KIAN YUNI Fiks

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 11

Pengaruh Hipnotis Lima Jari terhadap Kecemasan pada Penderita Hipertensi

KARYA ILMIYAH AKHIR NERS


(KIAN)

Yuni Norkhalifah

NIM G3A021057

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN


DAN KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG
2022

1
PENDAHULUAN

Hipertensi atau yang biasa disebut tekanan darah tinggi merupakan peningkatan tekanan
darah sistolik diatas batas normal yaitu lebih dari 140 mmHg dan tekanan diastolic lebih dari 90
mmHg. Hipertensi menjadi salah satu penyakit yang berbahaya karena merupakan faktor risiko
utama yang mengarah kepada penyakit kardiovaskuler seperti serangan jantung dan gagal jantung,
yang mana pada tahun 2016 penyakit jantung istemik dan stroke menjadi dua penyebab kematian
utama di dunia (Pratama et al., 2022).

Hipertensi merupakan suatu gangguan pada pembuluh darah yang mengakibatkan suplai
oksigen dan nutrisi yang dibawa oleh darah terhambat sampai ke jaringan tubuh yang
membutuhkan. Penyakit ini telah menjadi masalah utama dalam kesehatan masyarakat di negara
maju maupun di negara berkembang (Audhia et al., 2021). Menurut World Health Organization
(WHO), hampir seluruh dunia memiliki tekanan darah tinggi. Prevalensi hipertensi terus meningkat
tajam dan diprediksi pada tahun 2025 sebanyak 29% orang dewasa di seluruh dunia terkena
hipertensi. Hipertensi telah mengakibatkan kematian sekitar 8 juta orang setiap tahun, dimana 1,5
juta kematian terjadi di Asia Tenggara dari 1/3 populasinya. Sedangkan prevalensi penyakit
hipertensi di Indonesia terjadi peningkatan dari 7,6% tahun 2007 menjadi 9,5% (Saswati & Riski,
2018).

Menurut penelitian yang dilakukan (Syukri, 2017), penderita hipertensi yang mengalami
kecemasan akan memperlihatkan gejala somatis (timbul gejala pada tubuh) dan rasa gugup atau
ketakutan. Gejala somatis yang dapat muncul pada kecemasan seperti kepala terasa pusing, diare,
berkeringat, kesulitan bernapas, mual dan muntah, hipertensi, palpasi atau berdebar-debar, pupil
melebar atau midrasis, gelisah, tidak bisa diam, tremor atau gemetaran, pingsan dan gangguan
buang air kecil. Kecemasan tidak hanya menyebabkan gejala-gejala di atas, namun juga
mempengaruhi proses berpikir, persepsi dan proses belajar. Kecemasan juga dapat menyebabkan
gangguan orientasi tempat, waktu, orang atau kejadian sehingga terlihat seperti orang kebingungan
(confusion). Gangguan proses belajar yang terjadi meliputi penurunan konsentrasi dan pengulangan.

Kecemasan (anxiety) merupakan kekhawatiran yang kurang jelas atau tidak berdasar.
Kecemasan merupakan relaksi terhadap pengalaman-pengalaman tertentu dimana reaksi tersebut
dapat dilihat dari pernyataan pribadi yang diketahui dari apa yang dikatakan, bagaimana ia
bertindak atau dari perubahan-perubahan psikologis yang berhubungan dengan respon. Tindakan
yang dapat diberikan untuk mengatasi kecemasan yaitu dengan terapi farmakologi dan non
farmakologi (Wijayanti et al., 2021). Terapi farmakologi adalah terapi obat yang diberikan untuk

2
mengurangi efek cemas yang dialami. Sedangkan terapi nonfarmakologi yang dapat diberikan
adalah dengan membangun hubungan saling percaya, kesadaran diri, melindungi klien, modifikasi
lingkungan, serta memotivasi kegiatan. Sedangkan cara lain yang dapat diberikan adalah dengan
pendidikan kesehatan, mengenal ansietas, belajar cara-cara baru untuk menghadapi ansietas, latihan
rileksasi, biofeedback, dan desentisasi sistemik. Hypnotis lima jari merupakan salah satu bentuk self
hypnosis yang dpat menimbulkan efek relaksasi yang tinggi, sehingga akan mengurangi ketegangan
dan stress dari pikiran seseorang. Hipnotis lima jari mempengaruhi system limbic seseorang
sehingga berpengaruh pada pengeluaran hormone-hormon (hormone adrenalin) yang dapat
memacu timbulnya stress (Pardede, 2018).

Salah satu bentuk psikoterapi yang dapat diterapkan pada pasien yang mengalami hipertensi
dengan masalah keperawatan kecemasan yaitu dengan terapi hipnosis lima jari yang didasarkan
pada teori bahwa tanda dan gejala fisiologis akan berhubungan dengan interaksi antara pikiran,
perilaku dan emosi. Menurut penelitian yang dilakukan oleh (Syukri, 2017).

Hipnotis lima jari yaitu suatu cara relaksasi yang menggunakan kekuatan pikiran. Teknik ini
dimulai dengan proses relaksasi pada umumnya yaitu meminta kepada klien utuk perlahan-lahan
menutup matanya dan menarik napas dalam dan perlahan untuk menimbulkan relaksasi. Kemudian
klien didorong untuk relaksasi mengosongkan pikiran, sehingga pikiran-pikiran yang sedang
dipikirkan untuk sementara dihilangkan dan klien dapat focus terhadap bayangan yang mereka
pikirkan, dan mulailah klien untuk memenuhi pikiran dengan bayangan yang menyenangkan dan
dapat dinikmati (Perkasa, 2019).

Teknik Hipnotis lima jari merupakan suatu bentuk pengalihan situasi self Hipnotis yang
dapat menimbulkan efek relaksasi, sehingga akan mengurangi kecemasan, ketegangan, dan stres
dari pikiran seseorang yang dapat berpengaruh pada pernafasan, denyut jantung, denyut nadi,
tekanan darah, mengurangi ketegangan otot, memperkuat ingatan pengeluaran hormone yang dapat
memicu timbulnya kecemasan, dan mengatur hormone yang berkaitan dengan stres (Dekawaty,
2021).

Hasil penelitian yang dilakukan oleh (Pratama et al., 2022) didapatkan bahwa terdapat
efektifitas terapi hipnotis 5 jari terhadap kecemasan pada lansia yang mengalami hipertensi, karena
terjadi relaksasi yg didapatkan ketika dilakukan terapi hypnosis lima jari tersebut. Melalui teknik
hypnosis lima jari dapat menurunkan kecemasan karena di dalam terapi tersebut terjadi kenyamanan
dan rileks sehingga cemas klien akan berkurang. Penelitian yang sama dilakukan oleh (Saswati &
Riski, 2018) dengan judul Efektifitas Terapi Hipnotis Lima Jari Terhadap Ansietas Klien Hipertensi
3
masih diperoleh hasil yang sama yaitu adanya pengaruh hipnotis lima jari terhadap kecemasan pada
lansia dengan hipertensi.

Dengan demikian peneliti tertarik untuk meneliti pengaruh hipnotis lima jari terhadap
kecemasan pada penderita hipertensi.

METODE

Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan desain studi kasus (case report). Penelitian
melibatkan 3 orang pasien yang mengalami hipertensi, tingkat kesadaran compos mentis, mampu
berkomunikasi dengan baik dan bersedia menjadi subyek penelitian. Alat ukur yang digunakan
dalam penelitian ini adalah alat ukur Zung Self-Rating Anxiety Scale (SAS/SRAS) untuk mengukur
tingkat kecemasan dan Standar Operasioal Prosedur (SOP) teknik hipnosis lima jari.

Zung Self-Rating Anxiety Scale (SAS/SRAS) adalah penilaian kecemasan pada pasien
dewasa yang dirancang oleh William W.K.Zung, dikembangkan berdasarkan gejala kecemasan
dalam diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders (DSM-II). Terdapat 20 pertanyaan,
dimana setiap pertanyaan dinilai 1-4 (1: tidak pernah, 2: kadang-kadang, 3: sebagaian waktu, 4:
hampir setiap waktu). Terdapat 15 pertanyaan ke arah peningkatan kecemasan dan 5 pertanyaan ke
arah penurunan kecemasan (Zung Self-Rating Anxiety Scale dalam Ian mcdowell, 2006).
Rentang penilaian 20-80, dengan pengelompokan antara lain:
Skor 20-44 : kecemasan ringan
Skor 45-59 : kecemasan sedang
Skor 60-74 : kecemasan berat
Skor 75-80 : kecemasan panik.
Intervensi diberikan dalam 1 hari dengan pengamatan yang dilakukan sebanyak 2 kali yaitu
pengamatan awal (Pretest) dilakukan 10 menit sebelum intervensi, pengamatan kedua (Posttest)
dilakukan dalam waktu 10 menit setelah diberikan intervensi. Pemberian terapi hipnotis lima jari
selama 15 menit.

HASIL STUDI

Studi dilakukan pada 3 pasien dengan pasien I adalah perempuan berusia 45 tahun dengan
diagnosa Hipertensi, didapatkan hasil pemeriksaan yaitu tekanan darah 159/93 mmHg, HR
109x/menit, RR : 20x/menit, tingkat kecemasan : 45 (kecemasan sedang). Dari pengkajian yang
telah dilakukan pasien mengatakan sulit untuk memulai tidur dan terkadang terbangun saat tidur,

4
pasien mengatakan khawatir dan takut karena baru tau jika tekanan darah nya tinggi, dan pasien
mengatakan sering pusing dan sakit di tengkuk. Pasien II adalah laki-laki usia 50 tahun dengan
diagnosa Hipertensi, didapatkan hasil pemeriksaan tekanan darah 186/100 mmHg, HR : 111x/menit,
RR : 20x/menit, tingkat kecemasan : 47 (kecemasan sedang) . Dari pengkajian yang telah dilakukan
pasien mengatakan sulit untuk memulai tidur, sering terbangun ketika tidur, merasa pegal-pegal
diseluruh badan, dan pasien mengatakan yakut dan khawatir terkait tekanan darah tinggi yg dialami
pasien. Pasien III adalah perempuan berusia 66 tahun dengan diagnose Hipertensi, didapatkan hasil
pemeriksaan yaitu tekanan darah 190/100 mmHg, HR : 115x/menit, RR : 20x/menit, tingkat
kecemasan : 49 (kecemasan sedang). Dari pengkajian yang telah dilakukan pasien mengatakan
khawatir dan takut terkait tekanan darah tinggi yang dialami, pasien mengatakan baru mengetahui
jika dia mengalami tekanan darah tinggi karena tidak pernah memeriksakan tekanan darah secara
teratur, pasien juga mengatakan sulit untuk memulai tidur dan sering terbangun ketika tidur, dan
pasien mengatakan sering mengeluh pusing dan sakit pada tengkuk.

Berdasarkan data tersebut pasien I, II, dan III menunjukan masalah keperawatan (Diagnosa)
yang sama yaitu ansietas b.d Ancaman terhadap kematian (D.0080) (PPNI, 2017). Intervensi yang
dilakukan untuk mengatasi masalah keperawatan pada klien, tujuan yang diharapkan dari tindakan
keperawatan yaitu diharakan tingkat ansietas menurun dengan kriteria hasil perilaku gelisah
menurun, keluhan pusing menurun, verbalisasi khawatir akibat kondisi yang dihadapi menurun, dan
pola tidur membaik (L.09093) (PPNI, 2019). Rencana tindakan keperawatan yang dilakukan adalah
non farmakologi berupa Terapi Hipnotis lima jari dengan melakukan identifikasi riwayat masalah
yang dialami, ciptakan hubungan saling percaya, berikan lingkungan yang nyaman, tenang, dan
tanpa gangguan, dan menganjurkan untuk melakukan nafas dalam selama terapi berlangsung untuk
mengintensifkan relaksasi (PPNI, 2018).

Implementasi pada ketiga klien berfokus pada pemberian terapi nonfarmakologi yaitu terapi
hipnotis lima jari yang merupakan salah satu bentuk self hypnosis yang dapat menimbulkan efek
relaksasi, sehingga akan mengurangi kecemasan, ketegangan dan stress dari pikiran seseorang
dengan cara menyentuhkan pada jari-jari tangan sambil membayangkan hal-hal yang disukai.
Terapi hipnotis lima jari ini jugan mempengaruhi system limbic seseorang sehingga berpengaruh
pada pengeluaran hormon-hormon yang dapat memacu timbulnya stress (Mawarti, 2021).

5
Pelaksanaan implementasi dilakukan pada penderita selama 1 hari, dimana dalam
pertemuannya terapi hipnotis lima jari diberikan selama 15 menit.

Grafik
Penilaian tingkat kecemasan sebelum dan sesudah pemberian
terapi hipnotis lima jari pada pasien I, II, dan III

Series1

47 49
45
39
34 36

11 11 10

Pre Post selisih Pre Post selisih Pre Post selisih


Responden 1 Responden 2 Responden 3

Berdasarkan hasil table 1 diatas, mengukur tingkat kecemasan yang diberikan terapi hipnotis
lima jari pada pasien I menunjukan bahwa terjadi perbedaan pada hasil pretest dan posttest dengan
hasil pretest 45 (kecemasan sedang) dan posttest 34 (kecemasan ringan) dengan penurunan skor 11
poin, pasien juga mengatakan sulit untuk memulai tidur dan terkadang terbangun saat tidur
berkurang dan pasien mengatakan pusing dan sakit di tengkuk berkurang. Pada pasien II juga
menunjukan adanya penurunan tingkat kecemasan pada hasil pretest dan posttest dengan hasil
pretest 47 (kecemasan sedang) dan posttest 36 (kecemasan ringan) dengan penurunan skor 11 poin,
pasien juga mengatakan kesulitan dalam memulai tidur berkurang dan pegal-pegal diseluruh tubuh
berkurang. Begitupula pada pasien III menunjukan adanya penurunan tingkat kecemasan pada hasil
pretest dan posttest dengan hasil pretest 49 (kecemasan sedang) dan posttest 39 (kecemasan ringan)
dengan penurunan skor 10 poin, pasien juga mengatakan sulit tidur berkurang dan pusing
berkurang. Dari hasil tersebut didapatkan rata-rata nilai kecemasan pada ketiga pasien sebelum
dilakukan hipnotis lima jari adalah 47 (kecemasan sedang), setelah dilakukan terapi hipnotis lima
jari pada ketiga pasien tersebut didapatkan rata-rata hasil kecemasan menjadi 36,3 (kecemasan
ringan).

6
PEMBAHASAN

Terdapat penurunan skor kecemasan pada ketiga pasien setelah dilakukan terapi hipnotis
lima jari dengan skor rata-rata 36,3. Penurunan kecemasan ini dikarenakan hipnotis lima jari yang
menimbulkan efek relaksasi yang tinggi, sehingga akan mengurangi ketegangan dan stress dari
pikiran seseorang. Hipnotis lima jari mempengaruhi system limbic seseorang sehingga berpengaruh
pada pengeluaran hormone-hormon (hormone adrenaline) yang dapat memacu timbulnya stress dan
kecemasan (Hastuti & Arumsari, 2015).

Pasien yang diberikan hipnotis lima jari akan mengalami relaksasi sehingga berpengaruh
terhadap system tubuh dan menciptakan rasa nyaman serta perasaan tenang. Manfaat hipnotis lima
jari dapat meningkatkan semangat, menimbulkan kedamaian di hati dan mengurangi ketegangan.
Tujuan dari hipnotis lima jari yaitu untuk merubah persepsi kecemasan, stress, tegang dan takut
dengan menerima saran-saran diambang bawah sadar atau dalam keadaan rileks dengan
menggerakkan jari-jarinya sesuai perintah (Dekawaty, 2021).

hipnosis lima jari adalah mekanisme yang mendukung kerja saraf yang disampaikan oleh
otak atau talamus secara tidak sadar tubuh akan mengontrol sistem saraf simpatis dan sistem
parasimpatis yang memproduksi asetilkolin, noreephineprin, dopamin, glutamat, gamma
aminibutyrid acid (GABA), mengubah informasi yang menyebabkan kecemasan menjadi informasi
yang dapat mengalihkan perhatiannya tentang penyakit yang dialaminya (Dasri et al., 2021).

Hal ini sejalan dengan penilitian sebelumnya yang dilakukan oleh (Hastuti & Arumsari,
2018) yang mengatakan bahwa mekanisme hipnosis lima jari terhadap kecemasan merupakan salah
satu self hipnosis yang dapat menimbulkan efek relaksasi yang tinggi, sehingga akan mengurangi
ketegangan dan stres dari pikiran seseorang. Hipnosis lima jari mempengaruhi system limbic
seseorang sehingga berpengaruh pada pengeluaran hormone-hormon yang dapat memacu timbulnya
stres, menurunkan ketegangan otot, membantu memusatkan pikiran. Respon yang diberikan pada
relaksasi ini akan menghubungkan dengan sistem parasimpatik yang mendobrak masuk dan
menghasilkan sensasi ketenangan dan detak jantung akan menjadi lambat, sehingga tubuh dan
pikiran menjadi tenang. Kegiatan melakukan terapi hipnosis lima jari harus dilakukan secara teratur
minimal 10 menit dalam satu hari untuk mendapatkan ketenangan dan mengatasi kecemasan,
butktinya responden pada kelompok hipnosis lima jari setiap hari mengalami penuruna skor stres
yang signifikan, hal ini dapat dilihat pada perubahan proporsi skor cemas pada pre test dan post test.

7
Hasil studi ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh (Pratama et al., 2022) dengan
hasil terdapat perbedaan skor kecemasan yang dialami oleh lansia dengan hipertensi di wilayah
kerja puskesmas Dangung-dangung yang menjadi responden, dimana sebelum dan sesudah
dilakukan Hipnotis Lima Jari yaitu 22 dan 15. Dengan standar deviasi 3,680 dan nilai p-value
0,000. Artinya adanya Pengaruh Hipnotis Lima Jari terhadap penurunan Tingkat Kecemasan pada
Pasien Hipertensi lansia di Wilayah Kerja Puskesmas Dangung-dangung Kecamatan Guguak.
Selain itu dalam penelitian tersebut peneliti menemukan bahwa lansia yang menjadi responden
dengan hipertensi mengalami kecemasan setelah dilakukan teknik Hipnotis Lima Jari, mengalami
perubahan status psikologis yang signifikan hal ini disebabkan oleh terapi hipnotis lima jari
mengakibatkan atau memberikan relaksasi pada pasien sehingga kecemasan yang dialami oleh
lansia dengan hipertensi mengalami penurunan. Responden pun mengatakan bahwa gejala atau
gangguan yang biasanya dialami menjadi berkurang seperti meningkatkan istirahat pasien,
gangguan pola tidur berkurang, emosi jadi lebih terkontrol, gangguan fisik berkurang, hingga pasien
terlihat lebih segar saat bangun di pagi hari dan lebih bersemangat dalam menjalani kehidupannya.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh (Dekawaty, 2021) menunjukkan ada perbedaan
hasil kecemasan pada mahasiswa STIKes Muhammadiyah dalam menghadapi skripsi sebelum dan
sesudah diberikan intervensi hipnotis lima jari. Dalam penelitian ini menggunakan kuisioner HARS
(Hamilton Anxiety Rating Scale) dengan rata-rata kecemasan mahasiswa dalam menghadapi skripsi
sebelum diberikan intervensi adalah 29,9 (kecemasan berat). Sedangkan setelah diberikan intervensi
nilai rata-rata kecemasan mahasiswa turun menjadi 21.5 (kecemasan sedang). Hasil uji statistik
dengan menggunakan Uji T dependent (Paired sample Test) didapatkan nilai p value = 0,000 yang
berarti nilai p value <0,05.

Dalam studi kasus ini faktor yang mendukung perubahan tingkat kecemasan adalah klien
yang antusias ketika dilakukan terapi dan kata-kata yang dipakai oleh terapis mudah dipahami.
Sedangkan faktor penghambat dalam penelitian ini adalah sulitnya menyamakan waktu bertemu
dengan pasien karena pasien mempunyai kesibukan masing-masing.

KESIMPULAN

Dari hasil studi kasus yang diberikan melalui asuhan keperawatan pada Pasien dengan terapi
Hipnotis Lima Jari pada pasien I, II dan III terdapat perubahan tingkat kecemasan pasien hpertensi.
Hasil menunjukkan terdapat perubahan nilai tingkat kecemasan pada pasien I dari skor 45
(kecemasan sedang) menjadi 34 (kecemasan ringan), pada pasien II dari skor 47 (kecemasan
sedang) menjadi 36 (kecemasan ringan), dan pasien III dari skor 49 (kecemasan ringan) menjadi 39

8
(kecemasan ringan) dengan hasil rata-rata nilai kecemasan pada ketiga pasien sebelum dilakukan
hipnotis lima jari adalah 47 (kecemasan sedang), setelah dilakukan terapi hipnotis lima jari pada
ketiga pasien tersebut didapatkan rata-rata hasil kecemasan menjadi 36,3 (kecemasan ringan). Dapat
disimpulkan adanya pengaruh terapi Hipnotis lima jari terhadap perubahan tingkat kecemasan
dengan penurunan nilai kecemasan.

UCAPAN TERIMA KASIH

Puji syukur kepada Allah SWT atas segala rahmat dan karunia-Nya, sehingga dapat
menyelesaikan Karya Ilmiah Akhir Ners. Dalam studi kasus ini penulis mendapat dukungan dari
berbagai pihak terutama keluarga, teman dan para sahabat. Penulis secara khusus mengucapkan
terima kasih yang sebesar-besarnya kepada diri sendiri yang sudah berusaha bertahan selama ini
melakukan yang terbaik dan kepada pembimbing yang sudah menyempatkan waktu luangnya dan
penuh sabar serta cinta kasih dalam membimbing. Penulis berharap studi kasus ini diharapkan dapat
dijadikan sebagai bahan masukan dan memberi informasi tentang penurunan tingkat kecemasan
pada pasien hipertensi menggunakan terapi hipnotis lima jari.

9
DAFTAR PUSTAKA

Audhia, V., Mulia, M., & Damayanti, D. (2021). Gambaran Teknik Hipnosis Lima Jari Dalam
Mengatasi Kecemasan Pada Pasien Hipertensi. 2(1), 11–15.
Dasri, Z. A., Wahyuningsih, M., Mindarsih, E., Prodi, M., Program, K., Universitas, S.,
Yogyakarta, R., Prodi, D., Program, K., Universitas, S., Yogyakarta, R., Prodi, D., Kebidanan,
D., Respati, U., & Email, Y. (2021). Hipnotis Lima Jari terhadap Kecemasan Ibu Hamil. 125–
137.
Dekawaty, A. (2021). Pengaruh Terapi Hipnotis 5 Jari Terhadap Kecemasan Mahasiswa
Menghadapi Skripsi di STIKES Muhammadiyah Palembang. Open Journal Systems, 15(11),
5613–5624.
Hastuti, R. ., & Arumsari, A. (2015). Pengaruh Terapi Hipnotis Lima Jari untuk Menurunkan
Kecemasan pada Mahasiswa yang sedang Menyusun Skripsi di STIKes Muhammadiyah
Klaten. Jurnal Ilmu Kesehatan, Vol. 10 No.
Hastuti, R. Y., & Arumsari, A. (2018). Pengaruh Terapi Hipnotis Lima Jari Untuk Menurunkan
Kecemasan Pada Mahasiswa Yang Sedang Menyusun Skripsi Di Stikes Muhammadiyah
Klaten. Angewandte Chemie International Edition, 6(11), 951–952.
Mawarti, I. (2021). Hipnotis lima jari pada klien ansietas. volume 9, Hal : 297-304.
Pardede, J. A. (2018). Pengaruh Teknik Relaksasi Nafas Dalam Dengan Terapi Hipnotis Lima Jari
Terhadap Kecemasan Pre Operatif Di RSUD Dr. H. Kumpulan Pane Kota Tebing Tinggi.
Jurnal Kesehatan Jiwa, 1(1).
Perkasa, A. S. M. jek A. P. S. I. (2019). Efektivitas Terapi Hipnotis Lima Jari terhadap Kecemasan
Ibu Pre Partum di Klinik Chelsea Husada Tanjung Beringin Kabupaten Serdang Bedagai.
Jurnal Keperawatan Priority, 2(2), 92–99.
PPNI. (2017). Standart Diagnosa Keperawatan Indonesia : Definisi dan Indikator Diagnostk
(Cetakan II). DPP PPNI.
PPNI. (2018). Standar Intervensi keperawatan Indonesia : Definisi dan Tindakan Keperawatan
(Edisi II). DPP PPNI.
PPNI. (2019). Standar Luaran Keperawatan Indonesia : Definisi dan Kriteri Hasil Keperawatan
(Cetakan II). DPP PPNI.
Pratama, E. R., Damaiyanti, S., & Riani, Y. (2022). Pengaruh Hipnotis Lima Jari terhadap
Kecemasan pada Lansia Hipertensi di Wilayah Kerja Puskesmas Dangung-Dangung
Kecamatan Guguak. IX(1).
Saswati, N., & Riski, P. C. (2018). Efektivitas terapi hipnotis lima jari terhadap ansietas klien
hipertensi di puskesmas rawasari jambi tahun 2018. 7(2).
Syukri, M. (2017). Efektivitas Terapi Hinosis Lima Jari Terhadap Ansietas Klien Hipertensi di
Puskesmas Rawasari Kota Jambi Tahun 2017. 19(2), 353–356.
https://doi.org/10.33087/jiubj.v19i2.678
Wijayanti, A. erida, Anisah, N., & Lesmana, T. candra. (2021). Terapi Hipnotis Lima Jari pada
Lansia dengan Gangguan Kecemasan pada penderita hipertensi. 137–140.

10
11

Anda mungkin juga menyukai