Proposal-Upload Portal
Proposal-Upload Portal
Proposal-Upload Portal
DISUSUN OLEH:
Stacy Vika Budiman
212021110008
PASCA SARJANA
PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS SAM RATULANGI MANADO
2022
DAFTAR ISI
BAB I .................................................................................................................................. 3
PENDAHULUAN .............................................................................................................. 3
A. Latar Belakang Masalah ........................................................................................ 3
B. Rumusan Masalah .................................................................................................10
C. Tujuan Penelitian ..................................................................................................10
D. Manfaat Penelitian ................................................................................................10
BAB II ...............................................................................................................................12
KERANGKA TEORI .......................................................................................................12
A. Pelaksanaan Telemdicine ......................................................................................12
B. Layanan Kesehatan ...............................................................................................15
BAB III ..............................................................................................................................21
METODE PENELITIAN .................................................................................................21
A. Jenis Penelitian ......................................................................................................21
B. Jenis Data...............................................................................................................21
C. Analisis Data ..........................................................................................................22
BAB I
PENDAHULUAN
sebagai bagian dari telehealth merupakan komponen penting dari masa depan
pasien yang berada di wilayah perkotaan hingga pedesaan. Manfaat telemedicine secara
klinis banyak, termasuk pemantauan jarak jauh, menawarkan layanan telehealth kepada
memadai, memberikan keahlian dari jarak jauh, penghematan biaya, dan tujuan
pendidikan; Namun, dengan banyak manfaat yang datang dengan telemedicine, ada
juga banyak batasan. Batasan yang paling signifikan adalah masalah ekonomi, regulasi,
Aeronautics and Space Association (―NASA‖) pada tahun 1960 di Amerika Serikat,
untuk memantau astronot dalam penerbangan oleh dokter dan tim medis selama misi
mereka Proyek Mercury (Space Medicine in Project Mercury. NASA SP-4003, 1965).
NASA menunjuk "pemantau medis" untuk menjadi ahli dalam sejarah medis para
astronot, sambil melakukan penelitian tentang pengaruh lingkungan luar angkasa pada
menjaga kesehatan para astronot dengan memberikan nasihat medis bila diperlukan
telekomunikasi untuk menjalin kontak antara penyedia layanan kesehatan dan pasien
dapat memungkinkan ketersediaan dan akses yang lebih besar ke, perawatan kesehatan
di luar apa yang sebelumnya dibayangkan mungkin. Memahami potensi besar yang
Nasional AS, pada tahun 1966, menetapkan US $42 juta untuk beberapa proyek
telemedicine yang mencakup lebih dari 19 tahun yang ditargetkan untuk area yang
terisolasi secara medis—pedesaan, pusat kota, dan pinggiran kota (Hyder & Razzak,
2020).
Telemedicine mulai berkembang secara komersil pada tahun 1950, ketika mulai
Video interaktif pertama kali terjadi pada tahun 1964 antara Nebraska Psychiatric
Institute di Omaha, Amerika Serikat, dengan Rumah Sakit Norfolk, yang berjarak 112
dilakukan pada tahun 1967, menghubungkan Klinik Medis di Bandara Logan, Boston,
Amerika Serikat, dengan Rumah Sakit Umum Massachusetts. Pada masa ini, penelitian
interaktif. Selain itu, catatan medis dan data laboratorium juga berhasil ditransmisikan.
Telemedicine makin berkembang pada tahun 1990-an, saat di mana internet menjadi
sarana untuk berkomunikasi dan pertukaran informasi (Shirzadfar & Lotfi, 2017).
sosial, pembatasan mobilisasi penduduk, penggunaan alat pelindung diri serta prioritas
(Hall et al., 2021), Arab Saudi, Swis, Finlandia, Kanada, Amerika Serikat, dan Meksiko
seperti layanan pediatrik (Rhoads et al., 2009), perawatan luka, serta perawatan pasien
hal itu terlihat pada tahun 2020 terjadi lonjakan kunjungan ke aplikasi Telemedicine
pengguna merasa nyaman dan terlayani dengan baik. (Litbang Kemkes, 2019). Hal
tersebut juga disebabkan oleh lonjakan kasus COVID-19. Dilansir dari laporan WHO
pada tanggal 18 Maret 2022 kasus terkonfirmasi COVID-19 secara global mencapai
antara pasien-dokter. Merujuk pada hasil riset Kaiser Family Foundation, hambatan
dalam menggunakan telemedicine salah satunya adalah faktor usia, terdapat 7 dari 10
lansia berusia 65 tahun ke atas yang memiliki dan dapat mengoperasikan komputer,
smartphone, atau tablet yang dilengkapi dengan akses internet dan kompeten dalam
rasa kepedulian yang lebih tinggi terhadap keamanan data mereka (privacy) sehingga
seringkali sulit untuk berdiskusi tentang kesehatan mereka yang sensitif dan memilih
untuk lebih nyaman melakukan konsultasi tatap muka. (Cubanski, 2020). Hasil
penelitian sebelumnya dari Acharya dan J. Rai (2016), diperoleh 82% responden
layanan telemedicine kepada keluarga dan kerabatnya. Penelitian lain yang dilakukan
menggunakan kembali layanan ini meskipun masih mengalami kendala dan kesulitan
dalam layanan telemedicine. Studi lain menemukan bahwa 29% responden mengalami
kesulitan dalam menggunakan aplikasi. Kendala lain yang dihadapi pasien yang
jaringan internet, serta komunikasi dengan teknisi. (Acharya & Rai, 2016).
Namun, telemedicine masih belum banyak dipelajari karena keterbatasannya
penggunaannya. Telemedicine juga kurang familiar bagi para dokter yang kurang
situasi pandemi saat ini, dokter-dokter akan berusaha menggunakan teknologi ini untuk
perawatan pasien rawat jalan dengan mempermudah akses dan kenyamanan perawatan
pasien.
Oleh karena itu, dibutuhkan lompatan besar dalam bidang pelayanan Kesehatan
bagi masyarakat, sehingga dapat mencapai jangkauan layanan yang lebih luas. Selain
layanan Kesehatan terutama terkait kesiapan alat Kesehatan dan aplikasi pendukung
memiliki keterbatasan terhadap perangkat digital seperti ponsel pintar. Selain itu,
ketersediaan sumber daya Kesehatan yang siap melayani pasien yang berada dalam
Sebuah rumah sakit yang merupakan bangunan besar yang berada di suatu tempat
dengan pelayanan tingkat sekunder (Secondary Level), pasien datang ke rumah sakit
secara langsung untuk mendapatkan pelayanan. Perubahan yang terjadi, bahwa rumah
sakit tidak hanya dibatasi oleh dinding, tetapi berkembang menjadi sebuah organisasi
yang mempunyai prinsip “hospital without walls”. Berbagai kegiatan dilakukan di luar
rumah sakit, misalnya kunjungan rumah untuk pemeriksaan tekanan darah dan
medis yang diperlukan tanpa pergi ke rumah sakit dan memperkecil resiko penularan
infeksi dan juga kontak dengan orang lain yang dibawah berobat di Rumah Sakit.
Selain itu terdapat beberapa rumah sakit di negara lain yang ada cakupan medicare
diterapkan dalam kondisi partisipasi rumah sakit, yang akan memberikan rumah sakit
lebih banyak fleksibilitas dalam merawat pasien di luar dinding rumah sakit mereka
mengurangi angka kasus Cold Case di rumah sakit. Lewat telemedicine ini akan
meningkatkan akses ke perawatan yang diperlukan untuk rumah sakit dan pasien,
termasuk akses ke perawatan khusus. Rumah sakit juga dapat melakukan kerjasama
dengan berbagai pihak terkait misalnya puskesmas untuk bagaimana bisa memfasilitasi
tenaga kesehatan untuk dapat turun langsung ke lapangan dalam memberikan promosi
fasilitas pelayanan kesehatan tingkat pertama harus menguasai sebanyak 405 penyakit.
Hal ini mengarahkan para dokter untuk memiliki multi potensi untuk bekerja sebagai
praktisi difasilitas kesehatan tingkat primer, sebagai pendidik, sebagai peneliti atau
melakukan pekerjaan lain yang tekait, atau melanjutkan pendidikan ke tingkat magister
Hospital without walls dapat memberikan berbagai keunggulan bagi rumah sakit
melalui promosi pelayanan kesehatan di rumah sakit, peningkatan jumlah pasien dan
membantu dalam memenuhi nilai-nilai yang ada dalam aspek akreditasi rumah sakit.
Tetapi tedapat juga beberapa hambatannya yaitu sistem pembiayaan yang belum
kerugian bagi dokter spesialis anak sebagai pemberi pelayanan kesehatan dan juga
memberikan kerugian bagi masyarakat dalam hal ini bagi orang tua sebagai pengguna
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
di kota Manado.
2. Bagai kalangan akademisi di bidang Kesehatan, penelitian ini diharapkan
KERANGKA TEORI
A. Pelaksanaan Telemdicine
Telemedicine sebagai bagian dari telehealth merupakan komponen penting dari masa
baik bagi pasien yang berada di wilayah perkotaan hingga pedesaan. Manfaat
penghematan biaya, dan tujuan pendidikan; Namun, dengan banyak manfaat yang
datang dengan telemedicine, ada juga banyak batasan. Batasan yang paling signifikan
(TIK) untuk pertukaran informasi selama diagnosis dan pengobatan penyakit dan
cedera dan penelitian dan evaluasi, dan untuk melanjutkan pendidikan profesional
kesehatan (WHO, 2010). Menurut Aziz dan Abochar (2015), dari segi
(Aziz dan Abochar, 2015). Salah satu contohnya adalah rontgen pasien yang dikirim
ke tenaga kesehatan melalui email (Aziz dan Abochar, 2015). Layanan telemedicine
real-time atau synchronous telemedicine didefinisikan oleh Aziz dan Abochar (2015)
sebagai layanan telemedicine yang mengharuskan petugas kesehatan dan pasien untuk
berinteraksi pada saat yang sama secara interaktif, seperti layanan konsultasi kesehatan
juga telah dikembangkan oleh perusahaan teknologi sejak 2016, antara lain aplikasi
Klikdokter, Alodokter, dan Halodoc. Tidak seperti rumah sakit, perusahaan teknologi
untuk mempertemukan penyedia layanan kesehatan dari berbagai rumah sakit dengan
pasien di seluruh Indonesia. Dokter yang terdaftar di Ikatan Dokter Indonesia dan
berafiliasi dengan rumah sakit mana pun dapat mendaftar sebagai penyedia layanan
membeli obat dari apotek yang menjadi mitra perusahaan teknologi, dan mengakses
atau imunisasi.
keselamatan profesional kesehatan dan pasien (Bokolo, 2021). Menurut Segal dkk.
Meskipun ini merupakan lompatan besar bagi industri, banyak tantangan yang
membutuhkan resolusi. Selain itu, studi Bhalerao & Deshmukh (2017) menemukan
bisnis dan strategi pemasaran yang patut dicontoh untuk mencapai kepuasan pasien.
Langkah ini akan menjadikan Telehealth sebagai Bauran Pemasaran Layanan: produk,
harga, tempat, promosi, orang, bukti fisik, dan proses. Studi Thomas et al. (2020)
menemukan bahwa integrasi layanan yang efektif ke dalam sistem industri perawatan
daya keuangan, sangat penting untuk implementasi layanan Telehealth yang progresif.
dengan pengguna, platform tidak diperbolehkan untuk melakukan pelayanan medis dan
mengelola rekam medis milik pasien (Harjono, 2020). Selain itu, perusahaan teknologi
penyedia platform tidak bertanggung jawab atas kelalaian penyedia layanan kesehatan
(Halodoc, 2021) dan hanya bertanggung jawab atas keamanan data dalam perannya
sebagai penyedia platform elektronik (Harjono, 2020). Ini berbeda dengan tanggung
jawab yang dimiliki oleh penyedia layanan telekonsultasi, dan rumah sakit bertanggung
jawab atas segala hal mulai dari keamanan data dan layanan medis yang diberikan oleh
dokter yang berafiliasi dengan rumah sakit hingga rekam medis pasien.
B. Layanan Kesehatan
Pelayanan pada dasarnya adalah kegiatan yang ditawarkan oleh organisasi atau
perorangan kepada konsumen, yang bersifat tidak wujud dan tidak dapat dimiliki.
Seperti yang kita ketahui, masalah adalah ketidaksesuaian suatu keadaan dengan apa
yang diinginkan. begitu juga halnya dalam dunia kesehatan khususnya dalam
bentuk komitmen untuk memberikan rasa aman, bebas dari bahaya, dan risiko keragu-
Kesehatan merupakan kebutuhan dasar manusia untuk dapat hidup layak dan
dalam biaya dan mutu pelayanan yang diberikan (Hafidz, 2014). Oleh karena itu setiap
negara bertanggungjawab mengatur agar hak hidup sehat bagi seluruh rakyat dapat
terpenuhi.
Pelayanan kesehatan merupakan hak bagi setiap orang yang yang menjadi warga
negara Indonesia yang terjamin dalam Undang-Undang Dasar 1945 dengan melakukan
dengan berusaha baik melalui aktivitas sendiri maupun melalui aktivitas orang lain.
Kesehatan dapat mencapai tujuan yang diinginkan maka pelayanan harus memenuhi
berbagai syarat diantaranya yaitu tersedia sarana dan prasarana, saling berhubungan
antara pasien dan pemberi pelayanan, mudah dijangkau, dan bermutu maka akan
masalah atau semua penyimpangan tentang kesehatan yang ada dalam masyarakat.
tidak ada lagi upaya yang dilakukan selain meningkatkan kinerja petugas kesehatan
2021).
salah satu hak mendasar masyarakat serta penyediaannya wajib diselenggarakan oleh
pemerintah. Seperti yang tertuang pada pasal 28 H ayat (1) Undang-Undang Dasar
1945 dan Pasal 34 ayat (3) Undang-Undang Dasar 1945. Sehingga pemerintah
memiliki kewajiban untuk memberikan pelayanan kesehatan yang layak dan sesuai
dengan kebutuhan masyarakat. Pelayanan kesehatan yang dapat di peroleh terdiri dari
semua fasilitas kesehatan yaitu fasilitas kesehatan tingkat pertama, fasilitas kesehatan
tingkat lanjutan, dan fasilitas kesehatan lainnya yang bekerjasama dengan BPJS
kesehatan, salah satu fasilitas kesehatan tingkat pertama adalah Puskesmas sesuai
terutama dari sudut lokasi yang strategis, dan bermutu sesuai standar dan kode etik
standar pencegahan untuk semua pasien, identifikasi awal dan pengendalian sumber,
Sistem kesehatan Indonesia memiliki campuran penyedia publik dan swasta, dan
pembiayaan publik dan swasta. Sistem publik diselenggarakan sejalan dengan sistem
pengelolaan beberapa rumah sakit tersier dan spesialis, pemberian arahan strategis,
penetapan standar, regulasi, dan memastikan ketersediaan sumber daya keuangan dan
manusia. Pemerintah provinsi bertanggung jawab atas pengelolaan rumah sakit tingkat
swasta, termasuk jaringan rumah sakit dan klinik yang dikelola oleh organisasi nirlaba
dan amal, penyedia nirlaba, dan dokter individu dan bidan yang terlibat dalam praktik
Kesehatan dapat menjangkau wilayah yang lebih luas dan masyarakat yang lebih
pemerintah daerah, dan sektor swasta menjadi tantangan bagi integrasi sistem data
berbagai aplikasi yang ada yang memiliki standar berbeda yang tidak mudah
diintegrasikan dan dimanfaatkan. Berdasarkan pemetaan saat ini, ada lebih dari 400
aplikasi kesehatan yang dikembangkan oleh pemerintah pusat dan daerah. Angka ini
lebih tinggi lagi jika kita menyertakan aplikasi khusus yang dibuat oleh pihak ketiga
dan institusi kesehatan. Masalah digitalisasi kesehatan lainnya adalah masih banyak
dan pengembangan karyawan yang bertanggung jawab atas organisasi dan pemberian
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan jenis penelitian lapangan yang akan mengambil studi
di kota Manado. Penelitian ini bersifat kualitatif deskriptif, untuk melihat persepsi
data yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, yang diperoleh
menggunakan daftar pertanyaan yang telah disediakan oleh peneliti. Selain itu,
penelitian ini juga menggunakan metode dokumentasi untuk mengumpul data, baik
wawancara, dokumen serta fakta-fakta lapangan yang ditemukan. Data yang telah
Adapun data sekunder yang digunakan dalam penelitian ini adalah jurnal medis,
dikumpulkan oleh penulis dengan menentukan tema jurnal serta mengambil jurnal
yang diterbitkan 5 tahun terakhir yaitu antara tahun 2018-2022 untuk manjamin
B. Jenis Data
Model penelitian ini adalah memodifikasi penelitian Kamal et al. (2020), yang
beberapa variabel yang ada dengan memetakan beberapa faktor dari penelitian
kemudahan penggunaan dan persepsi kegunaan. Adapun jenis data dalam penelitian ini
adalah data primer yang diperoleh langsung dari hasil wawancara dengan responden.
Instrumen berupa daftar pertanyaan, alat perekam, dan alat tulis menulis serta
pemantauan data observasi. Pemahaman dan penguasan peneliti serta kesiapan peneliti
untuk masuk ke area penelitian merupakan validasi dan instrument penelitian. Daftar
informasi mengenai peluang dan tantangan yang ada dalam pelaksanaan kegiatan
telemedicine. Sumber data yang didapat dalam penelitian ini adalah sumber data primer
yaitu sumber data yang langsung didapatkan dari informan yang terlibat langsung.
C. Analisis Data
Data yang sudah terkumpul, diolah secara manual dengan membuat transkrip
kemudian disusun dalam bentuk matriks dan selanjutnya dianalisis dengan langkah-
langkah sebagai berikut: mengorganisir data, membaca keseluruhan data dan memberi
kode, membuat kategori informasi tentang peluang dan tantangan konsep telemedicine
penyajian data dalam bentuk narasi, pemeriksaan keabsahan data dengan cara