PEDOMAN AMBULANS Benar

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 11

PEDOMAN AMBULANS

PUSKESMAS NGANTANG

PEMERINTAH KABUPATEN MALANG


DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS NGANTANG
Jl. Raya Kaumrejo No. 47 Ngantang
Telp (0341) 521 097
email: [email protected]
MALANG 65392
DAFTAR ISI

Daftar Isi i

BAB I PENDAHULUAN 1

BAB II RUANG LINGKUP 2

BAB III TATA LAKSANA 3

3.1. Jenis

Ambulance 3

3.2. Perlengk

apan Ambulans 3

3.3. Menggu

nakan Alat-Alat Peringatan 3

3.4. Penggun

aan Dan Pemeliharaan Ambulans 4

3.5. Persyara

tan Transportasi Selama Merujuk Pasien 6

3.6. Ketenag

aan Dan Pelaporan 6

3.7. Jumlah

Tenaga 6

3.8. Pelapora

n 6

BAB IV PENUTUP 7
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG


Ambulance gawat darurat suatu alat transportasi yang digunakan oleh puskesmas ataupun
pihak instansi terkait untuk menolong masyarakat yang membutuhkan segera dalam
penangganan pasien ataupun membawa pasien ketempat yang lebih baik lagi. Ambulance
adalah kendaraan transportasi gawat darurat medis khusus orang sakit atau cedera yang
digunakan untuk membawanya dari satu tempat yang lain guna perawatan lebihlanjut.
Istilah ambulance digunakan menerangkan kendaraan yang digunakan untuk membawa
peralatan medis kepada pasien di luar puskesmas atau memindahkan pasien ke rumah sakit
untuk perawatan lebih lanjut. Kendaraan ini dilengkapi dengan sirine dan lampu berwarna
merah agar dapat menembus kemacetan lalu lintas.
Istilah Ambulans berasal dari bahasa Latin Ambulare berarti berjalan atau bergerak yang
merujuk pada perawatan saat pasien dipindahkan dengan kendaraan. Istilah ini awalnya
mengartikan rumah sakit bergerakyang dipakai dalam militer pada masa itu. Kendaraan ini
merupakan salah satu prioritas di lalu lintas dan memiliki hak untuk melanggar peraturan
lalu lintas seperti menerobos lampu merah, melawan arah, dan melalui lajur bahu jalan, dan
sudah dijelaskan dalam undang-undang perlalulintasan bahwakendaraan seperti ambulance
dan kendaraan gawat darurat yang lainnya harus diberi kenyamanan dan diberi lintasan
untuk dijalan raya guna menyelamatkan nyawa.
Kendaraan Puskesmas Keliling juga merupakan kendaraan Ambulan yang memiliki tugas
dan kegunaan yang sama sebagai transportasi kendaraan medis kesehatan gawat darurat dan
untuk mengangkut orang cedera atau sakit ke tempat perawatan. Mobil Jenazah pada
keadaan membawa jenazah dan membunyikan sirine dan menyalakan lampu-lampu darurat
juga wajib di beri laluan selayaknya kendaraan darurat .Ini dikarenakan jenazah mempunyai
prioritas utama untuk sampai kepada rumah duka atau kuburan dengan cepat.
Semakin banyaknya kasus gawat darurat di Puskesmas Ngantang maka perawatan dan
pelayanan ambulance harus ditingkatkan. Ambulance gawat darurat juga harus memenuhi
aspek hygiene dan ergonomic, selain itu ambulance gawat darurat juga harus dilengkapi
dengan peralatan yang sesuai dengan kondisi di puskesmas dan dioperasikan oleh petugas
yang profesional di bidang gawat darurat.
1.2. TUJUAN
a. Memberikan pelayanan bagi masyarakat umum di wilayah kerja Puskesmas Ngantang
dan sekitarnya yang membutuhkan pelayanan ke rumah sakit yang dituju.
b. Memindahkan pasien dari Puskesmas Ngantang ke rumah sakit yang memadai.
c. Sebagai alat transportasi bagi pasien yang memerlukan tindakan medis.
d. Sebagai transportasi kegiatan GADAR.
e. Sebagai transpotasi Puskesmas Keliling.
BAB II
RUANG LINGKUP
2.1. RUANG LINGKUP
a. Pasien rawat inap yang memerlukan transportasi dari puskesmas kerumah sakit yang di
tuju,dengan tujuan pemeriksaan penunjang,tindakan medis,rujukan atau alih rawat.
b. Pasien yang berada di rumah dan memerlukan transportasi ke puskesmas.
c. Pasien korban kecelakaan lalu lintas yang berada di jalan untuk di evakuasi ke Puskesmas
Ngantang supaya mendapat pelayanan medis.
d. Puskesmas Keliling di wilayah kerja Puskesmas Ngantang
BAB III
TATA LAKSANA
3.9. JENIS AMBULANCE
1. Ambulan menurut area Operasinya
a. Ambulance Darat ( Ground Ambulance )
b. Ambulance Air ( Water Ambulance )
c. Ambulance Udara ( Air Ambulance )
2. Jenis Ambulance menurut jenis peralatan medisnya :
a. Transport Ambulance
b. Basic Ambulance
c. Advance Ambulance
Di Puskesmas Ngantang Memiliki 3 ambulans darat yaitu merk Dimex untuk kegiatan
Kegawatdaruratan dan Elf Untuk Jenazah dan Toyota Kijang untuk kegiatan operasional
Puskesmas Ngantang dan Puskesmas Keliling.
3.1. PERLENGKAPAN AMBULANS
1. Sirine
2. Lampu Rotator
3. Radio medik
4. Sabuk pengaman
5. Sumber listrik/stop kontak
6. Oksigen
7. Brankard
8. Dongkrak
9. Ban Serep
10. Kunci Ban
11. STNK
12. SIM Pengemudi
13. Tabung Oksigen
14. Kanul dan Masker Oksigen
15. Obat-obatan untuk life saving.
3.1. MENGGUNAKAN ALAT-ALAT PERINGATAN
Pengoperasian ambulace yang aman dapat dicapai hanya jika alat-alat peringatan dan
sirine emergensi digunakan dengan tepat dan dengan mengemudikan kendaraan secara
difensif/hati-hati, karena perlu diingat bahwa sopir kendaraan lain bisa saja tidak melihat dan
mendengar suara ambulans hingga berada dalam jarak 50 sampai 100 kaki. Jadi jangan
pernah beranggapan bahwa anda berada dalam keadaan aman jika sudah menyalakan lampu
peringatan dan sirine.
Sirine adalah alat peringatan audio yang paling banyak di gunakan dalam praktek ambulans
dan sering di salahgunakan.Saat menyalakan sirine,pertimbangkan efeknya yang bisa terjadi
baik pada pengendara bermotor lainnya,pasien dalam ambulans maupun pengemudi
ambulans itu sendiri.Di bawah ini beberapa aturan penggunaan sirine ambulans gawat
darurat.
1. Gunakan sirine secara bijak,dan gunakan hanya ketika perlu.Sirine hanya digunakan jika
pengemudi dalam respon emergency,suara sirine yang dinyalakan terus menerus dapat
menambah rasa takut dan cemas pasien,dan kondisi pasien dapat memburuk jika mulai
stres
2. Pengemudi kendaraan bermotor lainnya cenderung untuk tidak memberikan jalan pada
ambulans jika sirine terlalu sering dinyalakan.Beberapa pengemudi menganggap bahwa
ambulans seringkali menyalahgunakan sirine dalam keadaan non emergency.
3. Selalu waspada meski sudah menbunyikan sirine.Jangan pernah beranggapan bahwa
semua pengendara kendaraan bermotor akan mendengar sinyal anda.Adanya bangunan
pepohonan dan semak belukar,radiotape dalam mobil dapat manghalangi suara sirine.
4. Bersiaplah terhadap manuver aneh pengemudi lain,karena beberapa pengemudi menjadi
panik jika mendengar bunyi sirine.
5. Jangan berada di dekat kendaraan lain lalu membunyikan sirine tiba-tiba.Hal ini dapat
menyebabkan pengemudi lain menginjak rem mendadak dan anda tidak bisa berhenti
tepat pada waktunya.
6. Gunakan klakson ketika anda berada di dekat dengan kendaraan di dekat anda.
7. Jangan menggunakan sirine sembarangan dan jangan digunakan untuk menakuti orang
lain.

3.1. PENGGUNAAN DAN PEMELIHARAAN AMBULANS


1. Persiapan Ambulance Gawat Darurat
Sebuah ambulance modern yang dilengkapi dengan berbagai perlengkapan canggih
sekalianpun tidak akan bernilai apa-apa kecuali jika selalu dalam keadaan siap untuk
memberikan pelayanan kapanpun dan dimanapun terjadi kasus emergency. Suatu
program preventif yang terencana pasti mencakup perbaikan ambulans secara periodik.

2. Pemeriksaan Ambulance Ketika Mesin Mati


Berikut ini adalah langkah-langkah pemeriksaan ambulans ketika mesin ambulance mati :
a. Periksa seluruh badan ambulans,cari kerusakan yang dapat mempengaruhi jalannya
pengoperasian yang aman.
b. Periksa roda dan ban.Periksa adanya kerusakan atau robeknya pelek roda dan bagian
luar ban.
c. Periksa spion dan jendela. Cari kaca yang pecah dan longgar dan periksa apakah ada
bagian yang hilang.Pastikan spion bersih dan diposisikan dengan tepat sehingga di
dapatkan lapang pandang maksimum.
d. Periksa fungsi setiap pintu dan kunci.
e. Periksa jumlah cairan kendaraan, termasuk minyak mesin dan pelumas rem,air
aki,dan pelumas setir. Periksa aki jika jenisnya aki basah yang bisa di isi
ulang,periksa jumlah cairanya.Jika aki tipenya aki kering nilai keadaannya dengan
memeriksa portal indikator.
f. Periksa kekencangan hubungan antar kabel dan tanda-tanda korosi.
g. Periksa kebersihan permukaan bagian dalam ambulans termasuk dashboard dan
periksa adanya kerusakan.
h. Periksa fungsi jendela.Pastikan bahwa permukaan dalam setiap jendela bersih.
i. Tes fungsi klakson.
j. Tes fungsi sirine untuk jark dengar maksimum.
k. Periksa sabuk pengaman.Pastikan sabuk pengaman tidak rusak .
l. Posisikan kursi pengemudi senyaman mungkin sehinggga bisa mengendalikan
setir dan pedal dengan optimal.
m. Periksa jumlah bahan bakar.Isi bahan bakar setelah setiap kali habis dipakai.

3. Pemeriksaan Ambulance Ketika Mesin Menyala.


Nyalakan mesin terlebih dahulu untuk memulai pemeriksaan sebagai berikut :
a. Tes fungsi indikator yang terletak di dashboard untuk melihat apakah lampu indikator
dapat menyala dengan baik untuk menunjukkan adanya kemungkinan masalah yang
terjadi pada tekanan oli,suhu mesin atau sistem elektrik ambulans lainya.
b. Periksa meteran yang terletak di dashboard untuk pengoperasian ambulans yang
optimal.
c. Tes fungsi rem, injak rem kaki, catat apakah fungsi pedal rem sudah tepat atau
berlebihan.Periksa tekanan udara rem kaki jika dibutuhkan.
d. Tes fungsi rem parkir (rem tangan). Pindahkan perseneling ke posisi mengemudi.
Pindakan kembali perseneling ke posisi parkir segera setelah anda memastikan bahwa
rem parkir berfungsi dengan baik.
e. Tes fungsi setir. Putar setir ke berbagai arah.
f. Periksa fungsi alat penyapu kaca ( wiper ) depan dan alat pencucinya (Washer). Kaca
harus bisa disapu bersih setiap kali alat penyapu digerakkan.
g. Tes lampu peringatan (warning lights) ambulance. Minta rekan anda berjalan
mengitari ambulans dan memeriksa fungsi setiap lampu kilat (flashing light) dan
lampu putar (revolving light)
h. Tes fungsi lampu ambulance lainnya. Minta rekan anda berjalan lagi mengitari dan
memeriksa ambulance. Pada kesempatan ini periksa lampu depan (sinar jauh dekat)
nyalakan lampu sinyal/waser (signal light),lampu kilat perempatan (four way flasher)
lampu rem (brake light) lampu samping (side light) dan lampu belakang (rear light)
untuk penerangan tempat kejadian.
i. Periksa cairan perseneling
j. Periksa persediaan dan perlengkapan kompartemen pasien, periksa persendiaan dan
perlengkapan perawatan serta perlengkapan life support. Pastikan bahwa telah
dilakukan pemeriksaan atas setiap peralatan yang harus dibawa dalam ambulance,
dengan mencatat setiap temuan pada laporanpemeriksaan. Peralatan tersebut tidak
sekedar diidentifikasi,namun harus diperiksa pula kelengkapan,keadaan dan
fungsinya.
Diakhir pemeriksaan, bersihkan unit ambulans untuk mengendalikan kemungkinan
adanya infeksi dan untuk memperbaiki tampilannya.Menjaga kondisi ambulans juga akan
menambah kesan positif ambulans di mata masyarakat.

3.1. PERSYARATAN TRANSPORTASI SELAMA MERUJUK PASIEN


Syarat-syarat merujuk pasien :
1. Pasien sudah dalam keadaan yang stabil.
2. Petugas medis yang mengantar pasien harus duduk mendampingi pasien.
3. Keluarga pasien yang ikut dimintai untuk duduk di sebelah pengemudi.
4. Perawat harus memonitor keadaan pasien selama dalam perjalanan sampai ketempat
tujuan.
5. Sewaktu menuju tempat pasien boleh menggunakan sirine dan lampu rotator
6. Selama mengangkut pasien hanya boleh menggunakan lampu rotator
7. Semua peraturan lalu lintas harus ditaati
8. Kecepatan kendaraan setinggi 40km di jalan biasa dan 80km di jalan bebas hambatan
(TOLL).
3.1. KETENAGAAN DAN PELAPORAN
SYARAT PENGEMUDI AMBULANCE
Untuk menjadi seorang pengemudi ambulans harus :
1. Sehat secara fisik tidak boleh memiliki kelainan yang dapat menghambat dalam
mengoperasikan ambulance
2. Sehat secara mental
3. Emosi terkontrol, mengemudikan ambulance bukanlah pekerjaan bagi seseorang yang
gemar memainkan lampu dan sirine.
4. Bisa mengemudi di bawah tekanan
5. Tidak dalam pengaruh obat-obatan yang berbahaya, seperti alkohol obat terlarang, obat
penenang lainya.
6. Mempunyai Surat Izin Mengemudi yang masih berlaku

3.7. JUMLAH TENAGA


Jumlah tenaga supir ambulance yang dibutuhkan adalah 2 sopir dan untuk penjadwalan supir
di lakukan tiap satu bulan sekali pada awal bulan oleh koordinator sopir dan ditanda tangani
oleh kepala puskesmas, jika supir yang terjadwal tidak bisa atau ada keperluan lain maka
supir tersebut harus memberi tahu koordinator supir dan digantikan dengan supir lainnya atas
sepengetahuan koordinator supir. Koordinator Supir memberikan jadwal supir ke bagian
rawat inap dan UGD serta apabila ada pergantian jadwal maka koordinator supir
memberitahu kepada koordinator rawat inap dan UGD.

3.1. PELAPORAN
Untuk pelaporan penggunaan ada buku tersendiri yang disimpan di ambulance dan di isi tiap
ambulance selesai digunakan isi pelaporan ambulans terdiri dari :
1. Penggunaan ambulans seperti nama pasien,tujuan rujuk ,nama supir dan perujuk.
2. Kebersihan ambulance
3. Kelengkapan ambulance
4. Servis ambulance.
BAB IV
PENUTUP
Pelayanan ambulance merupakan pelayanan yang sangat penting di Puskesmas Ngantang
karena sebagai transportasi pasien yang membutuhkan di kirim ketempat / rumah sakit lain yang
memadai untuk pasien tersebut, selain itu ambulance juga sangat di butuhkan untuk evakuasi
pasien dari tempat kejadian ke fasilitas kesehatan, maka dari itu perawatan ambulance harus
selalu dilakukan agar kapanpun dibutuhkan ambulans sudah siap. Pelayanan ambulan harus
mengupayakan keselamatan pasien,dan pelayanan ambulans harus siap 24 jam secara efektif dan
efisien.

Anda mungkin juga menyukai