyai wawasanumum yang jelas pada
semua tingk atorganisasi dan pemimpin tertinggi yang bertanggung jawab untuk
memastikan tentang keadaan dan pengembangan”.

B. RUMUSAN MASALAH

Apa pengertian organisasi pembelajaran?

C. TUJUAN
Mengetahui apa pengertian organisasi pembelajaran
BAB II
KAJIAN TEORI

A. DEFINISI ORGANISASI PEMBELAJARAN

Organisasi belajar (learning organization) adalah organisasi yang dianggap mampu


untuk terus menerus melakukan proses pembelajaran mandiri , sehingga organisasi
tersebut memiliki kecepatan berpikir dan bertindak dalam merespon beragam
perubahan yang muncul. Menurut Peter Senge (1990), Organisasi belajar adalah
organisasi di mana anggota – anggotanya terus menerus mengembangkan
kapasitasnya guna menciptakan hasil yang benar – benar mereka inginkan dimana
pola – pola berpikir baru dan berkembang di pupuk, dimana aspirasi kelompok diberi
kebebasan, dan anggota – anggotanya secara terus menerus belajar mempelajari
sesuatu secara bersama. Jadi dalam sebuah organisasi yang memiliki kinerja dan
tujuan, didalamnya pasti memiliki hubungan dan proses yang diusahakan
berkesinambungan antara anggota dengan anggota, anggota dengan tim, dan antara
tim.

a. Organisasi belajar atau organisasi pembelajaran adalah suatu konsep


dimana organisasi dianggap mampu untuk terus menerus melakukan
proses pembelajaran mandiri (self leraning) sehingga organisasi tersebut
memiliki ‘kecepatan berpikir dan bertindak’ dalam merespon beragam
perubahan yang muncul.
b. Pedler, Boydell dan Burgoyne mendefinisikan bahwa organisasi
pembelajaran adalah “Sebuah organisasi yang memfasilitasi pembelajaran
dari seluruh anggotanya dan secara terus menerus mentransformasikan
diri”.
c. Menurut Lundberg (Dale, 2003) menyatakan bahwa pembelajaran adalah
“suatu kegiatan bertujuan yang diarahkan pada pemerolehan dan
pengembangan keterampilan dan pengetahuan serta aplikasinya”.
d. Menurut Sandra Kerka (1995) yang paling konseptual dari learning
organization adalah asumsi bahwa ‘belajar itu penting’, berkelanjutan, dan
lebih efektif ketika dibagikan dan bahwa setiap pengalaman adalah suatu
kesempatan untuk belajar.
e. lima disiplin yang diidentifikasikan Peter Senge adalah kunci untuk
mencapai organisasi jenis ini. Peter Senge juga menekankan pentingnya
dialog dalam organisasi, khususnya dengan memperhatikan pada disiplin
belajar tim (team learning).

Peter Senge menggambarkan organisasi belajar sebagai Lima (5) disiplin yang saling
terikat yaitu:

1. Visi bersama (shared vision)

Keberhasilan suatu organisasi dapat terlaksana apabila semua anggota


memiliki pandangan dan cita – cita yang sama, merasa senasib dan
seperjuangan untuk meraih tujuan organisasi. Visi bersama dibangun seluruh
anggota organisasi sebagai keingingan, tekad, dan komitmen bersama.

2. Berpikir system (system thinking)

Organisasi berlajar memandang sebagai suatu system, seperti layaknya tubuh


manusia. Tubuh manusia terdiri dari atas banyak organ dan banyak system
organ yang bekerja sama membentuk satu individu yang dipimpin oleh otak.
Berpikir system adalah berpikir menyeluruh terhadap semua komponen
oragnisasi sebagai satu kesatuan yang saling mempengaruhi. Lemahnya
kinerja disuatu komponen dapat melemahkan kinerja system secara
keseluruhan. Sekolah sebagai satu system yang terdii atas berbagai komponen,
seperti bgian kurikulum, kesiswaan, humas, perpustakaan dan sebagainya.
Mengembangkan sekolah harus dilakukan secara menyeluruh dan sistemik,
tidak bisa hanya satu bagian saja. Oleh karenanya kerja dalam tim, belajar
beregu, kerjasama, networking, perlu dikembangkan didalam mengembangkan
sekolah secara sistemik, sistematik, dan holistic.

3. Penguasaan pribadi (personal mastery)

Menurut Senge, ketika guru atau staf sekolah mulai belajar lima disiplin yang
pertama tertuju adalah penguasaan pribadi. Mereka mulai melihat potensi
dikelas, disekolah, dan dikomunitas sekolah. Potensi dikelas meliputi potensi
peserta didik, guru, dan fasilitas belajar dikelas. Sekolah hanya akan
berkembang jika proses belajar di kelas berkembang baik. Siswa harus bisa
belajar dengan nyaman, efektif, dan mandiri. Kepala sekolah, guru dan tenaga
kependidikan juga harus mau belajar secara terus – menerus untuk
meningkatkan profesionalismenya.

4. Pola mental ( mental models)

Pola mental adalah cara seseorang memandang dunia dan bereaksi


terhadapnya. Seorang guru yang memiliki pandangan bahwa siswa tidak tahu
apa – apa, maka ia akan selalu menggurui. Seorang kepala sekolah yang
percaya bahwa satu – satunya cara mengembangkan sekolah adalah dengan
menambah modal, maka ia akan melakukan hal itu dan sulit untuk menerima
alternatif lainya. Untuk itu, pola mental siswa, guru, staf, dan pimpinan
sekolah harus mau berubah untuk mendukung tercapainya visi bersama.
Disiplin, kerja keras, kebersamaan, sinergis, kolaborasi, suasana
menyenangkan, dan mau belajar adalah contoh – contoh pola mental yang
perlu dikembangkan didalam organisasi.

5. Belajar beregu (team learning)

Organisasi harus mampu belajar sebagai suatu tim, menghadapi dan


memecahkan suatu persoalan bersama – sama. Asusmsi dasar yang dipakai
adalah bahwa belajar beregu jauh lebih baik daripada jumlah hasil belajar
perorangan masing – masing anggota. Sumber Senge, Peter M. The Fifth
Disipline.

B. Tujuan dan Manfaat Organisasi Pemelajaran

Tujuan : Untuk meningkatkan kualitas pengembangan sumber daya manusia, karena


mempercepat proses pembelajaran organisasi dan meningkatkan kemampuannya
untuk beradaptasi pada perubahan dan mengantisipasi perubahan pada masa depan.
Sumber jurnal wahana

C. Manfaat :

1. Menghasilkan anggota organisasi yang berkualitas dengan membudayakan


proses pembelajaran didalam organisasi dan menjadikan organisasi sebagai
tempat pembelajaran;
2. Meningkatkan kreativitas, kemampuan entrepreneurship, dan otonomi
organisasi;

3. Mengantisipasi dan mengadaptasi lingkungan yang cepat berubah dan sulit


diramalkan;

4. Mempercepat pengembangan produk, proses, dan pelayanan baru;

5. Meningkatkan kecakapan dan memenangkan persaingan dengan organisasi


lain;

6. Meyebarluaskan pengetahuan keseluruh anggota organisasi;

7. Belajar dari kesalahan secara lebih efektif

8. Menjadikan organisasi lebih tangguh disetiap level organisasi;

9. Menghemat waktu dalam menerapkan perubahan strategi baru;

10. Merangsang peningkatan kinerja organisasi secara terus – menerus Sumber


Usman, Husaini. 2011. Manajemen: Teori, Praktek, dan Riset Pendidikan.
Jakarta: Bumi Askara. Hal 208.

D. Bagaimana Menjalankan Organisasi Pemelajaran Secara Praktis

1. Membuat visi dan misi : merupakan hal yang paling utama dalam membangun
suatu organisasi. Visi tersebut berup[a suatu tujuan yang hendak di capai oleh
suatu organisasi. Untuk mewujudkan visi tersebut, kita juga harus menentukan
adanya misi yang jelas.

2. Membuat aturan : atauran sendiri meliputi Batasan – Batasan yang harus


dimiliki suatu organisasi. Tanpa adanya aturan yang jelas dapat
mengakibatkan para anggota melakukan penyimpangan yang bisa jadi
merugikan organisasi tersebut dimasa dating. Jadi buatlah suatu aturan yang
dapat dipatuhi dan disegani setiap anggota organisasi.

3. Membuat struktur organisasi yang terarah : selain membuat aturan yang jelas,
cara membangun organisasi yang sukses selanjutnya adalah dengan membuat
struktur organisasi yang terarah. Dengan ini, kamu bisa melihat pembagian
kerja dengan jelas serta bagaimana fungsi dari masing – masing anggota.
4. Merekrut sumber daya yang baik : suatu organisasi tidak akan bisa berjalan
tanpa adanya sumber daya yang baik. Oleh karena itu, penting sekali untuk
memilih sumber daya manusia yang professional dan kompoten dalam
bidangnya untuk mengisi setiap bagian dalam struktur organisasi tersebut

5. Tegaskan masing – masing peran dan tanggung jawab : banyak organisasi


yang akhirnya tidak sukses karena mereka yang ada didalamnya tidak
memahamiperan serta tanggung jawabnya. Oleh karena itu, perlu ditekankan
terkait hal tersebut sejak dari awal pembentukan oerganisasi.

6. Membuat rencana kerja : Dan yang tak kalah penting adalah untuk membuat
rencana kerja. Dengan adanya rencana kerja yang baik, semua kegiatan dalam
organisasi tentu akan berjalan dengan baik juga. Jadi, jangan lupa untuk
melakukan pertemuan untuk membuat sebuah rencana kerja selama periode
tertentu.

7. Membangun profesionalisme : Dalam organisasi, penting juga untuk


membangun profesionalisme. Cara membangun organisasi yang sukses ini
penting untuk membentuk bagaimana organisasi tersebut bertindak. Kamu
bisa membuat beberapa agenda untuk pelatihan atau kegiatan lain yang bisa
meningkatkan profesionalisme sumber daya organisasi.

8. Membangun budaya kerja : Sebuah organisasi bisa solid dan tangguh karena
adanya budaya kerja yang baik dalam organisasi tersebut. Salah satu budaya
tersebut adalah adanya toleransi yang tinggi dan rasa saling menghormati.
Selain itu, budaya kerjasama juga sangat penting untuk dibangun dalam
sebuah organisasi.

9. Berikan contoh nyata : Bukannya memberi perintah saja, memberikan contoh


nyata juga menjadi suatu hal yang penting dalam sebuah organisasi, terutama
bagi seorang pemimpin organisasi. Hal ini akan membantu mengembangkan
rasa hormat dalam organisasi tersebut

10. Membangun komunikasi timbal balik : Bukan rahasia lagi jika komunikasi
merupakan suatu hal mutlak dalam organisasi apapun. Tanpa adanya
komunikasi timbal balik, hubungan antar individu dalam organisasi saat
mengeksekusi suatu rencana kerja tidak akan berjalan baik. Sebaliknya,
komunikasi yang baik bisa memajukan organisasi.
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Organisasi pada dasarnya seperti mahluk hidup, kelangsungan hidupnya
sangat ditentukan oleh kemampuannya untuk beradapatasi dengan lingkungan.
Perubahan lingkungan strategik organisasi yang sangat cepat dalam berbagai dimensi,
seperti teknologi, sosial, ekonomi, perundangan, globalisasi, dll. menuntut organisasi
untuk mampu beradaptasi pada perubahan itu. Apabila organisasi terlambat untuk
berubah maka sangat besar kemungkinan organisasi akan mundur kinerjanya bahkan,
dapat Punah. Oleh karena itu suatu hal yang harus dilakukan oleh organisasi untuk
tetap bertahan dan berkembang adalah organisasi senantiasa mempelajari perubahan
lingkungan strategic dan segera beradaptasi pada perubahan itu. Dalam dinamika
organisasi tersebut muncul istilah Organisasi Pembelajaran/Belajar dan Pembelajaran
Organisasi.
Menurut Peter Senge (1990) Organisasi belajar adalah oraganisasi dimana
orang-orang secara terus menerus memperbesar kapasitasnya untuk menciptakan hasil
yang benar-benar mereka inginkan, dimana pola berpikir yang ekspansif dan baru
terpelihara dengan baik, dimana aspirasi kolektif terwadahi, dan dimana orang terus
menerus belajar melihat keseluruhan secara bersama-sama. Dasar pemikiran
organisasi semacam itu adalah dalam situasi perubahan yang sangat cepat hanya
organisasi yang fleksibel, adaptif, dan produktif yang akan unggul. Agar ini terjadi,
organisasi perlu menemukan bagaimana memberi jalan kepada munculnya komitmen
dan kapasitas orang untuk bisa belajar disemua level. Bagi sebuah oraganisasi belajar,
“belajar adaptasi” harus digabungkan dengan “belajar memproduksi”, pembelajaran
yang bisa memperbaiki kapasitas kita dalam mencipta.
DAFTAR PUSTAKA

Senge, P., Ross, R., et.al.,1999. The Dance of Change: The Challenges of
Sustaining Momentum in a Learning Organization.New York : Doubleday & Co.
http://www.tpers.net. (diakses pada tanggal 04 Agustus 2021)
http://ancok.com (diakses pada tanggal 04 Agustus 2021)
Leksana TH, Learning Organization, www.sscnco.com, Strategic Solution Center.

Anda mungkin juga menyukai